ABSTRAK PENELITIAN LIPI TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di

KARYA ILMIAH BISNIS DAN BUDIDAYA KEPITING SOKA. Di susun oleh : NAMA :FANNY PRASTIKA A. NIM : KELAS : S1-SI-09

I. PENDAHULUAN. diakibatkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah munculnya penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR

BAB I PENDAHULUAN. Diversifikasi pangan merupakan program alternatif yang digunakan dalam

TANAMAN PENGHASIL PATI

beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

Bidang Ilmu. Budidaya Pertanian. Biologi Tanah. Teknik Mesin

memenuhi kebutuhan warga negaranya. Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

LAMPIRAN. Bidang Ilmu. Budidaya Pertanian. Biologi Tanah. Teknik Mesin

I. PENDAHULUAN. ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. Ikan kerapu bernilai gizi

I. PENDAHULUAN. Kepiting bakau (Scylla serrata) dapat dijumpai hampir di seluruh perairan pantai. Kepiting

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

I. PENDAHULUAN. 4,29 juta ha hutan mangrove. Luas perairan dan hutan mangrove dan ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak. lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional.

KAJIAN USAHA KEPITING LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN WADAH BAMBU DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN Indra Cahyono 1 dan Sri Mulyani 2 ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS AIR, SIKLUS BULAN, DAN PASANG SURUT TERHADAP MOLTING DAN PRODUKSI KEPITING CANGKANG LUNAK (Soft Shell Crab) DI TAMBAK KOMERSIL*

PENELITIAN POTENSI DAN KETERSEDIAAN PANGAN DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi

SISTEM INFORMASI PASAR DAN MONITORING HARGA BERAS DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. didasarkan pada nilai-nilai karakteristik lahan sangat diperlukan sebagai

I. PENDAHULUAN. menjadi produk yaitu pabrik perakitan dan pabrik kimia. Perubahan bahan baku menjadi produk pada pabrik perakitan bukan merupakan

Tabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA RESMI STATISTIK

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. berkurang, ditambah lagi semakin besarnya impor pangan, pakan, dan bahan baku

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KARANGASEM MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

Kedelai merupakan bahan pangan masyarakat Indonesia sejak lebih

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

1.I. Latar Belakang lkan tuna sebagai salah satu sumber bahan baku bagi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. seperti China Asia Free Trade Area (CAFTA) dapat memperparah keadaan krisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Hasil Survey Konsumen MembutuhkanMakanan Selingan Sumber: Penulis, 2015

PENDAHULUAN. swasembada beras. Produksi yang melebihi kebutuhan konsumsi penduduk, menempatkan daerah ini sebagai daerah suplai beras dan penyangga

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhan

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh (Khomsan, 2006).

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

I. PENDAHULUAN. Kedelai (genus Glycine) merupakan jenis tanaman pangan yang tergolong

BIDANG DAN TOPIK PENELITIAN UNGGULAN UNITRI PUSAT KAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN ENERGI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TANGGAL 25 SEPTEMBER 2008

II. REALISASI INVESTASI [Dalam mata uang Rp.( ) atau US$. ( )] A. Investasi Tambahan Total 1. Modal Tetap : 2. Modal Kerja : Jumlah :

BAB I PENDAHULUAN. proses ekspor atau dikenal dengan sebutan forwarding agent.

V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. di lereng gunung Merapi kawasan Turi, Cangkringan, Sleman. Didukung

I PENDAHULUAN. gembili, sagu, kimpul, gadung dan sebagainya (Muhandri, 2015)

Transkripsi:

ABSTRAK PENELITIAN LIPI TAHUN 2011 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar Telp. : 0411 587032,, 582500, 588888 Fax.(0411) 587032, 584024 Website : http://www.unhas.ac.id/lppm email : lp2m@unhas.ac.id

BIDANG ILMU AGROKOMPLEKS 1. Bidang Kajian Ilmu Kelautan dan Perikanan INTRODUKSI TEKNOLOGI EKSTRAK BAYAM UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEPITING LUNAK (SOFT SHEIL CRAB) YANG DIPRODUKSI SECARA KOMERSIAL DI KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS Yushinta Fujaya ABSTRAK : Kepiting lunak adalah kepiting yang baru saja berganti kulit (molting). Saat itu, kepiting akan sangat lunak, karenanya dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama soft Sheel crab. Permintaan dunia terhadap produk ini sangat tinggi. Negara-negara yang merupakan pasar terbesar produk ini antara lain : Amerika, Cina, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan sejumlah Negara di kawasan Eropa. Teknologi ekstrak bayam adalah teknologi alternative yang dikembangkan oleh peneliti dari Unhas di bawah koordinasi Prof. Yushinta Fujaya untuk memproduksi kepiting lunak. Bila sebelumnya, kegiatan produksi kepiting lunak menggunakan teknik mutilasi, maka dengan ekstrak bayam, kepiting lunak dapat diproduksi dengan kualitas yang lebih baik tanpa harus melakukan mutilasi. Namun ada beberapa syarat harus dipenuhi agar hasil budidaya optimal, antara lain: a) dibutuhkan wadah budidaya kuhusus agar kepiting mudah dikontrol dan tidak melarikan diri, b) dibutuhkan keterampilan khusus dalam mengaplikasikan ekstrak bayam. Melalui kegiatan IPTEKDA LIPI, Teknologi ini diintroduksikan pada dua kelompok petani di Kabupaten Maros, yakni kelompok petani Dalle Mallomo dan kelompok petani Sikuyu. Kegiatan pertama dilakukan pada tambak kelompok petani Dalle Mallomo, yakni sejak Januari 2011 dengan membangun instalasi budidaya berupa rakit pelampang dan jembatan kontrol yang terbuat dari bambu. Pengadaan crabbox sebayak 5000 pasang untuk wadah budidaya dilakuakn setelah anggaran kegiatan dikucurkan pada 14 April 2011. Persiapan budidaya untuk kelompok petani Sikuyu dilakukan setelah anggaran tahap ke kedua cair pada 16 Agustus 2011. Bertepatan dengan itu, kundisi kualitas air kurang mendukung budidaya kepiting lunak akibat puncak kemarau yangt menyebabkan salinitas mencapai 40 ppt, sedangkan salinitas optimal 71

adalah 15-30 ppt. Karena itu, setelah instalasi budidaya selesai, penebaran kepiting baru dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2011. Beberapa perkembangan yang dapat dilaporkan bahwa: 1) kegiatan berjalan relative lancer sesuai perencanaan, 2) petani mitra dapat menadopsi teknologi ini dengan baik, 3) bibit dan pakan tersuplai dengan ncukup, 4) kepiting lunak dengan Grade A diterima olek eksportir (PT.Tonga Tiur Putra) dan Grade B dijual local ke berbagai restoran dan rumah makan di Makassar. 72

2. Bidang Kajian Ilmu Pertanian PENINGKATAN NILAI TAMBAH UBI JALAR MELALUI PENGOLAHAN MENJADI TEPUNG DAN BERBAGAI PRODUK KULINER OLAHAN UBI JALAR (Suatu Usaha Mengembangkan dan Mengkomersilkan Produk Pangan Lokal Sumber Karbohidrat) Meta Mahendradatta ABSTRAK : Umbi-umbian merupakan bahan pangan lokal yang ketersediaannya cukup melimpah serta cukup potensial untuk dikembangkan dalam berbagai macam olahan yang enak dan bergizi, salah satu contohnya adalah ubijalar. Produk ubijalar sangat melimpah sat musim panen raya. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah ubi jalar adalah dengan mengolahnya menjadi tepung ubi jalar dan berbagai produk-produk ini diperlukan teknologi pengolahan dan dan alat pengolah yang tepat. Penerapan program IPTEKDA bertujuan untuk membantu masyarakat yang bergerak dibidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM)/kelompok usaha produk hasil pertanian mengembangkan usahanya melalui penerapan teknologi mengolah ubi jalar menjadi tepung ubijalar kemudian membina UKM. Produk pangan untuk mengolahan tepung ubijalar menjadi berbagai produk olahan yang menarik dan potensial untuk dikomersialkan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan nilai produk ubi jalar dan dan nilai tambah bagi UKM sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Program IPTEKDA LIPI dilaksanakan di Kabupaten Pangkep dan Kodya Makassar. Di Pangkep dibangun kemitraan dengan CV. Alam Kibar untuk melakukan transfer teknologi, managemen usaha dan pemasaran agar mampu mengelola ubi jalar menjadi tepung ubi jalar dan kemudian mampu mengkomersialkannya. Di Kodya Makassar dilakukan kemitraan dengan kelompok usaha bersama (KUB) Pondok Aneka Kue memperkenalkan berbagai produk olahan tepung ubi jalar pada masyarakat konsumen. Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini adalah introduksi teknologi pembuatan tepung ubi jalar pada CV Alam Kibar yang dilakukan secara bertahap yaitu: 1) merancang proses dan tataletak peralatan yang dibutuhkan, 2) menginventarisir peralatan yang telah dimiliki oleh CV Alam Kibar, 3) Pembuatan ruang pengering ubi jalar yang nantinya 73

pemanasan menggunakan sekam padi dan limbah pertanian dari sekitar pabrik seperti halnya pada CV Alam Kibar, 4) pelatihan pembuatan ubi jalar pada UKM Pondok Aneka Kue kegiatan dilakukan secara bertahap yaitu : 1) Inventarisasi pelatihan yang dibutuhkan, 2) Pemesanan peralatan dan 3)Uji coba pembuatan kue dari ubi jalar. Rencana selanjutnya akan dilakukan beberapa kegiatan pada CV. Alam Kibar yaitu : 1) Uji coba produk menggunakan ruang pengering dan 2) Produksi komersial dan pemasaran. Sedangkan pada UKM Pondok Aneka Kue akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu; 1)Pembuatan berbagai kue dari ubi jalar dan 2) Uji coba pemasaran. 74