PERLINDUNGAN MATERNITAS Konvensi ILO No. 183

dokumen-dokumen yang mirip
Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

K89 Konvensi tentang Kerja Malam bagi Wanita yang dipekerjakan di Industri. (Hasil Revisi tahun 1948)

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI)

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

K103 Konvensi tentang Perlindungan Wanita Hamil (Disempurnakan tahun 1952)

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

Asesmen Gender Indonesia

TINJAUAN ATAS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN. Marlia Eka Putri A.T.

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perdamaian yang universal dan abadi hanya dapat diwujudkan bila didasari pada keadilan sosial. Konstitusi ILO, 1919

KONVENSI INTERNASIONAL PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI RAS

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

Peta Jalan untuk Mencapai Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA) pada tahun 2016

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

Periksa INDONESIA. 01/12 Kerja dan Upah. 02/12 Kondisi Pekerjaan. 04/12 Tanggung Jawab Keluarga PN YA TIDAK

Deklarasi Dhaka tentang

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) DEKLARASI TRIPARTIT TENTANG PRINSIP-PRINSIP MENGENAI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN KEBIJAKSANAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

Orang-Orang Tanpa Kewarganegaraan. Melindungi Hak-Hak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA

K169. Konvensi Masyarakat Hukum Adat, 1989

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1

Kami telah menyiapkan beberapa sumber daya untuk membantu anda berpatisipasi dalam Pelajaran Cerita Besar ini.

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

K188 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Mempromosikan Kontrak Kerja Tertulis bagi Pekerja Rumah Tangga untuk Memperbaiki Kondisi Kerja

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Sebuah Standar Baru Untuk Abad Yang Baru PERLINDUNGAN MATERNITAS Konvensi ILO No. 183 Bersama sama kita akan menjadikan Perlindungan Maternitas menjadi kenyataan

Prakata Panduan ini diterbitkan oleh International Confederasi of Free Trade Unions (ICFTU), Public Services International (PSI) dan Education International (EI). Panduan ini ditulis oleh Lisa Heap, dengan dukungan editorial dan nasehat dari Women s Committee dari International Confederation of Free Trade Unions. Kami sangat berterima kasih atas saran teknis dan dukungan praktek dan finansial dari Bureau for Workers Activities dan The Conditions of Work Branch dari International Labour Organisation (ILO). Tanggung jawab dari keseluruhan isi dari materi Panduan ini menjadi tanggungan dari ICFTU, PSI dan EI. Sebagian ataupun keseluruhan dari Panduan ini dapat secara bebas digandakan. Kami akan sangat berterima kasih bila anda mencantumkan sumbernya. Juni 2001

Daftar Isi Daftar Isi: Pengantar 3 Kampanye Bagian pertama 4 Kampanye untuk membuat Perlindungan Maternitas menjadi kenyataan 4 Langkah-langkah berkampanye 5 Membuat tuntutan-tuntutan Anda 10 ILO dan Perlindungan Maternitas Bagian Kedua 18 Apa itu Konvensi-Konvensi ILO? 18 Sumber-Sumber Kampanye Bagian Ketiga 21 1 Program Pelatihan 21 Siaran Pers 23 Draf surat untuk Menteri Tenaga Kerja 26 Jurnal artikel Serikat pekerja 27 Contoh Angket Survey 29 Teks Konvensi ILO No. 183 tentang Kesehatan Maternitas dan Rekomendasi No. 191 35 Tabel Perbandingan 42 Sumber-Sumber informasi lebih lanjut 47

2 Kebutuhan untuk melindungi pekerja perempuan sebelum dan sesudah melahirkan Konvensi Pertama Perlindungan Maternitas (No.3)

Pengantar Pada abad 21, kita harus membuat perlindungan maternitas menjadi kenyataan! Bersama sama kita dapat mewujudkannya! Di bulan Juni 2000 International Labour Organisation (ILO) mengadopsi Konvensi Perlindungan Maternitas yang baru dan Rekomendasinya (Konvensi No. 183 dan Rekomendasi No. 191). Mempergunakan standar perburuhan internasional yang baru adalah merupakan titik permulaan kami, serikat pekerja diseluruh dunia melaksanakan kampanye untuk mewujudkan perlindungan maternitas menjadi kenyataan bagi semua pekerja perempuan. Panduan ini dirancang untuk membantu para pekerja, serikat pekerja dan organisasi masyarakat untuk menjadi bagian dari kampanye ini. Bersama sama kita akan sukses dalam kampanye untuk mengadopsi konvensi baru dan rekomendasinya ini, dimana menyediakan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja perempuan. Kini saatnya kita untuk membuat perlindungan yang kenyataan! Panduan ini berfokus pada tiga prioritas: 3 Meratifikasi konvensi ILO No. 183 dan mengimplementasikan rekomendasi yang terkait. Menjadikan perlindungan maternitas menjadi kenyataan dengan memastikan bahwa pemerintah dan pengusaha melaksanakan standar tersebut didalam praktek. Menegosiasikan perlindungan yang baik melalui perjanjian bersama. Dalam panduan ini Anda akan menemukan ide-ide bagaimana kampanye yang bisa Anda lakukan sehingga negara Anda meratifikasi konvensi ini. Dibeberapa negara, ratifikasi mungkin menjadi suatu tujuan jangka panjang. Oleh karena itu dalam panduan ini juga menyediakan ideide dan strategi untuk memperbaiki perlindungan maternitas melalui perundingan bersama. Ingat : usaha-usaha untuk memperbaiki kondisikondisi ditempat kerja, industri atau di negara Anda akan mempermudah argumentasi untuk meratifikasi konvensi.

Kampanye Kampanye Bagian Pertama Kampanye untuk membuat Perlindungan Maternitas menjadi kenyataan Proses pencapaian standar yang nyata pada perlindungan maternitas akan memerlukan tindakan yang terus menerus lebih dari beberapa periode waktu. Adopsi dari Konvensi baru tentang perlindungan maternitas dapat digunakan untuk meningkatan peraturan-peraturan yang baik di negara Anda. Ingat : Kampanye kita mempunyai tiga prioritas Meratifikasi konvensi ILO No. 183 dan mengimplementasikan rekomendasi yang terkait Menjadikan perlindungan maternitas menjadi kenyataan dengan memastikan bahwa pemerintah dan pengusaha melaksanakan standar tersebut didalam praktek. Menegosiasikan perlindungan yang baik melalui perjanjian bersama. Gunakanlah Konvensi baru ini untuk: Membuat orang berbicara tentang perlindungan dan hak-hak maternitas. Menemukan pengalaman-pengalaman para perempuan. Mengidentifikasi isuisu yang mana akan disampaikan sebagai prioritas. 4 Membantu orang berpikir bahwa mereka dapat membuat suatu perubahan apabila mereka bekerja bersama-sama. Anda dapat melakukan hal ini dengan membantu mereka mengembangkan ide-ide dan strategi-strategi. Ketika Anda mengembangkan ide-ide dan strategi-strategi, ingatlah untuk mengidentifikasi siapa yang bisa bekerja untuk membantu Anda dan siapa yang akan melawan Anda. Ketika Anda menyusun strategi-strategi dan pendapat-pendapat, ingatlah untuk mempertimbang apa yang dikatakan oleh orang-orang yang menentang Anda. Hal ini akan membantu Anda untuk mengembangkan pendapatpendapat Anda dan menyusun argumen balasan. Barangkali Anda dapat meluncurkan panduan ini dan memperggunakan kesempatan yang ada pada saat pembentukkan forum atau komite kampanye nasional untuk menarik perhatian media akan isu ini.

Kampanye Langkah Langkah berkampanye Langkah Pertama Kampanye demi pencapaian ratifikasi Konvensi ini dan untuk mewujudkan perlindungan maternitas menjadi kenyataan membutuhkan sejumlah langkah berikut ini: Mendirikan forum atau komite kampanye nasional Kelompok ini dapat berkoordinasi untuk membangun persekutuan, melakukan penelitian, persiapan materi-materi informasi dan mengembangkan strategi-strategi. Sebagai contoh, Anda dapat menghubungi kantor ILO setempat untuk mendapatkan materi-materi yang bermanfaat. Tergantung dari keadaan nasional Anda, forum ini dapat dibentuk berdasarkan lintas seksi organisasi-organisasi masyarakat dan orang-orang yang terkemuka, termasuk didalamnya organisasi-organisasi serikat pekerja, kelompok-kelompok advokasi perempuan, organisasi-organisasi pelayanan kesehatan dan organisasi-organisasi internasional yang terkait. Kelompok-kelompok yang Anda undang bisa saja terdiri dari jaringan perempuan, komite perempuan serikat pekerja, ILO, WHO, UNICEF,WABA dan IBFAN¹, asosiasi medis, asosiasi perencanaan keluarga, asosiasi pasar, asosiasi bidan, asosiasi tempat-tempat perawatan bayi/anak dan organisasi sekolah dasar dan rumah-rumah ibadah. Anda juga bisa mengundang para pendukung dari badan-badan pemerintah yang dapat menyediakan bantuan teknis, khususnya departemen tenaga kerja, kesehatan dan kesejahteraan keluarga. 5 Tujuan dari forum ini adalah untuk: Mengangkat kesadaran tentang Konvensi ILO No. 183 tentang Perlindungan Maternitas dan Rekomendasi ILO No. 191. Menganalisa situasi saat ini yang berkenaan dengan perlindungan maternitas di negara Anda, termasuk perundang-undangan saat ini dan perundingan bersama. Mengidentifikasi tunjangan-tunjangan, dan argumentasi yang mendukung, ratifikasi konvensi ILO No. 183. Mengusulkan kampanye dan strategi lobi untuk meningkatkan level dari perlindungan maternitas, dan menekan pemerintah serta parlemen untuk meratifikasi Konvensi ILO No. 183. Menyusun rencana aksi kampanye, dengan fokus yang jelas dan relevan dengan situasi nasional, termasuk kerangka waktu kampanye, orang yang bertanggung jawab dan peringkat sumber-sumber yang dibutuhkan. ¹International Labour Organisation (ILO), World Health Organisation (WHO), United Nations Children s Emergency Fund (UNICEF), World Alliance For Breastfeeding Action (WABA) and International Baby Food Action Network (IBFAN)

Kampanye Langkah Kedua Forum atau komite kampanye nasional dapat melakukan penilaian dari undangundang dan pasal-pasal yang berlaku saat ini mengenai perjanjian kerja bersama, dibandingkan dengan Konvensi ILO No. 183. Hal ini merupakan suatu proses yang berguna untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi didalam praktek. Kemudian situasi nasional dapat dibandingkan dengan pasal-pasal yang tercantum dalam Konvensi. Anda dapat melihat situasi dengan menggunakan table ini: Perlindungan Konvensi ILO No. 183 Jangkauan (siapa yang dilindungi) Seluruh pekerja perempuan menikah ataupun tidak menikah termasuk mereka yang memiliki pekerjaan yang tidak tetap (buruh kontrak/borongan) Jumlah Cuti Tidak kurang dari 14 minggu Dengan aturan 6 minggu cuti wajib setelah melahirkan Tunjangan Tunai Dua pertiga dari gaji perempuan sebelumnya ATAU Sama dengan upahnya,dalam rata rata, jika ada alternatif metode penghitungan yang digunakan. Mendapat tunjangan dana bantuan sosial untuk pekerja perempuan yang tidak memenuhi persyaratan. Mendapatkan tunjangan asuransi sosial atau dana publik atau ditentukan oleh hukum dan kebiasaan nasional. Negara negara berkembang dapat menyediakan tunjangan tunai dengan nilai yang sama dengan tunjangan waktu sakit atau cacat sementara tetapi harus melaporkan kepada ILO akan langkah-langkah yang diambil untuk standar Tunjangan Medis Perawatan dan rawat inap rumah sakit untuk masa sebelum persalinan, persalinan dan sesudah persalinan apabila dibutuhkan. Perlindungan Kesehatan Perempuan hamil dan menyusui tidak diharuskan untuk melakukan kerja yang dapat membebani dan mengganggu ibu dan anak Perlindungan atas pekerjaan dan tindakan diskriminasi Pengusaha dilarang memecat pekerja perempuan selama hamil, cuti melahirkan dan bersalin dan selama dalam masa menyusui, kecuali pemecatan tersebut tidak ada hubungannya dengan kehamilan dan menyusui Beban pekerjaan menjadi tanggung jawab pengusaha Terjamin ha`knya untuk tetap kembali bekerja dengan menempati posisi yang sama atau sepadan dengan dengan upah yang sama Perlindungan dari tindakan diskriminasi selama bekerja karena alasan maternitas Pelarangan test kehamilan dalam proses rekrutmen Istirahat untuk menyusui Hak beristirahat selama sekali atau lebih dalam sehari untuk menyusui/laktasi Hak untuk mengurangi jam kerja harian guna menyusui Istirahat atau pengurangan jam kerja dan tetap mendapat upah 6

Kampanye Undang-Undang yang berlaku saat ini Kondisi saat ini Perjanjian Bersama Catatan: serikat pekerja dapat menggunakan skema perbagian ini untuk membantu mereka mengidentifikasikan area yang harus diprioritaskan melalui perjanjian bersama. Jika informasi menunjukkan bahwa sebagian besar tindakan perlindungan saat ini yang diperoleh para perempuan serupa dengan yang tercantum dalam Konvensi ILO No.183, berarti tidak ada halangan besar untuk meratifikasi. Jika informasi yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara perundang - undangan yang berlaku saat ini di negara Anda dengan ketentuanketentuan yang tercantum dalam Konvensi ILO No.183, maka Anda dapat menyusun program perubahan untuk mencapai standar minimum seperti yang tercantum dalam konvensi. Ingat: Konvensi ILO No. 183 menetapkan standar minimum internasional yang diakui. 7

Kampanye Langkah Ketiga Mengambil tindakan untuk menggerakan anggota serikat pekerja dan masyarakat. 8 Beberapa strategi strategi yang berguna: - Tanyakan kepada para pekerja apakah mereka mempunyai pengalaman atau melihat masalah dengan situasi saat ini ditempat kerja mereka. Kumpulkan kesaksian-kesaksian dari para pekerja laki-laki dan perempuan tentang permasalahan-permasalah tersebut. - Bandingkan peraturan peraturan di satu negara (atau sektor) dengan negara lainnya. Hal ini khususnya ketika Anda membandingkan peraturan-peraturan dan tunjangan-tunjangan cuti. - Ciptakan kesempatan untuk bertukar informasi dan berbagi cerita yang dapat memberdayakan latihan. Ada beberapa ide yang dapat dikemukan seperti: Usahakan agar para perempuan mengisi angket survey tentang pengalaman-pengalaman mereka ditempat kerja dan perubahan-perubahan yang ingin mereka lihat. (Contoh Angket survey dilampirkan dalam panduan ini). Sebarkan informasi di rumah sakit-rumah sakit dan klinik-klinik bersalin, tempat-tempat perawatan ibu dan anak, asosiasi keluarga berencana, kelompok-kelompok keagamaan dan lembaga-lembaga bantuan hukum untuk memberikan nasehat kepada para perempuan hamil dan perempuan-perempuan yang baru menjadi ibu tentang hak-hak mereka ditempat kerja. Mintalah kepada mereka untuk mengisi angket survey atau membuat suatu petisi dan memasukkan mereka dalam daftar kontak. Mendorong perempuan untuk menulis surat kepada anggota parlemen di negara mereka, menjelaskan tentang kisah mereka dan mendesak untuk melakukan perubahan-perubahan tentang peraturan perlindungan maternitas. Mengatur program siaran radio tentang perlindungan maternitas, Konvesi baru ILO No. 183 dan situasi nasional. Siapkan pula fasilitas sambungan telepon langsung. Buat sesi-sesi informasi atau kedai informasi di pasar-pasar, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Buatlah sebuah petisi melalui web-site serikat pekerja Anda, atau pada pertemuanpertemuan dan kegiatan-kegiatan serikat pekerja. Milikilah layanan telepon hotline untuk para perempuan agar mereka dapat menelepon dan berbagi pengalaman-pengalaman mereka pada saat bekerja dalam kondisi hamil dan menyusui. Publikasikan layanan telepon hotline ini kepada media dan kembangkan siaran pers yang menggambarkan hasil dari layanan telepon hotline. Undanglah para anggota parlemen yang bersahabat dan tokoh-tokoh lainnya untuk mengikuti kegiatan tanya jawab melalui layanan telepon hotline. (lihat contoh siaran pers dalam bagian 2 buku ini). Buatlah sebuah forum umum tentang hak-hak maternitas. Masyarakat perlu memahami bahwa perlindungan maternitas bermanfaat bagi semua orang. Anda dapat mengundang pengurus serikat pekerja,pekerja-pekerja bidang kesehatan dan organisasi-organisasi hak asasi manusia dan organisasi-organisasi perempuan untuk memberikan pendapat mereka tentang legislatif dan perubahan apa lainnya yang dibutuhkan. Publikasikan forum ini secara luas dan undang media untuk hadir. Siapkanlah daftar kontak dan petisi-petisi, yang siap untuk ditanda tangani. Gunakanlah fasilitas internet bagi perempuan untuk berkomunikasi dengan lainnya tentang pengalaman mereka. Tanyakan ide-ide mereka tentang hal-hal yang perlu diubah dan hal-hal yang menurut mereka dapat membantu mereka. Gunakan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam Konvensi untuk mendorong dilakukannya sebuah diskusi, misalnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah cuti selama 14 minggu memadai? yakinkan bahwa mereka menandatangani petisi himbauan untuk ratifikasi. Semua ide-ide tersebut memungkinkan didapatkannya informasi yang bernilai dan kesempatan untuk menciptakan jaringan kerja dan memberi kesempatan kepada Anda untuk mendapatkan perhatian media.

Kampanye Langkah Keempat Forum atau komite kampanye nasional dapat mengembangkan serangkaian tuntutan untuk disampaikan kepada pemerintah. Tuntutan yang sama dapat disampaikan kepada pengusaha, ketika negosiasi untuk memperbaharui perjanjian kerja bersama. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat juga diajukan untuk diadopsi oleh serikat pekerja Anda ditingkat regional dan sub-regional. Daftar tuntutan-tuntutan yang mungkin diajukan dapat Anda temukan pada bagian berikutnya dari panduan ini. Langkah Kelima Segera setelah tuntutan-tuntutan tersebut disusun, hubungilah organisasiorganisasi dan orang-orang dalam daftar kontak Anda untuk mendukung mereka. Mintalah kepada mereka untuk bertindak secara lokal, seperti menghubungi anggota parlemen, dan mempromosikan tuntutan-tuntutan pada komunitas mereka. Mengapa tidak mengajukan tuntutan Anda kepada anggota parlemen? Anda dapat meminta para laki-laki dan para perempuan untuk hadir dan mempresentasikan tuntutan-tuntutan tersebut kepada seorang anggota parlemen yang dikenal bersikap baik didepan publik. Jika Anda juga dapat menghadirkan anak-anak disana, hal ini digunakan untuk menarik perhatian media. Langkah Keenam Ingatlah untuk menetapkan kerangka waktu pelaksanaan rencana aksi Anda dan untuk memonitor dan mengevaluasi kerja Anda. Pada akhir kampanye, buatlah evaluasi hasil kampanye tersebut dan lihat apa yang telah dikerjakan dan apa yang tidak dapat dikerjakan. Hal ini akan bermanfaat bagi kampanye berikutnya! Ingat untuk mempublikasikan suksesnya kampanye pada masyarakat luas Ciptakan kesempatan pada setiap orang untuk berbagi informasi 9

Kampanye Membuat Tuntutan Tuntutan Anda Apakah perdebatan - perdebatan untuk ratifikasi Konvensi ILO No. 183 atau pencarian perbaikan melalui perjanjian bersama, ketentuan-ketentuan dibawah ini adalah sangat penting. Berikut ini beberapa argumentasi-argumentasi yang dapat Anda gunakan untuk meyakinkan bahwa Anda bersungguh-sungguh dengan tuntutan Anda. Tuntutan 1 Gambar Besar Mengapa perlindungan maternitas penting. Ingat : Ini adalah suatu hal yang baik bagi semua orang! Hak asasi manusia yang mendasar Hak untuk hidup bebas dari tindakan diskriminasi dan pelecehan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Masyarakat dan Keadilan Sosial Perlindungan maternitas mengijinkan perempuan dan pasangan mereka untuk membuat keputusan tentang bayi mereka dan merawat bayi mereka tanpa rasa takut akan tindakan diskriminasi atau kehilangan pekerjaan. Banyak wanita menginginkan untuk bekerja dan bahkan lebih banyak lagi perempuan yang harus bekerja untuk membantu diri mereka sendiri dan keluarganya. Dengan bekerja membantu mereka untuk memelihara kemandirian ekonomi mereka. Kerja yang dilakukan oleh perempuan berkontribusi secara signifikan untuk pertumbuhan ekonomi di dalam seluruh masyarakat kita. Perlindungan yang mengijinkan perempuan untuk melaksanakan peran biologisnya dan menyusui anaknya, sementara mereka juga tetap memelihara peran produktif mereka sebagai pekerja, berguna bagi setiap orang dimasyarakatnya. Kesehatan Perlindungan bagi pekerja perempuan selama hamil, setelah melahirkan dan pada saat menyusui mempertinggi tingkat kesehatan perempuan dan anaknya. Perlindungan maternitas mendukung perkembangan kesehatan individual bagi ibu dan anak. Keluarga - Perlindungan bagi pekerja perempuan selama hamil, setelah melahirkan dan pada saat menyusui adalah baik bagi keluarga juga. Perlindungan dimana menjamin keamanan kerja dan pendapatan yang berarti bahwa keluarga tersebut dapat menikmati dan menghargai pengalaman kelahiran dan perawatan anak. Hal itu juga berarti keputusan tentang sikap hubungan terhadap anak dapat dibuat dalam suasana bebas dari kecemasan finansial dan pekerjaan. Pengusaha Perlindungan maternitas dapat membantu pengusaha untuk mempertahankan pekerja-pekerja perempuan yang berpengalaman, trampil dan berharga. Pengusaha yang memperlakukan pekerja sebagai suatu investasi yang dimiliki (pada ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman mereka) menginginkan pekerja tersebut untuk terus bekerja pada mereka. Perlindungan maternitas akan membantu perempuan dalam membuat keputusan kembali untuk bekerja. Bila pekerja dianggap sebagai sesuatu yang berharga bagi pengusaha akan menjadi pekerja yang efektif. Pemerintah Perlindungan maternitas menjamin bahwa perempuan dapat terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negaranya, dan yang mana memelihara warga negara perempuan dan anak-anaknya dalam kondisi yang sehat, hal itu berarti baik bagi pemerintah. Perlindungan ini akan menjamin bahwa sumber-sumber pemerintah yang langka dapat dimanfaatkan dimanapun. Perlindungan maternitas mendukung pembangunan populasi yang sehat. 10

Kampanye Anak Masyarakat yang menghargai anak-anak akan melindungi mereka.. Perlindungan maternitas adalah juga tentang penyediaan lingkungan yang sehat bagi para bayi. Cuti yang memadai, perlindungan pendapatan selama waktu cuti dan hakhak yang mengijinkan seorang ibu untuk terus menyusui dalam cara yang terbaik yang paling memungkinkan ketika mereka kembali untuk bekerja, semua hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan anak yang baru dilahirkan. Generasi dari anak-anak yang sehat adalah aset bagi setiap masyarakat. Standar yang kuat dari perlindungan maternitas bermanfaat bagi kita semua baik laki-laki dan perempuan, tua dan muda, pengusaha, pekerja dan pemerintah. Tuntutan 2 Jangkauan Siapa yang layak mendapat perlindungan Apa yang kita inginkan jumlah maksimum perempuan yang dilindungi oleh undangundang, peraturan-peraturan dan perjanjian-perjanjian yang menawarkan perlindungan bagi perempuan yang sedang hamil, menyusui dan pada saat mereka kembali untuk bekerja dan perlindungan kesehatan bayi mereka. Adanya pengakuan terhadap hubungan kerja merupakan hal yang signifikan. Perkembangan ini bersama sama dengan pengadopsian Konvensi ILO No. 177 tentang pekerja rumahan dan Konvensi ILO No. 175 tentang pekerja paruh waktu berarti bahwa standar-standar yang ditetapkan ILO mulai mengakui adanya bentuk bentuk pekerjaan yang tidak tetap. 11 Apa yang ditetapkan oleh Konvensi ILO No. 183 Konvensi ILO No. 183 berlaku bagi seluruh perempuan yang bekerja, meliputi pekerjaan yang tidak tetap (seperti pekerja rumahan, pekerja paruh waktu, pekerja sementara dan pekerja kontrakan). Penerapan Konvensi ILO No. 183 berlaku dimanapun terdapat kontrak kerja, nyata ataupun tidak, lisan atau tulisan. Negara negara dapat meniadakan batasan kategori-kategori pekerja hanya jika penerapan Konvensi ILO No. 183 dapat mengangkat permasalahan-permasalahan khusus dari sifat-sifat dasar yang substansial. Ketika melakukan pendekatan untuk ratifikasi atau ketika bernegosiasi dengan pengusaha Ingat: Dibutuhkan perlindungan maksimum bagi jumlah maksimum pekerja perempuan. Definisi dari perempuan bekerja harus mendapatkan pengertian secara luas daripada definisi yang sempit. Pengakuan pekerjaan tidak tergantung pada kontrak tertulis. Hindari peraturan-peraturan yang mengabaikan sektor-sektor atau industriindustri, atau bagian dari sektor-sektor atau industri-industri besar. Ingat: Konvensi ILO No. 183 menghendaki bahwa pengecualian-pengecualian hanya pada kasus kasus khusus. Berdebatlah melawan aturan-aturan yang mengharuskan seorang pekerja memenuhi syarat-syarat minimum pelayanan (contoh pernah bekerja selama 12 bulan pada satu perusahaan atau jumlah minimum bulan-bulan atau tahuntahun kontribusi untuk manfaat asuransi sosial) sebelum mereka mendapatkan perlindungan.

Kampanye Ingat : Perempuan cenderung untuk berada dalam situasi pekerjaan dimana mereka tidak memiliki periode yang panjang dari layanan yang tak putus. Berdebat terhadap adanya pengecualian terhadap pekerja tidak tetap atau sementara. Ingat : disini kita memperdebatkan bahwa perlindungan maternitas bermanfaat bagi seluruh masyarakat, tidak hanya perempuan saja secara individu dan anaknya. Konvensi ILO No. 183 menetapkan bahwa jika suatu negara meratifikasi Konvensi dengan adanya pengecualian-pengecualian, maka negara itu wajib untuk mengambil langkah-langkah atau tindakan untuk mengurangi pengecualian-pengecualian tersebut. Pemerintah diwajibkan untuk melakukan konsultasi dengan serikat pekerja dan pengusaha dan melaporkan hasilnya kepada ILO. Tuntutan 3 Cuti Maternitas Apa yang kita inginkan Perempuan berhak menerima atas periode minimum cuti yang dibayar dimana: Memberi kesempatan kepada perempuan untuk kembali pulih secara fisik, psikologis dan emosional setelah masa kehamilan dan melahirkan. Membudayakan kebiasaan pemberian makanan sehat dan pengaturan perawatan bayi. Memberikan kesempatan pada perempuan (dan pasangannya) untuk menentukan pilihan-pilihan yang telah dipertimbangkan tentang keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga mereka. Apa yang ditetapkan oleh Konvensi Dalam pembuatan bukti keterangan medis atau bukti lain yang layak, seorang perempuan berhak untuk mendapat cuti maternitas tidak kurang dari 14 minggu. Argumen-argumen dalam mendukung peningkatan periode cuti UNICEF dan WHO merekomendasikan jangka waktu minimum untuk cuti maternitas yang dibayar selama 16 minggu sebagai hasil dari adanya bukti bukti yang muncul mengenai manfaat kesehatan yang signifikan untuk bayi dan ibunya. Pertemuan Kesehatan Dunia baru-baru ini merekomendasikan masa menyusui selama 6 bulan Tuntutan 4 Cuti Maternitas Wajib Apa yang kita inginkan Perempuan dapat mengontrol keputusan mereka tentang waktu yang baik bagi mereka untuk kembali bekerja setelah melahirkan. 12

Kampanye Apa yang ditetapkan oleh Konvensi Berkenaan dengan hak akan perlindungan kesehatan ibu dan anak, cuti maternitas meliputi periode enam minggu cuti wajib setelah kelahiran kecuali kalau ada hal lainnya yang disetujui pada tingkat nasional oleh pemerintah dan organisasiorganisasi perwakilan pengusaha dan pekerja. Argumen-argumen yang mendukung cuti maternitas wajib Laporan - laporan dari seluruh penjuru dunia menunjukkan bahwa terlalu banyak perempuan yang dipaksa baik oleh majikannya atau pasangannya untuk kembali bekerja sebelum mereka siap secara fisik dan psikologis. Periode wajib dari cuti maternitas setelah persalinan merupakan sebuah mekanisme yang dirancang untuk menyediakan sebuah periode minimum dimana perempuan tidak dapat dipaksa untuk kembali bekerja. Tuntutan 5 Tunjangan finansial yang disediakan melalui Jaminan Sosial atau Dana Publik Apa yang kita inginkan Penggantian gaji penuh selama periode dimana perempuan dalam cuti maternitas. Dalam Konvensi disebutkan bahwa Seluruh perempuan selama masa cuti maternitas berhak atas tunjangan-tunjangan finansial pada tingkat yang memungkinkan mereka untuk mengurus dirinya sendiri dan anaknya dalam kondisi kesehatan yang layak. Di negara negara yang memperhitungkan tunjangan sebagai sebuah prosentasi dari pendapatan perempuan sebelumnya, jumlahnya harus tidak lebih rendah dari dua pertiga pendapatan mereka sebelumnya. Di negara - negara yang menggunakan sistem lain, seperti Flat Rate System, tunjangan yang diterima harus setara dengan jumlah rata rata yang diterima oleh mereka jika dua pertiga dari nilainya telah digunakan. Pembayaran tunjangan cuti maternitas dilakukan dengan cara yang ditentukan oleh negara. Bilamana seorang perempuan tidak memenuhi syarat untuk menerima tunjangan, Konvensi menetapkan bahwa mereka akan menerima dana bantuan sosial, dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Apakah dana tersebut diperoleh dari melalui skema yang dibiayai oleh pemerintah atau melalui negosiasi dengan pengusaha di tingkat nasional atau melalui kombinasi keduanya, dimaksudkan untuk mendapatkan penggantian pendapatan secara utuh. Pembayaran-pembayaran tambahan dapat dinegosiasikan dengan majikan sebagai tambahan dari tunjangan yang biasa diperoleh sebesar dua pertiga dari jumlah minimum. Pendapat pendapat yang mendukung cuti maternitas yang dibayar Lebih dari 80% negara-negara anggota ILO memberlakukan cuti maternitas selam 12 minggu atau lebih. Lebih dari 40% menyediakan cuti 14 minggu cuti atau lebih yang dibayar. Cuti yang dibayar memberikan perempuan dan keluarganya jaminan pendapatan selama ibu masih dalam kondisi pemulihan dari proses kelahiran dan pola pemberian makanan kepada bayinya. 13

Kampanye Keamanan pendapatan memungkinkan perempuan untuk memilih kembali bekerja pada saat mereka telah merasa mampu secara fisik dan emosional. Hal ini untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan kembali ke tempat kerja. Para pengusaha melaporkan bahwa cuti maternitas yang dibayar membantu untuk tetap mempertahankan pekerja-pekerja yang berpengalaman, berketrampilan dan bernilai. Pendapatan-pendapatan perempuan sekarang memberikan kontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Kehilangan pendapatan selama kehamilan dan diikuti dengan proses kelahiran memberi efek negatif yang substansial tidak hanya kepada anggaran rumah tangga tetapi juga kepada ekonomi secara keseluruhan. Anak anak adalah generasi masa depan kita. Mengapa perempuan-perempuan mendapat hukuman secara ekonomi hanya karena mereka yang melahirkan? Ekonomi-ekonomi yang sedang berkembang Negara - negara yang tidak secukupnya mengembangkan sistem jaminan sosial secara memadai yang sesuai dengan standar ketentuan Konvensi ILO No. 183 masih dapat meratifikasi Konvensi, jika negaranegara tersebut dapat menyediakan tunjangan-tunjangan dengan nilai tidak lebih rendah dari nilai yang dibayarkan untuk tunjangan sakit atau pada keadaan cacat sementara. Dalam hal ini, mereka harus setuju untuk melaporkan kepada ILO setiap langkah-langkah yang diambil untuk mencapai standar yang ditetapkan dalam Konvensi. Tuntutan 6 Perlindungan Atas Pekerjaan dan Non-Diskriminasi Apa yang kita inginkan Perlindungan maksimum terhadap pemutusan hubungan kerja selama kehamilan selama cuti maternitas dan saat kembali bekerja ketika masih sedang dalam menyusui. Hak untuk kembali bekerja pada pekerjaan yang sama, atau setara, juga dalam hal upah, kondisikondisi kerja dan status. Tidak ada tindakan diskriminasi terhadap perempuan dalam bentuk apapun karena dia hamil atau mungkin hamil, sedang dalam cuti maternitas, atau sedang menyusui. Apa yang ditetapkan oleh Konvensi Seorang pengusaha secara hukum tidak dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja perempuan selama masa kehamilannya, atau ketidakhadirannya karena cuti, atau selama periode kembalinya bekerja yang ditentukan melalui hukum-hukum atau peraturan-peraturan nasional, kecuali alasan-alasan yang tidak bersangkutan dengan kehamilan atau kelahiran bayi dan konsekuensinya, atau pada saat menyusui. Konvensi sebelumnya (No. 103) melindungi ketidakhadiran perempuan hanya selama pada saat cuti maternitas saja. Pengusaha harus membukti bahwa alasan-alasan untuk pemutusan hubungan kerja tidak ada sangkut pautnya dengan kehamilan, proses melahirkan dan konsekuensinya, atau pada saat meyusui. Seorang perempuan dijamin haknya untuk kembali bekerja ke posisi yang sama atau posisi yang dibayar sama pada akhir cuti maternitasnya. Ketentuan ini tidak terdapat pada Konvensi sebelumnya. Kampanye Tiap - tiap anggota harus mengadopsi tindakan-tindakan yang sesuai untuk menjamin bahwa maternitas tidak mengangkat sumber tindakan diskriminasi dalam pekerjaan, termasuk akses pada pekerjaan. Ketentuan ini, tidak terdapat pada Konvensi sebelumnya, memperluas perlindungan terhadap tindakan diskriminasi pada perempuan yang sedang mencari pekerjaan. 14

Kampanye Argumen-argumen yang berkenaan dengan perlindungan pekerjaan dan ketentuan-ketentuan non-diskriminasi. Para pengusaha sering melakukan tindakan diskriminatif terhadap perempuan hamil dan perempuan menyusui. Mereka membuat asumsi-asumsi yang salah tentang ketrampilan, kemampuan dan komitmen perempuan terhadap pekerjaan mereka karena mereka hamil, sedang dalam masa cuti maternitas atau dalam masa menyusui. Ketrampilan dan kemampuan seseorang dalam bekerja dan komitmen mereka pada pekerjaan harus dinilai dari kriteria yang lepas dari kenyataan bahwa mereka sedang hamil atau mungkin akan hamil, karena mereka mengambil cuti maternitas, atau karena mereka menyusui anaknya. Oleh karena itu dibutuhkan peraturan yang kuat tentang anti diskriminasi. Peraturan-peraturan tersebut, yang tidak terdapat pada Konvensi sebelumnya (No. 103), seharusnya meliputi: Setiap pembuktian atas tindakan pemecatan menjadi tanggung jawab pengusaha. Setiap pengusaha yang berusaha untuk memecat perempuan yang hamil, atau menyusui atau mengganti posisi pekerjaan mereka, harus membuktikan bahwa pemecatan atau penggantian tersebut tidak ada hubungannya dengan kehamilan, cuti maternitas, menyusui dan sebagainya. Tidak berhak untuk melakukan tes kehamilan pada saat melamar pekerjaan, jika pekerjaan tersebut beresiko terhadap kesehatan perempuan atau anaknya. Harus dicatat bahwa ketentuan-ketentuan ini harus dipergunakan secara hati hati dan tidak dimaksudkan untuk mengecualikan perempuan terhadap jenis pekerjaan tertentu, atau dari pekerjaan di industri-industri tertentu. Tuntutan 7 Ibu yang menyusui Apa yang kita inginkan Hak bagi perempuan untuk terus menyusui anaknya pada saat mereka kembali bekerja. Tempat kerja yang menyediakan fasilitas untuk menyusui atau memompa airsusunya. Waktu yang digunakan untuk menyusui atau memompa airsusunya harus dihitung sebagai jam kerja. Lebih dari 80% negara negara anggota ILO memberlakukan cuti maternitas yang dibayar 15

Kampanye Apa yang ditetapkan oleh Konvensi Pekerja perempuan berhak untuk beristirahat sebanyak satu kali atau lebih dalam sehari atau berhak atas pengurangan jam kerja harian untuk menyusui bayinya. Periode selama istirahat untuk menyusui atau pengurangan jam kerja harian diijinkan, jumlah mereka, lamanya istirahat untuk menyusui dan prosedur untuk pengurangan jam kerja harian harus ditetapkan melalui hukum dan kebiasaan nasional. Waktu-waktu istirahat tersebut atau pengurangan jam kerja harian harus dihitung sebagai jam kerja dan upahnya tetap dibayarkan. Argumen-argumen yang berkenaan dengan istirahat-istirahat untuk menyusui/laktasi dengan upah yang tetap dibayar Pekerja perempuan tidak harus meninggalkan tempat kerja mereka hanya untuk menyusui, asalkan mereka memiliki kesempatan-kesempatan untuk menyusui atau memompa air susunya. Jika hal tersebut dilaksanakan dengan baik ditempat kerja maka akan memperkuat hubungan pengusaha pekerja sehingga akan tercipta suatu tenaga kerja yang bermotivasi tinggi, berkomitmen dan lebih produktif. Biaya-biaya perekrutan dan pelatihan dapat dikurangi sehubungan dengan rendahnya tingkat penggantian staff karena pekerja perempuan lebih sehat, lebih bahagia dan lebih komitmen terhadap majikannya. Pengusaha akan mendapatkan manfaat lebih dari citra perusahaan yang positif atas perekrutment staff dimasa mendatang dan juga dimata masyarakat umum. Menyusui memiliki manfaat kesehatan yang signifikan bagi ibu dan anak. Untuk masyarakat, menyusui mengurangi biaya untuk pencegahaan penyakit. Manfaat - manfaatnya meliputi pengurangan biaya asuransi kesehatan. Menyusui adalah komponen kunci bagi perawatan anak. Hal ini mendorong pengembangan hubungan yang dekat antara ibu dan anak dan hormon-hormon yang mendukung laktasi memiliki pengaruh yang menguntungkan pada keseluruhan kesehatan reproduksi perempuan. Perempuan yang menyusui menyediakan makanan yang terbaik bagi bayinya atau anaknya. Menyusui mengurangi biaya-biaya pencegahan penyakit. Juga mengurangi kerusakan ekologi melalui pengurangan pengepakkan, distribusi dan limbah dari bubuk susu. 16

Kampanye Tuntutan 8 Perlindungan kesehatan Apa yang kita inginkan Orang bekerja pada lingkungan pekerjaan yang sehat dan aman tanpa resiko kesehatan reproduksi. Peraturan-peraturan menjamin bahwa perempuan tidak diharuskan untuk bekerja pada lingkungan yang kemungkinan dapat mengganggu kesehatannya atau kesehatan anaknya. Peraturan-peraturan yang menjamin tindakan kesehatan dan keselamatan tidak digunakan untuk mendriskiminasikan terhadap pekerjaan perempuan dengan melarang sama sekali perempuan dari macam-macam bentuk pekerjaan atau industri. Apa yang ditetapkan Konvensi Negara - negara anggota harus mengkonsultasikan dan kemudian mengadopsi langkah-langkah untuk menjamin perempuan tidak diharuskan melakukan pekerjaan yang merugikan bagi kesehatan dirinya dan kesehatan anaknya. Pekerjaan yang merugikan bagi kesehatan itu diidentifikasi oleh pihak yang berwenang. Argumen-argumen yang berkenaan dengan peraturan-peraturan perlindungan kesehatan Bayi tidak menderita cacat sebagai akibat dari zat-zat yang membahayakan. Ibu tidak menderita karena komplikasi atas kehamilannya, proses kelahiran atau periode setelah melahirkan sebagai akibat dari pekerjaan berat yang merugikan atau pekerjaan yang menimbulkan tekanan. Akan terdapat manfaat jangka panjang bagi pengusaha dan pemerintah dengan memiliki pekerja perempuan yang sehat dan anak yang sehat. Akan terdapat pengurangan jumlah dari bayi lahir mati dan keguguran. Akan terdapat pengurangan keseluruhan biaya kesehatan yang berhubungan dengan maternitas, demikian juga dengan biaya kesehatan secara umum. 17

ILO dan Maternitas Perlindungan ILO dan Perlindungan Maternitas Bagian Kedua Apa itu Konvensi Konvensi ILO? Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) adalah badan perwakilan keahlian dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yang mencoba untuk mempromosikan keadilan sosial dan pengakuan internasional akan hak hak manusia dan pekerja. Didirikan dengan maksud untuk pencapaian perdamaian abadi dan universal, melalui keadilan sosial. ILO menetapkan standar perburuhan internasional melalui pengadopsian dari Konvensi- Konvensi, yang tepat, dan rekomendasi-rekomendasi. Konvensi-Konvensi mencerminkan pengakuan internasional akan hak-hak minimum pekerja. Konvensi-konvensi dirancang untuk sesuai dengan negara-negara di seluruh dunia, tanpa memperhatikan tingkat perkembangan sosial atau ekonomi. Pada saat yang sama konvensi konvensi tersebut harus dapat mencukupi secara spesifik agar menjadi lebih berarti pada pelaksanaannya. ILO adalah organisasi tripatit. Semua prosedur untuk membuat keputusan, termasuk negosiasi dari Konvensi-Konvensi, melibatkan perwakilan dari pemerintah (Negara-Negara Anggota), para pekerja dan para pengusaha. Standar perburuhan ILO dirancang untuk menyediakan standar nilai untuk peraturanperaturan hak asasi manusia dalam dunia kerja dan digunakan sebagai penuntun untuk merancang dan pelaksanaan kebijakan perburuhan dan sosial pada tingkat nasional. Bahkan dimana suatu negara tidak meratifikasi konvensi tersebut, hal itu sering dijadikan acuan bagi pihak berwenang sebagai peraturan - peraturan minimum yang diakui secara internasional. Sebuah Konvensi tidak mengikat negara negara anggota ILO kecuali negara itu telah meratifikasi Konvensi tersebut. Ketika sebuah standar diadopsi oleh Konferensi Perburuhan Internasional, semua negara anggota ILO diwajibkan membawa Konvensi-Konvensi kepada pihak berwenang atau mereka yang berkompeten terhadap masalah-masalah tersebut, untuk mengundangkan undang-undang atau melakukan tindakan lain. Jika negara tersebut memutuskan untuk meratifikasi sebuah Konvensi, dibutuhkan beberapa tahapan untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh konvensi dalam hukum, kebijakan dan kebiasaan nasional Perlindungan maternitas sejak awal telah diakui oleh ILO sebagai sebuah prioritas. Konvensi Perlindungan Maternitas yang pertama (No. 3) diadopsi tahun 1919, yang mengakui kebutuhan untuk melindungi pekerja perempuan sebelum dan sesudah melahirkan. Perlindungan maternitas dimasukkan sebagai salah satu dari maksud dan tujuan ILO. Pada tahun 1952, ILO mengadopsi revisi Konvensi Perlindungan Maternitas (No. 103). 18 Perlindungan maternitas yang ditetapkan oleh Konvensi No. 103 meliputi: periode minimum cuti maternitas selama duabelas minggu; pembayaran tunjangan tunai selama cuti tersebut, pelarangan pemutusan hubungan kerja selama periode cuti; dan peraturan untuk istirahat menyusui. Standar tersebut tetap tidak berubah hampir 50 tahun sampai Konvensi baru diadopsi pada tahun 2000. Segera sesudah Konvesi ILO No. 183 berlaku, Konvensi yang lama ditutup untuk ratifikasi lebih lanjut oleh negara-negara anggota.

ILO dan Perlindungan Maternitas Badan Pengurus Kantor Organisasi Perburuhan Internasional memutuskan untuk merevisi Konvensi No. 103 pada tahun 1997. Revisi tersebut dilakukan dengan sejumlah alasan alasan yang meliputi: Pengakuan bahwa banyak perempuan bekerja untuk mencari nafkah dan kombinasi antara bekerja dan tanggung jawab keluarga. Perkembangan dan peningkatan dari waktu ke waktu pegakuan negara dan dukungan kepada pekerja perempuan. Pegakuan dari hak hak maternitas disejumlah perjanjian internasional lainnya meliputi Perjanjian Ekonomi International, Hak-Hak Sosial dan Budaya (1966) dan Konvensi Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Menentang Perempuan (1979). Ratifikasi Standar ILO di Negara Anda Konvensi tidak mempunyai dampak mengikat suatu negara kecuali kalau pemerintahan dari negara tersebut meratifikasi Konvensi. Oleh karena itu mengapa kampanye untuk ratifikasi menjadi begitu penting. Segera sesudah Konferensi Perburuhan Internasional mengadopsi sebuah Konvensi, negara-negara anggota harus membawa Konvesi kehadapan Penguasa Nasional yang berwenang untuk dijadikan sebuah undang-undang atau aksi lainnya. Penguasa Nasional yang Berwenang adalah badan atau pihak berwenang yang mempunyai kekuasaan untuk membuat undang-undang atau mengambil tindakan untuk implementasi dari Konvensi. Seharusnya secara normal menjadi badan pembuat undang-undang sebab hal tersebut menjamin bahwa permasalahan dibawa sebelum publik supaya pemeriksaan lengkap akan isu-isu dapat diambil. Di negara federal, pemerintah federal dapat mengambil tindakan berkenaan dengan Konvensi di tingkat federal jika aksi tersebut terdapat dalam Konstitusinya. Dalam kasus ini, negara-negara federal mempunyai kewajiban yang sama dengan negaranegara anggota lainnya. Bagaimanapun, jika pemerintah federal/daerah menganggap hal-hal yang tercantum dalam Konvensi lebih tepat untuk aksi di tingkat negara, di tingkat propinsi atau di tingkat kabupaten/kota, kemudian pemerintah federal/daerah harus merujuk kepada Konvensi lebih layak pada level pemerintah untuk mengundangkan perundangundangan atau aksi lainnya. Pemerintah federal tetap bertanggung jawab untuk pengaturan konsultasi secara periodik antara berbagai peringkat pemerintahan dalam rangka mempromosikan aksi untuk memberikan hasil bagi Konvensi. Ketika pemerintah mengajukan Konvensi kepada pihak yang berwenang, pemerintah juga harus menyediakan pernyataan atau proposal akan apa yang diyakini atas aksi yang diambil dengan memperhatikan Konvensi. 19

ILO dan Perlindungan Maternitas Dalam hal Konvensi ILO No. 183 hal ini berarti bahwa Konvensi baru harus diajukan kehadapan penguasa nasional yang berwenang secepat mungkin. Tahukah Anda jika hal ini terjadi di negara Anda? Tahukah anda siapa yang dianggap sebagai penguasa nasional yang berwenang di negara Anda? Tahukah Anda aksi apa yang diajukan pemerintah sehubungan dengan Konvensi ini? Siapakah badan pembuat undang undang di negara Anda yang bersimpati untuk meratifikasi Konvensi ILO No.183? Siapa yang akan menentang ratifikasi? Mintalah kepada anggota parlemen yang bersimpatik terhadap Konvensi itu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada parlemen tentang proses dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh pemerintah. Jika anda pikir tidak terdapat cukup dukungan untuk ratifikasi, pertimbangkanlah strategi lainnya seperti rekomendasi untuk membentuk sebuah komite parlementer guna meninjau ulang dan memeriksa ratifikasi dan pelaksanaan Konvensi Bagaimana Anda dapat mempengaruhi laporan yang dibuat oleh pemerintah Anda ketika merujuk pada pihak berwenang? Berikan pertimbangan yang khusus untuk berbicara dengan Menteri Tenaga kerja, Menteri Kesehatan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan untuk mencari tahu apa yang telah dikatakan dan mencoba serta mempengaruhi rekomendasi- rekomendasi didalam laporan yang akan diajukan Pemerintah diminta untuk menyediakan informasi kepada ILO tentang aksi apa yang telah dilaksanakan merujuk pada pihak berwenang dan aksi yang telah dilakukan oleh mereka. Mereka juga wajib untuk meyediakan informasi ini kepada perwakilan pengusaha dan organisasi pekerja di negara mereka. Hal ini berarti bahwa pusat serikat pekerja harus sekurangnya mempunyai informasi tentang apa yang pemerintah ajukan. Cari tahu informasi itu. Minta pusat serikat pekerja untuk membuat laporan ke pihak berwenang yang kompeten tentang aksi yang dianggap memadai. Pusat serikat pekerja Anda dapat juga meminta untuk berpartisipasi pada proses konsultasi dan diskusi tentang bagaimana pihak berwenang yang kompeten mengurus hal-hal yang berkenaan dengan ratifikasi, dan aksi apa yang diajukan yang harus dilakukan sesuai dengan Konvensi. Jika komite kampanye nasional telah dibentuk, seperti yang diuraikan pada panduan ini, kemudian Anda harus menggunakan kepentingan koalisi masyarakat yang luas ini kepada pers untuk berdialog dengan pemerintah Anda dan pihak berwenang kompeten yang ditunjuk. Pastikan bahwa laporan dari pusat serikat pekerja Anda dikirim tidak hanya pada pemerintah saja tapi juga langsung pada ILO (Departemen Standar Perburuhan Internasional). Informasi tentang apa yang akan dilakukan pemerintah negara Anda dapat digunakan sebagai bagian dari kampanye masyarakat luas untuk mendapatkan dukungan untuk ratifikasi. Jika pemerintah Anda tidak melaporkan aksi-aksinya dalam jangka waktu yang ditentukan, kemudian pusat serikat pekerja Anda dapat membawa masalah ini untuk menjadi perhatian ILO. Jika pemerintah Anda menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan-kesulitan dalam memenuhi laporan-laporan yang diminta maka mereka harus didukung untuk mencari bantuan dari kantor-kantor regional ILO. 20

Program Pelatihan Sumber-Sumber Kampanye Bagian Ketiga Program pelatihan Program pelatihan berikut ini dirancang agar lebih fleksibel dalam penyampaiannya. Program tersebut terbagi dalam sesi-sesi. Sesi-sesi tersebut dapat disampaikan sekaligus sebagai program pelatihan sehari atau dapat disampaikan secara terpisah selama jangka waktu tertentu. Program pelatihan ini dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah kampanye nasional atau untuk meningkatkan pelaksanaan perlindungan maternitas ditingkat industri atau ditempat kerja. Tujuan-Tujuan Para peserta memahami proses ILO dan bagaimana sebuah konvensi ILO dilaksanakan. Para peserta memahami peran dan dampak dari Konvensi ILO dalam lingkungan nasional. Para peserta memahami peraturan-peraturan kunci pada Konvensi ILO No. 183 Para peserta mengembangkan sebuah strategi kampanye dalam melobi untuk meratifikasi Konvensi ILO No. 183 dan meningkatkan perlindungan maternitas agar dilaksanakan ditempat kerja, di industri atau dinegara mereka. Sesi Pertama Apa itu Organisasi Perburuhan Internasional? Apa itu konvensi? Bagaimana sebuah konvensi dapat mempengaruhi saya? Sumber : Konvensi ILO No. 183 Tentang Perlindungan Maternitas: Panduan Berkampanye; Sebuah Standar Baru Di Abad Yang Baru ILO Website: http:/www.ilo.org/ Sesi Kedua Apa itu perlindungan maternitas? Mengapa perlindungan maternitas? Sumber : Perlindungan Maternitas 2002: Panduan berkampanye untuk kita semua. Sesi 1, 2, 3 & 4 Konvensi ILO No. 183 tentang perlindungan maternitas Pasal-Pasal Utama: Jangkauan Cuti Maternitas Cuti Wajib Tunjangan-Tunjangan Perlindungan kesehatan Perlindungan atas pekerjaan dan diskriminasi Ibu menyusui Sumber : Konvensi ILO No. 183 Tentang Perlindungan Maternitas: Panduan Berkampanye; Sebuah Standar Baru Di Abad Yang Baru 21

Program Pelatihan Sesi Ketiga Bagaimana situasi dinegara/industri/tempat kerja saya? Sumber : Konvensi ILO No. 183 Tentang Perlindungan Maternitas: Panduan Berkampanye; Sebuah Standar Baru Di Abad Yang Baru Tabel sesi 1 Sesi Keempat Usaha untuk membuat perlindungan maternitas menjadi kenyataan Merencanakan sebuah kampanye Langkah Pertama Komite Kampanye Langkah Kedua Menemukan fakta Langkah Ketiga Merencanakan Kegiatan dan Kerangka Waktu: Memobilisasi Para Anggota serikat pekerja dan Masyarakat Langkah Keempat Tuntutan Kami Langkah Kelima Pengesahan Tuntutan-Tuntutan dan Lobi untuk Perubahan Langkah Keenam Evaluasi Kampanye. Sumber : Konvensi ILO No. 183 Tentang Perlindungan Maternitas: Panduan Berkampanye; Sebuah Standar Baru Di Abad Yang Baru - Sesi 1 Kampanye! Materi Pendidikan Serikat Pekerja yang diterbitkan oleh PSI. Serikat-serikat Pekerja diseluruh dunia melakukan kampanye dalam usaha-usaha untuk mewujudkan perlindungan maternitas menjadi kenyataan bagi seluruh pekerja perempuan 22

Siaran Pers Siaran Pers Untuk Meluncurkan Panduan Kampanye Perlindungan Maternitas Panduan kampanye yang baru menguraikan kampanye untuk membuat Perlindungan Maternitas menjadi kenyata bagi semua pekerja perempuan. Sebuah panduan untuk berkampanye telah dirancang guna membantu serikat pekerja dan organisasi masyarakat dalam mengkampanyekan hak-hak maternitas. M...mengatakan bahwa tak bisa dipungkiri lagi panduan ini akan digunakan oleh koalisi antara serikat pekerja dan masyarakat dalam menekan pemerintah untuk segera meratifikasi Konvensi ILO No. 83 tentang Perlindungan Maternitas. Serikatserikat pekerja akan menggunakan panduan ini untuk meningkatkan kesadaran anggota-anggotanya akan hak-hak maternitas. Hal ini akan merupakan suatu tuntutan baru terhadap pengusaha untuk meningkatkan hak-hak maternitas, kata M... Konvensi ILO tersebut yang telah diadopsi pada bulan Juni 2000, memerlukan waktu dua tahun untuk negosiasi. Konvensi tersebut mewakili perlindungan minimum yang diakui secara internasional yang harus didapat oleh perempuan yang bekerja, kata M... Bentuk-bentuk perlindungan yang ditetapkan dalam konvensi tersebut adalah: Hak atas cuti maternitas setidaknya selama 14 minggu; Cuti maternitas yang dibayar dengan standar yang sama dengan duapertiga dari pendapatan pekerja perempuan sebelumnya; Hak untuk mendapatkan tunjangan kesehatan, meliputi sebelum masa melahirkan, pada waktu melahirkan dan perawatan setelah melahirkan; Perlindungan dari pemutusan hubungan kerja; Hak untuk menyusui ditempat kerja ketika sudah kembali bekerja. Panduan ini akan diluncurkan (isi secara rinci waktu peluncurannya disini) Untuk informasi lebih lanjut atau permintaan untuk mendapatkan panduan ini dapat menghubungi... 23

Siaran Pers Siaran Pers Untuk meluncurkan Kampanye Nasional Serikat-serikat pekerja dan organisasi-organisasi masyarakat membentuk aliansi untuk mempromosikan hak-hak pekerja perempuan yang sedang hamil Hari ini... pusat serikat pekerja mengumumkan dibentuknya sebuah aliansi serikat pekerja dan masyarakat dengan tujuan untuk mempromosikan hak-hak pekerja perempuan hamil dan hak-hak perempuan yang kembali bekerja setelah melahirkan. M... mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kampanye kelompok-kelompok yang terlibat dalam aliansi memiliki komitmen dalam rangka mewujudkan perlindungan maternitas terhadap perempuan bekerja menjadi kenyataan di abad 21. Aliansi tersebut terdiri dari kelompok-kelompok... Prioritas utama dari aliansi ini adalah memperoleh komitmen pemerintah nasional untuk meratifikasi Konvensi ILO No. 183. tentang Perlindungan Maternitas. Konvensi ILO tersebut yang telah diadopsi pada bulan Juni 2000 memerlukan waktu dua tahun untuk negosiasi. Konvensi tersebut mewakili perlindungan minimum yang diakui secara internasional yang harus didapat oleh perempuan yang bekerja, kata M... Tidak masuk akal apabila di abad 21 ini kita masih mendengar banyaknya ceritacerita dari pekerja perempuan yang mengalami pelecehan dan tindakan diskriminatif di tempat kerja ketika mereka hamil atau ketika mereka kembali ketempat kerja setelah melahirkan. Konvensi baru ILO tentang perlindungan maternitas banyak menyinggung tentang masalah tersebut. Bentuk-bentuk perlindungan yang ditetapkan dalam Konvensi No.183 tersebut adalah: Hak atas cuti maternitas setidaknya selama 14 minggu; Cuti maternitas yang dibayar dengan standar yang sama dengan duapertiga dari pendapatan pekerja perempuan sebelumnya; Hak untuk mendapatkan tunjangan kesehatan, meliputi sebelum masa melahirkan, pada waktu melahirkan dan perawatan setelah melahirkan; Perlindungan dari pemutusan hubungan kerja; Hak untuk menyusui ditempat kerja ketika sudah kembali bekerja. Bentuk bentuk perlindungan yang terdapat pada Konvensi ILO No. 183 bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Perlindungan-perlindungan tersebut memungkinkan keluarga-keluarga untuk membuat keputusan-keputusan tentang kelahiran dan perawatan anak dan perlindungan-perlindungan tersebut juga mempromosikan hubungan yang berkelanjutan antara perempuan dan tempat kerja selama dalam masa kehamilan dan setelah melahirkan. Sikap merusak dan diskriminatif adalah ilegal, kata M... M...menyatakan bahwa aliansi serikat pekerja dan masyarakat berusaha untuk mewujudkan hak-hak maternitas menjadi kenyataan. Ini merupakan tugas kami terhadap perempuan dan masyarakat. Pemerintah akan didorong secara sungguhsungguh untuk meratifikasi konvensi perlindungan maternitas tersebut. Kami akan berkampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya peningkatan perlindungan maternitas dan pelaksanaannya di tempat kerja, kata M... Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi... 24