Persaingan yang dihadapi oleh setiap pelaku bisnis saat ini sangat ketat. karena banyaknya perusahaan pesaing yang hadir di pasar baik itu perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah - Etika Periklanan-

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

PERSYARATAN IKLAN ALAT KESEHATAN DAN

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk dalam negeri harus bersaing dengan produk-produk dari luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANDRI HELMI M, SE., MM ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

Setelah mempelajari Bab ini

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

TANGGUNG JAWAB HUKUM PELAKU USAHA TERHADAP KONSUMEN Oleh : Sri Murtini Dosen Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui, memang sulit mencapai keselarasan dalam. iklan yang berhasil memadukan dampak komersial dan sosial budaya, akan

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk internet semakin maju dan

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS IKLAN YANG MENYESATKAN. Oleh : Netty Endrawati

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

CATUR WIJAYANTO B

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan produk makanan ringan. Sejalan dengan hal itu tidak heran

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Iklan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Oleh : I Gusti Ayu Indra Dewi Dyah Pradnya Paramita Desak Putu Dewi Kasih. Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN [LN 1999/42, TLN 3821]

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. di bidang bisnis tersebut. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN ETIKA PROMOSI RUMAH SAKIT SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan

Merancang Strategi Pemasaran

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Etika Periklanan. Kaitan Peraturan Pemerintah dengan Periklanan MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis melanda Indonesia tidak sedikit perusahaan yang mengalami

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai etika normatif bagi pemeluknya diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran agar produknya dapat diterima dan bertahan di pasar yang memiliki persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada masalah krisis keuangan global. Krisis ini berlanjut terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA SEBAGAI PEMESAN DAN PEMBUAT IKLAN TERHADAP IKLAN YANG MERUGIKAN KONSUMEN

perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia banyak yang memanfaatkan obat

BAB V PENUTUP. 1. Persyaratan Pembangunan Rumah Susun dalam Tindakan. Hukum Pemesanan Rumah Susun

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

Transkripsi:

BAB3 PEMBAHASAN 3.1. Keterkaitan Iklan dengan Strategi Pemasaran Persaingan yang dihadapi oleh setiap pelaku bisnis saat ini sangat ketat karena banyaknya perusahaan pesaing yang hadir di pasar baik itu perusahaan yang sejenis maupun perusahaan yang tidak sejenis. Kondisi yang ada membuat kedudukan pennintaan dan penawaran menjadi berubah. Penawaran yang dimiliki oleh perusahaan semula memiliki kedudukan yang lebih kuat daripada pennintaan yang dimiliki oleh konsumen sebab pada awalnya jumlah produk yang ditawarkan di pasar lebih sedikit dari pennintaan karena jumlah perusahaan yang sedikit sehingga konsumen tidak memiliki kesempatan untuk memilih produk tetapi berebut produk yang ada di pasar. Hal ini menjadi berubah ketika penawaran menjadi lebih banyak daripada pennintaan akibat banyaknya perusahaan yang ada di pasar. Konsumen menjadi lebih memiliki kekuatan untuk memilih produk sehingga perusahaan berebut untuk mencari konsumen agar bersedia membeli produk yang dihasilkan. Pemasaran perusahaan sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab dalam menjembatani hubungan perusahaan dengan konsumen hendaknya mempertimbangkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat memenangkan persaingan yang ada. Strategi pemasaran menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan guna menghantarkan perusahaan pada keunggulan bersaing. Pemasaran dalam hal menciptakan strategi pemasaran untuk 15

16 masa sekarang tidak hanya meninjau bagi kepentingan sempit perusahaan saja tetapi melakukan peninjauan secara luas. Strategi pemasaran yang digunakan bendaknya tidak hanya berfokus pada konsumen perusabaan saja tetapi juga berfokus pada masyarakat yang luas dalam arti juga meninjau masalah etika atau nilai-nilai maupun norma yang berlaku di masyarakat luas karena hal ini juga penting bagi keberhasilan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini termasuk dalam penggunaan iklan dalam strategi pemasaran, yang mana iklan yang dihasilkan dalam rangka sebagai strategi pemasaran sebaiknya juga memperhatikan etika atau nilai-nilai maupun norma yang berlaku di masyarakat. 3.1.1. Kedudukan Iklan dalam Strategi Pemasaran Gitosudarmo (2000:124) menyatakan bahwa: "Strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang ada untuk mencapai tujuan perusabaan". Bauran pemasaran seringkali dikenal dengan istilab marketing mix atau 4P yang terdiri dari product (produk), price (barga), place (tempat), dan promotion (promosi). Dari salah satu bagian 4P yang ada yaitu promosi terdapat unsur iklan. lklan merupakan salah satu bentuk dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. 8anyak pihak berpendapat bahwa iklan dan promosi adalah hal yang sama akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan sehingga tidak dapat disamakan. Kedudukan iklan dalam strategi pemasaran adalah sebagai bagian dari sub promosi yang merupakan salah satu anggota dari bauran pemasaran. Dengan demikian, promosi memiliki lingkup yang lebih luas daripada iklan. lklan hanya

17 merupakan salah satu bagian dari kegiatan promosl yang dilakukan oleh perusahaan. Sentuk kegiatan promosi yang lain adalah memberikan potongan harga, pemberian hadiah, pemberian produk untuk pencobaan, dan sebagainya. Iklan secara khusus dalam strategi pemasaran berperan untuk menyampaikan informasi dari perusahaan kepada konsumen. Iklan membuat konsumen mengetahui keberadaan serta produk atau jasa perusahaan, bahkan kelebihan dari produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan sabun untuk kecantikan kulit akan menghasilkan iklan untuk memberikan informasi kepada konsumen bahwa perusahaan memiliki produk sabun yang berkualitas bagus bagi kecantikan kulit dengan berbagai kandungan atau unsur sebagai bahan baku tersebut. Akibatnya dengan iklan, perusahaan tidak hanya memberikan informasi yang diinginkan kepada konsumen saja, tetapi juga menarik konsumen untuk menggunakan sabun tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sabun terlebih dengan dukungan penggunaan bintang iklan yang sesuai terhadap manfaat penggunaan sabun. Iklan juga berfungsi untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Beberapa perusahaan yang sudah terkenal dan menguasai pangsa pasar tetap mengeluarkan biaya untuk membuat iklan seperti Coca-Cola. Hal ini dimaksudkan agar dengan iklan konsumen selalu teringat akan keberadaan produk atau jasa milik perusahaan, dan lebih penting lagi adalah tetap menggunakan produk atau jasa miliki perusahaan, sehingga perusahaan tetap mampu menjaga penjualan yang dimiliki atau mempertahankan pangsa pasar.

18 3.1.2. Etika Iklan dalam Strategi Pemasaran Pada pembahasan sebelumnya telah dipaparkan bahwa amat penting bagi perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran dengan memperhatikan masalah masyarakat secara luas. Strategi pemasaran yang dipilih perusahaan hendaknya tidak hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja dalam melakukan penjualan kepada konsumen tetapi juga memikirkan masyarakat luas. Perusahaan yang berorientasi pada masyarakat luas dalam menjalankan kegiatan pemasaran akan membuat pemasaran bebas dari tuntutan atau gugatan serta denda yang merugikan perusahaan sendiri. Perusahaan seringkali menggunakan iklan tanpa memperhatikan nilai etika yang berlaku di masyarakat sebagai salah satu manifestasi strategi pemasaran. Perusahaan seringkali menggunakan media iklan hanya untuk menarik konsumen agar membeli produk perusahaan tanpa memperhatikan nilai-nilai etika. lklan hanya berfokus untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dengan tidak melihat kepentingan pihak-pihak lain atau masyarakat secara luas. Iklan seringkali menipu konsumen karena adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh perusahaan dengan konsumen. Kebenaran kompisisi obat yang diproduksi suatu perusahaan hanya diketahui oleh perusahaan itu sendiri, sehingga efek sam ping penggunaan obat hanya akan diketahui oleh perusahaan dan iklan seringkali tidak memberikan informasi yang demikian. Iklan seringkali hanya memberikan informasi tentang manfaat dati obat tersebut dengan mengindahkan efek samping dari obat yang dihasilkan. Penilaian iklan yang tidak etis tidak hanya dilihat dari informasi yang disajikan saja tetapi juga aspek yang lain.

19 Iklan yang disajikan tidak sesuai dengan budaya suatu masyarakat dapat pula dikatakan iklan yang tidak sesuai dengan etika. Budaya masyarakat Indonesia umumnya adalah kesopanan dan menjunjung tinggi nilai luhur agama yang diperbolehkan di Indonesia, sehingga dalam perbuatan yang dilakukan termasuk dalam kegiatan bisnis hendaknya disesuaikan dengan nilai-nilai tersebut. Iklan yang disajikan terlalu vulgar baik itu dalam bentuk gambar dan kata-kata di Indonesia dapat dipandang sebagai iklan yang tidak beretika dan seringkali ditentang oleh masyarakat Indonesia. Penerapan iklan dalam strategi pemasaran dengan meninjau masalah etika adalah hal yang penting bagi perusahaan itu sendiri, terutama untuk kepentingan jangka panjang perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak memperhatikan iklan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri meskipun untuk jangka pendek mungkin sangat menguntungkan bagi perusahaan. Iklan yang tidak menyediakan informasi sebenamya membuat konsumen menjadi kecewa sehingga tidak memilih produk atau jasa perusahaan itu kembali karena dianggap telah melakukan penipuan. Konsumen yang demikian, tidak hanya tinggal diam tetapi juga akan memberikan informasi kepada konsumen lain sehingga konsumen lain juga akan menghindari pembelian terhadap produk atau j asa perusahaan dan ini akan merugikan perusahaan. Iklan perusahaan yang dinilai tidak etis membuat masyarakat menjadi tidak menyukai perusahaan dan tidak memiliki simpati pada perusahaan Bentuk penolakan dan sikap tidak simpati pada perusahaan adalah tidak menggunakan produk tersebut serta tuntutan kepada pemerintah agar mencabut ijin usaha perusahaan yang bersangkutan.

20 3.2. Pertimbangan Etika Iklan dalam Strategi Pemasaran Peran penting etika dalam iklan serta strategi pemasaran dalam perusahaan mendatangkan adanya pertentangan. Pada satu kondisi, strategi pemasaran berusaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan terutama melakukan penjualan maksimal agar keuntungan juga maksimal tetapi pada kondisi yang lain, etika juga membatasi usaha tersebut dengan implementasi pada iklan sebagai bagian dari pemasaran. Bila dilakukan ulasan yang lebih mendalam etika iklan tetap diperlukan baik itu bagi kepentingan dan perusahaan sendiri. 3.2.1. Asas Umum Etika Periklanan Pembahasan mengenai masalah etika sangat sulit dilakukan karena tidak ada batasan yang jelas termasuk dalam periklanan. Untuk menentukan apakah suatu iklan yang dibuat perusahaan telah memenuhi etika atau belum sangat sulit, tergantung dari persepsi banyak orang dalam memandang etika tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Komisi Periklanan Indonesia memberikan batasan bahwa iklan yang memenuhi etika adalah iklan yang memenuhi nilai-nilai sebagai berikut: 1. Iklan harus jujur, bertanggungjawab, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Nilai-nilai iill dapat dijabarkan sebagai berikut: a. ]ujur di mana iklan tidak boleh menyesatkan seperti memberikan keterangan atau informasi yang tidak benar, mengelabuhi atau menyesatkan serta memberikanjanji berlebihan kepada konsumen. b. Bertanggung jawab di mana iklan tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dan merugikan masyarakat. Pada nilai 1m,

21 setiap komponen pemasaran, pengiklan, perusahaan periklanan dan media periklanan mempunyai tanggung jawab menurut peran dan bobot keterlibatan masing-masing dalam penciptaan dan penyebaran pesan-pesan iklan. Pengiklan harus bertanggung jawab atas benamya informasi tentang produk yang diberikan kepada perusahaan periklanan, termasuk ikut memberi arah, batasan, dan masukan pada pesan iklan, sehingga tidak terjadi janji yang berlebihan atas kemampuan nyata produk. Perusahaan periklanan hendaknya bertanggung jawab atas ketepatan unsur persuasi yang dimasukannya dalam pesan iklan, melalui pemilahan dan pemilihan informasi yang diberikan. Selain itu, media periklanan hendaknya bertanggung jawab atas kesepadanan antara pesan iklan yang disiarkan dengan nilai-nilai sosial budaya. c. Iklan tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku. Iklan harus mematuhi segala undang-undang dan hukum yang berlaku pada negara tempat iklan tersebut dihasilkan.. 2. Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan atau merendahkan martabat negara, agama, tata susila, adat, budaya, suku, dan golongan. Nilai-nilai ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Tidak menyinggung perasaan: Iklan harus berselera baik dan pantas, menggunakan bahasa yang baik yang istilah yang tepat. b. Agama atau kepercayaan: lklan yang dibuat tidak boleh merendahkan dan atau mencemoohkan agama dan kepercayaan.

22 c. Tata susila, adat, dan budaya: Iklan yang dibuat tidak boleh melanggar norma-norma tata susila, adat dan budaya bangsa. d. Suku dan golongan: Iklan yang dibuat tidak boleh menyinggung atau mempertentangkan suku atau golongan sehingga seakan-akan melecehkan suku atau golongan tertentu.. e. Pahlawan, monumen dan lambang-lambang kenegaraan: Iklan tidak boleh menggunakan pahlawan, monumen, dan lambang-lambang kenegaraan secara tidak layak. 3. lklan Harus Dijiwai Asas Persaingan yang Sehat a. Penggunaan kata-kata yang berlebihan: Iklan yang dibuat tidak boleh menggunakan kata-kata dengan awalan ter, paling nomor satu dan sejenisnya tanpa menjelaskan dalam hal apa keunggulannya itu, dan harus membuktikan sumber-sumber otentik pemyataan tersebut. b. Perbandingan langsung: lklan tidak boleh mengadakan perbandingan langsung dengan menampilkan merek dan atau produk pesaing saja, serta perbandingan tidak langsung tersebut tidak boleh menyesatkan konsumen. c. Merendahkan: lklan tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung merendahkan produk-produk lain. d. Peniruan: Iklan tidak boleh meniru iklan lain sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesan yang akan atau dapat membingungkan atau menyesatkan konsumen. Peniruan tersebut meliputi merek dagang, logo, komposisi huruf, dan gambar serta slogan.

23 Melihat etika periklanan yang dibuat Komisi Periklanan Indonesia, etika periklanan tidak hanya meliputi pengaturan mengenai norma-norma kebudayaan pada umumnya, tetapi etika periklanan ini dibuat juga untuk mengatur hubungan dengan perusahaan lain serta perlindungan kepada konsumen serta keselamatan bangs a dan negara dari perusakan generasi bangsa melalui periklanan. Adanya etika periklanan diharapkan perusahaan dapat menggunakan iklan untuk mencari keuntungan bagi perusahaan itu sendiri, tetapi dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan sehingga mendapatkan dukungan yang positif. 3.2.2. Peran Etika Iklan dalam Strategi Pemasaran bagi Perusahaan Pada sub bab sebelumnya telah dijabarkan bahwa perusahaan yang menjalankan etika iklan dalam strategi pemasaran akan mendapatkan dukungan tidak hanya dari konsumen saja tetapi juga dari masyarakat luas. Perusahaan yang memperhatikan masalah etika dalam iklan akan mendapatkan dukungan dari masyarakat luas dengan membiarkan perusahaan itu melakukan kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Perusahaan yang memperhatikan etika iklan akan mampu memelihara konsumen yang dimiliki karena konsumen akan menjadi percaya terhadap perusahaan sehingga selalu membeh produk atau jasa perusahaan akibatnya perusahaan dapat memiliki peluang untuk memelihara bahkan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Konsumen yang percaya pada perusahaan akan menarik konsumen lain untuk ikut mengkonsumsi produk atau jasa, sehingga perusahaan tersebut berpeluang meningkatkan penjualan guna meningkatkan keuntungan yang diperoleh.

24 Perusahaan yang memperhatikan etika iklan dalam strategi pemasaran akan membuat perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan yang memiliki keuntungan besar belum tentu mendapat jaminan dapat memelihara kelangsungan hidup perusahaan tanpa dukungan dari masyarakat luas. Perusahaan yang memperhatikan etika ildan dalam strategi pemasaran membuat masyarakat merasa tidak terganggu serta membiarkan perusahaan menjalankan operasi bisnisnya sehingga perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup yang dimiliki. Hal yang sebaliknya akan terjadi bila perusahaan tidak memperhatikan masalah etika dalam iklan, masyarakat akan banyak melakukan protes bagi pemerintah sehingga ada pertimbangan dari pemerintah untuk menutup perusahaan itu dengan mencabut ijin usaha meskipun dari segi keuangan perusahaan sangat bagus dengan alasan merugikan banyak kepentingan masyarakat. 3.2.3. Peran Etika Iklan dalam Strategi Pemasaran bagi Konsumen Konsumen seringkali menjadi pihak yang dirugikan oleh perusahaan karena informasi yang dimiliki perusahaan lebih banyak daripada konsumen. Padahal, di sisi yang lain konsumen juga memiliki hak-hak yang harusd dilindungi dan dihormati oleh perusahaan. Adanya etika iklan akan membuat hak konsumen merasa terpenuhi, tertutama hak untuk mendapatkan informasi yang benar. Perusahaan seringkali memberikan informasi yang berlebihan melalui iklan guna menarik konsumen, dengan adanya etika akan membuat perusahaan untuk menghindari hal tersebut sehingga kepentingan hak-hak konsumen lebih

25 diperhatikan. Informasi yang disajikan dalam iklan juga akan lebih relevan dengan keadaan yang sebenamya sehingga tidak menyesatkan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Penerapan etika pada iklan dalam strategi pemasaran tidak hanya melindungi hak informasi konsumen tetapi juga hak atas keamanan. Konsumen memiliki hak atas keamanan saat melakukan kegiatan konsumsi. Adanya iklan yang beretika akan membuat konsumen mengetahui akibat buruk konsumsi produk atau jasa perusahaan sehingga dengan pertimbangan konsumen, konsumen dapat melakukan keputusan atas pembelian. Iklan rokok selalu memberitahukan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit sehingga bila penyakit itu timbul bukan kesalahan perusahaan karen a sudah ada informasi tentang bahaya merokok pada konsumen. Penerapan etika iklan membuat hak konsumen akan pendidikan juga dapat terpenuhi. Etika dalam iklan membuat iklan yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai atau aturan yang berlaku sehingga pendidikan konsumen tidak terancam. Hal ini akan lain bila iklan yang disajikan terlalu vulgar terlebih lagi terlalu mengeksploitasi tentang sex atau kehidupan anak-anak sehingga merusak pendidikan masyarakat konsumen.. '''--'---..,,i