LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. b. Isu Strategis

DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

PUSAT PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB III halaman 45

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

WA WALIKOTA BATUKPR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 (NAMA SKPD) KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. (Bratahkusuma dan Solihin, 2001:1). Menurut Undang-Undang Nomor 32

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALI WALIKOTA BATU PR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas Pokok dan Fungsi

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

BAB VII PERANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrator pemerintah. Setelah

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan Surat Edaran

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

RENCANA AKSI DAERAH PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan karena dianggap tidak menghargai kaidah-kaidah demokrasi. Era reformasi

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Pemberlakuan undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, undang - undang Nomor 33 tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

`BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan. Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Visi Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun Denpasar menekankan pada upaya Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Pembangunan yang dilaksanakan selalu diupayakan untuk menjaga keharmonisan dalam keseimbangan antara aspek sosial-ekonomi. Fisik-non fisik serta aspek jasmani-rohani secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, unsur ketersediaan dana sangat menentukan dalam upaya pencapaiannya. Dinas Pendapatan Kota Denpasar sebagai salah satu unsur Pemerintah yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pemungutan sumber-sumber pendapatan yang menjadi primadona Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kota Denpasar mendukung upaya terciptanya Kota Denpasar berwawasan budaya dengan keharmonisan dan keseimbangan secara berkelanjutan. Gambaran kondisi umum penerimaan PAD dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan, dimana penerimaan Pajak Hotel dan Restoran yang menjadi primadona PAD sangat dipengaruhi oleh kondisi kunjungan wisatawan mancanegara. Peningkatan pembangunan yang berkelanjutan harus didukung dengan ketersediaan dana yang memadai. Pembangunan yang meningkat membutuhkan dana yang lebih besar pula. b. Isu Strategis Penerimaan pajak hotel dan restoran tergantung pada kondisi pariwisata yang dipengaruhi oleh situasi global, yang senantiasa memerlukan keamanan, kenyamanan dan atraksi Budaya yang perlu dilestarikan. Yang menjadi tantangan dalam hal ini adalah adanya ketidak pastian kunjungan wisatawan manca negara maupun domestik ke Denpasar pada khususnya, ke Bali pada umumnya. Menghadapi situasi ketidak pastian tersebut, Instansi terkait hendaknya duduk bersama untuk : 1. Membantu menciptakan dan menjaga keamanan yang kondusif. 2. Meningkatkan koordinasi antar Instansi untuk atraksi wisata dan pembangunan sarana penunjang pariwisata. 3. Menciptakan iklim wisata yang kondusif dengan penyederhanaan prosedur pelayanan public. 4. Menjaga hubungan yang baik dengan wajib pajak dalam arti yang positif.

c. Struktur Organisasi Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Denpasar adalah mengkoordinasikan target Pendapatan Asli Daerah serta merealisasikannya bersamasama dengan Unit-unit Satuan Kerja penghasil PAD, untuk selanjutnya dapat dipergunakan membiayai belanja Pemerintah Kota Denpasar yang telah ditetapkan. Selain berkoordinasi dengan Unit Kerja lain berkaitan dengan PAD, Dinas Pendapatan Kota Denpasar mempunyai tanggung jawab langsung terhadap realisasi beberapa penerimaan pajak, Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang disesuaikan dengan kebijakan otonomi Daerah yaitu : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Penerangan Jalan 5. Pajak Bumi dan bangunan 6. Pajak Air Tanah 7. BPHTB ( Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan). 8. Pajak Reklame Untuk mewujudkan realisasi pendapatan sebagaimana tersebut diatas diperlukan kerja keras jajaran Dinas Pendapatan Kota Denpasar yang keberadaannya tersusun dalam struktur organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris, yang terdiri dari : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Bina Program, yang terdiri dari : a. Seksi Perencanaan b. Seksi Data dan Informasi c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan 4. Bidang Pendataan dan Penetapan, yang terdiri dari : a. Seksi Pendataan b. Seksi Penetapan c. Seksi Pemeriksaan 5. Bidang Penagihan, yang terdiri dari : a. Seksi Pembukuan, Restitusi dan Verifikasi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan c. Seksi Pertimbangan dan Keberatan

6. Bidang PBB, BPHTB dan Pendapatan lain-lain, yang terdiri dari : a. Seksi PBB b. Seksi BPHTB c. Seksi Pendapatan Lain-lain. d. Ka UPT BPHTB e. Ka.Sub.Bag TU BPHTB d. Sistimatika BAB I : Pendahuluan, yang berisi latar belakang, isu strategis, struktur organisasi serta sistimatika. BAB II : Rencana Kinerja, yang berisi rencana strategis dan penetapan kinerja. BAB III : Akuntabilitas Kinerja, yang berisi pengukuran capaian kinerja dan analisis capaian kinerja BAB IV : Penutup, yang berisi simpulan. Lampiran- lampiran : a. Penetapan Kinerja b. Pengukuran Kinerja c. Pernyataan Penetapan Kinerja d. Renstra 2010-2015 e. RKT

BAB II. RENCANA KINERJA A. Rencana Strategis Pelaksanaan akuntabilitas dapat berjalan dengan baik diperlukan Rencana Strategis yang merupakan tolok ukur dalam penilaian dan pertanggung jawaban kinerja Unit Kerja/Instansi. Rencana Strategis dimaksudkan sebagai suatu proses pembangunan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan kondisi obyektif, potensi yang dimiliki, peluang dan tantangan yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Pendapatan Kota Denpasar adalah rencana lima tahun. Dinas Pendapatan Kota Denpasar yang mengambarkan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Rencana Strategis tersebut akan menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja Dinas Pendapatan Kota Denpasar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta sebagai bahan pertanggung jawaban Walikota selaku Kepala Daerah pada setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan. Visi dan Misi Jangka Menengah Dinas Pendapatan Kota Denpasar Visi Menjadikan Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) sebagai Sumber Pendanaan yang utama dalam menunjang Pembangunan Kota Denpasar yang berpihak pada masyarakat berlandaskan kreatifitas dan budaya unggulan. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut dan memberikan arah serta tujuan yang ingin dicapai dan memberikan fokus terhadap program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan misi Dinas Pendapatan Kota Denpasar sebagai berikut: 1. Mewujudkan Peraturan Daerah yang dinamis mengacu pada Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2. Menggali sumber-sumber Pendapatan Daerah 3. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. 4. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. 5. Menjaga hubungan yang positif dengan wajib pajak.

Tujuan dan sasaran dari masing-masing misi dijabarkan sebagai berikut : Misi 1 : Mewujudkan Peraturan Daerah yang Dinamis mengacu pada Undang - Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Menegakkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan : 1. Mewujudkan Kepastian Hukum pemungutan pajak daerah. 2. Menumbuh kembangkan kesadaran Wajib Pajak dan Masyarakat akan hak dan kewajibannya. Sasaran : 1. Peningkatan pelayanan dan pemberian sanksi bagi wajib pajak yang melanggar. 2. Peningkatan partisipasi aktif Masyarakat. Misi 2 : Menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah. Tujuan : Meningkatkan penerimaan pendapatan. Sasaran : 1. Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah. 2. Peningkatan akurasi data potensi penerimaan pajak. Misi 3 : Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Masyarakat. Tujuan : Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Sasaran : Percepatan pelayanan kepada Masyarakat. Misi 4 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas Tujuan : Mewujudkan penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transparan dan akuntabel. Sasaran : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Misi 5 : Menjaga hubungan yang positif dengan Wajib Pajak selaku mitra kerja pemerintah dalam pemungutan Pajak. Tujuan : Mewujudkan Penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transfaran dan akuntabel. Sasaran : Peningkatan kesadaran Wajib Pajak akan hak dan kewajibannya.

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang diinginkan, Dinas Pendapatan Kota Denpasar menggunakan beberapa strategis antara lain : Misi 1 : Mewujudkan Peraturan Daerah yang Dinamis mengacu pada Undang - Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Menegakkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan : 1. Mewujudkan Kepastian Hukum pemungutan pajak daerah. 2. Menumbuh kembangkan kesadaran Wajib Pajak dan Masyarakat akan hak dan kewajibannya. Sasaran : 1. Peningkatan pelayanan dan pemberian sanksi bagi wajib pajak yang melanggar. 2. Peningkatan partisipasi aktif Masyarakat. Strategi : Menyusun Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya serta Menegakkan Peraturan Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Misi 2 : Menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah. Tujuan : Meningkatkan penerimaan pendapatan. Sasaran : 1. Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah. 2. Peningkatan akurasi data potensi penerimaan pajak. Strategi : 1. Mengumpulkan data dan penetapan Wajib Pajak. 2. Membentuk Tim Intensifikasi Pajak Daerah Misi 3 : Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Masyarakat. Tujuan : Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Sasaran : Percepatan pelayanan kepada Masyarakat. Strategi : 1. Mengadakan, memelihara dan memperbaiki Sarana Prasarana. 2. Memberikan pelayanan Porporasi bagi Wajib Pajak.

Misi 4 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas Tujuan : Mewujudkan penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transparan dan akuntabel. Sasaran : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Strategi : Memberikan Pelatihan Teknis kepada Karyawan. Misi 5 : Menjaga hubungan yang positif dengan Wajib Pajak selaku mitra kerja pemerintah dalam pemungutan Pajak. Tujuan : Mewujudkan Penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transfaran dan akuntabel. Sasaran : Peningkatan kesadaran Wajib Pajak akan hak dan kewajibannya. Strategi : 1. Menyusun Data Base Wajib Pajak Daerah 2. Memberikan penghargaan kepada Wajib Pajak Daerah. 3. Membentuk Tim Pembinaan kepada masyarakat khususnya masyarakat sebagai wajib pajak daerah. B. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun yang akan menjadi arah perjalanan Dinas Pendapatan Kota Denpasar berdasarkan kriteria dan kewenangan yang dimiliki. Sesuatu yang akan dicapai melalui tindakan berupa kebijakan, program dan kegiatan. Adapun Arah Kebijakan dan Program Program Dinas Pendapatan Kota Denpasar dijabarkan sebagai berikut : Arah Kebijakan 1 : Mensosialisasikan segala bentuk produk hukum terkait Pajak Daerah dan Meningkatkan partisipasi Wajib Pajak untuk membayar pajak, rencana program meliputi : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Program Peningkatan Disiplin

Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Arah Kebijakan 2 : 1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pendataan berlanjutan, rencana program meliputi : Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau Kota, rencana program meliputi : Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Arah Kebijakan 3 : Pelayanan kepada masyarakat khususnya Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah, rencana program meliputi : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Program Peningkatan Disiplin Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Arah Kebijakan 4 : Meningkatkan pengetahuan aparatur sebagai petugas pelayanan pajak daerah, rencana program meliputi : Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Arah Kebijakan 5 : 1. Pembinaan terhadap Wajib Pajak Daerah, rencana program meliputi :

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Program Peningkatan Disiplin Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi, rencana program meliputi : Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Program Peningkatan Disiplin Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Capaian kinerja dapat diukur berdasarkan Peningkatan Potensi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah. Dalam rangka menunjang pembangunan Kota Denpasar yang berkesinambungan dibutuhkan pendapatan daerah yang terus meningkat. Dari 3 jenis sumber pendapatan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah - Pajak Daerah - Retribusi Daerah - Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 2. Dana Perimbangan - Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak - Dana Alokasi Umum - Dana Alokasi Khusus 3. Lain-Lain Pendapatan Asli daerah yang sah - Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya - Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya - Sumbangan pihak ketiga - Pendapatan hibah Sebagai langkah utama untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi maka perlu dilaporkan Indikator kinerja utama (IKU) dari beberapa indikator yang ada. IKU di lingkungan Dispenda mengacu pada RPJMD 2010-2015 dan Renstra Dinas Pendapatan. Adapun Kinerja Utama Dinas Pendapatan Kota Denpasar adalah Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, maka dalam Tahun Anggaran 2015 Dinas Pendapatan Kota Denpasar telah mengkoordinasikan penerimaan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah dengan target sebesar Rp 724.497.965.131,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 776.176.266.472,64 atau 107,13 %

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya mengamankan target Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) untuk mendukung rencana pembangunan di Kota Denpasar adalah dengan program Peningkatan Penerimaan Daerah melalui peningkatan pemahaman tugas-tugas aparatur dan peningkatan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut : Data Tahun 2015 Indikator Sasaran Target (Rp) Realisasi (Rp) % Pajak Daerah 525.454.412.000,- 549.362.947.314,67 104,55 Retribusi Daerah 22.896.000.000,- 25.442.093.000,00 111,12 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 35.289.993.131,- 35.341.143.333,08 100,14 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 115.900.000.000,- 132.228.748.970,89 114,09 Data yang sama pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Indikator Sasaran Target (Rp) Realisasi (Rp) % Pajak Daerah 490.800.592.125,- 511.041.442.068,24 104,12 Retribusi Daerah 48.754.559.000,- 54.764.869.960,00 112,33 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 22.893.460.624,- 24.953.437.777,60 109,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 81.669.366.000,- 107.958.671.622,00 132,19 Dari data tahun 2014 sampai dengan 2015 terjadi kenaikan penerimaan pajak. Hal ini disebabkan karena situasi yang kondusif, SDM yang profesional, sistem pajak jemput bola, motivasi-motivasi dan sosialisasi serta kesadaran Wajib Pajak akan tanggung jawabnya membayar pajak.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA B.1 CAPAIAN KINERJA PENDAPATAN 1. Pajak Daerah ; Dari 8 (delapan) jenis pajak yang ditargetkan sebesar Rp.724.497.965.131,- realisasinya sebesar Rp 776.176.266.472,64 (107,13%). Jenis-jenis pajak tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : - Pajak Hotel ditargetkan Rp. 119.191.970.000,00 dan tercapai Rp. 133.349.921.856,25 atau 111,88 %. - Pajak Restoran ditargetkan Rp. 66.370.877.000,00 dan tercapai Rp. 73.837.361.490,36 atau 111,25%. - Pajak Hiburan ditargetkan Rp. 11.000.000.000,00 dan tercapai Rp. 11.664.482.614,73 atau 106,04 %. - Pajak Reklame ditargetkan Rp. 1.682.228.000,00 dan tercapai Rp. 2.037.170.970,33 atau 121,10% - Pajak Penerangan Jalan ditargetkan Rp. 68.211.735.000,00 dan tercapai Rp. 76.117.800.235,00 atau 111,59%. - Pajak Air Tanah ditargetkan Rp. 8.546.138.000,00 dan tercapai Rp. 9.570.019.814,00 atau 111,98% - Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditargetkan Rp. 105.451.464.000,00 dan tercapai Rp. 107.696.759.564,00 atau 102,13% - BPHTB ditargetkan Rp. 145.000.000.000,00 dan tercapai Rp. 135.089.430.770,00 atau 93,17%. 2. Retibusi Daerah ; Dari 12 (dua belas) jenis retribusi yang ditargetkan sebesar Rp. 22.896.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.25.442.093.000,00 atau (111,12%) adapun pencapaian dari beberapa jenis retribusi tersebut diuraikan sebagai berikut: - Retribusi Pelayanan Kesehatan ditargetkan Rp. 6.000.000.000,00 dan tercapai Rp.7.497.605.500,00 atau 124,96%. - Retribusi Pelayanan Persampahan / kebersihan ditargetkan Rp. 3.000.000.000,00 dan tercapai Rp,2.621.955.500,00. atau 87,40%. - Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum ditargetkan Rp. 9.836.000.000,00 dan tercapai Rp. 10.786.313.000,00 atau 109,66%.

- Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ditargetkan Rp.4.060.000.000,00 dan tercapai Rp. 4.536.219.000,00 atau 111,73.%. - Retribusi Jasa Usaha Terminal ditargetkan Rp.1.746.500.000,00 dan tercapai Rp. 1847.304.430,00 atau 105,77%. - Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan ditargetkan Rp. 400.000.000,00 dan tercapai Rp. 356.184.000,00 atau 89,05%. - Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan ditargetkan Rp. 14.739.000.000,00 dan tercapai Rp. 20.578.625.156,00 atau 139,62%. - Retribusi Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Rp. 59.000.000,00 dan tercapai Rp. 89.500.000,00 atau 151,69%. - Retribusi Ijin Gangguan ditargetkan Rp. 5.500.000.000,00 dan tercapai Rp 6.650.613.068,00 atau 120,92%. - Retribusi Ijin Trayek ditargetkan Rp. 2.060.000,00 dan tercapai Rp.2.615.000,00 atau 126,94% - Retribusi Usaha Perikanan ditargetkan Rp. 11.000.000,00 dan tercapai Rp. 10.920.000,00 atau 99,27%. - Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing ditargetkan Rp. 2.500.000.000,00 dan tercapai Rp. 4.265.572.200,00 atau 170,62% 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ; Penerimaan pendapatan yang berasal dari Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan terdiri dari : - Bagian Bank Pembangunan Daerah ditargetkan Rp. 23.461.144.322,00 dan tercapai Rp. 23.461.144.322,08 atau 100,00%. - Bagian Perusahaan Daerah Air Minum ditargetkan Rp. 11.022.952.795,00 dan tercapai Rp. 23.461.144.322,08 atau 100,00% - Bagian Perusahaan Daerah Pasar ditargetkan Rp. 575.000.000,00 dan tercapai Rp621.149.700,00 atau 108,03%. - Bagian Perusahaan Daerah Parkir ditargetkan Rp. 228.754.366,00 dan tercapai Rp. 233.754.336,00 atau 102.19%. - Bagian PT.Jamkrida Bali Mandara ditargetkan Rp. 2.141.648,00 dan tercapai Rp. 2.142.180,00 atau 100,02% 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah; - Penjualan Peralatan / Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai ditargetkan Rp. 120.000.000,00 dan tercapai Rp.984.278.380,00 atau 820,23%. - Penerimaan Jasa Giro ditargetkan Rp. 6.000.000.000,00 dan tercapai Rp. 7.429.852.665,13 atau 123,83%.

- Penerimaan Bunga Deposito pada BPD ditargetkan Rp. 8.680.000.000,00 dan tercapai Rp 10.937.499.999,96 atau 126,01%. - Penerimaan Lain-lain Rp.4.004.633.307,47 - Pendapatan BLUD RSUD Wangaya ditargetkan Rp. 90.000.000.000,00 dan tercapai Rp. 96.849.502.618,33 atau 107,61%. - Pendapatan Dana Kapitasi JKN ditargetkan Rp. 11.100.000.000,00 dan tercapai Rp. 12.022.982.000,00 atau 108,32% Dari total realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 776.176.266.472,64 tersebut didominasi oleh penerimaan pajak daerah yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Bumi dan Bagunan dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebesar Rp. 549.362.947.314,67 sebagaimana ditunjukan sebagai berikut ; NO 1 2 3 4 5 6 7 8 JENIS PENERIMAAN Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Penerangan Jalan PBB BPHTB Pajak Air Tanah Tabel. I Target Penerimaan Pajak Daerah Dinas Pendapatan Kota Denpasar Tahun 2011 2015 TARGET 2011 2012 2013 2014 2015 80.500.000.000 92.500.000.000 107.000.000.000 105.955.000.000 119.191.970.000,00 33.500.000.000 42.500.000.000 50.000.000.000 59.000.000.000 66.370.877.000,00 6.300.000.000 6.500.000.000 9.500.000.000 10.117.500.000 11.000.000.000,00 13.000.000.000 15.500.000.000 9.258.600.000 5.723.092.125 1.682.228.000,00 36.500.000.000 40.000.000.000 52.000.000.000 62.000.000.00 68.211.735.000,00 53.624.000.000 65.810.000.020,60 83.500.000.000 94.500.000.000 105.451.464.000,00 71.500.000.000 95.00.000.000 131.500.000.000 145.500.000.000 145.000.000.000,00 5.500.000.000 6.600.000.000 7.500.000.000 8.005.000.000 8.546.138.000,00 N O 1 2 3 4 5 6 JENIS PENERIMAAN Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Penerangan Jalan PBB Tabel. II Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Dinas Pendapatan Kota Denpasar Tahun 2011 2015 REALISASI 2011 2012 2013 2014 2015 92.200.155.236,47 103.898.729.135,55 113.504.495.968,10 119.103.974.297,46 133.349.921.856,25 39.327.568.960,74 46.089.644.327,83 56.577.597.178,40 65.059.349.397,68 73.837.361.490,36 6.963.962.844,81 9.258.579.024,00 9.723.711.198,80 10.687.215.006,10 11.664.482.614,73 14.662.992.124,00 17.378.787.516,00 9.647.337.300,00 1.637.901.306,00 2.037.170.970,33 39.963.905.608,00 44.767.611.297,00 55.731.803.273,00 66.225.005.594,00 76.117.800.235,00 70.257.144.399,00 73.760.748.997,00 92.884.127.307,00 98.685.571.472,00 107.696.759.564,00

7 BPHTB 126.565.758.710,00 148.887.754.611,00 158.907.687.603,00 141.225.825.682,00 135.089.430.770,00 8 Pajak Air Tanah 6.597.768.215,00 6.972.486.434,00 8.004.804.275,40 8.416.599.313,00 9.570.019.814,00 Dalam Rangka pengamanan pencapaian Target PAD Tahun 2015 dimana pajak Hotel dan Restoran (PHR) menjadi primadona pendapatan dari sektor pajak daerah, tantangan yang dihadapi adalah kunjungan wisatawan manca negara dan wisatawan domestik yang sangat tergantung pada stabilitas keamanan dalam negeri secara keseluruhan. Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas Dinas Pendapatan melakukan beberapa upaya, antara lain : a. Melakukan pembinaan berkelanjutan kepada wajib pajak; b. Meningkatkan koordinasi dengan dinas/instansi terkait; c. Membentuk Tim Intensifikasi dan Ekstenfikasi PAD/PBB; d. Melakukan audit pajak hotel dan restoran secara berkala dengan melibatkan UNUD sebagai lembaga yang independen; e. Melaksanakan kerjasama dengan pihak UGM (Universitas Gajah Mada) f. Melakukan pendataan, penyuluhan, monitoring, secara terus menerus terhadap wajib pajak; g. Mengupayakan penegakan hukum. B 2. CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN Pencapaian kinerja keuangan Dinas Pendapatan Kota tergambar pada pencapaian/realisasi program dan kegiatan sebagai berikut: Pencapaian Kinerja/Realisasi Program dan Kegiatan NO NAMA KEGIATAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN I Program : Pelayanan administrasi Perkantoran 1. Kegiatan : Pelayanan administrasi 3.571.081.200,- Perkantoran REALISASI KEUANGAN (RP) ( % ) 3.073.829.490,- 86,08 II. 2. Program : Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Kegiatan: Peningkatan Sarana dan prasarana aparatur 2.863.282.000,- 2.174.977.878,- 75,96 III. 3. Program : Peningkatan Disiplin Kegiatan : Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 75.800.000,- 71.500.000,- 94,33

IV. 4. Program : Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Kegiatan : Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (kursus, pelatihan, sosialisasi, dan Bimtek) 682.675.000,- 458.961.700,- 67,23 V. Program : Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 5. Kegiatan : Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. 533.220.900,- 527.720.900,- 98,97 6. Kegiatan : Pelayanan PBB 131.561.000,- 127.481.000,- 96,90 7. Kegiatan : Pemberian Kompensasi Pembayaran PBB bagi Wajib Pajak yang tanahnya ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) dan bagi Tanah Produktif yang diperuntukan untuk Pertanian 4.435.105.000,- 4.420.932.483,- 99,68 8. Kegiatan : Pelayanan BPHTB. 230.310.300,- 184.983.700,- 80,32 9. Kegiatan : Penyampaian Data dan Informasi Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (Promosi) 22.890.000,- 22.090.000,- 96,51 10. Kegiatan : Pemeliharaan dan Peremajaan Data Base Wajib Pajak Daerah di Kota Denpasar 539.627.400,- 525.233.800,- 97.33 11. Kegiatan : Penyusunan Norma,standar prosedur pelayanan dan system manajemen mutu ISO 186.187.500,- 137.652.900,- 97,33 12. Kegiatan : Pendampingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Hiburan, dan Air Tanah di Dinas Pendapatan Kota Denpasat 204.182.000,- 204.117.300,- 99,97 13 Kegiatan : Perencanaan Verifikasi dan Validasi Basis Data Piutang PBB Kota Denpasar 44.925.000,- 0 0 14 Kegiatan : Kajian Penyusunan Nilai Sewa dan Tarif Pajak 187.300.000,- 95.533.800,- 51,01

Reklame Kota Denpasar JUMLAH 13.708.147.300,- 12.025.014.951 87,72%

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah 1. Mewujudkan Peraturan Daerah yang Dinamis mengacu pada Undang Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Menegakkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 1. Mewujudkan Kepastian Hukum pemungutan pajak daerah. 2. Menumbuh kembangkan kesadaran Wajib Pajak dan Masyarakat akan hak dan kewajibannya 1. Peningkatan pelayanan dan pemberian sanksi bagi wajib pajak yang melanggar. 2. Peningkatan partisipasi aktif Masyarakat. Menyusun Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya serta Menegakkan Peraturan Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kebijakan Mensosialisasikan segala bentuk produk hukum terkait Pajak Daerah dan Meningkatkan partisipasi Wajib Pajak untuk membayar pajak. Program 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 4. Peningkatan Disiplin 5. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2 Menggali Sumbersumber Pendapatan Daerah. Menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah. 1.Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah. 2. Peningkatan akurasi data potensi Penerimaan pajak. 1. Mengumpulkan data dan penetapan Wajib Pajak. 2. Membentuk Tim Intensifikasi Pajak Daerah 1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pendataan berlanjut. 2. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau Kota 1. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

3 Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Masyarakat. Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Percepatan pelayanan kepada Masyarakat. 1.Mengadakan, memelihara dan memperbaiki Sarana Prasarana 2. Memberikan pelayanan Porporasi bagi Wajib Pajak. Pelayanan kepada masyarakat khususnya Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah. 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 4. Peningkatan Disiplin 5. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 4 Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas Mewujudkan penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transparan dan akuntabel. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Memberikan Pelatihan Teknis kepada pegawai Meningkatkan pengetahuan petugas pungut tentang tata cara pemungutan Pajak Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 5 Menjaga hubungan yang positif dengan Wajib Pajak selaku mitra kerja pemerintah dalam pemungutan Pajak. Mewujudkan Penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transfaran dan akuntabel. Peningkatan kesadaran Wajib Pajak akan hak dan kewajibannya. 1. Menyusun Data Base Wajib Pajak Daerah. 2. Memberikan penghargaan kepada wajib pajak daerah 3. Membentuk tim pembinaan wajib pajak 1.Pembinaan dan penilaian. 2, Intensifiikasi dan ekstensifikasi 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 3. Peningkatan Disiplin 4. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran dan Target Jangka Menengah dan Tahunan Visi Misi 3. Urusan Wajib SKPD : Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan : Mewujudkan Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa (Good Governance) : Pemerintahan Umum : Dinas Pendapatan Kota Denpasar No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program 1. 1. Mewujudkan Kepastian Hukum pemungutan pajak daerah. 2. Menumbuh kembangkan kesadaran Wajib Pajak dan Masyarakat akan hak dan kewajibannya 1. Peningkatan pelayanan dan pemberian sanksi bagi wajib pajak yang melanggar. 2. Peningkatan partisipasi aktif Masyarakat. Menyusun Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaannya serta Menegakkan Peraturan Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Mensosialisasikan segala bentuk produk hukum terkait Pajak Daerah dan Meningkatkan partisipasi Wajib Pajak untuk membayar pajak. 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 4. Peningkatan Disiplin 5. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2 Menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah. 1.Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah. 2. Peningkatan akurasi data potensi Penerimaan pajak. 1. Mengumpulkan data dan penetapan Wajib Pajak. 2. Membentuk Tim Intensifikasi Pajak Daerah 1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pendataan berlanjut. 2. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau Kota Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 3 Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. 4 Mewujudkan penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transparan dan akuntabel. 5 Mewujudkan Penyelenggaraan pemungutan pajak yang aspiratif, transfaran dan akuntabel. Percepatan pelayanan kepada Masyarakat. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Peningkatan kesadaran Wajib Pajak akan hak dan kewajibannya. 1.Mengadakan, memelihara dan memperbaiki Sarana Prasarana 2. Memberikan pelayanan Porporasi bagi Wajib Pajak. Memberikan Pelatihan Teknis kepada pegawai 1. Menyusun Data Base Wajib Pajak Daerah. 2. Memberikan penghargaan kepada wajib pajak daerah 3. Membentuk tim pembinaan wajib pajak Pelayanan kepada masyarakat khususnya Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah. Meningkatkan pengetahuan petugas pungut tentang tata cara pemungutan Pajak 1.Pembinaan dan penilaian. 2, Intensifiikasi dan ekstensifikasi 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 4. Peningkatan Disiplin 5. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 3. Peningkatan Disiplin 4. Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

BAB. IV PENUTUP Simpulan : 1. Keberhasilan program Dinas Pendapatan Kota Denpasar Tahun 2015 sebagaimana telah tertuang dalam Akuntabilitas Kinerja yang diuraikan pada Bab III, ini sangat tergantung pada empat komponen yaitu : 1. Dinas Pendapatan Kota Denpasar, 2. Masyarakat serta para pengusaha yang menjadi mitra kerja dalam hal pemungutan pajak. 3. Dukungan sarana prasarana. 4. Dukungan politis, sosial, ekonomi dan keamanan juga menjadi salah satu faktor. 2. Tiga kunci/strategi yang dilakukan dalam meningkatkan pencapaian kinerja Dinas Pendapatan Kota Denpasar dibidang peningkatan Pendapatan Asli Daerah adalah 1. Peningkatan partisipasi peran aktif masyarakat 2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 3. Peningkatan potensi sumber sumber pendapatan daerah Demikian Rencana Strategis dan Akuntabilitas Kinerja ini berdasarkan fakta yang otentik semoga dapat menjadi acuan demi tercapainya visi dan misi Dinas Pendapatan Kota Denpasar, guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kota Denpasar.. Denpasar, 7 Mar KEPALA DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR I DEWA NYOMAN SEMADI, SE. M Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19641231 199011 1 008