BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK DALAM ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK H.ABDUL AZIS, SH,MH NIP

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global Malang, 17 Mei

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III Visi dan Misi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Bab-5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Aspek Daya Saing Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2012

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB III VISI DAN MISI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik dengan Didasari Ridlo Allah SWT.

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

Transkripsi:

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Sleman. Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak pada kehidupan dan kinerja seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan, mencakup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal. Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi organisasi untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan. A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS Pelaksanaan analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga dalam perkembangannya akan selalu berada pada posisi yang menguntungkan. Lingkup analisis lingkungan strategis meliputi Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE). RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman 51

1. Analisis Lingkungan Internal (ALI) a. Kekuatan 1) Luasnya lahan pertanian (44% dari luas wilayah Kabupaten Sleman). 2) Letak strategis Kabupaten Sleman. 3) Tingginya potensi wisata. 4) Tersedianya prasarana dan sarana produksi perekonomian. 5) Banyaknya penduduk usia produktif yang berpendidik-an. 6) Tingginya derajat kesehatan. 7) Tingginya budaya gotong royong dan solidaritas masyarakat. 8) Kemudahan akses media komunikasi dan informasi. 9) Banyaknya industri kecil dan menengah. 10) Banyaknya lembaga pendidikan, penelitian, kesehatan, dan sosial. 11) Adanya jaringan kerjasama antar daerah, LSM, dan perguruan tinggi. b. Kelemahan 1) Rendahnya kualitas tenaga kerja. 2) Masih cukup banyaknya masyarakat miskin. 3) Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan/finansial Pemkab. 52 RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman

4) Belum adanya standar harga tanah. 5) Lemahnya pengelolaan kepariwisataan. 6) Kurangnya ketersediaan dan validitas data. 7) Masih lemahnya pengawasan terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan. 8) Masih cukup rendahnya apresiasi khusus untuk pengembang teknologi. 9) Masih lemahnya pengelolaan potensi cagar budaya. 10) Belum efisiennya pengelolaan sumberdaya pendidikan dan kesehatan. 11) Masih rendahnya kualitas pelayanan. 12) Masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. 13) Masih kurangnta apresiasi terhadap seni budaya lokal. 14) Belum optimalnya mediasi antara lembaga riset dengan masyarakat dan industri dalam penerapan, pengembangan, dan pemasaran Iptek. 15) Lemahnya pemasaran produk lokal. 16) Terbatasnya lapangan pekerjaan. 2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) a. Peluang 1) Pengembangan dan pemanfaatan Iptek. 2) Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas. RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman 53

3) Cukup banyaknya dana subsidi dari pusat. 4) Adanya kerjasama antar daerah. 5) Reformasi di bidang politik dan administrasi publik. 6) Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik. 7) Tingginya minat investor masuk Sleman. 8) Kemudahan akses pasar internasional. 9) Tersedianya peluang kerja di luar Sleman. 10) Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas polkam. 11) Kepercayaan pemerintah propinsi dan pusat. b. Ancaman 1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian. 2) Belum terkendalinya migrasi penduduk. 3) Maraknya pekat. 4) Komersialisasi layanan sosial. 5) Tingginya tingkat pengangguran. 6) Model pengembangan perumahan yang tidak ramah lingkungan. 7) Belum efektifnya mekanisme peradilan. 8) Ketetapan hukum yang didasarkan pada aturan yang out of date (kadaluwarsa). 9) Inkonsistensi kebijakan makro pusat. 54 RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman

10) Ecolabeling product. 11) Ekses sosial globalisasi. 12) Globalisasi ekonomi dan informasi. 13) Persaingan pelayanan masyarakat antar daerah. 14) Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan aparat hukum. 15) Instabilitas ipoleksosbud nasional. B. ANALISIS STRATEGI PILIHAN Strategi adalah kegiatan, mekanisme, atau sistem untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan pencapaian tujuan ke depan melalui pendekatan rasional. Strategi ini disusun dengan memadukan antara kekuatan (strength, S) dengan peluang (opportunity, O) yang dikenal sebagai strategi S-O, memadukan kelemahan (weakness, W) dengan peluang (opportunity, O) yang dikenal sebagai strategi W-O, dan memadukan kekuatan (strength, S) dengan ancaman (threath, T) yang dikenal sebagai strategi S-T. Strategi S-O dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap unsur kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang yang ada seoptimal mungkin, strategi W-O dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-masing unsur kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur peluang yang ada, sedangkan strategi S-T dimaksudkan sebagai upaya untuk RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman 55

memaksimalkan setiap unsur kekuatan untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan seoptimal mungkin. Dengan demikian akan diperoleh berbagai strategi pilihan yang merupakan hasil perpaduan antar unsur kekuatan, kelemahan, dan peluang. Masing-masing strategi pilihan tersebut harus diuji kembali relevansi dan kekuatan relasinya dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi pemerintah Kabupaten Sleman. 1. Strategi Antara Kekuatan dan Peluang (S-O) Kekuatan (S) Peluang (O) Strategi S-O 56 RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman

a. Luasnya lahan pertanian (44% dari luas wilayah Kabupaten Sleman) b. Letak strategis Kabupaten Sleman c. Tingginya potensi wisata d. Tersedianya prasarana dan sarana produksi pertanian e. Banyaknya penduduk usia produktif yang berpendidikan f. Tingginya derajat kesehatan g. Tingginya budaya gotong royong dan solidaritas masyarakat h. Kemudahan akses media komunikasi dan informasi i. Banyaknya industri kecil dan menengah j. Banyaknya lembaga pendidikan, penelitian, kesehatan, dan sosial k. Adanya jaringan kerjasama antar daerah, LSM, dan perguruan tinggi a. Pengembangan dan pemanfaatan Iptek b. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas c. Cukup banyaknya dana subsidi dari pusat d. Adanya kerjasama antar daerah e. Reformasi di bidang politik dan administrasi publik f. Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik g. Tingginya minat investor masuk Sleman h. Kemudahan akses pasar internasional i. Tersedianya peluang kerja di luar Sleman j. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas polkam k. Kepercayaan pemerintah propinsi dan pusat a. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan bidang pertanian b. Pemanfaatan Iptek (cyber technology) di bidang pariwisata c. Pemanfaatan Iptek di bidang prasarana dan sarana d. Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam dunia usaha dan investasi e. Pemanfaatan media komunikasi dan informasi untuk interaksi pelaku pembangunan f. Menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif dengan propinsi dan pusat g. Peningkatan kerjasama lembaga penelitian dengan dunia usaha h. Peningkatan kualitas produk industri kecil dan menengah i. Peningkatan kerjasama antar daerah di bidang pariwisata, prasarana dan sarana perkotaan j. Pemanfaatan peluang pasar bagi UMKM k. Peningkatan kualitas tenaga kerja 2. Strategi Antara Kelemahan dan Peluang (W-O) Kelemahan (W) Peluang (O) Strategi W-O RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman 57

a. Rendahnya kualitas tenaga kerja b. Masih cukup banyaknya masyarakat miskin c. Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan/finansial Pemkab d. Belum adanya standar harga tanah e. Lemahnya pengelolaan kepariwisataan f. Kurangnya ketersediaan dan validitas data g. Masih lemahnya pengawasan terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan h. Masih cukup rendahnya apresiasi khusus untuk para pengembang teknologi i. Masih lemahnya pengelolaan potensi cagar budaya j. Belum efisiennya pengelolaan sumberdaya pendidikan dan kesehatan k. Masih rendahnya kualitas pelayanan l. Masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan m. Masih kurangnya apresiasi terhadap seni budaya lokal n. Belum optimalnya mediasi antara lembaga riset dengan masyarakat dan industri dalam penerapan, pengembangan dan pemasaran Iptek o. Lemahnya pemasaran produk lokal p. Terbatasnya lapangan pekerjaan a. Pengembangan dan pemanfaatan Iptek b. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas c. Cukup banyaknya dana subsidi dari pusat d. Adanya kerjasama antar daerah e. Reformasi di bidang politik dan administrasi publik f. Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik g. Tingginya minat investor masuk Sleman h. Kemudahan akses pasar internasional i. Tersedianya peluang kerja di luar Sleman j. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas polkam k. Kepercayaan pemerintah propinsi dan pusat a. Peningkatan kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja b. Pemberdayaan masyarakat miskin c. Peningkatan pendapatan daerah d. Peningkatan kapasitas pengelolaan kepariwisataan e. Peningkatan validitas dan manajemen data f. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup g. Peningkatan kualitas pelayanan publik 58 RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman

3. Strategi Antara Kekuatan dan Ancaman (S-T) Kekuatan (S) Ancaman (T) Strategi S-T a. Luasnya lahan pertanian (44% dari luas wilayah Kabupaten Sleman) b. Letak strategis Kabupaten Sleman c. Tingginya potensi wisata d. Tersediannya prasarana dan sarana produksi pertanian e. Banyaknya penduduk usia produktif yang berpendidikan f. Tingginya derajat kesehatan g. Tingginya budaya gotong royong dan solidaritas masyarakat h. Kemudahan akses media komunikasi dan informasi i. Banyaknya industri kecil dan menengah j. Banyaknya lembaga pendidikan, penelitian, kesehatan, dan sosial k. Adanya jaringan kerjasama antar daerah, LSM, dan perguruan tinggi a. Belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian b. Belum terkendalinya migrasi penduduk c. Maraknya pekat d. Komersialisasi layanan sosial e. Tingginya tingkat pengangguran f. Model pengembangan perumahan yang tidak ramah lingkungan g. Belum efektifnya mekanisme peradilan h. Ketetapan hukum yang didasarkan pada aturan yang out of date i. Inkonsistensi kebijakan makro pusat j. Ecolabeling product k. Ekses sosial globalisasi l. Globalisasi ekonomi dan informasi m. Persaingan pelayanan masyarakat antar daerah n. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan aparat hukum o. Instabilitas ipoleksosbud nasional a. Peningkatan pengawasan dan pengendalian pertanahan b. Peningkatan manajemen kependudukan c. Peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban RPJM 2005-2010 Kabupaten Sleman 59