PENGARUH PENDEKATAN BERBASIS INDUKTIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMAN 8 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS X SMAN 8 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

Syafril A. Tomayahu, Nawir Sune*, Ahmad Zainuri** ABSTRAK Kata Kunci: PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan kedalama penelitian True Experimental Design,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

ABSTRAK. Oleh: Wakhid Hidayat Program Studi Pendidikan Matematika Uiversitas Muhammadiah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

SKRIPSI. Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Prisky Chitika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuliani Susilawati,2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 PENGARUH PENDEKATAN BERBASIS INDUKTIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMAN 8 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG Hanifatur Rosyidah 1, Agus Suyudi 2, Mudjihartono 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 3 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Alamat e-mail: hanifa585@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep fisika siswa yang menggunakan pendekatan berbasis induktif tipe PBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan model konvensional. Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan posttest control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan pendekatan berbasis induktif tipe PBL dan siswa kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol menggunakan model konvensional. Instrumen yang digunakan yaitu tes pemahaman konsep fisika berupa soal uraian. Data instrumen tes dianalisis menggunakan analisis uji-t dan hasil perhitungan t hitung > t tabel yaitu 3,4061>1,9953pada taraf signifikansi 0,05, sehingga disimpulkan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kata Kunci: pendekatan berbasis induktif, problem based learning, pemahaman konsep fisika Rendahnya konsep diri merupakan dampak dari guru jarang menerapkan pembelajaran yang berbasis masalah dunia nyata, pengalaman nyata, refleksi pengalaman dan generalisasi konsep. Proses pembelajaran yang cenderung mengabaikan pengalaman belajar akan berdampak buruk pada pemahaman konsep siswa khususnya dalam bidang fisika. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas perlu dilaksanakan perubahan dalam hal pendekatan atau model pembelajaran yang digunakan agar siswa lebih memahami tentang konsep fisika yang diajarkan oleh guru. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan berbasis induktif tipe PBL. Pendekatan pembelajaran berbasis induktif yaitu siswa pada masalah nyata sehingga mereka menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan dalam dirinya. Menurut Perdinanto (2012:20) dalam pendekatan induktif, guru tidak banyak memberikan arahan pada proses belajar siswa, maksudnya guru

2 memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menemukan sendiri pola gerak yang sesuai dirinya. Pada model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya. Siswa diberi kebebasan dalam berfikir dan aktif berpartisipasi dalam mengembangkan penalarannya mengenai materi yang diajukan oleh guru.menurut Mutaharoh (dalam Ni Made Suci, 2008:77) model pembelajaran PBL mempunyai karateristik yang membedakannya dengan model pembelajaran yang lainnya, yaitu 1) pembelajaran bersifat student centered2) pembelajaran terjadi pada kelompok-kelompok kecil 3) guru berperan sebagai fasilitator dan moderator 4) masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan problem solving 5) informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri (self learning). Menurut Syaiful (2009:201) ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik dan juga ceramah sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata sering mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan dengan salah. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah dapat dilihat pada Tabel 1 yaitu Tabel 1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah No Kelebihan Kelemahan 1 Suasana kelas berjalan dengan tenang Interaksi cenderung bersifat centered (berpusat pada guru) 2 Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama karena dengan wakti yang singkat, peserta didik dapat menerima pelajaran secara bersamaan Guru jurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah 3 Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat Siswa memperoleh konsep-konsep yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru 4 Melatih peserta didik untuk Siswa kurang menangkap apa yang menggunakan pendengaran yang baik dimaksudkan oleh guru 5 Lebih fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan ajar (LM. Pasaribu, 2012:21) Tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kecakapan dalam mengeluarkan pendapat Menurut struktur kognitif yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom (dalam Bayong, 2012:20) salah satu aspek pada ranah kognitif adalah pemahaman (understanding). Pengertian pemahaman (Bloom) menurut Ruseffendi ( dalam Bayong, 2012:20) pemahaman merupakan kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Subiyanto (dalam Bayong, 2012:21) menyebutkan, pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga yaitu translasi (menerjemahkan), interpretasi (menafsirkan) dan ekstrapolasi (meramalkan).pemahaman translasi berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menerjemahkan kalimat soal menjadi bentuk kalimat lain berupa menyebutkan variabel-variabel yang diketahui dan ditanyakan. Pemahaman interpretasi berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal (menggunakan, memanfaatkan dan

3 memilih prosedur operasi tertentu). Sedangkan pemahaman ekstrapolasi berkaitan dengan kemampuan siswa menerapkan konsep dalam bentuk perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal (mengerjakan soal sesuai dengan prosedur operasi yang sudah ditetapkan dan menghasilkan penyelesaian akhir). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah quasi-experiment dengan menerapkan pendekatan berbasis induktif tipe PBL untuk mengetahui pemahaman konsep fisika siswa. Pembelajaran dengan pendekatan berbasis induktif tipe PBL dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada kelas X MIA SMAN 8 Malang. Desain yang digunakan adalah Posttest Only Control Group Design. Design eksperimennya ditunjukkan oleh Tabel 2 Tabel 2 Rancangan Penelitian E X O 1 K O 2 (Sugiyono, 2012:112) Keterangan: E K X O 1 O 2 = Kelas eksperimen = Kelas kontrol = Perlakuan = Postest Kelas Eksperimen = Posttest Kelas Kontrol Sebagai sampel penelitian digunakan 2 kelas di SMAN 8 Malang yaitu kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan berbasis induktif tipe PBL dan kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Prosedur dan teknik pengambilan sampel adalah Cluster Random Sampling. Pengambilan data untuk pemahaman konsep diukur dengan tes pemahaman konsep melalui soal-soal yang dikembangkan oleh peneliti. Selanjutnya soal dicari koefisien product moment antara skor butir dengan skor total tes pemahaman konsep yang besarnya antara 0,2564 sampai dengan 0,8186. Setelah butir instrumen diketahui tingkat kevalidannya maka diteruskan dengan mencari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan Alpha Cronbach. Besar koefisien reliabilitasnya 0,7450. Teknis analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan uji-t sebagai uji hipotesis dengan prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan kegiatan posttest tentang suhu dan kalor setelah diberi perlakuan berupa penggunaan pendekatan berbasis induktif tipe PBL, diketahui terlebih dahulu

4 kemampuan awal siswa sama atau tidak berbeda dilihat dari nilai ujian bab sebelumnya yaitu fluida (t hitung < t tabel yaitu 0,7118>1,9953 serta rata-rata nilai ujian bab fluida yang hampir sama yaitu 69,85 dan 68,29). Nilai rerata pemahaman konsep fisika siswa kelas eksperimen adalah 77,29 sementara untuk kelas kontrol adalah 71,35. Hasil dari analisis data menggunakan uji-tt hitung > t tabel yaitu 3,4061>1,9953 dan dapat disimpulkan pemahaman konsep fisika siswa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan berbasis induktif tipe PBL lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Wulandari (2011) yaitu penggunaan PBL dalam kelas kimia pada materi larutan penyangga. Wulandari, Wiwin (2011) menemukan bahwa PBL mendapat respon positif dari guru maupun siswa. Penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif nya meningkat setelah menggunakan PBL. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan pemahaman konsep fisika siswa dengan pendekatan induktif tipe PBL lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Pendekatan berbasis induktif tipe PBL sebaiknya diterapkan dalam pembelajaran fisika, karena mempunyai hubungan yang baik yaitu dapat mengpoptimalkan pemahaman konsep. 2. Mengingat hasil peneltian ini masih sederhana, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pendekatan berbasis induktif tipe PBL pada materi-materi yang lain untuk menguji keefektifan terhadap pemahaman konsep ataupun terhadap kemampuan siswa yang lain. DAFTAR PUSTAKA Pasaribu, LM. 2012. Pengaruh Metode Ceramah dengan Menggunakan Media Realia terhadap peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester II SDN Kutiwinangun 07 Tahun pelajaran 2011/2012. Tesis tidak diterbitkan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Perdinanto. 2012. Pengaruh Model Mengajar Induktif dan Deduktif terhadap Penguasaan Performa dan Prestasi dalam Keterampilan Diskrit tertutup dengan Tugas Gerak Tolak Peluru pada Siswa SLTP. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

5 Suci, N.M. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar teori Akuntasi Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA.2(1). (Online),(http://undiksha.ac.id/), diakses 18 Desember 2013. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Tyasyono,Bayong. 2012. Penggunaan Model Pembelajaran Advanced Organizer Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Fisika. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.