IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

GELOMBANG. Lampiran I.2

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

A. Populasi dan Sampel

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

1. BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

INTERFERENSI GELOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK GELOMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE. Atika Syah Endarti Rofiqoh

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

Ditanya : v =? Jawab : v =

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (Bandung:Alfabeta,2016), h.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG

A. Jenis dan Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu

Transkripsi:

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Na im Matul Kiftiyah 1, Yudyanto 2, Sutopo 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 3 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Alamat e-mail: naimmatul05@gmail.com Abstrak: Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya data-data empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi: (1) konsep getaran, (2) konsep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian identifkasi pemahaman konsep siswa ini dilakukan di kelas VIIIA dan VIIIB yang dipilih dengan teknik sampling purposive. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan validitas isi sebesar 97%; validitas butir soal pilihan ganda antara 0,06-0,61; reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,74. Data penelitian dianalisis dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi: (1) konsep getaran sebesar 73,76% dengan kategori tinggi, (2) konsep sebesar 67,27% dengan kategori tinggi. Kata Kunci : Pemahaman, Getaran dan. Pendahuluan Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Pemahaman konsep merupakan pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak. Jadi pemahaman konsep adalah proses, cara, perbuatan mengerti atau mengetahui secara detail mengenai konsep tentang materi ajar yang diajarkan, yang tercermin meningkatnya hasil belajar siswa. Konsep-konsep materi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah getaran dan. Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya datadata empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang

ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan. Salah satu topik fisika yang sering dipahami secara salah oleh siswa ataupun mahasiswa adalah getaran dan. Hamdani (2007) melakukan penelitian tentang miskonsepsi pada materi getaran di SMP Negeri 2 Pontianak dan menemukan sebanyak 16,75% siswa menganggap gerak sembarang yang diakibatkan oleh bunyi disebut getaran. Sebanyak 44,5% siswa keliru menentukan arti satu getaran dan bagian-bagiannya, 11,1% siswa menganggap perioda adalah jumlah getaran yang terjadi dan frekuensinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran, 16,7% siswa menganggap pada saat benda bergerak cepat perioda dan frekuensinya sama, 11,1% menganggap pada saat benda bergerak lambat, perioda dan frekuensinya sama, sebanyak 66,7% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa, panjang tali, dan amplitudo, 16,5% siswa mengatakan frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa dan amplitudo, 5,6% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh panjang tali dan amplitudonya, 5,6% siswa menganggap hanya massa yang mempengaruhi frekuensi pada ayunan, dan sebagian besar siswa (99,4%) mengatakan frekuensi pada pegas dipengaruhi oleh massa dan amplitudonya. Dari penelitian ini ternyata dapat disimpulkan bahwa konsep pada materi getaran dan masih banyak siswa yang belum paham. Perlu dilakukan penelitian terkait dengan identifikasi pemahaman konsep terhadap materi getaran dan. Berdasarkan informasi dari guru, jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi getaran dan belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang Semester II Dalam Materi Getaran dan Gelombang Tahun Ajaran 2013/2014. 1. Teori Pemahaman Menurut Poerwodarminto (1994:878) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar tentang sesuatu hal. Seseorang dapat dikatakan paham akan sesuatu bila mengerti benar dan mampu menjelaskan tentang sesuatu tersebut dengan benar pula. Pemahaman siswa mengenai suatu konsep dapat diketahui berdasarkan kenaikan prestasi belajar siswa.

Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman siswa pada materi getaran dan diukur dengan menggunakan soal tes. Soal tes yang digunakan beragam macamnya, seperti soal pilihan ganda, uraian, menjodohkan, dan benar salah. Namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Siswa yang memahami materi konsep getaran dan dapat dilihat dari jawaban siswa terhadap soal tes yang diberikan. Apabila siswa dapat menjawab soal tes yang diujikan dengan benar pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa telah memahami materi konsep fisika. Sebaliknya, apabila siswa tidak bisa menjawab dengan benar soal tes yang diujikan pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa belum atau tidak memahami materi konsep fisika. Semakin besar persentase jawaban benar siswa, maka semakin banyak pula siswa yang memahami konsep fisika. 2. Metode Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih atas pertimbangan bahwa untuk mendapatkan data yang terkait diperlukan penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian sehingga dapat memperoleh data akurat yang mendalam dari subjek penelitian. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan berupa statistik deskriptif. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP Negeri 4 Malang terdiri dari delapan kelas, yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, VIIIG dan VIIIH. Kemampuan awal siswa hampir sama pada setiap kelas. Berdasarkan saran guru fisika SMPN 4 Malang diperoleh dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas VIIIA dan VIIIB dari 8 kelas yang ada. Kelas VIIIA terdiri dari 39 siswa dan kelas VIIIB terdiri dari 40 siswa. Jumlah total sampel penelitian sebanyak 79 siswa.

Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Penyusunan soal tes ditentukan berdasarkan variabel yang akan diukur, kemudian dibuat indikator soal. Selanjutnya dari indikator tersebut dikembangkan menjadi butir soal. Dari 2 variabel yang kemudian dikembangkan menjadi 28 indikator, dihasilkan 28 butir soal pilihan ganda. Selanjutnya butir soal tersebut divalidasi oleh 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang. Uji Validitas Uji validitas yang dilakukan ada 2 macam, yaitu validitas isi oleh ahli dan validitas butir soal yang diperoleh dari hasil uji coba. a) Validitas Isi Validitas isi dianalisis oleh validator, yaitu tim penilai yang terdiri dari 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan skor pada setiap butir soal. Selain memberikan skor, validator juga memberikan catatan atau saran perbaikan agar soal instrumen yang dibuat menjadi valid. No. 1. 2. 3. Tabel 3.1 Hasil Validitas Isi Soal Tes Pemahaman pada Materi Getaran dan Gelombang Validator Persentase Skor Penilaian (%) 0 1 2 Validator 1-4 96 Validator 2-4 96 Validator 3 - - 100 Rata-rata (%) - 3 97 Suatu tes dianggap valid jika rata-rata prosentase skor penilaian antara validator yang satu dengan yang lain telah mencapai 95%. b) Validitas Butir Soal Uji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus produk momen Pearson (Bivareate Pearson) dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Kriteria pengujian yang digunakan dijabarkan sebagai berikut. 1) Jika rhitung rtabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). 2) Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid) (Priyatno, 2009:18).

Soal tes menggunakan 20 soal untuk penelitian. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda antara 0,105-0,761. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda diperoleh 2 butir soal tidak valid, yaitu nomor soal 17 dan 21. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut, soal tidak digunakan. Dari 28 butir soal yang ada, di ambil 20 soal yang valid serta mewakili indikator yang digunakan. Soal yang tidak digunakan yaitu soal pada nomor 6, 17, 20, 21, 24, 25, 27, dan 28. Reliabilitas Soal Tes Uji reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel untuk jumlah data (n) = 36 pada signifikansi 0,05 uji 2 sisi adalah sebesar 0,33 (Sugiyono, 2011:333). Dari hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda didapat nilai Alpha sebesar 0,74. Nilai Alpha lebih besar dari rtabel (0,74>0,33) sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut reliabel. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun prosedur penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1) Peneliti meminta izin kepada Kepala SMP Negeri 4 Malang untuk mengadakan penelitian. 2) Peneliti menguji coba soal pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. 3) Peneliti menentukan kelompok uji kemampuan pemahaman konsep dengan teknik sampling purposive. 4) Peneliti mengambil nilai test siwa sebagai data. 5) Setelah pelaksanaan penelitian selesai, peneliti menyusun hasil penelitian. Pengumpulan Data Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tes bentuk pilihan ganda untuk diselesaikan oleh siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Negeri 4 Malang. Waktu pengerjaan soal tes adalah 30 menit. Waktu pelaksanaannya tanggal 24 april 2014 untuk kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Analisis Data Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam analisis data (zaenal arifin, 2010: 108) adalah: a. Jawaban siswa yang dikoreksi dengan berpedoman pada kunci jawaban. Diberlakukan kriteria penskoran yang sama untuk seluruh butir soal pilihan ganda yaitu skor satu

untuk jawaban yang benar dan nol untuk salah. Penskoran untuk soal pilihan ganda dilakukan dengan cara sebagai berikut: jika jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan jika jawaban salah diberi skor 0 (nol). Setiap kesalahan tidak mendapat nilai dan berarti akan mengurangi satu angka dari skor maksimal. Apabila jawaban tidak ada (tidak dijawab oleh siswa) maka diberikan skor 0 (nol). b. Data yang telah diperoleh dari hasil pemberian skor selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dengan teknik persentase. Perhitungan presentase siswa yang menjawab benar dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab benar dengan skor maksimal siswa, dengan rumus: Jumlah skor siswa yang menjawab benar P x100 0 skor maksimal Keterangan: P adalah presentase tingkat pemahaman siswa Kategori untuk menentukan pemahaman siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Kategori Pemahaman Siswa Nilai P (persentase pemahaman siswa) Kategori 0-20% sangat rendah 21-40% Rendah 41-60% Cukup 61-80% Tinggi 81-100% sangat tinggi Sumber: Berg (dalam sihaloho, 2001:61) 0 Analisis dan pembahasan Analisis data pemahaman siswa pada materi getaran dan dilakukan dengan tekhnik persentase. Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 77 siswa. Deskripsi data pemahaman siswa pada materi getaran dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Deskripsi Data Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang Indikator No. Soal Jumlah siswa yang menjawab benar Persentase (%) A. Memahami Konsep Getaran 1. Mengidentifikasi ciri-ciri getaran 1 63 81,81 2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki oleh getaran dan 3. Mengidentifikasi amplitudo berdasarkan gambar yang disediakan 11 66 85,71 2 49 63,63

4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi 3 74 96,1 ayunan 5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah gambar penggaris plastik yang bergetar 18 63 81,81 6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul 19 59 76,62 7. Menjelaskan pengaruh amplitudo terhadap ayunan 4 21 27,27 8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada ayunan 5 74 96,1 9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul 15 44 57,14 10. Menganalisis frekuensi sebuah benda yang bergetar 14 55 71,43 Rata-rata = 73,76% (kategori tinggi) B. Memahami Konsep Gelombang 1. Menentukan puncak dan lembah 6 67 87,01 2. Menentukan jumlah transversal 13 72 93,51 3. Mengklasifikasikan ciri-ciri longitudinal 20 44 57,14 4. Menentukan panjang suatu pegas 7 68 88,31 5. Menentukan nilai panjang berdasarkan gambar 16 18 23,38 6. Menentukan nilai amplitudo suatu berdasarkan gambar 12 62 80,52 7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali yang digetarkan 10 30 38,96 8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di tepi pantai 17 65 84,42 9. Menganalisis besaran pada suatu gambar 8 67 87,01 10. Menganalisis suatu gambar untuk menghitung cepat rambat 9 25 32,47 Rata-rata = 67,27% (kategori tinggi) Berdasarkan kedua variabel yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, dibuat diagram batang pemahaman siswa pada materi getaran dan seperti gambar pada Gambar 4.1 berikut. 74 72 73.76 Persentase (%) 70 68 67.27 66 64 1 2 Variabel Gambar 4.1 Diagram Batang Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang Keterangan : 1 : persentase siswa yang memahami materi konsep getaran

2 : persentase siswa yang memahami materi konsep Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, diperoleh pemahaman siswa pada materi getaran dan dapat dijabarkan sebagai berikut. A. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Getaran Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep getaran dipaparkan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Getaran Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri getaran 2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki oleh getaran dan 3. Menganalisis amplitudo pada ayunan 4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi ayunan 5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah penggaris plastik yang bergetar 6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul 7. Membandingkan periode dari dua buah ayunan 8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada ayunan Persentase dan Kategori 81,81% 85,71% 63,63% Tinggi 96,10% 81,81% 76,62% Tinggi 27,27% Rendah 96,10% Kesalahan Utama yang dilakukan siswa - Siswa menganggap benda yang bergetar tidak memiliki frekuensi dan amplitudo - Sebagian siswa menganggap benda yang bergetar tidak memiliki periode dan amplitudo - Siswa menganggap bahwa amplitudo dan periode itu hanya dimiliki oleh, tidak dimiliki oleh getaran - Siswa menganggap bahwa amplitudo itu ditentukan dari titik terjauh bandul ke titik terdekatnya (yang ditunjukkan pada gambar) - Siswa menganggap amplitudo itu berada diantara titik terjauh bandul yang merupakan ½ getaran - Siswa menganggap lintasan yang dilalui penggaris saat berayun merupakan satu getaran. Padahal lintasan yang dilalui penggaris saat itu hanya ¾ getaran - Siswa menganggap lintasan yang dilalui bandul yang tidak kembali ke keadaan awal merupakan satu getaran - Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak 1,5 getaran, padahal getaran tersebut hanya sebanyak 1,25 getaran. - Siswa menganggap rumus untuk periode itu merupakan perkalian antara jumlah getaran dan waktu getar - Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak ½ getaran merupakan 1 getaran - Siswa menganggap semakin besar amplitudo semakin besar periode ayunan - Siswa menganggap semakin besar amplitudo ayunan, periode ayunan lebih kecil - Siswa menganggap rumus untuk periode merupakan rumus untuk mencari frekuensi - Siswa belum paham rumus untuk mencari frekuensi, itu terlihat dari jawaban siswa

yang tidak memilih jawaban berupa rumus yang diberikan 57,14% - Siswa menganggap periode itu Cukup dipengaruhi oleh massa beban dan amplitudo - Siswa menganggap panjang tali semakin kecil periode semakin besar 71,43% - Siswa menganggap jumlah getaran Tinggi satuannya adalah Hz - Siswa menganggap suatu benda melakukan pergerakan sejauh 20 m itu merupakan jumlah getaran yang dimiliki benda Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep getaran sebesar 9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul 10. Menganalisis frekuensi sebuah benda yang bergetar 73,76%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep getaran dalam kategori tinggi. B. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Gelombang Kesalahan kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep dipaparkan pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Gelombang Indikator 1. Menentukan puncak dan lembah 2. Menentukan jumlah transversal 3. Mengklasifikasikan ciriciri longitudinal 4. Menentukan panjang suatu pegas 5. Menentukan nilai panjang berdasarkan gambar 6. Menentukan nilai amplitudo suatu Persentase dan Kategori 87,01% 93,51% 57,14% Cukup 88,31% 23,38% Rendah 80,52% Tinggi Kesalahan Utama yang dilakukan siswa - Siswa menganggap titik keseimbangan merupakan dasar - Ada juga siswa yang menganggap titik keseimbangan merupakan puncak - Siswa menganggap setengah adalah seperempat - Siswa salah dalam menentukan jumlah, siswa menganggap jumlah mendekati 3. Padahal sudah jelas bahwa jumlah tersebut 2,5 - Siswa menganggap ciri-ciri transversal merupakan ciri-ciri longitudinal - Siswa menganggap bukit dan lembah ini merupakan ciri-ciri transversal - Siswa menganggap arah getar longitudinal tegak lurus dengan arah rambatnya - Siswa menganggap 1λ itu terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan - Kebanyakan siswa menganggap 1 rapatan itu 1λ dan 1 renggangan juga 1λ - Nilai satu lembah dianggap 1 panjang - Nilai 2 kali amplitudo dianggap nilai 1 panjang - Siswa menganggap bahwa setengah panjang merupakan amplitudo

berdasarkan gambar 7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali yang digetarkan 8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di tepi pantai 9. Menganalisis besaran pada suatu gambar 10. Menganalisis suatu gambar untuk menghitung cepat rambat 38,96% Rendah 84,42% 87,01% 32,47% Cukup - Siswa menganggap bahwa amplitudo itu merupakan jarak dari titik terendah lembah hingga titik tertinggi bukit - Kebanyakan siswa menganalisa kertas bergerak mengikuti arah rambat getaran, sedangkan kertas tersebut hanya bergerak naik turun mengikuti arah getar - Siswa menganggap membawa medium dalam perambatannya - Ada juga siswa yang menganggap membawa getaran - Kebanyakan siswa menganggap membawa rambatan - Siswa menganggap frekuensi dapat dihitung ketika nilai t tidak diketahui - Kesalahan siswa dalam menjawab cepat rambat karena frekuensi tidak dapat dihitung sehingga cepat rambat tidak dapat ditentukan - Siswa salah dalam menentukan panjang dan salah dalam menentukan rumus cepat rambat - Siswa belum paham dengan rumus yang akan digunakan, itu terlihat dari jawaban siswa yang salah dalam menentukan rumus - Siswa menganggap tersebut memiliki panjang 90 cm Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep sebesar 67,27%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep dalam kategori tinggi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep getaran termasuk dalam kategori tinggi (73,76%). 2. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep termasuk dalam kategori tinggi (67,27%). Tingkat pemahaman konsep siswa pada pemahaman konsep getaran dan termasuk dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 sudah paham dengan materi getaran dan.

Daftar Rujukan Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ayyildiz, Yildizay dan Tarhan, Leman. 2012. The Effective Concepts on Students Understanding of Chemical Reactions and Energy. H. U. Journal Of Education, 42: 72-83. Aziz, Benni. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang di Kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika. ISSN 2252.732X. Vol. 1 No.1. Dahar, Ratna Wilis. 1985. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Hamdani. 2007. Deskripsi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak Tentang Getaran. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN I Wayan Gde Wiradana. 2012. Pengaruh Strategi Konflik Kognitif dan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa. (Online). (http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/ index.php/jurnal_ipa/article/view/444, diakses 20 Mei 2014). Nakhleh, Mary B. 1992. Why Some Student Don t Learn Chemistry. Journal of Chemical Education, 69 (3): 191-196. Poerwodarminto, W.J.S. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Priyatno, Dwi. 2009. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom. Sihaloho, Mangara. 2001. Analisis Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit Melalui Penggambaran Mikroskopik Siswa dan Guru di SMUN Kotamadya Gorontalo. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pps UM. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.