PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

dokumen-dokumen yang mirip
SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

BAB I PENDAHULUAN. Murwani, 2009). Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan yang berupa

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon,

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam kolon iliaka (assenden) sebagai tempat mengeluarkan feses (Pearce,

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Umum Tentang Implementasi Keperawatan. 1. Pengertian Implementasi Keperawatan

165

Tali Pusat Pada Janin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kulit hipoalergenik untuk mempertahankan integritas kulit peristomal. Kantong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007).

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Dua minggu setelah operasi Jangan menggosok mata Pakai kacamata gelap (sunglasses) Lindungi mata dari debu dan kotoran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGENDALIAN INFEKSI PADA HIPOSPADIA

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

Teknik pemberian obat melalui:

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

BUKU SKILL LAB MATA AJAR ILMU KEPERAWATAN DASAR I PERAWATAN PERINEAL HIEGINE/VULVA HIEGINE

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

PENJELASAN PENELITIAN

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Ca REKTI DI BANGSAL CENDANA 2 (B2) RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

FOMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Saya adalah mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

HUBUNGAN PERAWATAN INFUS DENGAN TERJADINYA FLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS. Sutomo

1. Batuk Efektif. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KMN Klinik Mata Nusantara

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

Universitas Sumatera Utara

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Klien resume 4

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik.

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

Transkripsi:

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses (Randy, 1987) * Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk mengeluarkan feses (Evelyn, 1991, Pearce, 1993) Jenis jenis kolostomi Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara. * Kolostomi Permanen Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang) * Kolostomi temporer/ sementara Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel. Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan yang disebut STOMA. Pada minggu pertama post kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan sehingga stoma tampak membesar. Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan tindakan laparotomi (pembukaan dinding abdomen). Luka laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya bersebelahan dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi luka laparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan segera merawat luka dan mengganti balutan jika balutan terkontaminasi feses. Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantong kolostomi telah terisi feses atau jika kontong kolostomi bocor dan feses cair mengotori abdomen. Perawat juga harus mempertahankan kulit pasien disekitar stoma tetap kering, hal ini penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan pasien. Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zink salep atau konsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi terhadap perekat kantong kolostomi. Pada pasien yang alergi tersebut mungkin perlu dipikirkan untuk memodifikasi kantong kolostomi agar kulit pasien tidak teriritasi. Pendidikan pada pasien Pasien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baik sebelum maupun setelah operasi, terutama tentang perawatan kolostomi bagi pasien yang harus menggunakan

kolostomi permanen. Berbagai hal yang harus diajarkan pada pasien adalah: * Teknik penggantian/ pemasangan kantong kolostomi yang baik dan benar * Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma * Waktu penggantian kantong kolostomi * Teknik irigasi kolostomi dan manfaatnya bagi pasien * Jadwal makan atau pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan * Pengeluaran feses agar tidak mengganggu aktifitas pasien * Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi * Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien * Berbagi hal/ keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter ( jika apsien sudah dirawat dirumah) * Berobat/ control ke dokter secara teratur * Makanan yang tinggi serat Komplikasi kolostomi 1.Obstruksi/ penyumbatan Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur. Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar pasien dapat melakukannya sendiri di kamar mandi. 2.Infeksi Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi. 3.Retraksi stoma/ mengkerut Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan. 4.Prolaps pada stoma Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi struktur penyokong stoma yang kurang adekuat pada saat pembedahan. 5.Stenosis Penyempitan dari lumen stoma 6.Perdarahan stoma Perawatan kolostomi Pengertian Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma, dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan. Tujuan

* Menjaga kebersihan pasien * Mencegah terjadinya infeksi * Mencegah iritasi kulit sekitar stoma * Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya Persiapan pasien * Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dll * Mengatur posisi tidur pasien (supinasi) * Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup gorden jendela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien PERSIAPAN ALAT 1. Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain persegi empat 2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl 3. Kapas kering atau tissue 4. 1 pasang sarung tangan bersih 5. Kantong untuk balutan kotor 6. Baju ruangan / celemek 7. Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi 8. Zink salep 9. Perlak dan alasnya 10. Plester dan gunting 11. Bila perlu obat desinfektan 12. bengkok 13. Set ganti balut PERSIAPAN KLIEN 1. Memberitahu klien 2. Menyiapkan lingkungan klien 3. Mengatur posisi tidur klien PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan 3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma 4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien 5. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll) 6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien 7. Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok 8. Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma 9. Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat / kapas hangat (air hangat)/ NaCl 10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa steril 11. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma 12. Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy 13. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien 14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi

15. Merekatkan/memasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara didalamnya 16. Merapikan klien dan lingkungannya 17. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran 18. Melepas sarung tangan 19. Mencuci tangan 20. Membuat laporan

Please download full document at www.docfoc.com Thanks