Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku.Ni Kadek Astariani 25

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 500 X 200

32 Media Bina Ilmiah ISSN No

Analisis Profil Baja Kastilasi. Ni Kadek Astariani

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB II STUDI PUSTAKA

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Balok Lentur Pertemuan - 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 1 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BALOK PELAT BERDINDING PENUH (GIRDER PLATE BEAM)

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Balok Lentur.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

LAMPIRAN 1 PRELIMINARY DESAIN

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON

Struktur Baja 2. Kolom

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan perkuatan tulangan transversal dan cover plate yang dibebani arah aksial,

MODUL 6. S e s i 1 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB III METODE PENELITIAN

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALOK ANAK KONSTRUKSI PROPPED PADA BANGUNAN TINGKAT DUA DENGAN VARIASI JARAK BALOK DAN PORTAL DARI SEGI TEKNIK DAN BIAYA

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Analisis Balok Anak Konstruksi Propped pada Portal Tingkat Dua berdasarkan Variasi Jarak Balok dan Portal (Aspek Tehnis dan Biaya)

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG TOWER C KEBAGUSAN CITY JAKARTA MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT

Materi Pembelajaran : 7. Pelaksanaan Konstruksi Komposit dengan Perancah dan Tanpa Perancah. 8. Contoh Soal.

BAB III LANDASAN TEORI

FUNGSI PELAT KOPEL BAJA PADA BATANG TEKAN ALBOIN FERDINAND ARIADY TAMBUN

STUDIO PERANCANGAN II PERENCANAAN GELAGAR INDUK

ANALISIS TATA LETAK STIFFENER TERHADAP TEKUK LOKAL BAJA

STUDI KEKUATAN SAMBUNGAN BATANG TARIK PELAT BAJA DENGAN ALAT SAMBUNG BAUT

REVIEW DESAIN STRUKTUR GEDUNG CENTER FOR DEVELOPMENT OF ADVANCE SCIENCE AND TECHNOLOGY (CDAST) UNIVERSITAS JEMBER DENGAN KONSTRUKSI BAJA TAHAN GEMPA

PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS PADA KOMPONEN BALOK KOLOM DAN SAMBUNGAN STRUKTUR BAJA GEDUNG BPJN XI

LENDUTAN PELAT LANTAI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI FLOOR PLATES DEFLECTION OF A RECTORATE BUILDING AT ISLAMIC UNIVERSITY "45" BEKASI

BAB III METODE PERANCANGAN

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perbandingan Kekuatan Balok Kastela Dengan Bukaan Dan Tanpa Bukaan

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

BAB I PENDAHULUAN. atas dan bawah dengan cara digeser sedikit kemudian dilas. Gagasan semacam ini pertama kali dikemukakan oleh H.E.

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB IV ANALISA STRUKTUR

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

Filosofi Desain Struktur Baja

PERBANDINGAN PERILAKU ANTARA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) DAN STRUKTUR RANGKA BRESING KONSENTRIK (SRBK) TIPE X-2 LANTAI

PEMODELAN INELASTIS PADA ANALISIS PLAT WEB PENAMPANG I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 STUDI ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 200 X 100 ABSTRAKSI NI KADEK ASTARIANI Universitas Ngurah Rai Denpasar Struktur bentang panjang dengan menggunakan profil wide flange konvensional sudah tidak ekonomis lagi untuk baja kastilasi menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut karena dapat mengurangi berat total material konstruksi tanpa pengurangan daya dukung yang berhubungan dengan penurunan harga struktur baja secara keseluruhan Pada penelitian ini dicoba menganalisis profil baja IWF 200 x100 Pada profil ini diberi pengaku badan dengan tebal pelat 8 mm dan lebar 100 mm Jadi tinggi lubang optimum yang didapat adalah 280 mm untuk panjang bentang 6 meter dengan q u sebesar 145 kg/cm dan untuk panjang bentang 12 mm tinggi lubang optimum adalah 340 mm dengan q u sebesar 338 kg/cm Kata kunci : pengakubaja kastilasi profil IWF PENDAHULUAN Profil baja dengan tipe WF (wide flage)merupakan salah satu material konstruksi suatu bangunan yang telah digunakan secara luasprofil wide flange (I) ini sering digunakan untuk struktur bangunan baik untuk balok maupun kolom Untuk struktur dengan bentang panjang penggunaan profil wide flange konvensional sudah tidak ekonomis lagi Baja kastilasi menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut karena dapat mengurangi berat total material konstruksi tanpa pengurangan daya dukung yang berhubungan dengan penurunan harga struktur baja secara keseluruhan Adapun pembuatan baja kastilasi dapat dilakukan dengan memotong profil baja searah sumbu batang sehingga didapatkan dua bagian profil tersebut yang sama kemudian kedua bagian profil tersebut disambung pada bagian punggungnya dengan las maka didapatkan profil barudimana beratnya sama dengan profil sebelumnya tetapi lebih tinggi Dengan meninggikan profil baja tersebut dapat meningkatkan inersia baja tersebut sehingga dapat memperkecil tegangan yang terjadi Perubahan tinggi lubang badan pada balok mempengaruhi pada luas badan dan makin tinggi profil dibuat makin besar lubang pada lubang pada badan yang diperlukan hal ini berakibat luas bidang badan penampang balok berkurang sehingga kapasitas geser berkurang pula Dalam perhitungan nantinya lubang badan harus diperhitungkan Gaya geser dan lendutan mempengaruhi dalam menganalisa tinggi lubang badan yang akan dibuat Gaya geser mempengaruhi kapasitas geser profil dalam memikul beban yang bekerja sedangkan lendutan membatasi besarnya beban yang diterima oleh profil baja hal ini mengakibatkan hasil yang didapatkan untuk tinggi lubang badan bervariatif Tinggi lubang optimum didapatkan bila kapasitas geser profil baja lebih kecil dari gaya geser akibat beban yang dipikul oleh profil baja tersebut Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas bagaimanakah mendapatkan tinggi lubang optimum profil baja kastilasi dengan menambahkan pengaku di bagian badan profil baja serta memenuhi tegangan serta stabilitas penampang Tujuan Penulisan Untuk itu pada tulisan ini akan dicoba dianalisa berapa tinggi lubang badan (Ds) optimum yang disertai dengan penambahan pengaku badan sehingga didapatkan profil baja kastilasi yang memenuhi tegangan serta stabilitas penampang Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 25

TINJAUAN PUSTAKA Balok Terlentur GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Balok adalah salah satu diantara elemen struktur yang paling banyak dijumpai pada struktur Balok adalah elemen struktur yang memikul beban yang bekerja tegak lurus dengan sumbu longitudinalnya yang menghasilkan gaya dalam dominan adalah momen lentur dan gaya lintang Perilaku Tegangan pada Balok Pada balok baja kastilasi ketika menerima berbagai tahap pembebanan kemungkinan momen maksimum yang terjadi di pelat badan balok tanpa lubang atau pelat badan balok dengan lubang badan (Gambar 1 dan 2) Dengan menganggap stabilitas lateral memadai desain balok berdasarkan pada pencapaian kekuatan lentur penampang maksimum Distribusi tegangan pada sayap lebar yang mengalami momen lentur yang semakin besar ditunjukkan oleh Gambar 3 untuk balok tanpa lubang dan Gambar 4 untuk balok dengan lubang badan (castelite beam) Dimana kelakuan ini berdasarkan pada beban tetap elastic yang bertambah dari kondisi sampai titik leleh tercapai kemudian pada nilai regangan tertentu tidak menimbulkan kenaikan pada tegangan Hubungan tegangan-regangan ini diperlihatkan pada Gambar 5 dan merupakan idealisasi yang dapat diterima bagi baja struktur lunak dengan tegangan leleh fy maksimum 418 MPa Baja seperti ini umumnya menunjukkan kekakuan elastoplastis A f<fy ffy f<fy Elastis f<fy A Gambar 1 Momen maksimum terjadi pada pelat tanpa lubang B Seluruhnya Penampang a-a M<My MMy My<M<Mp MMp (a) (b) (c) (d) Gambar 2 Distribusi tegangan pada berbagai tahap pembebanan pada pelat badan tanpa lubang badan f<fy ffy f<fy Elastis f<fy B Seluruhnya Penampang b-b Elastis M<My MMy My<M<Mp MMp (a) (b) (c) (d) Gambar 3 Momen maksimum terjadi pada Pelat badan dengan lubang badan Gambar 4 Distribusi tegangan pada berbagai tahap pembebanan pada pelat badan dengan lubang badan (castelite Tegangan (N/mm 2 ) 400 300 200 100 005 01 015 02 025 Regangan (mm/mm) Gambar 5 Diagram tegangan regangan pada baja structural Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 26

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Dengan menganalisis balok dengan lubang badan (castelite beam) ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 Kelangsingan penampang pada balok ( p ) yaitu : Pada flens Pada web < ( ) < Persyaratan kekuatan untuk balok yang mengalami lenturan dapat dinyatakan sebagai : b M n M u b faktor resistensi untuk lentur 09 M n kekuatan momen nominalm u momenbeban layanan terfaktor Untuk penampang-penampang yang memenuhi p kuat lentur nominal penampang adalah : M n M p dimana M p kekuatan momen plastis Zf y Z modulus plastis f y tegangan leleh baja 2 Kuat lentur nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral a Bentang pendek Untuk komponen struktur yang memenuhi L L p kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah : M n M p L p 176r y r y b Bentang menengah Untuk komponen struktur yang memenuhi L p L L r kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah : M n + C b 23 Dengan M max adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau serta M A M B M C adalah masingmasing momen pada ¼ bentang tengah bentang dan ¾ bentang komponen struktur yang ditinjau M r S x (f y f r ) dimana S adalah modulus penampang elastic dan f r adalah tegangan sisa 4 1 + 1 + ( ) Dimana b merupakan dimensi panjang dan t dimensi tipis dari elemen persegi panjang f L f y f r c Bentang panjang Untuk komponen struktur yang memenuhi L r L kuat nominal komponen struktur terhadap lentur adalah : M n M cr M p M cr + 1 3 3 Lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup harus lebih kecil dari 1/240 L 4 Pelat badan yang memikul gaya geser perlu (Vu) harus memenuhi Vu Vn faktor reduksi 09 Vn kuat geser nominal pelat badan 4 2 Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 27

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Dalam perhitungan kuta geser nominal ada tiga ketentuan yaitu : a Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel h/t w memenuhi rumus : (h/ ) 110 b Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel h/t w memenuhi rumus : 110 atau (h/ ) 137 c Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel h/t w memenuhi rumus : 137 Vn 06f y A w + (h/ ) Dengan k n 5 + Vn 06f y A w A w luas kotor pelat badan Vn 06f y A w 110 ( ) ( / ) 110 09 (h/ ) / ( / ) ( / ) atau Vn 06f y A w + ( ) ( / ) 15 1 (h/ ) 5 Panjang pengelasan sepanjang balok L tot y R nw 09t e (06f y ) y 09 adalah faktor reduksi kekuatan saat leleh t e tebal efektif R nw kuat nominal sambungan las R u beban terfaktor atau kuat perlu 6 Ukuran lebar pengaku a Lebar pengaku pada setiap sisi pelat badan harus lebih besar dari sepertiga lebar pelat sayap dikurangi setengah tebal pelat badan b Tebal pengaku harus lebih tebal dari setengah tebal pelat sayap dan memenuhi 056 METODE PERHITUNGAN Data data perhitungan Data-data dalam perhitungan adalah sebagai berikut : Mutu profil baja yang digunakan adalah BJ 37 yang mempunyai sifat mekanis Tegangan leleh baja : f y 240 MPa Modulus elastisitas : E 200000 MPa Asumsi Bahan atau material balok bersifat sama di semua penampang Dalam menghitung besarnya beban berat sendiri profil untuk sementara diabaikan pengaruh suhu diabaikan Lubang pada pelat badan berbentuk segienam Perhitungan Mekanika Perhitungan ini menggunakan peraturan LRFD (Load and Resistance Faktor Design) dengan langkah dasar adalah sebagai berikut : Tentukan ukuran profil WF Tentukan tinggi lubang pada badan balok (Ds) Periksa kelangsingan pada penampang balok ( < p ) Pada Flens Pada Web < ( ) < Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 28

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Bila tidak memenuhi maka kecilkan tinggi lubang (Ds) 1 Hitung kuat lentur nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral 2 Hitung besarnya beban merata (q u ) yang diterima balok 3 Control lendutan ( L L/240) dengan metoda elastic bila tidak memenuhi beban merata (q) diperkecil berdasarkan persamaan L L/240 kemudian hitung M u dari beban merata yang didapat dengan terlebih dahulu merubah q ke q u dengan mengalikan suatu faktor suatu faktor beban 4 Hitung panjang pengelasan 5 Periksa gaya geser pada tampang kritis (V ux V n ) sejarak 15 L w dari tumpuan Setelah semua balok profil baja kastilasi dianalisis hasil perhitungan dibuatkan dalam bentuk tabel profil baja kastilasi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Balok Baja Kastilasi dengan Pengaku Badan Profil baja I WF yang sudah dirubah menjadi balok baja kastilasi diperkaku pada badan dengan menambahkan pelat di bagian badannya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengaku terhadap kekuatan balok kastilasi tersebut Data profil balok baja kastilasi 200 x 100 tf B Dc 6tw maksimum 4tw maksimum Profil Baja Kastilasi 200 X 100 Dc 250 mm t f 8 mm t w 55 mm B 100 mm b f 100/2 50 mm r 11 mm Gambar 6 Profil baja dengan kastilasi pengaku badan Gambar 7 Penampang melintang profil baja kastilasi dengan pengaku badan Ukuran pelat pengaku badan Tebal pelat pengaku harus lebih besar dari setengah tebal sayap Diambil tebal pelat pengaku (t s )8 mm 056 Lebat pelat pengaku (b s ) b s 056 8 12934 diambil lebar pelat pengaku 100 mm 1 Tinggi lubang badan (Ds) Ds 2 x (A (2 x t f + 2 x D tee ) Nilai D tee bervariasi untukbaja I WF 300 x 150 dimulai dengan D tee 116 mm dan untuk nilai D tee selanjutnya nilai D tee awal dikurangi 5 mm Untuk nilai D tee 116 mm tinggi lubang adalah : Ds 2 x (300 ( 2 x 9 + 2 x 116) 100 mm 2 Tinggi profil baja kastilasi Dc (2 x t f ) + (2 x D tee ) + Ds Dc (2 x 8) + (2 x 17) + 100 Dc 250 mm 3 Periksa kelangsingan penampang ( < p ) Pada flens Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 29

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 < < 625< 10973 (penampaang kompak) Pada web ( ) ( ) < < 38545< 108444 (penampang kompak) 4 Inersia profil baja kastilasi I br (2x(1/12 x 100 x 8 3 + 100 x 8 x (125 ½ x 8) 2 + (1/12 x 55 x 236) 2 293067143 mm 4 I br 29300671 cm 4 I lb (1/12 x 55 x 100 2 ) 4583333 mm 4 4583 cm 4 I x I br - I lb 288484 cm 4 S x I x / 05 Dc 288484 / (05x25) 2307872 cm 3 I y 2 x (1/12 x 8 x 100 3 ) + 1/12 x (236 100) x 55 3 1335219 mm 4 133522 cm 4 5 Modulus penampang plastis profil baja kastilasi + 2 2 2 + 2 {8 100 (250 8)} + 65 255144 mm 3 255144 cm 3 6 Momen Ultimit Pemeriksaan panjang bentang I y 133522 cm 4 A n 2 x (8 x 100) + 236 x 55 2898 mm 2 2898 cm 2 r y 2146 L p 176 r y 176 x 2146 x 109056 L r r y 1 + 1 + fl f y f r X 1 X 2 4 fl 2400 032400 1680 kg/cm 2 G E / 2(1+ ) 210 6 / (2x(1+03)) 770000 kg/cm 2 J 1/3 (2At f 3 + ht w 3 ) 1/3 (21008 3 + 23655 3 ) 47221 mm 4 47221 cm 4 C w ( ) 15021225 X 1 139662705 / X 2 4 40410-5 cm 4 /kg 2 L r 2146 1 + 1 + 40410 1680 6110285 cm M n M cr M p M n M p Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 30

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 M p Z x f y 25514 x 2400 612336 kg/cm 2 M u b M n M u 09612336 5511024 kgcm 7 Besarnya beban merata yang dipikul profil baja kastilasi M u 1/8 x q u x L 2 q u 8 x M u / L 2 8 x 5511024 / 600 2 1225 kg/cm q q u q q u / 2991 /17 7206 kg/cm 8 Kontrol lendutan L L/240 5 384 240 5 7206 (600) 384 2000000 288484 600 240 2107 cm 25 cm (lendutan memenuhi syarat) 9 Panjang pengelasan (Lw) Dalam menentukan panjang pengelasan kita anggap bahwa profil tersebut adalah penampang tersusun yang dibentuk dengan menggunakan sarana penyambung las Data profil balok baja kastilasi 200 x 100 Gambar 8 Panjang pengelasan (Lw) profil kastilasi dengan pengaku badan Direncanakan banyaknya lubang pada badan balok adalah 10 buah untuk setengah bentang balok Panjang pengelasan (Lw) adalah : 3 + 05 05 30Lw + 05 Lw 300 305 Lw 300 Lw 9836 cm Panjang pengelasan (Lw) di sepanjang setengah bentang balok Panjang pengelasan sepanjang balok (L tot ) Gaya geser yang terjadi pada bidang kontak antara kedua pelat tersebut dianggap terjadi di tengah bentang yang diakibatkan oleh momen lentur Besarnya gaya geser tersebut adalah : 1346133663946 8754190 983299 y R nw 09t c f y 09 x 05 x 2400 1404 kg/cm L tot 6235 Kontrol panjang pengelasan (Lw) 3 + 05 > L tot 305 x 9836 > 6235 299998 cm > 6235 cm ( panjang pengelasan Lw memenuhi syarat) 10 Periksa gaya geser pada tampang kritis h 15 LW a Gambar 9 Gaya geser yang terjadi pada tampang kritis profil baja kastilasi dengan pengaku Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 31

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Gaya geser yang terjadi pada tampang kritis pada jarak 15 Lw dari tumpuan sebesar Vux Vu ½ x q u x L ½ x 1225 x 600 3675 kg Vux ( ) ( ) ( ) ( ) 3494264 ( )/ 110 ; 5 + 5 250 100 110 5 200000 55 240 4545 71 Vn 06 f y A w 06 x 2400 x (25-10) x 055) 10692 kg Vux Vn 3494264 09 x 10692 3494264 kg 96228 kg (kapasitas geser profil baja kastilasi memenuhi) Untuk perhitungan balok baja kastilasi dengan tinggi lubang badan lainnya dibuatkan dalam tabel Tabel 1 Profil baja kastilasi dari profil baja I WF 200x100 L 6 m f y 240 MPa t s 8 mm b s 100 mm No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ds (mm) 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 Dc (mm) 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 I br (cm 4 ) I lb (cm 4 ) I x (cm 4 ) Z x (cm 3 ) 293067 4583 288484 25514 320682 7920 312762 26366 349769 12577 337192 27136 380353 18773 361580 27823 412464 26730 385734 28428 446129 36667 409462 28950 481374 48803 432571 29390 518228 63360 452868 29747 556717 80557 476161 30022 596871 100613 496257 30214 q u (kg/cm) 1225 1266 1303 1336 1365 1390 1411 1428 1441 1450 Vn (kg) M u (kgcm) L tot (cm) 1069200 55110132 4256 997920 56950992 4237 926640 58613652 4208 855360 60098112 4169 784080 61404372 4121 712800 62532432 4065 641580 63482292 4001 570240 64253952 3931 498960 64847412 3855 427680 65262672 3773 Dari Tabel 1 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 300 mm perhitungan dihentikan karena gaya geser Vn 356400 kg sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 15Lw adalah Vux 415190 kg sehingga kapasitas geser profil baja kastilasi tidak memenuhi Tabel 2 Profil baja kastilasi dari profil baja I WF 200x100 L 12 m f y 240 MPa t s 8 mmb s 100 mm No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Ds (mm) 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 Dc (mm) 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 I br (cm 4 ) I lb (cm 4 ) I x (cm 4 ) Z x (cm 3 ) 293067 4583 288484 25514 320682 7920 312762 26366 349769 12577 337192 27136 380353 18773 361580 27823 412464 26730 385734 28428 446129 36667 409462 28950 481374 48803 432571 29390 518228 63360 452868 29747 556717 80557 476161 30022 596871 100613 496257 30214 638715 123750 514965 30324 682278 150187 532091 30351 727587 180143 547443 30296 q u (kg/cm) 178 193 208 223 238 253 267 281 294 307 318 329 338 Vn (kg) M u (kgcm) L tot (cm) 1069200 32073630 2477 997920 34772927 2587 926640 37489011 2691 855360 40200482 2789 784080 42885937 2878 712800 45523973 2959 641580 48093189 3031 570240 50572183 3094 498960 52939551 3147 427680 55173893 3190 356400 57253806 3222 285120 59157888 3243 213840 60864766 3253 Dari Tabel 2 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 360 mm perhitungan dihentikan karena gaya geser Vn 142560 kg sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 15Lw adalah Vux 197621 kg sehingga kapasitas geser profil baja kastilasi tidak memenuhi Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 32

GaneÇ Swara Vol 7 No2 September 2013 Pembahasan Pada profil baja kastilasi yang diberi pengaku badan dengan tebal pelat 8 mm dan lebar 100 mm tinggi lubang badan optimum dengan panjang 6 meter adalah 280 mm dengan q u sebesar 1450 kg/cm dan untuk panjang bentang 12 meter tinggi lubang badan optimum adalah 340 mm dengan q u sebesar 338 kg/cm SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tinggi lubang badan pada profil baja kastilasi dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1 Tinggi lubang optimum dipengaruhi oleh kapasitas geser profil baja kastilasi pada tampang kritis yaitu 15Lw dari tumpuan 2 Kapasitas geser profil baja semakin kecil dengan pertambahan tinggi lubang badan akibat luas badan profil baja berkurang 3 Lendutan membatasi besarnya beban merata yang dapat dipikul oleh profil baja kastilasi artinya control lendutan 1/240 L memperkecil beban merata 4 Pemberian pengaku pada badan meningkatkan kapasitas geser profil baja kastilasi tersebutpada profil baja kastilasi yang diberi pengaku badan dengan tebal pelat 8 mm dan lebar 100 mm tinggi lubang badan optimum yang didapat adalah 280 mm untuk panjang bentang 6 meter dengan q u sebesar 145 kg/cm dan untuk panjang bentang 12 meter tinggi lubang badan optimum adalah 340 mm dengan q u sebesar 338 kg/cm Saran-saran Saran-saran yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan tinggi lubang badan optimum profil baja kastilasi adalah sebagai berikut : 1 Dalam menentukan tinggi lubang badan optimum yang lebih akurat penambahan tinggi lubang badan diatur sedemikian rupa sehingga gaya geser akibat beban merata yang dipikul oleh profil baja tersebut mendekati kapasitas geser profil baja 2 Untuk mendapatkan hasil yang lebih variatif bentuk lubang dapat dibuat dengan ukuran yang berbeda misalnya berbentuk bulat begitu pula dengan jenis perletakan dan pembebanannya DAFTAR PUSTAKA Anonim 2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung Penerbit Laboratorium Mekanika Struktur Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Rekayasa Institut Teknologi Bandung Bandung Anonim 2000 Kursus Singkat Perencanaan Struktur Baja dengan Metoda LRFD Penerbit Laboratorium Mekanika Struktur Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Rekayasa Institut Teknologi Bandung Bandung Gunawan T dan Margaret S 1998 Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Baja I Jilid I Delta Group Jakarta Rene Amon Bruce Knobloch Atanu Mazubder 1996 Perencanaan Konstruksi Baja untuk Insinyur dan Arsitek 1 PT Pradnya Paramita Salmon Charles G dan Johnson E 1992 Struktur Baja dan Desain dan Perilaku 1 dan 2 edisi ketiga terjemahan Ir Mc Prihminto Widodo PT Gramedis Pustaka Utama Jakarta Schodek Daniel 1995 Struktur terjemahan Ir Bambang Suryoatmono MSc PT Eresco Spiegel Leonard dan Limbrumer George F 1991 Desain Baja Struktural Terapan terjemahan Ir Bambang Suryoatmono MSc PT Eresco Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku Ni Kadek Astariani 33