BABI PENDAHULUAN. dibagi pada tiga kategori besar yaitu kebutuhan yaog berkaitan dengan biologis, sosial dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras.

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu Kotamadya dari 33 kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi Tanah Karo dengan ketinggian antara 600 sampai 1400 meter di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat orang lebih berpikir maju dan berwawasan tinggi. Pendidikan. majunya teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka yang panjang dalam Skripsi H. Siagian (Telaah Pemanfaatan Berbagai Jenis

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketahanan pangan adalah ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang efektif dan efisien.hal tersebut tentunya bisa dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat. Semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB I PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok umum bagi masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

yang dirasakan individu terhadap pengobatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar tradisional. Sifat khas pasar tradisional memiliki fungsi penting yang

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. legal tentang suatu pertemuan pada suatu market place. Pada abad ke 16,

PENDAHULUAN. tradisional biasanya memanfaatkan bahan baku asli dari suatu daerah, alami,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan di daerah tersebut. Tinggi-rendahnya aktivitas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27. perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya keidupan modern masyarakat khususnya di perkotaan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ETNIS CINA DI SD SUTOMO 2 DAN ANAK ETNIS BATAK TOBA DI SD ANTONIUS MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem ekonomi

Untung Besar Modal Kecil. dari Bisnis. Jajanan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB II LANDASAN TEORI. bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lainnya yang

PEMETAAN USAHA EKONOMI DESA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh

IV. POLA KONSUMSI RUMAHTANGGA

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. dalam hal ekonomi rumah tangga mereka. Banyak petani padi sawah khususnya. di pedesaan yang masih berada dalam garis kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,

BAB I PENDAHULUAN. positif, istirahat dan rekreasi yang cukup (Rusilanti, 2007).

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

PENERAPAN PENDEKATAN EKOLOGI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PASAR UJUNG BERUNG KOTA BANDUNG 1

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

Kegiatan Jual Beli. kompetensi dasar. Peta Konsep. Kata Kunci

BAB I PENDAHULUAN. ketahui untuk mencapai pengelolaan keuangan yang benar.

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk hidup harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi setiap saat. menurut Malinowski bahwa "kebutuhan hidup manusia itu dapat dibagi pada tiga kategori besar yaitu kebutuhan yaog berkaitan dengan biologis, sosial dan psikologis" (Sairin;2002;2). Atau kebutuhan diatas lebih dikenal dengan kebutuhan akan pangan, sandang dan papan (kebutuhan primer dan skunder). Pemenuhan akan kebutuhan tersebut tidak. dapat diadakan sendiri seperti masa lalu, dimana manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara menanam, memanen sampai siap untuk suatu produk makanan pakaian atau yang siap untuk dikonsumsi. Begitu juga dengan bahan untuk membangun rumah yang terbuat dari kayu dengan atap dari daun yang mereka dapat dari hutan (alam) dan diolah sendiri, sehingga menjadi rumah sederhana berdasarkan kemampuan perorangan dengan pengolahan yang dijakukan secara sederhana. Kondisi diatas berkembang dengan munculnya kegiatan pertukaran antara individu atau masyarakat suatu tempat. Pertukaran yang terjadi adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak dapa.t mereka temukan dari alam atau mereka produksi sendiri. Menurut Polanyi (Keesing; 1999; 201) Pertukaran ada tiga macam didalam masyatakat manusia : perbalasan (reciprocity), penyebaran kembali (redistribution) dan pertukaran pasar (market exchange). Pemenuhan kebutuhan manusia sekarang ini sudah tidak sesederhana dimasa lalu. Berbagai kebutuhan dapat dipenuhi dengan melakukan pembelian di pasar karena pada saat ini pasar telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai konsumennya (pcngguna). Sehingga para konsumen tidak perlu untuk menjadi petani agar I

bisa makan nasi misalnya tapi cukup dengan mempunyai uanglsebagai alat tukar dia sudah dapat beli beras atau bahkan nasi yang siap untuk disantap langsung. Pasar sebagai penyedia k.ebutuhan manusialkonsumen akan terus berkembang. dapat dilihat pasar yang ada sekarang ini dimulai dari pasar tradisional, pasar modem (Shoping Center, Supermarket, Hyper Mart) sampai pasar maya (berbelanja melalui internet) pun telah ada khususnya di kota Medan. Dilihat sehari-hari masyarakat kota Medan masih lebih banyak mencari atau memenuhi kebutuhan hidupnya di pasar-pasar tradisional. Walaupun banyak plaza, supermarket dan hypermart dibangun pemerintah setempat. Tetapi itu tidak membuat masyarakat meninggalkan pasar-pasar tradisional yang sudah ada. Hal tersebut yang membantu pedagang yang ada dipasar-pasar tradisional masih tetap eksis dengan dagangannya. Sangat beragam yang mereka peljual belikan dipasar tersebut mulai dari bahan makanan sampai kebutuban sandang (pakaian, sepatu, borden dan lain-lain). Ada juga barang-barang bekas yang diperdagangkan oleh mereka dan barang-barang ini sering disebut dengan barang monza. Dengan cara perdagangan seperti ini pasar tradisional masih diminati konsumen/masyarakat. Pasar tradisional yang ada di kota Medan operasionalnya dijalankan Perusahaan Daerah dibawah naungan Pemerintah Kota. Pasar-pasar ini mempunyai klassiflkasi yang telah ditetapkan oleh PD Pasar. Pasar tradisional ini terdiri dari dua jenis pasar yaitu pasar formal dan pasar non formal. Pasar Formal adalah pasar yang lokasi dan bangunannya disediakan pemerintah daerah sedangkan pasar non formal yaitu pasar yang dibentuk ~leh pemuda setempat/masyarakat setempat atau OKP (Organisasi Kepemudaan). Aktivitas kedua pasar ini betjalan secara beriringan. 2

Pedagang yang ada dipasar-pasar tradisional tersebut terdiri dari berbsgai etnis dimana setiap etnisnya mempunyai kekhasan masing-masing dalam menjalankan dagaogannya. Keragaman etnis ini ada juga dampaknya terhadap variasi jenis produk atau barang yang didagangkan dipasar. Ada etnis tertentu yang lebih mendominasi kebutuhan akan pangan (barang atau produk yang tidak laban lama) seperti ikan, daging, sayur mayor tetapi ada juga pedagang yang lebih memilih barang atau dagangan yang bersifat kering atau produk yang tahan lama seperti baju, kain sepatu atau beras tepung, gula dan lain-lain. Dipasar tradisional juga selalu dijumpai pedagang yang menjual jenis barang atau produk yang sama tetapi mereka berjualan bersebelahan atau beraada di area yang sarna tetapi berlainan etnis. Suasana persaingan antar pedagang selalu kita jumpai misalnya dalam hal kualitas produk yang mereka jual terkadang bisa berbeda. Cabe yang dipejjual belikan antar pedagang yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda, ada cabe yang berasal dari gunung (dataran Iingg Karo) cabe ini punya rasa pedas yang lebih dibanding cabe yang berasal dari dari daerah Aceh, meskipun dari segi bentuk hampir sama. Konsumen atau pembeli yang mengerti dan mengenal jenis dan bentuk cabe saja yang bisa membedakannya. Dalam menjalankan dagang cabe ini, pedagang cabe jarang sekali menyatakan jenis cabe yang dipetjual belikannya kecuali konsumen menanyakan jenisnya baru pedagang memberitahu. Hal ini mereka lakukan agar tidak tetjadi situasi yang kurang menyenangkan dengan pedagang cabe yang berada berada disebelahltetangga kiosnya yang juga betjualan cabe, tapi dengan kualitas cabe yang berbeda. Saling menenggang dan menghargai selalu ada diantara para pedagang pasar tradisional agar mereka bisa selalu bersama dalam menjalankan aktifitasnya. Uraian situasi jual beli diatas akan mcmunculkan rasa intim (keakraban) antar pedagang karena mereka merasa bagian dari kelompok pedagang. Tetapi kelompok 3

pedagang yang ada dipasar tradisional rerdiri dari multi etnis, ada Minang, Batak Toba, Karo, Melayu. Jawa, Mandailing, orang Cina, orang Keling dan lain-lain, karena keragaman ini akan memunculkan prilaku keintiman yang berbeda-beda diantara mereka, dapat saja etnis Minang akan lebih merasa lebih dekat dengan orang Cina, ini bisa terjadi karena mereka merupakan sama-sama penjual yang banda! atau sebaliknya. Selain keintiman, persaingan untuk mencari keuntungan diantara pedagang juga ada, dan tidak: jarang konflik selalu menyertai proses perdagang diantara para pedagang pasar tradisional tersebut. Toleransi pedagang dan keintiman didalam menjalankan aktifitas berdagangnya diperlukan, karena pedagang-pedagang ini setiap harinya harus hersamasama mencari kehidupannya dari berdagang atau berjualan guna menghidupi dirinya dan keluarga. Guna melihat toleransi dalam aktifitas berdagang antar etnis ini maka diambil lima pasar tradisionaj yang ada dikota Medan yaitu Pasar Sukaramai, Pasar Pancing. Pasar Halat, Pasar Sambas, dan Pasar Melati. Kelima pasar tradisional ini dipilih karena pedagang yang berjualan rerdiri herbagai etnis dan komoditi yang diperdagangkan juga bervariasi jenisnya. Berkaitan dengan itu maka peneliti akan mencoba mengangkat permasalahaan Toleransi Pedagang Antar Etnis Pasar Tradisional di Kota Medan dengan study kasus Pasar Sukaramai. Pasar Pancing. Pasar Halat. Pasar Sambas dan Pasar Melati. 2. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masa1ah diatas. maka dapat diidentifikasikan masalahmasalah sebagai berikut : 1. Adanya toleransi pedagang antar etnis dalam menjalankan aktifitas berdagangnya. 2. Faktor yang mempengaruhi sikap toleransi dan keintiman pedagang antar etnis. 4

-------~--- ---------- ~ 3. Keterkaitan etnis denganjenis produk atau banmg yang diperdagangkan. 3. PertaDyaan Pea.elitian Masaloh tersebut diatas dspat diajukan dalam beberapa pertanyaan sebsgai berikut: 1. Bagaimana toleransi pedagang antar etnis dalam menjalankan aktifitas berdagangnya. 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi sikap toleransi dan keintiman pedagang antar etnis. 3. Bagaimana kecendrungan berdagang suatu etnis dengan jenis barang atau komoditi yang diperdagangkan. 4. Tujuan Penelltiao Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ha-hal sebagai berikut : I. Untuk mendeskripsikan t<>leransi pedsgang antar etnis dalam menjalankan aktifitas berdagangnya. 2. Untuk mendeslaipsibn factor yang mempengaruhi sikap toleransi pedagang antar etnis. 3. Untuk mendeskripsikan keterkaitan etnis pedagang dengan jenis produk\ atau banmg yang diperdagangkan. 5. Man_faat Penelltian Seteloh penelitian ini dspal diselesalkan, dibarapkan dspat memberikan manfaat secara teoritis dan prakris sebsgai berikut : 1. Secara teoritis memberikan gambaran tentang Toleransi pedagang antar etnis dipasar tradisional Medan dengan kasus pasar Pancing, pasar Sukaramai, pasar Halat, pasar Sambas dan pasar Melati. 2. Sccara praktis memberikan masukkan kepada pemerintah dan masyarakat yang berkaitan erat dengan masalah pedagang pasar tradisional.