LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KAPUK NAGA INDAH

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

Tahapan Pekerjaan Jembatan Box Culvert. 1. Pembongkaran Jembatan Lama dan Galian Struktur

Budi Waluyo*, Heri Sulistiyono**, Suryawan Murtiadi**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

9- STRUKTUR BASEMENT

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

STANDAR LATIHAN KERJA

II. TINJAUAN PUSTAKA

ESTIMASI BIAYA PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA KALI CIBEREUM KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS KERUSAKAN JEMBATAN STUDI KASUS RUAS JALAN MUARA TEMBESI MUARA BULIAN MANDALO DARAT PROVINSI JAMBI

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

Kata kunci: AHP, Kriteria, Penanganan, Alternatif Gelagar Balok Tipe T, Pile Slab, Gelagar Girder Baja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi high risk building tentu memerlukan metode. Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses

PELAKSANAAN KONSTRUKSI DENGAN SISTEM TOP-DOWN

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KECELAKAAN KERJA

APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

UCAPAN TERIMA KASIH...

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

PEMBEBANAN JALAN RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB IV Analisis Data

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis LOGO. Ridhati Amalia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: ANDOAN SILABAN NIM.

INVESTIGASI RUNTUHNYA JEMBATAN MAHAKAM II TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada perencanaan pembangunan sebuah pondasi harus diperhatikan beberapa

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. umumnya digunakan untuk berbagai konstruksi jembatan : 4. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link-set

LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

METODE JACKING BOX TUNNEL UNDERPASS CIBUBUR

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi:

TUGAS AKHIR

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 3. Bagaimana tindak mitigasi untuk mereduksi risiko pelaksanaan pekerjaan di pada proyek pembangunan Jembatan KNI? TUJUAN 1. Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI 2. Menganalisis sumber penyebab risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI 3. Menentukan tindak mitigasi untuk mereduksi risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI.

BATASAN MASALAH 1. Identifikasi top event dengan melakukan relevansi data variabel risiko dari studi literatur dengan kuisioner pendahuluan. 2. Lingkup pekerjaan yang diteliti merupakan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan frontage U-turn, pekerjaan pile slab, pekerjaan jembatan, pekerjaan bangunan pelengkap dan listrik, serta pekerjaan aspal dan oprit. 3. Analisis risiko dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). 4. Risiko yang dianalisis dilihat dari sudut pandang kontraktor.

STUDI KASUS PENELITIAN LOKASI PROYEK Lokasi Proyek Jembatan Kapuk Naga Indah

STUDI KASUS PENELITIAN Lokasi Proyek Jembatan Kapuk Naga Indah

STUDI KASUS PENELITIAN Lingkup Pekerjaan Proyek Jembatan KNI No. Jenis Pekerjaan Uraian Kegiatan 1. Pekerjaan Persiapan Mobilisasi dan Demobilisasi Pembuatan jalan sementara 2. Pekerjaan Frontage U-turn Subbase Surface Barrier Drainase 3. Pekerjaan Kaki Seribu Tiang pancang beton dia. 60cm (Pile Slab) Pekerjaan Pelat Injak Pier kaki seribu Anchor bar Karet perletakan Barrier dan trotoar K1000 Drainase 4. Pekerjaan Jembatan Abutmen Tiang Pancang Baja dia. 60 cm Pier Galvanished anchor bar Elastomer bearing pad Gelagar (girder) Diafragma Plat panel precast (RC Plat) Plat lantai jembatan (deck slab) Lubang pembuangan (deck drain) Expansion joint Barrier dan trotoar jembatan 5. Pekerjaan Bangunan Pondasi lampu PJU Pelengkap dan Listrik Lampu JU (termasuk grounding dan kabel) Pekerjaan kabel Panel PJU Lubang kontrol dan pipa crossing Pipa utilitas air minum Rambu jalan 6. Pekerjaan aspal dan oprit Tack coat AC-WC tebal 4 cm

METODOLOGI PENELITIAN Latar Belakang Perumusan Masalah Identifikasi Risiko : - Membuat daftar variabel risiko berdasarkan studi literatur - Relevansi variabel risiko dengan melakukan survey pendahuluan - Mengidentifikasi sumber penyebab terjadinya failure/risiko berdasarkan metode FTA Analisa Risiko : - Penilaian probabilitas dan dampak risiko yang ditimbulkan terhadap biaya dengan survey kuisioner utama. - Menentukan ranking risiko berdasarkan nilai risiko / risk value (Probabilitas x Dampak) Mitigasi Risiko : - Menentukan mitigasi risiko berdasarkan nilai risiko terbesar (risiko dominan) untuk mengurangi peluang dan dampak yang ditimbulkan. Kesimpulan dan Saran

ANALISIS DATA 1. Identifikasi Risiko/failure Identifikasi dengan melakukan relevansi data dari studi literatur melalui penyebaran kuisioner survey pendahuluan. Hasil relevansi data dari responden didapatkan 18 failure dari 10 kegiatan pekerjaan yaitu: No. Uraian Kegiatan Failure / Risiko 1. Mobilisasi dan Demobilisasi - Keterlambatan mobilisasi 2. Pembuatan Jalan Sementara - Kerusakan jalan eksisting 3. Pekerjaan Subbase Frontage - Penurunan tanah U-turn 4. Pekerjaan Tiang Pancang - Kerusakan beton pada saat Beton dia. 60cm pemancangan - Kemiringan tiang tidak presisi - Keterlambatan pekerjaan 5. Pekerjaan Abutment - Keterlambatan pekerjaan Jembatan No. Uraian Kegiatan Failure / Risiko 6. Pekerjaan Tiang Pancang - Kerusakan tiang baja pada Baja dia. 60cm saat pemancangan - Kemiringan tiang tidak presisi - Keterlambatan pekerjaan 7. Pekerjaan Pier Jembatan - Kerusakan struktur pier - Keterlambatan pekerjaan 8. Pekerjaan Girder Jembatan - Keruntuhan/terjatuh - Kerusakan struktur girder 9. Pekerjaan Plat Lantai - Keretakan plat lantai Jembatan - Keterlambatan pekerjaan 10. Pekerjaan Aspal dan Oprit - Permukaan perkerasan bergelombang - Keterlambatan pekerjaan

ANALISIS DATA 2. Identifikasi Sumber Penyebab Risiko Setiap failure/risiko dianalisis apa saja yang menjadi sumber penyebab risiko. Sumber risiko bisa masuk dalam kategori intermediate event sampai dalam kategori basic event, sehingga dapat disusun konstruksi pohon kegagalannya. Berikut adalah contoh diagram fault tree analysis pada keruntuhan/terjatuhnya girder. Keruntuhan/terjatuhnya Girder A OR Launcher tidak kuat menahan beban B Sliding pada saat erection C OR OR Safety faktor kecil Elevasi > 2,5% Kapasitas dinamo kecil 1 2 3 4 Operator kurang terampil Kesalahan pelaksanaan AND D Kurang koordinasi 5 6 Metode kerja tidak sesuai

ANALISIS DATA Minimal cut set Gate A Gate A B C Minimal cut set Gate B Gate B 1 2 3 Minimal cut set Gate C Gate C 4 D Minimal cut set Gate D Gate D 5 6 Berdasarkan Minimal cut set di atas, diketahui bahwa keruntuhan/ terjatuhnya girder akan terjadi apabila : Safety factor kecil, atau Elevasi >2,5%, atau Kapasitas dinamo kecil, atau Operator kurang terampil, atau Kurang koordinasi dan metode kerja tidak sesuai

ANALISIS DATA 3. Penilaian Risiko Dilakukan untuk mengetahui risiko yang dominan terjadi dengan mencari nilai risiko tertinggi dari setiap failure kegiatan. Dimana nilai risiko merupakan hasil perkalian dari skala nilai probabilitas dengan dampak terhadap biaya yang didapat dari hasil survei kuisioner utama. Probabilitas Kejadian - Prob. D = P5 x P6 = 0,15 x 0,10 = 0,015 - Prob. C = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,015) (1-0,19)] = 0,20 - Prob. B = 1- [(1-P1) (1-P2) (1-P3)] = 1- [(1-0,6) (1-0,6) (1-0,5)] = 0,80 - Prob. A = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,8) (1-0,2)] = 0,936 93,6% Kategori Penilaian Probabilitas Interval Prosentase Kejadian 1 20% 2 > 20% - 40% 3 > 40% - 60% 4 > 60% - 80% 5 > 80% - 100%

ANALISIS DATA Dampak terhadap biaya Berdasarkan hasil kuisioner dari responden, failure terjatuhnya girder terjadi maka diperkirakan akan menimbulkan dampak biaya sebesar >4% dari nilai kontrak sehingga masuk dalam skala interval 5. Kategori Penilaian Dampak Terhadap Biaya Interval Prosentase Biaya 1 1% dari Nilai Kontrak 2 > 1-2% dari Nilai Kontrak 3 > 2-3% dari Nilai Kontrak 4 > 3-4% dari Nilai Kontrak 5 > 4% dari Nilai Kontrak Maka nilai risiko dapat dihitung yaitu: Nilai risiko = Probabilitas x Dampak terhadap biaya = 5 x 5 = 25

ANALISIS DATA 4. Mitigasi Risiko Dari hasil nilai risiko maka dapat dibuat ranking risiko sehingga dapat dilakukan tindak mitigasi yang tepat pada risiko yang dominan. Uraian Kegiatan Failure / Risiko Probabilitas Dampak Biaya Nilai Risiko ( P ) ( I ) ( P x I ) Rank Mitigasi Pekerjaan Girder Jembatan Keruntuhan/ terjatuhnya girder 5 5 25 1 Pengecekan alat sebelum erection Operator alat berat harus terampil Dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan) Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Kerusakan tiang baja pada saat pemancangan 5 4 20 2 Memilih bahan coating yang sesuai spesifikasi Pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan

ANALISIS DATA Uraian Kegiatan Failure / Risiko Probabilitas Dampak Biaya Nilai Risiko ( P ) ( I ) ( P x I ) Rank Mitigasi Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Kemiringan tiang tidak presisi 5 3 15 3 Memilih surveyor yg berpengalaman dalam memonitoring kemiringan Melakukan penyelidikan tanah dasar untuk mendeteksi lokasi karang laut Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Keterlambatan pekerjaan 5 2 10 4 Merencanakan metode setting angkur tongkang yang matang Mencari alat pancang yang masih baru agar tidak rusak ketika digunakan Pekerjaan Tiang Pancang Beton dia. 60cm Keterlambatan pekerjaan 5 2 10 5 Melakukan perhitungan konfigurasi pemancangan yang matang Penjadwalan produksi dan kedatangan material dimonitoring

KESIMPULAN 1. Risiko/failure yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI, yaitu : a. Keterlambatan mobilisasi b. Kerusakan jalan eksisting c. Penurunan tanah d. Kerusakan beton pada saat pemancangan e. Kerusakan baja pada saat pemancangan f. Kemiringan tiang tidak presisi g. Keterlambatan pekerjaan h. Kemiringan tiang tidak presisi i. Kerusakan struktur pier j. Keruntuhan/terjatuhnya girder k. Kerusakan plat lantai l. Permukaan perkerasan bergelombang

KESIMPULAN 2. Berdasarkan hasil identifikasi dengan metode FTA didapatkan beberapa hal yang menjadi sumber penyebab terjadinya risiko, yaitu: a. Ketidaksesuaian metode kerja b. Kurangnya koordinasi c. Operator kurang terampil d. Umur alat sudah tua e. Kurang perawatan pada alat yang dipakai f. Stock material habis g. Macet h. Kurang pengawasan i. Gelombang air laut j. Data tanah tidak lengkap k. Kesalahan perhitungan l. Kesalahan perencanaan m. Material tidak sesuai spesifikasi n. Safety factor kecil o. Elevasi menanjak >2,5% p. Kapasitas dinamo launcher kecil q. Cuaca Hujan

KESIMPULAN 3. Tindak mitigasi yang dilakukan dari masing-masing risiko dominan, yaitu : a. Risiko keruntuhan/terjatuhnya girder adalah dengan melakukan pengecekan launcher sebelum dilakukannya erection serta didukung oleh operator alat yang terampil dan pelaksanaan dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan). b. Risiko kerusakan tiang pancang baja saat pemancangan adalah pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan dan memilih bahan coating yang sesuai spesifikasi. c. Risiko kemiringan tiang tidak presisi tiang pancang baja adalah dengan memilih tenaga kerja surveyor yang berpengalaman dalam pengukuran dan melakukan penyelidikan tanah dasar secara detail untuk mendeteksi lokasi karang laut. d. Risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang baja adalah dengan merencanakan metode setting angkur tongkang yang matang dan penjadwalan produksi dan mencari/menyewa alat pancang yang masih baru agar tidak rusak ketika digunakan. e. Risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang beton adalah dengan cara melakukan perhitungan konfigurasi pemancangan yang matang serta membuat penjadwalan produksi dan pengawasan kedatangan material yang teliti.

SARAN Pada penelitian ini penilaian probabilitas kejadian dilakukan berdasarkan expert jugdement yang bersifat subjektif dari satu orang responden sehingga untuk mengantisipasi kelemahan tersebut perlu dilakukan penilaian risiko dengan menggunakan lebih dari satu responden agar hasil yang didapatkan nilai probabilitas kejadian yang lebih akurat.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH