TUGAS AKHIR
LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO
RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 3. Bagaimana tindak mitigasi untuk mereduksi risiko pelaksanaan pekerjaan di pada proyek pembangunan Jembatan KNI? TUJUAN 1. Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI 2. Menganalisis sumber penyebab risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI 3. Menentukan tindak mitigasi untuk mereduksi risiko pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI.
BATASAN MASALAH 1. Identifikasi top event dengan melakukan relevansi data variabel risiko dari studi literatur dengan kuisioner pendahuluan. 2. Lingkup pekerjaan yang diteliti merupakan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan frontage U-turn, pekerjaan pile slab, pekerjaan jembatan, pekerjaan bangunan pelengkap dan listrik, serta pekerjaan aspal dan oprit. 3. Analisis risiko dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). 4. Risiko yang dianalisis dilihat dari sudut pandang kontraktor.
STUDI KASUS PENELITIAN LOKASI PROYEK Lokasi Proyek Jembatan Kapuk Naga Indah
STUDI KASUS PENELITIAN Lokasi Proyek Jembatan Kapuk Naga Indah
STUDI KASUS PENELITIAN Lingkup Pekerjaan Proyek Jembatan KNI No. Jenis Pekerjaan Uraian Kegiatan 1. Pekerjaan Persiapan Mobilisasi dan Demobilisasi Pembuatan jalan sementara 2. Pekerjaan Frontage U-turn Subbase Surface Barrier Drainase 3. Pekerjaan Kaki Seribu Tiang pancang beton dia. 60cm (Pile Slab) Pekerjaan Pelat Injak Pier kaki seribu Anchor bar Karet perletakan Barrier dan trotoar K1000 Drainase 4. Pekerjaan Jembatan Abutmen Tiang Pancang Baja dia. 60 cm Pier Galvanished anchor bar Elastomer bearing pad Gelagar (girder) Diafragma Plat panel precast (RC Plat) Plat lantai jembatan (deck slab) Lubang pembuangan (deck drain) Expansion joint Barrier dan trotoar jembatan 5. Pekerjaan Bangunan Pondasi lampu PJU Pelengkap dan Listrik Lampu JU (termasuk grounding dan kabel) Pekerjaan kabel Panel PJU Lubang kontrol dan pipa crossing Pipa utilitas air minum Rambu jalan 6. Pekerjaan aspal dan oprit Tack coat AC-WC tebal 4 cm
METODOLOGI PENELITIAN Latar Belakang Perumusan Masalah Identifikasi Risiko : - Membuat daftar variabel risiko berdasarkan studi literatur - Relevansi variabel risiko dengan melakukan survey pendahuluan - Mengidentifikasi sumber penyebab terjadinya failure/risiko berdasarkan metode FTA Analisa Risiko : - Penilaian probabilitas dan dampak risiko yang ditimbulkan terhadap biaya dengan survey kuisioner utama. - Menentukan ranking risiko berdasarkan nilai risiko / risk value (Probabilitas x Dampak) Mitigasi Risiko : - Menentukan mitigasi risiko berdasarkan nilai risiko terbesar (risiko dominan) untuk mengurangi peluang dan dampak yang ditimbulkan. Kesimpulan dan Saran
ANALISIS DATA 1. Identifikasi Risiko/failure Identifikasi dengan melakukan relevansi data dari studi literatur melalui penyebaran kuisioner survey pendahuluan. Hasil relevansi data dari responden didapatkan 18 failure dari 10 kegiatan pekerjaan yaitu: No. Uraian Kegiatan Failure / Risiko 1. Mobilisasi dan Demobilisasi - Keterlambatan mobilisasi 2. Pembuatan Jalan Sementara - Kerusakan jalan eksisting 3. Pekerjaan Subbase Frontage - Penurunan tanah U-turn 4. Pekerjaan Tiang Pancang - Kerusakan beton pada saat Beton dia. 60cm pemancangan - Kemiringan tiang tidak presisi - Keterlambatan pekerjaan 5. Pekerjaan Abutment - Keterlambatan pekerjaan Jembatan No. Uraian Kegiatan Failure / Risiko 6. Pekerjaan Tiang Pancang - Kerusakan tiang baja pada Baja dia. 60cm saat pemancangan - Kemiringan tiang tidak presisi - Keterlambatan pekerjaan 7. Pekerjaan Pier Jembatan - Kerusakan struktur pier - Keterlambatan pekerjaan 8. Pekerjaan Girder Jembatan - Keruntuhan/terjatuh - Kerusakan struktur girder 9. Pekerjaan Plat Lantai - Keretakan plat lantai Jembatan - Keterlambatan pekerjaan 10. Pekerjaan Aspal dan Oprit - Permukaan perkerasan bergelombang - Keterlambatan pekerjaan
ANALISIS DATA 2. Identifikasi Sumber Penyebab Risiko Setiap failure/risiko dianalisis apa saja yang menjadi sumber penyebab risiko. Sumber risiko bisa masuk dalam kategori intermediate event sampai dalam kategori basic event, sehingga dapat disusun konstruksi pohon kegagalannya. Berikut adalah contoh diagram fault tree analysis pada keruntuhan/terjatuhnya girder. Keruntuhan/terjatuhnya Girder A OR Launcher tidak kuat menahan beban B Sliding pada saat erection C OR OR Safety faktor kecil Elevasi > 2,5% Kapasitas dinamo kecil 1 2 3 4 Operator kurang terampil Kesalahan pelaksanaan AND D Kurang koordinasi 5 6 Metode kerja tidak sesuai
ANALISIS DATA Minimal cut set Gate A Gate A B C Minimal cut set Gate B Gate B 1 2 3 Minimal cut set Gate C Gate C 4 D Minimal cut set Gate D Gate D 5 6 Berdasarkan Minimal cut set di atas, diketahui bahwa keruntuhan/ terjatuhnya girder akan terjadi apabila : Safety factor kecil, atau Elevasi >2,5%, atau Kapasitas dinamo kecil, atau Operator kurang terampil, atau Kurang koordinasi dan metode kerja tidak sesuai
ANALISIS DATA 3. Penilaian Risiko Dilakukan untuk mengetahui risiko yang dominan terjadi dengan mencari nilai risiko tertinggi dari setiap failure kegiatan. Dimana nilai risiko merupakan hasil perkalian dari skala nilai probabilitas dengan dampak terhadap biaya yang didapat dari hasil survei kuisioner utama. Probabilitas Kejadian - Prob. D = P5 x P6 = 0,15 x 0,10 = 0,015 - Prob. C = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,015) (1-0,19)] = 0,20 - Prob. B = 1- [(1-P1) (1-P2) (1-P3)] = 1- [(1-0,6) (1-0,6) (1-0,5)] = 0,80 - Prob. A = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,8) (1-0,2)] = 0,936 93,6% Kategori Penilaian Probabilitas Interval Prosentase Kejadian 1 20% 2 > 20% - 40% 3 > 40% - 60% 4 > 60% - 80% 5 > 80% - 100%
ANALISIS DATA Dampak terhadap biaya Berdasarkan hasil kuisioner dari responden, failure terjatuhnya girder terjadi maka diperkirakan akan menimbulkan dampak biaya sebesar >4% dari nilai kontrak sehingga masuk dalam skala interval 5. Kategori Penilaian Dampak Terhadap Biaya Interval Prosentase Biaya 1 1% dari Nilai Kontrak 2 > 1-2% dari Nilai Kontrak 3 > 2-3% dari Nilai Kontrak 4 > 3-4% dari Nilai Kontrak 5 > 4% dari Nilai Kontrak Maka nilai risiko dapat dihitung yaitu: Nilai risiko = Probabilitas x Dampak terhadap biaya = 5 x 5 = 25
ANALISIS DATA 4. Mitigasi Risiko Dari hasil nilai risiko maka dapat dibuat ranking risiko sehingga dapat dilakukan tindak mitigasi yang tepat pada risiko yang dominan. Uraian Kegiatan Failure / Risiko Probabilitas Dampak Biaya Nilai Risiko ( P ) ( I ) ( P x I ) Rank Mitigasi Pekerjaan Girder Jembatan Keruntuhan/ terjatuhnya girder 5 5 25 1 Pengecekan alat sebelum erection Operator alat berat harus terampil Dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan) Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Kerusakan tiang baja pada saat pemancangan 5 4 20 2 Memilih bahan coating yang sesuai spesifikasi Pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan
ANALISIS DATA Uraian Kegiatan Failure / Risiko Probabilitas Dampak Biaya Nilai Risiko ( P ) ( I ) ( P x I ) Rank Mitigasi Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Kemiringan tiang tidak presisi 5 3 15 3 Memilih surveyor yg berpengalaman dalam memonitoring kemiringan Melakukan penyelidikan tanah dasar untuk mendeteksi lokasi karang laut Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm Keterlambatan pekerjaan 5 2 10 4 Merencanakan metode setting angkur tongkang yang matang Mencari alat pancang yang masih baru agar tidak rusak ketika digunakan Pekerjaan Tiang Pancang Beton dia. 60cm Keterlambatan pekerjaan 5 2 10 5 Melakukan perhitungan konfigurasi pemancangan yang matang Penjadwalan produksi dan kedatangan material dimonitoring
KESIMPULAN 1. Risiko/failure yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI, yaitu : a. Keterlambatan mobilisasi b. Kerusakan jalan eksisting c. Penurunan tanah d. Kerusakan beton pada saat pemancangan e. Kerusakan baja pada saat pemancangan f. Kemiringan tiang tidak presisi g. Keterlambatan pekerjaan h. Kemiringan tiang tidak presisi i. Kerusakan struktur pier j. Keruntuhan/terjatuhnya girder k. Kerusakan plat lantai l. Permukaan perkerasan bergelombang
KESIMPULAN 2. Berdasarkan hasil identifikasi dengan metode FTA didapatkan beberapa hal yang menjadi sumber penyebab terjadinya risiko, yaitu: a. Ketidaksesuaian metode kerja b. Kurangnya koordinasi c. Operator kurang terampil d. Umur alat sudah tua e. Kurang perawatan pada alat yang dipakai f. Stock material habis g. Macet h. Kurang pengawasan i. Gelombang air laut j. Data tanah tidak lengkap k. Kesalahan perhitungan l. Kesalahan perencanaan m. Material tidak sesuai spesifikasi n. Safety factor kecil o. Elevasi menanjak >2,5% p. Kapasitas dinamo launcher kecil q. Cuaca Hujan
KESIMPULAN 3. Tindak mitigasi yang dilakukan dari masing-masing risiko dominan, yaitu : a. Risiko keruntuhan/terjatuhnya girder adalah dengan melakukan pengecekan launcher sebelum dilakukannya erection serta didukung oleh operator alat yang terampil dan pelaksanaan dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan). b. Risiko kerusakan tiang pancang baja saat pemancangan adalah pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan dan memilih bahan coating yang sesuai spesifikasi. c. Risiko kemiringan tiang tidak presisi tiang pancang baja adalah dengan memilih tenaga kerja surveyor yang berpengalaman dalam pengukuran dan melakukan penyelidikan tanah dasar secara detail untuk mendeteksi lokasi karang laut. d. Risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang baja adalah dengan merencanakan metode setting angkur tongkang yang matang dan penjadwalan produksi dan mencari/menyewa alat pancang yang masih baru agar tidak rusak ketika digunakan. e. Risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang beton adalah dengan cara melakukan perhitungan konfigurasi pemancangan yang matang serta membuat penjadwalan produksi dan pengawasan kedatangan material yang teliti.
SARAN Pada penelitian ini penilaian probabilitas kejadian dilakukan berdasarkan expert jugdement yang bersifat subjektif dari satu orang responden sehingga untuk mengantisipasi kelemahan tersebut perlu dilakukan penilaian risiko dengan menggunakan lebih dari satu responden agar hasil yang didapatkan nilai probabilitas kejadian yang lebih akurat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH