Tinjauan Ketimpangan Ekonomi di Negeri-Negeri Islam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

Tika Widiastuti NPM: Ekonomi dan Keuangan Syariah. Abstrak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.

MENTER! KEUANGA.N REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 165/PMK.010/2015 TENT ANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG

POKOK BAHASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

BAB I PENDAHULUAN Objek Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate

MENTERI KEUANGAN, REPUBUK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011

BAB I PENDAHULULAN. Dalam penelitian yang berjudul Meningkatkan Kerjasama Ekonomi. Di Dunia Islam Berdasarkan Perspektif Kebijakan Ekonomi Umar Bin

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi berbeda

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010

Laporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah salah satu lembaga keuangan negara yang keberadaannya. sangat penting dalam perekonomian sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

STRATEGI WORLD ISLAMIC ECONOMIC FORUM FOUNDATION DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DUNIA ISLAM DI LINGKUNGAN EKONOMI GLOBAL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187jPMK.Ollj2012

BAB II DINAMIKA POLITIK KEANGGOTAAN DALAM OKI. banyak organisasi internasional untuk menanggulangi masalah tersebut. Akan tetapi

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

Perjanjian Lisensi untuk Kode Mesin

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia

KETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA TERHADAP IMPOR TEPUNG GANDUM

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUTRITION KE 2 DI ROMA DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

LAPORAN ANALISIS HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN SELATAN-SELATAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB II DINAMIKA ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) dalam percaturan politik global. Dengan banyaknya badan-badan struktural yang

KERJA SAMA FINANSIAL OKI: ISU DAN PROSPEK KAWASAN MATA UANG BERSAMA FINANCIAL COOPERATIO OF OIC COUNTRIES: PROSPECT FOR COMMON CURRENCY AREA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang menjadi perhatian utama

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)


PENGUATAN EKONOMI UMAT MELALUI ZAKAT MENUJU INDONESIA BERKEADILAN DAN BERPERADAPAN

KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

LAPORAN MINGGU XI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 20 Maret 2017 pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

POLITIK PERTUMBUHAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Aliran masuk remitansi (remittance inflow) global telah mengalami pertumbuhan pesat

Country Names - Bahasa Malay

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB IV GAMBARAN UMUM Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara High Income

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

Indonesia dalam Menyampaikan Energi. Hivos

MENTERII(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB III DINAMIKA ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM (OKI) politik global. Dengan banyaknya badan-badan structural yang menopang laju kerja OKI,

KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi

Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara Wanita Muda Indonesia. Joseph Natanael Marshan, M. Fajar Rakhmadi, Mayang Rizky

LAPORAN MINGGU XIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 April 2017 pukul WIB


BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

Chapter 2 Comparative Economic Development

M SA D E D P E A P N PE P R E T R ANIAN INDO D N O ES E IA? NUH U FI F L HAN A AN A I A R

4.1 Metode Arahan Pengembangan Komoditas Perkebunan Berdasarkan pendapat yang dikemukakan pada Bab II kriteria untuk mencapai arahan pengembangan

perdagangan, industri, pertania

Pekeliling ini dikeluarkan bertujuan untuk memaklumkan kepada semua pusat tanggungjawab mengenai kadar yuran prasiswazah mulai sesi 2014/2015.

Transkripsi:

Tinjauan Ketimpangan Ekonomi di Negeri-Negeri Islam Hidayatullah Muttaqin Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin hidayatullah@muttaq.in Jl. Sultan Adam RT 22 No. 23, Banjarmasin 7122 ABSTRAK Secara umum negeri-negeri Islam telah menjalani pembangunan lebih dari setengah abad sejak kemerdekaannya. Dari 57 negeri-negeri Islam yang menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), 7 diantaranya berhasil mencapai tingkat kesejahteraan rata-rata sangat tinggi (high income), 32 terkatagori negara dengan pendapatan menengah (middle income), dan 18 berpendapatan rendah (low income). Negeri-negeri Islam juga berhasil mengurangi tingkat kemiskinan ekstrim dari 41,15% pada tahun 199 menjadi 23,22% pada tahun 21. Meskipun demikian, negeri-negeri Islam tersebut menghadapi masalah ketimpangan ekonomi (economic inequality). Paper ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana ketimpangan ekonomi di negeri-negeri Islam. Hasil kajian menunjukkan tingkat ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam semakin meningkat baik ditinjau dari sisi kelompok pendapatan maupun dari sisi kelompok geografis. Jika ditinjau dari aspek distribusi pendapatan, indeks gini ratio di negeri-negeri Islam berada di antara 3-5 di mana proporsi pendapatan 2% penduduk paling kaya mencapai 4 sampai26 kali lipat proporsi pendapatan 2% penduduk paling miskin. Katakunci: negeri-negeri Islam, ketimpangan ekonomi --------------- Pendahuluan Paska Perang Dunia II 1945, satu persatu negeri-negeri Islam menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa Barat. Namun kemerdekaan yang diraih tidak diimplimentasikan dengan pembentukan kembali institusi pemersatu umat yakni khilafah, melainkan terpecahbelah menjadi negara-negara yang berdiri sendiri atas dasar nasionalisme, baik dalam bentuk kerajaan maupun republik. Dalam hal ini Barat berhasil menjatuhkan bekas jajahannya ke dalam model penjajahan baru (neo imperialisme). Menteri Luar Negeri AS era 195-an, John Foster Dulles dalam bukunya War and Peace (195) menyebutkan negara-negara Barat harus memberikan kemerdekaan kepada 7 juta penduduk yang hidup dalam kolonialismenya jika ingin mempertahankan dominasi. Apalagi pada saat itu Barat menghadapi tantangan dari Uni Sovyet yang ingin mengambil alih pengaruh. Walhasil, perubahan strategi penjajahan tersebut membuat Barat tetap bercokol di bekas jajahannya walaupun tidak dalam bentuk pendudukan. Dari sisi ekonomi, negeri-negeri Islam yang baru merdeka masuk ke dalam perangkap pembangunan yang disupervisi Barat sehingga terjadi ketergantungan dalam pembangunan. Hal itu disebabkan pembangunan yang dijalankan bertumpu pada politik pertumbuhan, hutang luar negeri, dan penanaman modal asing. Al-Maliki (29) menggarisbwahi, hutang dan bantuan pembangunan merupakan bagian dari taktik penjajahan gaya baru yang diterapkan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tidak sedikit kritik terhadap pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi (economic growth). Salah satunya adalah kritik yang disampaikan Taqiyuddin an-nabhani. Menurut an-nabhani (21) politik pertumbuhan hanya menitikberatkan pemenuhan kebutuhan manusia secara kolektif yang dicerminkan oleh pertumbuhan ekonomi. Akibatya pemecahan masalah ekonomi terfokus pada produksi barang dan jasa 1

untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukan pada individu manusia yang harus dipenuhi kebutuhan hidupnya. Politik pertumbuhan mungkin saja mengubah keadaan suatu negara menjadi negara yang kaya tetapi tidak memecahkan masalah kemiskinan yang menimpa individu. Capaian kesejahteraan pun dilihat dari sisi pendapatan rata-rata (income percapita) dalam suatu negara yang tidak mencerminkan apakah kebutuhan setiap individu warga negara terpenuhi atau tidak. Karena itu an-nabhani menekankan masalah ekonomi yang harus dipecahkan adalah masalah distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Paper ini mengkaji ketimpangan ekonomi di negeri-negeri Islam dengan batasan negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam atau OKI. Negeri-negeri Islam yang tergabung dalam OKI ada 57 negara (lihat lampiran 1). Tujuan kajian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai: Ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam, dan ketimpangan distribusi pendapatan di setiap negeri-negeri Islam. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data-data ekonomi dan ketimpangan di negeri-negeri Islam diagregasi menurut kelompok pendapatan dan kelompok geografis. Kemudian hasil agregasi tersebut dan juga data ketimpangan distribusi pendapatan tiap negara diolah dalam bentuk tabel dan grafik untuk dianalisis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sumber utama World Development Indicators dari Bank Dunia yang dapat diakses secara terbuka di http://databank.worldbank.org. Juga digunakan data hasil estimasi software online PovcalNet di http://iresearch.worldbank.org/povcalnet. Meskipun demikian, penelitian ini menghadapi kendala ketersediaan data, khususnya data distribusi pendapatan dan data kemiskinan. Hanya 47 negara anggota OKI yang memiliki data distribusi pendapatan di World Development Indictors. Itupun tersedia dengan periode waktu yang berbeda. Dari 47 negara, hanya ada 31 negara yang memiliki data distribusi pendapatan minimal dalam dua periode dari rentang waktu 1991-211. Karena itu, pada analisis ketimpangan distribusi pendapatan tidak dapat memberikan gambaran ketimpangan di setiap negeri-negeri Islam. Hasil dan Pembahasan Ketimpangan di antara negeri-negeri Islam Ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam dianalisis dengan membandingkan proporsi output ekonomi (PDB) dan jumlah penduduk di negeri-negeri Islam dari segi kelompok pendapatan dan kelompok geografis. Kelompok Pendapatan Tabel I: Proporsi ekonomi menurut kelompok pendapatan, 211. Jumlah Negara Penduduk (juta jiwa) PDB Harga Berlaku ($ milyar) Pendapatan Perkapita ($) Proporsi (%) Penduduk High Income 7 46.45 1,465.87 31,56.34 2.92 24.45 Low Income 18 361.28 231.19 657.98 22.75 3.86 Lower Middle Income 16 869.8 1,97.35 2,24.97 54.77 31.82 Upper Middle Income 16 31.55 2,389.94 7,85. 19.56 39.87 Seluruh Negeri Islam 57 1,588.7 5,994.34 3,824.66 1 1 PDB Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Pada tabel I terlihat ketimpangan ekonomi antar negeri-negeri Islam sangat besar khususnya antara negerinegeri Islam yang terkatagori kelompok berpendapatan tinggi (high income) dengan kelompok yang berpendapatan rendah (low income). Dari US$5.994,34 milyar nilai seluruh output ekonomi (PDB) negeri-negeri Islam, proporsi output ekonomi kelompok berpendapatan tinggi berbanding 24,45% dengan 3,86% dari kelompok berpendapatan rendah atau mencapai 6,3 kali lipat. Padahal proporsi penduduk kelompok berpendapatan rendah lebih besar 7,8 kali proporsi kelompok berpendapatan tinggi. Perbedaan tersebut menggambarkan ukuran yang sangat tidak proporsional atau terjadi ketimpangan yang sangat tinggi. Sementara itu, meskipun proporsi output ekonomi Grafik I: Proporsi Ekonomi dan Penduduk, 211. 6 5 4 3 2 1 2.92 24.45 High Income 19.56 39.87 Upper Middle Income %Population 22.75 3.86 Low Income %GDP 54.77 31.82 Lower Middle Income Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah 2

kelompok berpendapatan tinggi lebih rendah dibandingkan kelompok berpendapatan menengah bawah (lower middle income) dan menengah atas (upper middle income), jumlah penduduk pada kedua kelompok mencapai 18,7 dan 6,7 kali lipat jumlah penduduk kelompok berpendapatan tinggi. Ini artinya konfigurasi distribusi output ekonomi di negeri-negeri Islam sangat timpang (lihat grafik I). Jika mundur ke belakang dengan kelompok yang sama, maka negeri-negeri Islam yang masuk dalam kelompok berpendapatan tinggi proporsi output ekonominya meningkat dari 19,94% pada tahun 199 menjadi 22,64% pada tahun 2. Sebaliknya kelompok yang berpendapatan rendah proporsi output ekonominya terus mengalami penurunan dari 5,68% pada tahun 199 menjadi 4,2% pada tahun 2. Kelompok berpendapatan menengah ke bawah proporsi ekonominya naik dari 3,47% pada tahun 199 menjadi 32,96% pada tahun 2. Tetapi kemudian turun ke 31,82% pada tahun 211. Sedangkan proporsi output ekonomi kelompok berpendapatan menengah ke atas mengalami penurunan dari 43,91% pada tahun 199 menjadi 4,38% pada tahun 2, dan turun lagi pada tahun 211 menjadi 39,87%. Dari sisi pendapatan rata-rata, juga terjadi ketimpangan yang sangat lebar antar kelompok pendapatan tersebut. Misalnya, kelompok pendapatan tinggi memiliki pendapatan rata-rata US$31.56,34 atau 47,97 kali lipat dari pendapatan rata-rata kelompok berpendapatan rendah, 14,3 kali pendapatan rata-rata kelompok menengah ke bawah, dan 4 kali pendapatan rata-rata kelompok menengah ke atas. Tingginya ketimpangan pendapatan rata-rata antara kelompok berpendapatan rendah, menengah ke bawah, dan menengah ke atas sangat lebar dibandingkan dengan tujuh negara berpendapatan tinggi terlihat pada grafik II. Negaranegara yang berpendapatan tinggi ini merupakan negeri-negeri Islam yang kaya minyak tetapi jumlah penduduknya tidak banyak. Pada tabel II, dari sisi kelompok geografis sebaran 1, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, Grafik II: Pendapatan Perkapita, 211 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah output ekonomi terbesar negeri-negeri Islam berada di kawasan Timur Tengah yakni 38,44% dengan proporsi penduduk mencapai 13,41%. Sedangkan kawasan yang memiliki proporsi penduduk tinggi tetapi proporsi output ekonominya rendah adalah negeri-negeri Islam yang berada di kawasan Asia Selatan dan Afrika Sub- Sahara. Kawasan Asia Selatan memiliki proporsi penduduk sebanyak 22,57% dengan proporsi ekonomi hanya 5,72%, sedangkan kawasan Afrika Sub-Sahara proporsi penduduk mencapai 26,81% dengan proporsi output ekonomi 8,7%. Indikator ini menunjukkan, negeri-negeri Islam di kedua kawasan ini jauh tertinggal dibandingkan negeri-negeri Islam yang berada di kawasan lainnya. Tabel II: Proporsi ekonomi menurut kelompok geografis, 211. PDB Pendapatan Proporsi (%) Jumlah Penduduk Harga Kelompok Geografis Perkapita Negara (juta jiwa) Berlaku ($ milyar) ($) Penduduk PDB Central Asia 6 73.51 338.49 4,64.69 4.63 5.65 Europe 2 76.21 787.73 1,336.3 4.8 13.14 Latin America 2 1.32 6.88 5,21.49.8.11 Middle East 13 212.98 2,33.98 11,2.98 13.41 38.44 Nort Africa 6 166.84 58.17 3,628.58 1.51 9.68 Sout East Asia 3 272.97 1,15.78 4,215.81 17.19 19.2 South Asia 4 358.47 342.83 956.39 22.57 5.72 Sub-Saharan Africa 21 425.78 483.48 1,162.58 26.81 8.7 TOTAL 57 1,588.7 5,994.34 3,824.66 1. 1. Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Untuk melihat bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan tahun 199 dan 21 di negeri-negeri Islam digunakan data estimasi software PovcalNet. Hasil estimasi hanya meliputi 45 negeri-negeri Islam. Adapun 7 negeri-negeri Islam yang paling kaya dan beberapa negeri Islam lainnya tidak tersedia datanya. Ketiadaan data kemiskinan bukan berarti tidak ada kemiskinan di negara-negara tersebut. 3

Nigeria Bangladesh Indonesia Pakistan Uganda Mozambique Sudan Mali BurkinaFaso Niger Yemen CotedIvoire Chad Egypt Senegal Guinea Benin Iraq Cameroon SierraLeone Algeria Turkey Togo Morocco Iran Tajikistan Syrian Mauritania Kyrgyz GuineaBissau Gambia Kazakhstan Comoros Tunisia Malaysia Djibouti Azerbaijan Guyana Suriname Jordan Gabon Albania Turkmenistan Maldives WestBankandGaza Tabel III: Jumlah penduduk miskin menurut kelompok geografis (juta jiwa). Jumlah Jumlah Penduduk $1.25/Hari $2/Hari Regional Negara 199 21 199 21 199 21 Central Asia 5 36.9 42.66 4.4.88 7.26 3.76 Europe 2 57.42 75.95.84.99 4.25 3.36 Latin America 2 1.13 1.27.14.1.27.21 Middle East 6 12.48 16.7 6.41 5.36 21.63 21.34 Nort Africa 5 115.63 159.98 6.12 2.38 28.4 15.69 Sout East Asia 2 22.56 268.27 1.36 43.32 156.78 18.82 South Asia 3 217.32 322.6 141.31 87.69 193.14 199.52 Sub-Saharan Africa 2 242.56 48.81 142.42 193.73 188.37 28.77 TOTAL 45 976. 144.24 41.65 334.45 599.72 633.47 Sumber: http://iresearch.worldbank.org/povcalnet, diolah. Berdasarkan standar kemiskinan $1,25 per hari atau disebut juga kemiskinan ekstrim, tingkat kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam secara persentase turun dari 41,15% pada tahun 199 menjadi 23,22% pada tahun 21. Sedangkan tingkat kemiskinan dengan standar penduduk yang hidup di bawah $2 per hari turun dari 61,45% pada tahun 199 menjadi 43,98% pada tahun 21. Meskipun secara persentase tingkat kemiskinan berkurang, tetapi jumlah penduduk miskin yang hidup di bawah $2 per hari bertambah dari 599,72 juta jiwa pada tahun 199 menjadi 633,47 juta jiwa pada tahun 21. Sedangkan jumlah penduduk miskin yang hidup di bawah $1,25 per hari turun dari 41,65 juta jiwa pada tahun 199 menjadi 334,45 juta jiwa pada tahun 21 (lihat tabel III). Adapun sebaran kemiskinan dari total kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam terkonsentrasi tiga kawasan, yaitu Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Proporsi kemiskinan di Afrika Sub-Sahara yang hidup di bawah $1,25 terhadap seluruh kemiskinan di negeri-negeri Islam naik dari 35,46% menjadi 57,92% pada tahun 21. Proporsi kemiskinan di Asia Selatan turun dari 35,18% menjadi 26,22% dan di Asia Tenggara turun dari 24,99% menjadi 12,95% (lihat grafik III). Sedangkan proporsi kemiskinan yang hidup di bawah $2 per hari di kawasan Afrika Sub-Sahara naik dari 31,41% pada tahun 199 menjadi 44,32% pada tahun 21. Sementara proporsi kemiskinan di kawasan Asia Selatan yang sebelumnya sedikit di atas Afrika Sub- Sahara, turun dari 32,2% menjadi 31,5%. Proporsi kemiskinan di Asia Tenggara juga turun dari 26,14% menjadi 17,18%. Jika dilihat dari negara mana saja penduduk miskin yang jumlahnya tinggi, maka 74,77% dari seluruh penduduk miskin yang hidup di bawah $,125 perhari pada tahun 21 berasal dari lima negara, yaitu Nigeria (32,2%), Bangladesh (19,23%), Indonesia (12,95%), Pakistan (6,99%), dan Uganda (3,4%). Jika menggunakan standar $2 per hari, maka kelima negara ini berkontribusi sebanyak 72,85% dari seluruh kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam. Pada grafik IV, terlihat perbedaan yang mencolok jumlah penduduk miskin di Nigeria, Bangladesh, Indonesia, Pakistan, Uganda, Mozambique, dan Sudan dibandingkan negeri-negeri Islam lainnya. 6 5 4 3 2 1 14 12 1 8 6 4 2 Grafik III: Proporsi Kemiskinan ($1,25), 21.26.29.3 1.6.71 12.95 26.22 57.92 Sumber: http://iresearch.worldbank.org/povcalnet, diolah. Grafik IV: Jumlah penduduk miskin ($2) 21 (juta jiwa) Sumber: http://iresearch.worldbank.org/povcalnet, diolah. 4

Comoros, 24 Suriname, 1999 Nigeria, 21 Gambia, 23 Mozambique, 28 Malaysia, 29 Uganda, 29 Guyana, 1998 Gabon, 25 Morocco, 27 CotedIvoire, 28 Turkmenistan, 1998 BurkinaFaso, 29 Mauritania, 28 Senegal, 211 Chad, 23 Djibouti, 22 Guinea, 27 Cameroon, 27 Benin, 23 Turkey, 21 Indonesia, 211 Togo, 211 Yemen, 25 Iran, 25 Maldives, 24 Uzbekistan, 23 Syrian, 24 SierraLeone, 211 Jordan, 21 WestBankandGaza, 29 GuineaBissau, 22 Niger, 28 Albania, 28 Tunisia, 21 Algeria, 1995 Sudan, 29 Azerbaijan, 28 Bangladesh, 21 Kyrgyz, 211 Mali, 21 Egypt, 28 Pakistan, 28 Iraq, 27 Tajikistan, 29 Kazakhstan, 29 Afghanistan, 28 Ketimpangan distribusi pendapatan Ketimpangan distribusi pendapatan di setiap negeri-negeri Islam digambarkan oleh data indeks gini ratio dan proporsi pendapatan ke dalam 5 kelompok terhadap total pendapatan. Dari 57 negeri-negeri Islam, hanya ada 31 negara data indeks gini yang tersedia minimal dalam dua periode berbeda di World Development Indicators. Penjelasan indeks gini adalah semakin mendekati maka semakin sempurna pemerataan pendapatan. Sebaliknya semakin mendekati 1 atau dalam persen semakin mendekati 1, maka ketimpangan pendapatan semakin sempurna. Grafik V: Indeks Gini Maldives, 1998-24 Kyrgyzstan, 1993-211 Mali, 1994-21 Senegal, 1991-211 Guinea-Bissau, 1993-22 Burkina Faso, 1994-29 Mauritania, 1993-28 Uzbekistan, 1998-23 Jordan, 1992-21 Guinea, 1991-27 Tunisia, 1995-21 Iran, 1994-25 Kazakhstan, 1993-29 Pakistan, 1991-28 Gambia, 1998-23 Cameroon, 1996-27 Niger, 1992-28 Turkey, 1994-21 Malaysia, 1992-29 Azerbaijan, 1995-28 Egypt, 1991-28 Mozambique, 1996-28 Morocco, 1991-27 Uganda, 1992-29 Tajikistan, 1999-29 Nigeria, 1992-21 Yemen, 1998-25 Bangladesh, 1992-21 Côte d'ivoire, 1993-28 Albania, 1997-28 Indonesia, 1993-211 -3-2 -1 1 2 3 4 5 6 Gini Ratio Naik/Turun Pada grafik V, Indonesia merupakan negara yang mengalami kenaikan indeks gini paling tinggi yaitu 8,83 dari 29,31 pada tahun 1993 menjadi 38,14 pada tahun 211. Ada 9 negara lainnya dalam periode yang berbeda di mana indeks gininya mengalami kenaikan antara 1%-5%, yaitu Albania, Côte d'ivoire/pantai Gading, Bangladesh, Yaman, Nigeria, Tadjikistan, Uganda, dan Maroko, sedangkan 21 negara lainnya mengalami penurunan. Sedangkan negeri-negeri Islam yang indeks gininya di atas 4 ada 1 negara, yaitu Nigeria (48,88), Gambia (47,28), Malaysia (46,21), Mozambique (45,66), Uganda (44,3), Côte d'ivoire (41,5), Maroko (4,46), Senegal (4,3), dan Turki (4,3). Negeri-negeri Islam lainnya memiliki indeks gini antara 3-49. Hanya Kazakstan yang memiliki indeks gini 29. 1% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % Sumber:Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Grafik VI: Distribusi Pendapatan Highest Fourth Third Second Lowest Sumber:Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. 5

Pada grafik VI, terlihat distribusi pendapatan di 47 negeri-negeri Islam dalam periode waktu yang berbeda. Distribusi pendapatan penduduk meliputi 5 kelompok, yaitu 2% penduduk yang menikmati pendapatan paling rendah (lowest), 2% penduduk dengan tingkat pendapatan di atas yang paling rendah (second), 2% penduduk kelompok pendapatan yang ketiga (third), 2% penduduk kelompok pendapatan yang keempat (fourth), dan 2% penduduk dengan pendapatan yang paling tinggi (highest). Dengan menggabungkan data distribusi pendapatan 47 negeri-negeri Islam dalam satu grafik, terlihat grafik ketimpangan yang sangat mencolok. Di mana 2% penduduk berpendapatan paling tinggi proporsi pendapatannya antara 37%-68% sedangkan 2% kelompok berpendapatan paling rendah hanya memiliki proporsi pendapatan antara 2%-9%. Ada 7 negara yang proporsi 2% penduduk dengan pendapatan paling tinggi di atas 5%, yaitu Comoros (68,2%), Suriname (56,93%), Nigeria (54,1%), Gambia (52,84%), Mozambique (51,46%), Malaysia (51,45%), dan Uganda (5,73%). Sementarara hanya 5 negara yang proporsi pendapatan 2% penduduk paling kaya di bawah 4%, yaitu Pakistan (39,98%), Iraq (98,88%), Tajikistan (39,37%), Kazakhstan (38,41%), dan Afghanistan (37,48%). Dari 47 negeri-negeri Islam tersebut, rasio proporsi pendapatan antara 2% penduduk paling kaya Grafik VII: Indeks Gini dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. dengan 2% penduduk paling miskin di atas 4 sampai dengan 26. Ada 6 negara yang rasionya di atas 1, yaitu Comoros (26,67), Suriname (17,9), Nigeria (12,25), 5 4 Malaysia (11,33), Guyana (11,7), dan Gambia (11,3). 3 Sedangkan negari-negeri Islam yang rasionya di bawah 5 2 adalah Tajikistan (4,75), Bangladesh (4,66), Iraq (4,58), Mesir (4,37), Kazakhstan (4,21), Pakistan (4,16), dan Afghanistan (3,99). 1 Dalam kasus Indonesia sebagaimana pada grafik 1993 1996 1999 22 25 28 21 211 VII, terlihat pola searah antara pertumbuhan ekonomi dengan indeks gini. Ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia naik, indeks gini juga mengalami kenaikan. Dan Gini Ratio Growth ketika pertumbuhan ekonomi turun seperti pada saat krisis Grafik VIII: Indeks Gini dan Nilai Kekayaan 4 orang terkaya Indoneisa moneter 1998, indeks gini pun juga turun. Pada grafik VIII, terlihat pola yang mirip antara perkembangan indeks gini dengan jumlah kekayaan 4 orang terkaya Indonesia. Ketika kekayaan nilainya turun, indeks gini juga mengalami penurunan. Sebaliknya, ketika nilai kekayaan naik indeks gini juga mengalami kenaikan. Dalam hal ini, untuk kasus Indonesia ada kecenderungan kuat pertumbuhan ekonomi berdampak pada meningkatnya ketimpangan pendapatan yang 42 4 38 36 34 32 dicerminkan oleh naiknya indeks gini. Hal ini disebabkan pertumbuhan tersebut sebagian besar hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang, salah satunya adalah kelompok 4 orang terkaya Indonesia. Inilah yang dihadapi oleh banyak orang di Indonesia, 27 Gini 28 29 21 211 212 mengapa pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi mereka tidak merasakan adanya perbaikan kesejahteraan kecuali semakin bertambahnya biaya hidup sehari-hari. 2 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Kekayaan 4 orang terkaya Indonesia ($ milyar) Kesimpulan Hasil penelitian ini menggambarkan ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam semakin tinggi baik ditinjau dari sisi kelompok pendapatan maupun dari aspek kelompok geografis, khususnya antara negeri-negeri Islam yang terkatagori kelompok berpendapatan tinggi dengan yang berpendapatan rendah, dan di antara kawasan Timur Tengah dengan Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. Sedangkan ketimpangan distribusi pendapatan di 47 negeri-negeri Islam sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan di semua wilayah geografis di mana pendapatan 2% penduduk dengan pendapatan paling tinggi mencapai 4 sampai 26 kali lipat pendapatan 2% penduduk dengan pendapatan paling rendah. Kondisi tersebut menunjukkan sistem ekonomi dan pembangunan yang diterapkan justru menyebabkan ketimpangan. Saran Negeri-negeri Islam harus melepaskan ketergantungan pembangunan dan sistem ekonomi yang merujuk kepada Barat dan mengadopsi sistem ekonomi Islam yang menitikberatkan pemecahan masalah ekonomi pada distribusi kekayaan. Negeri-negeri Islam juga wajib menyatukan potensi ekonominya dalam sistem khilafah agar sumber 1 8 6 4 2 1 8 6 4 Sumber: Forbes dan BPS, diolah. 6

daya yang melimpah di satu negeri Islam dapat didistribusikan ke negeri Islam lainnya yang miskin sumber daya. Dalam konteks penelitian, disarankan kajian lebih lanjut mengenai ketimpangan dengan menambahkan obyek negeri-negeri Islam yang bukan anggota OKI dan menggunakan model yang dapat menggambarkan ketimpangan secara lebih dalam. Juga kajian yang menggambarkan bagaimana secara normatif model distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat dan distribusi sumber daya ekonomi di antara negeri-negeri Islam dalam sistem khilafah. Daftar Pustaka Al-Maliki, Abdurrahman. 29, Politik Ekonomi Islam, Bogor: al-azhar Press. An-Nabhani, Taqiyuddin. 21, Sistem Ekonomi Islam (Edisi Mu tamadah), Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia Bank Dunia, PovcalNet: an online poverty analysis tool, http://iresearch.worldbank.org/povcalnet Bank Dunia, World Development Indicators, http://databank.worldbank.org. BPS, Indikator Konsumsi Terpilih, Indonesia 1999, 22-213, http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=5&notab=8 Dulles, John Foster Dulles. 195, War and Peace, New York: The Macmillan Company. Forbes, Indonesia s 4 Richest, http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/list/ 7

LAMPIRAN Daftar Negeri-Negeri Islam Anggota OKI Negara Kelompok Pendapatan Kelompok Geografis Jumlah Penduduk 211 No. (juta jiwa) 1 Indonesia Lower middle income Sout East Asia 243.8 2 Pakistan Lower middle income South Asia 176.17 3 Nigeria Lower middle income Sub-Saharan Africa 164.19 4 Bangladesh Low income South Asia 152.86 5 Egypt Lower middle income Nort Africa 79.39 6 Iran Upper middle income Middle East 75.42 7 Turkey Upper middle income Europe 73.6 8 Algeria Upper middle income Nort Africa 37.76 9 Sudan Lower middle income Sub-Saharan Africa 36.43 1 Uganda Low income Sub-Saharan Africa 35.15 11 Morocco Lower middle income Nort Africa 32.6 12 Iraq Upper middle income Middle East 31.76 13 Uzbekistan Lower middle income Central Asia 29.34 14 Afghanistan Low income South Asia 29.11 15 Malaysia Upper middle income Sout East Asia 28.76 16 Saudi Arabia High income: nonoecd Middle East 27.76 17 Mozambique Low income Sub-Saharan Africa 24.58 18 Yemen Lower middle income Middle East 23.3 19 Syrian Lower middle income Middle East 21.96 2 Cameroon Lower middle income Sub-Saharan Africa 21.16 21 CotedIvoire Lower middle income Sub-Saharan Africa 19.39 22 Kazakhstan Upper middle income Central Asia 16.56 23 Niger Low income Sub-Saharan Africa 16.51 24 Burkina Faso Low income Sub-Saharan Africa 16. 25 Mali Low income Sub-Saharan Africa 14.42 26 Senegal Lower middle income Sub-Saharan Africa 13.33 27 Chad Low income Sub-Saharan Africa 12.8 28 Guinea Low income Sub-Saharan Africa 11.16 29 Tunisia Upper middle income Nort Africa 1.67 3 Somalia Low income Sub-Saharan Africa 9.91 31 Benin Low income Sub-Saharan Africa 9.78 32 Azerbaijan Upper middle income Central Asia 9.17 33 United Arab Emirates High income: nonoecd Middle East 8.93 34 Tajikistan Low income Central Asia 7.81 35 Togo Low income Sub-Saharan Africa 6.47 36 Jordan Upper middle income Middle East 6.18 37 Libya Upper middle income Nort Africa 6.1 38 Sierra Leone Low income Sub-Saharan Africa 5.87 39 Kyrgyz Low income Central Asia 5.51 4 Turkmenistan Upper middle income Central Asia 5.11 41 Lebanon Upper middle income Middle East 4.38 42 West Bank and Gaza Lower middle income Middle East 3.93 43 Mauritania Lower middle income Sub-Saharan Africa 3.7 44 Albania Upper middle income Europe 3.15 45 Kuwait High income: nonoecd Middle East 3.12 46 Oman High income: nonoecd Middle East 3.2 47 Qatar High income: nonoecd Middle East 1.91 48 Gambia Low income Sub-Saharan Africa 1.73 49 Guinea Bissau Low income Sub-Saharan Africa 1.62 5 Gabon Upper middle income Sub-Saharan Africa 1.59 51 Bahrain High income: nonoecd Middle East 1.29 52 Djibouti Lower middle income Nort Africa.85 53 Guyana Lower middle income Latin America.79 54 Comoros Low income Sub-Saharan Africa.7 55 Suriname Upper middle income Latin America.53 56 Brunei Darussalam High income: nonoecd Sout East Asia.41 57 Maldives Upper middle income South Asia.33 Total 1,588.7 8

Perkembangan Proporsi Output Ekonomi (PDB) dan Jumlah Penduduk di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Pendapatan Kelompok PDB Harga Berlaku (US$) Jumlah Penduduk Proporsi PDB (%) Proporsi Penduduk (%) Negara Pendapatan 199 2 21 211 199 2 21 211 199 2 21 211 199 2 21 211 High Income 7 212.7 382.1 1,156.19 1,465.87 23.11 28.86 44.9 46.45 19.94 22.64 22.64 24.45 2.24 2.25 2.88 2.92 Low Income 18 6.62 76.56 25.16 231.19 217.91 282.89 353.72 361.28 5.68 4.2 4.2 3.86 21.12 22.8 22.71 22.75 Lower Middle Income 16 325.12 57.85 1,683.4 1,97.35 568.13 75.79 853.35 869.8 3.47 32.96 32.96 31.82 55.5 55.9 54.78 54.77 Upper Middle Income 16 468.51 66.13 2,62.17 2,389.94 222.8 263.5 35.85 31.55 43.91 4.38 4.38 39.87 21.59 2.57 19.63 19.56 TOTAL 57 1,66.96 1,626.63 5,16.55 5,994.34 1,31.96 1,281.4 1,557.83 1,588.7 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. Perkembangan Proporsi Output Ekonomi (PDB) dan Jumlah Penduduk di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Geografis Kelompok Geografis Negara PDB Harga Berlaku (US$) Jumlah Penduduk Proporsi PDB (%) Proporsi Penduduk (%) 199 2 21 211 199 2 21 211 199 2 21 211 199 2 21 211 Central Asia 6 57.69 42.46 272.96 338.49 57.37 63.17 72.6 73.51 5.41 2.61 5.35 5.65 5.56 4.93 4.63 4.63 Europe 2 152.78 27.25 743. 787.73 57.44 66.48 75.29 76.21 14.32 16.61 14.55 13.14 5.57 5.19 4.83 4.8 Latin America 2.78 1.6 6.63 6.88 1.13 1.21 1.31 1.32.7.1.13.11.11.9.8.8 Middle East 13 35.3 562.4 1,856.45 2,33.98 128.83 163.9 28.41 212.98 32.81 34.55 36.35 38.44 12.48 12.73 13.38 13.41 Nort Africa 6 172.64 247.57 515.81 58.17 12.26 142.3 164.2 166.84 16.18 15.22 1.1 9.68 11.65 11.9 1.54 1.51 Sout East Asia 3 161.97 264.81 968.46 1,15.78 197.1 232.69 269.35 272.97 15.18 16.28 18.97 19.2 19.1 18.16 17.29 17.19 South Asia 4 7.35 121.7 294.91 342.83 23.42 297.8 353. 358.47 6.59 7.48 5.78 5.72 22.33 23.19 22.66 22.57 Sub-Saharan Africa 21 1.71 116.19 448.33 483.48 239.4 315.29 414.2 425.78 9.44 7.14 8.78 8.7 23.2 24.61 26.59 26.81 TOTAL 57 1,66.96 1,626.63 5,16.55 5,994.34 1,31.96 1,281.4 1,557.83 1,588.7 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. Perkembangan Pendapatan Perkapita di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Pendapatan Pendapatan Perkapita (US$) Kelompok Pendapatan Negara 199 2 21 211 High Income 7 9,23.21 13,238.9 25,752.51 31,56.34 Low Income 18 294.3 3.34 596.24 657.98 Lower Middle Income 16 574.26 719.55 1,983.6 2,24.97 Upper Middle Income 16 2,282.26 2,55.2 6,878.17 7,85. TOTAL 57 1,66.18 1,298.13 3,321.32 3,824.66 Perkembangan Pendapatan Perkapita di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Geografis Kelompok Geografif Negara Pendapatan Perkapita (US$) 199 2 21 211 Central Asia 6 1,5.46 672.17 3,788.9 4,64.69 Europe 2 2,659.71 4,65.23 9,868.85 1,336.3 Latin America 2 693.48 1,325.6 5,53.98 5,21.49 Middle East 13 3,21.57 3,446.14 9,73.45 11,2.98 Nort Africa 6 1,435.64 1,743.1 3,278.55 3,628.58 Sout East Asia 3 821.77 1,138.4 3,595.5 4,215.81 South Asia 4 321.7 44.17 835.43 956.39 Sub-Saharan Africa 21 42.67 377.36 1,18.18 1,162.58 TOTAL 57 1,66.18 1,298.13 3,321.32 3,824.66 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. 9

Jumlah Penduduk Miskin (juta Jiwa) menurut standar $1,25 dan $2 per hari 199 21 NO Negara Jumlah Jumlah $1,25/hari $2/hari Penduduk Penduduk $1,25/hari $2/hari 1 Nigeria 97.55 58.93 77.669 158.42 17.694 133.263 2 Bangladesh 15.26 71.998 96.271 148.69 64.38 112.77 3 Indonesia 184.35 1.47 154.99 239.87 43.321 18.469 4 Pakistan 111.84 69.251 96.775 173.59 23.383 86.795 5 Uganda 17.7 12.153 15.252 33.42 11.359 2.266 6 Mozambique 13.55 11.16 12.557 23.39 14.319 19.257 7 Sudan 26.49 14.874 21.63 43.55 8.292 18.352 8 Mali 8.67 7.4 8.93 15.37 7.751 11.992 9 BurkinaFaso 9.32 6.731 8.28 16.47 7.346 11.835 1 Niger 7.79 5.173 6.859 15.51 6.752 11.543 11 Yemen 11.95 2.211 5.252 24.5 4.48 1.734 12 CotedIvoire 12.52 2.122 5.19 19.74 4.471 8.73 13 Chad 6.1 4.151 5.223 11.23 5.28 8.42 14 Egypt 56.84 2.944 16.182 81.12.99 7.934 15 Senegal 7.24 4.742 5.859 12.43 3.76 6.871 16 Guinea 5.76 5.316 5.657 9.98 3.825 6.41 17 Benin 4.77 2.9 3.359 8.85 3.912 6.386 18 Iraq 18.19 1.684 6.557 32.3.689 5.737 19 Cameroon 12.18 1.866 4.697 19.6 1.813 5.723 2 SierraLeone 3.98 2.474 2.963 5.87 3.35 4.634 21 Algeria 25.3 1.556 5.346 35.47.748 4.58 22 Turkey 54.13.839 4.125 72.75.975 3.31 23 Togo 3.67 1.37 2.47 6.3 1.78 3.275 24 Morocco 24.78 1.26 4.753 31.95.495 2.991 25 Iran 54.87 2.112 6.99 73.97.525 2.988 26 Tajikistan 5.3 2.615 4.396 6.88.451 1.848 27 Syrian 12.32.35 2.444 2.45.9 1.781 28 Mauritania 2..863 1.34 3.46.829 1.647 29 Kyrgyz 4.42.31.48 5.37.36 1.196 3 GuineaBissau 1.2.432.63 1.52.77 1.147 31 Gambia.97.665.84 1.73.516.882 32 Kazakhstan 16.35.3.29 16.32.41.54 33 Comoros.44.176.257.73.353.485 34 Tunisia 8.15.478 1.59 1.55.112.429 35 Malaysia 18.21.313 1.867 28.4 -.352 36 Djibouti.56.12.246.89.114.281 37 Azerbaijan 7.16 -.47 9.5.26.137 38 Guyana.72.78.168.75.53.11 39 Suriname.41.59.13.52.51.96 4 Jordan 3.17.47.336 6.5.7.88 41 Gabon.93.22.118 1.51.7.59 42 Albania 3.29.3.121 3.2.11.52 43 Turkmenistan 3.67 1.115 2.38 5.4.3.36 44 Maldives.22.63.89.32.1.21 45 WestBankandGaza 1.98.9.52 4.15.2.11 Total 976. 41.65 599.72 1,44.24 334.45 633.47 Sumber: http://iresearch.worldbank.org/povcalnet, diolah. 1

No. Rasio Proporsi Pendapatan 2% Penduduk termiskin terhadap 2% penduduk teraya Negara Proporsi pendapatan 2% penduduk terkaya (%) Proporsi pendapatan 2% penduduk termiskin (%) 1 Comors, 24 68.2 2.55 26.67 2 Suriname, 1999 56.93 3.18 17.9 3 Nigeria, 21 54.1 4.41 12.25 4 Malaysia, 29 51.45 4.54 11.33 5 Guyana, 1998 49.5 4.47 11.7 6 Gambia, 23 52.84 4.79 11.3 7 Mozambique, 28 51.46 5.23 9.84 8 Uganda, 29 5.73 5.84 8.69 9 CotedIvoire, 28 47.63 5.6 8.51 1 Turkey, 21 45.99 5.53 8.32 11 Gabon, 25 48.18 6.16 7.82 12 Mauritania, 28 46.98 6.2 7.8 13 Senegal, 211 46.86 6.5 7.75 14 Turkmenistan, 1998 47.47 6.14 7.73 15 Djibouti, 22 46.47 6.3 7.71 16 Togo, 211 45.7 5.99 7.63 17 Chad, 23 46.56 6.26 7.44 18 Morocco, 27 47.88 6.52 7.34 19 Guinea, 27 46.21 6.35 7.28 2 Iran, 25 45.16 6.43 7.2 21 BurkinaFaso, 29 47.4 6.72 7. 22 Cameroon, 27 46.17 6.73 6.86 23 Maldives, 24 44.24 6.51 6.8 24 Benin, 23 46.11 6.99 6.6 25 Tunisia, 21 42.92 6.74 6.37 26 Indonesia, 211 45.98 7.27 6.32 27 Yemen, 25 45.29 7.18 6.31 28 Sudan, 29 42.41 6.81 6.23 29 Uzbekistan, 23 44.19 7.14 6.19 3 Algeria, 1995 42.62 6.97 6.11 31 GuineaBissau, 22 43.21 7.28 5.94 32 WestBankandGaza, 29 43.36 7.44 5.83 33 Syrian, 24 43.93 7.68 5.72 34 Jordan, 21 43.59 7.71 5.65 35 SierraLeone, 211 43.6 7.81 5.58 36 Kyrgyz, 211 41.39 7.68 5.39 37 Niger, 28 43.6 8.9 5.32 38 Albania, 28 43.2 8.14 5.29 39 Azerbaijan, 28 42.8 7.99 5.27 4 Mali, 21 41.3 7.97 5.18 41 Tajikistan, 29 39.37 8.29 4.75 42 Bangladesh, 21 41.41 8.88 4.66 43 Iraq, 27 39.88 8.7 4.58 44 Egypt, 28 4.34 9.24 4.37 45 Kazakhstan, 29 38.41 9.12 4.21 46 Pakistan, 28 39.98 9.6 4.16 47 Afghanistan, 28 37.48 9.4 3.99 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Rasio 11