BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / H. Diajukan guna melengkapi syarat dalam. mencapai gelar Sarjana Strata Satu

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER

BAB II PEMBAHASAN MATERI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

DESAIN SABUK PEMINDAH (CONVEYOR) PADA SIMULASI MESIN PRESS GERAM KERTAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

BAB III PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DESAIN

ANALISA PENYAMBUNGAN BELT CONVEYOR 102 DENGAN KAPASITAS ANGKUT 700 TON/JAM DAN KECEPATAN 120 M/MIN DI PT. INALUM

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

Oleh : Andi Yulanda NRP Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU UNTUK PRODUKSI JERUJI SANGKAR BURUNG

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB II LANDASAN TEORI

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN BARK BELT CONVEYOR 27B KAPASITAS 244 TON/JAM

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

Belt Datar. Dhimas Satria. Phone :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II LANDASAN TIORI

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERHITUNGAN KAPASITAS TOTAL DAYA PADA SISTEM LOADING FACILITY OVERLAND CONVEYOR BATU BARA DI SUNGAI PUTTING RANTAU KALIMANTAN SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

PERHITUNGAN DAYA DAN KAPASITAS MESIN PRESS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH RIKO PRIANDHANY

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

Transkripsi:

37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan stainless equipment. Kondisi sebelumnya di PT CCCM perancangan sebuah conveyor itu belum berdasarkan perhitungan-perhitungan ilmiah melainkan berdasarkan pengalaman yang terdahulu. Maka dari itu penulis berinisiatif untuk melakukan analisa rancangan pada salah satu conveyor yang sudah ada dan telah digunakan oleh customer yaitu PT. SGF. Analisa perancangan ini dilakukan berdasarkan metode design palh and beitz. Conveyor yang akan penulis analisa adalah conveyor belt pengangkut karton yang berfungsi mengangkut karton-karton produk finish good kearah gudang untuk setelah proses pengemasan. Gambar layout No. 3.1 merupakan rencana layout produksi pada line produk NGT 5 KG dan SS 5 KG. Conveyor belt B-W600-6M terdapat pada No. 07 yaitu setelah carton sealer machine dan buffer roller 2 pada layout tersebut conveyor belt B-W600-6M yang telah terpasang baru 1 unit dan sisanya akan segera direalisasikan. Maka dari itu penulis melakukan analisa perancangan ulang menggunakan berdasarkan metode palh and beitz. terhadap conveyor belt B- W600-6M agar mendapatkan rancangan sesuai dengan kapasitas maksimal

` 38

39 Berikut spesifikasi awal conveyor belt B-W600-6M pengangkut karton yang ada di PT.SGF untuk diperbaiki rancangannya : 3.1.1. Spesifikasi conveyor. Material yang digunakan pada conveyor belt B-W600-6M adalah merupakan hasil diskusi dengan pihak PT.CCM dengan PT.SGF. Material yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Ukuran Panjang : 6000 mm Lebar Belt : 600 mm Lebar Total : 700 mm Tinggi : 870 mm b. Material Frame : Plate tebal 3 mm, MildSteel Alas Belt : Plate tebal 2 mm, Stainless Steel 304 Roller Drive : Pipe SCH 20 Ø 4, Stainless Steel 304 Grafity roller : Pipe SCH 10 Ø 1 ½, Stainless Steel 304 Return Roller : Pipe SCH 10 Ø 1 ½, Stainless Steel 304 Type Belt : PVC Belt 3ply 3mm Green Lebar Belt : 600 mm c. Data Perancangan Panjang Lintasan (Q) : 6 M Kecepatan (V) : 0,2 m/s

40 3.1.2. Kapasitas transfer Kapasitas transfer yang di inginkan adalah 1950 pcs / h, kapasitas transfer tersebut berdasarkan dengan kapasitas output produk yang dihasilkan oleh operator produksi secara terus - menerus selama satu jam. Data ini didapat dari hasil percobaan dengan pihak PT.SGF. Berikut data produksi yang di capai berdasarkan hasil bercobaan dilapangan : Berat / karton Kapasitas angkut : 5 kg : 26 pcs / min 3.1.3. Lokasi dan temperature. : 1520 pcs / h : 7800 kg / h Gambar 3.2 : Lokasi conveyor PT.SGF Sumber : Dokumen Pribadi Berikut adalah lokasi conveyor belt B-W600-6M yang ada di antara area packing produksi dan gudang penyimpanan produk, berfungsi untuk mentransfer

41 produk setelah dikemas dengan rapi dengan menggunakan Carton sealer. Dengan spesifikasi sebagai berikut: Lokasi : Indoor Temperatur : 20 24 C 3.1.4. Spesifikasi material yang di angkut. Gambar 3.3 : Produk Sumber : Dokumen Pribadi Berikut adalah produk yang ditransfer oleh conveyor belt B-W600-6M. dengan sperifikasi sebagai berikut : Nama : Karton Dimensi : 450 x 300 x 350 Berat satuan : 5 Kg Jarak antar produk : 200-500 mm

42

43 3.1.5. Spesifikasi system penggerak pada conveyor Gambar 3.5 : Motovario NMRV 63 / 0,37 KW Sumber : Dokumen Pribadi Sistem penggerak dari conveyor belt B-W600-6M adalah sebuah gear motor berkapasitas 0,5 HP atau 0,375 KW. Pada gambar 3.4 merupakan bentuk fisik gearmotor yang digunakan pada conveyor belt B-W600-6M. Pada gambar 3.5 terdapat tanda merah yang menandai gearmotor dengan type reducer NMRV- P63 dengan motor penggerak type 71B4.

44 Gambar 3.6 : Catalog, Motovario NMRV Sumber : Catalog Motovario 3.2. Identifikasi Masalah Yang Akan Timbul. Berikut ini adalah masalah yang kemungkinan yang akan timbul pada conveyor yang dirangcang belum berdasarkan perhitungan ilmiah : 1. Kapasitas transfer conveyor yang dibuat tidak tercapai. 2. Power motor penggerak tidak sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan kadang terlalu besar dan kadang terlalu kecil. 3. Jika power motor terlalu besar akan banyak energy yang terbuang sia-sia. 4. Kerja conveyor tidak masksimal. 5. Over load pada produk. 6. Konsumsi listrik terlalu boros.

45 3.3. Perhitunga Kapasitas Conveyor Untuk mendapatkan kapasitas yang sesuai dengan apa yang di harapkan harus dilakukan perhitungan ulang berdasarkan spesifikasi awal conveyor belt pengangkut karton. 3.3.1. Menentukan Lebar Belt Karna material berbentuk satuan ( unit load ), maka : B = 450 mm + ( 2 x 75mm ) = 450 mm + 150 mm = 600 mm ( Berdasarkan rumus 2.1 ) Jadi lebar belt yang di izinkan menurut perhitungan adalah 600 mm 3.3.2. Kapasitas Belt Conveyor a. Kapasitas Belt Conveyor maksimal Zmax = 1560 x 1,25 = 1950 pcs / h ( Berdasarkan rumus 2.2 ) Q = = 9,75 ton / h ( Berdasarkan rumus 2.3 )

46 Jadi kapsitas angkut conveyor karton tersebut adalah 1950 pcs / h, dengan berat total 9,75 ton / h. b. Jarak antara product rata rata α =, = 0,37 m ( Berdasarkan rumus 2.4 ) Jadi jarak antara produk adalah 0,37 m, atau 370 cm 3.3.3. Beban Tiap Satuan Panjang Dengan Asumsi Beban Dinamis a. Berat material (q) q =, = 13,54 kg / m ( Berdasarkan rumus 2.5 ) b. Berat belt persatuan panjang berdasarkan tabel 2.2 dan tebal cover pada sisi beban dan pada sisi roll pembawa berdasarkan tabel 2.1. Qb = 1,1 x 0,6 x (1,25 x 3 + 1.5 + 1.5) = 3,795 kg / m ( Berdasarkan rumus 2.6 ) 3.3.4. Berat idler rotaring part (Gp) dengan asumsi Ø 48 mm : Gp = 10 x 0,6 + 3 = 9 kg ( Berdasarkan rumus 2.7 )

47 3.3.5. Berat idler rotaring part pada sisi atas (q p) dan bawah (q p) q p =, = 4,5 kg/m ( Berdasarkan Rumus2.8 ) q p = = 9 kg/m ( Berdasarkan Rumus2.9 ) Jadi beban yang di terima oleh roller idler bagian atas adalah 4,5 kg/m, sedangkan roller idler badian bawah adalah 9 kg / m. 3.3.6. Tarikan belt. Dengan mengabaikan gesekan pada deflecting roller a dan b dan jumlah roller. a. Tarikan S1 pada titik 1, dimana belt meninggalkan pulley penggerak = S1 b. Tarikan S2 pada titik 2 : S2 = S1 +( 3,795 + 9) 6 x 0,022 =S1 + 1,668 S2 ( Berdasarkan Rumus 2.10 ) Dengan W adalah factor gesek idler pada roller bearing (tabel 2.3)

48 c. Tarikan S3 Pada titik 3 : Tahanan gesek pada pulley (sprocket atau drum) berkisar 5 7 % sehingga: S3 = 1,07 x S1 + 1,668 = 1,07 S1 + 1,668 ( Berdasarkan Rumus 2.11 ) d. Tarikan pada titik 4, dihitung dengan material jatuh di ujung tail pulley (S 4) S 4 = S3 + [ 0,5 ( 3,795 + 13,54 ) + 18] x 6 x 0,022 + 0,5 ( 3,795 + 13,54 ) x 6 x 0,4 = 1,07 S1 + 26,302 ( * ) ( Berdasarkan Rumus 2.12 ) 3.3.7. Tarikan Belt Teoritis (St) Berdasarkan hokum Euler, Belt Tidak akan slip pada pulley jika : = 2,08 S1 ( ** ) Dimana : St tegangan keras dan Stl adalah tegangan kendor α sudut sentuh belt pada pulley, radian ( 1 rad 57,3 ) e 2,718 μ factor gesek pulley penggerak dimana besarnya :

49 μ = 0.1, μ = 0.15 μ = 0.2 μ = 0.3 μ = 0.35 μ = 0.4» Pulley besi tuang atau baja, lingkungan basah, kotor» Pulley kayu, lingkungan basah, kotor» Pulley besi tuang atau baja, udara lembab dan kotor» Pulley besi tuang atau baja, udara kering, berdebu» Pulley kayu, udara kering, berdebu» Pulley karet, udara kering, berdebu Dari sini kita peroleh dua rumusan yaitu ( * ) dan ( ** ) sehingga : 2,08 S2 1,07 S1 + 26,302 S1 26,302 kg Dan S2 26,302 + 1,668 27,96 kg S3 1,07 x 26,302 x 2 30,1 kg S4 1,07 x 26,3 x 26,302 54,44 kg Tegangan Efektif Belt Se = 54,44 26,306 = 29, 139

50 3.3.8. Perhitungan Faktor Keamanan Kekuatan Belt Untuk mengetahui kemampuan belt dalam mengangkut beban, kekuatan belt perlu dihitung factor keamanannya. Dimana kekeuatan tarik belt persatuan lebar. Untuk belt dengan bahan PVC yaitu Kt : 7,35 kg / cm. Gambar 3.5 : Data Sheet Table N Line PVC belt Sumber : Catalog Habasit Belt Sf =,, = 8,106 ( Berdasarkan Rumus 2.13 )

51 Dari perhitungan dinatas terlihat bahwa factor keamanan dari PVC belt cukup besar, hal ini berarti dapat dipergunakan 3.3.9. Tarikan Pulley (Wdr) Jika pulley berfungsi sebagai roda gigi pengencang dan penggerak conveyor, maka besar tahanan 3 5 % dari jumlah tegangan. Sehingga : Wdr 0.03 ( 54,44 26,302 ) 2,4 kg ( Berdasarkan Rumus 2.14 ) 3.3.10. Tegangan Efektif Pulley Dengan Asumsi Beban Dinamis Wo = 54,44-26,302-2,4 = 25,738 ( Berdasarkan Rumus 2.15 ) 3.3.11. Daya Motor Listrik Penggerak terdiri dari : Motor listrik, flexible coupling ( ŋ = 0.98 ), Reducer terdiri dari tiga pasang spur gear wheel ( ŋ = 0.96 ), equalizing coupling ( ŋ = 0.97 ), dan bearing pengerak pulley ( ŋ = 0.95 ), maka : N =,,,, ³,, = 0,15 KW ( Berdasarkan Rumus 2.16)

52 N =,,, = 0, 214 HP = 0, 16 KW ( Berdasarkan Rumus 2.17) Jadi daya motor listrik yang dibutuhkan untuk menggerakan conveyor adalah 0,15 KW dan 0,16 KW 3.4. Menentukan Gear Motor Yang Digunakan Dari hasil perhitungan diatas diketahui kapasitas motor yang digunakan saat ini belum sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Dari bahasan diatas kapasitas gearmotor penggerak yang sekarang dipakai masih terlalu besar yaitu 0,375 KW. Sedangkan berdasarkan perhitungan diatas conveyor dengan kapasitas dan spesifikasi tersebut hanya butuh gearmotor penggerak dengan yaitu 0,150 KW dan. Untuk menentukan gear motor yang akan di gunakan untuk projek berikutnya sebaiknya mengacu pada catalog sebagai berikut:

53 Gambar 3.5 : Catalog, Motovario NMRV Sumber : Catalog Motovario Berdasarkan catalog Gear Motor Motovario, Gear Motor yang ada di pasaran adalah Type Gear Box NMRV P63 dan Motor penggerak 71A4 dengan power 0,33 HP atau 0,22 W. Motor tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: Tidak banyak merubah desain karena gear box yang digunaakan memiliki kesamaan type. Out put yang keluar dari gear motor tersebut sama dengan rancangan sebelumnya yaitu 35 Rpm

54 3.5. Perbandingan Rancangan Awal dengan Rancangan Berdasarkan Perhitungan. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui perbandingan perbandingan dari hasil rancangan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman terdahul dengan rancangan yang berdasarkan perhitungan, sebagai berikut : Tabel 3.1 Perbandingan rancangan awal dan rancangan ulang No Keterangan Rancangan awal Rancangan ulang 1 Lebar Belt 600 mm 600 mm 2 Kapasitas Belt maksimal a. Kapasitas belt conveyor maksimal 7,8 ton / h 9,75 ton / h b. Jarak antara produk rata-rata Tidak diketahui 0,37 m 3 Berat tiap satun panjang a. Berat material Tidak diketahui 13,54 kg / m b. Berat Belt 4 kg / m 3,795 kg / m 4 Berat idler rotaring Tidak diketahui 9 kg 5 a. Berat idler rotaring sisi atas Tidak diketahui 4,5 kg b. Berat idler rotaring sisi bawah Tidak diketahui 9 kg 6 Tarikan belt a. Tarikan S1 Tidak diketahu 26,302 kg b. Tarikan S2 Tidak diketahu 27,96 kg c. Tarikan S3 Tidak diketahu 30,1 kg d. Tarikan S4 Tidak diketahu 54,44 kg 7 Tarikan belt teoritis Tidak diketahu Berdasarkan hokum euler 8 Tarikan belt Tidak diketahu 2,4 kg 9 Tegangan efektif pulley Tidak diketahu 25,738 kg 10 Daya motor listrik 0,37 W 0,15 KW Sumber : Dukumen Pribadi

55 Berdasarkan tabel perbandingan berikut dapat dilihat perbandinganperbandingan antara rancangan awal dengan rancangan ulang berdasarkan perhitungan. Dimana pada rancangan awal banyak terdapat poin-poin yang belum di ketahui. Pada rancangan awal poin-poin yang diketahui di dapatkan berdaasarkan spesifikasi yang sudah ada dan didapat dari dari hasil trial. Sedangkan dari hasil perhitungan dapat diperoleh poin-poin seperti pada tabel 3.1 pada kolom rancangan ulang.