HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi. pada waktu tertentu (Sambrook, 2010).

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

ABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

Oleh : Sri Wahyuni ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STRES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMANTREN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting diterapkan di segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

ABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMANTREN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

Olahraga dengan Kadar Gula Darah

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

Stikes Paguwarmas Journal of Midwivery and Pharmacist.

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

STIKES NGUDI WALUYO HUBUNGAN PENGETAHUAN ANC TERHADAP PRAKTEK ANC PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

Dwi Bayu Retnaningtyas 1, Siti Harwanti 2, Nur Ulfah 3 Alumni 1, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed 2-3

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. fungsi organ tubuh tetapi lansia tetap dapat menjalani hidup sehat. Salah satu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

Transkripsi:

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK Evi Winarti*) Gipta Galih Widodo**) Ana Puji Astuti**) *) Mahasiswa PSK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Pembimbing PSK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang bisa bersifat konstan, datangnya tidak terduga atau terjadi ketika mengangkat benda berat. Gerakan tubuh ketika membungkuk atau menjangkau sesuatu yang jauh yang dilakukan oleh petani dalam bekerja menyebabkan nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian nyeri punggung bawah pada petani di Wilayah Kerja Semarang. Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah petani dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi dan uji kendall s tau Hasil penelitian menunjukkan aktivitas fisik pada petani kategori sedang sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%).Petani sebagian besar tidak mengalami kejadian nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%). Ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian nyeri punggung bawah pada petani di Wilayah Kerja Semarang, dengan nilai korelasi Kendall s Tau sebesar 0,760 dan p-value sebesar 0,014 (α = 0,05). Sebaiknya masyarakat khususnya petani supaya mengantisipasi kejadian nyeri punggung bawah dengan melakukan pembatasan aktifitas fisik yaitu yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan fisik. Kata Kunci : aktivitas fisik, kejadian nyeri punggung bawah, petani Kepustakaan : 35 (2006-2015) ABSTRACT Low back pain is a complaint that can be constant, the arrival of unexpected or occur when lifting heavy objects. Body movement when bending or reaching something far undertaken by farmers in their work causes lower back pain. The purpose of this study is to determine thecorrelation between physical activity and the incidence of low back pain on farmers at Puskesmas Sumowono working area Semarang Regency. The study design was descriptive correlation with cross sectional approach. This study population were farmers used sample of 30 people by using accidental sampling technique. Data retrieval tool used a questionnaire. Analysis of the data used frequency distribution and Kendall's Tau test. The results show physical activity on farmers on mild and medium category are 25 of 30 respondents (83,3%). Most of the farmers do not experience low back pain as many as 25 of 30

respondents (83,3%). There is correlation between physical activity and the incidence of low back pain on farmers at Puskesmas Sumowono working area Semarang Regency, with Kendall s Tau correlation value 0,760 and p-value 0,014 (α = 0,05). People especially farmers should anticipate the incidence of low back pain by limiting physical activity based on age and physical abilities. Keywords : physical activity, the incidence of low back pain, farmers References : 35 (2006-2015) PENDAHULUAN Latar Belakang Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang bisa bersifat konstan, datangnya tidak terduga atau terjadi ketika setelah melakukan sesuatu yang spesifik seperti berjalan jauh ataupun mengangkat benda berat. Rasa pegalnya bisa samarsamar sampai tajam menusuk. Penyebab utama sakit punggung bagian bawah diantaranya postur tubuh tertentu seperti gerakan membungkuk, meliuk atau menjangkau sesuatu yang jauh dan sebagainya. (Waluyo & Putra, 2010). Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15-45%, dengan point prevalence ratarata 30% (Sadeli & Tjahjono, 2009). Data epidemiologi mengenai nyeri punggung bawah di Indonesia belum ada, namun diperkirakan 40% penduduk Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita nyeri punggung, prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-17% (Sadeli & Tjahjono, 2009). Gejala nyeri punggung bisa membaik dalam beberapa minggu dengan tindakan konservatif seperti pemberian obat-obatan dan fisioterapi, sejak terjadinya serangan. Dari total populasi penderita nyeri punggung (80% secara umum), hanya 2-3% yang disertai rengan rasa pegal di punggung. Aktivitas fisik atau olahraga merupakan salah satu upaya yang penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan atau kebugaran jasmani (Santosa, 2007). Aktivitas fisik mencakup semua olahraga, semua gerakan tubuh, pekerjaan, rekreasi, kegiatan sehari-hari, kegiatan pada waktu hari libur atau waktu senggang. Aktivitas fisik yang tepat dapat membantu kesehatan diskus tulang belakang dimana gerakan-gerakan dapat membantu pertukaran nutrisi dan cairan dalam disk dan mencegah tekanan pada saraf ischiadicus. Aktivitas fisik yang tepat dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dalam jangka waktu panjang. Selain itu, aktivitas fisik yang tepat juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan oksigenasi sel sehingga dapat mengurangi gejala kekurangan oksigen sel yang pada akhirnya mengurangi peningkatan asam laktat dan mengurangi nyeri (Ambar, 2009). Pekerja yang bekerja mengangkat dan membawa beban berat setiap hari (misalnya petani) menyebabkan tulang belakangnya akan terus mengalami penekanan sehingga lama kelamaan sikap tubuhnya akan berubah. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari kebiasaan mereka bertumpu saat membawa beban, cara bekerja di dalam waktu lama dengan sikap yang salah (tidak ergonomi), dapat menyebabkan nyeri punggung bawah. Posisi berdiri (petani) yang tidak ergonomi dapat mempengaruhi terjadinya kelainan muskuloskeletal karena

saat berdiri lama, otot cenderung bekerja statis, dan menyebabkan elastisitas jaringan berkurang dan tekanan otot meningkat sehingga timbul rasa nyeri di punggung. (Pratiwi, 2009). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan terhadap 10 responden untuk mengukur aktivitas fisik dan kejadian nyeri punggung bawah dengan menggunakan kuesioner sederhana diperoleh 6 orang mengalami nyeri punggung bawah dimana 4 orang mempunyai aktivitas fisik yang baik dan 2 orang mempunyai aktivitas fisik kurang baik. Diperoleh pula 4 petani tidak mengalami nyeri punggung bawah dimana 2 orang mempunyai aktivitas fisik yang baik dan 2 orang mempunyai aktivitas fisik kurang baik. METODOLOGI PENELITAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Populasi, Sampel dengan Teknik Sampling Populasi yangditeliti dalam penelitian ini adalah petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang sebanyak 6.525 orang dengan sampel 99 orang menggunakan metode accidental sampling. Etika Penelitian Etika yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar persetujuan, tanpa nama, kerahasian Analisis Data Data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisis secara bertahap sesuai tujuan penelitian, meliputi analisis univariat dan bivariate HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Aktivitas Fisik Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik Pada Petani Aktivitas Fisik f % Ringan 5 16,7 Sedang 25 83,3 Jumlah 30 100,0 Berdasarkan Tabel 1 petani di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang sebagian besar mempunyai aktivitas fisik pada kategori sedang yaitu sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%). 2. Gambaran Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Petani di Wilayah Kerja Semarang Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Petani Kejadian nyeri punggung f % bawah Nyeri punggung 5 16,7 bawah Tidak nyeri punggung 25 83,3 bawah Jumlah 30 100,0 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa petani di Wilayah Kerja Semarang sebagian besar tidak mengalami kejadian nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%).

3. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Petani di Wilayah Kerja Semarang. Tabel 3 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Petani di Wilayah Kerja Semarang Nyeri Punggung Bawah Aktivitas fisik nyeri Tidak Total Τ p value f % F % f % Ringan 4 80,0 1 20,0 5 100,0 0,760 0,014 Sedang 1 4,0 24 96,0 25 100,0 Jumlah 5 16,7 25 83,3 30 100,0 Berdasarkan hasil analisis hubungan aktivitas fisik dengan kejadian nyeri punggung bawah pada petani di Wilayah Kerja Semarang, diperoleh hasil bahwa responden yang melakukan aktivitas fisik ringan sebagian besar mengalami nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 4 orang dari 5 orang responden (80,0%), lebih banyak daripada responden yang melakukan aktivitas fisik sedang yaitu 1 orang dari 25 responden (4,0%) Hasil uji statistik didapatkan nilai Korelasi Kendall s Tau (ι) sebesar 0,760 dan p-value sebesar 0,014 (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian nyeri punggung bawah pada petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang. Nilai koefisien Korelasi Kendall s Tau (ι) sebesar 0,760 menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel pada katagori kuat dan memiliki arah korelasi positif. PEMBAHASAN 1. Gambaran Aktivitas Fisik Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik pada petani di Wilayah Kerja Semarang kategori ringan ditunjukkan dengan responden yang menyatakan selalu berjalan kaki minimal sehari 30 menit (63,3%) dan selalu berkebun dan kerja di taman minimal 30 menit (50,0%). Topografi daerah Sumowono tidak memungkinkan petani untuk menuju sawah atau kebun mereka menggunakan sepeda montor semua. Hal tersebut dimungkinkan daerahnya yang pengunungan dengan tanjakan atau turunan yang curam, sementara akses menuju sawah atau kebun mereka belum sepenuhnya baik, sehingga memaksa petani untuk berjalan kaki. Selain itu, jarak antara tempat mereka bekerja dan tempat tinggal tidak semuanya berdampingan, bahkan ada yang harus berjalan kaki 30 menit bahkan lebih untuk sampai ke sawah atau kebun. Aktivitas fisik pada petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang kategori ringan didukung oleh faktor jenis kelamin Aktivitas fisik pada petani di Wilayah Kerja Semarang kategori sedang ditunjukkan dengan responden yang menyatakan berlari ringan minimal sehari 30 menit (77,8%) dan mengepel lantai atau menyapu dalam rumah minimal 30 menit (76,7%). Beberapa petani selain melakukan pekerjaan di sawah atau ladang juga melakukan pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah yang dilakukan diantaranya membersihkan rumah dengan mengepel lantai. Aktivitas ini dilakukan 2 kali dalam sehari membutuhkan banyak energi. Selain

itu, mereka terkadang berlari kecil ketika harus menjaga sawah atau kebun dari hewan penganggu seperti burung atau tikus. Letak ladang yang jauh juga memaksa mereka untuk berlari kecil untuk mencapainya untuk mengefektifkan waktu kerja. Aktivitas fisik pada petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang kategori sedang didukung oleh faktor penyakit. 2. Gambaran Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Petani di Wilayah Kerja Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang yang tidak mengalami kejadian nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%). Pekerjaan mengangkat dan mengangkut mempunyai risiko tinggi untuk mengakibatkan nyeri pungggung bawah karena kerusakan tulang belakang. Oleh karena itu diperlukan pencegahan kerusakan tulang belakang, salah satunya dengan memperhatikan teknik mengangkat beban (Sumakmur, 2009). Pada teknik mengangkat yang ergonomis, tumpuan beban terletak pada kedua kaki dan bukan pada tulang belakang atau punggung, sehingga demikian tulang belakang tidak harus bekerja keras menahan beban, sehingga kerusakan tulang belakang yang mungkin terjadi akan kecil, dan akan menurunkan risiko terpapar nyeri punggung bawah. Jadi semakin ergonomis teknik mengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban, maka risiko terpapar nyeri punggung bawah semakin kecil. 3. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Petani di Wilayah Kerja Semarang. Semakin berat aktivitas fisik maka petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang maka akan beresiko mengalami kejadian nyeri punggung bawah. Nyeri punggung kebanyakan menyerang daerah punggung antara tulang rusuk bagian bawah dan daerah glutealis/pantat dan sering menjalar ke daerah paha belakang punggung dapat terjadi karena adanya masalah dari struktur neuromuskuloskeletal di daerah punggung bawah, termasuk otot dan saraf serta tulang tulang belakang dan diskus intervertebralis (Mujianto, 2013). Nyeri punggung bawah juga sering menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari, penurunan produktivitas penderitanya dan disabilitas (Setiyohadi, 2013). Aktivitas fisik yang tepat dapat mebantu kesehatan disk tulang belakang dimana gerakan-gerakan dapat membantu pertukaran nutrisi dan cairan dalam disk dan mencegah tekanan pada saraf ischiadicus. Aktivitas fisik yang tepat juga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otototot yang menegang dan mempengaruhi saraf. Aktivitas fisik yang tepat dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dalam jangka waktu panjang. Selain itu Aktivitas fisik yang tepat juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan oksigenasi sel sehingga dapat mengurangi gejala kekurangan oksigen sel yang pada akhirnya mengurangi peningkatan asam laktat dan mengurangi nyeri (Ambar, 2009). 4. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan penelitian dimana kejadian nyeri punggung bawah dimungkinkan oleh faktor lain selain dari aktivitas fisik misalnya jenis kelamin, umur dan beban kerja. Peneliti sudah berupaya melakukan pengendalian dari variabel tersebut dengan membatasi umur responden. Keterbatasan lainnya adalah

penggunaan alat ukur, dimana dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai alat ukur dimana kuisioner tidak dibedakan antara responden laki-laki dan perempuan, sedangkan pertanyaan kuisioner ada yang untuk laki-laki dan ada yang untuk perempuan sehingga mempengaruhi hasil skoring variabel aktivitas fisik. PENUTUP Kesimpulan Aktivitas fisik pada petani di Wilayah Kerja Semarang kategori sedang sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%). Petani di Wilayah Kerja Semarang sebagian besar tidak mengalami kejadian nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 25 dari 30 responden (83,3%). Ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian nyeri punggung bawah pada petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, dengan nilai korelasi Kendal s Tau sebesar 0,760 dan p-value sebesar 0,014 (α = 0,05). Saran 1. Bagi STIKES Ngudi Waluyo Sebaiknya menambah literatur yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan nyeri punggung bawah dan menjadikan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi Masyarakat Sebaiknya masyarakat khususnya petani supaya mengantisipasi kejadian nyeri punggung bawah dengan melakukan pembatasan aktifitas fisik yaitu yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan fisik, mempelajari tekhnik mengangkat beban yabf benar, melakukan pemanasan atau peregangan sebelum melakukan aktivitas fisik. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya peneliti selanjutnya meningkatkan hasil penelitian dengan mengendalikan variabel lain yang mempengaruhi penelitian ini misalnya jenis kelamin dan memotong pertanyaan kuisioner yang berhubungan dengan jenis kelamin, dan disesuaikan dengan responden. DAFTAR PUSTAKA Ambar, (2009). Pemanfaatan Moment 17 Agustus Sebagai Sarana Senam. Diakses pada tanggal 2 September 2015 Pukul 13.00 WIB. http://staff.uny.ac.id/sites/default/f iles/131655987/laporan%20peneli tian%20menegpora_1.pd Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat, Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro. Mujianto, 2013. Cara Cepat Mengatasi 10 Besar Kasus. Muskuloskeletal dalam Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta: Trans Info Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :Nuha Medika Sadeli & Tjahjono, (2009). Nyeri Punggung Bawah. dalam: Nyeri Neuropatik, Patofisioloogi dan Penatalaksanaan. Editor: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA. Perdossi. Jakarta : Salemba Empat. Santosa, 2007. Ilmu Kesehatan Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi Olahraga. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:Remaja Rosdakarya Setiyohadi, 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi IV, Jakarta : FK UI

Soeharso, 2008. Seorang Ngantar Ilmu Bedah Orthopedi. Yogyakarta: Yayasan Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: CV Alfa Beta