BAB V HASIL KALIBRASI DAN UJI COBA SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATT METER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN. yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada Era globalisasi ini perkembangan teknologi di dunia semakin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

Input ADC Output ADC IN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENURUNAN TEGANGAN TERHADAP GALAT KWH-METER ELEKTRONIK

Pada saat pertama kali penggunaan atau ketika alat pemutus daya siaga digunakan pada perangkat elektronik yang berbeda maka dibutuhkan kalibrasi

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

Pengukuran dengan Tang Meter Dan Lux Meter

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian peralatan listrik seperti komputer, lampu hemat energi (LHE),

BAB I PENDAHULUAN. dengan arus yang sedang hingga besar, puluhan Ampere. Wattmeter adalah instrument atau alat pengukuran daya listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

PERANCANGAN ALAT PENCATATAN PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL HUDARSONO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

II. KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK JAUH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

COS PHI (COS φ) METER

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III ENERGI LISTRIK

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ESTIMASI KEBUTUHAN DAYA LISTRIK SULAWESI SELATAN SAMPAI TAHUN Harifuddin Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM. Abstrak

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

I. PENDAHULUAN. geografis dimana daerah tersebut berada sangat jauh dari jaringan listrik. Hal ini

BAB III. Metode Penelitian

Petunjuk Penggunaan SENSOR TEGANGAN (GSC )

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLATIHAN SOAL BAB 2

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

52 BAB V HASIL KALIBRASI DAN UJI COBA SISTEM 5.1.Hasil Kalibrasi Sensor Kalibrasi sensor dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai analog dan digitalnya. Percobaan dilakukan dengan cara sebagai berikut : AC 221 V Sensor (1) + - V. Input A/D Converter V in B 1 GND V.ref = 2.5 volt V ref B 8 Sign (1) ENB Gambar 5.1 rangkaian sederhana kalibrasi sensor VRef adalah sebagai referensi tegangan mikrokontroller ATMega 8535, perubahan tegangan analognya dilakukan dengan melakukan perubahan tahanan geser 1 (potensiometer) yang dihubungkan ke mikrokontroller. Untuk kalibrasi sensor tersebut, tegangan Vref yang di uji coba nilainya adalah 2.5 volt. Hasil kalibrasi sensor dengan nilai tegangan VRef 2.5 volt tabelnya adalah sebagai berikut 1 potensiometer (hambatan geser)

53 V yang diukur (input)/volt digital (hex) Tabel 5.1 hasil kalibrasi sensor dengan Vref 2.5 volt desimal V.hasil perhitungan (volt) Error (kesalahan) Persentase (%) V dari PLN (volt) 0.2 33 51 0.172 0.028 2.8 52.6677 0.4 53 83 0.332 0.068 6.8 85.7141 0.6 7F 127 0.552 0.048 4.8 131.1529 0.8 A7 167 0.752 0.048 4.8 172.4609 1 D6 214 0.987 0.013 1.3 220.9978 1.2 F0 240 1.117 0.083 8.3 247.848 1.4 FF 255 1.192 0.208 20.8 263.3385 Grafik nilai hexadecimal (nilai decimal) terhadap V.input adalah sebagai berikut Gambar 5.2 Grafik Kalibrasi Sensor (V.ref 2.5 volt) Dari grafik di atas, didapat persamaan liniernya adalah y = 0.005x 0.083, dengan persamaan ini nilai y dapat dicari dengan memasukkan nilai x yang berupa nilai desimal (dari nilai hexa) dan kemudian akan didapat nilai y yang merupakan nilai tegangan yang terukur sehingga error dari hasil kalibrasi sensor tersebut dapat dicari dengan mengurangi nilai tegangan yang terukur dengan nilai desimal. Tegangan dari PLN dapat dicari dengan mengalikan nilai desimal dengan faktor pengali. Faktor pengali yang diperoleh adalah 1.0327. Grafik V.input terhadap tegangan dari PLN adalah sebagai berikut.

54 Gambar 5.3 Grafik kalibrasi sensor (V dari PLN terhadap V input) Hasil kalibrasi sensor ini menunjukkan pengukuran tegangan dari PLN yang baik berada hingga batas maksimum 221 volt (seperti pada table 5.1 di atas) dengan error maksimum 8.3 %.

55 5.2 Hasil Uji Coba Sistem Keseluruhan Uji coba disini dilakukan dengan menggunakan pengambilan data dari hardware dan pengujian sistem web aplikasi. Data uji coba ini memiliki perioda waktu per 1 menit, asumsi tersebut diambil karena dalam waktu tersebut terlihat mulai adanya perubahan tegangan PLN, seperti terlihat pada Tabel. Dalam melakukan uji coba besaran yang diukur adalah, arus, tegangan, daya dan besar konsumsi pemakaian enegi listrik dari PLN. Berikut gambar percobaan : Gambar 5.4 Wattmeter digital Gambar 5.5 Mengambil Data

56 Pengukuran dilakukan pada waktu pagi hari (07.30-08.30) dengan menggunakan beban berupa lampu bohlam 15 watt dan lampu bohlam 660 watt Gambar 5.6 lampu bohlam hasilnya adalah sebagai berikut dapat dilihat pada lampiran di tabel 5.2 Untuk grafik Daya terhadap waktu adalah : Gambar 5.7 Kurva Daya Pagi Hari

57 untuk grafik Tegangan terhadap waktu adalah : Gambar 5.8 Kurva Tegangan Pagi Hari Untuk Grafik Arus terhadap waktu adalah : Gambar 5.9 Kurva Arus Pagi Hari

58 Kurva Energi (watt menit) : Gambar 5.10 Kurva Energi Pagi Hari Untuk tampilan di web online reporting : Gambar 5.11 Tampilan di web online reporting Dari hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut :

59 1. Tegangan berfluktuasi antara 206 Volt s/d 221 Volt, hal ini disebabkan tegangan dari PLN masih bagus, karena belum adanya kegiatan dari kantor maupun pabrik, sedangkan konsumen rumah tangga sudah banyak mematikan peralatan listrik. 2. Adanya penurunan tegangan menyebabkan daya lisrik diperoleh tidak optimal, yang seharusnya tegangan yang dikehendaki adalah 220 Volt. 3. Pemakain konsumsi energy tenaga listrik dihitung pada hitungan kedua, diperoleh dari perkalian antara Daya kali Waktu, energy = daya x waktu = 1843.758x1(menit)/60 = 30.7293 Watt.Jam, sehingga dalam waktu 1 jam maka konsumsi energinya adala sebesar 30.7293 WattJam = 0,0307293 kwh 4. Grafik arus terlihat linier karena bebannya merupakan impedansi murni karena menggunakan lampu pijar jadi tidak terdapat L dan C. Adanya perubahan ketika nilai tahanan lampunya diturunkan sehingga I menjadi semakin besar. Untuk Pengukuran dilakukan pada waktu siang hari (11.45-12.45) dengan menggunakan beban berupa laptop dan charger handphone Gambar 5.12 laptop dan charging handphone hasilnya adalah sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 5.3 di lampiran

60 Untuk grafik Daya terhadap waktu adalah : Gambar 5.13 Kurva Daya Siang Hari Untuk grafik Arus terhadap waktu adalah : Gambar 5.14 Kurva Arus Siang Hari

61 Untuk Grafik Tegangan terhadap waktu adalah : Gambar 5.15 Kurva Tegangan Siang Hari Untuk kurva energy : Gambar 5.16 Kurva Energi Siang Hari

62 Tampilan di web online reporting : Gambar 5.17 Tampilan di web online reporting Dari hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tegangan berfluktuasi antara 201 Volt s/d 215 Volt, hal ini disebabkan tegangan dari PLN sudah mulai menurun, karena sudah adanya kegiatan atau aktivitas di kantor ataupun pabrik, sehingga dengan banyaknya kegiatan maka otomatis tegangan dari PLN akan sedikit turun dibandingkan dari yang pagi hari. 2. Adanya penurunan tegangan menyebabkan daya lisrik diperoleh tidak optimal, yang seharusnya tegangan yang dikehendaki adalah 220 Volt. 3. Pemakain konsumsi energy tenaga listrik dihitung pada hitungan kedua, diperoleh dari perkalian antara Daya kali Waktu, energy = daya x waktu = 2786.645 x 1/60 = 46.44 Watt.Jam, sehingga dalam waktu 1 jam maka konsumsi energinya adala sebesar 46.44 WattJam = 0,04644 kwh

63 4. Grafik arus terlihat tidak liniair karena bebannya bukan impedansi murni (kecuali kalau bebannya hanya lampu pijar), karena ada beban charger yang terdiri dari unsur L dan C. Untuk Pengukuran dilakukan pada waktu malam hari (20.59-21.59) dengan menggunakan beban berupa televisi dan Lampu TL. Gambar 5.18 lampu TL dan televisi hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.4 di lampiran Untuk grafik Daya terhadap waktu adalah : 100 90 80 70 Daya (watt) 60 50 40 30 20 10 0 20:52:4821:00:0021:07:1 21:14:2421:21:3621:28:4821:36:0021:43:1 21:50:2421:57:3622:04:48 Gambar 5.19 grafik daya terhadap waktu

64 Untuk grafik Tegangan terhadap waktu adalah : 250 200 Tegangan (Volt) 150 100 50 0 20:52:4821:00:0021:07:1221:14:2421:21:3621:28:4821:36:0021:43:1221:50:2421:57:3622:04:48 Gambar 5.20 grafik tegangan terhadap Untuk Kurva Arus terhadap waktu : Gambar 5.21 grafik arus terhadap waktu

65 Untuk kurva energy : Gambar 5.22 Kurva Energi Malam Hari Tampilan di web online reporting Gambar 5.23 Tampilan di Web online reporting Dari hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut :

66 1. Tegangan berfluktuasi antara 212 Volt s/d 219 Volt, hal ini disebabkan tegangan dari PLN sudah mulai menurun, karena sudah banyak konsumsi energy listrik pada malam hari khususnya untuk perumahan, namun pada jam 9 malam ini banyak rumah tangga yang sudah menghentikan aktivitasnya dengan tidur, sehingga sangat jarang rumah tangga yang masih menyalakan televisi atau melakukan aktivitas lainnya. 2. Adanya penurunan tegangan menyebabkan daya lisrik diperoleh tidak optimal, yang seharusnya tegangan yang dikehendaki adalah 220 Volt. 3. Pemakain konsumsi energy tenaga listrik dihitung pada hitungan kedua, diperoleh dari perkalian antara Daya kali Waktu, daya x waktu = 4667.191 x 1/60 = 77.786 Watt.Jam, sehingga dalam waktu 1 jam maka konsumsi energinya adala sebesar 46.44 WattJam = 0,077786 kwh. 4. Grafik arus terlihat tidak linier karena bebannya bukan impedansi murni (kecuali kalau bebannya hanya lampu pijar), karena ada beban televisi yang terdiri dari unsur L dan C. Untuk pengambilan data dilakukan di bandung pada waktu malam hari menjelang pergantian hari (23.30-00.30) dengan menggunakan beban berupa lampu bohlam dan dispenser. Gambar 5.24 dispenser dan lampu bohlam

67 Hasil pengambilan data dapat dilihat pada tabel 5.5 di lampiran Untuk grafik daya terhadap waktu adalah Untuk grafik arus terhadap waktu adalah Gambar 5.25 grafik daya terhadap waktu Gambar 5.26 grafik arus terhadap waktu

68 Untuk grafik tegangan terhadap waktu adalah Gambar 5.27 grafik tegangan terhadap waktu Untuk kurva energi dapat dilihat sebagai berikut Gambar 5.28 kurva energy malam hari Tampilan di web online reporting adalah sebagai berikut

69 Gambar 5.29 tampilan di web online reporting Dari hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tegangan berfluktuasi antara 187 Volt s/d 201 Volt, hal ini disebabkan tegangan dari PLN sudah mulai menurun, karena sudah banyak konsumsi energy listrik berkurang pada malam hari khususnya untuk perumahan, namun pada jam 23.30 malam ini banyak rumah tangga yang sudah menghentikan aktivitasnya dengan tidur, sehingga sangat jarang rumah tangga yang masih menyalakan televisi atau melakukan aktivitas lainnya. Selain itu, nilai tegangan ini jika dibandingkan dengan hasil percobaan di Jakarta, sangat berbeda, kualitas tegangan rumah di Bandung lebih kecil dibandingkan di Jakarta, hal ini terjadi karena di region 2 yaitu daerah jawa barat hanya memiliki sekitar 13 % pembangkit dibandingkan dengan Jakarta yang merupakan region 1 yang memiliki sekitar 42% pembangkit 1(sumber data PLN), sehingga sangat sedikit, oleh karena itu perbedaan kualitas tegangan antara Bandung dan Jakarta sangat jauh. 2. Adanya penurunan tegangan menyebabkan daya lisrik diperoleh tidak optimal, yang seharusnya tegangan yang dikehendaki adalah 220 Volt.

70 3. Pemakain konsumsi energy tenaga listrik dihitung pada hitungan kedua, diperoleh dari perkalian antara Daya kali Waktu, daya x waktu = 1542.363 x 1/60 = 0.4344 Watt.Jam, sehingga dalam waktu 1 jam maka konsumsi energinya adala sebesar 0.4344 WattJam = 0.000434 kwh. 4. Grafik arus terlihat lebih domina linier karena bebannya hanya berupa lampu bohlam dan dispenser. Perubahan drastis pada daya terjadi pada saat dispenser tersebut sedang memanaskan air secara otomatis.