BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial asset.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

harga saham sebelumnya. Unsur return yang satu ini dimungkinkan menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2006:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk Perseroan Terbatas. Saham berupa selembar kertas yang

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENURUNAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pada pengungkapan suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik serta

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber sumber seperti uang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. informasi antara pihak manajemen dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

Transkripsi:

10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Beaver (1968) melakukan penelitian secara general membahas tentang manfaat informasi pengumuman laba terhadap reaksi investor serta bagaimana reaksi investor terhadap pengumuan laba yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan Beaver merupakan penelitian yang fundamental karena merupakan penelitian awal yang meneliti mengenai dampak informasi dan reaksi investor. Beaver memberikan pijakan bagi penelitian selanjutnya bahwa ternyata investor melihat langsung pada laporan atau pengumuman laba dan tidak melihat informasi atau pengumuman lain dalam membuat keputusan. Ball and Brown (1968) melakukan penelitian yang secara fundamental menemukan bukti ilmiah bahwa tingkat pengembalian saham perusahaan merespon isi informasi pada laporan keuangan. Penelitian Ball dan Brown merupakan penelitian yang disebut studi peristiwa karena penelitiannya mempelajari reaksi pasar saham atas suatu peristiwa khusus, dalam penelitiannya membahas pengumuman laba bersih tahunan suatu perusahaan. Ball dan Brown menggunakan sampel penelitian dari 261 perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) dari periode tahun 1957-1965. Mereka berkonsentrasi pada isi informasi pendapatan, pada eksklusi komponen pernyataan financial informatif secara potensial yang lain seperti struktur likuiditas dan modal. Tugas utama pada penelitian Ball dan Brown adalah untuk mengukur isi informasi pendapatan, yaitu, apakah pendapatan terlapor lebih besar daripada apa yang

11 diharapkan pasar (GN), atau kurang dari yang diharapkan (BN). Tentu saja, ini membutuhkan wakil untuk harapan pasar. Satu wakil yang mereka gunakan adalah pendapatan aktual tahun lalu, dari yang mengikuti bahwa pendapatan tak terduga adalah hanya perubahan pendapatan. Jadi, perusahaan dengan pendapatan lebih tinggi daripada tahun lalu diklasifikasikan sebagai GN, dan sebaliknya. Salah satu hasil terpenting dari penelitian Ball dan Brown adalah bahwa penelitian itu telah membuka pembahasan isu-isu kebermanfaatan informasi serta ditemukan bahwa ada hubungan antara laba akuntansi dan harga saham serta adanya kandungan informasi pada laba. Ferguson et al (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan metodologi event study untuk menyelidiki apakah perusahaan yang mengadopsi sistem EVA Stern Stewart karena memiliki kinerja yang buruk, dan apakah dengan mengadopsi EVA, perusahaan akan memiliki kinerja yang baik. Ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai kinerja yang buruk menyarankan perusahaan untuk mengadopsi EVA, dengan kata lain mengadopsi EVA dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan yang telah mengadopsi EVA mengalami peningkatan profitabilitas yang relatif tinggi dibandingkan dengan rekan mereka yang belum mengadopsi EVA. Penelitian Chandrasari et al. (2006) mengenai teori signal (signalling theory) yang menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut timbul disebabkan adanya informasi asimetris antara manajemen dengan

12 pihak eksternal, dimana manajemen mengetahui informasi internal perusahaan yang relatif lebih banyak dan lebih cepat dibandigkan pihak luar seperti investor dan kreditor. Carillo dan Nino (2006) melakukan penelitian dengan menganalisis antara Economic Value Added (EVA) dengan return saham di Chili pada tahun 1994-2002. Tujuan dari penelitiannya yaitu mengembangkan aspek teoritis yang relevan dari EVA dan mempelajari hubungan antara EVA dan return saham perusahaan dengan melakukan studi peristiwa untuk saham komponenen IGPA, hasil dari penelitiannya bahwa untuk sampel penelitian 35 perusahaan menunjukkan adanya abnormal return positif (negatif) dalam beberapa hari setelah pengumuman laporan keuangan tersebut, bagi perusahaan yang membaik (memburuk) dibanding tahun sebelumnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan EVA untuk menilai eksekutif lebih tepat, karena evolusi indikator ini bertepatan dengan apa yang terjadi dengan return pasar. Bukti dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa di Chili adalah mungkin untuk menentukan strategi investasi yang didasarkan pada perhitungan EVA dari pengumuman laba tahunan, dengan aturan untuk segera membeli setelah pengumuman tersebut. Menurut hasil, strategi ini menghasilkan abnormal return pada hari-hari setelah pengumuman. Dengan demikian, menunjukkan bahwa EVA dapat digunakan sebagai prediktor untuk kinerja residual yang terjadi setelah pengumuman. Sumarwoto (2007) berpendapat bahwa adanya asimetri informasi yang berpotensi menimbulkan konflik antar manajemen perusahaan dengan para pengguna informasi laporan keuangan, pihak ketiga berharap pada laporan

13 keuangan yang di audit dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pihak manajemen. Kualitas financial statement dinyatakan baik apabila dalam laporan keuangan tersebut tidak terdapat penyimpangan dari nilai yang sebenarnya. Sikap manajemen dan gambaran prospek perusahaan pada masa yang datang bisa di refleksikan pada laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Kinerja manajemen mengalami penurunan dari kinerja sebelumnya ini akan berdampak pada penurunan kualitas laporan keuangan yang dipublikasikan. Huang and Wang (2008) penelitiannya memperluas model Ohlson dengan mengadopsi EVA untuk kelebihan kemampuan produkif dan menambah model intelektual bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Taiwan. Sampel penelitian ini terdiri dari industri elektronik (67 observasi), dengan total 37 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sisa pendapatan berdasarkan EVA adalah tidak lebih baik dari yang berdasarkan GAAP saat ini dalam kapasitasnya untuk menjelaskan variasi dalam nilai pasar perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan modal intelektual yang tidak memberikan informasi tambahan untuk evaluasi penilaian saham. G. Biddle et al. (2009) memberikan bukti bahwa ada hubungan positif dan negatif antara kualitas pelaporan keuangan dan investasi dikarenakan adanya over and under investment. Penelitiannya menghasilkan kualitas informasi pelaporan keuangan lebih tinggi terkait dengan investasi lebih rendah diantaranya perusahaan-perusahaan yang memiliki kas yang besar dan tanpa leverage. Perusahaan yang mempunyai kualitas informasi pelaporan keuangan yang tinggi investasi lebih rendah jika investasi agregat rendah. Perusahaan cenderung tidak

14 tidak menyimpang dari tingkat investasi yang diprediksi sebelumnya, jika mempunyai kualitas pelaporan keuangan yang tinggi. Investasi dan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan signifikan positif. Kepemilikan institusi dengan investasi, investasi G-Score berpengaruh secara signifikan negatif. Xin et al. (2012) mengemukakan bahwa pada industri perbankan untuk mengevaluasi kinerja menggunakan metode penciptaan nilai sebagai indeks utama dan secara umum telah diterima oleh bank-bank di banyak Negara-negara barat, tetapi hanya pada tahap pengujian awal di Cina. Pada penelitian ini memperkenalkan kinerja baru metode evaluasi menggunakan penciptaan nilai sebagai indeks utama dan menghubungkan EVA dengan keuangan tradisional indeks evaluasi untuk menetapkan metode evaluasi kinerja baru untuk bank-bank komersial, dengan pengenalan metode evaluasi kinerja baru praktis untuk meningkatkan kinerja bisnis dan meningkatkan daya saing komersial bank di Cina. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010 dengan menggunakan 6 perusahaan perbankan di Cina yang menerbitkan laporan keuangan tahunan. Penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa metode penilaian kinerja menggunakan nilai kemampuan penciptaan sebagai indeks utama sepenuhnya menganggap modal biaya kesempatan spekulatif, dan mencerminkan kemampuan operator untuk pemilik nilai tambah. Kemampuan penciptaan nilai pengaturan sebagai kriteria utama dapat mengukur kekuatan bisnis bank komprehensif dan daya saing, efektif untuk menghindari efek negatif yang disebabkan oleh kriteria kemampuan menciptakan laba. Pengenalan utama kemampuan penciptaan nilai untuk metode evaluasi kinerja baru tidak hanya sesuai dengan ide rekayasa

15 keuangan manajemen, tetapi juga secara ilmiah meneliti kinerja bank umum, meningkatkan penciptaan nilai kemampuan bisnis bank, kekuatan kemampuan utama kompetitif dan akhirnya memenuhi kebutuhan berkelanjutan pengembangan bank komersial. Ivanov et al. (2014) melakukan penelitian strategi investasi portofolio dengan menggunakan EVA, penelitiannya menunjukkan bahwa portofolio yang dibentuk dengan EVA negatif menghasilkan tingkat pengembalian yang relatif tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki EVA positif. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan portofolio dengan rasio leverage rendah dapat menunjukkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan dalam kategori yang didefinisikan sebagai EVA paling negatif dan EVA negatif setidaknya kedua EVA dapat berbalik dan menghasilkan abnormal return yang positif. Dalam penelitiannya Ivanov juga meneliti keterkaitan EVA negatif dengan empat variabel akuntansi yaitu NOPAT/TA, rasio market to book, size yang diukur dengan Ln (total asset), dan rasio utang (leverage). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengembalian portofolio untuk perusahaan EVA negatif secara signifikan terkait dengan rasio utang (leverage), akan tetapi tidak pada tiga variabel yang lain. Hasil tersebut menyiratkan bahwa perusahaan yang memiliki EVA negatif tidak memiliki hubungan yang sama dengan empat variabel akuntansi yang didokumentasikan untuk perusahaan ini.

16 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Pesinyalan (Signalling Theory) Signalling theory adalah teori persinyalan yang menjelaskan bahwa informasi yang dipublikasikan perusahaan merupakan sinyal baik bagi para investor, informasi tersebut dapat digunakan sebagai alat dalam pengambilan keputusan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan merupakan unsur paling penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi merupakan penyajian atas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, atau gambaran perusahaan dimasa yang akan datang. Investor menggunakan laporan keuangan yang relevan, akurat dan tepat waktu untuk menganalisis pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Menurut informasi yang dipublikasikan perusahaan merupakan sinyal yang baik bagi para investor yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Menurut Chandrasari et al. (2006) perusahaan memberikan informasi atas laporan keuangan kepada pihak eksternal karena adanya dorongan yang timbul disebabkan oleh assimetri information antara manajemen dengan pihak eksternal, dimana pihak manajemen relatif menguasai seluruh informasi perusahaan dan lebih cepat dibandingkan dengan pemangku kepentingan ekternal. Signaling theory wajib dipelajari oleh para investor karena dapat membantu menangkap sinyal-sinyal baik sebelum investor mengambil keputusan untuk berinvestasi. Manajemen mempublikasikan kandungan informasi laporan

17 keuangan merupakan sinyal bagi para investor, apabila laporan keuangan tersebut mengandung informasi yang positif ini merupakan sinyal yang baik para investor dan terjadi perubahan dalam volume perdagangan harga saham yang terjadi di bursa saham. 2.2.2 Teori Efisiensi Pasar Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa harga saham sekarang mencerminkan seluruh informasi yang ada, dengan kata lain tidak ada informasi masa lalu yang dapat digunakan untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Secara statistik fenomena pasar efisien dapat digambarkan dengan data yang berdistribusi normal dengan nilai mean dan varian yang stabil. Husnan (2005) menyatakan bahwa secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan seluruh informasi yang ada. Tandelilin (2001) menyatakan bahwa efisien dalam kontek investasi dapat diartikan tidak ada seorang investor yang dapat mengambil keuntungan pasar. Artinya, jika pasar efisien dan semua informasi dapat diakses secara mudah dan murah oleh semua pelaku pasar, maka harga yang terbentuk adalah harga keseimbangan sehingga tidak seorang pun dapat memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return) dengan mendapatkan informasi. Konsep awal efisien pasar berhubungan dengan informasi laporan keuangan yang berasal dari praktik analis sekuritas yang mencoba untuk menemukan sekuritas-sekuritasnya yang memiliki salah harga (mispriced). Mispriced merupakan sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya.

18 E. Fama (1970) berpendapat bahwa pasar yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa tidak ada informasi masa lalu yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham dimasa yang akan datang. Bentuk efisiensi pasar (E. Fama, 1970) 1. Bentuk lemah (Weak Form) hipotesis harga sekuritas saat ini betul-betul mengambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam harga-harga sekuritas di masa lalu. Alexander (1961), E. F. Fama and Blume (1966) bahwa tidak mungkin menggunakan pedoman teknis untuk menghasilkan pengembalian yang lebih besar karena harga sekuritas saat ini sudah mencerminkan semua informasi pada harga masa lalu. Jika harga-harga sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu (yang sudah terjadi) dengan demikian investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk memperoleh keuntungan yang tidak normal. 2. Bentuk setengah kuat (Semi Strong Form) hipotesis bahwa harga surat berharga betul-betul menggambarkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Ball dan Brown menguji respons harga surat berharga ketika suatu informasi (laporan keuangan) dipublikasikan. Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan

19 (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all publictly available) termasuk yang berada dalam laporan keuangan. Informasi tersebut dapat berupa : a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan seperti pembagian dividen, dll. b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga sekuritas sejumlah perusahaan, seperti kebijakan moneter (GWM). c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga seluruh sekuritas, seperti kebijakan pajak. 3. Bentuk kuat (Strong Form) hipotesis bahwa harga surat berharga benar-benar menggambarkan seluruh informasi baik yang dipublikasikan maupun tidak. 2.2.3 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah salah satu masalah yang paling penting yang dipertimbangkan oleh pemegang saham, kreditur, pemerintah dan manajer yang diberikan kepada pengembangan pasar modal. Investor selalu berniat untuk menyadari tingkat keberhasilan manajer dalam menggunakan modalnya. Keberhasilan atau kegagalan manajemen dalam menjalankan tujuan strategi perusahaan, visi, dan misi merupakan gambaran dari kinerja perusahaan. Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi perusahaan dalam periode. Kinerja adalah keberhasilan personil, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku

20 yang diharapkan (Mulyadi 2008). Pengukuran kinerja manajemen digunakan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan, untuk memastikan bahwa sumber (input) sudah digunakan secara efektif dan efisien. Menururt Stout (1993:33) dikutip dari LAN dan BPKP (2000) yang menyatakan bahwa pengukuran kimerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil yang ditampilkan berupa, jasa, produk, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja merefleksikan filosofi dan kultur dari suatu organisasi serta menggambarkan seberapa baik kinerja telah diselesaikan dengan biaya, waktu, dan kualitas yang optimal (Tatikonda dan Tatikonda, 1998: 67). Kinerja secara positif berhubungan dengan pencapaian keberhasilan manajemen dalam penerapan strategi untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal, baik sektor swasta maupun sektor non swasta (Scout dan Tiessen 1999:38). Atkinson, et al. (1995: 57) menyatakan pengukuran kinerja sebagai berikut: Pengukuran kinerja mungkin tugas yang paling penting, yang sering disalahpahami, dan paling sulit dalam akuntansi manajemen. Sebuah sistem yang efektif pengukuran kinerja memuat indikator kinerja (ukuran kinerja) yang (1) mempertimbangkan setiap kegiatan dan organisasi itu sendiri dari perspektif pelanggan, (2) mengevaluasi setiap kegiatan menggunakan pelanggan - divalidasi ukuran kinerja, (3) mempertimbangkan semua aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi pelanggan dan, oleh karena itu, komprehensif, dan (4) memberikan umpan balik untuk membantu anggota organisasi masalah identitas dan peluang untuk perbaikan.

21 2.2.4 Return Saham Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemilik saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Sekuritas (saham) merupakan selembar kertas yang menunjukkan hak pemodal untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya (Husnan, 2005) Tandelilin (2001) berpendapat bahwa saham adalah bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham dan diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT), dan dapat dinyatakan bahwa pemilik saham juga pemilik sebagian perusahaan sesuai dengan besarnya saham yang dimilki. Salah satu motivasi seorang investor dalam melakukan sebuah investasi yaitu untuk dapat menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan membeli sebagian saham. Hasil dari investasi tersebut yaitu berupa return yang dapat dinikmati oleh pemodal. konsep return merupakan tingkat keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemodal atas perilaku investasinya (Ang, 1997). Hartono (2000) membagi return saham atas dua jenis, yaitu return realisasi (realized return) yang dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja

22 perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang, return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung menggunakan data historis, sedangkan return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang dan bersifat tidak pasti. Perhitungan dari return ekspektasi atau pengembalian yang diharapkan dari suatu portofolio relatif mudah, karena merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat return yang diharapkan atas masing-masing saham yang membentuk portofolio. Imbalan yang diterima investor atas investasi ke dalam portofolio berbentuk yield, serta melalui perubahan harga saham di pasar modal yang dapat berupa capital gain jika harga pasar yang dinilai sekarang lebih tinggi dari harga perolehannya, sedangkan capital loss merupakan kerugian pemegang saham karena saham yang dimilikinya dijual lebih rendah dari harga belinya. Berikut merupakan rumus menghitung return: (2-1) Keterangan: P 1 : Harga saham hari ini P 0 : Harga saham hari sebelumnya

23 Harga saham penutupan diketahui di laporan keuangan pada perusahaan setiap tahunnya, dan karena tidak semua perusahaan mengumumkan pembagian dividen tiap tahunnya secara periodik sehingga pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus return saham yang di gunakan oleh (Brigham & Houston, 2006) untuk mempermudah perhitungan return saham.