E049 MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
KREATIVITASMAHASISWA DALAM MENGOLAH BAHAN PANGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MIKROBIOLOGI PANGAN DAN INDUSTRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir gagasan penelitian yang

4-039 MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENGAMATAN LANGSUNG

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

MENUMBUHKAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PERTANYAAN TINGKAT TINGGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF DAN MENYENANGKAN

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dewasa akan mempengaruhi kehidupan masing-masing. keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MERANCANG PRODUK FERMENTASI

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

I. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

PENGARUH PEMAHAMAN TEORI VEKTOR TERHADAP PEMECAHAN MASALAH KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK

PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS ECO-CAMPUS

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA

BAB I PENDAHULUAN. Asesmen merupakan bagian yang sangat penting dalam proses

ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

EFEKTIVITAS MEDIA PETAKONSEP DALAM PENGAJARAN BIOKIMIA DASAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang sumber daya alam, sumber daya alam Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA SMA

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENCAPAIAN LITERASI KUANTITATIF SISWA SMA PADA KONSEP MONERA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 CIPATAT yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk penelitian kuasi eksperimen terdapat variable terikat dan variable bebas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik melalui Metode Inkuiri Model Alberta

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-Ei-Hd. Susiwi*, Achmad A.Hinduan**, Liliasari**, Sadijah Ahmad***

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

pembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.

Kemampuan berpikir analitis mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMK NEGERI 3 MATARAM

Serambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 2016 ISSN :

Suwondo Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Biologi Fkip Unri

PEMBERDAYAAN KECAKAPAN BERPIKIR KREATIF DENGAN ASESMEN PORTFOLIO PADA PERKULIAHAN EVALUASI HASIL BELAJAR BIDANG STUDI (EHB) BIOLOGI

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

Penggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada proses belajar mengajar ada interkasi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Pemahaman konsep merupakan ide

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Bandar Lampung pada semester genap

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arum Wulandari, 2015

ISSN: Anita Rahmawati

SP Natalina, et al. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri-STAD untuk Meningkatkan KPS

Transkripsi:

E49 MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI Baiq Fatmawati 1, Nuryani Y. Rustaman 2, Sri Redjeki 2 1. STKIP Hamzanwadi-Selong (f_baiq@yahoo.com) 2,3 SekolahPascasarjana-UPI 1, 2 (nuryani_rustaman@yahoo.com) Abstrak Studi tentang perbaikan pembelajaran dilakukan dengan mengubah strategi pengajaran dan lingkungan belajar, sekaligus melatih keterampilan berpikir kreatif mahasiswa. Penelitian kali ini difokuskan pada proses merancang proyek untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa pada konsep fermentasi. Penelitian dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Lombok pada mahasiswa pendidikan biologi semester V dengan jumlah mahasiswa sebanyak 28 orang. Data dijaring dengan mengisi format lembar kegiatan merancang mahasiswa (LKMM) dengan mengisi komponen-komponen rancangan yang ada di dalam soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berpikir kreatif dalam menjawab soa-soal yang diberikan dengan Gain sebesar,33. Kemampuan berpikir kreatif mahasiswa di kategorikan ke dalam tiga kategori yaitu rendah 35,7%sedang 57,2%, dan tinggi 7,1%. Kata kunci: berpikir kreatif, pembelajaran berbasis proyek, fermentasi PENDAHULUAN Latar Belakang Rendahnya pengembangan kreativitas disebabkan pembelajaran di sekolah yang terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan/hafalan, kemampuan berpikir logis atau berpikir konvergen yaitu kemampuan menemukan satu jawaban yang paling tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan demikian, setiap siswa akan terbiasa berpikir konvergen sehingga bila dihadapkan pada suatu masalah siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah atau memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah. Pengajar diharapkan untuk dapat melengkapi pembelajaran dengan menerapkan keterampilan berpikir kreatif untuk setiap konsep yang diajarkan terutama yang berkaitan dengan lingkungan. Guilford (Munandar,1986) mengemukakan bahwa berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapatkan perhatian dalam pendidikan formal. Oleh karenanya pemecahan masalah harus dipandang secara utuh sebagai proses, dan melibatkannya ke dalam tahapan-tahapan proses berpikir kreatif. Pada umumnya, pengajar menerapkan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi, jarang sekali menggunakan model dan atau metode pembelajaran yang bisa membuat mahasiswa aktif dan kreatif. Pada pembelajaran biologi cenderung digunakan metode ceramah, diskusi dan kadang-kadang dilaksanakan praktikum yang bersifat verifikatif. Pembelajaran biologi diberikan sebagai belajar hapalan, verbal dan kurang terkait dengan masalah kehidupan peserta didik (Depdiknas, 22). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Suderajat (23) yaitu pembelajaran yang dikembangkan di lembaga pendidikan memiliki kecenderungan antara lain (1) pengulangan dan hapalan, (2) kurang mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif, dan (3) jarang melatihkan pemecahan masalah. Akibatnya, peserta didik kurang mampu menerapkan materi pelajaran yang dipelajarinya untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk meneliti, merencanakan, mendesain dan merefleksi pada penciptaan proyek teknologi sesuai bidangnya (Doppelt, 2). Menanamkan berpikir kreatif pada siswa melalui proses desain proyek bukan hanya mengubah metode pengajaran dan lingkungan belajar tetapi juga mengadopsi metode baru dalam penilaian, seperti penilaian portofolio. Pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih berarti dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi lingkungannya, memahami, serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Dengan proyek yang diberikan dapat terjadi pengembangan proses inkuiri dalam berbagai aspek dari topik-topik bersifat nyata yang mungkin merupakan ketertarikan dari mahasiswa. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum dapat dibuat rumusan masalah penelitian yaitu: 1) apakah pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan berpikir kreatif mahasiswa?, 2) apakah dengan pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa dapat merancang proyek pada konsep fermentasi?. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi 311

Tujuan Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan berpikir kreatif mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek, dan melatih mahasiswa dalam merancang proyek untuk membuat produk makanan/minuman fermentasi. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan memberikan informasi tentang pembelajaran berbasis proyek pada materi Mikrobiologi pangan dan industri khususnya tentang fermentasi. Manfaat yang diperoleh antara lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengembangan khazanah ilmu pengetahuan khususnya pendidikan biologi dalam menerapkan strategi pembelajaran METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan single-group design yaitu One-Group Pretest-Postest Design (Borg., et al., 23). Bentuk dari One-Group Pretest-Postest Design yang digunakan untuk mengukur berpikir kreatif mahasiswa pada konsep fermentasi adalah: O 1 = Pre-test berpikir kreatif O1 X O2 X = Perlakuan dengan pembelajaran berbasis proyek O 2 = Post-test berpikir kreatif Subjek Penelitian Penelitian melibatkan 28 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi semester V FKIP UNRAM yang mengikuti mata kuliah Mikrobiologi (3sks) Prosedur Sebelum diterapkan pembelajaran berbasis proyek mahasiswa diberikan pre test, setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek mahasiswa kembali diberikan tes (post test). Dalam menjawab tes baik pada pre test dan post tes, mahasiswa diminta untuk membuat sebuah rancangan proyek tentang pembuatan produk makanan/minuman fermentasi untuk melihat kemampuan berpikir kreatif mahasiswa, kemudian jawaban mahasiswa dikelompokkan menjadi beberapa kategori jawaban. Instrument Instrumen yang diberikan kepada mahasiswa berupa soal-soal tentang materi fermentasi. Soal tersebut berisi dua soal untuk mengetahui berpikir kreatif mahasiswa. Bentuk soal untuk berpikir kreatif ini meminta mahasiswa untuk membuat sebuah rancangan untuk mengolah bahan-bahan pangan yang ada di sekitar mereka. Materi-materi yang ditanyakan berpikir kreatif adalah merancang produk makanan/minuman berdasarkan hasil identifikasi mahasiswa pada jenis pangan (substrat) yang ada disekitarnya. Bentuk tes berpikir kreatif di sajikan pada tabel 1. Teknik Analisis Data Data skor pre test dan post tes dianalisis dengan menghitung mean dari pre test dan post test kemudian dilakukan perhitungan gain menurut rumus dari Hake (Savinem & Scott, 22). Penggunaan rumus tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif mahasiswa pada pre test dan post test. Rumus dari Hake (Savinem & Scott, 22) sebagai berikut: Ket: g = skor peningkatan S post = skor tes akhir S pre = skor tes awal S max = skor maksimum Berdasarkan hasil skor Gain yang diperoleh selanjutnya dikategorikan ke dalam kriteria-kriteria yang disajikan pada tabel di bawah ini: 312 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan Karakter

Kriteria Gain Berpikir Kreatif No Skor gain Kategori 1 g <,3 Rendah 2,3 g,7 Sedang 3 g >,7 Tinggi Tabel 1. Bentuk Tes Berpikir Kreatif Petunjuk: Untuk soal berpikir kreatif ini, anda diminta merancang produk fermentasi. Isi rancangan tidak dibuat secara umum. A. Pernyataan ini untuk menjawab soal 1 dan 2 Di sekitar kita banyak sekali sumber pangan yang bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk makanan, baik yang berasal dari sumber pangan nabati maupun hewani. Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pengolahan bahan makanan memiliki interelasi terhadap pemenuhan gizi masyarakat, maka tidak mengherankan jika semua negara baik yang sudah maju maupun berkembang berusaha untuk menyediakan suplai pangan yang cukup, aman dan bergizi. Fermentasi merupakan salah satu cara dalam mengolah bahan pangan dengan tujuan menghasilkan suatu produk yang dapat meningkatkan kandungan nutrisinya, mengubah tekstur, dan dapat memperpanjang masa simpan, contohnya tempe, peda, ikan asin dan lain lain. Pertanyaan: 1. Identifikasikanlah jenis pangan yang ada di sekitar anda baik sumber pangan nabati maupun sumber pangan hewani. 2. Dari jenis pangan yang anda sebutkan pada soal nomer 1, dengan cara apakah jenis pangan tersebut bisa diolah menjadi produk fermentasi 3. Berdasarkan jawaban anda pada nomer 1, buatlah sebuah rancangan pembuatan produk fermentasi, (pilih salah satu). Isi rancangan meliputi: a. Judul Rancangan b. Permasalahan c. Solusi permasalahan d. Tujuan. e. Metode (Alat dan bahan; Cara kerja pembuatan produk B. Perhatikan gambar di bawah ini, gambar ini untuk menjawab soal 1 dan 2 Gambar 1: Tempe Gambar 2: Roti Gambar 3: Kepala Ikan Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi 313

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tes berpikir kreatif kepada mahasiswa diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis proyek, setiap mahasiswa mempunyai dua jenis skor tes yaitu skor pre test dan post. Skor rata-rata berpikir kreatif mahasiswa diperoleh; pada pre test 17,3 dan post test 33,5 dengan Gain sebesar,33 kategori sedang. Grafik yang memperlihatkan skor rata-rata pre test, post test dan Gain disajikan pada Gambar 1. Setelah diketahui gain berpikir kreatif, skor-skor yang diperoleh oleh setiap mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga kategori kemampuan mahasiswa yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil pengkategorian kemampuan mahasiswa meliputi kategori rendah 35,7%., sedang 57,2%, dan tinggi 7,1%. Pengelompokan kategori kemampuan mahasiswa disajikan dalam bentuk Gambar 2. Jawaban pre test mahasiswa pada soal berpikir kreatif bagian A didapatkan kategori jawaban: (1) umum 86,7% dan (2) abstain 13,3%. Jawaban post test: (1) umum 23,4%, (2) baru 3,3%, (3) modifikasi (jawaban sesuai hasil rancangan yang dibuat oleh kelompoknya) 7%, dan (4) abstain 3,3%. soal berpikir kreatif bagian B, jawaban pre test yang muncul: (1) umum %, (2) modifikasi 3,3%, dan (3) abstain 56,7%. Jawaban post test: (1) umum %, (2) modifikasi 46,7%, dan (3) abstain 13,3%. Perbandingan jawaban pre test dan post test disajikan pada Gambar 3. Berpikir Kreatif 35 3 25 2 Skor 15 1 5 33,5 17,3,33 Pre test Post test Gain Gambar 1. Peningkatan Berpikir Kreatif Mahasiswa Kategori Mahasiswa 6 57,2 5 35,7 % 3 2 1 7,1 Rendah Sedang Tinggi Gambar 2. Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa 314 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan Karakter

Soal Berpikir Kreatif Bagian A 9 8 7 6 5 % 3 2 1 86,7 7 23,4 13,3 3,3 3,3 Umum Baru Modifikasi Abstain Kategori Jawaban soal bagian A pre test soal bagian A post test Gambar 3. Kategori Jawaban Mahasiswa yang Muncul dalam Menjawab Soal Berpikir Kreatif Bagian A Soal Berpikir Kreatif Bagian B 6 5 46,7 56,7 % 3 2 13,3 soal bagian B pre test soal bagian B post test 1 3,3 Umum Baru Modifikasi Abstain Kategori JAwaban Gambar 4. Kategori Jawaban Mahasiswa yang Muncul dalam Menjawab Soal Berpikir Kreatif Bagian B Ket: Umum, jawaban yang dimunculkan dalam merancang kegiatan sudah biasa; Baru, jawaban yang dimunculkan dalam merancang kegiatan berbeda dari yang dibuat pada umumnya; Modifikasi; jawaban yang dimunculkan dalam merancang kegiatan seperti yang dibuat pada rancangan kelompoknya; Abstain, tidak menjawab sama sekali. Berpikir merupakan suatu proses aktivitas mental suatu individu untuk memperoleh pengetahuan (Costa, 1985). Proses yang dimaksud merupakan aktivitas kognitif yang disadari dan diupayakan sehingga terjadi perolehan pengetahuan bermakna. Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang apabila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Ruggiero (Siswono, 29) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir. Berpikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Infinite Innovation Ltd, 21). Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, banyak strategi pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mampu memahami materi dan meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah Pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode mengajar sistematik yang dapat melibatkan siswa untuk belajar memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui suatu Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi 315

pengembangan proses inkuiri yang distrukturisasi secara kompleks, dengan pertanyaan otentik dan didisain dengan hati-hati untuk memperoleh produk (BIE, 27). Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mahasiswa memperluas wawasan pengetahuan dari suatu mata pelajaran tertentu. Pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih berarti dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi lingkungannya, lebih memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah pembelajaran yang relevan dengan melibatkan aspek lingkungan tempat mahasiswa berada dan belajar dengan melibatkan kreativitas yang ada dalam diri mahasiswa. SIMPULAN, DAN SARAN Simpulan Berpikir kreatif merupakan proses individu untuk memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Untukmmenumbuhkan berpikir kreatif dapat dilatihkan melalui strategi pembelajaran, salah satunya adalah dengan Pembelajaran Berbasis Proyek. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mahasiswa memperluas wawasan pengetahuan dari suatu mata pelajaran tertentu. Pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih berarti dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi lingkungannya, lebih memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Saran Pembelajaran berbasis proyek ini bisa di terapkan pada mata kuliah lainnya, namun materi yang ingin di proyekkan harus disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Borg, W.R., et.al. (23). Educational Research an Introduction; Seventh Edition. New York: Longman Inc Buck Institut of Education (BIE). (27). What Is Project Based Learning?. [Online]. Tersedia di http://www.bie.org/index.php/site/pjbl/pjbl handbook/. [28 Februari 21]. Costa, A.L. (1985). Teacher Behaviors that Enable Student Thinking (in) Costa, A.L (Eds), Developing Mind: A Resource book for teaching thinking. Alexandria ASDC. Infinite Innovation. Ltd. (21). Creativity and Creative Thinking. [On Line]. Tersedia di http://www.brainstorming.co.uk/. [13 April 21]. Savinem, A & Scott, P. (22). The Force Concept: A Tool For Monitoring Student Learning. Physics Education. 39 (1), 45-42. Siswono, T.Y.E. (29). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. [Online]. Tersedia di http://suaraguru.wordpress.com. [16 Januari 21]. Wikipedia. (28). Project-Based Learning. [Online]. Tersedia di http://en.wikipedia.org. [3 Juni 29]. 316 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan Karakter