HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

ABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA LEYANGAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Riki Nur Pratama. Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN SARANA SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

SEBARAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

SKRIPSI FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN DENGAN DIARE PADA ANAK BALITA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TONDANO

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Askariasis dan Trikuriasis pada Siswa SD N 29 Purus Padang

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEGAWAI DAN MASA KERJA DENGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER

Unnes Journal of Public Health

Ratih Wahyu Susilo, Dwi Astuti, dan Noor Alis Setiyadi

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

Analisis Sarana Dasar Kesehatan Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

HUBUNGAN IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MEDIA MASSA DENGAN FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD PADA REMAJA DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG TAHUN 2009

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

Kualitas Fisik dan Sumber Air yang Dikonsumsi Berpengaruh Terhadap Kejadian Diare pada Balita

HUBUNGAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUHAN KECAMATAN LABUHAN BADAS KABUPATEN SUMBAWA

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALLANGGA KABUPATEN GOWA

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa diare masih merupakan

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA

ISSN : Muchsin, Haryono, Rosyidah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

KEBERADAAN TELUR CACING USUS PADA KUKU DAN TINJA SISWA SEKOLAH ALAM DAN NON ALAM

Unnes Journal of Public Health

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN GOGAGOMAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT TAHUN 2015

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162 b Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Abstract Diarrhea is still a health roblem and cause of death among under five children. Imroer environmental sanitation can increase diarrhea cases. The aim of this research was to investigate the correlation between environmental sanitation and diarrhea among under five children in Puskesmas Nogosari Kabuaten of Boyolali. Research method that used in this research was observational with cross sectional aroach. The subjects of this research were house hold wives who had children and their children have got diarrhea during June to December 2009 with oulation 328 children. Samles were chosen using simle random samling technique. There were 60 house hold wives who were involved in this research. Chi square test was used to analyze the data. The result showed that there was a correlation between source of drinking water (P = 0,001), ownershi of latrine (P = 0,018), house floor tye (P = 0,036) and case of diarrhea among under five children. There was not any correlation between hysical quality of water (P = 0,307) and the case of diarrhea among under five children. Key word: diarrhea, under five children, environmental sanitation. PENDAHULUAN Penyakit diare samai saat ini masih meruakan salah satu enyebab utama kesakitan dan kematian. Hamir seluruh daerah geografis dunia dan semua kelomok usia diserang diare, tetai enyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama didaatkan ada bayi dan anak balita. Di negara Amerika Utara anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali ertahun (Pitono et al, 2006) sementara menurut Zubir et al (2006) diare menyebabkan kematian sebesar 15-34% dari semua kematian, kurang lebih 300 kematian er tahun. Berdasarkan hasil enelitian Juariah (2000), diketahui bahwa ada hubungan bermakna antara kesakitan diare dengan sumber air bersih, keemilikan jamban, jenis lantai, encahayaan rumah dan ventilasi rumah. Hasil enelitian lain dari Wibowo et al. (2004) diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara terjadinya diare dengan embuangan tinja dan jenis sumber air minum. Puskesmas Nogosari meruakan salah satu wilayah yang jumlah enderita diarenya mengalami eningkatan dari tahun 2007-2008 yaitu sebanyak 660 orang menjadi 837 orang. Berdasarkan data Puskesmas Nogosari, Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan... (Umiati, dkk.) 41

jumlah enderita diare ada balita di Kecamatan Nogosari tahun 2007 sebanyak 181 balita, tahun 2008 sebanyak 293 balita, sedangkan ada tahun 2009 sebanyak 328 balita. Tujuan enelitian ini adalah untuk mengetahui sumber air minum, kualitas fisik air bersih, keemilikan jamban, dan jenis lantai rumah dengan kejadian diare ada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabuaten Boyolali Tahun 2009. METODE PENELITIAN Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini meruakan enelitian dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode endekatan cross-sectional, yaitu suatu enelitian yang dilakukan dengan engamatan sesaat atau dalam suatu eriode waktu tertentu dan setia subjek studi hanya dilakukan satu kali engamatan selama enelitian (Machfoedz, 2007). Subjek enelitian ini adalah seluruh rumah yang di dalamnya terdaat balita dan ernah menderita diare di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabuaten Boyolali, dengan besar samel adalah 60 balita. Teknik engambilan samel menggunakan Simle Random Samling, yaitu metode engambilan samel secara acak di mana masing-masing oulasi memunyai eluang yang sama besar untuk terilih sebagai samel (Murti, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Umur resonden aling banyak berumur antara 20-35 tahun, yaitu sebanyak 54 resonden (90%), dan aling sedikit berumur kurang dari 20 tahun, yaitu sebanyak satu resonden (1,7%). Jenis ekerjaan Jenis ekerjaan resonden aling banyak adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 34 resonden (56,7%) dan aling sedikit bekerja sebagai PNS, yaitu sebanyak satu resonden (1,7%). Pendidikan Tingkat endidikan resonden aling banyak adalah SMA, yaitu sebanyak 34 resonden (56,7%) dan aling sedikit ber-endidikan sarjana, yaitu sebanyak dua resonden (3,3%). Umur balita Resonden aling banyak memunyai anak umur 0,5-1,5 tahun, yaitu sebanyak 30 resonden (50%), dan aling sedikit umur balita di atas 3,5 tahun, yaitu sebanyak enam resonden (10%). Jenis kelamin balita Karakteristik resonden berdasarkan jenis kelamin balita resonden resonden aling banyak memunyai balita berjenis kelamin eremuan, yaitu sebanyak 32 resonden (53,3%) 42 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 41-47

dan aling sedikit berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 28 resonden (46,7%). Sumber air minum Sumber air minum resonden aling banyak dieroleh dari mata air yang tidak terlindung, yaitu sebanyak 73,3% dan aling sedikit dieroleh dari mata air terlindung, yaitu sebanyak 26,7%. Kualitas fisik air bersih Kualitas fisik air bersih ada resonden aling banyak belum memenuhi syarat, yaitu sebanyak 51,7% dan aling sedikit sudah memenuhi syarat baru, yaitu sebanyak 48,3%. Fisik air bersih ada resonden aling banyak air keruh, yaitu sebanyak 50% dan aling sedikit air berbau dan berasa, yaitu sebanyak 8,3%. Keemilikan jamban Keemilikan jamban resonden aling banyak sudah memiliki jamban, yaitu sebanyak 58,3% dan aling sedikit belum memiliki jamban, yaitu sebanyak 41,7%. Jenis lantai rumah Jenis lantai rumah resonden aling banyak telah memiliki lantai yang keda air, yaitu sebanyak 55% dan aling sedikit memiliki lantai yang tidak keda air, yaitu sebanyak 45%. ada balita Hasil enelitian mengenai kejadian diare ditamilkan ada Tabel kejadian diare ada resonden, yaitu sebanyak 43 balita (71,7%) dan yang tidak mengalami diare, yaitu sebanyak 28,3%. Tabel 1. Hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian ada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Tahun 2009 Sumber air minum Terlindung 6 10 10 16,6 16 26,7 0,001 Tidak terlindung 37 61,7 7 11,7 44 73,3 Hasil analisis statistik menunjukkan nilai -value = 0,001 d 0,05 berarti disimulkan ada hubungan antara sumber air minum yang dikonsumsi dengan kejadian diare ada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan... (Umiati, dkk.) 43

Nogosari Kabuaten Boyolali tahun 2009. Data sumber air minum yang dikonsumsi reonden masih tergolong sumber air minum yang tidak terlindung sebanyak 73,3%. Dari 60 resonden enelitian, dengan adanya sumber air yang tidak terlindung ini menyebabkan terjadinya diare terhada 37 balita resonden. Zubir et al. (2006) meneliti mengenai faktor-faktor risiko kejadian diare akut ada anak 0-35 bulan (Batita) di Kabuaten Bantul. Hasil dari enelitian tersebut menunjukkan bahwa sumber air minum yang digunakan berhubungan dengan terjadinya diare akut dengan nilai <0,05 dan besarnya rasio revalensi sebesar 3,10. Dari hasil enelitian ini ternyata sebanyak 26,7% telah menggunakan sarana PAM dan sumber air yang terlindung sebagai sumber air utama keluarga. Dari analisis ini diketahui bahwa sebanyak 73,3% anak balita dan keluarganya menggunakan sumber air yang tidak terlindung, namun ersentase diare anak balita dari keluarga yang menggunakan air dari sumber air yang tidak terlindung cuku besar yaitu 61,7%. Hasil enelitian lain yang sejalan adalah enelitian Wibowo et. al (2004) yang menyimulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan jenis sumber air minum. Tabel 2. Hubungan antara Kualitas Fisik Air Bersih dengan Kejadian ada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Tahun 2009 Kualitas fisik air bersih Memenuhi 19 31,7 10 16,6 29 48,3 0,307 Tidak memenuhi 24 40 7 11,7 31 51,7 Hasil statistik menunjukkan nilai -value = 0,307 e 0,05 berarti kesimulan yang diambil adalah tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare ada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabuaten Boyolali tahun 2009. Berdasarkan hasil engamatan di laangan daat dijelaskan bahwa kondisi air yang tidak memenuhi syarat kesehatan tidak langsung dikonsumsi oleh resonden. Hal ini dikarenakan air yang akan digunakan terlebih dahulu diendakan dalam temat enyimanan hingga terisah 44 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 41-47

dari kotoran yang berua tanah atau lumur. Setelah itu baru air direbus hingga mendidih. Kualitas fisik air bersih ada resonden sebagian besar belum memenuhi syarat yaitu sebanyak 51,7%. Berdasarkan hasil enelitian ini diketahui bahwa dari 48,3% resonden yang kualitas fisik air bersihnya memenuhi syarat, sebanyak 31,7% mengalami diare dan 16,6% tidak mengalami diare. Dari 51,7% resonden yang kualitas fisik air bersihnya tidak memenuhi syarat, sebanyak 40% mengalami diare dan 11,7% tidak mengalami diare. Tabel 3. Hubungan antara Keemilikan Jamban dengan Kejadian ada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Tahun 2009 Keemilikan Jamban Memiliki 21 35 14 23,3 35 58,3 0,018 Tidak memiliki 22 36,7 3 5 25 41,7 Hasil engujian dengan Chi Square menunjukkan nilai -value = 0,018 d 0,05 berarti kesimulannya adalah ada hubungan antara keemilikan jamban dengan kejadian diare ada balita di wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabuaten Boyolali tahun 2009. Data enelitian menunjukkan resonden yang telah memiliki jamban keluarga sebanyak 58,3%, artinya masih 41,7% keluarga resonden belum memiliki jamban dan sebanyak 46,7% resonden buang air besar di kebun atau ekarangan rumah. Oleh karena itu, dari 60 resonden enelitian terdaat 22 balita resonden yang mengalami diare. Dengan belum memiliki jamban sendiri, hal tersebut daat menyebabkan timbulnya kejadian diare ada balita resodnen. Hal tersebut dikarenakan kotoran tinja yang tidak terkubur raat akan mengundang lalat mauun tikus yang akan berdamak terhada kesehatan lingkungan. Menurut Notoatmodjo (2003), syarat embuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan adalah tidak mengotori ermukaan tanah di sekitarnya, tidak mengotori air ermukaan di sekitarnya, tidak mengotori air dalam tanah di sekitarnya, kotoran tidak boleh terbuka sehingga daat diakai sebagai temat vektor bertelur dan berkembang biak. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan... (Umiati, dkk.) 45

Tabel 4. Hubungan antara Jenis Lantai Rumah dengan Kejadian ada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Tahun 2009 Jenis Lantai Rumah Keda air 20 33,3 13 21,7 33 55 0,036 Tidak keda air 23 38,4 4 6,6 27 45 Hasil statistik menunjukkan nilai -value = 0,036 d 0,05 berarti kesimulannya adalah ada hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian diare ada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabuaten Boyolali Tahun 2009. Terdaat 45% resonden enelitian yang jenis lantai rumahnya tidak keda air. Kondisi semacam ini sangat rentan terhada kesehatan balita. Dari jenis lantai rumah resonden yang tidak keda air terdaat 23 balita yang me-ngalami diare, sementara ada resonden dengan jenis lantai yang keda air terdaat 20 balita yang mengalami diare. Kondisi ini mencerminkan bahwa jenis lantai daat berengaruh ada kesehatan. Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa syarat rumah yang sehat adalah jenis lantai yang tidak berdebu ada musim kemarau dan tidak basah ada musim enghujan. Dengan banyaknya resonden yang memiliki lantai rumah yang masih tidak keda air sangat memungkinkan lantai menjadi sarang kuman dan debu sehingga daat menjadi encetus terjadinya diare ada balita. Aktivitas balita resonden yang bermain di lantai rumah me-nyebabkan terjadikan kontak antara lantai rumah yang tidak keda air dengan tubuh balita. Keadaan ini memunculkan berbagai kuman enyakit yang menemel ada tubuh balita. Kondisi yang tidak baik daat menyebabkan terjadinya diare ada balita. PENUTUP 1. Ada hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare ada balita. 2. Tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare ada balita. 3. Ada hubungan antara keemilikan jamban keluaraga dengan kejadian diare ada balita. 4. Ada hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian diare ada balita. 46 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 41-47

DAFTAR PUSTAKA Juariah S. 2000. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian ada Anak Balita di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. (Skrisi) Universitas Dionegoro. Diakses: 18 Mei 2009. htt:// www.fkm.undi.ac.id/data/index.h?action=4&idx=1317.. Machfoedz I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keerawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Samel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jogjakarta: Gajah Mada University ress. Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsi-rinsi Dasar. Jakarta: PT Rineka Cita. Pitono. A.J, dkk. 2006. Penatalaksanaan di Rumah ada Balita. Berita Kedokteran Masyarakat.Vol.22.No.1.Maret 2006:7-14. Puskesmas Nogosari. 2008. Data Kasus Baru Penyakit Kurang Dari Lima Tahun Puskesmas Nogosari Boyolali. Boyolali. Wibowo T, Soenarto S & Pramono D. 2004. Faktor-faktor Resiko Kejadian Berdarah ada Balita di Kabuaten Sleman. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 20. No.1. Maret 2004: 41-48. Zubir, Juffrie M, Wibowo T. 2006. Faktor-faktor Resiko Kejadian Akut ada Anak 0-35 Bulan (BATITA) di Kabuaten Bantul. Sains Kesehatan. Vol 19. No 3. Juli 2006. ISSN 1411-6197 : 319-332. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan... (Umiati, dkk.) 47