BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. devisa negara. Salah satu Visi Pariwisata Indonesia yaitu, industri pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selvi Arini, 2013

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

I. PENDAHULUAN. Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami. peningkatan. Jika pada tahun 1990, jumlah wisatawan internasional hanya sekitar

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambar an Umum Objek Pe nelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia. mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

Denpasar, Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja. Hasil kajian World Economic Forum (WEF) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

BAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.)

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan serta jumlah pembelanjaan yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. Organisasi Kepariwisataan Dunia (UNWTO, United Nations World Tourism Organization) menyatakanbahwa pertumbuhan wisatawan yang melakukan kunjungan wisata pada tahun 2013 mampu menembus angka satu miliar kunjungan dengan pertumbuhan sekitar 4 persen. Pengembangan pariwisata mampu memberikan dampak positif bagi suatu negara, tidak terkecuali bagi Indonesia yang banyak menyimpan potensi pariwisata. Menurut World Trade Organization (WTO) distribusi pasar wisatawan internasional, terutama di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia menjadi daerah tujuan wisata yang akan memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Pasifik. Aktivitas sektor pariwisata telah didukung dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah Indonesia dengan harapan dapat menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi peringkat pertama dalam penerimaan devisa negara sedangkan sektor pariwisata menempat posisi lima besar penyumbang devisa terbanyak dalam beberapa tahun terakhir (Badan Statistik Pariwisata, 2013). Situasi nasional yang kini sudah mulai membaik mampu menunjukan kepada para wisatawan bahwa kestabilan 1

2 dalam bidang politik dan keamanan dapat memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data kunjungan, lama tinggal serta pengeluaran wisatawan mancanegara sebagai berikut: Tahun Tabel I. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Jumlah Wisatawan Mancanegara Indonesia Tahun 2009-2013 Rata-Rata Pengeluaran (Usd) Rata-Rata Lama Tinggal (Hari) Penerimaan Devisa (Juta Usd) 2009 6.429.027 1.178,54 8,58 7.377,39 2010 6.452.259 995,93 7,69 6.302,50 2011 7.002.944 1.085,75 8,04 7.063,45 2012 7.649.700 1.118,26 7,84 8.060,00 2013 8.044.462 1.133,35 7,7 9.010,00 Sumber: PES (Passenger Exit Survey) - P2DSJ Kemenparekraf, 2014 Berdasarkan Tabel I menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Sepanjang tahun 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 8.044.462 orang. Jumlah tersebut meningkat 5,16 persen dibanding tahun 2012 sebanyak 7.649.700. Selain itu, penerimaan devisa dari sektor pariwisata meningkat sebesar 5,81 persen pada tahun 2013. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 9 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dan 250 juta perjalanan wisatawan nusantara untuk tahun 2014. Target kunjungan wisatawan ke Indonesia yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan adanya integrasi yang baik dalam industri pariwisata. Dibanding provinsi lain, Jawa Barat memiliki letak geografis yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang menjadikan Jawa Barat memiliki posisi yang strategis bagi pengembangan pariwisata dengan kekayaan bentang alamnya. Jawa Barat ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata. Oleh

3 karena kegiatan pariwisata di daerah Jawa Barat ini cukup potensial untuk menunjang pembangunan daerah. Paling tidak dapat diandalkan sumber pendapatan negara. Jawa Barat muncul sebagai destinasi wisata yang memiliki kekayaan tempat wisata yang juga memiliki ciri khas yang unik. Wisata budaya, wisata alam, wisata belanja, wisata bahari dan wisata kuliner merupakan beberapa jenis wisata yang bisa dinikmati di Jawa Barat, wisata alam adalah salah satu primadonanya. Pada tabel 1.2 dijelaskan bahwa tingkat wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke kota Bandung mangalami peningkatan. Tabel II. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat Tahun 2007-2013 Wisatawan Wisatawan No. Tahun Total Nusantara Mancanegara 1. 2007 25.090.712 298.474 25.389.186 2. 2008 26.611.680 339.113 26.950.793 3. 2009 26.890.316 307.935 27.198.251 4. 2010 27.115.501 345.512 27.461.013 5. 2011 27.326.073 329.113 27.655.186 6. 2012 30.000.000 850.000 38.500.000 7. 2013 42.000.000 900.000 42.900.000 Sumber: West-Java Indonesia.com Adanya penerapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, dimana setiap daerah dituntut untuk mengembangkan daerahnya masingmasing akan menimbulkan rangsangan bagi setiap daerah untuk menggali dan meningkatkan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri. Subang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Subang sudah menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebagian besar wilayah bagian selatan

4 Kabupaten Subang berupa perkebunan, baik perkebunan negara maupun perkebunan rakyat, hutan, dan lokasi wisata lainnya. Dengan adanya UU tersebut, Kabupaten Subang terus berupaya untuk mengembangkan potensi kepariwisataan yang ada, khususnya di wilayah bagian selatan. Salah satu keunggulan daerah wisata yang dimiliki Subang yaitu wisata pemandian air panas Ciater, wisata air panas ini sudah berada sejak lama dan cukup familiar di telinga para wisatawan. Objek wisata air panas Ciater menjadi sumber pendapatan asli daerah yang diandalkan baik bagi kabupaten Subang khususnya maupun Jawa Barat. Berkembangnya salah satu daerah wisata dapat dilihat dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas disekitar daerah tersebut, baik oleh pemerintah setempat atau swasta. Kesempatan ini pun menjadi lirikan para pengusaha dan investor, berlomba membangun sarana pendukung berupa hotel, villa, restoran. Sebagai salah satu faktor vital dalam setiap objek wisata harus memiliki fasilitas yang mendukung pelayanan kepada para wisatawan yang berkunjung. Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel dan Rekreasi adalah tempat pemandian yang biasa dipergunakan oleh masyarakat sekitar Desa Ciater, Palasari dan Nagrak. Namun setelah seorang ahli berkebangsaan Belanda menemukan khasiat yang terdapat dalam air panas alam tersebut untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit khususnya penyakit kulit, maka mulailah berdatangan orang dari berbagai daerah untuk datang mandi sambil berobat ke Ciater. Barulah pada tahun 1968 Permerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Pekerjaan Umum Kabupaten bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah

5 perlahan-lahan mulai menggarap sumber air panas alam Ciater sebagai objek wisata. Pada saat itu baru dibangun satu buah kolam renang yang sekarang dikenal dengan nama kolam renang Mayangsari. PT. Sari didirikan pada hari Jum'at tanggal 8 Maret 1974, bersamaan dengan itu pada tanggal 20 Maret 1974 telah diadakanya kerjasama Sewa Menyewa Objek Wisata Air Panas Ciater antara PT. Sari Ater yang dipimpin oleh Bapak H.A. Soewarma dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Subang pada masa Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Subang dijabat oleh Bapak Letkol Atju Syamsuddin dan Gubernur Jawa Barat dijabat oleh Bapak H. Mashudi. Sari Ater menyadari persaingan diantara tempat wisata semakin tinggi, maka secara terus-menerus diwajibkan memberikan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Salah satu cara didalam memasarkan produknya, yaitu melakukan komunikasi word of mouth communication yang bertujuan untuk membentuk citra perusahaan. Dalam memasarkan produk maupun jasa Word of Mouh Communication (WOMC) sangat efektif sebagai media komunikasi, karena dasar seorang konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa biasanya didasarkan pada pengalaman konsumen sebelumnya yang telah menggunakan produk atau jasa tersebut, baik pengalaman dari diri konsumen sendiri maupun dari orang-orang yang saling kenal dengan konsumen tersebut. Berikut adalah gambaran perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sari Ater selama tahun 2013.

6 Gambar 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Tahun 2013 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 162,726 77,911 109,587 99,856 210,945 258,450 62,998 338,870 121,809 112,187 120,950 233,764 50,000 - JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES Sumber: Sari Ater, 2014 Berdasarkan perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sari Ater tahun 2013, terlihat secara keseluruhan perkembangannya berfluktuatif naik turun. Menurut informasi yang diperoleh, salah satu penyebab dari menurunnya pengunjung tersebut, akibat terjadinya force majeur atau bencana alam yang tidak terduga seperti peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu. Peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi Tangkubanparahu selama sebulan lebih pada 2013 lalu itu jelas berdampak terhadap para pengunjung yang hendak masuk ke Sari Ater. Banyak kegiatan yang telah diikuti oleh Sari Ater untuk mempromosikan Kabupaten Subang dan Resortnya sendiri, hal itu menunjukan bahwa Sari Ater Resort ikut berperan aktif dalam promosi pariwisata daerah Kabupaten Subang. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan antara lain: 1. Advertising misalnya penyebaran brosur, flyer, bilboard, spanduk, poster, Guide Book, media elektronik, majalah dan koran 2. Direct Marketing yang dilakukan oleh Sales & Marketing yaitu Sales Call dan Telemarketing

7 3. Pameran atau event-event yang berhubungan dengan pariwisata Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa Sari Ater selalu mempromosikan objek wisata serta produk-produk unggulan pada target pasar, salah satunya dengan mengikutsertakan pameran atau event-event tertentu yang berhubungan dengan pariwisata yang bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan lokal maupun asing, selain itu Sari Ater sendiri gencar dalam berpromosi baik melalui media cetak maupun elektronik, sehingga promosi dan pemasaran yang dilakukan berdampak baik kepada jumlah wisatawan yang berkunjung. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku usaha tersebut agar dapat memenangkan persaingan, mempertahankan pasar yang dimiliki dan merebut pasar yang sudah ada. Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang terus berubah. Banyak perusahaan harus menempatkan orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini juga dialami oleh perusahaan-perusahaan di bidang jasa tempat pariwisata, dimana mereka selalu memberikan keunggulan-keunggulan dengan berbagai cara guna meningkatkan suatu image yang baik dalam diri konsumen, sehingga konsumen dapat memilih tempat pariwasata tersebut dibandingkan dengan tempat wisata sejenis lainnya. Perusahaan harus mengkomunikasikan produknya sehingga mampu mempengaruhi dan mendorong konsuen dalam menciptakan suatu keputusan pembelian. Selain itu tujuan dari perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya

8 adalah agar konsumen dapat dengan mudah membedakan antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Dalam dunia pemasaran, komunikasi memegang peranan penting dalam peningkatan penjualan. Dari sisi konsumen, komunikasi turut membantu mereka dalam membuat keputusan pembelian, karena tanpa memperoleh informasi yang memadai, seorang konsumen tentu sangat sulit untuk mengambil keputusan untuk melakukan pembelian akan suatu produk atau jasa. Komunikasi yang dimaksud adalah jenis komunikasi dimasyarakat yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsinya. Kegiatan konsumsi yang dimaksud tidak hanya berupa tindakan pembelian sebenarnya (actual buying) melainkan mencakup keseluruhan tahapan keputusan pembelian. Konsumen biasanya melakukan komunikasi jenis ini setelah mereka mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Konsumen menceritakan bagaimana pengalaman serta segala hal lainnya yang mereka rasakan setelah mengkonsumsi produk atau jasa tersebut. Proses pencarian informasi dari lingkungan terdekat dinilai lebih baik karena sumber rujukan ini dinilai lebih dipercaya dan menghemat waktu, proses mendapatkan rekomendasi dari pihak-pihak terdekat mengenai suatu produk dapat diperoleh dari sumber rujukan seperti teman, keluarga, kenalan dan professional yang di dalam dunia pemasaran dikenal dengan istilah Word of Mouth Communication (WOMC). Dalam memasarkan produk maupun jasa Word of Mouh Communication (WOMC) sangat efektif sebagai media komunikasi, karena dasar seorang konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa biasanya didasarkan pada pengalaman konsumen sebelumnya yang telah menggunakan produk atau jasa tersebut, baik

9 pengalaman dari diri konsumen sendiri maupun dari orang-orang yang saling kenal dengan konsumen tersebut. Word of Mouth Communication (WOMC) juga dinilai sebagai salasatu media promosi yang lebih meyakinkan karena dasar dari seorang sumber rujukan menginformasikan suatu produk karena dia merasa puas terhadap produk tersebut, selain itu Word of Mouth Communication (WOMC) biayanya relatif jauh lebih murah dibanding jenis promosi lain bahkan bisa dikatakan tidak ada. Word of mouth yang bersifat positif dan negatif dapat membuat seseorang untuk merangsang minat beli mereka terhadap suatu produk, semakin positif dan sering informasi yang diterima seseorang dari pemberi informasi maka semakin kuat rasa ingin mencoba dan memiliki produk yang diceritakan tersebut. Oleh karena itu, melihat fenomena di atas akhirnya penulis mengambil penelitian tentang bagaimana word of mouth dan minat kunjungan konsumen di Sare Ater, dan akhirnya penulis mengambil judul: Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Minat Kunjungan Konsumen ke Sari Ater 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk penelitian dan analisis sebagai berikut: 1. Bagaimana Word of Mouth Communication konsumen Sari Ater? 2. Bagaimana minat kunjungan konsumen ke Sari Ater? 3. Bagaimana pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater?

10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari dan mendapatkan informasi mengenai Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen ke Sari Ater. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Word of Mouth Communication konsumen Sari Ater. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis minat kunjungan konsumen ke Sari Ater. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh: 1. Penulis Hasil penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen. 2. Perusahaan Diharapkan pihak perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan meningkatkan laba perusahaan.

11 3. Akademis Bagi para Akademisi diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pembahasan pengaruh pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater atau bahkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian berikutnya.