LAGU DAN TARI CANGGET SEBAGAI BENTUK ADAT BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG (SEBUAH KAJIAN FOLKLOR) Yuliana Universitas Negeri Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

Pada bab ini dipaparkan (1) latar belakang penelitian (2) rumusan penelitian (3) tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB II KAJIAN TEORITIK. menyangkut segala sesuatu yang baik atau buruk sebagai abstraksi,

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN. Struktur karya sastra dibedakan menjadi dua jenis yaitu struktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA. Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

Sumardjo & Saini (1994: 3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku masyarakat seharihari.

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa.

I. PENDAHULUAN. Sastra tidak terlepas dari kehidupan manusia karena sastra merupakan bentuk

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MITOS KIAI KALADETE TENTANG ANAK BERAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lebih teratur dan mempunyai prinsip-prinsip yang kuat. Mengingat tentang

BAB I PENDAHULUAN. Cianjur merupakan suatu kabupaten yang luas wilayahnya +/ ,48

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. dengan bangsa lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala masalah kehidupan tidak dapat dipisah-pisah untuk

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar 9 Tahun Dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 20.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

I. PENDAHULUAN. salah satu faktor penyebab keinginan manusia untuk hidup. membentuk sebuah komunitas yaitu masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan saat-saat penting dalam kehidupan seseorang. Peristiwa-peristiwa penting

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

II. TINJAUAN PUSTAKA. para ahli. Makna berasal dari bahasa Jerman meinen yang artinya ada di pikiran atau benar

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

PLBJ KOMPETENSI DASAR

Transkripsi:

LAGU DAN TARI CANGGET SEBAGAI BENTUK ADAT BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG (SEBUAH KAJIAN FOLKLOR) Yuliana Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini ada tiga yaitu : (1) Bentuk lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung, (2) Makna lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung, dan (3) Fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung. Penelitian ini secara umum untuk memperoleh deskripsi dari masyarakat Lampung.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa lagu dan tari cangget. Sumber data dalam penelitian ini adalah lagu daerah Lampung yang sudah direkam dalam kaset CD dan tari cangget yang sudah di dapat dalam bentuk foto serta informan terkait dengan tarian. Peneliti menggunakan dua cara untuk mengumpulkan data, yaitu: (1) wawancara (interview), dan (2) dokumentasi (documenter). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk lagu dan tari berupa teks lagu sedangkan bentuk-bentuk tarian berupa dokumen foto, kemudian makna yang terkandung dalam lagu cangget tersebut meliputi: makana estetika, makna sosiologis, dan makna religi. Makna tarian tersebut dapat dicirikan melalui bentuk gerakana-gerakan penari. Kemudian fungsi lagu dan tari tersebut dapat diambil melalui fungsi sosial, fungsi edukasi, fungsi religi dan fungsi estetik. Penelitian ini menunjukan bahwa bentuk, makna, dan fungsi yang terdapat dalam lagu dan tari cangget merupakan paparan tentang folklor. Kata Kunci: Folklor, Budaya, Lagu dan Tari. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang didukung oleh masyarakat adat yang bersangkutan. Budaya daerah merupakan suatu ciri khas di setiap daerah termasuk di dalamnya terdapat lagu dan tari daerah. Lagu daerah merupakan identitas jati diri media ekspresi dari masyarakat setempat. Hampir seluruh wilayah memiliki lagu dan tarian daerah yang merupakan ciri khas yang berbeda. Keunikan tersebut dapat dilihat dari teknik permainannya, Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 491

penyajiannya maupun bentuk atau ornologi instrumen musiknya. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (dalam Soekanto 2000: 189) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. Sementara Roucek (1984: 10) mengemukakan kebudayaan biasanya dikatakan sebagai benda-benda seperti lukisan, kesusasteraan, musik dan filsafat. Kesemuanya ini adalah sebagian kebudayaan dan bukan keseluruhanya. Kebudayaan menurut pemahaman teknis yang khusus bukan hanya saja merupakan seni dalam hidup, tetapi juga benda-benda yang terdapat di sekeliling manusia yang dibuat oleh manusia. Musik daerah maupun musik nasional salah satu karya musik yang mengambarkan ungkapan perasaan situasi dan kondisi kejiwaan maupun semangat yang berbeda-beda. di dalamnya tercemin suatu ungkapan perasaan yang beraneka ragam. Perasaan berupa kecintaan kepada tanah air, kebanggaan terhadap hasil budaya, ungkapan keberaniaan, kegelisahan dan bahkan mengungkapkan cinta-cinta luhur. Dalam musik memang dapat ditemukan berbagai konsep yang berhubungan dengan cinta-kasih, pengorbanan, ksayahduan (Mustopo, 1983: 51). Lagu dan tari cangget yang terdapat di Provinsi Lampung sangat menarik bila diangkat dalam sebuah penelitian, karena lagu dan tari tersebut merupakan ciri khas kebudayaan Lampung Pepadun yang sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat setempat dalam acara penyambutan tamu agung, adat pernikahan, dan upacara begawi. Jika dicermati tidak hanya mengandung nilai estetika (keindahan) sebagaimana yang tercermin dalam gerakan-gerakan tubuh para penarinya/suaranya yang khas, akan tetapi juga nilai kerukunan dan kesyukuran. Nilai kerukunan tercermin dalam fungsi lagu dan tari tersebut di antaranya adalah sebagai ajang berkumpul dan berkenalan baik bagi orang tua, kaum muda, laki-laki maupun perempuan. Dengan berkumpul dan saling berkenalan antar warga dalam suatu kampung atau desa untuk merayakan suatu upacara adat, maka akan terjalin silaturahim antar sesama dan akhirnya akan menciptakan suatu kerukunan di dalam kampung atau desa tersebut. Sedangkan nilai kesyukuran juga tercermin dalam tujuan diselenggarakannya lagu/tarian tersebut, yang merupakan salah satu unsur dalam penyelenggaraan suatu upacara adat sebagai perwujudan rasa Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 492

syukur kepada Sang Pencipta (Allah SWT). 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah bentuk lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung? 2) Bagaimanakah makna lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung? 3) Bagaimanakah fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dibagi kedalam tujuan umum dan khusus yaitu : 1.3.1 TUJUAN UMUM Untuk memberikan penjelasan tentang folklor lagu dan tari cangget khususnya dalam adat budaya masyarakat Lampung. 1.3.2 TUJUAN KHUSUS Secara operasional penelitian ini bertujuan: 1.3.2.1 Untuk mendeskripsikan bentuk lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung 1.3.2.2 Untuk mendeskripsikan makna lagu dan tari Cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung 1.3.2.3 Untuk mendeskripsikan fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BENTUK KEBUDAYAAM Budaya berkenaan dengan manusia hidup. Manusia belajar berfikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayannya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatankegiatan ekonomi dan politik, dan teknologi, sernuanya itu berdasarkan pola-pola budaya. (Deddi Mulyono dan Jalludin Rakhmat, 2003: 18) menjelaskan secara formal budaya sebagai tatanan pengetahuan pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha, individu dan kelompok. Budaya menampakkan diri dalam pola-pola bahasa, dan dalam bentuk- bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 493

dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu. Hipotesis bahwa semiotika menjadi teori umum tentang kebudayaan dan semiotika mungkin akan menggantikan antropologi budaya. Komunikasi dan signifikasi ternyata lebih gamblang jika dilihat dari sudut pandang semiotik. Dalam hal ini, hipotesis yang moderat pun perlu dikemukakan, yakni bahwa setiap aspek kebudayaan menjadi sebuah unit semantik, (Sudjiman dan Van Zoest, 1992: 51). 2.2 MAKNA KEBUDAYAAN Semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol. Pegetahuan kebudayaan lebih dari suatu kumpulan simbol, baik istilah-istilah rakyat maupun jenis simbol-simbol yang lain. Semua simbol, baik kata-kata yang terucapkan, sebuah objek seperti sebuah bendera, seperti gerak tubuh melambaikan tangan, sebuah tempat semacam masjid, peristiwa perkawinan, merupakan bagian-bagian suatu sistem simbol (Spradley dalam Sobur, 2003: 177) 2.3. TEORI FOLKLOR Dundes (dalam Danandjaja 1994: 1-4) kata folklor adalah pengindonesian dari kata inggris Folklor kata ini adalah kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Folk berarti kelompok orang-orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakan dari kelompok lain. Tetapi yang tergantung dalam hal ini ialah bahwa merekalah yang mempunyai tradisi, yaitu kebudayaan yang telah diwariskan secara turuntemurun yang mereka akui sebagai kelompok mereka sendiri. Adapun yang dimaksud dengan lore tradisi folk yang diwariskan turun-temurun secara lisan atau tutur kata, ataupun melalui contoh yang disertai dengan perbuatan dan alat-alat pembantu pengingat. Sedangkan Koentjaraningrat (1984: 50) mendefinisikan folklor adalah bagian kebudayaan kolektif apa saja yang diciptakan, disebarkan atau diwariskan melalui media lisan, yang disertai dengan perbuatan atau alat pengingat. Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa definisi folklor sebagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara turun-temurun dan tradisional, di antara anggota-anggota kelompok apa saja dalam versi yang berbeda. 2.4 PENGERTIAN TARI Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Karena taria adalah ekspresi jiwa, pasti di dalamnya mengandung maksudmaksud tertentu. Dari maksud yang jelas bisa mudah dirasakan oleh manusia lain sampek kepada maksud yang simbolis atau abstrak yang agak sukar/sering sukar sekali dimengerti, Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 494

tetapi tetap bisa dirasakan keindahanya (Sudarsono, 1977 : 34-35). Menurut Saragih (1994: 2-4) seni tari adalah salah satu cabang kesenian yang mengandung faktor keindahan yang dapat membangkitkan rasa haru dalam diri orang yang menikmatinya maupun yang menarikannya. Lebih lanjut Saragih mengemukakan bahwa seni tari adalah ungkapan jiwa yang mengandung unsur-unsur keindahan yang terjelma dalam bentuk gerakan yang teratur sesuai dengan irama yang mengiringnya. 2.5 SENI TARI FOLKLOR SETENGAH LISAN Kehidupan manusia yang diceritakan atau diproyeksikan di atas pentas adalah sebagai suatu bentuk kualitas komunikasi, situasi, action, (dan segala apa yang dilihat dalam pentas baik secara objektif maupun subyektif), yang menimbulkan perhatian, keterharuan dan ketenagan perasaan pada pendengar atau penontonya. Fungsi kesenian tradisional ditinjau dari unsur-unsur sastra yang berbentuk teater tradisional atau drama rakyat mempunyai ciri sebagai berikut: 1) Kegiatan teater atau seni pertunjukan yang merefleksikan masyarakat pada kurun waktu tertentu 2) Teater sebagai media ekspresi, bagi para pelakunya mempunyai fungsi lain yaitu sebagai kepentingan pendidikan dan sekaligus hiburan segar, 3) Teater tradisional mampu menggambarkan perkembangan masyarakat pada suatu tertentu (Suprianto dalam Hidayat, 1980: 18). Kesenian budaya tarian cangget ditinjau dari bentuk pementasanya termasuk dalam folklor setengah lisan, yaitu sebuah tari yang menampilkan tarian dengan diselingi lagu dan cerita rakyat. Folklor setengah lisan yaitu folklor yang diciptakan, disebarluaskan dan diwariskan dalam bentuk lisan dan gerak isyarat. Adapun drama rakyat atau teater tradisional, merupakan gambaran kehidupan atau watak manusia rakyat atau teater tradisional. Drama rakyat yang dibina dan dikembangkan di kalagangan rakyat jelata mempunyai ciri-ciri sederhana, spontan, jujur, dan tidak dibuat-buat (Danandjaja, 1994: 5). HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 BENTUK LAGU DAN TARI CANGGET DALAM ADAT BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG Berikut disajikan teks lagu cangget agung sebagai basis analisis dan kerangka argumentasi dalam pengkajian Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 495

4.2.1 BENTUK LAGU/TEKS Sesat agung sai wai wai (K 1) Talo butabuh tari cangget (K 2) Gawi adat tanno te-gow cakak pepadun (K 3) Adat budaya lampung nayah tamon (K 4) Ragom way way no (K 5) Jepana garuda now rata sebatin (K 6) Cangget agung cangget agung muleibatangan (K 7) Dilomku ta maro di lomku ta maro mejong busanding (K 8) Gawi adat lampung gawi adat lampung jale jamaan ta now (K 9) Lappah kham jamo-jamo ngeles tari kow adat lampung (K 10) (Terjemahan lagu di atas) Tiba saatnya pesta adat Untuk penobatan sang putera raja Adat budaya lampung banyak sekali ragam keindahannya Jepana, tanda burung garuda, kendaraan para tetua adat Cangget agung, cangget agung. Puteri-puteri ratu di dalam pelaminan duduk bersanding Pesta adat lampung, adalah warisan leluhur sejak jaman dahulu. Mari bersama-sama melestarikan adat lampung. Istilah bentuk lagu (song form) digunakan untuk mengidentifikasi baik pola-pola musik instrumental mapun vokal. Bentukbentuk dasar lagu meliputi bagianbagian struktural pokok dari bentukbentuk bagian (parts). Bentuk lagu di atas merupakan simfoni yaitu karya musik untuk orkestra dan dipentaskan di panggung, bentuk umumnya yaitu: - Bagian 1. Tempo lambat, pernyataan lagu lambat (adagio) - Bagian 2. Tempo sedang, pernyataan lagu sedang (moderato) - Bagian 3. Tempo cepat, pernyataan lagu kurang cepat (allegro) - Bagian 4. Tempo cepat, pernyataan lagu cepat (presto) 4.2 MAKNA LAGU DAN TARI CANGGET DALAM ADAT BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG a. Makna Estetika Lagu Cangget Agung Makna estetik lagu cangget agung berkenaan dengan nilai rasa seni yang tidak hanya mengandung nilai kenikmatan bentuk, tetapi juga mengundang nilai kenikmatan inderawi. Nilai rasa seni tersebut terajut dalam satu kesatuan dengan pemakaian fenomena puisitas guna menimbulkan efek musikal ketika lagu cangget agung didendangkan. Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 496

Sesat agung sai wai-wai Tiba saatnya pesta adat (K 1) Dalam kutipan di atas ditandai nilai kenikmatan dan mengundang inderawi ditandai dengan pemakaian beberapa fenomena bahasa berikut: (a) asonasi berstruktur asimetris berupa permainan fonem vocal a-i dalam kata sai wai-wai, (b) kedua kata tersebut terdiri atas dua pola suku kata sehingga terjadi keseimbangan dalam pengucapan, dan (c) kata pertama terbuka dengan pola /k-v-v-k/, sedang kata kedua bersuku dengan pola /k-v-kv/. b. Makna Sosiologis Lagu Cangget Agung Guratan makna sosiologis yang tersurat dan tersirat lagu cangget agung dapat dilihat dan disimak dalam satuan bahasa yang dipakai dalam kalimat berikut ini: lappah kham jamo-jamo ngeles tari kow adat Lampung mari bersama-sama melestarikan adat Lampung (K 10) Kutipan tersebut merupakan salah satu sipul utama untuk menunjang dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sebagai manusia dan masyarakat, dikatakan demikian karena selain mengajak melestarikan adat budaya Lampung, dengan seringnya bersamaan maka makna sosial akan tecermin seseringnya mereka bersamaan atau berkumpul dalam kegiatan sehari-hari hal ini ditandai dengan adanya pemakaian kain tapis yang menjadi ciri khas Provinsi Lampung, kemudian cara penggunaaan bahasa sehari-hari. c. Makna Religi Lagu Cangget Agung Makna religius lagu cangget agung berkaitan dengan persepsi masyarakat Lampung tentang eksitensi Tuhan (jale jamaan) kekuatan supranatural atau adimanusiawi. Manusia dan masyarakat diyakini dalam ziarah kehidupan di dunia menuju kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Suratan dan siratan makna religius lagu cangget agung dapat disimak dalam satuan bahasa yang dipakai dalam kalimat berikut: Gawi adat Lampung gawi adat Lampung jale jamaan ta now pesta adat Lampung, adalah warisan leluhur sejak jaman dahulu (K 8) 4.3.2 Makna Tari Cangget Tari cangget sangat unik dan menarik, keunikan tersebut yaitu sering dijadikan ajang pencarian jodoh oleh masyarakat, banyak orang tua berkumpul untuk memperhatikan gerak tari para pemuda-pemudi saat membawakan tari cangget. Mereka percaya cara mereka menari merepresentasikan nilai estetika dan budi pekerti. Banyak dari mereka yang datang ke pertunjukan tari cangget akhirnya berkenalan dan menikah. Selain menjadi ajang pencarian jodoh Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 497

tari cangget juga menjadi pengikat tali kerukunan antar warga. 4.4 Fungsi Lagu dan Tari Cangget dalam Adat Budaya Masyarakat Lampung Pertunjukan lagu dan tari cangget sebagai bagian dari salah satu unsur-unsur kebudayaan, terjadi karena masyarakat penduduknya ingin memenuhi kebutuhan akan nalurinya mengenai hiburan atau keindahan. Bahwa kebudayaan adalah satu keseluruhan yang kompleks, yang terkandung di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuankemampuan yang lain serta kebiasaankebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota dari suatu masyarakat. Tari cangget yang dipertunjukan dengan gerak dan ekspresif salah satunya gerak sembah (sebagai pengungkapan rasa hormat) hal ini identik dengan masyarakat Lampung ketika akan menyambut tamu agung selayaknya para penari memberi hormat terlebih dahulu kepada tamu. Semua itu tercermin dalam gerakangerakan dan alat musik yang disajikan. 4.4.1 Fungsi Sosial Tari Cangget Secara sosiologis kebudayaan dipandang sebagai keanekaragaman keinginan/kehendak dan perilaku masyarakat dalam rangka mencari kepuasaan dan keseimbangan sosial-kulturnya, bersamaan masyarakat yaitu interaksi dan relasi sosial yang dikembangkan. Cangget sebagai tarian khas orang Lampung Pepadun. Pepadun sendiri dalam bahasa Lampung berasal dari kata padu yang berarti berunding. Jadi Pepadun dapat diartikan sebagai suatu perundingan atau musyawarah dalam suasana kekeluargaan untuk mencapai suatu kesatuan yang utuh. Tari cangget jika dicermati tidak hanya mengandung nilai estetika (keindahan), sebagaimana yang tercermin dalam gerakan-gerakan tubuh para penarinya. Akan tetapi juga nilai kerukunan dan kesyukuran. 4.4.2 Fungsi Edukasi Tari Cangget Tari cangget yang memiliki ciri khas masyarakat Lampung beradat Pepadun merupakan suatu potensi untuk mengembangkan budaya Lampung melalui dunia pendidikan. Salah satunya adalah dengan melestarikan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa SD, SMP, SMA dan SMK baik di kota maupun di Kabupaten. 4.4.3 Fungsi Religi Tari Cangget Tari cangget selain mempunyai nilai estetik (keindahan) juga mempunyai fungsi nilai religi, salah satunya melalui gerakan knui melayang (lambang keagungan). Dikatakan demikian karena melalui gerakan tersebut para penari jika sedang menyelengarakan suatu upacara adat maka penari memberikan ungkapan rasa bersyukur kepada Allah SWT. Bagi masyarakat muslim Lampung tari cangget dipercaya Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 498

sebagai lambang prinsip Pi il Pesenggiri dilandasi nilai dan hukum Islam dalam surat Ali Imron Ayat 104. 4.4.4 Fungsi Estetik Tari Cangget Tari cangget pada hakikatnya adalah unsur kebudayaan yang bersumber pada aspek perasaan, yaitu perasaan estetis. Rasa estetis ini yang mendorong budi daya manusia untuk menciptakan aneka ragam kesenian guna memenuhi kebutuhan akan nilainilai keindahan pada suatu pertunjukan. 4.4.5 Aspek-aspek Folklorik Setengah Lisan pada Tari Cangget Folklor lisan adalah ungkapan tradisional yang diucapkan secara tradisional lisan, dan diperoleh secara turun-temurun. Di antaranya dapat berupa cerita rakyat, nyanyian rakyat, dan ungkapan rakyat. Salah satunya tari cangget, karena jika dicermati tarian ini selain mengandung nilai estetika juga mengenalkan pada masyarakat bahwa pentingnya dalam menjalin silatuhrami antar warga kampung dan desa. Adapun gerakgerak tarian yang dituangkan melalui ungkapan yaitu: (a) gerak sembah, sebagai pengungkapan rasa hormat, (b) gerakan knui melayang, lambang keagungan, (c) gerak igel, lambang keperkasaan, (d) gerak ngetir, lambang keteguhan dan kesucian hati, (f) gerak rebah pohon, (lambang kelembutan hati, (g) gerak jajak/pincak, lambang kesiagaan dalam menghadapi marabahaya dan (h) gerak knui tabang, lambang rasa percaya diri. Sehingga bila dilihat dari unsur gerak kesenian tidak terlepas dari suatu cerita rakyat atau legenda yang terdapat di Provinsi Lampung. a. Cerita Rakyat Asal-usul Terbentuknya Nama Lampung Asal-usul Provinsi Lampung dari Sekala Brak yaitu sebuah kerajaan yang letaknya di dataran Belalu, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administrasi kini di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah Provinsi Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungaisungai yaitu Way Komering, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten. PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan seluruh hasil penelitian terhadap lagu dan tari cangget yang terdapat di Provinsi Lampung, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Bentuk lagu cangget agung berupa teks yang merupakan simfoni karya musik untuk orkesta, lagu cangget agung agung dapat dilihat melalui tempo lambat, pernyataan lagu lambat (adagio), tempo sedang, pernyataan lagu sedang (moderato), tempo cepat, Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 499

pernyataan lagu kurang cepat (allegro) dan tempo cepat, pernyataan lagu cepat (presto). 2) Makna lagu dan tari cangget merupakan cerminan budaya masyarakat Lampung yang bersifat multidimensional. Makna estetika lagu cangget aggung berkaitan dengan nilai rasa seni yang mengundang inderawi. Kemudian makna sosiologis lagu cangget agung tercermin dalam berkumpul atau bersilaturahmi antar warga setempat, dan makna religius lagu cangget agung berkaitan dengan persepsi masyarakat Lampung tentang eksitensi Tuhan (jale jamaan). Sedangkan makna tari cangget sering digunakan dalam pencarian jodoh, diantaranya tari cangget nyambuk temui gerak knui maknanya melambangkan keagungan. Tari agung gerak rebah pohon maknanya kelembutan hati. Tari cangget nyambuk temui gerak ngetir maknanya keteguhan dan kesucian hati. Dan tari cangget pilangan gerak sembah maknanya pengungkapan sebagai rasa hormat. 3) Fungsi lagu dan tari cangget itu sendiri meliputi: (a) Fungsi sosial kebersamaan masyarakat yaitu interaksi dan relasi sosial yang dikembagakan melalui tari cangget sebagai tarian khas orang Lampung Pepadun, (b) Fungsi edukasi yang terus dikembangkan melalui kegiatan muatan lokal disekolah SD, SMP, SMA dan SMK, (c) Fungsi religi yang terdapat pada gerakan para penari memberikan ungkapan rasa bersyukur kepada Allah SWT, dan (d) Fungsi estetik tari cangget pada hakikatnya adalah unsur kebudayaan yang bersumber pada aspek perasaan, yaitu perasaan estetis. Rasa estetis ini yang mendorong budi daya manusia untuk menciptakan aneka ragam kesenian guna memenuhi kebutuhan akan nilai-nilai keindahan. 5.2 SARAN-SARAN Selaras dengan simpulan di atas, berikut disajikan beberapa saran sebagai ancangan alternatif dalam rangka merevitalisasi bentuk, makna, dan fungsi yang terkandung dalam lagu dan tari cangget yakni: 1. Saran kepada pemerintah Lampung Lagu dan tari cangget yang terdapat di Provinsi Lampung merupakan salah satu aset kebudayaan yang harus dilestarikan. Karena lagu dan tarian tersebut merupakan cerminan unsur-unsur budaya yang memuat seperangkat gambaran cara pandang tentang dunia. Disarankan Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 500

kepada pemerintah Provinsi Lampung untuk melakuakn upaya pendokumentasian lagu dan tarian rakyat dalam sebuah mekanisme program yang lebih sistemis dan terstruktur dalam satu kesatuan. Pemerintah diharapkan akan lebih peduli dengan kesenian dan ikut serta dalam mewujudkan visit kebudayaan, seperti mengadakan tarian pada Hari Pendidikan Nasional. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, dan Hari Ulang Tahun sumpah Pemuda. 2. Saran kepada masyarakat Lampung Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat akan terus menjunjung tinggi makna dan fungsi nilai yang terkandung dalam lagu dan tari cangget. Selain itu lagu dan tari cangget mampu dikemas ke dalam tarian modern dan terus diajarkan kepada generasi muda selanjutnya. Karena penerus bangsa tidak akan mengenal dan mengetahui kebudayaanya sendiri jika masyarakat tidak ikut menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya yang ada. 3. Saran kepada peneliti selanjutnya Peneliti sangat mengharapkan dan sekaligus menyarankan agar ada kelanjutan dari penelitian tentang lagu dan tari cangget yang merupakan kebudayaan Lampung yang sampai sekarang masih eksis dan digemari oleh masyarakatnya. Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 501

DAFTAR PUSTAKA Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama. Hadikusuma, Hilman. 1990. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung: Maju Mundur. Hidayat, Agus. 2007. Seni Tari Glipang Probolinggo sebuah Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna dengan Pendekatan Folklor. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Malang. Ishomuddin, MS. 1987. Sosiologi Perspektif Islam. Malang: UMM Pres. Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Mustopo, Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya-Indonesia: Usaha Nasional. Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Roucek, S. Joseph. 1984. Pengantar Sosiologi. Bina Aksara. Saragih, F. Nagkir 1994. Pendidikan Seni Tari. Jakarta: Erlangga Sedywati, Edy. 1983. Aspek-aspek Komunikasi Budaya yang diekspresikan dalam Tari. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Setiadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo. Sudarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia. Jakarta: Depdikbud Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineke Cipta Sumardjo, Jakob 1992. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditiya Bakti. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Wiliam. 1985. Antropologi. Jakarta: Unipres Jurnal Artikulasi Vol.8 No.2 Agustus 2009 502