Langoday Hieronimus Aldo Yediya 1

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA SUMBAWA DALAM UPAYA ADAPTASI BUDAYA. Studi Pada Paguyuban Mahasiswa Sumbawa di Malang

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN

sebagai bentuk eksistensi.

FUNGSI TARI REMBARA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BUDAYA PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN PASER

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

Jelly Yoanita 1. Kata Kunci : Penggunaan Teknologi Informasi, Smartphone Blackberry, Perilaku Konsumen Online.

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Film Tanah Air Beta Karya Ari Sihasale) S K R I P S I

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

PERAN MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENJANGKAU CALON SISWA BARU DI SMKN 7 SAMARINDA

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

PESAN PROSOSIAL DAN ANTISOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film Minggu Pagi di Victoria Park Karya Lola Amaria)

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

Upaya Majalah Emusikaltim Dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Tentang Kebudayaan Kaltim di Kota Samarinda.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Kornilah Komunikasi Massa. Bandung. Simbiosa Rekatam Media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap


PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI BANTENGAN (Studi Resepsi Pada Anggota Padepokan Gunung Ukir Di Kota Batu) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS

STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN CITY BRANDING KOTA WISATA BATU Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu

PENGHAMBAT AKTIVITAS HUMAS DALAM MENSOSIALISASIKAN POTENSI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GRESIK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan


MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

UPAYA MAJALAH EMUSIKALTIM DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TENTANG KEBUDAYAAN KALTIM DI KOTA SAMARINDA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

ejour nal lmu Komunikasi, 5 (3) 2017: ISSN (Cetak), ISSN x (Online), ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID (Studi Kasus Pada TK Al-Quran Al-Ittihad Samarinda)

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang di dapat peneliti mengenai Tingkat

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

TEKNIK KOMUNIKASI KOERSIF DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM MENANGGULANGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA SAMARINDA

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB IV PENUTUP. Selatan, serta mengemukakan mitos-mitos larangan yang masih berkembang di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

Adegan Erotis Pada Film Horor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

PERAN BINAMITRA DALAM SOSIALISASI KEWAJIBAN MENGGUNAKAN HELM SNI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

ejournal Ilmu Komunikasi Volume 3, Nomor 2, 2015

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

PANDANGAN REMAJA TENTANG KEKERASAN NON VERBAL DALAM ACARA OPERA VAN JAVA (Studi Pada SMA ISLAM Malang) SKRIPSI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

R. R Dinar Soelistyowati

BAB III METODE PENELITIAN

INTERPRETASI WARGA BANJAR TERHADAP KAIN SASIRANGAN SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL (Studi pada Anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Banjarmasin di Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KAUM HOMOSEKSUAL DALAM PENGUNGKAPAN DIRI / SELF DISCLOSURE KEPADA SAHABAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. animasi 3 dimensi tentang suasana desa Lomaer, Kecamatan Blega, Bangkalan

BAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ejournal Ilmu Komunikasi Volume 3, Nomor 2, 2015

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan)

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MEMPERKENALKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DI RIAU. (Studi Pada Mahasiswa UMM Asal Riau)

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Transkripsi:

ejournal lmu Pemerintahan, 2014, 1 (2): 378-387 ISSN 0000-0000, ejournal.ik.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PERAN PAGELARAN SENI TARI KUDA LUMPING SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BUDAYA DALAM MELESTARIKAN NILAI BUDAYA TRADISIONAL (STUDI PADA PAGELARAN SENI TARI KARYO MUDHO DI KOTA SAMARINDA) Langoday Hieronimus Aldo Yediya 1 Artikel ini membahas bagaimana peran pagelaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi budaya dapat melestarikan nilai budaya yang terdapat di masyarakat, pagelaran seni tari tradisional khususnya kuda lumping merupakan bagian dari produk kebudayaan yang dibentuk oleh masyarakat, serta dari seluruh unsur yang terdapat dalam kebudayaan akan mengandung sebuah nilai, nilai yang berharga dan dianggap penting untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung jawab dari setiap anggota masyarakat yang ada di dalam proses kehidupan manusia. Dalam hal ini, proses-proses penyampaian nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat dilakukan melalui kegiatan komunikasi lintas budaya, artinya bahwa proses komunikasi lintas budaya akan memberikan pengaruh kepada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan proses komunikasi tersebut. Ditinjau dari fungsi dan manfaat keberadaan nilai budaya, membuat nilai budaya yang ada di masyarakat menjadi sangat penting untuk dilestarikan, sebagai pembentukan jati diri bangsa yang ada di Indonesia, meningkatkan kecintaan kepada kebudayaan tradisional, hingga memberikan dampak membentuk perilaku yang baik dan yang tidak baik untuk dapat dilakukan. Pelestarian kebudayaan berupaya nilai budaya yang ada di masyarakat juga menjadi sebuah tanggung jawab bersama untuk dilakukan oleh seluruh unsur masyarakat. Artinya setiap anggota masyarakat memiliki peran yang besar dalam upaya melestarikan sebuah nilai kebudayaan di Indonesia, khususnya melalui pagelaran seni tari kuda lumping yang ada di kelurahan Jawa Kota Samarinda. Kata Kunci: : Peran Seni Tari Kuda Lumping, Media Komunikasi Budaya, Nilai Budaya Pendahuluan Kehidupan manusia yang terdapat dalam dunia ini terdiri dari berbagai unsur yang saling berpengaruh satu dengan lainnya, hal ini termasuk dalam sistem kebudayaan yang merupakan hasil karya cipta dari pemikiran, perasaan 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: langodayaldo@ymail.com

Peran Pagelaran Seni Tari Dalam Melestarikan Nilai Budaya (Langoday.H Aldo Y) dan nurani manusia. Hasil dari ini semua, akan membentuk kebudayaan yang membuat setiap kelompok-kelompok manusia memiliki ciri-ciri yang berbeda. Bagian dari kebudayaan yang menjadi dasar dan wujud dari kebudayaan itu sendiri terkandung dalam nilai budaya, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting dan menjadi bagian dalam proses kehidupan manusia untuk dapat mengatur dan menjaga kualitas pola perilaku yang dilakukan oleh manusia. Kebudayaan manusia juga terwujud dalam kegiatan kesenian tari dan pemikiran-pemikiran yang diterima, lalu diterapkan oleh manusia di dalam proses kehidupannya. Salah satu wujud kebudayaan manusia yang berasal di masyarakat adalah kebudayaan kesenian Jawa yaitu seni tari kuda lumping. Kesenian ini menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Jawa yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, kesenian ini juga menjadi sebuah ciri, bahwa ketika kesenian ini ditampilkan maka semua orang yang menyaksikan, akan dapat mengetahui bahwa kesenian ini merupakan produk kebudayaan yang berasal dari suku Jawa. Kebudayaan kesenian tari kuda lumping yang dilaksanakan saat ini tentunya mengalami berbagai tantangan dan kendala karena kesenian tradisional ini berada di jaman modern dengan proses globalisasi yang sangat mempengaruhi seluruh nilai budaya yang berlaku. Kesenian tari kuda lumping sangat syarat mengandung nilai budaya yang menjadi dasar baik bagi masyarakat suku Jawa dan masyarakat umum untuk dapatmenjalankan proses kehidupan dengan dasar nilai budaya yang berlaku. Nilai budaya ini menjadi hal yang terus diperjuangkan dan terus diusahakan untuk dapat dilestarikan oleh seluruh orang yang terlibat dalam kesenian ini. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana peran pagelaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi tradisional dalam melestarikan nilai budaya pedoman tata kelakuan di Kel. Jawa Kec. Samarinda Ulu. 2. Apa saja kendala yang dihadapi seni tari kuda lumping Karyo Mudho dalam melestarikan nilai budaya. Sementari itu dalam artikel ini juga mengandung tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui manfaat dari peran pagelaran seni tari sebagai media komunikasi tradisional dalam melestarikan nilai budaya di Kel. Jawa Kec. Samarinda Ulu 2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi kelompok seni tari kuda lumping Karyo Mudho dalam melestarikan nilai budaya 379

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 378-387 Kerangka Dasar Teori Peran Adapun menurut Soekanto (1984) peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran. Peran menurut Lia (2009) peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dair perilaku yang diharpkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Komunikasi Budaya Pengertian kumonikasi budaya menurut Samovar (2010) komunikasi anatar budaya atau intercultural communication terjadi apabila sebuah pesan atau message yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain. Renaldy (2010) komunikasi anar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Media Tradisional Sedangkan menurut Nurudin (2008) media tradisional adalah alat komunikasi yang sudah lama digunakan disuatu tempat (desa) sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern dan sampai sekarang masih digunakan didaerah itu. Adapun isinya masih berupa lisan, gerak isyarat atau alat pengingat dan alat bunyi-bunyian. Beberapa kelebihan media tradisional yang disampaikan oleh Nurudin (2008:116) adalah sebagai berikut: 1. Ia tumbuh dan berkembang di masyarakat, sehingga dianggap sebagai bagian atau cermin kehidupan masyarakat. Disamping apa yang disuguhkan lebih mengena di masyarakat, melalui media tradisional juga bisa diselipkan pesan pembangunan, misalnya dalam cerita teater rakyat, seni tari rakyat, ketoprak atau wayang. 2. Media rakyat harus dinikmati dengan jenjang pengetahuan atau pendidikan tertentu (karena sifatnya tertulis, maka masyarakat harus bisa membaca terlebih dahulu), sedangkan media tradisional bisa dinikmati semua lapisan masyarakat. 380

Peran Pagelaran Seni Tari Dalam Melestarikan Nilai Budaya (Langoday.H Aldo Y) 3. Seni tradisional sifatnya lebih menghibur sehingga lebih mudah mempengaruhi sikap masyarakat. Disamping itu, seni tradisional tidak perlu dinikmati dengan mengerutkan dahi. Nilai Budaya Pengertian nilai budaya adalah nilai-nilai yang terkadung dalam budaya. Saputra (2011) mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku, keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai relatif sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nurudin (2008) nilai budaya terdiri dari konsepsi konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal hal yang mereka anggap amat mulia. Sifat-sifat hakiki dari sebuah nilai budaya sesuai yang disampaikan oleh Setiadi (2006 : 35) antara lain: 1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia. 2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya. 4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajibankewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakantindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan. Fungsi nilai budaya dalam kehidupan manusia sebagai masyarakat menurut Setiadi (2006 : 37) adalah sebagai berikut: 1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya. 2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuankemampuan lain. 3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia. 4. Pembeda manusia dan binatang. 5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku di dalam pergaulan. 6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. 7. Sebagai modal dasar pembangunan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena peneliti bermaksud untuk menentukan 381

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 378-387 memahami, menjelaskan dan memperoleh gambaran yang mendalam tentang peran humas dalam implementasi corporate social responsibility. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga dengan pembatasan studi tersebut akan memudahkan peneliti dalam pengolahan data yang kemudian menjadi suatu kesimpulan. Sesuai dengan masalah yang di rumuskan, maka penelitian ini di fokuskan:. 1. Peran pagelaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi budaya dalam melestarikan nilai budaya untuk pedoman tata kelakuan. 2. Nilai-nilai budaya yang ditanamkan ketika pagelaran seni tari tari kuda lumping Karyo Mudho. 3. Kendala yang dihadapi dalam melestarikan nilai budaya melalui pagelaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi tradisional. Sumber dan Jenis Data - Data primer akan diperoleh dengan melakukan teknik pengamatan (observasi) dan wawancara kepada beberapa pihak yang menjadi narasumber dari kelompok seni tari karyo mudho dalam hal ini yaitu; pimpinan kelompok seni tari, pengurus, pemain tari kuda lumping, dan penonton pagelaran seni tari. Penentuan narasumber untuk memperoleh data tersebut, dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009 : 85). - Data sekunder diperoleh dengan mengutip dari sumber lain seperti berbagai jenis data yang diperoleh melalui studi pustaka seperti buku buku kepustakaan, majalah, foto, koran dan sebagainya sebagai referensi yang digunakan untuk mendukung penelitian yang sedang berlangsung. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengamatan (observasi) 2. Wawancara 3. Penelusuran Pustaka 4. Dokumen Teknik Sampling Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Dimana purposive sampling (Sugiyono:53) adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu 382

Peran Pagelaran Seni Tari Dalam Melestarikan Nilai Budaya (Langoday.H Aldo Y) ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau dia sebagai pimpinan sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman : 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan/verifikasi Empat jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif, dimana peneliti harus siap bergerak di antara empat hal tersebut selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama sisa waktu penelitian. Hasil Penelitian dan Pembahasan Peran Pagelaran Seni Tari Kuda Lumping Sebagai Media Komunikasi Budaya Dalam Melestarikan Nilai Budaya Melestarikan kebudayaan yang berada di Indonesia bukan berlangsung dengan waktu yang singkat melainkan ada proses yang sangat panjang hingga akhirnya setiap orang yang memegang erat nilai dari suatu budaya itu harus mampu mempertahankan dan melestarikan kepada semua generasi penerus, dan ini merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh kelompok seni tari Karyo Mudho, ada begitu banyak tanggung jawab ketika semua pesan dan nilai budaya yang diturunkan dari para leluhur harus terus dapat dijaga dan dilestarikan, serta mampu diteruskan kepada generasi berikutnya. Peran pagelaran seni tari kuda lumping yang sangat mempengaruhi pelestarian kesenian tradisional ini, membuat setiap pelaksanaan pagelaran seni tari ini harus mampu menampilkan pertunjukan-pertunjukan yang menarik agar setiap orang yang menyaksikan pagelaran tersebut tidak cepat merasa bosan, akibat pertunjukan dari setiap aksi maupun tari-tarian yang hanya begitu saja. Pengembangan tari-tarian dan aksi dalam setiap pertunjukan menjadi kunci seberapa kuatnya pagelaran seni tari kuda lumping mampu menarik perhatian dari khalayak banyak agar dapat menonton pagelaran seni tersebut. Hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi tingkat pemahaman akan nilai budaya yang disampaikan melalui pagelaran seni tari kuda lumping, serta khususnya dalam rangka melestarikan kesenian tari tradisional sebagai media komunikasi budaya. Selanjutnya peran pagelaran seni tari kuda lumping yang sering dilaksanakan sangat mempengaruhi pola berpikir bagi setiap anggota kelompok dan meningkatkan rasa tanggung jawab dari setiap anggota kelompok Karyo 383

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 378-387 Mudho untuk terus melakukan yang terbaik dalam pagelaran seni tari kuda lumping serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial kepada seluruh masyarakat yang menyaksikan pageleran seni tari kuda lumping Karyo Mudho. Nilai Budaya yang Ditanamkan Dalam Pagelaran Seni Tari Kuda Lumping Karyo Mudho Nilai budaya yang diperoleh oleh manusia saat ini tentunya akan mempengaruhi setiap tindak perilaku yang dilakukannya ketika hadir ditengahtengah kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, kesenian tradisional juga tersmasuk dalam bagian dari kebudayaan, yang artinya melalui kesenian tradisional mengandung nilai-nilai budaya yang akan mempengaruhi setiap perilaku manusia yang menerima atau melakukan kesenian tradisional tersebut. Proses penyampaian pesan berupa nilai budaya ini dilakukan melalui sebuah proses komunikasi budaya, ketika setiap pagelaran seni tari kuda lumping menjadi media tradisional yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan nilai budaya dalam pagelaran seni tari tersebut. Pagelaran seni tari kuda lumping oleh kelompok Karyo Mudho, menggambarkan bahwa melalui pagelaran seni tari kuda lumping ini ada nilainilai yang terkandung dalam setiap proses-proses yang dilakukan melalui pagelaran seni tari kuda lumping. Berdasarkan yang telah disampaikan oleh ketua kelompok Karyo Mudho maka nilai-nilai budaya yang ditanamkan dalam pagelaran seni tari kuda lumping terangkum dalam beberapa hal yaitu; tanggung jawab, kekompakan, ketertiban, keindahan, ketegasan atau kebijaksanaan, toleransi, saling mendukung, saling membantu secara gotong royong, keterbukaan, kerendahan hati, serta pemikiran serta tindakan yang visioner. Semua hal tersebut secara tersurat terkandung dalam setiap pagelaran seni tari kuda lumping oleh Karyo Mudho dan hal yang demikian pula yang ditanamkan di dalam setiap pertemuan melalui pendidikan kebudayaan kepada setiap anggota kelompok seni tari Karyo Mudho. Kendala yang Diahadapi Dalam Melestarikan Nilai Budaya Melalui Pagelaran Seni Tari Kuda Lumping Sebagai Media Komunikasi Tradisional Kendala yang dihadapi oleh setiap manusia tentunya akan sangat mempengaruhi seberapa baik hasil perubahan yang diupayakan oleh orang tersebut. Kendala bagi manusia dalam proses-prosesnya dihadapi dan direspon dengan beragam, tidak semua orang mampu melewati semua tantangan yang mencoba menghambat atau bahkan merusak semua upaya perjuangan untuk mengalami perubahan hidup yang lebih baik. Bagi setiap orang yang mampu melewati semua tantangan dan kendala yang dihadapinya dengan cara yang positif dan bijaksana, tentunya akan membuat hasil yang berbeda dalam setiap sifat, karakter dan perilaku yang dikeluarkannya, terlebih hal ini akan sangat mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya agar juga dapat membuahkan 384

Peran Pagelaran Seni Tari Dalam Melestarikan Nilai Budaya (Langoday.H Aldo Y) hasil-hasil perilaku yang positif, maka takhayal perubahan yang luar biasa akan diperoleh bagi setiap orang yang mampu melewati setiap proses-proses kendala dengan cara yang baik dan bijaksana. Kendala pelestarian nilai budaya oleh kelompok Karyo Mudho yang terutama ada dana, pendanaan tentunya menjadi kebutuhan dasar bagi setiap organisasi apa pun. Dana yang dibutuhka untuk melakukan perawatan peralatan dan perlengkapan tentunya tidak sedikit, terlebih beberapa alat yang harus disewa menambah banyak pengeluaran dana yang harus dibutuhkan dalam setiap persiapan pagelaran seni tari. Pembinaan dan pelatihan bagi setiap anggota kelompok tentunya juga membutuhkan dana. Selanjutnya kendala dalam bahasa, bahasa merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan-pesan nilai budaya secara lisan. Hal inilah yang membuat setiap orang yang tidak berasal dari suku Jawa mengalami kendala dalam memahami nilai-nilai budaya yang disampaikan melalui para anggota kelompok maupun dari setiap lagu-lagu yang mengandung nilai budaya dengan menggunakan bahasa Jawa. Berdasarkan hasil observasi penulis mengenai kendala dalam upaya melestarikan nilai budaya melalui pagelaran seni tari kuda lumping oleh kelompok seni tari Karyo Mudho adalah publikasi kegiatan pagelaran seni tari kuda lumping. Publikasi kepada masyarakat dalam setiap kegiatan pagelaran seni tari kuda lumping yang kurang sangat mempengaruhi jumlah penonton pagelaran seni tari kuda lumping tersebut. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai peran pagelaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi budaya dalam melestarikan nilai budaya tradisional oleh kelompok seni tari Karyo Mudho di kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu, mendapatkan kesimpulan yang dapat dipaparkan yaitu; 1. Peran pagerlaran seni tari kuda lumping sebagai media komunikasi tradisional sangat penting dalam upaya melestarikan nilai budaya untuk pedomana tata kelakuan yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat suku Jawa di Kelurahan Jawa. Selain itu, melalui pagelaran seni tari kuda lumping, seluruh lapisan masyarakat dan semua latar belakang masyarakat yang berbeda suku dan kebudayaan sama-sama dapat belajar atau proses edukasi kebudayaan yang juga menghibur, serta mengetahui bentuk-bentuk kedubayaan masyarakat suku Jawa yang ada di Kelurahan Jawa. Nilai-nilai budaya yang menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat antara lain; tanggung jawab, kekompakan, ketertiban, keindahan, ketegasan, kebijaksanaan, toleransi, saling mendukung, saling membantu dengan gotong 385

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 2014: 378-387 royong, keterbukaan, kerendahan hati, serta pemikiran dan tindakan yang visioner dapat dilaksankan dan dipahami oleh masyarakat serta berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat. 2. Pagelaran seni tari kuda lumping sangat syarat mengandung nilai budaya yang menjadi acuan dalam kehidupan bermasyakat. Nilai budaya yang ada di dalamnya pun dapat diterapkan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pagelaran seni tari kuda lumping tersebut. Hal tersebut juga yang menjadi dasar seluruh masyarakat umumnya dan anggota kelompok khususnya untuk dapat terus melestarikan nilai budaya ini dalam setiap perkembangan jaman yang ada saat ini. 3. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi oleh Karyo Mudho dalam upaya melestarikan nilai budaya terjadi bukan hanya berasal dari dalam kelompok seni tari Karyo Mudho saja tetapi juga terjadi kendala dari pihak luar kelompok yang membuat upaya melestarikan nilai budaya menjadi terhambat. Kendala pendana oprasional kelompok seni tari Karyo Mudho menjadi yang terutama. Kendala bagi para penonton yang bukan berasal dari suku Jawa adala pemahaman akan Bahasa Jawa yang digunakan dalam pagelaran seni tari tersebut, yang tentunya melalui Bahasa Jawa ini nilai-nilai budaya tradisional disampaikan. Saran Berikut beberapa saran dari penulis mengenai peran pagelaran seni tari kuda lumping oleh kelompok Karyo Mudho dalam melestarikan nilai budaya di Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu. 1. Pagelaran seni tari kuda lumping yang diadakan oleh kelompok seni tari kuda lumping Karyo Mudho harus dilakukan evaluasi, dari setiap persiapan pagelaran, pelaksanaan hingga setelah pagelaran seni tari kuda lumping tersebut telah berakhir. Evaluasi ini juga sebaiknya dilakukan kepada seluruh bagian yang terdapat dalam kelompok seni tari kuda lumping Karyo Mudho. 2. Peran pagelaran seni tari kuda lumping yang sangat penting, melalui kelompok seni tari kuda lumping Karyo Mudho sebaiknya membuat program-program yang dapat meningkatkan wawasan nilai budaya yang ada di dalam kesenian tari tersebut kepada seluruh anggota kelompok yang masih muda khususnya, juga kepada masyarakat umum, melalui kegiatan pertemuan pembinaan kebudayaan Jawa yang dapat dilaksanakan selama satu kali setiap bulan. 3. Kendala pendanaan dalam pagelaran seni tari kuda lumping kelompok Karyo Mudho ini dapat diatasi dengan melakukan kerja sama kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta pihak swasta yang peduli terhadap pelestarian kebudayaan khususnya nilai budaya 386

Peran Pagelaran Seni Tari Dalam Melestarikan Nilai Budaya (Langoday.H Aldo Y) 4. Nilai budaya yang disampaikan oleh kelompok seni tari kuda lumping Karyo Mudho sebaiknya ditambah dengan menggunakan bahasa Indonesia, agar nilai budaya yang sangat baik ini akan dapat lebih mudah dipahami oleh semua pihak dengan latar belakang suku yang berbeda-beda. Daftar Pustaka Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Morissan. 2006. Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2010. Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosda. Nurudin. 2008. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya Ruslan, Rosandy. 2006. Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi; Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Samovar, Lary A, et al. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika. Setiadi, Elly.M et al. 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Steers, Richard M. 1985. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Soekanto, Soerjono; 2009, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers Jakarta 387