PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan untuk membangunmanusia bermutu. Becker (Jasmansyah,

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

Muhammad Dani Wahyudi & Radina Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Lambung Mangkurat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

Fitri Ayu Fatmawati Universitas Muhammadiyah Gresik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA PADA KELOMPOK B PAUD NURDWITA KABUPATEN KEPAHIANG.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENERAPAN AKTIVITAS RITMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK A TK IT AISYIYAH LABAN KEC. MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN CELEMEK KARTU BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM. Desriwati Hasan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung masih rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dikelompok B6. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sabjek dari penelitian ini adalah kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung. Penelitian dilakukan dengan I siklus tiga kali pertemuan. Berdasarkan hasil tindakan dapat disimpulkan bahwamelalui senam fantasi dapat mengembangkan motorik kasar anak di Taman Kana-kanak Al Hikmah Lubuk Basung. Kata Kunci: Motorik kasar; anak usia dini; senam fantasi Pendahuluan Anak Usia Dini adalah anak yang baru lahir atau berusia 0 sampai 6 tahun. Usia ini merupakan dimana Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia ini disebut juga sebagai usia Emas (golden age). Makanan yang bergizi, seimbang dan stimulasi yang insentif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Usia 4 sampai 6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini. Usia ini adalah masa peka bagi anak. Dimana terjadi pematangan funsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Dan masa ini juga masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, kemandirian, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik perkembangan, kebutuhan dan minat anak. Anak Usia 4 sampai 6 tahun berada pada jalur pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikkan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 28

2 ayat 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak kanak (TK), Raudathul Athfal (RA) atau bentuk lainya sederajat. Taman Kanak kanak (TK) adalah bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelengarakan program pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun. Dalam upaya mengembangkan seluruh potensi anak di Taman Kanak-kanak program pembelajarannya dilaksanakan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing anak. Karena bermain memberi anak-anak kesempatan untuk menguji tubuhnya, melihat seberapa baik anggota tubuhnya berfungsi, bermain juga membantu mereka merasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan mempunyai keyakinan diri. Pengembangan Program Pembelajaran Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum 2010 mencakup 2 bidang yaitu bidang pembentukan prilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi berbahasa, kognitif, dan fisik. Salah satu bidang kemampuan dasar adalah fisik. Fisik ada 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus. Fisik yang diambil dalam pembahasan ini adalah motorik kasar. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan semua anggota tubuh yang banyak mengeluarkan tenaga seperti melompat, berlari, merangkak, berjalan cepat, berjinjit, berjalan dipapan titian dll. Program kegiatan motorik kasar di Taman Kanak-kanak sangat penting, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. Gerakan motorik kasar bukan saja memperkokoh fisik anak melainkan juga melatih anak untuk mengantisipasi gerakan yang ada di lingkungan anak. Pengalaman anggota tubuh selama aktifitas bermain menjadikan anak anak mengembangkan keterampilan bergerak dan percaya diri dengan kekuatan tubuhnya. Taman Kanak kanak (TK) adalah bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelengarakan program pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun. Program pembelajaran dalam mengembangkan seluruh potensi anak di Taman Kanakkanak dilaksanakan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing anak.

3 Pengembangan program pembelajaran Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum 2010 mencakup 2 bidang yaitu bidang pembentukan prilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi berbahasa, kognitif, dan fisik. Fisik ada 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus. Fisik yang diambil dalam pembahasan ini adalah motorik kasar. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan semua anggota tubuh yang banyak mengeluarkan tenaga seperti melompat, berlari, merangkak, berjalan cepat, berjinjit, berjalan dipapan titian dll. Menurut Aisyah (2008: 4.42) Motorik kasar adalah gerakkan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar tubuh atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Program kegiatan motorik kasar di Taman Kanak-kanak sangat penting dikembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. Gerakan motorik kasar bukan saja memperkokoh fisik anak melainkan juga melatih anak untuk mengantisipasi gerakan yang ada di lingkungan anak. Pengalaman anggota tubuh selama aktifitas bermain menjadikan anak anak mengembangkan keterampilan bergerak dan percaya diri dengan kekuatan tubuhnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alsey dalam Montolalu (2005: 4.11) bahwa latihan motorik sangat penting bagi anak-anak apabila mereka dilatih dengan gerakangerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan taraf usianya maka organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna. Dan apabila anak dilatih dengan gerakangerakan, seperti meloncat, memanjat, melempar, menendang dengan sempurna, anak akan memperoleh keterampilan-keterampilan yang baru dan juga tumbuh rasa bangga pada dirinya karena mampu dan berhasil melakukan dengan baik. Kegiatan yang meningkatkan pengembangan motorik kasar dapat dilakukan melalui gerakan alat seperti melempar bola, bermain simpai, dan tanpa alat seperti senam fantasi, tari, dan gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanakkanak akan tercapai dengan optimal apabila guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanakan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik. Peneliti menemukan permasalahan di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung, dalam bidang pengembangan motorik kasar, yaitu belum berkembangnya motorik

4 kasar anak secara optimal, terutama dalam menggerakkan tubuhnya, seperti berlari sambil melompat, berjalan sambil berjinjit, berjalan sambil membawa beban, dan melakukan gerakan merayap dan merangkak. Hal ini disebabkan oleh strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam menciptakan kegiatan yang menarik, evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru belum menjadi patokan untuk perkembangan kemampuan motorik kasar anak, dan Peralatan yang ada kurang dimanfaatkan guru untuk perkembangan motorik kasar anak. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan salah satu kegiatan untuk mendukung proses kegiatan motorik kasar anak, yaitu kegiatan senam fantasi yang sudah dimodifikasi (dirancang) sedemikian rupa agar lebih menarik, menyenangkan dan bermakna bagi anak. Senam Fantasi, yaitu gerakan-gerakan yang dilakukan anak dengan meniru gerak-gerik atau tingkah laku manusia, binatang, dan benda-benda.senam fantasi menurut Samsudin (2008: 135-137) Senam kanak-kanak (biasa disebut juga senam sibuyung). Senam ini dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu, senam menurut fantasi dan senam dengan suruhan. Kegiatan yang peneliti buat berjudul Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Senam Fantasi di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dilakukan dengan cara berkolaborasi sama orang lain yang bertujuan untuk memperbaiki/meiningkatkan mutu praktik pembelajaran. Subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung. Kelompok berjumlah B6 sebanyak 15 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 7 anak perempuan. Alasan peneliti memilih subjek penelitian pada kelompok B 6 adalah karena anak-anak di kelompok B 6 masih banyak yang belum berkembang motorik kasarnya sesuai dengan yang diharapkan. Model penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Arikunto (2011: 16) yaitu Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: 1) Perencanaan, perencanaan merupakan hal yang dilakukan sebelum proses pembelajaran yaitu Menyusun

5 rencana pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang berisikan tentang kegiatan senam fantasi bentuk meniru dengan alat, dengan tema pekerjaan, menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan dilakukan anak, menyiapkan instrument penelitian yaitu format observasi dan format wawancara. 2) Tindakan, pelaksanaan tindakan terdiri dari 3 bagian utama yaitu Kegiatan awal, guru mengkondisikan anak, guru mengucap salam, anak menjawab, guru dan anak berdo`a sebelum belajar, guru dan anak bercakap-cakap tentang petani. Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, anak memperhatikan guru yang sedang menerangkan kegiatan, guru membawa anak keluar kelas (halaman), Anak dan guru mengadakan pemanasan, anak melakukan kegiatan senam fantasi bentuk meniru dengan alat sesuai dengan fantasi anak, dengan tema pekerjaan. Kegiatan penutup, guru dan anak berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, dan guru memberi pujian kepada anak yang sudah berhasil melaksanakan kegiatan, anak dan guru guru menutup kegiatan dengan mengucapkan Hamdallah, salam pulang. Pengamatan dilakukan secara bersama saat pelaksanaan berlangsung, pengamatan merupakan serangkaian kegiatan mengenali, merekam, mendokumentasikan, dan mengamati Perubahan-perubahan yang terjadi dan hasil yang di capai sebagai dampak dari tindakan yang dilakukan. Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. Refleks merupakan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai setelah pelaksanaan penelitian. Apabila jumlah anak belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan yaitu 75%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya menentukan bagai mana cara meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dalam kegiatan senam fantasi sebagai dasar perbaikan pada tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Pelaksanaan Penelitian dilakukan dilakukan satu siklus tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:adalah melalui format observasi Data yang didapat dari kegiatan anak yang diamati selama proses belajar berlangsung dilakukan melalui observasi dan hasilnya ditulis dalam lembaran observasi dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH). Dokumentasi, Berupa rekaman dan fotofoto hasil pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik wawancara dilakukan untuk tanggapan keaktifan anak terhadap kegiatan setelah kegiatan berlangsung. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dimana guru telah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu.dan format wawancara. Data yang diperoleh dari obsevasi belajar mengajar akan di analisis, setiap kegiatan yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikutnya.

6 Disamping itu juga seluruh data digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. Hasil Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan perkembangan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan kegiatan berjalan dengan berjinjit, merangkak dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa beban dan berlari sambil melompat dengan seimbang tampa jatuh masih rendah. Hal ini dapat dilihat persentase kategori sangat tinggi pada kondisi awal, yaitu berjalan dengan berjinjit 20%, merangkak dengan berbagai variasi 20%, berlari sambil melompat dengan seimbang tampa jatuh 13 %. Berdasarkan analisis terhadap indikator yang telah diuraikan pada siklus I, yaitu berjalan dengan berjinjit, merangkak dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh, berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, dapat disimpulakan bahwa setiap kali pertemuan selalu meningkat, sehingga kinerja dalam tindakan, dapat memenuhi capaian optimal yang telah ditetapkan yaitu 75%, dan pencapaian pada hasil belajar yang diperoleh anak pada siklus I didasarkan pada keteterikkan dan kesenangan anak dalam melakukan kegiatan senam fantasi, aspek penelitian pengembangan kemampuan motorik kasar anak melalui senam fantasi di TK AL Hikmah Lubuk Basung. Pertemuan pertama Siklus I Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 April 2012. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan pertama aspek pertama yaitu anak dapat berjalan dengan berjinjit, kategori sangat tinggi dengan persentase 33%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 33%. Aspek kedua merangkak dengan berbagai variasi kategori sangat tinggi dengan persentasenya 27%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan anak yang berada kategori rendah dengan persentasenya 40%. Aspek ketiga yaitu anak dapat berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh, kategori sangat tinggi dengan persentasenya 20%, kategori tinggi dengan persentasenya 27%, dan anak yang berada kategori rendah dengan persentasenya 53%. Aspek ke empat yaitu dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh kategori sangat tinggi dengan

7 persentasenya 27%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan anak yang berada pada kategori rendah ada 7 orang anak dengan persentasenya 47%. Pertemuan dua siklus I kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2012. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan dua adalah sebagai berikut: Aspek pertama yaitu berjalan dengan berjinjit, kategori sangat tinggi dengan persentase 53%, kategori tinggi dengan persentase 27%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%. Aspek kedua anak dapat merangkak dengan berbagai variasi. kategori sangat tinggi persentase 47%, kategori tinggi dengan persentase 33%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%. Aspek ketiga anak dapat berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 47%, kategori tinggi dengan persentase 27%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 27%. Aspek keempat anak dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 40%, kategori tinggi dengan persentase 40%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%. Pertemuan tiga siklus 1 kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2012. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan dua adalah sebagai berikut: Aspek pertama anak dapat berjalan dengan berjinjit, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 86%, kategori tinggi dengan persentase 13%, yang berada pada kategori rendah 0 %. Aspek kedua anak dapat merangkak dengan berbagai variasi, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 86%, kategori tinggi dengan persentase 13%, sedangkan yang berada pada kategori rendah 0%. Aspek ketiga anak dapat berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 80%, kategori tinggi dengan persentase 13%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 7%. Aspek keempat anak dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 80%, kategori tinggi dengan persentase 13%, dan anak yang berada pada kategori rendah dengan persentase 7%. Deskripsi hasil yang diperoleh pada wawancara siklus I. hasil wawancara anak yang mencawab pertanyaan dapat berjalan berjinjit dengan persentase 100% dan yang menjawab tidak bisa 0%. Pertanyaan yang kedua yang menjawab bisa melakukan kegiatan merangkak dengan berbagai variasi dengan persentase 100%, dan yang menjawab tidak bisa 0%. Dan pertanyaan yang ke tiga yang menjawab bisa melakukan kegiatan berlari sambil membawa

8 beban dengan persentasi 93%, anak yang menjawab tidak bisa 7%. Sedangkan yang menjawap pertanyaan ke empat yang dapat melakukan kegiatan berlari sambil melompat dengan seimbang dengan persentasi 93%, yang tidak besa melakukan 7%. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan hasil wawancara siklus I tentang peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui senam fantasi di Taman Kanak-kanak Al Hikmah Lubuk Basung, telah dapat memenuhi capaian optimal yang telah ditetapkan yaitu 75%. Keberhasilan ini karena dampak dari perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pertemuan pertama dan kedua. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak Al-Hikmah Lubuk Basung, maka dibagian ini dikemukakan pembahasan mengenai observasi yang telah dilakukan. Pada kondisi awal sebagian besar anak di kelompok B6 kemampuan motorik kasar masih rendah. Hal ini disebabkan karena metode yang kurang menarik dan kurangnya pengolahan kegiatan belajar sambil bermain, sehingga kemampuan motorik kasar anak dalam kegiatan berjalan sambil berjinjit, merangkak dengan bervariasi, berjalan sambil membawa beban, dan berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh tidak menyenangkan bagi anak. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga terlihat peningkatan yang sangat baik, dimana tingkatan penelitian siklus I dapat dijabarkan keberhasilannya untuk kemampuan motorik kasar sebagai berikut: Kemampuan motorik kasar melalui senam fantasi mengalami peningkatan yaitu dimana anak sudah mengalami kemajuan dalam melakukan kegiatan berjalan sambil berjinjit, merangkak dengan bervariasi, berjalan sambil membawa beban, dan berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sudah membawa hasil yang baik bagi anak dan bagi guru. Perkembangan kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan. Pada kondisi awal anak dalam kategori sangat tinggi pada aspek berjalan dengan berjinjit 20%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 57%, dan pada pertemuan ke tiga 86%. Untuk aspek merangkak berbagai bervariasi, kondisi awal 20%, pada pertemuan

9 pertama 27%, pertemuan kedua 47%, dan pada pertemuan ke tiga 86%. Pada aspek berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh, pada siklus I pertemuan pertama 20%, pertemuan kedua 47%, dan pada pertemuan ke tiga 80%. Sedangkan pada berlari dengan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, kondisi awal 13%, pada pertemuan pertama 27%, pertemuan kedua 40%, dan pada pertemuan ke tiga 80%. Pada kondisi awal kemampuan pengembangan motorik kasar anak dalam kategori tinggi pada aspek berjalan dengan berjinjit, kondisi awal 20%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 27%, dan pada pertemuan ke tiga 13%. Untuk aspek merangkak berbagai bervariasi, kondisi awal 27%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 33%, dan pada pertemuan ke tiga 13%. Pada aspek berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh, pada siklus I pertemuan pertama 27%, pertemuan kedua 27%, dan pada pertemuan ke tiga 13%. Sedangkan berlari dengan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, kondisi awal 27%, pada pertemuan pertama 27%, pertemuan kedua 40%, dan pada pertemuan ke tiga 13%. Pada kondisi awal kemampuan pengembangan motorik kasar anak dalam kategori rendah pada aspek berjalan dengan berjinjit, kondisi awal 60%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 20%, dan pada pertemuan ke tiga 0%. Untuk aspek merangkak berbagai bervariasi, kondisi awal 53%, pada pertemuan pertama 40%, pertemuan kedua 20%, dan pada pertemuan ke tiga 0%. Pada aspek berjalan sambil membawa beban tanpa jatuh, pada siklus I pertemuan pertama 53%, pertemuan kedua 27%, dan pada pertemuan ke tiga 7%. Sedangkan berlari dengan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, kondisi awal 60%, pada pertemuan pertama 47%, pertemuan kedua 20%, dan pada pertemuan ke tiga 7%. Berdasarkan keterangan di atas terjadinya peningkatan kemampuan motorik kasar anak di TK Al-Hikmah Lubuk Basung pada siklus 1, pertemuan pertama, kedua dan ketiga, hal ini disebabkan karena pembelajaran senam fantasi yang diberikan guru dilakukan diluar kelas, dilakukan sambil bermain, menarik dan disukai oleh anak sehingga pembelajaran menyenangkan serta anak termotivasi untuk melakukan kegiatan. Pada siklus I pertemuan ketiga terjadi peningkatan yang signifikan yaitu anak yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentasi 83%, kategori tinggi 31%, dan kategori rendah 4%, Sehingga telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun yaitu 75%. Dengan melihat hasil yang telah dicapai pada siklus I maka penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus II.

10 Motorik kasar anak TK sangat penting di kembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Montolalu (2005: 4.10) Kegiatan fisik merupakan salah satu media yang penting karena melalui ini anak-anak akan membentuk kesan tentang dirinya maupun lingkungannya, dan kegiatan fisik dianggap memiliki hubungan positif dengan kesehatan, kebahagiaan, dan daya hidup. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar adalah melalui senam fantasi. Namun demikian pembelajaran di Taman Kanak-kanak akan tercapai dengan optimal apabila pembelajarannya dilakukan sambil bermain, dan guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanakan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik. Menurut Aisyah (2007: 1.4) Pembelajaran yang efektif untuk anak usia Taman Kanak-kanak adalah melalui suatu yang konkret dengan pendekatan yang berorientsi bermain. Sebab bermain dibutuhkan anak untuk perkembang fisik, bahasa dan kognifnya. Untuk itu guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan anak dapat bermain sambil belajar secara efektif. Menurut Hafidin dalam Aisyah (2007: 1.14) menguraikan bahwa untuk pengembangan kemampuan motorik kasar anak, guru secara terencana dapat mengajak anak untuk melakukan gerakan dan permainan serta kegiatan yang membantu meningkatkan perkembangan keterampilan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah peneliti lakukan yaitu Peningkatan kemampuan Motorik kasar anak melalui senam fantasi di TK Al-Hikmah Lubuk Basung terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I pertemuan pertama, dua dan sampai pertemuan tiga. Simpulan Dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kemampuan motorik kasar anak TK AL Hikmah Lubuk Basung masih rendah, terutama dalam menggerakkan tubuhnya, seperti berlari sambil melompat, berjalan sambil berjinjit, berjalan sambil membawa beban, dan

11 melakukan gerakan merayap dan merangkak. Kegiatan senam fantasi sebagai salah satu kegiatan yang menarik bagi anak dan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk Basung. Hasil observasi penelitian yang telah dilakukan mulai dari kondisi awal, siklus I pertemuan pertama, kedua dan ketiga setiap aspek penilaian yaitu berjalan dengan berjinjit, merangkak berbagai bervariasi, berjalan sambil membawa, dan berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, terjadi peningkatan yang signifikan, sehingga pada siklus I telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui senam fantasi dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 TK AL Hikmah Lubuk Basung. Terutama dalam melakukan kegiatan berjalan sambil berjinjit, merangkak dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa beban berjalan sambil melompat. Peningkatan kemampuan motorik kasar anak dapat dilihat dari peningkatan setiap aspek yang dinilai dan persentase jumlah anak. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah di peroleh dalam penelitian ini diajukan saransaran yang membangun demi kesempurnaan penelitian tindakan kelas pada masa yang akan datang: Pihak sekolah sebaiknya juga menyediakan alat-alat yang sesuai dengan usia perkembangan anak yang dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak. Kepada guru Taman Kanak-kanak hendaknya mampu menggunakan berbagai metode dalam memberikan kegiatan pembelajaran supaya anak tidak merasa jenuh dalam belajar serta tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Kepada guru di harapkan dapat menggunakan kegiatan yang menyenangkan dalam pembelajaran sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak Guru harus mampu memahami diri anak atau kondisi kelas apa bila anak telah bosan atau jenuh dengan pembelajaran saat itu (karakteristik anak). Bagi peneliti yang lain di harapkan dapat melakukan dan mengungkapkan lebih jauh tentang perkembangan kemampuan motorik kasar anak melalui metode dan kegiatan pembelajaran yang lainnya. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengamati dan mengembangkan metode-metode lain yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

12 Daftar Rujukan Aisyah, Siti. 2008. Perkembangan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Hariyadi. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarata: PT. Pustaka Raya Montolalu. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.