BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

dokumen-dokumen yang mirip
Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

ANALISA KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA TEKS ABSTRAK


Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

Analisis Algoritma Huffman Statis Dalam Kompresi Teks Pada Short Message Service (SMS)

Kompresi. Definisi Kompresi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan

Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 Tinjauan Teoritis

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT.

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Algoritma Huffman dalam Kompresi Gambar Digital

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

BAB 2 LANDASAN TEORI

>>> Kompresi Data dan Teks <<<

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

PEMAMPATAN CITRA (IMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

KOMPRESI DAN TEKS. By Aullya Rachmawati,

Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

Teknik Pembangkitan Kode Huffman

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data disimpan di dalam komputer pada main memory untuk diproses.

penting karena memperkecil kebutuhan penyimpanan data, mempercepat Dalam teknik kompresi data, redundansi dari data menjadi masalah utama.

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS

KOMPRESI DATA. Multimedia Jurusan Teknik Informatika. Riki Ruli S -

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

Transkripsi:

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi data. Saat ini terdapat berbagai tipe metode kompresi, antara lain: Huffman, LIFO, LZHUF, LZ77 dan variannya (LZ78, LZW, GZIP), Dynamic Markov Compression (DMC), Block-Sorting Lossless, Run-Length, Shannon-Fano, Arithmetic, PPM (Prediction by Partial Matching), Burrows-Wheeler Block Sorting, dan Half Byte. Metode kompresi data dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu: (a) lossy compression Yaitu suatu metode kompresi data yang menghilangkan sebagian informasi dari data asli selama proses kompresi dengan tidak menghilangkan secara signifikan informasi yang ada dalam data secara keseluruhan. Kompresi jenis ini dapat mengurangi ukuran data secara signifikan, dan data yang sudah terkompresi dapat dikompres lagi sampai batas-batas tertentu. Lossy compression biasanya digunakan dalam bidang Multimedia karena sering digunakan untuk mengurangi ukuran data yang bersifat audio visual. 31

32 Misalnya untuk memperkecil ukuran file gambar, musik digital, dan untuk enkoding film dari format High Definition seperti Blu-Ray menjadi format MPEG (Moving Picture Experts Group). Contoh: discrete cosine transform, vector quantization, waveled compression, distributed source coding (DSC) (b) lossless compression Yaitu suatu metode kompresi data dengan tidak ada informasi data yang hilang atau berkurang jumlahnya selama proses kompresi. Sehingga setelah proses dekompresi jumlah bit (byte) data atau informasi dalam keseluruhan data hasil sama persis dengan data aslinya. Kompresi jenis ini tidak selalu dapat mengurangi ukuran data secara berarti, karena tidak semua data mengandung informasi yang tidak perlu. Selain itu, data yang telah dikompresi tidak dapat dikompresi lagi. Lossless compression biasanya digunakan untuk mengurangi ukuran data-data yang penting, datadata yang isinya tidak boleh berubah sedikitpun. Misalnya data-data yang berbentuk dokumen, teks, spreadsheet, kode sumber (source code), dan datadata program. Contoh: Huffman coding, dynamic markov compression (DMC), Lempel-Ziv- Welch (LZW), aritmetic coding, Run-Length encoding. Terdapat beberapa faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih suatu metode kompresi yang tepat, yaitu kecepatan kompresi, sumber daya yang dibutuhkan, ukuran file yang akan dikompresi dan kompleksitas algoritma. Tidak ada metode kompresi yang paling efektif untuk semua jenis file.

33 3.2 Metode Kompresi Huffman 3.2.1 Metode Metode kompresi Huffman pertama kali diperkenalkan oleh oleh D.A Huffman pada tahun 1957. Pengkodean pada metode kompresi Huffman mirip dengan kode morse, tiap simbol dikodekan dengan rangkaian beberapa bit. Kode yang digunakan untuk merepresentasikan simbol yang lebih sering muncul menggunakan rangkaian biner yang lebih pendek daripada kode yang digunakan untuk merepresentasikan simbol yang lebih jarang muncul. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan informasi pada suatu data bisa lebih pendek. Berikut adalah proses kompresi suatu file dengan menggunakan metode kompresi Huffman: 1. Hitung frekuensi kemunculan tiap simbol di dalam data. 2. Pembentukan kode Huffman Pengkodean dilakukan dengan membangun pohon biner dengan panjang lintasan berbobot minimum, pohon ini disebut pohon Huffman. Berikut adalah cara membuat pohon Huffman. (a) pilih dua simbol dengan peluang kemunculan paling kecil yaitu simbol yang paling sedikit muncul pada data. (b) Kedua simbol tadi digabungkan membentuk simpul orang tua dari kedua simbol itu sendiri, dengan peluang kemunculan sebesar jumlah dari peluang kemunculan kedua simbol itu.

34 (c) Simbol baru ini diperlakukan sebagai simpul baru dan diperhitungkan dalam mencari simbol selanjutnya yang memiliki peluang kemunculan terkecil. (d) Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya yang mempunyai peluang kemunculan terkecil. (e) Ulangi sampai semua simbol habis. 3. Daun pada pohon Huffman menyatakan simbol yang terdapat di dalam data yang dikompres. 4. Setiap simbol dikodekan dengan memberi label 0 pada setiap cabang kiri pohon biner dan label 1 untuk setiap cabang kanannya. 5. Buat lintasan dari akar ke daun, sambil membaca label 0 atau 1 yang terdapat pada setiap cabang. 6. Kode Huffman untuk simbol pada suatu daun adalah rangkaian biner yang dibaca dari akar hingga daun yang bersangkutan. Bagan alir untuk metode ini dapat dilihat pada gambar (3.1). 3.2.2 Bagan alir Algoritma untuk metode ini akan ditampilkan dalam bentuk bagan alir. Bagan alir untuk algoritma ini dapat dilihat pada Gambar (3.1).

35 mulai Input file Hitung kemunculan tiap simbol Buat daftar simbol dan peluang kemunculannya Ambil dua simbol dengan frekuensi kemunculan terkecil Masukkan simpul baru dalam daftar simpul Buat simpul baru dari dua simpul terkecil, dengan frekuensi hasil penjumlahan frekuensi kedua simbol tidak Semua symbol telah diproses? ya Beri label 0 pada setiap cabang kiri pohon biner dan label 1 untuk setiap cabang kanannya. Buat lintasan dari akar ke daun, baca label 0 atau 1 yang terdapat pada setiap cabang. Kode Huffman = rangkain biner yang dibaca dari akar hingga daun. Selesai Gambar 3.1 Bagan Alir Metode Kompresi Huffman

36 3.2.3 Contoh Kasus Dalam subbab ini akan di jelaskan mengenai contoh sederhana penggunaan metode kompresi Huffman. Misalkan terdapat sebuah teks yang isinya adalah sebagai berikut: perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC. Kode American Standard Code for Information Interchange (ASCII) dari simbol-simbol pada string tersebut diberikan pada Tabel (3.1) berikut ini: Tabel 3.1 Kode ASCII Simbol ASCII (Biner) Simbol ASCII (Biner) p 01110000 o 01101111 e 01100101 k 01101011 r 01110010 s 01110011 b 01100010 H 01001000 a 01100001 u 01110101 n 01101110 f 01100110 d 01100100 D 01000100 i 01101001 M 01001101 g 01100111 C 01000011 m 01101101 space 00100000 t 01110100 Sumber: Wikipedia.org Berdasarkan tabel di atas, maka representasi biner dari string perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC adalah sebagai berikut: 01110000011001010111001001100010011000010110111001100100011010010 110111001100111011000010110111000100000011011010110010101110100011 011110110010001100101001000000110101101101111011011010111000001110 010011001010111001101101001001000000100100001110101011001100110011

37 001101101011000010110111000100000011001000110000101101110001000000 10001000100110101000011. Dengan menggunakan metode pengkodean ASCII, dibutuhkan 352 bit (44 Bytes) untuk menyimpan string tersebut. Langkah pertama adalah menghitung frekuensi kemunculan tiap-tiap simbol. Tabel frekuensi dan probabilitas kemunculan setiap simbol dapat dilihat pada Tabel (3.2). Tabel 3.2 Frekuensi dan Probabilitas Kemunculan Simbol untuk String perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC Frekuensi Probabilitas Simbol 1 1/44 C, D, H, M, b, g, k, s, t, u 2 2/44 f, i, o, p, r 3 3/44 d, m 4 4/44 a, e 5 5/44 Space, n Dengan menggunakan algoritma pembangunan pohon Huffman, didapatkan kode Huffman untuk masing-masing simbol. Kode huffman untuk tiap karakter dapat dilihat pada Tabel (3.3). Tabel 3.3 Kode Huffman untuk String perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC Simbol Frekuensi Simbol Huffman Simbol Frekuensi Simbol Huffman C 1 10000 i 2 0000 D 1 10001 o 2 0001 H 1 10010 p 2 0010 M 1 10011 r 2 0100 b 1 10100 d 3 0101

38 Simbol Frekuensi Simbol Huffman Simbol Frekuensi Simbol Huffman g 1 10101 m 3 0110 k 1 10110 a 4 0111 s 1 10111 e 4 1100 t 1 11000 space 5 1111 u 1 11001 n 5 001 f 2 11010 Dengan menggunakan kode Huffman pada tabel (3.3), string perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC direpresentasikan menjadi rangkaian bit: 11101000111101010001110101111111011010101010111010001011000011000 111001111100000110110111000110111011111000010111110110011001011001 110101101001100111010001111110111010001100011001110000. Jadi, jumlah bit yang dibutuhkan hanya 185 bit. Dengan demikian kompresi string sederhana tersebut telah menyelamatkan 167 bit atau sekitar 47,77 % dari data asli. 3.3 Dynamic Markov Compression 3.3.1 Metode Dynamic Markov Compression pertama kali diperkenalkan oleh Gordon Cormack dan Nigel Horspool. Metode DMC merupakan teknik pemodelan yang didasarkan pada model finite-state. Model Markov direpresentasikan sebagai finite state machine, yang digunakan untuk merepresentasikan karakteristik dari file input. DMC merupakan teknik kompresi yang adaptif, karena struktur mesin finite-state berubah seiring dengan pemrosesan file. Berbeda dengan Algoritma Huffman yang bekerja pada level Byte, DMC bekerja pada level bit.

39 Model awal yang digunakan berupa mesin FSA dengan transisi 0/1 dan 1/1, seperti ditunjukkan pada gambar (3.2). Secara umum transisi ditandai dengan 0/p atau 1/q dengan p dan q adalah jumlah transisi dari state tersebut. Gambar 3.2 Model Awal DMC Setiap output transisi menandakan berapa banyak bit tersebut muncul. Penghitungan tersebut digunakan untuk menghitung probabilitas dari kejadian selanjutnya atau dalam hal ini bit selanjutnya. Nilai probabilitas 0 sebagai input selanjutnya adalah p/(p+q) dan 1 sebagai input selanjutnya adalah q/(p+q). Bila bit sesudahnya bernilai 0, jumlah bit 0 di transisi sekarang ditambah satu menjadi p+1. Begitu pula bila bit sesudahnya bernilai 1, jumlah bit 1 di transisi sekarang ditambah satu menjadi q+1. Masalah tidak terdapatnya kemunculan suatu bit pada state dapat diatasi dengan menginisialisasi model awal state dengan satu. Probabilitas dihitung menggunakan frekuensi relatif dari dua transisi yang keluar dari state yang baru. Jika frekuensi transisi dari suatu state T ke state sebelumnya, yaitu state U, sangat tinggi, maka state T dapat di-cloning. State yang di-cloning diberi simbol T. Aturan cloning adalah sebagai berikut : 1. Semua transisi dari state U dikirim ke state T. Semua transisi dari state lain ke state t tidak berubah.

40 2. Jumlah transisi yang keluar dari T harus mempunyai rasio yang sama (antara 0 dan 1) dengan jumlah transisi yang keluar dari T. 3. Jumlah transisi yang keluar dari T dan T diatur supaya mempunyai nilai yang sama dengan jumlah transisi yang masuk. Contoh cloning dapat dilihat pada Gambar (3.3) (a) (b) Gambar 3.3 (a) Model Markov Sebelum Kloning; (b) Model Markov Sesudah Kloning Misalkan didefinisikan dua struktur data T dan C, masing-masing adalah tabel dengan jumlah state sebagai baris dan dua buah kolom untuk meng-input 0 atau 1. Tabel pertama adalah tabel state selanjutnya dan dilambangkan dengan T[1:s][0,1], dan C adalah tabel untuk menghitung banyaknya transisi dari state yang diberikan untuk menginput 0 dan 1, dilambangkan dengan C[1:s][0,1]. Berikut adalah proses kompresi suatu file dengan menggunakan algoritma Dynamic Markov Compression. 1. s :=1 /* jumlah state sekarang */ 2. t :=1 /* state sekarang */ 3. T[1][0] = T[1][1] := 1 /* model awal*/

41 4. C[1][0] = C[1][1] := 1 /* hitungan awal untuk menghindari masalah frekuensi nol*/ 5. Untuk setiap input bit e (a) (b) (c) (d) (e) u := t t := T[u][e] /* ikuti transisi*/ kodekan e dengan probabilas C[u][e] / (C[u][0] + C[u][1]) C[u][e] = C[u][e]+1 Jika batas cloning telah tercapai lakukan s := s+1 /* state baru t */ T[u][e] := s T[s][0] := T[t][0] T[s][1] := T[t][1], dan Pindahkan beberapa dari C[t] ke C[s] 3.3.2 Bagan Alir Algoritma untuk metode ini akan ditampilkan dalam bentuk bagan alir. Bagan alir untuk algoritma ini dapat dilihat pada Gambar (3.4).

42 mulai Input file s :=1 ; t :=1 Inisialisasi T[1][0] = T[1][1] := 1 C[1][0] = C[1][1] := 1 Untuk semua bit e u := t t := T[u][e] kodekan e dengan probabilas C[u][e] / (C[u][0] + C[u][1]) Proses bit selanjutnya C[u][e] = C[u][e]+1 s := s+1 T[u][e] := s ; T[s][0] := T[t][0] ; T[s][1] := T[t][1] Pindahkan beberapa dari C[t] ke C[s] tidak Semua bit telah diproses? ya Selesai Gambar 3.4 Bagan Alir Metode Dynamic Markov Compression

43 3.3.3 Contoh Kasus Dynamic Markov Compression Dalam subbab ini akan di jelaskan mengenai contoh sederhana penggunaan metode Dynamic Markov Compression. Misalkan terdapat sebuah teks yang isinya adalah sebagai berikut: perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC. Seperti pada contoh sebelumnya, representasi biner dari string perbandingan metode kompresi Huffman dan DMC adalah sebagai berikut: 01110000011001010111001001100010011000010110111001100100011010010 110111001100111011000010110111000100000011011010110010101110100011 011110110010001100101001000000110101101101111011011010111000001110 010011001010111001101101001001000000100100001110101011001100110011 001101101011000010110111000100000011001000110000101101110001000000 10001000100110101000011. Model awal untuk rangkaian bit ini adalah seperti pada gambar (3.5). Model pertama ini menunjukkan bahwa 0 dan 1 datang dan keluar dari state 1. Jika kondisi telah terpenuhi maka state 1 di kloning menjadi 1 dan 1. Misalkan telah diproses sebanyak 10 bit pertama yaitu 0111000001, maka model berubah menjadi seperti gambar (3.5). Gambar 3.5. Perubahan Model Setelah 10 Bit Pertama

44 State 1 artinya mengikuti 0 yaitu 100001 dan state 2 maksudnya adalah mengikuti 1 yaitu 0110. Dari gambar di atas dapat disimpulkan: a. Peluang 0 mengikuti 0 adalah 4/6 b. Peluang 1 mengikuti 0 adalah 2/6 c. Peluang 0 mengikuti 1 adalah 2/4 d. Peluang 1 mengikuti 1 adalah 2/4 Dari gambar di atas juga dapat dilihat bahwa jumlah transisi ke state 1 cukup tinggi yaitu 4, maka state 1 akan di kloning. Proses kloning dapat dilihat pada gambar (3.6) Gambar 3.6 Perubahan Model Setelah Kloning Proses ini dilakukan sampai semua bit telah habis diproses.