PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi dan jenis peralatan plambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

Sistem Plambing Dalam Gedung

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

Tata cara perencanaan sistem plambing

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING GEDUNG APARTEMEN BERTINGKAT DUA PULUH TIGA

BAB III METODE PERANCANGAN

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini mahasiswa dapat melaksanakan praktek tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. Tim Penyusun

BAB II LANDASAN TEORI

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI

TUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH

Kualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO

PENCEGAHAN TERJADINYA PUKULAN AIR DALAM PIPA INSTALASI PLAMBING PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyediaan air panas ke dalam bangunan

TAMPAK DEPAN. Skala 1:320 TUGAS AKHIR 1200 JENDELA DOSEN PEMBIMBING 1 DOSEN PEMBIMBING 2 DI GAMBAR OLEH. Rahmadan Sanubari JUDUL SKALA

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar belakang penulisan ini adalah dengan melihat perkembangan jaman pembangunan building office dan apartemen banyak sekali dengan berba

Sistem plambing pada bangunan gedung

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

Sistem plambing

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

Sanitasi Penyedia Makanan

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :

Sistem Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Untuk Bangunan Gedung

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

EVALUASI SISTEM PLAMBING, INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH SUSUN GUNUNGSARI KOTA SURABAYA

PIPA VENT (PIPA UDARA)

EVALUASI JARINGAN AIR BERSIH DAN AIR PANAS DI RUMAH SAKIT St BORROMEUS FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...

KAPASITAS DAYA DUKUNG JARINGAN PIPA AIR BERSIH DAN VEN GEDUNG LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

Evaluasi Sistem Plambing Rumah Susun Wonorejo Surabaya. Evaluation of Plumbing System in Rumah Susun Wonorejo. Nadia Zahra dan Hari Wiko Indaryanto

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

SNI & Safety Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat melalui peralatan dan sistem plambing yang memenuhi standar dan bermutu

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DI KM. MUSTHIKA KENCANA II

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

Penyediaan air bersih ke dalam bangunan

Kualitas air. Kualitas air harus memenuhi 3 syarat : Syarat fisik Tidak berwarna, tidak berbau.

Perancangan Sistem Plumbing Instalasi Air Bersih Sebuah Gedung Bangunan Perkantoran Berlantai 4. Disusun Oleh: : Irfan Setyawan NIM :

2. Air permukaan Mudah diambil dengan alat sederhana.berbahaya karena banyak terkontaminasi bakteri, zat organik dan non organik.

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BAOBAB HOTEL RESORT AND CONVENTION TAMAN SAFARI INDONESIA II SKRIPSI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PLUMBING AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

TUGAS AKHIR ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

SISTEM PEMELIHARAAN PLAMBING PADA BANGUNAN HOTEL

Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB II TEORI DASAR SISTEM PLUMBING

Perencanaan Sistem Plambing Air Buangan pada Gedung Newton Residence

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA KERETA API SANCAKA SERTA STASIUN SURABAYA (GUBENG SEMUT)

KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN PLAMBING DAN SANITASI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

4.1 Dasar-dasar Air Kotor

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan Instalasi Pipa di Luar Gedung. 1. Perencanaan instalasi pipa eksplorasi minyak dan gas bumi.

KAJIAN POLA PEMAKAIAN AIR BERSIH DI TIGA APARTEMEN DI JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM DETEKTOR, ALARM DAN SISTEM SPRINKLER PADA GEDUNG PLAZA DAN GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS ADHITYA CHANDRA SETYAWAN ( )

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing

Penyediaan air bersih kedalam bangunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih

Transkripsi:

PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1

Fungsi dan jenis peralatan plambing Fungsi peralatan plambing Menyediakan air bersih ke tempat 2 tertentu dg tekanan cukup dan air panas bila diperlukan Menyalurkan air kotor dari tempat 2 tertentu tanpa mencemari lingkungan Menyediakan air untuk mencegah kebakaran Jenis peralatan plambing peralatan untuk penyediaan air bersih/minum Peralatan untuk penyediaan air panas Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya bila diperlukan Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci (laundry) Peralatan pemadam kebakaran Peralatan pengolahan limbah padat Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll. NS1634 2

Perencanaan sistem plambing Sistem plambing merupakan bagian yg tak terpisahkan dalam pembangunan gedung. Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan bersamaan dg arsitek, teknik sipil, mekanikal, dan elektrikal. Prosedur perencanaan Rancangan konsep Jenis dan penggunaan gedung Denah bangunan Jumlah penghuni NS1634 3

Penelitian lapangan Survai lokasi (infrastruktur yang tersedia di lapangan) Diskusi dengan instansi pemerintah yang berwenang Rencana dasar Masalah umum: pertemuan dg pemilik gedung dan perancang gedung penyesuaian dg persyaratan gedunng dan peralatannya Pemilihan peralatan Rancangan pendahuluan Rencana pelaksanaan Undang-undang, peraturan, dan standar NS1634 4

Prinsip dasar sistem penyediaan air bersih Kualitas air Sesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yg akan dibangun. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plambing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara. (Untuk SNI tentang Plambing,Cek di www.bsn.or.id ) Pencegahan pencemaran air Larangan hubungan pintas Perlindungan terhadap pencemaran oleh peralatan lain berupa pencegahan aliran balik (backflow) dan efek siphon balik (back siphonage) NS1634 5

peralatan yg dapat menimbulkan efek siphon balik al: penyimpan air (tanki air, tanki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya,) penampung air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dll) peralatan khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, sprinkler, ketel pemanas., dsb) pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan menyediakan celah udara atau memasang penahan aliran balik celah udara adalah ruang bebas berisi udara bebaqs antara bagian terencah dari lobang pipa / kran yang akan mengisis air ke dalam tanki atau peralatan plambing tersebut pencegah aliran balik: pemecah vakum tekan atmosfer, pemecah vakum tekanan positif, pemasangan pemecah vakum Pukulan air dan pencegahannya dalam pipa secara umum dalam pipa outlet pompa (Sofyan & Morimura,, hal 32) NS1634 6

Sistem penyediaan air bersih umum Sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air. Sistem tangki atap Jika system sambungan langsung tidak dapat diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan. Sistem tangki tekan banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya dalam kasus tertentu diterapkan pada bangunan pemakaian air besar. Prinsip kerja : air yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana/tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Sistem tanpa tangki (booster system) Dalam system ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pompa utama. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-piap utama dalam pemukiman khusus. NS1634 7

NS1634 8

Laju Aliran Air Debit Aliran Air Laju aliran air dihitung berdasarkan kebutuhan air pada gedung tersebut. Hal ini bergantung pada lokasi dimana gedung tersebut berada, dan jenis pemakaian gedung itu sendiri. Jenis Gedung Pemakaian Air Ratarata sehari (liter) Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari (jam) Perbandingan luas lantai efektif/total (%) Keterangan 1. Apartemen 200-250 8-10 45-50 Mewah 250 liter Menengah 180 liter Bujangan 120 liter 2. Restoran 30 5-7 Untuk penghuni 160 liter 3. Restoran Umum 15 7 Untuk penghuni 160 liter Pelayan 100 liter, 70 % dari jumlah tamu perlu 15 liter/orang utnuk kakus, cuci tangan dsb. 4. Rumah Toko 100-200 8 Penghuni 160 liter 5. Kantor 100 8 60-70 Setiap pegawai 6. Toserba 3 7 55-60 Pemakaian air hanya untuk kakus belum termasuk untuk restorannya 7. Perkumpulan Sosial 30 6 Setiap tamu 8. Gedung ibadah 10 2 Didasarkan jumlah jemaat per hari 9 Hotel 250-300 10 Untuk tiap tamu.. Staf: 120-150l 10. Gedung perkumpulan 150-200 Setiap tamu NS1634 9

Debit / Aliran Air Disamping itu perlu ditambahkan sejumlah air untuk peralatan 2 seperti: mesin pendingin kompresi-uap sebesar kira-kira 13 lt/mnt, dan jenis absorpsi kira-kira 16 lt/mnt, untuk setiap ton refrijerasi. menara pendingin (cooling tower) sebesar 0,26-0,39 lt/mnt untuk setiap ton refrijerasi, sebagai air pengisi akibat terjadinya penguapan (kira-kira 1%) dan terjadinya kabut (kira-kira 2-3%) untuk kolam air dan air mancur, sejumlah yang diperlukan untuk mengganti kehilangan airnya Perhitungan diatas hanya untuk menghitung kebutuhan air total. Sedangkan untuk ukuran pipa dihitung berdasarkan kebutuhan puncak. NS1634 10

Tekanan Air dan Kecepatan Aliran Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisar dalam suatu daerah yang agak lebar dan bergantung pada persyaratan pemakai atau alat yang harus dilayani. Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan standar adalah 1,0 kg/cm 2 sedang tekanan statik sebaiknya diusahakan antara 4,0 hingga 5,0 kg/cm 2 untuk perkantoran dan antara 2,5 sampai 3,5 kg/cm 2 untuk hotel dan perumahan. Disamping itu, beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi dengan baik kalau tekanan airnya kurang dari suatu batas minimum. NS1634 11

Tekanan minimum yang dibutuhkan alat plambing Nama Alat Tekanan yang dibutuhkan (kg/cm 2 ) Tekanan Standar (kg/cm 2 ) Katup gelontor kloset 0,7 1) Katup gelontor peturasan 0,42 2) Keran yang menutup sendiri 0,73 3) Pancuran mandi dengan 0,7 pancaran halus/tajam Pancuram mandi biasa 0,35 Keran biasa 0,3 Pemanas air langsung dengan 0,25-0,7 4) bahan bakar gas 1,0 NS1634 12

Konstruksi tangki-tangki air Untuk diperhatikan dalam konstruksi tangki: Pemasangan tangki dalam bangunan: Tidak memakai lantai, dinding, langit2, dll Perlu ruang bebas u/ pemeriksaan di sekeliling tangki Pipa peluap Pemasangan tangki di luar bangunan: Jarak minimal dg pengumpul air kotor adalah 5 meter. Gabungan dengan tangki pemadam kebakaran NS1634 13

Perancangan sistem pipa air dingin Sistem perpipaan: Distribusi ke atas Pengaliran ke bawah NS1634 14

Pemasangan katup Dari pipa utama (tegak maupun mendatar) biasanya dibuat pipa-pipa cabang yang melayani tiap lantai. Pada pipa cabang ini, sedekat mungkin dengan pipa utamanya dipasang katupkatup penutup yang berperan sebagai penutup aliran pada saat perawatan atau perbaikan pada cabang tersebut, sehingga tidak mengganggu sistem secara keseluruhan (gedung). Katup yang biasa digunakan adalah katup sorong (gate valve), namun apabila katup tersebut digunakan juga sebagai katup pembatas aliran maka umum digunakan katup bola (globe valve). Katup-katup penutup ini biasanya dipasang pada tempat yang mudah untuk dioperasikan. Kalau perpiapaan tersebut dipasang pada ruang pipa (shaft plambing), maka ruang tersebut harus cukup untuk mengoperasikan katup-katup, termasuk untuk penggantian katup tersebut. Namun apabila perpipaan tidak menggunakan ruang pipa maka katup penutup tersebut dapat ditempatkan dengan melengkapi lubang pemeriksa (hand hole). Hand hole diletakkan pada lantai, langit-langit, dan di dinding. NS1634 15

Penaksiran Debit (Kebutuhan( Kebutuhan) Penaksiran kebutuhan air Air Penaksiran berdasarkan jumlah pemakai (penghuni) didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Angka ini dipakai untuk menghitung pemakaian air rata-rata sehari berdasarkan standar pemakaian air per orang per hari untuk sifat penggunaan gedung tertentu. Bila jumlah penghuni tidak diketahui maka digunakan penaksiran berdasarkan luas lantai efektif dan menetapkan kepadatan hunian per luas lantai.(sofyan & Morimura, Tabel 3.12) Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing digunakan apabila kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui, misalnya untuk perumahan atau gedung kecil lainnya. Juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung tersebut (Sofyan & Morimura, Tabel 3.13) Penaksiran berdasarkan unit beban alat plambing Dalam metoda ini untuk setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban (fixture unit; 1 fu=7,5 galon/menit). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban dari semua alat plambing yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju aliran air. Disamping itu perlu ditambahkan sejumlah air untuk peralatan 2 seperti: mesin pendingin kompresi-uap menara pendingin (cooling tower) untuk kolam air dan air mancur, sejumlah yang diperlukan untuk mengganti kehilangan airnya. NS1634 16

Jenis alat plambing Jenis penyediaan air Unit alat plambing pribadi umum Kloset Katup gelontor 6 10 Kloset Tangki gelontor 3 5 Peturasan dengan tiang Katup gelontor 10 Peturasan terbuka (urinal Katup gelontor 5 stall) Peturasan terbuka (urinal Tangki gelontor 3 stall) Bak cuci (kecil) Keran 0,5 1 Bak cuci tangan Keran 1 2 Bak mandi rendam (Bath Tub) Keran pencampur air dingin dan panas 2 4 Keterangan Unit Beban Alat Plambin g Pancuran mandi (shower) Pancuran mandi tunggal Keran pencampur air dingin dan panas Keran pencampur air dingin dan panas 2 4 Bak cuci bersama (untuk tiap keran) 2 Bak cuci pel Keran 3 4 Gedung kantor, dsb. Bak cuci dapur Keran 2 4 Untuk umum : hotel atau restoran, dll Bak cuci piring Keran 5 Bak cuci pakaian (satu sampai tiga) 2 Keran 3 Pancuran minum Keran air minum 2 Pemanas air Katup bola 2 NS1634 17

Grafik hubungan unit beban (fixture unit) dengan debit aliran NS1634 18

Perhitungan debit / aliran air Untuk perhitungan cara (1) dan (2), perlu dikalikan dengan faktor pengali debit puncak: Qh(max)=c1.Qh c1=1.5-2.0 Qm(max)=c2.Qm c2=3.0-4.0 Untuk perhitungan menggunakan fixture units (unit beban) dan grafik, angka yang dihasilkan langsung merupakan debit pemakaian puncak. NS1634 19

Metode Penaksiran Debit / Aliran Air Berdasar jumlah pemakai: Praktis untuk tahap perencanaan. Dapat memperkirakan jumlah pemakaian air per hari walau jumlah dan jenis alat plambing belum ditentukan Dapat digunakan untuk menghitung volume tangki bawah, tangki atap, pompa, dll. Untuk ukuran pipa, hanya bisa dipakai untuk pipa penyediaan air, bukan pipa jaringan Berdasar jenis dan jumlah alat plambing: Dapat mengetahui jumlah dari tiap jenis alat plambing dalam gedung, dan kondisi pemakaiannya. Berdasar unit beban alat plambing (fixture units) Untuk menghitung dimensi pipa dalam jaringan NS1634 20