Sri Yanti*, Erman Taer, Sugianto

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF MONOLIT DARI KAYU KARET DENGAN VARIASI KONSENTRASI KOH UNTUK APLIKASI SUPERKAPASITOR

KEBOLEHULANGAN (REPRODUCIBILITY) DALAM PEMBUATAN SEL SUPERKAPASITOR DARI KAYU KARET

ANALISA SIKLIS VOLTAMETRI SUPERKAPASITOR MENGGUNAKAN ELEKTRODA KARBON AKTIF DARI KAYU KARET BERDASARKAN VARIASI AKTIVATOR KOH

SIFAT ELEKTROKIMIA SUPERKAPASITOR MENGGUNAKAN METODE CHARGE DISCHARGE UNTUK ELEKTRODA KARBON DARI KAYU KARET

ANALISA KAPASITANSI SPESIFIK ELEKTRODA KARBON SUPERKAPASITOR DARI KAYU KARET TERHADAP LAJU SCAN BERDASARKAN VARIASI AKTIVASI HNO3

EFEK VARIASI RASIO MASSA KOH TERHADAP DENSITAS DAN KAPASITANSI SPESIFIK SUPERKAPASITOR BERBASIS KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU KARET

PENGARUH VARIASI SUHU AKTIVASI FISIKA TERHADAP SIFAT FISIS DAN ELEKTROKIMIA ELEKTRODA KARBON SUPERKAPASITOR DARI LIMBAH KULIT PISANG

PENGARUH PERLAKUAN SUHU PADA PEMBUATAN GREEN CARBON PAPER (GCP) TANPA PEREKAT MENGGUNAKAN KULIT PISANG LILIN

PENGARUH JENIS AKTIVATOR KIMIA TERHADAP DENSITAS DAN KAPASITANSI SPESIFIK ELEKTRODA KARBON AKTIF DARI SERBUK GERGAJI KAYU KARET

ANALISIS PERBEDAAN BAHAN AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN ELEKTRODA SUPERKAPASITOR DARI ARANG TEMPURUNG KELAPA. Febri Susanti*, Erman Taer, Sugianto

Penulis :

PENGARUH KETEBALAN SEPARATOR TERHADAP PRESTASI SUPERKAPASITOR. Maya Annisa Sumantre, Erman Taer, Sugianto

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT KARBON ZnO NANOSTRUKTUR MENGGUNAKAN METODE DIP-COATING

EFEK VARIASI RASIO MASSA ZnCl 2 TERHADAP DENSITAS DAN KAPASITANSI SPESIFIK SUPERKAPASITOR BERBASIS KARBON AKTIF DARI SERBUK GERGAJI KAYU KARET

EFEK PENAMBAHAN CARBON NANOTUBE (CNT) TERHADAP SIFAT FISIS PELET KARBON.

PENGARUH SUHU AKTIVASI CO 2 PADA ELEKTRODA KARBON DARI BUNGA RUMPUT GAJAH

ANALISA DIMENSI, DENSITAS DAN KAPASITANSI SPESIFIK ELEKTRODA KARBON SUPERKAPASITOR DARI BUNGA RUMPUT GAJAH DENGAN VARIASI KONSENTRASI PENGAKTIVAN KOH

EFEK VARIASI WAKTU BALL MILLING TERHADAP KARAKTERISTIK ELEKTROKIMIA SEL SUPERKAPASITOR BERBASIS KARBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Superkapasitor menempati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

PEMBUATAN ELEKTRODA KAPASITOR KARBON BERPORI DARI TEMPURUNG KEMIRI (Aleurites moluccana) SEBAGAI SISTEM CAPACITIVE DEIONIZATION

Impedansi Spektroskopy Sel Superkapasitor menggunakan Elektroda Karbon Bentuk Monolit dari Ampas Tebu

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU IRADIASI GELOMBANG MIKRO TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KAYU EUCALYPTUS PELLITA SEBAGAI ADSORBEN. Fitri, Rakhmawati Farma

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Studi Awal Pemanfaatan Purun Tikus Sebagai Elektroda Superkapasitor Menggunakan Aktivasi Uap Air

SUPERKAPASITOR SEBAGAI PIRANTI PENYIMPAN ENERGI LISTRIK MASA DEPAN. Oleh: Agus Riyanto. Abstrak

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Karbon Aktif dari BFA dengan Aktifasi Kimia Menggunakan KOH Kapasitas Ton/Tahun. A.

PENENTUAN BESAR ENERGI LISTRIK AKI DENGAN MEMVARIASIKAN JUMLAH AIR SULING (H 2 O) DAN ASAM SULFAT (H 2 SO 4 )

EFEK PENAMBAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU PADA LOGAM BERAT BESI (Fe)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS ELEKTRODA KARBON DARI BUNGA RUMPUT GAJAH DITINJAU DARI PERBEDAAN UKURAN PARTIKEL

BAB IV HASIL YANG DIPEROLEH

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF CANGKANG BUAH KETAPANG DENGAN PENGAKTIFAN KIMIA BERBANTUAN IRADIASI GELOMBANG MIKRO

PENGARUH WAKTU PENGARANGAN TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI CANGKANG KETAPANG SEBAGAI ADSORBEN DENGAN BANTUAN IRADIASI GELOMBANG MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR SINTERING KARBON AKTIF BERBASIS TEMPURUNG KEMIRI TERHADAP SIFAT LISTRIK ANODA BATERAI LITIUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

PENGARUH VARIASI AKTIVASI KOH PADA ELEKTRODA KARBON DARI TEMPURUNG KELAPA TERHADAP SIFAT FISIS SUPERKAPASITOR. Fajarini*, Erman Taer, Sugianto

PENGARUH VARIASI UKURAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA DENGAN AKTIVASI KOH 3 M TERHADAP KELEMBABAN DALAM RUANG UJI SKALA LABORATORIUM

EFEK DUAL DOPING Mg + DAN Al - TERHADAP ANODA Li4Ti5O12 MENGGUNAKAN REAKSI SOLID STATE DAN HIDROTERMAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR ZnCl 2 TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KULIT UBI KAYU UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA KARBON AKTIF DENGAN KARBONISASI DAN AKTIVASI BERTINGKAT MENGGUNAKAN GAS CO 2 DAN UAP AIR

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Komposit Karbon Aktif dari Bahan Serbuk Gergaji Kayu Karet dan Nanomagnetik Fe 3 O 4 + PVDF Sebagai Bahan Penyerap Limbah Cair Berbasis Logam Berat

PENGARUH LUAS ELEKTRODA TERHADAP KARAKTERISTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

Hafnida Hasni Harahap, Usman Malik, Rahmi Dewi

Oleh RIO LATIFAN Pembimbing DIAH SUSANTI, ST., MT., P.hD. Surabaya, 11 Juli 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI SEMI KOKAS DAN ANALISA BILANGAN IODIN PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN AKTIVASI H 2 0

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

PEMANFAATAN POTENSI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK PEMBERSIH AIR LIMBAH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

PENGARUH SUHU AKTIVASI CO2 TERHADAP KAPASITANSI SPESIFIK ELEKTRODA KARBON SUPERKAPASITOR DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penurunan Bod dan Cod Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Karbon Aktif Melalui Proses Adsorpsi Secara Batch

ANALISIS SISTEM PENGERING OPAK SINGKONG TIPE RUANG KABINET DENGAN MENGGUNAKAN BIOMASSA LIMBAH PELEPAH PINANG DAN PELEPAH KELAPA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Termogravimctry dan Derivative Thermogravimetry (TG/DT(f)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Preparasi Awal Bahan Dasar Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa dan Batu Bara

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

Analisis Pengaruh Ukuran Pori Terhadap Sifat Listrik Karbon Aktif Dari Limbah Tandan Sawit Pada Prototipe Baterai

Salmawati*, M. Zakir, Abd Karim. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin Kampus Tamalanrea Makassar 90425

ANALISA SERAPAN LOGAM BERAT Fe PADA KARBON AKTIF YANG DICAMPURKAN DENGAN NANO Fe 3 O 4 DAN POLYVINYLIDENE FLUORIDE (PVDF)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Sintesis Nanopartikel MnO 2 dengan Metode Elektrolisa Larutan KMnO 4

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN NILAI KALORI DETRITUS HUTAN MANGROVE DENGAN MENGGUNAKAN BOMB CALORIMETER. Pos Andi, Sugianto, Tengku Emrinaldi

KAJIAN KETEBALAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN DIELEKTRIK KAPASITOR PLAT SEJAJAR. Jumingin 1, Susi Setiawati 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Keyword : Electrochemical energy, activated carbon, bagasse, silica extraction, ZnCl2 activator, surface modification..

SINTESIS HIBRIDA SILIKA-KARBON DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK APLIKASI ADSORBENT

BAH 11 TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan minyak mentah di Pertamina UP II Dumai, melalui dua

Kata kunci: modifikasi permukaan, kapasitansi spesifik, karbon aktif, cyclic voltammetry

BAB IV HASIL YANG DICAPAI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

PENENTUAN KUALITAS BATU BATA MERAH BERDASARKAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. seperti buah-buahan dan sayuran tropis. Produk hortikultura Indonesia memiliki

Transkripsi:

EFEK MODIFIKASI PERMUKAAN KARBON AKTIF MONOLIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN ELEKTROKIMIA SEL SUPERKAPASITOR Sri Yanti*, Erman Taer, Sugianto Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina widya Pekanbaru, 28293, Indonesia *sriyanti@gmail.com ABSTRACT Surface modification of activated carbon monolith electrode for a supercapacitor cell from rubber wood has successfully been made by two activation methods. Physical activation was perfomed using CO 2 gas at a temperature of 800 o C, and chemical activation used 3 M KOH and 3 M NaOH as activation agents. This study used two kinds of activated agents, namely COK for KOH activated agent and CON for NaOH activated agent. Both activation methods yielded different physical and electrochemical properties. The physical properties that were analyzed were density, surface morphology, and BET surface area, whereas the electrochemical properties were specific capacitance, specific energy, and specific power. N 2 gas isothermal adsorption showed a BET surface area of 577.52 m 2 g -1 and 441.45 m 2 g -1. Meanwhile, the electrochemical properties obtained of sample were the specific capacitance values of 103.65 Fg -1 and 83.45 Fg -1 for CON and COK, respectively. Based on all obtained data and their analysis, it was concluded that KOH activators resulted the electrochemical properties better compared to those of NaOH activators. Keywords: rubber wood, Activated carbon monolith, supercapacitors. ABSTRAK Telah berhasil dilakukan modifikasi permukaan elektrode karbon aktif monolit untuk sel superkapasitor dari kayu karet dengan metode aktivasi fisika dan kimia. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas CO 2 pada suhu 800 o C dan untuk aktivasi kimia menggunakan 3 M KOH dan 3 M NaOH sebagai zat aktivasi. Penggunaan zat aktivasi yang berebeda diberi label COK untuk zat aktivasi KOH dan CON untuk zat aktivasi NaOH. Kedua metode aktivasi menunjukkan sifat fisis dan elektrokimia yang berbeda. Sifat fisis yang diamati meliputi densitas, morphology permukaan dan luas permukaan BET, sedangkan sifat elektrokimia yang diperoleh adalah kapasitansi spesifik, energi spesifik dan daya spesifik. Adsorpsi isotermal gas N 2 menunjukkan luas permukaan BET sebesar 577,518 m 2 g -1 dan 441,45 m 2 g -1. Sifat elektrokimia yang dihasilkan sampel adalah nilai kapasitansi spesifik sebesar 103,65 Fg -1 dan 83,45 Fg -1 untuk sampel COK dan CON. Berdasarkan seluruh analisa data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivator KOH menampilkan sifat elektrokimia yang lebih baik Kata kunci: kayu karet, karbon aktif monolit, superkapasitor. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 161

PENDAHULUAN Prestasi sel superkapasitor salah satunya dapat ditentukan oleh sifat elektroda yang digunakan. Secara umum elektroda dapat dikelompokkan menjadi psudokapasitif dan lapisan ganda. Psudokapasitif elektroda menghasilkan sifat kapasitif berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi pada bahan-bahan tertentu, seperti logam oksida (RuO 2, MnO 2, CuO, NiO, V 2 O 5 dll) dan polimer penghantar. Penyimpanan energi berdasarkan lapisan ganda yang terakumulasi oleh muatan ion yang terjadi di antarmuka elektroda/elektrolit, sehingga luas permukaan spesifik yang tinggi dan volume pori yang besar pada elektroda merupakan persyaratan dasar yang untuk mencapai kapasitansi yang tinggi (Gao et al., 2009). Karbon aktif sebagai elektroda sel superkapasitor dapat dibuat dari bahan biomassa. Elektroda berbasis karbon dari bahan biomassa merupakan salah satu jenis elektroda yang sangat digemari karena beberapa sifat seperti, harga yang relatif murah, sumber bahan asal yang mudah didapat dan struktur pori yang mudah dikontrol. Kayu karet merupakan salah satu bahan biomassa yang banyak terdapat di wilayah Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Pohon karet mempunyai struktur batang yang lurus sehingga dapat menghasilkan struktur pori yang tersusun relatif teratur. Pori yang teratur ini diharapkan dapat menghasilkan elektroda dengan kemampuan alir elektrolit yang lebih bagus dibandingkan elektroda dengan struktur pori acak. Struktur pori teratur akan menghasilkan transfer pemindahan ion yang cepat sehingga menghasilkan daya superkapasitor yang lebih tinggi. Modifikasi pada pori elektroda karbon aktif dilakukan untuk lebih meningkatkan kemampuan elektroda dalam menyimpan energi. Hal ini disebabkan sebagian besar pori yang ada secara alami merupakan pori makro, sehingga nilai luas permukaan elektroda masih rendah. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menambah struktur pori meso dan mikro pada dinding dinding pori makro. Diharapkan dengan meningkatkan pori meso dan mikro akan menghasilkan sruktur lapisan ganda yang lebih banyak dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan nilai energi sel superkapasitor yan dihasilkan. Modifikasi permukaan elektroda dapat dilakukan dengan dua metode pengaktifan yaitu aktivasi secara kimia dan aktivasi secara fisika. Modifikasi permukaan bertujuan untuk mengatur struktur dan distribusi pori. Modifikasi permukaan secara umum dapat merubah sifat fisis dan elektrokimia bahan elektroda. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan bahan biomassa kayu karet sebagai bahan dasar pembuatan pembuatan elekrroda karbon aktif monolit. Kayu karet diambil dari perkebunan kayu karet Kabupaten Indragiri Hulu, Kecamatan, Batang Peranap, Desa Selunak. Pembuatan karbon aktif monolit dimulai dengan memotong batang kayu karet secara melintang dengan ketebalan 4mm - 6mm. Kayu karet yang sudah dipotong dikeringkan dengan suhu 110 o C JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 162

dengan menggunakan oven selama ±12 jam hingga mencapai massa konstan. Proses pengeringan dimaksudkan agar sampel kayu karet tidak pecah saat mengalami susut massa pada saat dikarbonisasi. Kayu karet dicetak berbentuk koin dengan diameter 20 mm. Kayu karet dikarbonisasi pada suhu 600 o C dengan diberi aliran gas Nitrogen (N 2 ), setelah karbonisasi kayu karet dipoles dengan menggunakan kertas pasir konveks P1000 dan P1200 hingga mencapai ketebalan 1 mm dan diameter 12,5 mm. Elektroda karbon aktif monolit disiapkan dengan pengaktivan fisika dan kimia. Aktivasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori setelah proses karbonisasi serta dapat meningkatkan penyerapan ion ke dalam pori (Park et al., 2004). Proses aktivasi fisika dilakukan dengan menggunakan gas CO 2 pada suhu 800 o C. Proses aktivasi dilanjutkan dengan proses aktivasi kimia yang terdiri dari dua jenis penggunaan zat aktivator berbeda yaitu 3M KOH dan 3M NaOH. Terakhir kedua sampel diaktivasi dengan menggunakan larutan 25% HNO 3. Masing-masing sampel diberi label COK untuk penggunaan aktivator KOH dan CON untuk penggunaan NaOH. Pengukuran prestasi elektroda sel superkapasitor terdiri dari pengukuran sifat fisis dan sifat elektrokimia. pengukuran sifat fisis meliputi densitas dan luas permukaan BET sedangkan untuk pengukuran sifat elektrokimia menggunakan metode galvanostatik charge-discharge. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran Sifat Fisis Densitas suatu karbon aktif memiliki peranan yang cukup penting dalam memperoleh nilai kapasitansi spesifik yang dihasilkan dari elektroda sel superkapasitor. Hal ini berkaitan dengan pembentukan struktur pori dan tahanan yang dihasilkan pada saat pengukuran elektrokimia pada sel superkapasitor. Pada saat karbonisasi terjadi proses pirolisis dimana bahan yang bukan karbon seperti uap air, abu dan unsur lainnya menguap sehingga membentuk banyak pori, namun dari proses tersebut struktur pori yang terbentuk masih belum sempurna sehingga perlu dilakukan penguatan struktur pori. Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara pengaktifan kimia dan fisika. Pengaktifan yang dilakukan akan berdampak pada nilai densitas karbon yang dihasilkan. Berdasarkan pengukuran nilai densitas dihasilkan nilai densitas untuk masing-masing elektroda COK dan CON sebesar 0.351 g/cm 3 dan 0.371 g/cm 3. Sifat porositas pada elektroda karbon monolit di analisis dengan metode adsorbsi-desorpsi isotermal gas Nitrogen pada suhu 77 o K. Luas permukaan dan sifat pori karbon yang dihasilkan dianalisis menggunakan metode Brauner- Emmet-Teller (BET) dan untuk distribusi ukuran pori dievaluasi menggunakan desorpsi percabangan isoterm gas nitrogen menggunakan model Barret-Joyner-Halenda (BJH) (Wu et al, 2013). JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 163

220 200 Volume STP (cm 3 /g) 180 160 140 120 100 COK CON 80 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 P/P 0 Gambar 1. Hubungan volume serapan terhadap perubahan tekanan gas N 2 untuk karbon aktif monolit dari kayu karet. Gambar 2. SEM mikrograf (A) COK dengan daya perbesaran 500X (B) CON dengan daya perbesaran 500X. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 164

Hubungan volume serapan gas N 2 terhadap perubahan tekanan gas P/P o untuk elektroda COK dan CON ditunjukkan pada Gambar 1. Serapan gas adsorpsi isotermal gas N 2 terlihat pada tekanan diatas 0,1 yang menunjukkan pola serapan gas tipe I, dimana pola serapan tipe I menunjukkan bahwa pada tekanan rendah mengalami peningkatan penyerapan dan pada tekanan yang lebih tinggi tampak tidak menunjukkan penyerapan yang berarti. Model serapan gas tipe I ini menunjukkan bahwa ukuran rata-rata pori merupakan pori mikro. Berdasarkan pengukuran serapan gas Nitrogen diperoleh luas permukaan BET sebesar 441,45 m 2 /g dan 577,52 m 2 /g untuk sampel COK dan CON. Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) dilakukan untuk memperlihatkan morfologi permukaan elektroda COK dan CON. Pengukuran SEM dilakukan pada ditampilkan pada Gambar 2 yang memperlihatkan bahwa elektroda dengan kode COK menggunakan zat aktivasi 3 M KOH dan 25% HNO 3, menunjukkan ukuran diameter pori yang hampir merata dengan diameter pori ratarata sebesar 9,5 µm dan 11,3 µm untuk elektroda COK dan CON yang terisi penuh oleh butiran-butiran nano karbon. B. Pengukuran Sifat Elektrokimia Charge - discharge dilakukan untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan fungsi dari potensial kerja yang diukur dalam elektrolit 1 M H 2 SO 4, dimana pengukuran ini dilakukan pada rentang potensial 0 s.d 1 V. Hasil pengukuran galavanostatik charge-discharge ditampilkan pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa kedua elektroda COK dan CON menunjukkan waktu charge-discharge yang berbeda. Elektroda COK menunjukkan waktu pengukuran charge-discharge yang jauh lebih lama dari elektroda CON, hal ini menyebabkan elektroda COK dapat diisi dengan lebih banyak ion atau elektrolit (Ismanto et al., 2010) dibandingkan dengan elektroda CON. Menurut Ismanto et al., 2010 perbedaan waktu pada saat proses charge-discharge merupakan faktor yang dapat mempengaruhi bentuk simetri dari segitiga sama kaki pada grafik. Perbedaan waktu chargedischarge yang sedikit akan membentuk segitiga dan segitiga sama kaki yang lebih simetris yang mengindikasikan efisiensi yang semakin tinggi pada saat chargedischarge. Efisiensi yang tinggi pada superkapasitor menunjukkan bahwa elektroda karbon dapat terhubung dengan baik dengan larutan elektrolit atau dengan kata lain karbon memiliki hydrophilicity tinggi pada permukaannnya. Berdasarkan perbedaan waktu charge discharge untuk kedua sampel dapat dihitung nilai kapasitansi spesifik yang dihasilkan. Perhitungan nilai kapasitansi spesifik berdasarkan metode chargedischarge dihitung dengan menggunakan persamaan (1): C = mx (1) Dimana Csp merupakan kapasitansi spesifik (Fg -1 ), I adalah arus (A), t merupakan waktu (s), m merupakan JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 165

1,2 1,0 COK CON 0,8 Tegangan (V) 0,6 0,4 0,2 0,0 0 100 200 300 400 500 Waktu (s) Gambar 3. Grafik charge-discharge elektroda karbon COK dan CON pada rapat arus 0,01 ma/cm 2 260 240 COK CON 220 200 Daya (W/kg) 180 160 140 120 100 80 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 Energi (W h/kg) Gambar 4. Rapat daya dan rapat energi sel superkapasitor diperoleh dari grafik charge-discharge pada scan rate 0,01 ma/cm 2. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 166

massa (g). Perolehan nilai kapasitansi spesifik untuk elektroda COK dan CON diperoleh sebesar 103,655 Fg -1 dan 83.455 Fg -1. Pengukuran sifat elektrokimia menggunakan metode chargedischarge dapat juga dianalisis nilai energi spesifik dan daya spesifik. Nilai energi spesifik dan daya spesifik pada elektroda COK dan CON dapat ditampilkan pada Gambar 4. Densitas energi untuk kedua elektroda berada pada keadaan minimum ketika nilai energi berada pada nilai 0,060 Wj/kg dan 0,034 Wj/kg, sedangkan pada saat yang bersamaan dihasilkan nilai densitas daya maksimum sebesar 235,11 W/kg dan 233,83 W/kg untuk masing-masing elektroda CON dan CON. Nilai densitas energi menurun sejalan dengan peningkatan densitas daya, hal ini sesuai dengan Gambar 4 yang menampilkan peningkatan energi secara linear pada rentang 0-2 Wj/kg dan pada rentang energi 2,0 Wj/kg terjadi penurunan secara eksponensial pada densitas daya. Penurunan secara eksponensial tersebut menghasilkan densitas energi bernilai maksimum pada elektroda COK yaitu 2,54 Wj/kg. Keterbatasan nilai energi dan daya biasanya dipengaruhi oleh resistansi kompleks dan jalur difusi berlikuliku dalam tekstur berpori. KESIMPULAN Penelitian mengenai pembuatan elektroda karbon monolit sel superkapasitor dengan metode aktivasi fisika dan kimia menggunakan kayu karet telah berhasil memodifikasi pembuatan elektroda karbon monolit dengan menggunakan gabungan aktivasi fisika dengan gas CO 2 dan aktivasi kimia dengan KOH dan NaOH. Penggunaan agen aktivasi KOH dan NaOH menghasilkan luas permukaan karbon aktif sebesar 441,45 m 2 g -1 dan 577,52 m 2 g -1 dengan pola isoterm jenis ke I. Hasil SEM menunjukkan tampilan topologi permukaan yang beragam. Pengaktifan dengan menggunakan aktivator NaOH memiliki topologi permukaan yang lebih teratur serta susunan lubang pori yang kosong dan tidak terisi, dibadingkan dengan penggunaan aktivator KOH yang memiliki topologi permukaan yang hancur dan lubang porinya banyak terisi oleh nanokarbon akibat proses aktivasi. Pengukuran sifat elektrokimia menggunakan charge-discharge menghasilkan nilai kapasitansi spesifik sebesar 103,65 Fg -1 dan 83,45 Fg -1 yang diikuti dengan nilai energi spesifik sebesar 2,54 Wj/kg dan 2,41 Wj/kg untuk sampel COK dan CON. DAFTAR PUSTAKA Gao, B., Yuan, C. Z., Su, L. H., Chen, L., Zhang, X. G. 2009. Nickel oxide coated on ultrasonically pretreated carbon nano tube for supercapacitor. J Solid State Electrochemical; 13: 1251. Ismanto, A. E., Wang, Steven., Soetaredjo, F. E., Ismadji, S. 2010. Preparation of capacitor s electrode from cassava peel waste. Bioresource Technology; 101: 3534. Park, B. O., Lokhande, C. D., Park, H. S., Jung, K. D., Joo, O. S. P. et al. 2004. Performance of JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 167

supercapacitor with electrodeposited ruthenium oxide film electrodes-effect of film thickness. Journal of Power Sources; 134:148. Wu, X., Hong, X., Luo, Z., Hui, K. S., Chen, H., Wu, J., Hui, K. N., Li, L., Nan, J., Zhang, Q. 2013. The effects of surface modification on the supercapacitive behaviors of novel mesoporous carbon derived from rod-like hydroxyapatite template. Electrochemica Acta; 89: 400. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 168