BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Manual Prosedur Audit Keuangan

LAPORAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) PERIODE AGUSTUS 2015

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

LAPORAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) PERIODE JANUARI 2015 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN `AISYIYAH YOGYAKARTA

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

Manual Prosedur Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR DALAM UPAYA PENCAPAIAN AKREDITASI INSTITUSI BBPK JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kuesioner Pengguna layanan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Tahun 2015

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

Manual Prosedur Audit Internal

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang bermutu agar dapat

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

Manual Prosedur Audit Internal

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket Pos hanya diletakkan di Stadsherberg

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

Standard Operating Procedure Audit Internal

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan

Manual Prosedur Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dunia saat ini mulai melakukan penghapusan bea

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor

MIA APRIANTHY ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Audit Internal

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI (PM-STT )

BKPPD Kabupaten Bengkulu Utara RENSTRA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang akan dilakukan. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga yang telah menyisipkan kegiatan pelatihan dalam program utama lembaga, dimana salah satu kegiatannya yaitu pendidikan dan pelatihan peningkatan manajemen sumber daya manusia dengan berorientasi pelanggan. Salah satunya yaitu, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa Bandung (PPPPTK TK dan PLB Bandung) yang merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan yang diharuskan untuk terus berkembang sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Bergerak melakukan berbagai pembaharuan baik secara internal dan eksternal terus dilakukan untuk pembenahan organisasi, sarana dan prasarana, peningkatan mutu sumber daya manusia dan pengembangan program program inovatif dan implementatif di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidikan dan tenaga kependidikan. Lembaga tersebut dituntut harus memaksimalkan kinerja organisasi agar terciptanya efektivitas kinerja organisasi yaitu dengan kepuasaan pelanggan khususnya peserta diklat sebagai hasil akhirnya.

2 Peserta diklat disini merupakan masyarakat yang berhak mendapatkan pelayanan sesuai ketentuan undang-undang. Kepuasan peserta diklat merupakan hal yang penting, karena lembaga diklat ini berdiri untuk memberikan pelayanan diklat. Kotler (2004:10) menyatakan bahwa Kepuasan pelanggan adalah tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan (expectation). Jika kebutuhan peserta diklat tidak terpenuhi dan harapan peserta diklat belum tercapai, maka peserta diklat merasakan ketidakpuasan. Sebagai salah satu bagian untuk memperoleh data awal, maka peneliti melakukan wawancara dengan Asep Saprudin selaku pembimbing lapangan bagian pengelola LAKIP pada sub bagian tata usaha dan kepegawaian di PPPPTK TK dan PLB Bandung, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2013 mengenai data rekapitulasi tingkat kepuasan peserta diklat setelah sertifikasi ISO 9001:2008 di PPPPTK TK dan PLB Bandung, dapat disimpulkan fenomena empirik bahwa setelah diterapkannya SMM ISO 9001:2008 di PPPPTK TK dan PLB Bandung, untuk mengevaluasi data tingkat kepuasan peserta diklat tersebut akan disesuaikan dengan standar persyaratan ISO 9001:2008 yang telah ditentukan oleh pihak terkait yang dikenal dengan istilah sasaran mutu. Dimana isi sasaran mutu tersebut yaitu Ketercapaian tingkat kepuasan rata-rata peserta diklat untuk tingkat akademik sebesar 88 % dan untuk tingkat non akademik sebesar 86%, berikut diperoleh hasil informasinya :

3 Tabel 1.1 Rekapitulasi Tingkat Kepuasan Peserta Diklat Setelah Sertifikasi ISO 9001:2008 Periode 1 Oktober s.d. 31 Desember 2012 No. Nama Kegiatan Waktu Tempat 1 TOT Calon Fasilitator Hotel Saphir 2 sd 6 April 2012 Diklat Supervisi Yogyakarta 2 Diklat Orientasi dan 17 s.d. 28 April Mobilitas bagi Guru 2012 SLB Diklat Dasar-dasar 3 PAUD 4 Diklat Dasar-dasar PAUD Diklat Dasar-dasar 5 PLB 6 Diklat Pengembangan Fungsi Kognisi pada Anak Lamban Bicara 16 s.d. 28 April 2012 23 April s.d. 5 Mei 2012 23 April s.d. 5 Mei 2012 30 April s.d. 9 Mei 2012 Sumber : Kepala Seksi Evaluasi PPPPTK TK dan PLB Bandung Dari hasil rekapitulasi data tersebut, maka hasil tingkat kepuasan peserta diklat jauh lebih baik setelah diterapkannya SMM ISO 9001:2008 di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Akan tetapi, peneliti masih menemukan adanya nilai kepuasan pelanggan baik itu komponen akademik maupun komponen non akademik yang masih berada di bawah target sasaran mutu PPPPTK TK dan PLB. Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar pelayanan minimal lembaga untuk memenuhi target kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah peserta diklat. Beberapa permasalahan yang terjadi terkait rendahnya tingkat kepuasan peserta diklat yang tidak tercapai antara lain disebabkan oleh : Akademik Non Akademik 80,6 89,4 87,62 Akademik Tidak Tercapai Hotel Pesona, Banjarmasin 89,5 79,70 84,81 Tercapai Non Akademik Tercapai Tidak Tercapai Hotel Pesona, Banjarmasin 92,8 92,20 86,51 Tercapai Tercapai Hotel Dangau, Pontianak 97,5 98,30 88,99 Tercapai Tercapai Hotel Dangau, Tidak Pontianak 88,5 78,30 87,69 Tercapai Tercapai PPPPTK TK dan PLB Bandung 7 Diklat Supervisi 9 sd 16 Mei 2012 Hotel Yasmin Akademik Pengawas Makassar Sulawesi Selatan Gel.1 RATA-RATA Tingkat Kepuasan Pelanggan Nilai Fasilitator 83,7 77,80 88,9 Ketercapaian Sasaran Mutu Tidak Tercapai Tidak Tercapai 92,43 87,07 87,13 Tercapai Tercapai 89,290 86,110 87,379 Tercapai Tercapai

4 35% 5% 25% 35% Tempat pelaksanaan diklat Ketepatan waktu penyediaan konsumsi Ketidaksesuaian materi diklat Kurangnya kelengkapan fasilitas ruang diklat Gambar 1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpuasan Peserta Diklat PPPPTK TK dan PLB Bandung Periode 1 Oktober s.d. 31 Desember Tahun 2012 (Sumber : Hasil Evaluasi Diklat) Data di atas memberikan informasi bahwa tidak tercapainya kepuasan peserta diklat diakibatkan oleh beberapa faktor. Sebagaimana menurut narasumber, hasil penilaian kepuasan pelanggan tersebut di atas mengindikasikan masih kurangnya komitmen panitia penyelenggara dalam hal persiapan pelaksanaan kegiatan diklat yang sesuai dengan standar pelayanan minimum dan standar ISO 9001:2008, serta tingginya persyaratan peserta diklat yang melebihi target standar pelayanan minimum PPPPTK TK dan PLB. Dengan demikian, hal ini tidak akan terjadi jika seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan diklat dalam hal penjaringan standar kepuasan peserta diklat, persiapan fasilitas layanan diklat yang sesuai kebutuhan, serta komitmen dalam melaksanakan prosedur sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2008.

5 Berdasarkan uraian di atas, jelas implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam sebuah organisasi mempunyai pengaruh yang besar khususnya terhadap pencapaian kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan. Apabila implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 diterapkan secara menyeluruh dalam segala aktivitas lembaga khususnya PPPPTK TK dan PLB Bandung yang bergerak di bidang peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, maka dapat dipastikan bahwa kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan pun akan semakin tercapai dan efektif. Namun dengan seiringnya waktu serta kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang semakin luas, maka pada tahun 2007 PPPPTK TK dan PLB Bandung mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai landasan manajemennya. Dimana Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan suatu standar sistem yang merupakan model standar sistem mutu untuk model desain atau pengembangan produk/pelayanan jasa yang dapat menjamin dalam peningkatan mutu, yang sebagian besar programnya lebih mengarah kepada standar proses pendidikan dan pelatihan (diklat), dimana poin inti dari Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah mencapai kepuasan pelanggan. Setelah adanya proses implementasi, maka terjadi perubahan tupoksi yang secara signifikan berubah menjadi lebih luas dan kompleks, seperti program yang ada bukan hanya berkisar pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan namun lebih kepada proses penjaminan mutu pendidikan di Indonesia. Saat ini tupoksi PPPPTK TK dan PLB Bandung lebih sebagai fasilitator, sebab dengan adanya otonomi daerah kewenangan mengadakan diklat lebih menjadi tanggung jawab

6 pemerintah daerah sebagai perencana program (baik tujuan serta anggaran diklat) sehingga akan berdampak terhadap kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung. Salah satu upaya untuk meningkatkan maupun menjaga mutu tersebut adalah dengan menetapkan serta meningkatkan standar manajemen kualitas/mutu. Sistem manajemen mutu (SMM) merupakan suatu sistem dan/atau pendekatan manajemen organisasi yang bertumpu pada mutu (quality), baik produk, proses, maupun sumber daya organisasi tersebut yang tujuan akhirnya adalah memenuhi kepuasan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi organisasi tersebut, termasuk didalamnya pemasok dan masyarakat. Saat ini, upaya peningkatan mutu manajemen di dunia pendidikan maupun perusahaan yang sedang menggejala adalah dengan megimplementasikan standar manajemen mutu ISO 9001, yang merupakan alat pencapaian tujuan mutu yang diharapkan mampu menjawab tantangan globalisasi yang terjadi, dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektifitas agar mampu memuaskan para stakeholder. Standar tersebut sebelumnya sering dipergunakan di bidang korporasi untuk meningkatkan standar kualitas manajemen dan layanan terhadap pelanggan. Sebagai salah satu bagian implementasi ISO 9001:2008, saat ini PPPPTK TK dan PLB Bandung sedang melaksanakan sistem standar mutu dalam pelaksanaan layanan pendidikan dan pelatihan. Dengan implementasi tersebut, diharapkan proses diklat dapat terlaksana dengan optimal. Dalam mewujudkan implementasi tersebut, PPPPTK TK dan PLB Bandung diharuskan menjalankan semua prosedur standar yang telah digariskan dalam persyaratan ISO 9001:2008

7 yang tertuang dalam klausal implementasi secara berurutan dan berkelanjutan termasuk di dalamnya memenuhi persyaratan komponen akademik ataupun non akademik serta menjalankan implementasi manajemen mutu tersebut di dalam pengelolaannya. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 adalah standar yang diterbitkan oleh International Standardization Organization (ISO) untuk standar yang berisi persyaratan manajemen mutu. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan pertama pada 1987, kemudian pada 1994, dan yang ketiga pada 2000. Pada 14 November 2008, ISO merilis edisi terbaru standar ISO 9001, yaitu ISO 9001:2008. Pada dasarnya, klausul ISO 9001 merupakan suatu kesepakatan internasional mengenai praktik-praktik manajemen yang bermutu. ISO 9001 ini mencakup standar dan pedoman yang berkaitan dengan sistem manajemen kualitas dan standar-standar lainnya. ISO 9001:2008 merupakan standar yang memberikan sejumlah persyaratan terstandar untuk suatu sistem manajemen mutu, terlepas dari apa yang dilakukan organisasi, besarnya ukuran organisasi, atau apakah organisasi itu merupakan organisasi publik atau swasta. ISO 9001 ini hanya merupakan standar yang digunanakan dalam berbagai jenis-jenis organisasi yang pada akhirnya dapat diberi pengakuan dengan sertifikat, walaupun sertifikasi disini bukan merupakan syarat wajib dari standar tersebut.

8 Dalam hal ini, Iskandar Indranata (2006:9) mengungkapkan bahwa ISO 9001:2008 Persyaratan Sistem Manajemen Mutu berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan ISO 9001:2008 berorientasi pada organisasi yang bermutu, layanan mutu dan yang sangat penting yakni kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan inti dari SMM ISO 9001:2008 (Iskandar Indradinata, 2007:35). Pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Adapun target atau sasaran dari ISO 9001:2008 yaitu organisasi yang bermutu, mutu layanan, dan yang lebih penting lagi yaitu kepuasan pelanggan. Dimana semua tujuan yang dicita-citakan pelanggan dapat terpenuhi dari barang/jasa yang mereka dapatkan. Dengan mewujudkan organisasi yang bermutu, hal tersebut akan berkesinambungan dengan mutu layanan yang diberikan organisasi kepada anggota serta kepada para pelanggannya. Dalam hal ini, untuk mengatasi ketidakpuasan peserta diklat, maka organisasi hendaknya menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dengan mengacu pada prinsip pertama Customer Focus (kepuasan pelanggan) dimana lebih menekankan pada pendekatan proses dan kepuasan pelanggan. Suatu organisasi dianggap berada dalam kondisi yang terancam bila organisasi tersebut tidak dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Untuk menjaga agar konsumen tetap puas, organisasi perlu memenuhi berbagai tuntutan dari mereka. Disini, standar ISO 9001:2008

9 memberikan suatu kerangka uji coba dan teruji untuk mengambil suatu pendekatan sistematis dalam mengelola proses organisasi sehingga proses tersebut dapat secara konsisten menghasilkan produk yang dapat memuaskan harapan pelanggan. Oleh sebab itu seorang auditor harus memahami pendekatan proses agar tidak salah mengumpulkan informasi saat melaksanakan audit, terutama informasi yang penting untuk peningkatan berkelanjutan di perusahaan auditee. Dalam pelaksanaannya, penilaian (audit) implementasi ISO 9001:2008 dilakukan secara rutin masing-masing dua kali dalam satu tahun, yaitu audit internal dan audit eksternal. Jika lembaga dinilai berhasil dalam mengimplementasikan standar ISO 9001:2008 yang tertuang dalam klausul persyaratan oleh auditor, maka lembaga berhak memperoleh atau mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 sebagai standar manajemen lembaga. Namun begitu, menurut salah satu prinsip ISO, pelanggan lembaga merupakan parameter puncak penilaian dan evaluasi dari keseluruhan implementasi standar ISO 9001:2008. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana efektivitas implementasi standar ISO 9001:2008 dari sudut pandang peserta diklat sebagai pengguna/pelanggan untuk mengetahui hasil yang faktual di lapangan. Permasalahan tersebut juga yang mempengaruhi peneliti untuk mengetahui dan mengukur lebih jauh pengaruh implementasi standar ISO 9001:2008 terhadap kepuasan peserta diklat sebagai pelanggan dari PPPPTK TK dan PLB Bandung.

10 Atas dasar itu peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap Kepuasan Peserta Pendidikan dan Pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu : a) Masih ditemukan adanya panitia pelaksana yang belum melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan dalam standar ISO 9001:2008. b) Masih ditemukan adanya ketidaktercapaian antara sasaran mutu dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan oleh PPPPTK TK dan PLB. c) Masih ditemukan adanya keluhan dari pelanggan, yaitu peserta diklat mengenai layanan baik komponen akademik maupun komponen non akademik. Rumusan masalah merupakan sebuah pembatas masalah yang akan diteliti, agar tidak menimbulkan perbedaan terhadap masalah yang diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian berdasarkan asumsi tersebut. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai tingkat kepuasan peserta diklat. Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

11 a. Bagaimana tingkat efektivitas implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PPPPTK TK dan PLB Bandung? b. Bagaimana tingkat kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung? c. Adakah pengaruh efektivitas implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Sebuah penelitian tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut tujuan-tujuan tersebut : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mendeskripsikan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PPPPTK TK dan PLB Bandung b. Untuk mendeskripsikan tingkat kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung

12 c. Untuk mengukur pengaruh efektivitas implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan di PPPPTK TK dan PLB Bandung 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, yakni : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasardasar konsepsi mengenai sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kaitannya dengan upaya mencapai kepuasan peserta pendidikan dan pelatihan. 2. Manfaat Praktis Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses implementasi ISO 9001:2008 dalam upaya mencapai kepuasan pelanggan, yaitu lembaga diklat, tim panitia, peserta diklat, pemerintah daerah, serta peneliti selanjutnya.