Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 28 Februari 2006 World Bank/DSF

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st Januari 2006 World Bank/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31Juli 2006

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st November 2005 World Bank/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 2006 World Bank/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik Di Aceh 1 31 Desember 2006 Bank Dunia /DSF

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 September 2006 Bank Dunia /DSF

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2007 Bank Dunia/DSF

Nota Kesepahaman. antara. Pemerintah Republik Indonesia. dan. Gerakan Aceh Merdeka

BAB V PENUTUP. Skripsi ini meneliti mengenai peran Aceh Monitoring Mission (AMM)

EVALUASI PROGRAM BANTUAN KEUANGAN DESA

Oleh Prof Dr Abdullah Ali

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 28 Februari 2007 World Bank/DSF

Perjanjian Damai Aceh: Sejauh mana kita kita telah berjalan? Desember 2006

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 April 2007 Bank Dunia /DSF

Laporan Pemantauan Konflik Aceh 1 31 Desember 2007

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 September 2008 Bank Dunia

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31 Juli Bank Dunia/DSF

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2007 Bank Dunia/DSF

LAPORAN KESIMPULAN RESOLUSI SENGKETA INDONESIA RAJAMANDALA HYDROPOWER PROJECT-01

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

I. PENDAHULUAN. pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 November 2007 Bank Dunia/DSF

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan daerah lain di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pembangunan

Butir-Butir Pembahasan Sidang Kabinet Terbatas Tentang Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD Nias

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Tahap Konsultasi untuk Mekanisme Akuntabilitas

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Oktober 30 November 2008 Bank Dunia

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH

Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015:

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dibebarapa wilayah Asia, termasuk Indonesia pada

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

Laporan Pemantauan Perdamaian Aceh 1 Juli 31 Agustus 2009 Pusat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Syiah Kuala

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

PRESENTASI DARI MENTERI PERTAHANAN RI DI GEDUNG DEPARTEMEN PERTAHANAN Senin, 04 Pebruari 2008

KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA

FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DIALOG JAKARTA JAYAPURA 1

LAPORAN VERIFIKASI INSIDEN DI WILAYAH DISTRIK 8 DI AREA KONSESI PT WIRAKARYA SAKTI - JAMBI TIM VERIFIKASI

Daftar isi. Kata Pengantar... i Pengantar Editor... iii Daftar Isi... ix

Sudan masuk list negara teroris?

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA Tim Teknis PWP dalam KLH

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Society ISSN :

MENGHADIRKAN KOMISI KEBENARAN DI ACEH: SEBUAH TANTANGAN INDONESIA UNTUK BERPIHAK PADA KEBENARAN DAN KEADILAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

Lampiran: Pakta Integritas dan Kesanggupan

24 Oktober 2015, desa Sei Ahass, Kapuas, Kalimantan Tengah: Anak sekolah dalam kabut asap. Rante/Greenpeace

Pedoman Program Sertifikat Bersama untuk Kepemilikan Tanah

Pendahuluan bab i i -

BAB I BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan suatu strategi pembangunan untuk

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Utara Tahun

Perdamaian dan Politik Lokal di Nangroe Aceh Darussalam. Survei Nasional Maret Lembaga Survei Indonesia (LSI)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 1999 TENTANG KOMISI INDEPENDEN PENGUSUTAN TINDAK KEKERASAN DI ACEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

Pedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Agustus 2007 Bank Dunia/DSF

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

Transkripsi:

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 28 Februari 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta menggunakan metodologi pemetaan konflik melalui surat kabar untuk merekam dan mengkategorikan semua laporan tentang insiden konflik di Aceh yang diberitakan di dua surat kabar daerah (Serambi dan Aceh Kita). Program ini mempublikasikan perkembangan per bulan, sejauh mungkin didukung oleh kunjungan ke lapangan, yang terangkum dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Di bulan Februari, satu insiden serius yang berhubungan dengan GAM-RI terlapor di Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Suatu kelompok demonstrator, yang menurut laporan adalah mantan anggota kelompok anti-separatis, merusak gedung milik LSM SIRA (Sentra Informasi Referendum Aceh). Kejadian ini menekankan kepentingan mekanisme untuk memantau dan meninjau ketegangan seperti itu, khususnya menjelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Perselisihan tingkat lokal makin bertambah, meskipun jumlah insiden yang berakibat kekerasan telah berkurang. Masalah yang berhubungan dengan tsunami menjadi proporsi yang besar dalam tingkat lokal. Masalah tersebut termasuk dua jenis administratif, umumnya melibatkan pemimpin daerah atau lembaga pemberi bantuan tsunami, dan dalam alokasi sumber daya, khususnya lahan. tinggi dari yang berhubungan dengan pembangunan dan tumpang tindih konflik yang berhubungan dengan tsunami, menekankan kepentingan program yang sensitif terhadap konflik dan kebutuhan mekanisme penanganan keluhan yang mampu menanggapi seluruh institusi dan organisasi yang bekerja dalam area trunami dan konflik. Satu insiden serius yang berhubungan dengan MoU dilaporkan di bulan Februari. Aceh Kita dan Serambi melaporkan bahwa pada tanggal 7 Februari kantor lokal SIRA di Blang Pidie, Aceh Barat Daya dihancurkan oleh suatu kelompok yang berisi sekitar 00 demonstrator. Salah satu pegawai SIRA dipukuli hingga membengkak. Menurut kepala lokal SIRA, demonstrasi tersebut dipimpin oleh Amiruddin, mantan ketua dari Front Anti-Separatis dan para demonstrator mayoritas adalah anggota GAM yang menyerah sebelum MoU. Menurut laporan, Amiruddin menanggapi dengan menjelaskan bahwa Gambar : Insiden GAM-RI berdasarkan bulan ia terikat pada MoU dan saat kelompok tersebut menjadi emosional, ia menjadi kehilangan kontrol. Seminggu kemudian, Aceh Kita melaporkan bahwa masalah tersebut diajukan dalam AMM CoSA (Commission on Security Arrangement Komisi Pengaturan Keamanan). Menurut laporan, AMM menggolongkan masalah ini sebagai pelanggaran klausa 4.9 dalam MoU dan meminta pemerintah untuk memeriksa. Adanya keterbatasan dalam pemetaan melalui surat kabar untuk memetakan insiden tingkat provinsi, surat kabar yang secara umum cuma memberitakan tentang berita tingkat daerah, tidak mengankat semua kasus dan pemberitaan miring dalam melaporkan kasus-kasus tertentu. Untuk informasi lebih lanjut atau yang berminat dapat dilihat di: Patrick Barron and Joanne Sharpe (2005). Counting Conflict: Using Newspaper Reports to Understand Violence in Indonesia, Indonesia Social Development paper No. 7, Jakarta: World Bank. Laporan ini merupakan perkembangan pemantauan per bulan, bisa di akses melalui: www.conflictanddevelopment.org data tersedia bagi siapa saja yang berminat, untuk mendapatkan semua dataset tersebut silahkan hubungi Samuel Clark di: sclark@wboj.or.id 40439

Tinjauan tim Bank Dunia ke Aceh Barat Daya di bulan Januari sebagai bagian dari Kajian mengenai Kebutuhan Reintegrasi GAM, menekan bahwa terdapat ketegangan yang tersembunyi di antara berbagai kelompok di kabupaten ini. Sekitar 800 anggota GAM menyerah di Aceh Barat Daya sebelum penandatanganan MoU, kebanyakan di tahun 2003. Banyak dari GAM yang menyerah kembali ke mata pencaharian asal, namun beberapa bergabung dalam kelompok antiseparatis. Umunya, terdapat kesukaran di antara GAM yang menyerah dan yang baru kembali. Namun masih tersisa ketegangan di antara GAM yang bergabung dalam kelompok anti-separatis dan GAM yang baru kembali dan berpartisipasi dalam kegiatan SIRA. Kami merasa ada perbedaan [dalam perlakuan] karena tak jelas status GAM yang menyerah. Ada dua grup dalam GAM: yang kembali waktu darurat militer dan yang kembali setelah MoU. Gimana status GAM yang kembali waktu darurat militer? AMM cuma perhatian sama yang kembali waktu MoU. Mereka tak perhatian sama GAM yang kembali sebelum MoU. Kalau AMM perhatian, masalahnya bisa selesai. GAM yang Menyerah, Aceh Barat Daya Dulu, front ini [front anti-separatist] mendukung aparat. Tetapi sejak damai, front ini cuma melindungi pelaksanaan MoU. Siapapun yang menghancurkan MoU akan jadi musuh kami. Kami melindungi hasil dari negosiasi Helsinki. Kami bekerja untuk menyelamatkan MoU. Front Anti-Separatis/GAM yang Menyerah, Aceh Barat Daya Seperti yang ditegaskan dalam kutipan di atas, tedapat dua sumber utama ketegangan di antara dua kelompok. Pertama, mereka memiliki interpretasi MoU yang berbeda dan dalam waktu yang sama mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi MoU (atau interpretasi mereka). Kedua, banyak dari GAM yang baru kembali masih menganggur dan melihat beberapa GAM yang menyerah telah mendirikan kembali kehidupannya. Beberapa dari mereka yang bergabung dalam kelompok anti-separatis telah menekuni usaha di kabupaten tersebut dengan sukses, termasuk melaksanakan kontrak pemerintah. Sebaliknya, GAM yang menyerah merasa bahwa semua perhatian saat ini adalah pada GAM yang baru kembali. Oleh karena itu, terdapat perasaan cemburu dan kompetisi di antara dua kelompok. Masalah-masalah tersebut akan menjadi sensitif menjelang Pilkada. Nantinya akan diperlukan pemantauan dekat atas hubungan antara kelompok yang berbeda untuk memastikan bahwa masalah diselesaikan sebelum berkembang menjadi percekcokan yang lebih besar lagi. Persoalan dalam berurusan dengan hubungan di antara GAM yang menyerah dan yang baru kebali tidak hanya terjadi di Aceh Barat Daya. Ketegangan serupa juga terlihat selama tinjauan lapangan di kabupaten lainnya, termasuk Pidie dan Aceh Selatan. Penculikan di Aceh Utara, Penduduk meminta dukungan AMM Serambi melaporkan pada tanggal 20 Februari 2006 bahwa enam laki-laki tak dikenal menculik pegawai desa di kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Pelaku meminta Rp. 50 juta sebagai pengganti kebebasan pegawai tersebut dengan selamat. Penduduk desa meminta bantuan AMM untuk menyelidiki penculikan, namum Serambi melaporkan pernyataan bahwa penduduk sebenarnya merencanakan untuk menangkap tim AMM saat mereka mengunjungi desa. Akhirnya, perwakilan AMM di Aceh Utara menjelaskan kepada penduduk desa bahwa mereka perlu menunggu hasil dari investigasi polisi yang sedang berlangsung. Secara positif insiden ini mengakibatan GAM, TNI, dan Polisi, dengan AMM, bekerjasama untuk merencanakan startegi dan mencari solusi. Kantor lokal AMM di Aceh Utara membantu mendirikan forum keamanan kecamatan dimana pewakilan lokal GAM dan berbagai perwakilan pemerintah termasuk Camat, polisi dan TNI lokal, juga pemimpin masyarakat, dapat bertemu untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah keamanan di kecamatan mereka. Meskipun tidak jelas apakah ini insiden yang berhubungan dengan GAM RI, dialog antara dua sisi dapat menghindari penuduhan dari efek tersebut. 2

Konflik tingkat lokal meningkat konflik tingkat lokal meningkat menjadi 77 insiden, suatu peningkatan 0% dari bulan lalu (lihat Gambar 2). Konsisten dengan bulan sebelumnya, dua-pertiga dari tersebut didasari oleh permasalahan administratif. Secara lebih positif, jumlah kekerasan lokal berkurang menjadi tiga insiden di bulan Februari (lihat Gambar 3). Gambar 2: Konflik GAM RI tingkat lokal berdasarkan bulan Gambar 3: Konflik kekerasan dan bukan kekerasan tingkat lokal berdasarkan bulan Sumber: Dataset surat kabar Proporsi yang tinggi masih berhubungan dengan bantuan tsunami. Sepertiga insiden yang dilaporkan berhubungan dengan pemberian bantuan tsunami (lihat Tabel ). 2 dari insiden tersebut berhubungan dengan pemberian bantuan tsunami dan enam berhubungan dengan alokasi lahan bagi masyarakat yang terkena dampak tsunami. Tabel :Jenis Konflik Tingkat Lokal (Februari) Jenis Perselisihan Perselisihan administratif Berhubungan dengan tsunami Bahan Bakar Minyak (BBM) Kompensasi Lainnya Perselisihan Sumber Daya Berhubungan dengan tsunami 54 2 4 29 3 6 kekerasan dalam 0 0 yang berhubungan dengan korupsi 25 7 8 Politik 6 0 Kewaspadaan 4 2 0 Total 77 3 28 Sumber: dataset surat kabar Seperti yang dilaporkan di bulan sebelumnya, konflik tersebut menjelaskan bahwa masyarakat merasa mereka tidak memiliki masukan yang cukup dalam alokasi bantuan dan menanyakan keputusan dari pemimpin local dan lembaga pemberi bantuan tsunami. Demikia pula, dalam kasus yang berhubungan dengan pemberian kompensasi BBM, masyarakat menanyakan keputusan pemimpin local dalam mengidentifikasi penerima bantuan dalam desa. Boks 2 berisi dua contoh kasus atas keluhan masyarakat mengenai penyaluran bantuan. 3

Boks 2: Contoh Kasus atas Alokasi Bantuan Blang Pidie, Aceh Barat Daya, 2 Februari 2006 Serambi melaporkan protes dari sekitar 60 kepala rumah tangga di suatu desa di kecamatan Blang Pidie kepada DPRD lokal. Penduduk memprotes alokasi KKB (Kartu Kompensasi BBM). Mereka menunjukkan kekecewaan pada data yang diambil oleh petugas sensus dan identifikasi kepala desa atas penduduk yang berhak menerima KKB. Pemrotes menjelaskan bahwa meskipun 90% penduduk desa berada di bawah garis kemiskinan, hanya 20% yang menerima KKB dan setengah dari mereka adalah keluarga atau teman dari kepala desa. Peukan Bada, Aceh Besar, 26 Februari 2006 Serambi melaporkan bahwa konflik antara desa dan Tim Pembangunan Kampung (TPK) mengakibatkan perubahan dalam kebijaksanaan pembangunan LSM lokal. Penduduk menyatakan bahwa TPK, yang didirikan oleh LSM untuk mengkoordinir pembangunan rumah, menunda proses rekonstruksi dan memberikan bahan bangunan yang berkualitas lebih rendah daripada yang digunakan di program rekonstruksi lainnya. Sebagai tanggapan dari kritik tersebut, LSM ini merubah cara berhubungan dnegan penduduk desa. Sebagai pengganti tugas pemantauan TPK, penduduk akan memantau sendiri rekonstruksi rumah mereka dan dapat melaporkan masalah langsung kepada LSM. Keluhan yang berhubungan dengan tsunami tidak terpatas pada daerah yang terkena dampak tsunami Dampak dari bantuan tsunami terulur ke semua daerah di Aceh dan keluhan tidak terbatas hanya pada masyarakat yang terkena tsunami. Pada tanggal Februari 2006, Serambi melaporkan kasus perusahaan kayu yang memotong pohon cemara di kabupaten Bener Meriah untuk persediaan kayu bagi program rekonstruksi BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) dan perusahaan kertas di Lhokseumawe. Pemrotes lokal menyatakan bahwa masyarakat tidak diberi tahu atas tindakan tersebut dan tidak diberi kompensasi. Mereka juga menjelaskan bahwa tindakan seperti ini mengakibatkan banjir dan berdampak pada kualitas air di Danau Laut Tawar di Aceh bagian tengah. Selain itu, masyarakat yang terkena dampak konflik sadar akan dukungan yang diterima di daerah tsunami. Meskipun masyarakat tidak merasa iri atas bantuan ini dan menyadari kebutuhan korban tsunami, mereka yakin bahwa seharusnya mereka diperlakukan dengan adil. Ketika bantuan yang berhubungan dengan konflik makin merata, akan ada kebutuhan untuk penyelesaian dan mekanisme keluhan yang menangani bantuan tsunami dan konflik. Bantuan yang kami terima setelah konflik beda dengan bantuan tsunami. Korban konflik terimanya beras sama sembakau. Tapi korban tsunami malah dapat bantuan yang lebih besar, isinya beras, minyak, ikan asin, mie, untuk tiap bulan. Sebelum tsunami kami cuma dapat bantuan sedikit meskipun kami ini pengungsi. Pegawai desa, Aceh Jaya Tuduhan korupsi dan pelayanan sipil juga makin umum Tuduhan korupsi dan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan pembayaran pegawai negeri adalah administratif jenis lain yang paling umum dilaporkan. Dari yang terlapor, terdapat 28 kasus yang berhubungan dengan tuduhan korupsi, umumnya pada pemimpin tingkat lokal dan pegawai pemerintah tingkat lokal. Contohnya, Serambi melaporkan pada tanggal 22 Februari bahwa Kepala Desa di kecamatan Tanah Jombo Aye, Aceh Utara, ditangkap karena menjual subsidi beras yang dialokasikan untuk penduduk desa. Penduduk menyatakan bahwa Kepala Desa menjual subsidi beras untuk keuntungan pribadi. Selain itu, terdapat beberapa kasus yang berhubungan dengan pekerjaan dan pembayaran pegawai negeri. Gambar 4 di bawah ini menunjukkan rincian yang berhubungan dengan tsunami, BBM dan administratif. 4

Gambar 4: Perselisihan administratif berdasarkan bulan Sumber: Dataset surat kabar rendah dari insiden GAM-RI atau insiden yang berhubungan dengan MoU menegaskan kekuatan dari perjanjian perdamaian. Walaupun begitu, satu insiden di Blang Pidie bulan ini menekankan ketegangan yang tersembunyi di antara kelompok tertentu dan potensi ketegangan tersebut untuk menjadi konflik kekerasan. Pemantauan dan perbaikan dari konflik seperti ini akan sangat dibutuhkan terutama menjelang Pilkada. Demikian pula, jumlah tinggi dari konflik administratif yang berhubungan dengan pembangunan menekankan kepentingan untuk memastikan bahwa program-program tersebut sensitif terhadap konflik. Selanjutnya, terdapat hubungan tumpang tindih antara daerah yang terkena dampak tsunami dan konflik, dan hal ini membutuhkan mekanisme penanganan keluhan yang mampu menanggapi institusi dan organisasi yang bekerja di daerah tsunami dan konflik. Jalan terbaik untuk hal ini sepertinya melalui BRR dan badan integrasi yang baru saja didirikan, BRA (Badan Reintegrasi Aceh). 5