BAB I PENDAHULUAN. Gorontalo sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

RINGKASAN EKSEKUTIF. Penelitian Strategi Implementasi Program Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga. tanpa dukungan dana yang cukup. Menurut Peraturan Pemerintah No 48, tahun

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 49 SERI E

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

WALI KOTA METRO PERATURAN WALI KOTA METRO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG. SISTEM ONLINE PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP/MTs, SMA/MA DAN SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2012

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB IV BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MASYARAKAT DIMINTA LAPORKAN PUNGLI PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN Jl. Mayor Bismo No Telp. (0354) Fax. (0354) Kode Pos Kediri

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KUALIFIKASI GURU

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sensitif menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, pendidikan memiliki

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negaranya, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, jumlah penduduk

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN WALIKOTA BLITAR,

BUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

Urusan Pemerintahan Organisasi. : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proposional. Pemberian kewenangan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan untuk rakyat merupakan program pendidikan yang membebaskan peserta didik, orang tua atau walinya dari pungutan biaya operasional sekolah pada satuan pendidikan menegah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah Bertraf Internasional (SBI), dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta memberikan biaya peningkatan mutu pada jenjang pendidikan dasar, dan insentif bagi pendidik PAUD. Program ini dimaksud untuk membantu masyarakat yang tidak mampu agar mendapatkan pelayanaan pendidikan yang terjangkau, bermutu, berkeadilan dan dapat memberikan keringanan bagi seluruh masyarakat yang ada di Priovinsi Gorontalo sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dan sekaligus sebagai salah satu program unggulan Provinsi Gorontalo yaitu peningkatan sumber daya manusia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mendukung suksesnya ekonomi di Provinsi Gorontalo. Selain itu, penyelenggaraan program pendidikan untuk rakyat ini diamanatkan secara tegas dalam sistem perundang-undangan. Uundang-Uundang

2 Dasar 1945 Amandemen III pasal 31 Ayat 2 mengatakan, setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan Negara membiayainya. Mengacu pada berbagai kebijakan Nasional dan meningkatnya kebutuhan dalam bidang pendidikan telah mendorong pemerintah Provinsi Gorontalo merumuskan suatu kebijakan di tingkat daerah dengan memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo yaitu Program Pendidikan Untuk Rakyat yang di singkat dengan PRODIRA. Berdasarkan pada Peraturan Daerah (PERDA) No. 9A Tahun 2012 tentang PRODIRA. Program ini bertujuan menyediakan layanan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah bagi warga masarakat Provinsi Gorontalo untuk mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri didalam masyarakat atau dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) Provinsi Gorontalo sebagai institusi teknis yang betaggung jawab untuk penyelenggaraan program ini. Dengan berbagai bidang-bidang meliputi: 1) penyelenggaraan kurikulum, 2) pemeliharaan dan pengadaan sarana 3) ketenagaan, 4) pembinaan kesiswaan 5) manajemen sekolah / madrasah dalam bentuk kegiatan yang meliputi: 1) meningkatkan angka partisipasi pendidikan masyarakat pada jenjang anak usia dini, pendidikan dasar dan menegah, 2) meningkatkan layanan pada semua jenjang pendidikan untuk terwujudnya kualitas dan relevansi pendidikan, 3) membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,

3 SMA/SMALB/SMK Negeri/Swasta terhadap biaya operasional satuan pendidikan, kecuali rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Dengan di dalamnya mencakup pelaksanaan: 1) Memberikan biaya operasional Sekolah/Madrasa pada jenjang pendidikan menegah (BOS) 2) Memberikan biaya pendidikan mutu pada pendidikan dasar, 3) Menyediakan biaya administrasi kegiatan kabupaten/kota dan administrasi kegiatan provinsi, 4) Menyediakan sasaran RKB SMA/MA dan SMK dan operasional sekolah sepenuhnya 5) Memberikan insentif bagi pendidik PAUD.(JUKNIS PRODIRA 2013:3) Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat Gorontalo agar bisa mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau, bermutu, dan berkeadilan sehingga bias melahirkan sumber daya yang berkualitas kedepan nanti. Namun kenyataan yang ada sesuai dengan wawancara dan observasi awal penulis baik pada tokoh masyarakat dan orang tua siswa terungkap saat ini masih ada pungutan di sekolah sehingga program ini seakan memberikan harapan yang tidak sesuai dengan tujuan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam memberikan keringanan dan pemerataan pendidikan kepada masyarakat. Selain itu anggaran yang disalurkan oleh DIKPORA tidak sesuai kebutuhan sekolah yang ahirnya menjadi kendala bagi sekolah melaksanakan PRODIRA. Kelemahan yang cukup signifikan juga dalam pelaksanaan program ini kurangnya dalam tingkat komunikasi antara pihak Dinas terkait dan sekolah sehingga banyak menimbulkan persepsi masyarakat yang tidak baik mengenai program terutama dari segi sosialisasi maupun penyelenggaraan program dan tidak ada kejelasan alokasi dana

4 seberapa banyak anggaran yang harus di pakai di masing-masing program atau ruang lingkup PRODIRA. Selain itu hasil wawancara awal di DIKPORA, bahwa pengelolaan program ini masih banyak kendala yang dihadapi dari segi perencanaan yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan kadang tidak sesuai ketika dalam pelaksanaan program di sekolah. Anggaran yang telah direncanakan sebelumnya kadang selalu digunakan tidak pada alokasi sebenarnya, sehingga Dinas terkait pun mengalami kendala dalam memberikan pemahaman kepada pihak sekolah karena memang kebutuhan sekolah tidak sesuai dengan anggaran yang dialokasikan dalam kata lain sampai dengan saat ini pengalokasian anggaran program ini belum memenuhi kebutuhan sekolah. Selain itu transparansi sekolah kepada masyarakat mengenai anggaran PRODIRA tidak begitu jelas sehingga DIKPORA selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah dan konsep PRODIRA yang ada penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang : EVALUASI PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT (PRODIRA) DI PROVINSI GORONTALO. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Perencanaan Program Pendidkan Untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo?

5 2. Bagaimana Pelaksanaan Program Pendidikan Untuk Rakyat (Prodira) di Provinsi Gorontalo? 3. Bagaimana Pengawasan Program pendidikan untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo? 4. Bagaimana Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Untuk Mengetahui Gambaran Perencanaan Program Pendidkan Untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo? 2. Untuk Mengetahui Gambaran Pelaksanaan Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo? 3. Untuk Mengetahui Gambaran Pengawasan Program Pendidikan Untuk Rakyat (DIKPORA) di Provinsi Gorontalo? 4. Untuk Mengetahui Bagaimana Gambaran Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi DIKPORA agar lebih memahami pengelolaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA). 2. Bagi Sekolah-Sekolah agar lebih jelas dalam pelaksanaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA).

6 3. Bagi masyarakat agar lebih jelas bagaimana penyelenggaran program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) 4. Bagi penulis adalah dapat mengetahui penyelenggaraan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) yang baik.