KATA KUNCI: Ejaan, Tanda baca, Peraturan Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 NOMOR 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Muchamad Ali Safa at

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH (Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

THE USE OF IMPROVED SPELLING IN GOVERNMENT REGULATION NUMBER 32 OF 2013 ABOUT NATIONAL EDUCATION STANDARDS

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH BERDASARKAN UU NO. 10 TAHUN Oleh : Tim Pusat Kajian Hukum Dan Kemitraan Daerah Fakultas Hukum Unsoed

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kualitas Butir Soal Ujian Ditinjau dari Segi Bahasa (Analisis Kualitatif Butir Soal) Syahriandi 1. Abstrak

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

PERAN BIRO HUKUM DALAM HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH (STUDI DI BIRO HUKUM SETDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH)

WALIKOTA CIREBON, LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR


Jika ketentuan dari pengaturan yang diacu memang dapat diberlakukan seluruhnya, maka istilah tetap berlaku dapat digunakan. BUPATI BARITO UTARA, ttd

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI BANTAENG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 8 TAHUN 2012 T E N T A N G PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR.6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 159 TAHUN : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2001 TENTANG PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Transkripsi:

1 ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM PERTAURAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2010 Jamilin Tinambunan Hermaliza Latif FKIP Universitas Islam Riau ABSTRAK Penggunaan atau pemakaian kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam aspek huruf kapital dan tanda baca, hendaknya menjadi perhatian setiap individu termasuk dalam penulisan. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penggunaan huruf kapital dalam tahun 2010? dan (2) bagaimana penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma, dan titik dua) dalam tahun 2010?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode yang berusaha memaparkan dan menggambarkan data tentang penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam Peraturan Daerah Propinsi Riau tahun 2010 seperti apa adanya. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, teknik dokumentasi, dan membaca. Data dianalisis dengan menggunakan teknik presentase dan kategori nilai.hasil pengolahan data dapat disimpulkan (1) pemakaian huruf kapital dalam tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 93,32%. (2) pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, dan titik dua) dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 sebagai berikut: (1) pemakaian tanda titik dalam tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 89,31%, (2) pemakaian tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 98,02%, (3) pemakaian tanda titik koma dalam tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 95,45%, dan (4) pemakaian tanda titik dua dalam tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 100%. KATA KUNCI: Ejaan, Tanda baca, Peraturan Daerah PENDAHULUAN Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu adalah milik manusia yang telah menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik manusia, bahasa selalu muncul dalam segala aspek dan kegiatan manusia. Tidak ada satu kegiatan manusia pun yang tidak disertai dengan kehadiran bahasa. Oleh karena itu, jika orang bertanya apakah bahasa itu, maka jawabannya dapat bermacam macam sejalan dengan bidang kegiatan tempat bahasa itu digunakan. Jawaban seperti bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi pikiran, bahasa alat untuk berinteraksi, bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri, dan bahasa adalah alat untuk menampung hasil kebudayaan, semuanya dapat diterima. JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

2 Dalam berbagai kegiatan kita tidak luput menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun secara tulisan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang berpedoman dengan penggunaan ejaan yang disempurnakan. Penggunaan ejaan yang baik itulah mencerminkan kepribadian seseorang. Semakin baik tulisan seseorang, semakin baiklah cerminan pikiran orang tersebut. Ejaan adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa Indonesia. Ejaan bisa juga diartikan pengambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan sebagainya) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan. Ejaan sebagai patokan dalam sebuah tulisan, contoh penulisan peraturan daerah. Pentingnya tanda baca dalam bahasa tulis dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat merasakan perbedaan tulisan yang diberi tanda baca dan pemakaian ejaan yang tepat dengan tulisan yang tidak menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat. Tulisan yang menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat akan lebih mudah dan cepat dipahami. Itulah sebabnya dalam menulis sesuatu kita dituntut menggunakan ejaan yang disempurnakan (Nurmita, Neneng, 2005:3). Misalnya di dalam pembuatan peraturan daerah, alangkah baiknya menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat. Agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi orang-orang atau khalayak ramai yang membacanya. Hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti peraturan daerah, selain itu penulisan peraturan daerah yang baik mencerminkan kepribadian suatu pemeritahan daerah yang baik, terutama Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010, yaitu penggunaan huruf kapital dan tanda bacanya. Menurut Chaer (2000:77) Seiring dikatakan orang bahwa ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, atau perjanjian tulis-menulis yang dilakukan suatu masyarakat bahasa untuk menulis bahasanya. Jadi, bahasa yang seharusnya dilafalkan atau diujarkan kini diganti dengan huruf-huruf dan tanda lainnya. Huruf yang digunakan bisa huruf Latin, huruf Arab, huruf Kanji, huruf Pallawa, atau huruf yang lainnya. Menurut Hamidi, dkk. (2008:100) Pengertian Naskah Akademik dalam Pasal 1 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2005 disebutkan bahwa Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsep yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, objek, atau arah pengaturan rancangan undangundang. Peratuaran Daerah adalah teks yang berbentuk tulisan yang bertuliskan peraturan atau aturan perundang-undangan yang mengatur otonomi daerah. Menurut Marbun (2006:226) Peraturan perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah. Rancangan PERDA dapat berasal dari inisiatif DPRD atau Gubernur. Peraturan daerah dibuat dengan rangkah penyelenggaraan Otonomi Daerah dan penjabaran lebih lanjut Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Tahun 2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif

3 dari peraturan perundang-undangan yang lebih tingggi untuk suatu daerah. Menurut Bratakusumah dan Dadang Solihin (2004:20) Peraturan Daerah dapat memuat ketentuan tentang pembebanan biaya paksaan penegakan hukum, seluruhnya atau sebagian kepada pelanggar. Paksaan yang dilakukan oleh peraturan daerah untuk menegakkan dengan UU 22/99 disebut paksaan penegakan hukum atau paksaan pemeliharan hukum. Paksaan penegakan hukum itu pada umumnya berwujud mengambil atau meniadakan, mencegah, melakukan atau memperbaiki segala sesuatu yang telah dibuat, diadakan, dijalankan, dialpakan, atau ditiadakan yang bertentangan dengan hukum. Apabila pelanggar tidak mengindahkannya, maka diambil suatu tindakan paksaan. Pejabat yang METODE PENELITIAN Best dalam Sukardi (2007:157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha mengambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Data yang diperoleh berupa kata-kata tertulis. Untuk menganalisis data yang terdapat dalam penelitian ini, menjalankan tindakan paksaan penegakan hukum terhadap pelanggar harus dengan tegas. Peraturan Daerah dapat memuat ancaman pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Ke-putusan peraturan Daerah inilah yang mengatur otonomi suatu daerah. Berdasarkan uraian yang telah penulis ungkapkan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Peraturan daerah Provinsi Riau Tahun 2010, dengan merumuskan masalah: (1) Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010? (2) Bagaimana penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma dan titik dua) dalam tahun 2010? penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi. Hal ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, dan analisis data. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik observasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan teori yang dipergunakan. Hasil analisis akan diberikan penilaian dengan memedomani kriteria penilaian seperti di bawah ini: JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

4 TABEL 01 PEDOMAN PENILAIAN PENELITIAN DAN MENGANALISIS DATA Interval Persentase Nilai Ubahan Sekala Empat Tingkat Penguasaan 1-4 D-4 Keterangan 86-100 76-85 56-74 10-55 4 3 2 1 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang (Nurgiyantoro, 2010:253) HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini menyajikan interprestasi data yang dilakukan terhadap keseluruhan pemakaian huruf kapital dan tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma dan tanda titik dua) yang terdapat dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010. Bertitik tolak dari deskripsi data dan analisis data yang diuraikan sebelumnya, bahwa pada dasarnya 5 sampel Tahun 2010 telah menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Berdasarkan analisis data, dapatlah diberikan interpretasi berikut ini. Pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya delapan kaidah yang ditemukan dari 15 pemakaian kaidah yang ditetapkan dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Secara keseluruhan huruf kapital yang digunakan berjumlah 643 data. Dari data tersebut pemakaian huruf kapital yang benar berjumlah 600 (93,32%) data dan 43 (6,68%) data yang salah, maka dapat ditegaskan bahwa pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali. Pemakaian huruf kapital sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Di dalam pemakaian huruf kapital lebih mudah dibandingkan dengan pemakaian tanda baca lainnya, sehingga jika penulis Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 sudah memahami pemakaian huruf kapital maka dapat menempatkan huruf kapital dengan tepat. Pada hakikatnya huruf kapital lazim dipakai atau ditempatkan sebagai huruf pertama pada awal kalimat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagaimana dikemukakan Depdiknas (2007:20) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Pemakaian tanda baca banyak ditemukan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 sesuai dengan penggunaanya, tetapi penulis hanya memfokuskan pada tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), dan tanda titik dua (:) yang didasarkan atas kaidah pemakaian tanda baca yang baik dan benar menurut ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan. Pemakaian tanda titik di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya empat kaidah yang ditemukan dari delapan kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik yang digunakan berjumlah Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Tahun 2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif

5 1131 data, tanda titik yang benar berjumlah 1010 (89,31%) dan data yang salah berjumlah 121 (12,93%), dengan tingkat kesalahan 121 (10,69%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik dalam Tahun 2010 berkualitas baik sekali. Pada kenyataan demikian logis mengingat pemakaian tanda baca titik hampir sama dengan pemakaian huruf kapital yang sudah dipahami, yakni tanda baca titk pada dasarnya digunakan disetiap akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, sehingga seorang penulis Tahun 2010 memahami kaidah tanda titik dapat menggunakannya dengan tepat. Pemakaian tanda koma di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya satu kaidah yang ditemukan dari empat belas kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda koma yang digunakan berjumlah 202 data, tanda titik koma yang benar berjumlah 198 (98,02%) dan data yang salah berjumlah 4 (1,98%),dengan tingkat kebenaran 198 (98,02%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda koma dalam Tahun 2010 berkualitas baik sekali. Pemakaian tanda titik koma di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya satu kaidah yang ditemukan dari dua kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik koma yang digunakan berjumlah 154 data, tanda titik koma yang benar berjumlah 147 (95,45%) dan data yang salah berjumlah 7 (4,55%), dengan tingkat kesalahan 7 (4.55%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali. Pemakaian tanda titik dua di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya dua kaidah yang ditemukan dari empat kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik dua yang digunakan berjumlah 75 data, tanda dua yang benar berjumlah 75 (100%), dengan tingkat kesalahan 75 (100%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik dua dalam Tahun 2010 berkualitas baik sekali. KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemakaian huruf kapital dan pemakaian tanda baca dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pemakaian huruf kapital dalam Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 93,32%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Penggunaan huruf kapital dalam Tahun 2010 berkategori cukup ditolak. 2. Pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, dan tanda titik dua) dalam Tahun 2010 sebagai berikut: a. Pemakaian tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai ratarata 89,31%. Dengan JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

6 demikian hipotesis yang berbunyi Penggunaan tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup ditolak. b. Pemakaian tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai ratarata 98,02%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Penggunaan tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup ditolak. c. Pemakaian tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 95,45%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Penggunaan tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup ditolak. d. Pemakaian tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 100%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Penggunaan tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup ditolak. SARAN Saran yang dapat diberikan sesuai dengan hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perlunya adanya pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa umumnya pemakaian huruf kapital dan tanda baca di dalam pembuatan Peraturan Daerah khususnya Peraturan Daerah Provinsi Riau melalui penyuluhan tentang Ejaan Yang Disempurnakan terlebih agar penulis yang membuat Peraturan Daerah dapat memahami pemakaian huruf kapital dan tad abaca terlebih Peraturan Daerah adalah Dokumen resmi maka dari itu sebuah dokumen resmi berlandaskan dengan tata bahasa baku seperti EYD. 2. Setiap pegawai atau penulis Peraturan Daerah hendaknya senangtiasa memperhatikan pemakaian huruf kapital dan tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma dan tanda titik dua) sesuai dengan kaidah Pemakaian agar maksud penyampaian informasi tersebuat dapat dipahami pembaca baik terutama bagi khalayak ramai. Selain itu bagi mahasiswa yang ingin meneliti Peraturan Daerah, alangkah baiknya meneliti masalahnya yang lain misalnya tentang kata atau kajiannya ke sintaksis bahasanya. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung. Jakarta: Rajawali Pres. Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Biro Hukum Organisasi Tatalaksana Sekretariat Daerah Provinsi Riau. 2009. Himpunan Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Tahun 2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif

7 Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2006. Pekanbaru. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul. 2000. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hamidi, Jazim, dkk. 2008. Panduan Praktis Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Kasiarudin. 2012. Materi Muatan Peraturan Daerah Disampaikan pada Acara Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan) oleh KANWIL Hukum dan HAM Provinsi Riau 2012. Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga. Kusmita, Ita. 2010. Analisis Yuridis Pembatalan Peraturan Daerah dalam Perspektif Executive Review dan Judicial Review Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 02 P/HUM/2008. Skripsi: Fakultas Hukum. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Surabaya. Marbun, B.N. 2006. Kamus Hukum Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Nurmita, Neneng. 2005. Analisis Penggunaan Ejaan dalam Surat Keluar Kantor Camat Siak Hulu Kabupaten Kampar. Skripsi: FKIP. Universitas Riau. Pekanbaru. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. Sebayang, Edison. 2011. Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dalam Surat Resmi Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Riau. Skripsi: FKIP. Universitas Riau. Pekanbaru. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Heri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

8 http://bkd.dumaikota.go.id/tatanaskah-dinas/173-peraturandaerah.html?lang= di akses 3 Maret 2012 http://heningbatin.blogspot.com/201 1/12/normal-0-false-falsefalse-en-us-x-none.html di akses 4 April 2012 https://indopedia.gunadarma.ac.id/att achments/6410/00pd009.pdf di akses 10 April 2012 Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Tahun 2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif