BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perusahaan manufacture dibidang jasa misalnya perusahaan Mould Maker, mereka dituntut harus membuat inovasi baru dalam bidang cetakan yang tentunya sesuai dengan keinginan pasar dan memiliki harga jual.hal ini tentunya harus didukung dengan aspek mesin pendukung seperti CNC dan mesin mesin pendukung lainnya. Selain itu juga dengan memanfatkan teknologi komputerisasi dengan Software desain dan program yang mampu mendukung terciptanya produk baru dengan kualitas yang baik dan berdaya jual. Dalam hal ini kita mengambil contoh pembuatan mould plastik dengan sistem injeksi untuk cetakan Box Tempat Kertas Ukuran Folio dengan aplikasi CadCam. Dalam kehidupan sehari-hari kertas merupakan media tulis yang sangat penting dan sering kita gunakan. Mengingat arti pentingnya kertas, maka perlu adanya perlakuan khusus dalam penyimpanannya. Sebagai media tulis kertas sangat rawan terhadap kerusakan seperti : tertekuk, sobek, terkena noda, dll, sehingga diperlukan tempat penyimpanan yang dapat melindungi dari kerusakan dan namun tetap praktis untuk dibawa. Box tempat kertas merupakan salah satu produk yang digunakan untuk menyimpan kertas dan salah satu alternatif bahannya dari plastik. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai sifat mampu cetak yang baik, tidak berkarat, tahan terhadap reaksi asam maupun basa, ringan dan murah. Box tempat kertas banyak kita jumpai di pasaran dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang variatif. Namun yang menjadi permasalahan salah satunya adalah produk yang ada di pasaran menggunakan bahan plastik yang tipis sehingga mudah sobek dan tidak terdapat pegangan tangan untuk memudahkan dalam pembawaan.oleh karena itu penulis akan merancang sebuah alternatif desain box tempat kertas yang memiliki bentuk estetika dan dimensi yang sudah di modifikasi dari produk yang sudah ada di pasaran. Dalam pembuatan cetakan plastik (mould) perlu adanya perencanaan yang matang dan terkonsep untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan dimensi yang diinginkan.untuk itu digunakan aplikasi software 1
CAD/CAM untuk mempermudah dalam proses perancangannya, terutama dalam proses drawing, modeling, assembling, simulator, manufacturing, sampai sistem analisisnya. Selain itu penggunaan aplikasi CAD/CAM untuk proses pembuatan cetakan plastik dapat dilakukan lebih cepat dan menghemat efisiensi waktu, sehingga dapat menekan biaya produksi. CAD/CAM juga dapat digunakan untuk simulasi penginjeksian plastik dan proses machining cetakan sehingga resiko kegagalan produk dapat dikurangi. Box tempat kertas ukuran folio yang dibuat pada perancangan ini menggunakan bahan polypropylene (PP), karena bahan ini memiliki sifat tidak berbau dan berwarna, memiliki density rendah, dari golongan poliolefin termasuk makromolekul (polymer) yang sangat rendah. Karena bahan polypropylene (PP) termasuk thermoplastik maka dalam pengolahannya dapat menggunakan sistem injeksi (injection system) untuk menekan bahan yang sudah dipanaskan kedalam cetakan plastik tempat tinta. 1.2 Perumusan masalah Sesuai dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam pembuatan cetakan plastik box tempat kertas ukuran folio maka ada beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan yaitu : 1. Perancangan produk box tempat kertas ukuran folio dengan bantuan software CAD/CAM. 2. Pengertian injection moulding dan prinsip kerjanya 3. Perhitungan bagian-bagian cetakan, dan penentuan parameter yang tepat dalam proses injeksi plastik. 4. Jenis material plastik dan pemilihan bahan material plastik yang sesuai. 5. Penentuan bahan cetakan, konstruksi cetakan, sistem saluran, dimensi bagian-bagian cetakan dan proses pengerjaan yang paling efektif. 1.3 Pembatasan Masalah Proses perancangan ini mempunyai cakupan yang luas, sehingga penulis memberikan batasan batasan untuk menghindari penyimpangan permasalahan yang akan dibahas meliputi : 2
1. Penggunaan software CAD/CAM khususnya Pro/Engineering/Solid Work dan MasterCam untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam proses perancangan cetakan plastik. 2. Perhitungan dan pemilihan desain cetakan (cavity). 3. Pembuatan gambar kerja dari produk yang dirancang,dengan menggunakan teknologi CAD/CAM. 4. Produk yang dirancang box tempat kertas ukuran folio dengan bahan polypropylene. 1.4 Tujuan Penulisan Demi tercapainya tujuan dari penyusunan perancangan ini penulis membedakan tujuan penulisan, meliputi: 1.4.1 Tujuan Akademis Sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa dalam menempuh program S I Teknik Mesin Universitas Mercubuana. Menyajikan suatu gagasan yang ilmiah, praktis dan mudah dicerna. 1.4.2 Tujuan Teknis Membuat dan menyajikan sebuah karya tulis sesuai dengan pengalaman penulis yang bekerja diperusahaan mould maker. Menghasilkan perencangan cetakan box kertas ukuran folio dengan sistem injeksi yang siap dibuat untuk memperoleh produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Mengaplikasikan teknologi CAD/CAM untuk proses perancangan cetakan box tempat kertas ukuran folio system injeksi dengan bahan plastik PP (Polypropylene ) baik untuk pemodelan (modeling), pengambaran (drawing), perencanaan (drafting), simulasi proses injeksi maupun perhitungan beban dan kekuatan produk 1.5 Metode Penulisan Metode yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut: 3
Pengalaman pribadi penulis ditempat dia bekerja. Studi Pustaka. Studi pustaka diterapkan untuk memperoleh dasar-dasar penulisan atau referensi berupa buku literatur yang dapat dipertanggungjawabkan, tabel-tabel perdagangan standar dan data-data lain yang mendukung. Metode Observasi. Metode observasi bertujuan untuk mencari informasi dengan melakukan pengamatan di industri, dan pengalaman selama bekerja. Wawancara. Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi langsung dari seseorang untuk memperoleh data-data baik dilingkungan perusahaan tempat bekerja atau tempat lain. Bimbingan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan solusi dari pembimbing mengenai permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan tugas akhir. 4
1.6 Tahapan Proses Perancangan 1.6.1 Tahapan Proses Perancangan Model Shigley Mitchell Merancang adalah kegiatan untuk merumuskan suatu rancangan dalam memenuhi kebutuhan manusia. ( To design is to formulate a plan for the satisfaction of a human need ). Sehingga Perancangan Teknik diartikan merumuskan suatu rancangan yang berkaitan dengan bidang teknik. Proses perancangan secara keseluruhan dapat digambarkan seperti dibawah ini : Adanya kebutuhan Analisa masalah Sintesis Alisis perancangan optimasi Evaluation produk Berpengaruh Dokumentasi pembuatan produk Gambar I.1 Skema Proses perancangan Model Shigley-Mitchell Urutan tahap perancangan adalah sebagai berikut : 1. Adanya kebutuhan (Recognition of need) Proses perancangan dimulai dengan diidentifikasikannya suatu kebutuhan akan suatu produk, mesin atau sistem oleh seseorang yang menyadari adanya masalah yang akan terpecahkan jika diciptakan suatu 5
produk, mesin atau sistem baru atau diadakannya modifikasi pada suatu produk yang telah ada. 2. Analisa masalah (Definition of problem) Tahapan ini adalah merupakan gambar tentang produk, mesin, atau sistem yang dibutuhkan untuk menghasilkan arahan perancangan. Dalam merumuskan tahap tersebut termasuk menentukan spesifikasi tentang produk, mesin, atau sistem yang akan dirancang, seperti prestasi kerja yang harus dicapai, spesifikasi tentang fungsi, dan lain-lain. 3. Sintesis (Synthesis) Tahap ini adalah tahap pencarian macam atau bentuk produk, mesin atau sistem yang dapat memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan di atas. Pada langkah ini akan dicoba ditemukan sebanyak mungkin alternatif tentang konsep produk, mesin atau sistem. 4. Analisa perancangan optimasi (Analysis and optimization) Beberapa analisis pada tahap sintesis kemudian dipilih untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis tersebut meliputi analisa gaya, tegangan, deformasi, getaran dan lain-lain. Langkah sintesis dan analisis merupakan proses interatif, artinya hasil analisis merupakan feedback pada langkah sintesis untuk pencarian lebih lanjut yang lebih baik. 5. Evaluasi produk hasil rancangan (Evaluation) Evaluasi hasil langkah sintesis dan analisis diukur terhadap spesifikasi yang telah ditentukan. Pada langkah ini dapat timbul keperluan dibuatnya model atau prototype untuk dapat mengukur kualitas, kehandalan, dan beberapa kriteria lain dari hasil perancangan. Tahap evaluasi juga merupakan langkah iteratif dengan tahap yang mendahuluinya. 6. Dokumentasi untuk pembuatan produk (Presentation) Langkah akhir dari proses perancangan adalah langkah presentasi yang berupa penulisan dokumen hasil perancangan dalam bentuk gambar lengkap, daftar komponen, spesifikasi bahan, serta lengkap untuk proses pembuatannya. 6