PEMANFATAN LIMBAH PLASTIK (POLISTIRENA) DAN KERTAS BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN FIBER BOARD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universita Sumatera Utara

Effect of Particle Layerson Mechanical Characteristics (MoE And MoR) Of Particle Board Of Ulin Wood (Eusideroxylon Zwageri T.Et.B)

Gambar 2.6 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN. atau laksanakan di Bengkel dan Laboratorium produksi Universitas Medan Area.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Lem Untuk Pipa Polivinil Klorida Dari Sampah Plastik Polistirena

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LIMBAH KERTAS SEBAGAI MATERIAL KAYU TIRUAN

PENGGUNAAN SEKAM PADI DENGAN ANYAMAN BAMBU SEBAGAI PAPAN SEMEN DEKORATIF

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

UJI COBA PENGGUNAAN SABUT KELAPA SEBAGAI PAPAN SERAT. Ninik Paryati 1)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

akan sejalan dengan program lingkungan pemerintah yaitu go green.

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Agrium, April 2011 Volume 16 No 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT (RESIN POLIESTER SERBUK GERGAJI KAYU SENGON)

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

Lampiran A. Densitas Dari Papan Gipsum Plafon Terhadap Sampel (Gipsum : Serbuk Batang Kelapa Sawit : Tapioka) M k M g M t ρ air Ρ

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia dari tahun seluas 8,91 juta

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB I PENDAHULUAN. hutan semakin hari semakin berkurang. Untuk mengurangi ketergantungan akan

BAB III METODE PENELITIAN

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ø CARA MEMBUAT KERTAS DAUR ULANG. Bahan bahan : 1. Koran bekas / kertas bekas. 2. Air. 3. Lem kayu. DAUR ULANG KERTAS di SMKN 12 MALANG

Fiber-Plastic Composite

LAMPIRAN. 3). 94% Resin, 3% Serat Pelepah Salak, dan 3% Serat Glass. 4). 94% Resin, 4% Serat Pelepah Salak, dan 2% Serat Glass.

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN dari RUMPUT LAUT CAMPURAN dan. Disusun Oleh : Linda Rusdiana Purnama Sari I Mada Puspa Indah I

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN KAYU JATI SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL NON PEREKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

LAMPIRAN 1.1 Perhitungan Massa Jenis

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

KUALITAS FIBER PLASTIC COMPOSITE DARI KERTAS KARDUS DENGAN MATRIKS POLIETILENA (PE)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

DESAIN PEREDAM SUARA TABUNG KACA DENGAN SAMPEL CAMPURAN SERBUK KAYU MERANTI DAN PAPAN TELUR UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT DARI SABUT KELAPA DAN LIMBAH PLASTIK BERLAPIS BAMBU DENGAN VARIASI KERAPATAN DAN LAMA PERENDAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Transkripsi:

PKMP-1-14-1 PEMANFATAN LIMBAH PLASTIK (POLISTIRENA) DAN KERTAS BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN FIBER BOARD Rita Afriyanti, Nurhayati, Nafisah Teknik Kimia/Teknik kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe ABSTRAK Polistirena (gabus elektronik) dan kertas bekas adalah salah satu hasil industri yang merupakan limbah, sesudah digunakan oleh manusia. Limbah tersebut dapat kita manfaatkan menjadi suatu produk komposit yang lebih bernila ekonomisi, yaitu fiber board. Pembuatan fiber board dilakukan dengan dengan melarutkan polistirena menggunakan toluene dan mencampurkannya dengan benzoil peroksida, asam akrilat dan kertas. Dari hasil uji tekan dan perhitungan yang dilakukan didapat bahwa pada perbandingan polistirena dengan serbuk kertas (60:40) nilai MoR sebesar 192.3675 kg/cm 2 dan MoE sebesar 12696.125 kg/cm 2, pada perbandingan polistirena dengan serbuk kertas (70:30) nilai MoR sebesar 156.585 kg/cm 2 dan MoE sebesar 15571.2375 kg/cm 2, dan pada perbandingan polistirena dengan serbuk kertas (80:20) nilai MoR sebesar 135.135 kg/cm 2 dan MoE sebesar 20569.4125 kg/cm 2. Dengan demikian semakin besar berat serbuk kertas maka modulus patah (uji tekan) semakin tinggi dan semakin kecil berat polistirena maka modulus elastisitas semakin kecil. Kata Kunci : Polistirena, Fiber Board PENDAHULUAN Limbah adalah buangan yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis dan dapat menurunkan kualitas lingkungan, serta dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia juga makhluk hidup lain. Umumnya limbah tidak hanya berasal dari suatu industri yang memproses atau mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang dapat digunakan oleh manusia atau makhluk lain, tetapi limbah juga berasal dari manusia itu sendiri yang biasanya dikenal dengan limbah rumah tangga. Oleh karena itu limbah rumah tangga juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sehingga memerlukan perhatian khusus. Namun, dengan meningkatnya perkembangan teknologi kita dapat memanfaatkan limbah menjadi suatu produk yang bernilai guna. Polistirena (gabus elektronik) dan kertas bekas adalah salah satu hasil industri yang merupakan limbah, sesudah digunakan oleh manusia. Limbah tersebut dapat kita manfaatkan menjadi suatu produk komposit, yaitu fiber board. Pada awal 1990 di Jepang dan Amerika Serikat telah berkembang teknologi dibidang papan komposit. Teknologi ini menghasilkan produk komposit yang merupakan gabungan antara serbuk kayu dengan plastik daur ulang (Setyawati, 2003:1). Namun, sekarang kita mencoba menggantikan kayu dengan kertas bekas dan plastik dengan polistirena (gabus elaktronik). Limbah polistirena dan kertas bekas merupakan limbah yang dibuang ke lingkungan, dan apabila dibuang terus-menerus tanpa penanganan sedikitpun, maka limbah tersebut dapat mengganggu kelestarian lingkungan.

PKMP-1-14-2 Dalam hal ini diupayakan untuk meningkatkan pengembangan dalam pemanfaatan polistirena dan kertas bekas untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis. Pengolahan limbah tersebut selain menghasilkan produk, juga dapat mengurangi banyaknya pencemaran lingkungan, dan fiber board adalah salah satu produk yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah. Adapun tujuan dari penelitian pemanfaatan limbah polistirena dan kertas bekas sebagai bahan pembuatan fiber board adalah memanfaatkan limbah polistirena dan kertas bekas menjadi produk yang bernilai ekonomis, serta dapat mengetahui proses pembuatan fiber board dari bahan komposit polistirena dan kertas bekas. Penelitian ini sangat berguna untuk pengembangan kelestarian lingkungan karena bahan-bahan yang digunakan adalah limbah-limbah yang dapat merusak lingkungan. Pada masa yang akan datang jika program ini diwujudkan dalam suatu proses industri, dimungkinkan pasar akan melirik produk ini sebagai suatu pengganti papan yang sebenarnya. Dari segi ekonomi hal ini sangat memungkinkan karena bahan-bahan yang mendukung dalam pembuatan fiber board sangat mudah didapat dan harganya relative terjangkau. Di lain sisi pembuatannya pun relative sederhana. METODE PENDEKATAN Proses pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan Januari 2006 sampai dengan bulan juni 2006. Pelaksanan penelitian bertempat di Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe. Uraian persiapan yang telah dilakukan termasuk mempersiapkan bahan, desain dan instrumen penelitian. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian: 1. Tahap persiapan penelitian meliputi: Pengadaan zat-zat kimia, yang dipesan/dibeli di Medan Pengadaan Bahan Kertas dan polistirena Pembuatan Serbuk Kertas 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian meliputi: Pada tahap penelitian meliputi prosedur kerja untuk pembuatan serbuk kertas dan pembuatan fiber board. a. Prosedur kerja untuk pembuatan serbuk kertas Adapun prosedur kerja untuk pembuatan kertas adalah sebagai berikut : 1) Kertas bekas dikumpulkan sampai dengan berat yang diingikan (dibersihkan). 2) Kertas bekas yang telah terkumpul direndam sampai lunak. 3) Selanjutnya kertas diblender sampai kertas menjadi bubur dengan menggunakan sedikit air. 4) Bubur kertas kemudian dikeringkan dengan oven atau dengan sinar matahari sampai menjadi bubuk kertas. 5) Serbuk kertas ditempatkan dalam wadah yang kering. b. Prosedur kerja untuk pembuatan fiber board

PKMP-1-14-3 Adapun prosedur kerja untuk proses pembuatan fiber board adalah sebagai berikut : 1) Polistirena/busa elektronik yang telah disiapkan ditimbang sampai 60 gram. 2) Memasukkan polistirena ke dalam beaker glass 500 ml dan menambahkan pelarut toluena 100 ml, benzoil peroksida 0,1 gram, dam asam akrilat 4 ml. 3) Menambahkan serbuk kertas 40 gram ke dalam campuran tersebut. 4) Campuran diaduk sampai bahan-bahannya tercampur sempurna. 5) Campuran tersebut adalah fiber board yang siap dicetak. 6) Setelah pencetakan, fiber board dikeringkan dengan oven atau sinar matahari. 7) Selanjutnya dilakukan uji tekan dan uji lentur. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji tekan dan lentur yang telah dilakukan di laboratorium polimer FMIPA-USU Medan diperoleh data sbb: Sampel Serbuk Polistirena kertas 80 20 70 30 60 40 P(kg) 1 2 3 13.8 12.1 17.6 14.2 19.3 21.8 13.6 16.8 19.8 Ratarata 13.86 16.06 19.73 MoR 2 (Kg/cm ) 135.135 156.585 192.3675 Dari data diatas dapat diperoleh grafik uji tekan terhadap berat polistirena dan serbuk kertas. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin besar berat serbuk kertas maka semakin tinggi kekuatan tekannya. Sebagai contoh, pada berat polistirena dengan serbuk kertas (60 dan 40) gr nilai MoR sebesar 192.3675 kg/cm 2 pada berat (70 dan30) gr nilai MoR sebesar 156.585 kg/cm 2 dan pada berat (80 dan 20) gr nilai MoR sebesar 135.135 kg/cm 2. Dari data pada Tabel berikut dapat diperoleh grafik uji lentur terhadap berat serbuk kertas menunjukkan nilai yang sebaliknya yaitu semakin besar berat serbuk kertas maka semakin rendah nilai MoE, misalnya pada berat polistirena 60 gr dengan serbuk kertas 40 gr nilai MoE sebesar 12696.125 kg/cm 2, pada berat polistirena 70 gr dengan serbuk kertas 30 gr nilai MoE sebesar 15571.2375 kg/cm 2 dan pada berat polisrirena 80 gr dengan serbuk kertas 20 gr sebesar 20569.4125 kg/cm 2.

PKMP-1-14-4 250 200 Grafik Uji Tekan Terhadap Berat Serbuk Kertas MoE MoR 150 100 50 0 0 1 2 3 4 5 Berat Serbuk Kertas MoR (kg/cm2) Sedangkan pada data uji lentur menunjukkan nilai yang berbeda. Hal ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Sampel Serbuk Polistirena kertas 80 20 70 30 60 40 25000 20000 15000 10000 P' (kg) 1 2 3 18.8 20.1 9.35 26.1 13.7 14.2 22.5 17.3 12.6 Y (cm) 0.3 0.3 0.26 MoE 2 (Kg/cm ) 20569.4125 15571.2375 12696.125 Grafik Uji Lentur Terhadap Berat Polistirena MoE (kg/cm2) 5000 0 0 1 2 3 4 5 Berat Polistirena

PKMP-1-14-5 KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbandingan polistirena dan serbuk kertas dapat mempengaruhi modulus elastisitas dan modulus patah. 2. Semakin besar berat serbuk kertas maka semakin besar kekuatan tekan dari fiber board 3. Semakin besar berat pilistirena maka semakin besar pula kekuatan lentur dari pada fiber board. DAFTAR PUSTAKA 1. Fessenden & Fessenden. kimia organik. Edisi ketiga jilid I, Erlangga, Jakarta;1990 2. http:// Mawar. Colombs. Itb.ac.id/files/unsorted/kimia dasar 2, kimia, material/komposit. Htm;2001. 3. http:// pustaka, bogor, rust/dt baru/hut 1046.htm:2003 4. Maraudin Industri Petrokimia dan Dampak Lingkungannya. Gajah Mada University Press, Yogyakarta : 2002. 5. Niazi Anan. Penggunaan Tepung Mineral Silika (S 1 O 2 ) dalam Pembuatan Komposit Poliester Resin. Skripsi Universitas Syiahkuala, Banda Aceh;2002 6. Rahmi Ita. Membuat Kertas Daur Ulang. TGA Politeknik Negeri Lhokseumawe;2001 7. Tim Suhuf Kertas Seni Nusantara. Berkreasi dengan kertas Daur Ulang.puspa Swara, Jakarta;2000 8. www.geocities.com/kertas seni/sejarah-kertas.htm;2001 9. www. Manggala.Or.id/Pubchation/media info/edaran/edr;1999.