Sumber Lemak Nabati dalam Pakan Pembesaran Ikan Beronang Siganus guttatus

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG DAL AM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN KADAR LEMAK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus)

PEMANFAATAN BUNGKIL KOPRA SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KERAMBA JARING APUNG

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

PEMBERIAN TEPUNG RUMPUT LAUT, GRACILLARIA DALAM PAKAN IKAN BERONANG,Siganus guttatus

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

PEMELIHARAAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) YANG DIBERI PAKAN PELET DAN IKAN RUCAH DI KERAMBA JARING APUNG

II. BAHAN DAN METODE

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2012, hlm ISSN

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus DI KERAMBA JARING APUNG

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

PENGGUNAAN LEMAK PATIN DALAM PAKAN IKAN NILA Oreochromis niloticus. Utilization of Catfish Body Fat in the Diet of Tilapia Oreochromis niloticus

UJI COBA BEBERAPA JENIS PAKAN PADA PEMBESARAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DALAM KERAMBA JARING APUNG

III. BAHAN DAN METODE

RESPON BIOLOGI LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH

PENGARUH DOSIS PAKAN BUATAN YANG BERBAHAN BAKU LOKAL DALAM PAKAN PEMBESARAN LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH

Kampus Darmaga, Bogor 16680, Indonesia 2) Fakultas Pertanian Universitas Batanghari, Jambi, Indonesia ABSTRACT

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

ABSTRACT. Keywords: selenium, growth, viability, Cromileptes altivelis, grouper

PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

KEBUTUHAN ASAM LEMAK N-6 DAN N-3 DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN REPRODUKSI INDUK IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus Blkr.)

KINERJA PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.) YANG DIBERI PAKAN DENGAN KANDUNGAN KROMIUM BERBEDA

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Protein Pakan

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

EFFECTS OF VITAMIN C IN HIGH-ENERGY FEEDS ON GROWTH AND SURVIVAL RATE OF TIGER GROUPER SEEDS (Epinephelus fuscoguttatus)

AKTIVITAS ENZIM PROTEASE DALAM LAMBUNG DAN USUS IKAN KERAPU MACAN SETELAH PEMBERIAN PAKAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

I. Mokoginta, N.P. Utomo, A.D. Akbar & M. Setiawati

Effect of L-Ascorbyl-2-Phosphate Magnesium as a Vitamin C Source in Different Doses on Growth of Patin Pangasius Hypophthalmus Fingerlings

Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

Effect of Enriched Feed by Different n-6 Fatty Acids Levels at 0% of n-3 on Danio rerio Reproductive Performance

RETENSI ENERGI PADA IKAN

PENGARUH CARA PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP KONVERSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KARAMBA JARING APUNG WADUK JATILUHUR

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jalan MH Thamrin no. 8 Jakarta Pusat, * ABSTRACT

PEMANFAATAN TEPUNG JERAMI HASIL FERMENTASI DALAM PAKAN PEMBESARAN IKAN BANDENG

PENGARUH PERBEDAAN KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN FINGERLINGS IKAN MAS (Cyprinus carpio)

PENGARUH PENGGUNAAN PAPAIN TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN PROTEIN PAKAN DAN PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK (CROMILEPTES ALTIVELIS)

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH HASIL PROSES ENZIMATIK DAN FERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU MACAN

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Penambahan minyak ikan pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan komposisi asam lemak ikan sidat Anguilla bicolor bicolor

PENDEDERAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus, PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

ESTIMASI NISBAH PROTEIN-ENERGI PAKAN IKAN SENGGARINGAN (Mystus nigriceps) DASAR NUTRISI UNTUK KEBERHASILAN DOMESTIKASI

J. Aquawarman. Vol. 2 (1) : April ISSN : Effect of Fatty Acid-Fish Feed Different on Growth of Silver Pampano

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

KE DUA (F-2) DALAM MENUNJANG TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN KERAPU

J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : Oktober ISSN :

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

3 METODE 3.1 Pakan Uji

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN LEMAK PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI BADAN IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RESPON PERTUMBUHAN BENIH KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA PERLAKUAN PERBEDAAN SALINITAS MEDIA DAN PEMBERIAN BIOMAS Artemia sp.

(The effect of Different Feed on Growth Growth of Tiger Grouper (Ephinephelus fuscoguttatus) at Nursery Phase Reared in Floating Net)

M.A. Suprayudi, E. Mursitorini dan D. Jusadi

KERAGAAN KECERNAAN PAKAN TENGGELAM DAN TERAPUNG UNTUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN DAN TANPA AERASI

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

Jurnal Zootek ( Zootek Journal ) Vol. 37 No. 1 : (Januari 2017) ISSN

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PEMANFAATAN TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DALAM PAKAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ANJELI SULISTIANTI PAISEY

PENGARUH BERBAGAI RASIO ENERGI PROTEIN PADA PAKAN ISO PROTEIN 30% TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

Lampiran 1 Hasil analisis SDS-PAGE protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan gurami (roggh), ikan mas (rccgh) dan ikan kerapu kertang (relgh).

Transkripsi:

Sumber Lemak Nabati dalam Pakan Pembesaran Ikan Beronang Siganus guttatus Neltje N. Palinggi dan Samuel Lante Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka no 129 Maros 90512 neltje_npt@yahoo.co.id Abstract Neltje N. Palinggi dan Samuel Lante. 2013. Vegetable Oil Source in Rabbit Fish (Siganus guttatus) Feed Grow Out. Konferensi Akuakultur Indonesia 2013. This study aimed to find out the source of vegetable fat in rabbit fish feed, Siganus guttatus right to obtain optimal. Meeting the needs of fat as an energy source in fish feed can be obtained from animal and vegetable fats. Provision of animal and vegetable fats in the diet is necessary to meet the needs of omega-3 and omega-6 in the growth process of fish. One of the activities is the fat needs to know the exact source of vegetable fat for fish rearing beronang test fish used in this experiment was a fish beronang average size of 105.62±18.9 g/fish. Test fish stocked in the tub size 1 x 1 x 2 m 3 at a density of 15 fish/tub and fed dry pellet testing with the tested treatment is a different source of vegetable fat is soybean oil, corn oil, canola oil and palm oil. Given the satiation feed 3 times a day. Obtained during 20 weeks of maintenance vegetable fat sources that can be used in fish feed beronang enlargement is soybean oil, corn oil and canola oil to provide daily growth rate, feed conversion ratio, protein retention, fat retention, and survival rate amounted to 0.34% -0.46% / day; 0.47 to 0.64; 34.57% -36.36%, 28.56% -39.72%, and 82% -98%. Keywords: Feed; Rabbit fish; Vegetable oil Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber lemak nabati dalam pakan pembesaran ikan beronang, Siganus guttatus yang tepat untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal. Pemenuhan kebutuhan lemak sebagai sumber energi dalam pakan ikan dapat diperoleh dari lemak hewani dan nabati. Pemberian lemak hewani dan nabati dalam pakan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan omega-3 dan omega-6 dalam proses pertumbuhan ikan. Salah satu kegiatan pemenuhan kebutuhan lemak adalah dengan mengetahui sumber lemak nabati yang tepat bagi pembesaran ikan beronang Ikan uji yang digunakan dalam percobaan ini adalah ikan beronang ukuran rata-rata 105,62±18,9 g/ekor. Ikan uji ditebar dalam bak ukuran 1 x 1 x 2 m 3 dengan kepadatan 15 ekor/bak dan diberi pakan uji berupa pelet kering dengan perlakuan yang dicobakan adalah sumber lemak nabati berbeda yaitu minyak kedelai, minyak jagung, minyak kanola dan minyak kelapa sawit. Pakan diberi secara satiasi 3 kali sehari. Selama 20 minggu pemeliharaan diperoleh sumber lemak nabati yang dapat digunakan dalam pakan pembesaran ikan beronang adalah minyak kedelai, minyak jagung dan minyak kanola dengan memberikan laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, retensi protein, retensi lemak, dan kelulusanhidupan masing-masing sebesar 0,34%-0,46%/hari; 0,47-0,64; 34,57%-36,36%; 28,56%-39,72% dan 82%-98%. Kata kunci: Pakan; Ikan beronang; Lemak nabati Pendahuluan Pada pembesaran ikan beronang, masalah pakan belum tersedia secara komersial, pembudidaya kadang-kadang menggunakan pakan ikan bandeng, meskipun spesifikasi kebutuhan nutrisi dalam pakan untuk kedua jenis ikan ini mungkin berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan pakan buatan yang berkualitas perlu dilakukan kegiatan riset yang mengarah pada kebutuhan makro dan mikro nutrien untuk pakan ikan beronang. Adapun kebutuhan makro nutrien ikan beronang antara lain adalah protein dan lemak. Beberapa peneliti telah melaporkan kebutuhan protein ikan beronang. Basyari dan Tanaka (1986) melaporkan bahwa kadar protein pakan 35-46% memberikan pertumbuhan yang baik untuk juvenil beronang Siganus javus ukuran 4,7 13 g. Ikan 268

beronang Siganus canaliculatus ukuran sekitar 15 g membutuhkan pakan dengan kandungan protein sekitar 45% untuk tumbuh optimum (Purba, 2004). Selain protein, lemak juga mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ikan beronang. Lemak merupakan sumber energi yang potensial dan mudah dicerna, pembawa vitamin yang terlarut, komponen membran sel yang menguatkan ketahanan membran dan meningkatkan absorbsi nutriea (Boonyaratpalin et al., 1995). Bagi ikan laut, lemak merupakan sumber nutrisi utama (Froyland et al., 2000; Sargent et al., 2002; Tocher, 2003). Ikan laut membutuhkan HUFA rantai panjang n-3 dan n-6 dari pakan untuk pertumbuhan yang optimum (Ibeas et al., 2000; Yildiz, 2008). Giri et al. (1999) melaporkan bahwa kebutuhan lemak dalam pakan juwana ikan kerapu bebek adalah 9%. Sementara ikan kerapu, Epinephelus malabaricus, membutuhkan lemak 8% dalam pakannya (Chen dan Tsai, 1994). Ikan kakap membutuhkan lemak 12% dalam pakannya (Wong dan Chou, 1989) sedang kakap putih membutuhkan lemak 18% untuk memperoleh pertumbuhan tertinggi (Sakaras et al., 1986). Parazo (1990) menyimpulkan bahwa pakan yang cukup ekonomis untuk juvenil ikan beronang Siganus guttatus yaitu pakan dengan kandungan protein 35% dan lemak 8,9% serta energi metabolisme sekitar 3832 kkal/kg. Pemenuhan kebutuhan lemak sebagai sumber energi dalam pakan ikan dapat diperoleh dari lemak hewani dan nabati. Pemberian lemak hewani dan nabati dalam pakan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan omega-3 dan omega-6 dalam proses pertumbuhan ikan (Watanabe, 1982). Ikan kerapu bebek membutuhkan lemak hewani dan nabati sebagai sumber energi dalam pakannya. Sumber lemak hewani dan nabati yang baik bagi ikan kerapu bebek adalah minyak ikan lemuru dan minyak kedelai (Kabangnga, et al., 2004). Sementara perbandingan minyak ikan lemuru dan minyak kedelai yang baik dalam pakan ikan kerapu bebek adalah 2:1 (Palinggi dan Laining, 2004). Menurut Smith, et al. (2003) sebagai sumber energi dalam pakan ikan kerapu bebek, penggunaan lemak yang mengandung rantai asam lemak menengah (MCFA) lebih baik daripada lemak yang mengandung rantai asam lemak panjang (LCFA). Berdasarkan hal di atas maka perlu dikaji sumber lemak nabati yang dapat digunakan dalam pakan pembesaran ikan beronang, Siganus guttatus untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal. Materi dan Metode Penelitian ini dilakukan di Instalasi Perbenihan dan Keramba Jaring Apung BRPBAP di Barru, Sulawesi Selatan. Benih ikan beronang ditebar dalam bak ukuran 1 x 1 x 2 m 3 dengan kepadatan 15 ekor/bak. Ikan uji yang digunakan adalah ikan beronang dengan ukuran rata-rata 105,62±18,9 g/ekor. Ikan uji diberi pakan uji berupa pelet kering dengan perlakuan yang dicobakan adalah sumber lemak nabati (minyak kedelai, minyak jagung, minyak kanola dan minyak kelapa sawit) dan ditambahkan bahan lainnya seperti yang ditampilkan pada Tabel 1. Setiap perlakuan diulang tiga kali dan didisain dengan rancangan acak lengkap. Selama pemeliharaan diberi pakan secara satiasi sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang dan sore). Pemberian pakan dilakukan secara hatihati untuk menghindari sisa pakan yang terbuang. Sampling pertumbuhan dilakukan setiap 4 minggu. Analisis proksimat dilakukan terhadap bahan pakan, pakan uji, ikan awal dan ikan akhir meliputi protein kasar (semimikro Kjeldahl), lemak kasar (ekstraksi eter), kadar air (pemanasan suhu 110 o C selama 24 jam), kadar abu (pengabuan dengan muffle-furnance pada suhu 550 o C selama 24 jam), serat kasar (fibretex), dan total energi (bomb-calorimeter) (Olvera-Novoa et al., 1994). Analisis asam lemak dilakukan terhadap pakan uji. Parameter utama yang diamati meliputi pertambahan bobot ikan, laju pertumbuhan ikan, kelulusanhidupan ikan, efisiensi pakan, retensi protein/lemak dan rasio efisiensi protein. Data parameter biologis dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Tukey (Steel dan Torrie, 1995). Tabel 1. Komposisi pakan percobaan (% bobot kering). Bahan pakan % Tepung ikan lokal 20 Tepung rumput laut 10 Dedak halus 29 269

Bobot (g) Konferensi Akuakultur Indonesia 2013 Tepung terigu 8 Tepung bungkil kopra 28 ikan 1 kedelai/ minyak jagung/minyak kanola/minyak kelapa sawit 1 Campuran vitamin 2 Campuran mineral 1 Analisis proksimat Protein kasar 19,85 Lemak kasar 8,91 Serat kasar 3,15 Abu 14,57 Kadar air 8,03 Perhitungan parameter yang diamati setelah 20 minggu pemeliharaan adalah: Laju pertumbuhan spesifik (SGR) ikan berdasarkan formulasi berikut (Schulz et al., 2005): SGR (% per hari) = 100 (ln W e ln W s ) d Dimana ln adalah logaritma alamiah, W e = bobot ikan pada akhir penelitian, W s = bobot ikan pada awal penelitian, dan d adalah jumlah hari pemeliharaan. Rasio konversi pakan= Jumlah pakan yang dimakan (g bobot kering) / pertambahan bobot ikan (g bobot basah) Retensi protein (%) = 100 {pertambahan protein ikan (g) / jumlah protein yang dimakan (g)} (Takeuchi, 1988) Retensi lemak (%) = 100 {pertambahan lemak ikan (g) / jumlah lemak yang dimakan (g)} (Takeuchi, 1988) Kelulusanhidupan ikan, SR (%) = (Jumlah ikan akhir penelitian / Jumlah ikan awal penelitian) 100 Hasil dan Pembahasan Setelah 20 minggu pemeliharaan terjadi pertambahan bobot badan untuk setiap perlakuan. Hal ini menjelaskan bahwa pakan yang diberikan pada ikan beronang memenuhi kebutuhan untuk bertumbuh. Pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian minyak kedelai dalam pakan ikan beronang (Gambar 1) kemudian disusul dengan pemberian minyak jagung, minyak kanola dan terakhir pemberian minyak kelapa sawit. Pemberian minyak kedelai memberikan respons pertumbuhan yang lebih baik dari minggu ke minggu. 250 200 150 100 50 0 0 4 8 12 16 20 Waktu (minggu) kedelai jagung kanola sawit Gambar 1. Pertambahan bobot rataan ikan beronang selama 20 minggu pemeliharaan (g). Dari hasil uji statistik memperlihatkan bahwa pertambahan bobot ikan beronang pada pemberian minyak kedelai berbeda nyata (P 0,05) dengan pemberian minyak kelapa sawit tetapi tidak berbeda nyata (P 0,05) dengan pemberian minyak jagung dan minyak kanola. Hal yang sama juga terjadi pada laju pertumbuhan hariannya. Dari hasil ini diperoleh penggunaan minyak kedelai 270

sebagai sumber lemak nabati dalam pakan memberikan pertumbuhan ikan beronang yang lebih tinggi dibandingkan jenis minyak nabati lainnya. Hasil ini sama dengan pemberian minyak kedelai dalam pakan ikan kerapu bebek yang memberikan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan sumber lemak nabati lainnya (minyak kopra dan minyak kelapa sawit) (Palinggi, et al., 2005). Hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan karena perbandingan asam lemak 3 dan 6 yang terdapat dalam pakan perlakuan minyak kedelai berimbang dengan kebutuhan ikan beronang untuk bertumbuh (Tabel 3). Menurut Deng et al. (1998) campuran asam lemak 3 dan 6 dalam pakan dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ikan sturgeon, tetapi bila asam lemak 3 dan 6 diberikan secara terpisah maka pertumbuhannya akan lambat. Kebutuhan ikan akan asam lemak esensial untuk pertumbuhannya berbeda-beda, tergantung kepada speciesnya (Takeuchi, 1996). Supriatna (1998) melaporkan bahwa pemberian 0,85%-0,99% asam lemak 3 dan 1,18% asam lemak 6 pada kadar lemak pakan 8% dapat memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan bawal air tawar. Watanabe, et al. (1983) dan Hepher (1990) mengemukakan bahwa asam lemak yang esensial bagi ikan laut adalah EPA, DHA dan asam linolenat. Asam lemak tersebut dibutuhkan oleh ikan karena dapat mempengaruhi aktivitas enzim pada membran sel. Aktivitas enzim ini akan mempengaruhi metabolisme sel (Mokoginta, 1992). Penambahan asam lemak esensial dapat mengefisiensikan pemanfaatan energi pakan lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan. Kelebihan dan kekurangan asam lemak esensial mengakibatkan membran sel tidak berfungsi optimum dan metabolime terganggu, sehingga pertumbuhan ikan menjadi rendah atau lambat (Castel et al., 1994). Tabel 2. Rata-rata pertumbuhan, retensi protein, retensi lemak, efisiensi pakan, konversi pakan, dan kelulushidupan ikan beronang. Perlakuan Parameter kedelai jagung kanola kelapa sawit Pertambahan bobot (g) 97,83 a 69,44 ab 62,97 ab 55,53 b Laju pertumbuhan harian (%/hari) 0,46 a 0,35 ab 0,34 ab 0,31 b Retensi protein (%) 36,36 a 34,88 a 34,57 a 17,02 b Retensi lemak (%) 39,72 a 31,19 ab 28,56 ab 24,46 b Konversi pakan 0,47 a 0,56 a 0,64 a 0,79 a Kelulusanhidupan (%) 97,78 a 82,22 ab 86,67 ab 68,89 b Angka rata-rata dalam baris dengan notasi huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Nilai retensi protein pakan perlakuan minyak kedelai berbeda nyata (P 0,05) dengan pakan perlakuan minyak kelapa sawit tetapi tidak berbeda nyata (P 0,05) dengan pakan perlakuan minyak jagung dan minyak kanola (Tabel 2). Retensi protein menggambarkan banyaknya protein makanan yang disimpan menjadi protein tubuh dibandingkan dengan jumlah protein dalam makanan yang dikonsumsi. Nilai retensi protein pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan ukuran ikan, kualitas protein pakan, imbangan rasio protein dan energi pakan, serta kondisi lingkungan budidaya (Mambrini dan Guillaume, 1999). Sementara nilai retensi lemak yang diperoleh seiring dengan nilai retensi protein dimana terdapat nilai retensi protein tinggi maka nilai retensi lemaknya juga tinggi. Tabel 3. Kandungan asam lemak dalam pakan ikan beronang (% b/b) *) Perlakuan Jenis asam lemak kedelai jagung kanola kelapa sawit Asam oleat (C18:1 9) 14,43 14,63 16,48 16,25 Asam linoleat (C18:2 6) 15,27 15,58 12,97 12,75 Asam linolenat (C18:3 3) 0,98 0,60 0,96 0,56 Asam arahidonat (C20:4 6) 0,15 0,14 0,14 0,15 Asam eikosapentaenoat (C20:5 3) 0,09 0,10 0,10 0,11 Asam dokosaheksaenoat (C22:6 3) 1,16 1,13 1,16 1,18 271

Total 3 2,23 1,83 2,22 1,84 Total 6 15,42 15,72 13,11 12,90 *) Hasil analisis Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Nilai konversi pakan untuk semua perlakuan tidak berbeda nyata (P 0,05) (Tabel 2). Dari nilai konversi pakan yang diperoleh ini terlihat bahwa pakan yang dikonsumsi menunjukkan penggunaan pakan yang efisien sehingga dengan sedikit pakan saja sudah dapat diuraikan untuk memenuhi kebutuhan energi dan selebihnya digunakan untuk pertumbuhan. Selama penelitian berlangsung terjadi kematian ikan untuk semua perlakuan. Kelulusanhidupan ikan tertinggi diperoleh pada perlakuan minyak kedelai, nilai kelulusanhidupan ini tidak berbeda (P 0,05) dengan kelulusanhidupan pada perlakuan minyak jagung dan minyak kanola, tetapi berbeda nyata (P 0,05) dengan perlakuan minyak kelapa sawit. Kematian ikan terbanyak terjadi pada akhir penelitian (pertengahan November) dimana ditemukan ikan yang terluka pada tubuhnya, kejadian ini tidak hanya terjadi pada ikan percobaan tetapi juga pada ikan lainnya yang ada di keramba jaring apung. Hal ini mungkin disebabkan adanya pengaruh dari perubahan cuaca yang menyebabkan kondisi perairan kurang baik, ombak cukup besar yang membawa banyak kotoran ke pantai. Kesimpulan Sumber lemak nabati yang dapat digunakan dalam pakan pembesaran ikan beronang adalah minyak kedelai, minyak jagung dan minyak kanola. Daftar Pustaka Basyari, A. and H. Tanaka. 1986. Studies on rearing of rabbitfish 1: Effect of different protein level on the growth of Siganus javus. Scientific Report of Mariculture Research and Development Project (ATA 192) in Indonesia. p.10-16. Boonyaratpalin, S., M. Boonyaratpalin, K. Supamattaya and Y. Toride. 1995. Effects of peptidoglycan (PG) on growth, survival, immune response, and tolerance to stress in black tiger shrimp, Penaeus monodon. In Diseases in Asia Aquaculture II. M. Shariff, J.R. Arthur and R.P. Subasinghe (eds.), p. 469-477. Fish Health Section, Asian Fisheries Society, Manila. Castell J.D., J.G. Bell, D.R. Tocher and J.R. Sargent. 1994. Effects of purified diets containing different combinations of arachidonic and docosahexaenoic acid on survival, growth and fatty acid composition of juvenile turbot (Scophthalmus maximus), Aquaculture, 128:315-333. Chen, H.Y. and J.C. Tsai. 1994. Optimal dietary protein level for the growth of juvenile grouper, Epinephelus malabaricus, fed semipurified diets. Aquaculture, 119:265-271. Deng, D.F., S.S.O. Hung and D.E. Conklin. 1998. White sturgeon (Acipenser transmontanus) require both n-3 and n-6 fatty acids. Aquaculture, 161:333-345. Froyland, L., O. Lie and R.K. Berge. 2000. Mitochondrial and peroxisomal beta-oxidation capacities in various tissues from Atlantic salmon, Salmo salar. Aquaculture Nutrition, 6: 85 89. Giri, N.A., K.Suwirya, dan M.Marzuqi. 1999. Kebutuhan protein, lemak, dan vitamin C untuk juwana ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). J.Penelitian Perikanan Indonesia, 5(3):38-46. Hepher, B. 1990. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge University Press, New York. 388 pp. Ibeas, C., C. Rodriguez, P. Badia, J.R. Cejas, F.J. Santamaria and A. Lorenzo. 2000. Efficacy of dietary methyl esters of n-3 HUFA vs. triacylglycerols of n-3 HUFA by gilthead seabream (Sparus aurata L.) juveniles. Aquaculture, 190: 273 287. Kabangnga, N., N.N. Palinggi, A. Laining dan D.S. Pongsapan. 2004. Pengaruh sumber lemak pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan, retensi, serta koefisien kecernaan nurien pakan pada ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis. JPPI, 10(5):71-79. Mambrini, M. and J. Guillaume. 1999. Protein nutrition, p: 81-109. In Guillaume, J., Kaushik, S., Bergot P. and Metailler R. (eds.). Nutrition and Feeding of Fish and Crustaceans. INRA, IFREMER, UK. Mokoginta, I. 1992. Essential fatty acid requirement of catfish (Clarias batrachus Linn.) for broodstock Development. Disertasi. Program Pascasarjana, IPB. 80 pp. Olvera-Novoa, M.A., C.A. Martinez-Palacios and E.R. De Leon. 1994. Nutrition of fish and crustaceans a laboratory manual. Food and Agriculture Organization of The United Nations FAO. Mexico City. 62 pp. 272

Palinggi, N.N. dan A. Laining. 2004. Pengaruh rasio minyak ikan lemuru dan minyak kedelai dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis. Laporan Hasil Penelitian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. 15 hlm. Palinggi, N.N., A. Laining dan Usman. 2005. Pengaruh sumber lemak nabati dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis. Prosiding Konferensi Nasional Akuakultur 2005. hlm. 32-35. Purba, R. 2004. Pengaruh kadar protein terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan beronang Siganus canaliculatus. Aquacultura Indonesiana, 5(3):123-127. Parazo. M.M. 1990. Effect of dietary protein and energy level on growth, protein utilization and carcass composition of rabbitfish, Siganus guttatus. Aquaculture, 86: 41-49. Sakaras, W. 1986. Optimum stocking density of sea bass, Lates calcarifer culture in cage. Proceeding Aciar, 20:172-175. Sargent, J.R., D.R. Tocher and J.G. Bell. 2002. The lipids, In: Halver, J.E., Hardy, R.W. (Eds.), Fish Nutrition, 3rd edition. Academic Press, San Diego, 181 257. Schulz, C., U. Knaus, M. Wirth and B. Rennert. 2005. Effect of varying dietary fatty acid propile on growth performance, fatty acid, body and tissue composition of juvenile pike perch (Sander lucioperca). Aquaculture Nutrition, 11:403-413. Smith, D.M., I.H. Williams, K.C. Williams and M.C. Barclay. 2003. Oxidation of Medium-Chain and Long-Chain Fatty Acids by Polka Dot Grouper Cromileptes altivelis. Aquaculture. In press. Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan prosedur statistika. Alih bahasa: Bambang Sumantri. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta. 748 hlm. Supriatna. 1998. Pengaruh kadar asam lemak 3 yang berbeda pada kadar asam lemak 6 tetap dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum CUVIER). Tesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 53 hlm. Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work: Chemical evaluation of dietary nutrients. p:179-233. In. T. Watanabe (Eds). Fish Nutrition and Mariculture. Department of Aquatic Biosciences, Tokyo University of Fisheries. Takeuchi, T. 1996. Essential Fatty Acid Requirments in Carp. Animal Nurtition, 49: 23-32. Tocher, D.R. 2003. Metabolism and functions of lipids and fatty acids in teleost fish. Rev. Fish Sci, 11: 107 184. Watanabe, T. 1982. Lipid nutrition in fish. Comp.Biochem. Physiol, B., 73:3-15. Watanabe, T.C. Kitajima and Fujita. 1983. Nutritional values of live organism used in Japan for mass propagation of fish. A review. Aquaculture, 34:115-143. Wong, F.J. and R. Chou. 1989. Dietary protein requirement of early grow-out seabass (Lates calcarifer) and same observation on the performance of two practical formulated feeds. Singapore Journal of Primary Industries. The Primary Production Development,Vol. 17, No.2. 134 p. Yildiz, M. 2008. Fatty Acid Composition of Some Commercial Marine Fish Feeds Available in Turkey. Turk. J. Vet. Anim. Sci, 32(3): 151 158. 273