Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT A. Sub Sektor Air Limbah Domestik No. Faktor Internal KEKUATAN (STRENGHTS) 1.2 Perencanaan pengelolaan air limbah jangka panjang sudah ada dalam RTRW kabupaten Kepulauan Anambas SKPD terkait Pengelolaan Air Limbah Domestik sudah Ada 2.2 Adanya penganggaran APBD untuk sub sektor Pengelolaan Air Limbah dalam lima tahun terakhir dan rencana pelaksanaan pengelolaan jangka panjang yang akan didanai oleh pemerintah kabupaten Kepulauan Anambas Adanya Anggaran DAK Sanitasi yang sudah melakukan pengelolaan Air Limbah Domestik skala Komunal 3,2 Adanya pembangunan pengelolaan Air Limbah yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Kepulauan Anambas Adanya rumah tangga yang sudah memiliki jamban pribadi Adanya Sosialisasi dan Kampanye terkait Pengelolaan Air Limbah Domestik,1 Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM JUMLAH NILAI KEKUATAN 20,00
No. Faktor Internal Ketersediaan peraturan daerah kabupaten Kepulauan Anambas yang diperlukan dalam pengelolaan sistem Air Limbah belum ada. Minimnya anggaran terhadap pengelolaan Air Limbah Domestik 3.2 Belum tersedia layanan penyedotan lumpur tinja dan belum ada sarana Instalasi Pengolahan Limbah Tinja. 83,1% Rumah Tangan Tidak Memiliki Akses Pengelolaan Air Limbah Domestik ke Sistem yang layak Kurangnya Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air Limbah Domestik Minimnya peran masyarakat dan kesadaran dalam pengelolaan Air Limbah Domestik JUMLAH NILAI KELEMAHAN 22,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN -2,00
No. Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) Adanya UU No 23 tahun 2014 yang menyatakan bahwa tanggung jawab penyelenggaraan air limbah permukiman menjadi kewenangan pemerintah daerah. Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN, Tugas Perbantuan, Belanja Kementrian, DAK Sanitasi, APBD Propinsi, CSR dan partisipasi masyarakat. 3 Aspek Komunikasi Adanya media komunikasi yang berperan dalam kegiatan kampanye/sosialisasi Seperti RADJA Vision, Koran, Baliho, dan Media Lainnya Beberapa kawasan memungkinkan penerapan pengelolaan air limbah dengan skala komunal dan kawasan Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Adanya peran masyarakat dalam sistem pengelolaan air limbah permukiman 6 Aspek Sosial Budaya 7 Demografi dan LH JUMLAH NILAI PELUANG 17,00 ANCAMAN (THREATS) SKPD Pelaksana pengelola Sanitasi belum bergerak maksimal dalam pengelolaan air limbah domestik Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang air limbah.
No. Faktor Eksternal Peran media masih belum optimal dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan air limbah permukiman. Kondisi geologis Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya kawasan pesisir tidak memungkinkan untuk pembuatan septictank dengan sumur resapan Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah permukiman, terkait tingkat pendidikan dan kebiasaaan masyarakat Masih minimnya peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik 6 Demografi dan LH JUMLAH NILAI ANCAMAN 16,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN 1,00
B. Sub Sektor Persampahan No. Faktor Internal KEKUATAN (STRENGHTS) Perencanaan pengelolaan persampahan sudah ada dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Anambas Adanya Ranperda tentang Pengelolaan 1.2 Persampahan Adanya Alokasi Dana APBD untuk Persampahan setiap tahun dari tahun terakhir + 1,00 Adanya TPST-3R + 1,00 3,2 Adanya Lembaga Pengelola Persampahan + 1,00 3,3 Adanya Fasilitas pengangkut persampahan + 1,00 Adanya kegiatan komunikasi dalam bentuk Sosialisasi dan kampanye maupun himbauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas terkait Persampahan Adanya upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui pembinaan teknis pengelolaan persampahan.2 Adanya kepedulian dunia pendidikan + dalam melestarikan lingkungan sekolah 3,00 JUMLAH NILAI KEKUATAN 16,00 KELEMAHAN (WEAKNESS) Belum adanya institusi khusus terkait pengelolaan persampahan Belum adanya PERDA tentang 1.2 Pengelolaan Persampahan Masih minimnya anggaran dalam pengelolaan persampahan Tidak adanya TPA
No. Faktor Internal 3.3 Terbatasnya cakupan layanan pengelolaan persampahan 3.4 Rendahnya pelaksanaan Program 3R Minimnya sosialisasi dan kampanye terkait pengelolaan persampahan Minimnya peran serta dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pengelolaan persampahan JUMLAH NILAI KELEMAHAN 30,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN - 14,00 No. Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Persampahan Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN, belanja Kementerian, DAK, APBD Propinsi, CSR/Swasta dan partisipasi masyarakat. Potensi nilai ekonomis sampah cukup 2.2 menjanjikan 3 Aspek Komunikasi Adanya media komunikasi yang berperan dalam kegiatan kampanye/sosialisasi berupa media elektronik (Radio Republik Indonesia dan RADJA Vision) dan media cetak (Koran dan baliho) Berkembangnya metode pengolahan sampah yang memungkinkan pengurangan sampah dengan metode 3R Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Adanya keterlibatan masyarakat dalam penanganan sampah Adanya keterlibatan swasta dalam.2 pengadaan sarana persampahan
No. Faktor Eksternal 6 Aspek Sosial Budaya 7 Demografi dan LH JUMLAH NILAI PELUANG 21,00 ANCAMAN (THREATS) hanya sebagian lembaga/organisasi masyarakat yang terlibat dalam penanganan sampah terutama di permukiman wilayah pulau-pulau kecil Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang pengelolaan persampahan. 3 Aspek Komunikasi Media komunikasi yang terlibat dalam mempromosikan pengelolaan persampahan masih sangat terbatas Adanya wilayah yang jaraknya jauh dari Pelayanan Persampahan seperti di pulau-pulau. Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan masih rendah (ditingkat kelurahan/kecamatan hanya pada kegiatan pengumpulan sampah dari rumah). 6 Demografi dan LH JUMLAH NILAI ANCAMAN 16,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN,00
C. Sub Sektor Drainase No. Faktor Internal KEKUATAN (STRENGHTS) Adanya lembaga yang menangani drainase di Kabupaten Kepulauan Anambas Perencanaan pengelolaan Drainase sudah ada dalam Rencana Tata Ruang 1.2 Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Anambas Tersedianya anggaran drainase setiap tahun Adanya pembangunan Drainase oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas Adanya program/proyek layanan yang berbasis masyarakat dalam pengelolaan,1 drainase lingkungan yaitu PNPM Mandiri Pedesaan
No. Faktor Internal KELEMAHAN (WEAKNESS) Belum maksimal pemberdayaan lembaga/organisasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan Drainase 1.2 Belum tersedianya regulasi pengelolaan drainase lingkungan Minimnya pendanaan pembangunan drainase lingkungan Kondisi drainase lingkungan berdasarkan data EHRA 2016, 3,8% tidak ada saluran, 3,4% saluran tidak dapat dipakai atau kering dan 3,3% air disaluran tidak dapat mengalir. Minimnya fasilitasi tentang fungsi dan manfaat dari saluran drainase Masih lemahnya kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara drainase dan penanganan genangan di wilayah kabupaten kepulauan anambas JUMLAH NILAI KELEMAHAN 19,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN -7,00 No. Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) Produk Pengaturan yang sudah ada yaitu SK SNI tentang Tata cara perencanaan umum drainase perkotaan dan tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan. Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN dan APBD Propinsi, CSR, Swasta dan partisipasi masyarakat. 3 Aspek Komunikasi Adanya mitra potensial yaitu media elektronik (RADJA Vision, Website anambas, dan Radio) dan media cetak (koran dan baliho) untuk kegiatan kamunikasi fungsi dan manfaat drainase
No. Faktor Eksternal Kondisi topografi dan hidrologis kabupaten Kepulauan anambas memungkinkan penataan sistem drainase yang relatif mudah Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Adanya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembersihan drainase lingkungan yang dilakukan. 6 Aspek Sosial Budaya 7 Demografi dan LH JUMLAH NILAI PELUANG 16,00 ANCAMAN (THREATS) Belum ada lembaga/organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan drainase lingkungan Rendahnya skala presentase penganggaran baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah. 3 Aspek Komunikasi Media komunikasi yang terlibat dalam mengkomunikasikan pengelolaan drainase lingkungan masih sangat terbatas. Kondisi topografi yang bergelombang, maka utk kota yang berada pada bagian yang rendah akan rawan terkena banjir dan genangan. Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender Belum masksimalnya, masyarakat melakukan kegiatan pembersihan drainase lingkungan secara rutin. Minimnya kontribusi swasta dan.2 masyarakat dalam penanganan drainase lingkungan 6 Demografi dan LH JUMLAH NILAI ANCAMAN 17,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN -1,00