III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ALAT PENGUMPUL PANAS ENERGI MATAHARI DENGAN SISTEM TERMOSIFON [DESIGN OF SOLAR THERMAL COLLECTOR TOOL WITH THERMOSIFON SYSTEM]

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

3. BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

Bab III Proses Produksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Pendekatan Rancangan dan Konstruksi Alat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rancang Bangun Kolekor Surya Tipe Parabolic Trough untuk Menguapkan Air Laut berbahan Stainless dan Tembaga dengan Luas Tangkapan Cahaya 1 M 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

12. LAS DAN PAKU KELING

BAB IV PROSES PRODUKSI

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

KONFIGURASI SERPENTINE-PARALEL DAN PARALEL-SERPENTINE PADA PIPA FLUIDA PEMANAS AIR SURYA SISTEM THERMOSIPHON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENGARUH KECEPATAN ANGIN DAN WARNA PELAT KOLEKTOR SURYA BERLUBANG TERHADAP EFISIENSI DI DALAM SEBUAH WIND TUNNEL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

Gambar 2. Profil suhu dan radiasi pada percobaan 1

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

KONFIGURASI SERPENTINE-PARALEL DAN PARALEL-SERPENTINE PADA PIPA FLUIDA PEMANAS AIR SURYA SISTEM THERMOSIPHON

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

Transkripsi:

22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Dalam pembuatan kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon diperlukan beberapa peralatan dan bahan-bahan yang terdiri dari: Peralatan pembuatan, peralatan pengujian, dan bahan-bahan. 3.2.1. Peralatan pembuatan Peralatan yang akan digunakan untuk membuat kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon adalah mesin pemotong, mesin gerinda, mesin bor, meteran, dan las listrik. 3.2.2. Peralatan pengujian Peralatan pengujian yang akan digunakan untuk menguji kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon adalah termometer batang, stopwatch, termokopel, solarimeter/luxmeter.

23 3.2.3. Bahan-bahan Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon adalah besi siku 3 batang, kaca dengan ketebalan 3 mm, sambungan T, sterofoam, papan dengan lebar 25 cm dengan tebal ½ inchi, elektroda las 10 batang, paku 1 inchi, dan plat alumunium. 3.3. Metode Perancangan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna melengkapi dan menyempurnakan kolektor surya. Pertama, kriteria rancangan yang bertujuan untuk menentukan dimensi rancangan, ukuran, dan bahan yang digunakan serta target minimal yang akan dicapai. Kedua, rancangan struktural yaitu gambaran utuh dari sebuah rancangan yang terdiri dari tata letak dan struktur rancangan. Ketiga, rancangan fungsional yaitu penjelasan atas semua fungsi dari setiap komponen. 3.3.1. Kriteria rancangan Kriteria rancangan yang menjadi acuan dalam pembuatan kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon adalah minimal sudah bekerja sesuai prinsip termosifon. Adapun luas kolektor yang akan dibuat adalah 1,00 m x 0,50 m atau 0,50 m 2. Bagian kolektor surya dirancang membentuk sudut 15º. Volume tangki penyimpan air panas yang akan dibuat adalah 20 lt dengan dimensi tinggi 0,40 m x diameter 0,30 m. Tipe ini dirancang untuk mencapai temperatur (60-70) ºC. Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan kolektor surya menaikkan suhu air dengan massa 20 kg dari suhu 30 ºC 60 ºC dengan absorber terbuat dari pipa

24 tembaga dengan diameter pipa 3/8 inchi dan panjang 8 m, dengan asumsi efisiensi kolektor 30 %, maka digunakan Persamaan 6, 7, 8, dan 10, perhitungan waktu yang dibutuhkan kolektor terdapat pada Lampiran 1. Aplikasi umum kolektor tipe ini antara lain digunakan untuk pemanas air, pemanas gedung, pengkondisian udara, dan proses panas industri. Komponen penunjang yang terdapat pada kolektor tipe ini antara lain: transparent cover, absorber, isolator, dan kerangka. 3.3.2. Rancangan struktural Rancangan struktural dalam pembuatan kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon terdiri dari beberapa komponen yaitu, absorber atau penyerap panas, isolator, transparent cover, dan kerangka. Absorber terbuat dari plat alumunium dan tembaga yang dicat hitam pada bagian atasnya. Pipa tembaga dengan diameter 3/8 inchi dengan panjang 8 m. Jadi di dalam pipa tembaga inilah air dipanaskan. Pergerakan air dalam kolektor dapat dilihat pada Gambar 5. Pada bagian samping kotak dibuat lubang yang tersambung dengan selang penyalur air yang terbuat dari plastik, selang penyalur air ini tersambung dengan tangki penyimpan. Selanjutnya yaitu isolator yang terbuat dari papan kayu. Isolator dari kolektor surya yang akan dibuat terletak di bagian samping kanan, kiri, depan, belakang, dan bagian bawah. Isolator juga berfungsi sebagai rangka kolektor. Sedangkan pada bagian atas ditutupi dengan kaca (transparent cover). Tangki untuk menyimpan energi panas terbuat dari ember plastik yang telah dibersihkan yang dilapisi dengan sterofoam pada bagian luarnya. Dudukan dirancang untuk meletakan kolektor pada bagian bawah dan tangki penyimpan pada bagian

25 Gambar 5. Pergerakan air dalam kolektor. atasnya. Dudukan kolektor dirancang membentuk sudut 15º. Sedangkan dudukan tangki penyimpan dirancang datar. Dudukan tangki penyimpan dirancang lebih tinggi dari kolektor agar tidak terjadi siklus arus balik. Rancangan struktural kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon dapat dilihat pada Gambar 6. 3.3.2. Rancangan fungsional Dalam rancangan pembuatan kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon terdiri dari beberapa bagian utama yaitu, kolektor surya yang berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan panas dari Matahari agar diserap oleh absorber. Bagian pipa absorber berfungsi untuk memanasi air. Sedangkan bagian selang penyalur berfungsi sebagai penyalur atau pembawa air yang telah terpanaskan menuju tangki penyimpan panas. Bagian isolator yang terbuat dari papan berfungsi mengurangi energi panas yang terbuang. Bagian kaca berfungsi

26 a tahap pertama adalah perancangan desain, kedua, tahap pembuatan komponenc e b f d Keterangan: a. Tangki penyimpan d. Isolator dari papan b. Penutup dari kaca e. Selang penyalur air dingin c. Selang penyalur air panas f. Rangka kolektor dan tangki penyimpan Gambar 6. Rancangan struktural kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon. untuk memberikan efek rumah kaca agar energi panas terperangkap dalam kolektor. Bagian tangki penyimpan air berfungsi untuk menyimpan energi panas. Sedangkan pelapisan dengan sterofoam pada tangki penyimpan bertujuan untuk mengurangi energi panas yang terbuang. Bagian yang terpenting yang lain adalah bagian rangka atau dudukan yang berfungsi sebagai penyangga kolektor dan tangki penyimpan. 3.4. Prosedur Kerja Dalam melaksanakan prosedur kerja harus mengikuti tahap-tahap prosedur agar mendapatkan hasil yang baik dan lebih teratur dalam pengerjaannya. Adapun

27 komponen utama, dan yang terakhir adalah tahap perakitan komponen-komponen utama kolektor. 3.4.1. Tahap perancangan desain Dalam perancangan desain kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik dalam penentuan bagian-bagian komponen maupun dimensi komponen yang akan dibuat. Berikut langkahlangkah yang akan dilakukan: a. Mendesain dimensi konstruksi komponen utama kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon untuk menentukan ukuran kolektor yang akan dibuat. b. Mendesain dimensi tangki penyimpanan, sistem penyaluran air dengan pipa dan dudukan tangki. c. Pemilihan material yang cocok untuk kolektor surya. 3.4.2. Tahap pembuatan komponen utama Dalam tahap pembuatan kolektor surya harus diperhatikan langkah-langkah pembuatan. Langkah-langkah pembuatan kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon dilakukan dengan pengelompokan komponen-komponen utama. Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut: a. Kolektor Alat dan bahan yang digunakan adalah plat alumunium, pipa tembaga, sambungan pipa T, besi siku 2 mm, kaca, klem selang, lem silikon, mesin las listrik, mesin

28 pemotong dan elektroda las. Langkah-langkah pembuatan kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon adalah sebagai berikut: 1. Memotong papan untuk bagian bawah dan bagian samping dengan tahap pengerjaan yaitu: a) Untuk bagian bawah papan dipotong dengan ukuran 100 cm sebanyak 2 buah potongan dengan asumsi lebar papan 25 cm sehingga lebar papan keseluruhan adalah 50 cm. b) Untuk bagian samping, papan dipotong dengan ukuran 98 cm x 5 cm sebanyak 2 buah potongan, dan 50 cm x 5 cm sebanyak 2 buah potongan. 2. Memasang papan bagian bawah dengan plat alumunium, kemudian memasang papan untuk bagian samping. Skema pemasangan papan bagian bawah, papan bagian samping dan plat alumunium dapat dilihat pada Gambar 7. Plat alumunium 98 cm x 48 cm Papan 100 cm x 50 cm 5 cm 98 cm 50 cm Gambar 7. Skema pemasangan papan bagian bawah, papan bagian samping dan plat alumunium.

29 3. Memotong pipa absorber yang terbuat dari tembaga dengan ukuran 40 cm sebanyak 20 potong. Kemudian menyambung potongan pipa absorber dengan klem selang dan selang plastik. Sambungan pipa absorber dibuat sepanjang 4 m x 2. Kemudian membuat selang penyalur air. Bahan yang digunakan untuk membuat selang penyalur air terbuat dari plastik. Alat dan bahan yang digunakan membuat selang penyalur air adalah klem selang, lem silikon dan pisau. Proses pembuatan selang penyalur air adalah dengan memotong selang dengan panjang 125 cm sebanyak satu buah dan 50 cm sebanyak dua buah. Kemudian menyambungkan selang penyalur dengan sebuah sambungan yang bercabang tiga yang terbuat dari kuningan yang terletak di samping kolektor. Setelah itu selang penyalur air disambungkan dengan tangki penyimpan, kemudian setiap sambungan diikat dengan klem selang. Setelah itu menghubungkan pipa absorber dengan selang penyalur air. Skema pemasangan selang penyalur air dan pipa absorber dapat dilihat pada Gambar 8. 4. Kemudian memasang pipa absorber pada kotak kolektor. Skema pemasangan pipa absorber dengan kolektor surya dapat dilihat pada Gambar 9. b. Tangki penyimpanan air panas Bahan yang digunakan untuk membuat tangki penyimpan air panas adalah ember plastik dari bekas wadah cat yang telah dibersihkan terlebih dahulu, sterofoam, dan isolasi. Proses pembuatannya adalah ember plastik dilubangi pada bagian dindingnya yaitu di tiga titik. Kemudian melapisi ember dengan sterofoam dengan isolasi secara melingkar menutupi bagian luar ember. Setelah dilapisi

30 30 cm 50 cm Tangki penyimp an Ket: Pipa absorber (tembaga) Ф = 0,965 cm ; panjang 8 m 2,5 cm Pipa absorber 8 cm 40 cm Gambar 8. Skema pemasangan selang penyalur air dan pipa absorber. kaca 98 cm 50 cm Gambar 9. Skema pemasangan pipa absorber dengan kolektor surya. sterofoam dilubangi sejajar dengan lubang pada ember yang telah dibuat. Kemudian membuat penutup dari sterofoam untuk bagian atas dan membuat alas dari sterofoam untuk bagian bawahnya. Setelah penutup atas dan alas bawah dibuat, maka penutup atas dan alas bawah ditempelkan pada bagian atas dan alas

31 bawah ember. Skema pelapisan tangki penyimpan dengan sterofoam dapat dilihat pada Gambar 10. Penutup atas tangki penyimpan D = 34 cm D = 34 cm D = 30 cm Sterofoam membungkus tangki penyimpan 50 cm D = 34 cm Alas bawah tangki penyimpan Gambar 10. Skema pelapisan tangki penyimpan dengan sterofoam. c. Dudukan kolektor dan tangki penyimpan Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat dudukan kolektor surya dan tangki penyimpan adalah besi siku, elektroda las, mesin pemotong, meteran dan las listrik. Proses pembuatannya dimulai dari memotong besi siku dengan ukuran dan jumlah sebagai berikut: 1) 100 cm sebanyak 2 buah. 2) 60 cm sebanyak 4 buah. 3) 50 cm sebanyak 6 buah. 4) 40 cm sebanyak 9 buah. 5) 30 cm sebanyak 2 buah. 6) 20 cm sebanyak 1 buah, dan 10 cm sebanyak 2 buah.

32 7) Kemudian mengelas bagian-bagian yang telah dipotong sesuai rangka yang telah dirancang. Skema perancangan dudukan kolektor surya dan tangki penyimpan dapat dilihat pada Gambar 11. 40 cm 10 cm 50 cm 60 cm 40 cm 60 cm 30 cm 50 cm 100 cm Gambar 11. Skema perancangan dudukan kolektor surya dan tangki penyimpan. 3.4.3. Tahap perakitan Dalam proses perakitan komponen kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon harus diperhatikan urutan-urutan perakitan. Adapun sebagai urutanurutan perakitan adalah sebagai berikut: 1) Pertama, meletakkan kolektor surya yang telah dibuat pada dudukan yang telah disediakan untuk kolektor surya yang ditunjukan pada Gambar 12. 2) Kedua, meletakan tangki penyimpanan air panas pada bagian bagian yang telah ditunjukkan seperti pada Gambar 12. 3) Setelah itu menghubungkan selang penyalur air pada tiga lubang yang ada pada tangki penyimpan air panas yang terletak pada bagian atas tengah

33 dan bagian bawah. Proses perakitan komponen-komponen kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon dapat dilihat pada Gambar 12. 3 Menghubungkan selang penyalur ke lubang atas 2 Meletakan tangki penyimpan pada tempat dudukan 1 Meletakan kolektor pada tempat dudukan Gambar 12. Proses perakitan komponen-komponen kolektor surya plat datar dengan sistem termosifon. 3.5. Prosedur Pengujian Setelah pembuatan kolektor surya selesai, maka kolektor surya harus diuji untuk mengetahui kemampuan kerjanya. Adapun dalam prosedur pengujian diperlukan beberapa peralatan. Peralatan yang akan digunakan dalam pengujian kolektor surya tipe ini adalah sebagai berikut: a) Solarimeter/luxmeter yang berfungsi sebagai pengukur radiasi Matahari yang mengenai kolektor. b) Termometer batang berfungsi untuk mengukur suhu air yang masuk ke tangki dan mengukur suhu air yang akan keluar kolektor. c) Termokopel yang berfungsi untuk mengukur suhu air pada tangki pada bagian bawah, tengah maupun atas.

34 d) Stopwatch sebagai pengukur waktu. Pengujian kolektor dilakukan dengan metode efisiensi harian untuk mengetahui kemampuan kerja kolektor surya. Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan peralatan pengujian dan alat ukur. 2) Kolektor diletakkan pada ruangan terbuka. 3) Waktu pengujian dimulai pada pukul 08:00 s/d 16:00 WIB. 4) Lama pengujian 8 hari. 5) Kemudian melakukan pengamatan dan pengukuran variabel sebagai berikut: Menimbang dan mencatat massa air dalam tangki penyimpan air, kg. Mencatat temperatur air masuk ke kolektor, ºC. Mencatat temperatur air keluar dari kolektor, ºC. Mencatat temperatur air di dalam tangki penyimpan pada tiga titik berbeda. Titik pengukuran pada tangki penyimpan air panas dapat dilihat pada Gambar 13. Mencatat intensitas radiasi Matahari, W/m 2. Mencatat temperatur udara di sekeliling, ºC. Mencatat temperatur selang penyalur air panas yang masuk ke tangki penyimpan, ºC. Mencatat temperatur selang penyalur air dingin yang masuk ke kolektor, ºC.

35 6) Pencatatan data dilakukan selang waktu 30 menit, selama waktu pengujian yang telah ditentukan. T1 T2 T3 Gambar 13. Titik pengukuran pada tangki penyimpan air panas. 3.6. Analisis Data Dalam perancangan kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon, diperlukan sebuah pengamatan dan analis data untuk mengetahui kemampuan kerja alat. Adapun yang menjadi fokus pengamatan adalah sebagai berikut: Temperatur air masuk ke kolektor. Temperatur air keluar dari kolektor. Temperatur selang penyalur air panas yang masuk ke tangki penyimpan. Temperatur selang penyalur air dingin yang masuk ke kolektor. Intensitas radiasi Matahari. Temperatur udara di sekeliling. Massa air dalam tangki penyimpan. Lama pengujian.

36 Data-data dalam pengamatan akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis kolektor surya tipe plat datar dengan sistem termosifon. Adapun yang akan menjadi fokus analisis adalah efisiensi kolektor surya. Efisiensi kolektor surya dapat dihitung dengan Persamaan 11.