Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik

dokumen-dokumen yang mirip
Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

Dr. Indra G. Munthe, SpOG

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Sindroma antifosfolipid : pendekatan diagnostik dan terapi

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian Hammon, dkk (1956) berhasil menemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi dokter yang bertugas di laboratorium, dokter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

Anemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total.

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY

leukemia Kanker darah

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. inflamasi. Hormon steroid dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu glukokortikoid

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

Makalah Sistem Hematologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH

LAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5. OLEH: Kelompok Tutorial XVII

HASIL DAN PEMBAHASAN

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (cairan darah) dan 45% sel-sel darah.jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makhluk hidup. Sel eritrosit termasuk sel yang terbanyak di dalam tubuh manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dirawat di Rumah Sakit minimal selama 1 bulan dalam setahun. Seseorang yang

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

MAKALAH GIZI ZAT BESI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

Etiology dan Faktor Resiko

NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S)

ABSTRAK PREVALENSI KASUS ITP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE TAHUN

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

Amaylia Oehadian, Pandji Irani Fianza, Trinugroho Heri Fadjari Rachmat Sumantri, Iman Supandiman

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

HEMATOLOGI KLINIK ANJING PENDERITA DIROFILARIASIS. Menurut Atkins (2005), anjing penderita penyakit cacing jantung

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Pemeriksaan Jumlah Trombosit pada Penderita Thalasemia-β Mayor yang telah di Splenektomi Lebih Dari Tiga Bulan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB 2 TINJAUAN PUSAKA

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB I PENDAHULUAN. Sel trombosit berbentuk discus dan beredar dalam sirkulasi darah tepi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah utama kesehatan

Transkripsi:

Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Diajukan pada Simposium Lupus Eritematosus Sistemik untuk awam pada tanggal 17 Februari 2008 Darah terdiri dari cairan darah dan komponen darah. Komponen darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan pembeku darah. Sel darah putih (lekosit) terdiri dari limfosit, netrofil batang, netrofil segmen dan monosit. Cairan darah (plasma) terdiri dari protein dan faktor-faktor pembekuan. Ketidaknormalan sel darah dan faktor-faktor pembekuan sering ditemukan pada penderita lupus eritematosis sistemik. Manifestasi klinis yang utama adalah anemia ( penurunan hemoglobin), lekopenia (penurunan jumlah sel darah putih), trombositopenia ( penurunan jumlah sel pembeku darah) dan sindroma antifosfolipid. 1 Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik adalah : Adanya inflamasi/peradangan yang berlangsung terus-menerus (kronik). 1 Adanya proses imun (reaksi antibodi dengan sel-sel darah ). 1 Adanya perdarahan saluran cerna yang bersifat kronik karena efek samping obatobatan yang digunakan. 1 Kelainan sel darah merah Pada 50 % penderita lupus eritematosus sistemik, ditemukan adanya anemia. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (pada wanita, < 12 gr %). 2 Pada lupus eritematosus sistemik, dapat ditemukan 3 jenis anemia yaitu : Anemia karena perdarangan /penyakit kronis. 1,2 Anemia hemolitik imun : anemia karena penghancuran sel darah merah yang berlebihan (ditemukan sebanyak 10% anemi pada lupus). 1,2 Anemia kekurangan zat besi : karena perdarahan yang bersifat kronik. 1,2 Anemia karena berkurangnya fungsi sumsum tulang. 1,2 Tanda dan gejala anemi : Pucat. 3 Lemah badan. 3 Mudah lelah. 3 Penglihatan berkunang-kunang. 3 Jantung berdebar. 3

Kelainan sel darah putih (lekosit) Pada lupus eritematosus sistemik dapat terjadi : Penurunan jumlah lekosit (lekopenia) Lekopenia adalah penurunan jumlah lekosit di bawah 4500/mm3. Keadaan ini ditemukan pada kira-kira 50% penderita, terutama pada keadaan penyakit aktif. 1 Penurunan jumlah netrofil (netropenia) Netropenia adalah jumlah netrofil batang dan segmen di bawah 2000/mm3. Netropenia dapat disebabkan karena proses imun, obat-obatan (siklofosfamid, azatioprin), gangguan fungsi sumsum tulang). 1 Penurunan jumlah limfosit (limfopenia) Limfopenia adalah penurunan jumlah limfosit di bawah 1500/mm3. Keadaan ini ditemukan pada kira-kira 20-75% penderita, terutama ditemukan pada keadaaan penyakit aktif. 1 Peningkatan lekosit (lekositosis) Peningkatan lekosit > 10.000/mm3 pada lupus eritematosus dapat disebabkan karena penggunaan steroid atau adanya infeksi. 2 Kelainan sel pembeku darah (trombosit) Penurunan jumlah trombosit (trombositopenia) Trombositopeni adalah penurunan trombosit < 150.000/mm3. Trombositopeni ringan ( trombosit antara 100.000-150.000/mm3) ditemukan pada 25-50% penderita lupus. Pada 10 % penderita ditemukan trombosit 50.000/mm3. Trombositopeni disebabkan karena menempelnya zat anti pada permukaan trombosit sehingga terjadi penghancuran trombosit di limpa. 1 Peningkatan jumlah trombosit (trombositosis) Trombositosis adalah peningkatan trombosit > 400.000/mm3. Keadaan ini ditemukan pada 3,7% penderita lupus. Trombositosis dapat disebabkan karena peradangan atau perdarahan kronik. 1 Tanda dan gejala penurunan jumlah trombosit : Perdarahan hidung. 4 Perdarahan gusi. Perdarahan kulit. 4 Menstruasi yang banyak dan lama. 4

Penurunan sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah Keadaan ini disebut pansitopenia, disebabkan karena kegagalan fungsi sumsum tulang. 1 Kelainan darah pada penderita lupus yang berobat di Poli Rematologi RSHS tahun 2005. Anemi : 48 % (12 dari 25 orang) Hb rata-rata 10,5 gr% Jenis anemi : anemi karena peradangan : 11 dari 12 orang anemi kekurangan zat besi : 1 dari 12 orang anemi hemolitik imun : - Penurunan limfosit ( < 1500 /mm3) 16 % (4 dari 25 orang) Berhubungan dengan aktivitas penyakit yang dinilai dengan pemeriksaan laju endap darah (LED/BSE) Perbedaan laju endap darah berdasarkan jumlah limfosit dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbedaan laju endap darah berdasarkan jumlah limfosit Laju endap darah 1 jam (mm) Limfosit < 1500/mm3 > 1500/mm3 66 23,43 Laju endap darah 2 jam (mm) 98,5 52,67 Trombosit : Penurunan trombosit (< 150.000/mm3) : 1 dari 25 orang (4%) Peningkatan trombosit (> 400.000/mm3) : 2 dari 25 orang (8%)

Berikut ini penjelasan secara singkat tentang kelainan-kelainan darah yang sering didapatkan pada lupus eritematosus sestemik : 1. Anemi hemolitik imun Anemi hemolitik imun adalah anemi yang disebabkan adanya peningkatan penghancuran sel darah merah karena adanya antibodi pada permukaan sel darah merah. Antibodi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan Coombs dari darah. 4 Pengobatan : Transfusi sel darah merah cuci ( washed rell cell) bila terdapat gejala kekurangan oksigen ( sakit kepala, jantung berdebar, sesak nafas). 4 Steroid. 4 Siklofosfamid. 4 Mikofenolat mofetil. 4 2. ITP (Immune thrombocytopenic purpura) ITP atau Purpura trombositopeni imun adalah berkurangnya jumlah trombosit (trombositopeni) dengan penyebab proses imun (adanya zat anti terhadap trombosit). 4 Pengobatan direkomendasikan pada penderita dengan trombosit kurang dari 20.000/mm3 dan antara 20.000-50.000 dengan perdarahan. 4 Pengobatan yang dapat diberikan : Steroid. 4 Siklofosfamid. 4 Mikofenolat mofetil.4 3. Sindroma Evans Merupakan kumpulan gejala yang disebabkan karena anemi hemolitik imun dan berkurangnya trombosit. Pengobatan sama dengan pengobatan anemi hemolitik imun dan purpura trombositopeni imun. 4 4. Sindroma antifosfolipid Sindroma antifosfolipid adalah sekumpulan gejala karakteristik adanya penyumbatan pembuluh darah (pembuluh darah balik/vena dan nadi/arteri) dan /atau gangguan kehamilan yang berhubungan dengan tingginya zat anti terhadap plasma protein yang berikatan dengan fosfolipid anion (antibodi antifosfolipid). 5 Terdapat 3 jenis antibodi antifosfolipid yaitu: lupus antikoagulan, antibodi antikardiolipin dan antibodi 2- glikoprotein. 5 Frekwensi antibodi antifosfolipid pada penderita lupus adalah : Lupus antikoagulan pada 31% penderita. 6 Antibodi antikardiolipin pada 23-47% penderita. 6 Antibodi 2-glikoprotein pada 20 % penderita. 6

Gejala klinik : Penyumbatan pembuluh darah balik (vena) dan pembuluh nadi (arteri) pada tungkai, perut, mata, otak. 5 Penurunan trombosit (trombositopenia). 5 Test antikardiolipin antibodi positif dalam 2 kali pemeriksaan dengan jarak 12 minggu. 7 Keguguran kehamilan, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. 5 Pengobatan : Pengobatan diberikan bila terjadi penyumbatan pembuluh darah dan/atau gangguan pada kehamilan. Diberikan obat-obat untuk mencegah pembekuan darah yaitu heparin, warfarin atau obat untuk mencegah bergumpalnya trombosit yaitu aspirin. 8 Daftar Pustaka : 1. Schur PH. Hematologic manifestations of systemic lupus erythematosus in adults. Available from : www.uptodate.com 2. Gottlieb BS, Ilowite NT. Systemic lupus erythematosus in children and adolescents. Pediatrics in Review 2006;27:323-9. 3. Fairbanks VF. The Anemia. In: Mazza JJ ed. Manual of clinical hematology.2 nd ed. Boston: Littlte, Brown and Company;1995.p.23. 4. Supandiman I, Sumantri S, Fadjari TH, Fianza PI, Oehadian A. Pedoman diagnosis dan terapi hematolog i onkologi medik. Bandung:Q- Qommunication;2003.p.10-15, 107-109. 5. Bermas B, Erkan D, Schur PH. Clinical manifestations and diagnosis of antiphospholipid syndrome. Available from : www.uptodate.com 6. Bermas BL, Schur PH. Pathogenesis of the antiphospholipid syndrome. Available from : www.uptodate.com 7. Miyakis S, Lockshin MD, Atsumi T, Branch DW, Brey RL, Cervera R, et al. International consensus statement on an uptodate of the classification criteria for definite antiphospholipid syndrome (APS). Journal of Thrombosis and Hemostasis 2006 ;4:295-306. 8. Bermas BL, Schur PH. Treatment of the antiphospholipid syndrome. Available from : www.uptodate.com