BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

PROSPEK TANAMAN PANGAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

RINGKASAN UNTUK MEDIA

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

SKENARIO KEBIJAKAN ENERGI INDONESIA MENUJU TAHUN 2050

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Otonomi Energi. Tantangan Indonesia

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Dari serangkaian analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan :

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

KomUNIKASI SINgKAT: BAgAImANA NASIB ENERgI TERBARUKAN DI INDoNESIA PASCA TURUNNyA harga minyak DUNIA?

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGELOLAAN ENERGI SECARA TEPAT SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN STABILITAS EKONOMI NASIONAL

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. energi fosil. Jumlah konsumsi energi fosil tidak sebanding dengan penemuan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sinar Matahari Melimpah: Krisis Energi Berkelanjutan (prospek pemanfaatan energi solar)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. penunjang industri dan transportasi. Di tahun 1980-an energi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VI. SIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

OVERVIEW PROGRAM KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI SEKTOR INDUSTRI

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

Versi 27 Februari 2017

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan terkait dengan kelangsungan berjalannya sebuah negara.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Harga bahan bakar minyak memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

SINGKATAN DAN ISTILAH...

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

ENERGI DAN KESEJAHTERAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

EKOLOGI ENERGI. MENGENALI DAMPAK LINGKUNGAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER ENERGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan energi nasional dan pemanfaatan energi alternatif sangat berdampak pada ketahanan negara. Keberadaan energi ini sangat berpengaruh bagi ketercapaian kebutuhan pokok lain. Dalam lingkup negara, energi (migas) sangat penting untuk membangkitkan listrik yang diperlukan untuk kelancaran aktivitas masyarakat, seperti untuk industri dan lain-lain. Keberadaan energi ini begitu penting sehingga gangguan akses terhadapnya akan berdampak buruk bagi hampir semua aktivitas masyarakat. Persoalan energi sangat berhubungan erat dengan isu-isu pertahanan, mengingat keberadaan sumber daya energi (alam) menjadi salah satu faktor penentu keamanan sebuah negara (energi security). Salah satu faktor terpenting dari mobilitas persenjataan dan personel militer adalah ketersediaan bahan bakar. Kelangkaan energi yang terjadi saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius dimasa yang akan datang, karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional. Keamanan energi juga berhubungan dengan pengadaan dan pengiriman pasokan energi yang memadai, meliputi tersedianya pasokan energi untuk 115

memenuhi peningkatan permintaan dalam negeri. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan berbagai pemerintahan di dunia untuk memenuhi peningkatan permintaan dalam negeri salah satunya dengan mencanangkan penggunaan energi terbarukan. Selain itu, keamanan energi meliputi pengiriman pasokan energi dari tempat produksi sampai konsumen akhir. Dengan meningkatnya akan kebutuhan energi di dunia maka jalur perdagangan semakin ramai sehingga pemerintah mengupayakan berbagai jalur agar pengiriman pasokan energi dapat sesuai dengan permintaan. Suatu negara industri baru akan memiliki kebutuhan energi yang cukup besar sehingga stabilitas pasokan energi harus tetap aman agar kebutuhan energi domestik dapat terpenuhi. Kebutuhan energi akan meningkat seiring pertumbuhan perekonomiannya. Kebutuhan energi India dapat dilihat dari konsumsi energi domestik. Pertumbuhan konsumsi energi primer dapat dijadikan gambaran untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Apabila di dekade 1980-an dan 1990-an, konsumsi energi primer masih didominasi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, maka di tahun 2000-an, konsumsi energi primer negaranegara BRIC (Brasil, Rusia, India dan Cina menggantikan dominasi AS dan negara-negara Eropa. Konsumsi energi negara-negara BRIC pada tahun 1985 baru mencapai 22%, namun di tahun 2009, telah meningkat menjadi 33%, dengan India yang trendnya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 1985 konsumsi energi India baru sebesar 2%, namun di tahun 2009, konsumsi energi India telah mencapai 4% dari total konsumsi energi global. 116

Studi ini memetik pelajaran penting yaitu bahwa untuk menjamin keamanan energi suatu negara tidak bisa hanya mengandalkan sumber-sumber energi dalam negerinya saja karena sumber energi dalam negeri terbatas, baik jumlah maupun jenisnya. Oleh karena itu untuk menjamin kemanan energi negaranya, bekerja sama dengan negara lain. Dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, suatu Negara merupakan konsumen signifikan dari sumber energi. Energi security merupakan upaya mencegah krisis akibat gangguan pasokan sumber-sumber energi. Dalam hal ini kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu negara adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran atau tujuan yaitu agar dapat mengamankan masalah keamanan energi. Strategi keamanan energi akan tertuju pada kebijakan pemerintah dalam menyikapi masalah keamanan energi. Kebijakan energi merupakan cara dimana sebuah entitas/ pemerintahan telah memutuskan untuk menangani isu-isu pengembangan energi, distribusi dan konsumsi. Isu keamanan energi mencakup lingkup eksternal dan lingkup internal. Strategi keamanan energi dalam lingkup eksternal dapat dilihat dalam kebijakan luar negeri, yaitu melakukan hubungan kerjasama, baik diplomatik maupun ekonomi dengan negara-negara lain, terutama yang mempunyai sumber-sumber energi yang dibutuhkan oleh suatu negara. Kerjasama tersebut salah satu tujuannya untuk menjamin akses ke sumber-sumber energi untuk mendukung keamanan energi nasionalnya. Strategi keamanan energi dalam lingkup nasional dalam menjaga keamanan energi antara lain bisa berupa diversifikasi terhadap sumber-sumber 117

energi, diversifikasi terhadap jenis energi serta meningkatkan efisiensi bahan bakar melalui pemotongan subsidi negara pada semua produk minyak bumi. Selain itu menciptakan pasar efisiensi energi yang bertujuan mengurangi penggunaan energi tahunan negara dan emisi karbon dioksida setiap tahun. Tujuan dari misi ini adalah untuk mengurangi penggunaan energi. Upaya lainnya dalam memanfaatkan sumber-sumber energi yaitu pemanfaatan energi baru dan terbarukan melalui kebijakan pemerintah yang fokus dan sungguh-sungguh dengan pemanfaatan sumber daya yang relatif banyak dan bervariasi, dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan secara sistematis, komprehensif, dan integratif, termasuk kebijakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di perdesaan melalui penyediaan energi serta fasilitas penerangan. Demikian pula difungsikannya lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi energi baru dan terbarukan agar dapat menghasilkan karya teknologi yang menjadi salah salah kunci keberhasilan implementasi energi terbarukan. Selain itu kebijakan peraturan yang dikeluarkan suatu Negara akan mampu menghadirkan iklim yang kondusif baik bagi swasta, maupun masyarakat pada umumnya sebagai bagian integral dari stakeholder di bidang energi. Selain itu, berbagai kebijakan domestik diimplementasikan melalui program penggunaan energi alternatif, menetapkan berbagai regulasi (peraturan) guna efisiensi energi dan kebijakan penggunaan energi terbarukan, serta konservasi energi untuk mengurangi konsumsi energi domestik. Dalam hal ini pasti akan menghadapi tantangan berat dalam memenuhi kebutuhan energi. 118

Selanjutnya untuk memenuhi hal tersebut, apabila masih diperlukan bisa dilakukan impor berbagai sumber energi Hal yang perlu diperhatikan juga adalah kemajuan teknologi. Semua indikasi menunjuk pada upaya bertahap tapi mantap peningkatan keamanan energi di semua bagian dari dunia, berkat kemajuan teknologi, kecukupan sumber daya, dan kerjasama regional, lembaga energi dan perjanjian dan organisasi perdagangan internasional. Keamanan energi ini bertujuan memastikan ketersediaan pasokan energi dengan harga terjangkau. Semua negara di dunia ingin memastikan bahwa negaranya kecukupan energi dalam jangka panjang, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi maupun mendorong pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana diketahui bahwa dunia masih akan terus bergantung pada bahan bakar fosil untuk beberapa dekade untuk datang. Tapi bahan bakar ini memiliki dampak merugikan pada lingkungan yang harus ditangani untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu membutuhkan teknologi energi bersih, efisiensi energi, mengembangkan bentuk energi yang terbarukan, dan menyediakan bantuan teknis kepada negara berkembang, di mana pertumbuhan yang paling tinggi dalam penggunaan energi berlangsung. Disamping itu, para pemimpin negara dan pengambil kebijakan perlu terus memainkan peran dalam menjamin keamanan pasokan nasional jangka panjang dan sekaligus melindungi konsumen. 119