BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, sementara waktu yang ada sangat terbatas. Gaya

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

PRA RENCANA PABRIK MINUMAN MULTIVITAMIN AGAR-AGAR INSTAN

BABI PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

bio.unsoed.ac.id Rumput laut Gracilaria gigas PENGHASIL AGAR-AGAR TJNTT]K KESEHATATT DAN FOOT SUPLEMEN

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

I. PENDAHULUAN. vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. food menurut Food and Agriculture Organization didefinisikan sebagai makanan

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. iklim dan aktivitas fisik (Almatsier 2004). pangan untuk dikonsumsi. Selain dari faktor pengetahuan dan faktor

I. PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

Pemanfaatan Limbah buah menjadi Jelly Kering. Purwanti Widhy H, M.Pd

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di Indonesia, maka jenis makanan dan minuman yang dipasarkan pun bermacam-macam. Akan tetapi kebanyakan produk makanan dan minuman kurang memperhatikan aspek gizi yang diperlukan oleh konsumen. Berdasarkan hasil survei dari WHO, kebutuhan gizi masyarakat Indonesia setiap harinya belum mencukupi angka kebutuhan gizi (AKG) yang diterapkan oleh pemerintah. Dalam survei tersebut, tercatat bahwa 100 juta warga Indonesia bermasalah dengan gizi, terutama ibu hamil, remaja, dan balita. Ironisnya karena produk sekarang bervariasi, maka konsumen cenderung membeli produk makanan dan minuman yang disukainya tanpa melihat kandungan-kandungan gizi yang ada didalamnya. Selain itu, beberapa orang masih kurang memperhatikan kebutuhan gizi dalam tubuh dengan alasan ekonomi. Sebagai akibatnya, produk makanan dan minuman tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan vitamin dan serat dalam tubuh yang pada umumnya berperan penting untuk pertumbuhan anak, menjaga stamina tubuh, menangkal radikal bebas yang memicu sel-sel kanker dalam tubuh, mencegah susah buang air besar, dan penyakitpenyakit lainnya akibat kekurangan vitamin [1]. Oleh karena itu, berbagai industri mulai mencoba mengembangkan produk makanan dan minuman yang disukai oleh konsumen dengan melakukan pemilihan bahan-bahan baku yang kiranya dapat mencukupi kebutuhan gizi tubuh konsumen. Tujuan perancangan pabrik ini adalah menghasilkan produk minuman instan bergizi tinggi yang diperlukan oleh tubuh dengan menggunakan sumber daya alam yang ada. Salah satu sumber daya alam yang banyak mengandung serat adalah rumput laut.

Rumput laut ini kebanyakan hanya diolah menjadi tepung agar-agar, dan jarang digunakan sebagai salah satu produk minuman. Oleh karena itu, dengan dipadukannya susu yang juga mengandung vitamin, protein, dan mineral (kalsium) diharapkan produk ini dapat mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Berdasarkan hasil korespondensi (polling) yang telah dilakukan dan hasilnya dilampirkan pada Appendix E, maka produk minuman yang dipilih adalah produk minuman dengan rasa buah melon dan ditambahkan multivitamin (vitamin A dan vitamin C). Untuk seratnya, digunakan agar-agar yang merupakan salah satu produk makanan yang kaya akan serat. Produk ini didesain sebagai minuman instan dan dikemas dalam kemasan sachet sehingga praktis dibawa kemanapun. I.2. Bahan baku Ada dua macam bahan baku utama yang digunakan dalam prarencana pabrik ini untuk menghasilkan minuman multivitamin agar-agar instan, antara lain susu sapi segar dan rumput laut. I.2.1. Susu Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Karena susu mudah rusak oleh karena mikroorganisme, maka susu segar dipanaskan (pasteurisasi) dalam pengolahannya. Dengan pemanasan tersebut, diharapkan dapat membunuh bakteri patogen yang membahayakan kesehatan manusia dan meminimalisasi perkembangan bakteri lain, baik selama pemanasan maupun saat penyimpanan. Proses pengolahan susu ditujukan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi yang tinggi, tahan

simpan, mempermudah pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna mentahnya [1]. Komposisi susu dapat sangat beragam tergantung pada berbagai faktor, akan tetapi komposisi rata-rata untuk semua jenis susu adalah sebagai berikut : Tabel I.1 Komposisi susu sapi [2] Komposisi % Berat Air 87,30 Laktosa 4,60 Lemak 3,90 Protein 3,25 Abu 0,95 Total 100 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi susu adalah jenis ternak, perawatan dan penanganan ternak, perbedaan musim, dan perbedaan letak geografis [2]. I.2.2. Rumput Laut Rumput laut merupakan bagian dari tanaman perairan (algae) yang biasa disebut juga ganggang. Rumput laut (seaweeds) terdiri dari empat kelas, yaitu: a) Rhodophyceae (ganggang merah) b) Phaeophyceae (ganggang cokelat) c) Chlorophyceae (ganggang hijau) d) Cyanophyceae ( ganggang hijau-biru) Jenis rumput laut yang memiliki nilai ekonomis adalah sebagai berikut: Tabel I.2. Jenis rumput laut dan produk yang dihasilkan [3] Produk Agar-agar Karaginan Alginat Furcelaran Jenis rumput laut Accanthopeltia, Gracilaria, Gelidella, Gelidium, Pterrocclaidia Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnea, Iriclaea, Phyllopora Ascophyllum, Durvillea, Ecklonia, Turbinaria Furcellaria

Rumput laut juga banyak digunakan sebagai bahan makanan secara langsung karena mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat menyehatkan. Kandungan gizi yang dimiliki oleh rumput laut adalah karbohidrat (39-51%), protein (17,2-27,13%), lemak (0,08%), abu (1,5%), mineral (kalium, kalsium, fosfat, natrium, besi, iodium), dan vitamin (A, B 1, B 2, B 6, B 12, C) [4]. Tumbuhan ini bernilai ekonomis tinggi karena penggunaannya yang sangat luas dalam industri kembang gula, kosmetik, es krim, media cita rasa, roti, saus, dan obatobatan [3]. I.2.3. Kaporit - Rumus kimia : Ca(OCl) 2 - Bentuk : padatan - BM : 126,984 g/mol Biasanya digunakan untuk menjernihkan air (Wikipedia). I.2.4. Asam sitrat - Rumus kimia : C 6 H 8 O 7 - Bentuk : serbuk kristal berwarna putih (suhu kamar) - BM : 192,13 g/mol - Titik leleh : 153 o C - Massa jenis : 1.665 kg/m 3 I.2.5. Asam asetat - Rumus kimia : CH 3 COOH - Bentuk : larutan

- BM : 60,05 g/mol - Titik leleh : 16,7 o C - Massa jenis : 1.049 kg/m 3 I.3. Produk Produk yang akan dihasilkan dalam prarencana pabrik ini adalah susu instan dan agar-agar instan berasa buah (melon), dimana susu instan merupakan minuman dingin, dan agar-agar instan merupakan pelengkap yang dituangkan ke dalam minuman dingin setelah dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan air panas. Disebabkan ekstrak buahbuahan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan juga mengandung resiko dalam penyimpanan karena tidak awet dalam jangka waktu yang lama, maka digunakan essence. Essence dan multivitamin nantinya akan ditambahkan pada tepung agar-agar. I.3.1. Susu Instan Susu bubuk adalah susu yang telah diuapkan sebagian besar kandungan airnya dengan cara pemanasan (pengeringan). Berdasarkan kandungan lemaknya, susu bubuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu [1]: 1. Susu bubuk full cream Susu bubuk full cream adalah susu yang banyak mengandung lemak. Susu bubuk jenis ini biasanya digunakan sebagai makanan bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan karena mengandung lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. 2. Susu bubuk skim

Susu bubuk skim adalah susu yang banyak mengandung protein. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Susu skim biasanya digunakan oleh orang yang menginginkan nilai kalori rendah di dalam makanannya, karena susu skim hanya mengandung 55% dari seluruh energi susu. Beberapa contoh produk olahan susu yang dapat menggunakan susu ini antara lain: keju dengan lemak rendah dan yoghurt. Susu bubuk mempunyai waktu simpan lebih panjang dibandingkan dengan susu cair dan penyimpanan susu bubuk tidak perlu di dalam lemari es. Hal ini disebabkan karena kandungan air susu bubuk rendah [5]. I.3.2. Agar-agar Instan Agar-agar pertama kali diproduksi di Cina sebelum abad ke-17. Dalam skala industri, pabrik pembuat agar-agar pertama kali didirikan di California, Amerika Serikat, pada tahun 1919, kemudian disusul oleh Jepang, yang kini dikenal sebagai produsen agaragar utama di dunia. Di Indonesia, agar-agar mulai diproduksi pada tahun 1930. Saat ini ada beberapa industri penghasil agar-agar di Indonesia. Bahan baku utama yang dipakai adalah rumput laut dari jenis rambukasang (Gracilaria sp), paris (Hypnea), dan Kades (Gellidium sp). Agar-agar tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel dan merupakan hasil ekstraksi dari rumput laut jenis ganggang merah. Agar-agar dapat ditemukan dalam tiga bentuk, yaitu batang, bubuk (instan), dan lembaran. Beberapa sifat dari agar-agar, antara lain: Pada suhu 25 C dengan kemurnian tinggi tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air panas.

Pada suhu 32-39 C berbentuk padat dan mencair pada suhu 60-97 C pada konsetrasi 1,5%. Dalam keadaan kering agar-agar sangat stabil, pada suhu tinggi dan ph rendah agaragar mengalami degradasi. Viskositas agar-agar pada suhu 45 C, ph 4,5-9 dengan konsentrasi larutan 1% adalah 2-10 cp. Sifat yang paling menonjol dari agar-agar adalah memiliki daya gelasi (kemampuan membentuk gel), viskositas (kekentalan), setting point (suhu pembentukan gel), melting point (suhu mencairnya gel) yang menguntungkan untuk dipakai pada dunia industri pangan maupun nonpangan. Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, penstabil, pengemulsi, pengental, pengisi, penjernih, pembuat gel, dan lain-lain. Agar-agar digunakan pada industri makanan, yaitu untuk meningkatkan viskositas sup dan saus, serta dalam pembuatan fruit jelly. Di Eropa dan Amerika, agar-agar digunakan sebagai bahan pengental pada industri es krim, jeli, permen, dan pastry. Agar-agar juga digunakan dalam pembuatan serbat, es krim, dan keju untuk mengatur keseimbangan dan memberikan kehalusan. Di Jepang, agar-agar sering dimasak bersama-sama nasi untuk menghasilkan nasi agar-agar yang lengket dan kaya serat pangan (dietary fiber) sehingga lebih menguntungkan bagi kesehatan. Agar-agar juga digunakan sebagai penjernih pada berbagai industri minuman seperti bir, anggur, kopi, dan sebagai penstabil pada minuman cokelat. Selain untuk industri makanan, agar-agar juga digunakan dalam industri farmasi (sebagai bahan baku kapsul pembungkus obat-obatan dan vitamin, campuran obat pencahar dan pasta gigi), industri kosmetika (sebagai bahan baku lipstik, sabun, salep, lotion, dan krim) [6].

Vitamin yang terkandung dalam tepung agar-agar produk pabrik ini, dapat dilihat pada Tabel I.3. Jenis vitamin Tabel I.3 Vitamin dalam tepung agar-agar Kebutuhan vitamin manusia setiap hari Vitamin pada susu bubuk skim Vitamin yang ditambahkan di tepung agar-agar Vitamin A 1440 IU *) 216 IU 432 IU Vitamin D 200 IU *) 90 IU 30 IU Vitamin E 15 mg - 6 mg Vitamin K 19 mcg - 6,65 mcg Vitamin B1 0,56 mg - 0,14 mg Vitamin B2 0,6 mg - 0,24 mg Vitamin B6 0,6 mg - 0,18 mg Vitamin B12 1,0285 mcg - 0,4114 mcg Vitamin C 60 mg 1,2 mg 30 mg Kalsium 605,454 mg 151,3636 mg 333 mg Kalium 940 mg - 282 mg Asam folat 400 mcg - 100 mcg *) 1 IU= 6.10-7 gr vitamin A 1 IU= 2,5.10-8 gr vitamin D I.4. Analisa Pasar Permintaan pasar sangat berpengaruh terhadap masa depan dan pemasaran produk, karena itu diperlukan data mengenai kebutuhan konsumen terhadap produk yang akan dihasilkan. Dikarenakan susah untuk mengambil semua penduduk Jawa Timur sebagai koresponden dalam menentukan perkiraan kebutuhan pasar, maka dilakukan korespondensi pada 100 orang penduduk Jawa Timur (100 orang yang berbeda-beda tempat asalnya tetapi masih berada dalam propinsi Jawa Timur), dan dianggap dapat mewakili permintaan seluruh penduduk Jawa Timur. Hasil korespondensi mengenai produk yang akan dipasarkan, dapat dilihat pada Tabel I.4.

Tabel I.4. Data minat koresponden terhadap minuman multivitamin agar-agar instan Jenis minuman dingin Hasil korespondensi Minuman multivitamin agaragar 63 instan Minuman instan rasa buah 7 Juice buah 14 Minuman soda 16 Jumlah 100 Berdasarkan data korespondensi maka dapat disimpulkan minuman dingin yang paling disukai adalah minuman multivitamin agar-agar instan. Data jumlah penduduk Jawa Timur yang tercatat di Biro Pusat Statistika terakhir, mencapai 37.070.731 jiwa (tahun 2008), sehingga permintaan pasar akan produk minuman multivitamin agar-agar instan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus: = x 37.070.731 jiwa = 23.354.560,53 jiwa maka sebanyak 23.354.560,53 jiwa merupakan perkiraan target pemasaran yang terdapat di Jawa Timur ini. Untuk bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk minuman ini adalah susu sapi perah. Adapun data produksi susu sapi perah yang tercatat di Biro Pusat Statistika, dapat dilihat pada Tabel I.5. Tabel 1.5. Data produksi sapi perah (Jawa Timur) [7] Tahun Produksi susu (ton/tahun) 1997 132.360 1998 145.432 1999 192.783 Dari data diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara waktu (tahun) dengan produksi susu sapi perah di Jawa Timur seperti yang terlihat pada gambar I.1.

250000 <", ~ ~ 200000 -< 0 ~ '" 150000... ~ 100000 y : 30212x-6E+07 R2 = 0,9031, ~, 50000 '0; ~ 0 Ii: 0 1996 1997 1998 1999 2000 Tahun Gambar I.1. Produksi susu sapi perah Dari Gambar I.1, dapat dihitung perkiraan data produksi susu sapi perah di Jawa Timur pada tahun 2011 dengan persamaan sebagai berikut: y = 30212 x 6.10 7 = 30212. 2011 6.10 7 = 756.332 ton/tahun Dengan asumsi bahwa 60% dari jumlah produksi per tahun, digunakan PT. Nestle Indonesia, dan 30% digunakan untuk produk pabrik-pabrik lainnya dan berbagai hal lainnya, sehingga dengan kebutuhan akan susu sapi perah yang terus meningkat, dan pertimbangan dengan kompetitor lain, maka pabrik minuman multivitamin agar-agar instan ini akan memproduksi menggunakan 3% sisanya dari produksi sapi perah di Jawa Timur yaitu sebanyak 22.689,96 ton/tahun. Selain susu segar, permintaan terhadap rumput laut juga di perkirakan akan meningkat sesuai dengan kebutuhan pasar dimasa mendatang. Permintaan ini akan terus meningkat disebabkan Indonesia menjadi salah satu pengekspor utama kebutuhan rumput laut dunia [8]. Volume ekspor rumput laut di Indonesia dari tahun 2000-2004 dapat dilihat pada Tabel I.6.

Tabel I.6. Data ekspor rumput laut Indonesia [7] Tahun Volume ekspor (ton/tahun) 2000 23.073 2001 27.874 2002 28.541 2003 40.162 2004 51.011 Kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 23%, sehingga pada tahun 2011 nanti diperkirakan volume ekspor menjadi 217.269,93 ton/tahun. Kemudian untuk produksi rumput laut di Indonesia sendiri juga mengalami kenaikan setiap tahunnya sektar 14%. Data mengenai produksi rumput laut Indonesia dapat dilihat pada Tabel I.7. di bawah ini: Tabel I.7. Data produksi rumput laut Indonesia [7] Tahun Produksi rumput laut (ton) 2005 910.636 2006 1.079.850 2007 1.343.700 Oleh karena itu pada tahun 2011 produksi rumput laut diperkirakan mencapai 2.296.539 ton/tahun. Perkiraan bahan baku rumput laut yang tersisa setelah di kurangi ekspor pada tahun 2011 adalah sekitar 2.079.269 ton/tahun. Hasil produksi rumput laut di atas merupakan hasil produksi berbagai macam jenis rumput laut dengan perbandingan Euchema Cottoni dan jenis lainnya sebesar 66,67% dan Gracillaria Sp sebesar 33,33% [7]. Pabrik ini menggunakan rumput laut jenis Gracillaria Sp sehingga dari produksi rumput laut Indonesia, hanya terdapat 693.089,6 ton. Dari hasil produksi Gracillaria Sp di Indonesia tersebut sebesar 70% digunakan untuk keperluan di industri makanan dan 20% untuk aneka macam industri meliputi (kosmetik, farmasi, tekstil, kulit dan lainnya), sehingga dengan pertimbangan kompetitor-kompetitor lainnya dan permintaan ekspor dunia yang terus meningkat apalagi Indonesia termasuk pemasok utama rumput laut dunia, serta berdasarkan ratio penggunaan rumput laut untuk setiap produknya (30 g susu bubuk : 10 g tepung agar-agar), pabrik minuman multivitamin agar-agar instan ini mengambil bahan baku rumput laut sekitar 2,5% atau 17.432 ton/tahun.

Dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan bahan baku dan juga minat pasar yang tinggi maka kapasitas produksi dari prarencana pabrik minuman multivitamin dari agar-agar instan ini ditentukan sebesar 69.215.618 sachet/tahun. Penentuan kapasitas ini juga didasarkan dari perbandingan dari tiap sachet produk yang mengandung 30 g susu bubuk dan 10 g tepung agar-agar. Rumput laut sebagai sumber daya alam laut, sekarang ini hanya dikonsumsi dalam bentuk agar-agar, sedangkan susu murni merupakan hasil ternak yang banyak dimanfaatkan sebagai susu bubuk dan produk berbasis susu seperti mentega, keju, dan produk lainnya. Rumput laut dan susu ini banyak mengandung vitamin dan serat tetapi jarang divariasikan satu dengan yang lain. Dilihat dari produk makanan dan minuman yang banyak beredar saat ini, jarang dijumpai produk minuman yang berbasis multivitamin dan serat, sehingga besar kemungkinan produk ini mampu bersaing dengan produk-produk lainnya yang telah ada di pasaran. I.5. Desain Produk Desain dari minuman multivitamin agar-agar instan, dapat dilihat pada Gambar I.2. Gambar I.2. Desain Produk