BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNIK PENGUJIAN

[LIN07b] Linux Foundation. The Linux Foundation. CGL Glossary.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Arsitektur Sistem Operasi WINDOWS

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

Kernel. Sistem Operasi. STMIK Indonesia Padang Yayasan Amal Bakti Mukmin LINATI IFFAH ( )

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

E. Ully Artha SISTEM OPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Gambar Notifikasi via

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

Struktur Kernel Linux. Oleh Walid Umar, S.SI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. konfigurasi tersebut dilakukan pada Network manager. 3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut


TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : DESY MARITA JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras

STRUKTUR SISTEM OPERASI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

SNMP (Simple Network Management Protocol) : SNMP Pcapng Analysist

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

STRUKTUR SISTEM OPERASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 12 KOMPILASI KERNEL

MAKALAH. Disusun Untuk Melengkapi Tugas. Dosen : Dadan irwan ST

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 3. METODE PENELITIAN

BAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2

Grafis dan statistik lalu lintas menggunakan MRTG

Meningkatkan Performa dan Stabilitas Kecepatan Transfer Data pada FreeBSD dengan Kostumisasi Kernel

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. transmisi data dari Arduino ke Raspberry Pi 2 dan Arduino ke PC pembanding.

JARINGAN KOMPUTER MODUL 3

Untuk menguji hipotesis awal, perlu dicari tahu parameter untuk mendapatkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

MINGGU II DASAR SISTEM OPERASI

System Software. Kusniyati, ST.,MKom. Modul ke: Fakultas. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERINTAH DASAR MIKROTIK

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

Instalasi IGOS Nusantara

IMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) SERVER DAN CLIENT DENGAN SHARING INTERNET

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : monitoring lalu lintas data, dan monitoring client.

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring

Slackware my linux system choice

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Network Monitor System (NMS)

BAB III METODE PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modul ke: Sistem Operasi. Komponen Sistem Operasi dan Fungsi-Fungsinya. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI.

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

Aplikasi Komputer. Pengenalan, fungsi, program-program utilitas dan jenisjenis sistem operasi. Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke:

T UGAS M AKALAH. ARP ( Address Resolution Protocol ) Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Data DISUSUN OLEH :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PENGEMBANGAN FITUR MULTICAST YANG TERINTEGRASI DENGAN MODUL MPLS PADA PLATFORM SIMULATOR NS3 DI LABORATORIUM PTIK-BPPT

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 2 PROSES BOOTING

General Network Troubleshooting

/(Root) menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi direktori lainya. Diantaranya :

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE KUALITAS AIR LIMBAH RUMAH SAKIT

Bab 3 Metode Perancangan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Sistem Operasi. Perkembangan komputer & teknologi informasi. Rahma Farah Ningrum, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

BAB 3 METODOLOGI. Langkah-langkah yang akan dijalani berdasarkan metode ini adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE SISTEM INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN MODUL DATABASE KUALITAS AIR

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT]

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux

AVR USB ISP Trademarks & Copyright

TRANSPORT LAYER DEFINISI

LAMPIRAN C PEDOMAN PRAKTIKUM TOPIK 3 PENGUJIAN JARINGAN IPSEC DENGAN JENIS SERANGAN DENIAL OF SERVICE MENGGUNAKAN SOFTWARE LOIC

Struktur Sistem Komputer

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil pengujian dari kasus-kasus uji, dan analisis hasil pengujian tersebut. 4.1 Eksekusi Pengujian Pengujian dilakukan dengan 3 kali percobaan untuk menambahkan unsur statistikal. Pengujian dilakukan pada sistem operasi yang telah di tentukan yaitu, Fedora 7 kernel 2.6.21-1.264.fc7. Perangkat keras yang diuji sesuai dengan spesifikasi yang telah disebutkan pada Bab III dengan bantuan wireless router..berikut eksekusi pengujian 4.1.1 Pengujian Robust Mutex Robust mutexes atau Fusyn (implementasi) membutuhkan kernel versi 2.6.11-2 (versi tertinggi), sehingga tidak cocok dengan Fedora 7. Patch fusyn terbaru pada kernel versi tersebut tentu saja tidak dapat diimplementasikan di kenel Fedora 7. Proses kompilasi source dilakukan terpisah atau hanya dengan meng-include source kernel dari versi 2.6.11-2 tanpa modul yang sudah terinstall. Pengujian dapat dilakukan dengan mengeksekusi script yang telah disediakan untuk menguji sekaligus semua tes dan memberikan laporan hasil di file teks sederhana. Pengujian dapat juga dilakukan dengan mengeksekusi program hasil kompilasi secara tersendiri. 4.1.2 Pengujian Force Unmout Pengujian Force Unmount dilakukan dengan memastikan ada direktori mount point dan device sdb1 (usb flash disk) yang terhubung dengan komputer. Ini merupakan konfigurasi awal yang dapat diubah di file konfigurasi. Pengujian dapat dilakukan dengan mengeksekusi script yang IV-1

telah disediakan untuk menguji sekaligus semua tes dan memberikan laporan hasil di file teks sederhana. Pengujian dapat juga dilakukan dengan mengeksekusi program hasil kompilasi secara tersendiri. 4.1.3 Pengujian Low Memory Condition Monitor Pengujian Low Memory Condition Monitor dilakukan dengan menyalakan service pmcd dan pmie terlebih dahulu. Kemudian script bash dapat di run. Pada setiap pengujian ada lebih dari satu script yang tersedia masing-masing untuk memanggil pmie dan mengeksekusi program eatmem. Feedback seperi print out dan alert diharapkan muncul pada pengujian 4.1.4 Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification dilakukan dengan mennyalakan service pmcd dan pmie terlebih dahulu. Kemudian menyalakan perangkat lunak Wireshark dan lakukan monitoring terhadap semua interface card (opsi anything). Panggil script bash untuk memanggil eatmen dan script bash untuk mengeksekusi pmie dan rule-nya. Pada Wireshark dilakukan pengamatan adakah paket SNMP yang dilewatkan atau tidak. 4.1.5 Pengujian Ethernet Bonding Over IPv4 Pengujian Ethernet Bonding berlangsung secara manual seperti pada perancangan kasus uji sebenarnya. Pengujian dilakukan dengan memastikan semua NIC berjalan baik dahulu (dilakukan pengukuran dengan Wireshark). Kemudian lakukan bonding dengan manual. Lakukan proses ping sebanyak 50x. Pengujian fail over dilakukan dengan memutuskan salah satu NIC pada saat proses ping. IV-2

4.2 Hasil Pengujian Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pengujian dilakukan 3 kali, untuk menambah unsur statistik. Rekapitulasi hasil pengujian telah rangkum pada tabel sebagai berikut. 4.2.1 Tabel Hasil Pengujian Tabel IV-2 berikut menunjukkan hasil pada percobaan I, II dan III. Tabel IV-1 Hasil Pengujian Kategori Kasus Uji Percobaan I Percobaan II Percobaan III Keterangan Robust Mutex T_AVL_1.0_A_01 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_02 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_03 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_04 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_05 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_06 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_07 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_08 GAGAL GAGAL GAGAL mutex tidak te-recover T_AVL_1.0_A_09 SUKSES SUKSES SUKSES sukses meng-unlock mutex T_AVL_1.0_A_10 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault IV-1

Kategori Kasus Uji Percobaan I Percobaan II Percobaan III Keterangan T_AVL_1.0_A_11 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault T_AVL_1.0_A_12 GAGAL GAGAL GAGAL vfulock tidak dimatikan T_AVL_1.0_A_13 GAGAL GAGAL GAGAL segmentation fault Force Unmount T_AVL_3.2_A_01 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_02 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_03 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_04 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_05 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_06 SUKSES SUKSES SUKSES berhasil meng-unmount device T_AVL_3.2_A_07 SUKSES SUKSES SUKSES mengembalikan kode error T_AVL_3.2_A_08 SUKSES SUKSES SUKSES mengembalikan kode error Low Memory Condition Monitor T_AVL_4.3_M_01 SUKSES SUKSES SUKSES ada informasi low memory T_AVL_4.3_M_02 SUKSES SUKSES SUKSES Data proses yang menkonsumsi memori tersimpan dan benar Low Memory Condition Monitor Notification T_AVL_4.4_M_01 SUKSES SUKSES SUKSES Ada SNMP Trap yang bangkit saat low memory Ethernet Bonding T_AVL_21.0_M_0 1 SUKSES SUKSES SUKSES bonding berhasil dilakukan ada peningkatan bandwidth T_AVL_21.0_M_0 2 GAGAL SUKSES SUKSES Tidak ada fail over ke wireles(gagal), Ada fail over ke wireless (SUKSES) T_AVL_21.0_M_0 3 SUKSES SUKSES SUKSES ada fail over ke wired ethernet IV-2

4.2.2 Statistik Ethernet Bonding Tabel IV-4 berikut menampilakan data pengukuran pada tes ethernet bonding. Tabel IV-2 Statistik Ethernet Bonding NO Pengujian Subjek NIC eth0 eth1 bond0 1 Percobaan 1 Jumlah paket sukses ping 50x 50 41 50 % paket hilang 0 18 0 Rata-rata waktu pengiriman (ms) 1,249 9,835,267 1,287 Rata-rata bytes/sec 199,999 173,064 275,168 2 Percobaan 2 Jumlah paket sukses ping 50x 50 29 50 % paket hilang 0 42 0 Rata-rata waktu pengiriman (ms) 1,26 17,150,047 1,291 Rata-rata bytes/sec 285,360 172,127 369,682 3 Percobaan 3 Jumlah paket sukses ping 50x 50 38 50 % paket hilang 0 24 0 Rata-rata waktu pengiriman (ms) 1,248 5,006,133 1,284 Rata-rata bytes/sec 199,946 188,553 199,995 4 Rata-rata Jumlah paket sukses ping 50x 50 36 50 % paket hilang 0 34.33333333 0 Rata-rata waktu pengiriman (ms) 1,249 10,663,816 1,287 Rata-rata bytes/sec 228,435 177,915 281,615 IV-1

Gambar IV-1 berikut menampilkan statistik perbandingan dari rata-rata pengiriman bytes/sec dari ketiga interface card eth0, eth1, dan bond0. Gambar IV-1 Perbandingan Rata-rata bytes/sec 4.3 Analisis Hasil Pengujian Berdasarkan data-data hasil pengujian di atas, dapat dianalisis beberapa hal sebagai berikut: 4.3.1 Analisis Hasil Pengujian Robust Mutex Hasil pengujian Robust Mutex menujukan hanya 1 pengujian yang berhasil dipenuhi oleh Fedora 7 yaitu tes ke-9. Selain tes tidak ada tes lain yang berhasil. Hal ini sangat mudah untuk dipahami karena kernel modul fusyn yang seharusnya sudah ter-install pada kernel Fedora 7, belum terinstall. Pengujian pada percobaan instalasi kernel lama (2.6.11-2) untuk fusyn mengalami bentrok dengan kernel baru pada aplikasi tertentu yaitu hal (hardware abstraction layer) daemon IV-2

pada Fedora 7. Sedangkan untuk tes yang ke-9 mengalami keberhasilan karena pada tes tersebut thread A memperoleh lock tanpa melalui kernel, kemudian yang melakukan unlocking adalah program sendiri yang memiliki thread A tersebut. Tes ke-10 memiliki hal yang serupa namun thread B yang mencoba mendapatkan lock gagal karena ada fungsi yang belum terimplementasi pada kernel. Karena hanya 1 dari 13 kasus uji yang dapat dipenuhi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Fedora 7 tidak dapat memenuhi kebutuhan Robust Mutex yang diberikan di standar CGL Availability. 4.3.2 Analisis Hasil Pengujian Force Unmout Hasil pengujian Force Unmount memiliki hasil yang memuaskan. Force Unmount merupakan fitur standar kernel 2.6. Fedora7 memiliki kernel versi 2.6.21 yang sudah selayaknya memenuhi kebutuhan Force Unmount yang diberikan di standar CGL Availability. Dengan terpenuhinya standar in Fedora 7 dapat dipakai sebagai sebuah sistem operasi yang mudah dapat melakukan perawatan tertentu tanpa menyebabkan node tersebut mati. 4.3.3 Analisis Hasil Pengujian Low Memory Condition Monitor Hasil pengujian Low Memory Condition Monitor menunjukan bahwa Fedora 7 dengan bantuan Performance Co-Pilot framework dapat memenuhi kasus uji yang telah dibuat. Sebelumnya penulis telah mencoba melakukan pengujian dengan CKRM, namun seperti fusyn terjadi masalah versi yang tidak cocok. CKRM hanya memiliki kernel versi 2.6.18 yang terbaru. Seperti layaknya CKRM, PCP juga menyediakan kemudahan pemakainya untuk mendefinisikan hal yang ingin di-monitor. PCP menyediakan fitur memberikan informasi melalui banyak medium, dapat berupa perintah ke shell, alert window, logging ke system, email, atau ke stdout biasa. Dengan menggunakan fungsi-fungsi ini dapat diberikan alert ke pengguna, contoh alert dapat dilihat di Lampiran B. Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dengan bantuan PCP dapat memenuhi kebutuhan Low Memory Condition Monitor yang diberikan di standar CGL Availability. IV-3

4.3.4 Analisis Hasil Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification memberikan hasil yang sukses juga dengan bantuan perangkat lunak PCP dan Net-SNMP. Pada kenyataanya PCP tidak memberikan informasi low memory melalui SNMP tetapi melalui TCP [MAC99b]. PCP dengan alasan historis dan efisiensi menolak menerapkan notifikasi melalui SNMP. Namun pada eksplorasi dengan PCP yang memungkinkan untuk menulis perintah ke shell program, maka dengan aturan yang mendeteksi low memory shell dapar diperintah untuk memberikan SNMP trap. Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dengan bantuan PCP dan Net-SNMP dapat memenuhi kebutuhan Low Memory Condition Monitor Notification yang diberikan di standar CGL Availability. 4.3.5 Analisis Hasil Pengujian Ethernet Bonding Over IPv4 Pada pengujian Ethernet Bonding Over IPv4, Fedora 7 memberikan hasil yang sangat memuaskan. Bonding merupakan fungsi kernel standar yang sudah tercakup pada semua kernel versi 2.6. Pada pengujian tersebut dilakukan eksperimen dengan mem-bonding wireless dan wired ethernet card. Dilakukan 3 kali percobaan, yaitu dengan mode 0, mode 1, dan mode 2. Tiap percobaan menunjukkan peningkatan bandwidth yang cukup jelas. Pada tes ke-1 terjadi peningkatan 27,3 % dari kecepatan eth0, pada tes ke-2 terjadi peningkatan 22,8% dari kecepatan eth0. Pada percobaan ini terdapat kesulitan yang cukup berarti karena interface hasil bonding bond0 cenderung hanya mengaktifkan eth0 karena eth1 yang tentu saja kalah reliable dengan wired ethernet. Jadi peningkatan bandwidth tidak terjadi agregasi bandwidth eth0 ditambah dengan eth1 atau penjumlahan bandwidth slave. Kenyataan ini memberikan asumsi sepertinya eth1 tidak terlibat pada bond0. Namun asumsi ini tidak terbukti karena keterlibatan eth1 pada bonding tetap dapat dibuktikan melalui kasus uji fail over, yaitu wireless mem-back-up wired ethernet (Lampiran C). Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dapat memenuhi kebutuhan Ethernet Bonding Over IPv4 yang diberikan di standar CGL Availability. IV-4

Pada percobaan I terjadi kegagalan pada failover ke wireless sedangkan pada percobaan II dan III failover sukses. Hal ini terjadi karena kesulitan dalam proses install driver perangkat keras wireless pada perangkat uji. Pada Fedora 7 tidak meng-include driver sesuai perangkat uji. Driver yang di-install kemungkinan tidak berjalan dengan sempurna sehingga sering terjadi kesulitan transmisi pada wireless. Pada Carrier Grade Linux khususnya aspek Availability terdapat 35 kebutuhan [OSD07b]. Kebutuhan tersebut terbagi atas 13 prioritas 1, 6 prioritas 2, dan 16 prioritas 3. Dari 35 kebutuhan 9 diantaranya penulis belum memiliki sumber acuan, kemudian 9 kebutuhan telah ada di kernel versi 2.6 (Lampiran E). Berdasarkan 5 pengujian yang telah dilakukan dapat dihitung bahwa Fedora mampu memenuhi 4 kriteria dari 26 kriteria Availability (tidak termasuk yang belum memiliki referensi) atau sekitar 15,3%. Robust mutexes yang mengalami kegagalan merupakan Prioritas 3 yang sifatnya tidak diwajibkan. Kebutuhan yang sudah termasuk kernel 2.6 mencapai 7 (tidak termasuk Force Unmount dan Ethernet bonding) memiliki bagian 26,9%. Jika dijumlahkan keduanya maka mencapai 42,2%. Hal ini menyebabkan Fedora cukup berpotensi menjadi Carrier Grade Operating System. IV-5