BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R - R

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Deteksi Sinyal ECG Irama Myocardial Ischemia dengan Jaringan Saraf Tiruan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengolahan citra digital, jaringan saraf tiruan,dan backpropagation.

Implementasi Pengenalan Tanda Tangan dengan Menggunakan Metode Backpropagation TUGAS AKHIR

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

Klasifikasi Kelainan Jantung Dengan Metode Transformasi Fourier Dan Jaringan Saraf Tiruan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model sistem presensi biometri sidik jari yang dikembangkan secara garis

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENGHITUNG RESISTANSI RESISTOR MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANGKAT LUNAK PENGKONVERSI TEKS TULISAN TANGAN MENJADI TEKS DIGITAL

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan

SISTEM BIOMETRIKA IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL PERCEPTRON

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

PERANGKAT LUNAK PENGKONVERSI TEKS TULISAN TANGAN MENJADI TEKS DIGITAL

Presentasi Tugas Akhir

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tangan huruf vokal seperti terlihat pada gambar 3.1.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. suatu negara yang memiliki tingkat kriminalitas cukup tinggi. Hal inilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PERANCANGAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

BAB III RANCANG BANGUN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN :

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

TINJAUAN PUSTAKA ,...(1)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam kurun waktu enam bulan terhitung mulai februari 2012 sampai juli 2012. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laboratorium teknobiomedik, fakultas sains dan teknologi, universitas airlangga. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperangkat komputer dan perangkat lunak Matlab. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu 85 data citra ECG 12 sadapan digital yang terdiri dari 70 data untuk tahapan pelatihan dan 15 data untuk tahapan pengujian dari Rumah Sakit Islam Surabaya 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan dengan menyiapkan citra EKG 12 sadapan. EKG dikonversikan ke dalam bentuk digital menggunakan scanner. EKG digital selanjutnya diekstrak dalam bentuk nilai tegangan melalui metode pengolahan citra digital. Nilai ordinat pada citra digital itu akan digunakan sebagai masukan perangkat lunak. Perangkat lunak pendeteksian citra digital pola sinyal elektrokardiogram dirancang menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dengan metode backpropagation. Data yang telah diujikan dengan perangkat lunak 33 Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

34 dibandingkan dengan hasil identifikasi oleh dokter. Prosedur penelitian yang akan dilakukan digambarkan dengan diagram pada Gambar 3.1. mulai Perancangan Antar Muka Persiapan citra elektrokardiogram digital Pengolahan Digital Perancangan pembelajaran perangkat lunak Tidak Apakah hasil pengidentifikasian sesuai dengan pembacaan elektrokardiogram oleh medis? Ya Pengujian perangkat lunak Kesimpulan selesai Gambar 3.1 Flowchart Prosedur Penelitian Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

35 3.3.1 Perancangan Antar Muka Salah satu aspek penting dalam pembelajaran dalam pembuatan perangkat lunak adalah perancangan antar muka, karena perancangan antar muka yang baik berbanding lurus dengan tingkat user friendly sebuah perangkat lunak. Artinya sistem dirancang sedemikian rupa agar pemakai dapat beradaptasi dengan mudah dalam pemakaian perangkat lunak tersebut. Perancangan antar muka dalam penelitian ini dibuat menggunakan GUI Matlab. Perancangan antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari perancangan form halaman judul perangkat lunak, perancangan form pelatihan jaringan saraf tiruan, perancangan form pengujian jaringan saraf tiruan, dan perancangan form tata cara penggunaan perangkat lunak. 3.3.1.1. Perancangan Form Judul Perangkat Lunak Perancangan antar muka form halaman judul perangkat lunak digambarkan pada Gambar 3.2. Header perangkat lunak Tab Home Tab Training Tab Testing Tab Tutorial Judul Perangkat Lunak Lambang Institu si Identitas Perancang Perangkat Lunak Identitas Institusi Perancang Perangkat Lunak Gambar 3.2 Rancangan Antar Muka Form Halaman Judul Perangkat Lunak Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

36 3.3.1.2. Perancangan Form Pelatihan Jaringan Saraf Tiruan Perancangan antar muka form pelatihan jaringan saraf tiruan digambarkan pada Gambar 3.3 Header perangkat lunak Tab Home Tab Training Tab Testing Tab Tutorial Input jumlah hidden Input maks error Input maks epoch Area untuk menampilkan progress pelatihan Grafik hubungan epoch dengan MSE Proses training Tabel bobot akhir pelatihan Proses Selesai Gambar Pada 3.3 form Rancangan pelatihan jaringan Antar Muka saraf Form tiruan Pelatihan pengguna Jaringan dapat memasukkan Saraf Tiruan n Pada form pelatihan jaringan saraf tiruan pengguna dapat memasukkan nilai untuk jumlah hidden layer, nilai untuk maksimum error, dan nilai untuk maksimum epoch. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil ouput yang maksimal. 3.3.1.3. Perancangan Form Pengujian Jaringan Saraf Tiruan Perancangan antar muka form pengujian jaringan saraf tiruan digambarkan pada Gambar 3.4. Pada form pengujian jaringan saraf tiruan pengguna diminta untuk memasukkan seluruh gambar dari data elektrokardiogram 12 sadapan yang telah dipotong menjadi dua belas bagian berdasarkan Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

37 sadapannya. Pengguna dapat mengetahui proses pengolahan citra digital yang dilakukan perangkat lunak ini yaitu hasil dari proses grayscale dengan menekan button grayscale, proses morfologi dengan menekan button morfologi, proses segmentasi dengan menekan button segmentasi, dan proses pengambilan nilai tegangan dengan menekan button ekstrasi fitur. Bila button testing ditekan akan ada hasil identifikasi akhir dari data yang diujikan pada area tertentu. Header perangkat lunak Tab Home Tab Training Tab Testing Tab Tutorial I II III I II III Proses Testing avr V1 avl V2 avf V3 avr V1 avl V2 avf V3 Area untuk menyatakan hasil identifikasi perangkat lunak V4 V5 V6 V4 V5 V6 Proses ambil citra Proses Grayscale Proses Segmentasi Proses Morfologi Proses Ekstraksi Fitur Selesai Gambar 3.4 Rancangan Antar Muka Form Pengujian Jaringan Saraf Tiruan 3.3.1.4. Perancangan Form Tata Cara Penggunaan Perangkat Lunak Perancangan antar muka form tata cara penggunaan perangkat lunak digambarkan pada Gambar 3.5. Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

38 Header perangkat lunak Tab Home Tab Training Tab Testing Tab Tutorial TATA CARA PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK 1. Penjelasan kegunaan utama perangkat lunak 2. Penjelasan pada saat menggunakan halaman awal (Tab home) 3. Penjelasan pada saat menggunakan halaman training (Tab Training) 4. Penjelasan pada saat menggunakan halaman testing (Tab Testing) 5. Keterangan tambahan Gambar 3.5 Rancangan Antar Muka Form Tata Cara Penggunaan Perangkat Lunak 3.3.2 Persiapan Elektrokardiogram Digital Sampel citra EKG yang digunakan yaitu citra EKG normal dan tidak normal 12 sadapan pada pasien dengan usia diatas 18 tahun. EKG berasal dari paper elektrokardiogram yang merupakan data primer yang didapatkan dari Rumah Sakit Islam Surabaya. Proses Scaning menggunakan scanner dilakukan untuk mendapatkan citra EKG digital. EKG digital kemudian dipotong menjadi 12 bagian berdasarkan sadapannya menggunakan software adobe photoshop. Pada proses pemotongan ini software adobe photoshop diatur dengan width 177 pixel. Pemotongan citra EKG sepanjang 177 pixel dilakukan untuk mendapatkan satu siklus sinyal EKG pada seluruh gambar. EKG yang telah dipotong kemudian dicerahkan menggunakan tool brightening pada adobe. Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

39 3.3.3 Pengolahan Digital EKG diolah menggunakan teknik pengolahan citra digital yang meliputi grayscale, segmentasi, morfologi, dan ekstraksi fitur. Gambar 3.6 menerangkan diagram alir proses pengolahan citra digital. EKG Grayscale Segmentasi Morfologi Ekstraksi Fitur Gambar 3.6 Diagram Proses Pengolahan EKG 3.3.3.1 Grayscale Pada tahapan grayscale, citra EKG berwarna diubah menjadi citra EKG putih dan gradiasi warna hitam yaitu dengan cara menghitung rata-rata nilai intensitas R, G, dan B dari setiap nilai pixel citra EKG berwarna sehingga didapatkan satu nilai intensitas pada setiap pixel, dengan kata lain nilai Red=Green=Blue. gray EKG merupakan warna abu dengan tingkatan hitam mendekati putih dan memiliki tingkat kedalaman warna 8 bit (256 kombinasi warna keabuan). 3.3.3.2 Segmentasi Pada tahapan segmentasi digunakan teknik pengambangan (thresholding). Hasil dari thresholding adalah citra biner. Pada tugas akhir ini tahapan segmentasi membagi tahapan wilayah (region) latar belakang dengan Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

40 objek. Region latar belakang adalah berwarna hitam yang bernilai 0 sedangkan region objek adalah berwarna putih yang bernilai 1. Dalam proses ini dilakukan thresholding dengan metode trial input T, dengan T adalah nilai threshold yang digunakan. Sehingga nilai intensitas pixel yang bernilai diatas T akan diset 1 dan yang bernilai dibawah T akan diset 0. 3.3.3.3 Morfologi Pada tahapan ini terjadi proses perbaikan citra EKG akibat dari proses segmentasi thresholding. Terdapat dua proses pada tahapan morfologi yaitu proses dilasi dan proses erosi. Pada proses dilasi dilakukan perbaikan citra biner yakni dengan penumbuhan atau penebalan dalam citra biner tersebut. Pada proses ini SE dijumlahkan dengan nilai pixel pada koordinat bersesuaian dari bagian citra yang sedang diproses dan nilai pixel hasil adalah nilai maksimum dari masing-masing penjumlahan. Sedangkan pada proses erosi terjadi proses mengecilkan atau menipiskan obyek citra biner dari hasil proses dilasi, berbeda dengan dilasi yang melakukan penumbuhan/penebalan. Proses erosi dapat dianggap sebagai operasi morphological filtering dimana detail citra yang lebih kecil dari SE akan difilter (dihilangkan) dari citra. Dalam proses ini dilakukan memebandingkan setiap pixel citra masukan dengan nilai pusat SE dengan cara melapiskan SE dengan citra sehingga pusat SE tepat dengan posisi pixel citra yang diproses. Jika semua pixel pada SE tepat sama dengan semua nilai pixel obyek citra maka pixel input diset nilainya dengan nilai pixel obyek, bila tidak maka input pixel diberi nilai pixel background. 3.3.3.4 Ekstraksi Fitur Proses ekstraksi fitur merupakan proses untuk mendapatkan ordinat grafik citra EKG di setiap pixel yang menginterpretasikan nilai tegangan potensial sinyal Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

41 ECG yang dijadikan nilai inputan dalam perangkat lunak. Dalam proses ini diterapkan aturan dalam menentukan ordinat grafik citra EKG yakni menentukan garis isoelektrik yang merupakan garis rekaman mendatar sebagai titik acuan (nilai nol) defleksi yang arahnya ke atas bemilai positif dan defleksi ke bawah bernilai negatif. 3.3.4 Perancangan Pembelajaran Perangkat Lunak Jaringan saraf tiruan dibuat dengan metode backpropagation dua tahapan, yaitu tahapan pembelajaran dan tahapan pengujian. Algoritma tahapan pembelajaran dibuat menggunakan dua proses, yaitu forward dan backward. Sedangakan pada tahapan pengujian dibuat menggunakan satu proses, yaitu forward. Gambar 3.7 menunjukkan flowchart algoritma yang digunakan saat melakuakan pelatihan data. mulai Set parameter Masukkan data (nilai ordinat) Pembobotan acak Run Pembelajaran Apakah error pengidentifikasian < 1% atau epoch kurang dari 1000x? Tidak Kesimpulan Ya selesai Gambar 3.7 Flowchart Algoritma Training Data Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

42 Data yang digunakan dalam tahapan pembelajaran adalah 140 data elektrokardiogram, yaitu 70 data sadapan 2 dan 70 data sadapan V6. Terdapat dua jaringan saraf tiruan pada tahapan pembelajaran, yaitu jaringan saraf tiruan yang pertama untuk sadapan 2 dan sadapan V6 dan jaringan saraf tiruan yang kedua untuk identifikasi akhir. Pada sadapan 2 dan sadapan V6 tahapan pembelajaran dibuat dengan 3 lapisan, yaitu lapisan masukan dengan 12390 neuron, lapisan tersembunyi dengan n neuron yang dapat ditentukan oleh pengguna, dan lapisan keluaran dengan 3 neuron. 12390 neuron masukan mempresentasikan 177 nilai ordinat dari 70 citra yang dijadikan input untuk tahap pembelajaran dan yang telah diolah sebelumnya. Sedangkan 3 neuron keluaran mempresentasikan morfologi gelombang yang khas dari setiap jenis kelainan jantung dalam satu sadapan, yaitu: a. 2 1. Gelombang normal dengan target keluaran : (-1) 2. Gelombang P mitral dengan target keluaran : (0) 3. Gelombang kelainan jantung lainnya dengan target keluaran : (1) b. V6 1. Gelombang normal dengan target keluaran : (-1) 2. Gelombang S dengan target keluaran : (0) 3. Gelombang kelainan jantung lainnya dengan target keluaran : (1) Dengan mengetahui morfologi gelombang pada sadapan 2 dan sadapan V6, dapat ditentukan kelainan jantung yang sesuai, seperti yang disajikan pada Tabel 3.1. Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

43 Tabel 3.1 Hubungan Perubahan Gelombang P mitral dan Gelombang S dengan Jenis Penyakit Jantung Jenis Kelainan Jantung 2 V6 Normal normal (-1) normal (-1) Left Atrium Hiperthrophy (LAH) P mitral (0) normal(-1) atau kelainan lain (1) Right Ventricular Hipertrophy (RVH) normal(-1) atau kelainan lain (1) ada gelombang S (0) LAH dan RVH P mitral (0) ada gelombang S (0) Penyakit Jantung Lain kelainan lain (1) kelainan lain (1) Karena banyaknya kemungkinan pengambilan keputusan, maka agar hasil yang diperoleh benar-benar tepat, dirancanglah jaringan saraf tiruan yang kedua untuk identifikasi akhir. Jaringan saraf tiruan ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu sebuah lapisan yang terdiri dari 140 neuron, sebuah lapisan tersembunyi dengan n neuron yang dapat ditentukan oleh pengguna, dan sebuah lapisan keluaran dengan 5 neuron. 140 neuron masukan mempresentasikan morfologi gelombang yang diperoleh pada proses sebelumnya (2 jenis morfologi gelombang pada sadapan II dan V6 x 70 data). Sedangkan 10 neuron keluaran mempresentasikan kesimpulan identifikasi kelainan jantung, yaitu : a. Jantung normal dengan target keluaran : ( -1-1 ) b. Left Atrium Hiperthrophy (LAH), dengan target keluaran : ( 0 1 ) c. Right Ventricular Hipertrophy (RVH), dengan target keluaran : ( 1 0 ) d. LAH dan RVH, dengan target keluaran : ( 0 0 ) e. Kelainan jantung lainnya, dengan target keluaran : ( 1 1 ) Pembelajaran perangkat lunak selesai apabila error hasil pendeteksian yang dibandingkan dengan database atau target bernilai kurang dari satu persen dan banyaknya eppoch kurang dari 1000 sehingga pendeteksian berhasil. Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

44 3.3.5 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak akan dilakukan dengan metode Jaringan Saraf Tiruan jenis feedforward. Nilai bobot jaringan saraf tiruan yang akan digunakan yaitu nilai bobot pada waktu pembelajaran. Hasil pembacaan elektrokardiogram secara analog akan dibandingkan dengan database citra digital elektrokardiogram normal dan tidak normal yang sudah diidentifikasi pola sinyalnya. Untuk mengetahui apakah program JST dapat mengidentifikasi kelainan jantung left atrium hypertrophy dan right ventricular hypertrophy, maka diperlukan pengujian program. Terdapat tiga proses pengujian ( testing ), yaitu testing untuk sadapan 2, testing untuk sadapan V6, dan testing untuk tahapan identifikasi akhir. Pada testing untuk sadapan 2 dan sadapan V6, banyaknya neuron masukan, neuron tersembunyi, dan neuron keluaran telah ditetapkan sebelumnya. Banyaknya neuron masukan pada sadapan 2 sama dengan pada sadapan V6, yaitu 177 nilai tegangan x 15 data uji = 2655. Banyaknya neuron tersembunyi dan keluaran pada sadapan 2 dan pada sadapan V6 sama dengan banyaknya neuron tersembunyi dan keluaran pada training sadapan 2 dan pada sadapan V6. Bobot akhir hasil training untuk sadapan 2 dan sadapan V6 yang telah disimpan kemudian digunakan pada saat testing untuk sadapan 2 dan sadapan V6. Gambar 3.8 menunjukkan flowchart algoritma yang digunakan saat melakukan pengujian data. Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan

45 Start Input set training Inisialisasi bias dan bobot Input Parameter Proses Umpanmaju (feedfoward) end Gambar 3.8 Flowchart Algoritma Testing Data Keakuratan jaringan saraf tiruan backpropagation berdasar 2 hal utama, yaitu keakuratan sistem yang dituntut mampu mengenali pola yang telah diajarkan maupun pola mirip dan keakuratan data saat pembelajaran awal pola yang dikenalkan. Penghitungan akurasi :... (3.1) Deteksi Dua Belas Sinyal Elektrokardiogram Untuk Mengenali Kelainan