PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU SKRIPSI

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

Amrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA BOARDING SCHOOL MAN 1 SURAKARTA. Rita Rahmawati, Siswandari, Elvia Ivada

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE GUGUS SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

Tiyas Pratamawati Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

Journal of Physical Education and Sports

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PERSEPSI GURU BIOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SATUAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI KOTA PEKANBARU

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

PEMETAAN PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI TAHUN

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh:

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SDN 22 SERINGKUYANG KECAMATAN MENJALIN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENDAHULUAN. Andri Irawan

KINERJA GURU SEJARAH SMA DI KOTA METRO. Kuswono, S.Pd., M.Pd.

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Abstract

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

Transkripsi:

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU Tri Wahyuningsih Dhiniaty Gularso, S.Si, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta email: triwahyuningsihmungil@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaaan persepsi guru kelas, guru agama, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes), serta guru secara keseluruhan pada penerapan kembali di Sekolah Dasar se- Kecamatan Sedayu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 266 guru Sekolah Dasar se-kecamatan Sedayu dan sample penelitian ini adalah 162 guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sedayu yang diambil dengan teknik proporsional random sampling. Data yang digunakan adalah data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Uji validitas instrumen menggunakan rumus Pearson Product moment, sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Spearman-Brown. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan persepsi guru pada penerapan kembali Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sedayu untuk guru kelas sebesar 62%, guru agama sebesar 67%, guru Pendidikan, Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) sebesar 68%, serta secara guru keseluruhan sebesar 63%. Kata kunci: Persepsi Guru,, Sekolah Dasar ABSTRACT This research aimed to determine how much the mapping perception of classroom teacher, religious teacher, Physical Education, Sport and Health (teacher), and whole teachers on the reimplementation of Unit Level Curriculum (SBC) at Elementary Schools Sedayu. This research was quantitative research. Populations of this research were 266 Elementary School teachers. Samples were 162 teachers who were taken used proportional random sampling technique. The data used was quantitative data. Data collection technique used questionare and documentation. Data analysis technique used quantitative descriptive statistical analysis with a percentage. Validity test of the instrument used the formula of Pearson Product Moment, while the reliability test instrument used the Spearman-Brown formula. The results showed that the mapping perception on the reimplementation Unit Level Curriculum (SBC) for classroom teacher was 62%, religious teacher was 67%, teacher education, Physical, Sports, and Health was 68% and overall was 63%. Keywords: Teachers Perception, Education Unit Level Curriculum (SBC), Elementary School 1

PENDAHULUAN Secara umum pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, serta mengembangkan potensinya. Konsep dasar pendidikan berjalan secara terus menerus sejak manusia dilahirkan sampai akhir hayat. Tujuan pendidikan diharapkan menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mempersiapkan masa depan. Pendidikan harus dilaksanakan dengan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sehingga memperoleh hasil baik. Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara umum kurikulum adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan di Indonesia. Krikulum disusun secara dinamis guna menyesuaikan dengan perkembangan. Apabila kurikulum belum sesuai dengan perkembangan maka kurikulum tersebut akan dilakukan pengkajian ulang serta perbaikan. Pengkajian ulang serta perbaikan bertujuan untuk menyesuaikan dengan arus globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengkajian ulang serta perbaikan dilaksanakan oleh pemerintah yang dituangkan dalam kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah tersebut diimplementasikan di setiap satuan pendidikan. Penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikarenakan kurikulum 2013 dianggap sebagai kebijakan yang dilaksanakan secara terburu-buru dengan persiapan yang minim. Kurikulum tidak akan berjalan secara efektif apabila perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku disetiap satuan pendidikan. Kecamatan Sedayu sebagai salah satu kecamatan yang terdapat di Yogyakarta. Pada dasarnya sekolah-sekolah yang berada di kecamatan Sedayu terutama untuk sekolah dasar belum siap menerapkan kurikulum 2013 sehingga kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masalah yang dihadapi sekolah dasar tersebut diantaranya guru belum memahami sepenuhnya tentang kurikulum 2013, kurangnya sarana prasarana untuk mendukung dalam proses pembelajaran, kesiapan guru sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 yang belum maksimal, dan persepsi guru sekolah dasar yang berbeda-beda. Berdasarkan masalah tersebut penulis mengkaji pemetaan persepsi guru pada penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pemetaan persepsi guru Kelas se-kecamatan Sedayu? 2. Bagaimana pemetaan persepsi guru Agama se-kecamatan Sedayu? 3. Bagaimana pemetaan persepsi guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) pada penerapan kembali di Sekolah Dasar se-kecamatan Sedayu? 4. Bagaimana pemetaan persepsi guru secara keseluruhan pada penerapan kembali di Sekolah Dasar se-kecamatan Sedayu? MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang ilmu pendidikan, khususnya bagi guru, sekolah, dan peneliti. KAJIAN TEORI A. Pemetaan Menurut Poerwadarminto (2007: 885) memetakan artinya melukiskan, menggambarkan. Sedangkan definisi pemetaan yang dikutip dari skripsi Uli Wahyuni (2012: 6) menekankan ungkapan perasaan dalam bentuk gambar, tulisan, peta, dan grafik. B. Persepsi Menurut Bimo Walgito (2010: 100) persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Sedangkan Menurut Slameto (2013: 102) seorang guru untuk mengetahui dan menerapkan prinsipprinsip yang berkaitan persepsi meliputi semakin baik suatu obyek, orang, peristiwa atau hubungan yang diketahui maka semakin baik pula obyek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut sehingga dapat diingat; dilihat dari sudut pandang pengajaran. Berdsarkan pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa persepsi merupakan interpretasi (pandangan) atau pendapat 2

seseorang terhadap sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Semakin baik obyek yang dipersepsi maka akan semakin baik pula obyek tersebut. C. Guru Secara umum guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan. Selain itu, guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pengertian tersebut menegaskan bahwa guru adalah orang yang mempunyai pekerjaan di sekolah dengan tugas utamanya mulai dari mendidik sampai mengevaluasi peserta didik pada jenjang usia dini sampai pendidikan menengah. Menurut Muhibbin Syah (2011: 254) guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik. Menurut Ngainun Naim (2011: 25)beberapa hal yang harus dilakukan seorang guru agar mencapai hasil yang maksimal meliputi membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, memberikan feedback (umpan balik), melakukan komunikasi pengetahuan sebagai model dalam bidang studi yang diajarkan. D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Menurut E. Mulyasa (2011: 19-20) pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 1 ayat (15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1) dan (2), diantaranya: (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Menurut Wina Sanjaya (2010: 132) secara umum tujuan diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan. Menurut E. Mulyasa (2011: 29) karakteristik KTSP adalah pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan professional, dan tim kerja yang kompak dan transparan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi sejumlah 266 guru sekolah dasar se-kecamatan Sedayu. Sample didapatkan dengan teknik proporsional random sampling sejumlah 162 guru sekolah dasar se-kecamatan Sedayu.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Penilaian butir angket dengan menggunakan skala Guttman. Menurut S. Eko Putro Widoyoko (2016: 134) skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman ini dengan nilai 0 dan 1. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik desriptif kuantitatif dengan persentase. Uji validitas instrumen menggunaka rumus Pearson Product moment, sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Spearman-Brown. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Pemetaan Persepsi Guru Kelas Pada Penerapan Kembali Kurikulum Tingkat Se-Kecamatan Sedayu.. 3

Pada penelitian ini, guru kelas sejumlah 116 responden telah mengisi angket yang terdiri dari 18 butir pertanyaan. diketahui rata-rata hasil penelitian pemetaan persepsi guru kelas tentang penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Sedayu dapat diperoleh data sejumlah 72 responden (62%) setuju dan 44 responden (38%) tidak setuju. 2. Analisis Pemetaan Persepsi Guru Agama Pada Penerapan Kembali Kurikulum Tingkat Se-Kecamatan Sedayu. Pada penelitian ini, guru kelas sejumlah 116 responden telah mengisi angket yang terdiri dari 18 butir pertanyaan. dapat diketahui bahwa rata-rata hasil penelitian diperoleh pemetaan persepsi guru Pendidikan, Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) pada penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar se- Kecamatan Sedayu dapat disimpulkan sejumlah 16 responden (68%) setuju dan 7 responden (32%) tidak setuju. 4. Analisis Pemetaan Persepsi Guru Secara Keseluruhan Pada Penerapan Kembali di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sedayu. Pada penelitian ini, guru agama sejumlah 23 responden telah mengisi angket yang terdiri dari 18 butir pertanyaan. dapat diketahui bahwa rata-rata hasil penelitian diperoleh pemetaan persepsi guru agama pada penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar se-kecamatan Sedayu dapat disimpulkan sejumlah 15 responden (67%) setuju dan 8 responden (33%) tidak setuju. 3. Analisis Pemetaan Persepsi Guru Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) Pada Penerapan Kembali di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sedayu. Berdasarkan tabel dan diagram sehingga pemetaan persepsi guru secara keseluruhan Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah dasar se-kecamatan Sedayu termasuk kriteria setuju sebanyak 63% dengan frekuensi 102. Pada kriteria sangat tidak setuju diperoleh 4

frekuensi sebesar 0 dengan persentase 0%, kriteria tidak setuju diperoleh frekuensi sebesar 7 dengan persentase 4%, sedangkan untuk kriteria netral diperoleh frekuensi 41 dengan persentase 25%, dan kriteria sangat setuju diperoleh frekuensi 12 dengan persentase 8%. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijabarkan pemetaan persepsi guru pada penerapan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah dasar se- Kecamatan Sedayu tergolong dalam kriteria persepsi setuju dengan alasan responden memilih pengembangan pendidikan meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menggunakan pendekatan pembelajaran tematik hanya untuk kelas 1-3 SD. Jumlah mata pelajaran yang diajarkan ke siswa sejumlah 10 mata pelajaran yang meliputi Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBK, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta Muatan Lokal dan Pengembangan diri yang didalamnya memuat kompetensi mata pelajaran hanya mata pelajaran tertentu yang mendukung kompetensi dan dilaksanakan kegiatan belajar siswa kelas 1-3 SD di sekolah per minggu sejumlah 26-28 jam per minggu dan kelas 4-6 SD sejumlah 32 jam per minggu sesuai pemenuhan kebutuhan. Keterkaitan kompetensi mata pelajaran berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Kedudukan mata pelajaran Bahasa Indonesia sejajar dengan mata pelajaran lainnya dengan isi pokok pembelajaran yang dilaksanakan di tingkat SD disampaikan secara terpisah (separated curriculum). Penentuan tema yang diajarkan pada kelas 1-3 SD setiap sekolah boleh menentukan sendiri dan model pembelajaran tematik yang digunakan di sekolah dapat menggunakan model jaring laba-laba atau terpadu. Sementara kedudukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 1-3 SD terpisah tetapi proses pmbelajaran dikaitkan dengan mata pelajaran lainnya, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai mata pelajaran terpisah (eks-kul), Bahasa Inggris diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah. Pelaksanaan kegiatan Pramuka hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Penentuan kelulusan melalui pelaksanaan ujian akhir untuk jenjang pendidikan tertentu dan disusun Pemerintah serta dilakukan secara nasional. Penilaian yang ditekankan pada aspek kognitif serta format raport menggunakan angka dengan skala 1-10. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pemetaan persepsi guru pada penerapan kembali di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sedayu dapat disimpulkan untuk guru kelas sebesar 62%, guru agama sebesar 67%, guru Pendidikan, Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) sebesar 68%, serta secara keseluruhan sebesar 63%. DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. E. Mulyasa. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ngainun Naim. 2011. Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Poerwadarminto. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. S. Eko Putro Widoyoko. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Uli Wahyuni. 2012. Analisis Pemetaan Ilmu Pengetahuan (Knowledge Mapping) Pada Inforation Research An International Electronic Jurnal tahun 2009-2011. (httprepository.usu.ac.id bitstream 123456789377134 Chapter%20II. pdf. Diunduh pada 26 Februari 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI. 5