HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMAN KECAMATAN TAMBUN SELATAN BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMA

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KINERJA GURU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 JEKULO KUDUS. Ade Rustiana 1 Noor Chalifah 2

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, ISSN:

Supriyatin, Mieke Miarsyah, Melia Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

Oleh : Ridwan Prayogo A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

SRI WINARNI Q

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN, KETERAMPILAN MENGAJAR, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 1 SEMBAWA BANYUASIN

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN BAHAN AJAR DAN MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

Fenty Riyan Nova M. Huda A.Y Wildan Zulkarnain

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU DAN KONFLIK ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN PRINGSEWU.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI SEKECAMATAN PUTRI HIJAU

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Budaya Sekolah, Mutu Mengajar A. Pendahuluan

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK DAN INTENSITAS MENGIKUTI PELATIHAN DENGAN KINERJA GURU SMPN SE-KECAMATAN BERMANI ULU KABUPATEN REJANG LEBONG

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

PENGARUH SERTIFIKASI GURU, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP SE-KECAMATAN PARIAMAN TIMUR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ABUNG TINGGI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM)

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

Kontribusi Pengalaman Diklat, Motivasi Kerja, Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Terhadap Profesionalisme Guru SMPN di Kabupaten Morowali.

Oleh Irfan Dani Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi ingin mengetahui: (1) Pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA, KECAMATAN KLEDUNG, KABUPATEN TEMANGGUNG

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMAN KECAMATAN TAMBUN SELATAN BEKASI Sri Mulyani, M. Entang, Sumardi ABSTRAK Guru mempunyai peran penting dan menentukan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Proses peningkatan kualitas pendidikan diperlukan sumberdaya pendidik dengan kinerja dan peran kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen yang tinggi. Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan adanya hubungan positif yang signifikan bahwa kinerja guru ditentukan oleh komitmen kerja dengan koefisien korelasi r x2y = 0,48. Hasil penelitian lainnya yaitu hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi r = 0,68. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Tambun Selatan Bekasi. Metode yang digunakan yaitu survey dengan pendekatan korelasional. Teknik analisis data menggunakan statistik regresi linier sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 92,360 + 0,170 X 1 dan koefisien korelasi r y1 = 0,673, terdapat hubungan positif signifikan antara komitmen kerja dan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 98,195 + 0,065 X 2 dan koefisien korelasi r y2 = 0,774 dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 35,482+ 0,162 X 1 + 0,479 X 2 dengan koefisien korelasi r y,12 = 0,872. Kata kunci: Kepemimpinan, komitmen, kinerja, guru dan SMAN

RELATIONSHIP BETWEEN PRINCIPLE LEADERSHIP AND COMMITMENT WITH TEACHERS PERFORMANCE AT THE SENIOR HIGH SCHOOL IN THE SUB-DISTRICT OF SOUTH TAMBUN BEKASI Sri Mulyani, M. Entang, Sumardi ABSTRACT Teachers have a crucial role in teaching and learning to improve the quality of education. The process of improving the quality of education is needed resource educator with the performance and the role of the principal's leadership and commitment. Previous studies concluded that there was a significant positive relationship that the teacher's performance is determined by the commitment to work with rx2y correlation coefficient = 0.48. The other studies on the relationship between principal leadership and motivation with teacher performance with a correlation coefficient r = 0.68. The purpose of this study is to know the relationship between the principal's leadership and commitment to work with teacher performance high schools in the sub-district of South Tambun Bekasi. Survey method used correlation approach. Data analysis techniques used statistical correlation and simple linear and multiple regression. The results showed that there was a significant positive relationship between principal leadership and teacher performance with the regression equation Y = 92.360 + 0.170 X1 and correlation coefficient = 0.673 ry1, there is a significant positive relationship between job commitment and performance of teachers by the regression equation Y = 98.195 + 0.065 X2 and correlation coefficient = 0.774 ry2 and there is a significant positive relationship between the principal's leadership and commitment to work together with teacher performance with the regression equation Y = 35.482 + 0.162 X1 + 0.479 X2 with a correlation coefficient r y, 12 = 0.872. Keywords: Leadership, commitment, performance, teacher and Senior High School.

PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Dengan pendidikan, akan terbentuk manusia yang berkualitas, cerdas dan tangguh yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktifitasnya, sehinggga akan mendorong kemajuan bagi bangsa. Dalam UUD 1945 pasal 31, disebutkan adanya upaya meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini tercermin dalam penyediaan anggaran pendidikan nasional sebesar 20% dari keseluruhan anggaran pembangunan negara. Kebijakan pemerintah ini menun jukkan keriusannya untuk meningkatkan kualitasnya sumberdaya manusia Indonesia yang berkualiats, cerads, dan tangguh serta didukung era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi Informasi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran penting dan strategis bagi peningkatan kualitas pendidikan Nasional, karena sekolah sebagai wahana proses kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Oleh karena itu, guru mempunyai peran yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar untuk mewujutkan kualitas Sumber Daya Manusia. Kompetensi guru dengan diimbangi kinerja yang tinggi akan menjadi sangat penting serta berperan sebagai ujung tombak terhadap keberhasilan proses pindidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah selain ditentukan oleh kinerja guru juga ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dan komitmen kerja. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru mempunyai hubungan positip signifikan dengan koefisien korelasi (r=0,68) (Ukah, 2003: 87). Menurut Dimyati ( 2010: 155) kinerja guru ditentukan oleh komitmen kerja dengan koefisien korelasi (r=0,48). Pendidik atau guru yang dimaksud menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No. 20 pasal 39 ayat (2) tahun 2003 bahwa, guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan. Begitu besar dan sangat pentingnya peran guru didalam meningkatkan kualitas SDM khususnya dialam peningkatan kualiats didik siswa dan pendidikan secara umum, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru dan komitmen kerja dengan kinerja guru serta kepemimpinan kepalas ekolah dan komitmen kerja bersama sama dengan kinerha guru. METODOLOGI Pengumpulan data primer dan sekunder menggunakan metode survai. Metode diskriptif untuk mengkaji secara umum kondisi, peristiwa dan kasus saat penelitian. Analisa statistik digunakan untuk mengetahui hubungan diantara beberapa variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Variabel yang digunakan antara lain kepemimpinan kepala sekolah (X1), komitmen kerja (X2) dan kinerja guru (Y). Variabel X1 dan X2 merupakan variabel bebas, sedangkan variable Y variabel terikat.

Dalam pengambilan besarnya sampel didasarkan atas beberapa pertimbangan anatara lain: derajat keseragaman populasi, ketelitian yang dikehendaki, waktu, tenaga dan biaya. Pengambilan sampel dalam penelitian mengacu pada jenis penelitian diskripsi dengan jumlah sampel 10 % dari popualsi dan 30 subyek untuk penelitian korelasi (Arikunto, 2002 : 112). Daftar pertanyaan yang akan disebarkan ke seluruh responden/guru di lima SMAN terlebih dahulu dilakukan uji validasi. Responden yang terpilih merupakan guru berstatus PNS dan pemimpin sekolah. Penentuan jumlah sampel dengan Proportional Random Sampling, sehingga jumlah sampel ada sebanyak 124 responden (Riduwan, 2007: 49) dan 5 pimpinan sekolah. Untuk uji validitas dilakukan pengambilan 30 responden untuk menjawab 40 butir pertanyaan di luar 124 sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari 124 responden dianalisa dengan statistic regresi liner dan korelasi ganda dengan taraf signifikan = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian membuktikan adanya kebenaran dari hipotesis yang merumuskan yaitu adanya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru dengan kinerja guru. Dengan memperhatikan hubungan baik variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk hubungan fungsional, maka kinerja guru merupakan hasil dari bekerjanya kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru. Hubungan ketiga variabel tersebut dapat diuraikann sebagai berikut: Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja guru Hubungan fungsional antara kepemimpinan kepala sekolah (variabel X 1 ) dengan kinerja guru (varia bel Y) dapat ditunjukkan dengan persamaan Ŷ = 92,360 + 0,170X 1. Persamaan ini memberikan arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ). Nilai koefisien korelasi kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru yaitu r y1 = 0,673 dan koefisien determinasi r 2 y1 = 0,453, menunjukkan bahwa tingkat hubungan yang signifikan dan kontribusi yang diberikan oleh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah 45,3 % sedangkan sisanya yaitu sebesar 54,7 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Berdasarkan hubungan fungsional tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh hasil dari bekerjanya kepemimpinan kepala sekolah. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru disekolah tersebut. Hal yang sebaliknya akan terjadi apabila kepemimpinan kepala sekolah dalam proses belajar mengajar rendah maka semakin rendah pula kinerja guru dalam mengajar disekolah. Interaksi antara kepala sekolah akan terjalin dengan baik apabila kepala sekolah mengetahui bagaimana cara membimbing para guru sebagai sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki pada masingmasing guru untuk diarahkan dan dikembangkan, sehingga kinerja gurupun

dapat ditingkatkan. Perilaku kepala sekolah dalam mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan para guru dalam menjalankan tugasnya tentunya diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru. Dalam upaya meningkatkan kesadaran guru akan pentingnya peningkatan kompetensi profesional serta kualitas kinerjanya, maka kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berperan penting. Peran tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk memberikan motivasi dan penyediaan fasilitas terhadap guru, sehingga akan tumbuh kesadaran pada diri guru untuk selalu belajar dan terus belajar serta selalu berupaya mengembangkan diri seiring dengan perubahan yang berlangsung sangat cepat. Kepemimpinan dengan pendekatan yang sesuai sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat, baik di luar maupun di dalam lingkungan sekolah. Dengan demikian kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu mengembangkan gerakan inovatif, memberdayakan staf dan sekolah sebagai organisasi pendidikan ke dalam suatu perubahan baik cara berpikir, pengembangan visi, pengertian dan pemahaman yang terus menerus melalui pengolahan aktivitas kerja dengan memanfaatkan bakat, keahlian, kemampuan, ide dan pengalaman, sehingga semua guru merasa terlibat dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja guru merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas untuk mencapai tujuan. Baik tidaknya kinerja guru dapat terlihat dari kompeten tidaknya dalam melaksanakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru disamping kualifikasi akademik. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru secara profesional yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi guru ini dapat dibagai menjadi empat hal antara lain kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Kinerja guru merupakan perpaduan ( integrated) dari keempat kompetensi tersebut. Menurut Mulyasa (200 9:135-150) menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek yaitu Quality of work (kualitas kerja), Promptness (ketepatan/kecepatan kerja), initiative (inisiatif), cap ability (kemampuan /kompetensi) dan communication (komunikasi). Disamping sekolah sebagai organisasi, pada umumnya kinerja guru sangat ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif akan membawa dampak pada tingginya kinerja dan sebaliknya kepemimpinan yang tidak efektif membawa dampak psikologis yang diwujudkan dengan tidak peduli terhadap pekerjaan dan tidak bertanggung jawab terhadap kemajuan organisasi yang pada akhirnya menghasilkan kinerja yang rendah. Dengan demikian diharapkan perilaku pemimpin dapat membangun dan mempertahankan kinerja (unjuk kerja) guru dengan baik. Seorang kepala sekolah sebaiknya memperhatikan hak guru, karena guru tidak hanya dituntut untuk menjalankan tugas atau melaksanakan kewajiban saja, melainkan juga harus mendapatkan perhatian yang serius dari pihak kepala sekolah. Perhatian tersebut dapat ditunjukan malalui perilaku pimpinan kepala sekolah yang berorientasi pada tugas maupun pada hubungan sosial, yang keduanya mampu mempengaruhi kinerja guru sehingga kinerjanya lebih baik lagi.

Hubungan antara Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru Hubungan fungsional antara komitmen kerja (variabel X 2 ) dengan kinerja guru (variabel Y) dapat ditunjukkan dengan persamaan Ŷ = 98,195 + 0,065 X 2. Persamaan ini memberikan arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu komitmen kerja (X 2 ). Koefisien korelasi komitmen kerja dengan kinerja guru adalah r y2 = 0,774 dan koefisien determinasi r 2 y2= 0,599 hal ini menunjukkan bahwa adanya tingkat hubungan yang signifikan antara kontribusi yang diberikan oleh variabel komitmen kerja terhadap kinerja guru yaitu 58,9 %, sedangkan sisanya yaitu sebesar 40,10% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Berdasarkan hubungan fungsional tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja guru merupakan hasil dari bekerjanya komitmen kerja guru. Semakin baik komitmen kerja guru maka semakin baik pula kinerja guru disekolah tersebut. Hal yang sebaliknya akan terjadi apabila komitmen kerja guru rendah maka semakin rendah pula kinerja guru dalam mengajar disekolah. Guru hendaknya meningkatkan kinerjanya dengan menyusun perencanaan dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum, menguasai bahan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab, menguasai dan memanfaatkan media pembelajaran, memberikan bimbingan individual terhadap siswa. melakukan penelitian sederhana dan memiliki sikap serta dedikasi yang tinggi terhadap tugas yang diembannya. Kesadaran guru terhadap peningkatan kompetensi profesional serta kualitas kinerjanya harus dilandasi komitmen yang kuat terhadap sekolah sebagai organisasi tempat mereka bekerja dan mengamalkan ilmunya. Komitmen guru sangat diperlukan demi keberlangsungan sekolah sebagai organisasi pendidikan. Salah satu upaya mewujudkan komitmen yang kuat terhadap organisasi yaitu bagaimana kepala sekolah sebagai pemimpin mengkondisikan guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk bekerja dan melaksanakan tugasnya sesuai harapan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organisasi pendidikan. Rendahnya komitmen guru akan memberikan kerugian tidak hanya kepada guru sebagai individu tetapi juga kepada siswa sebagai pengguna jasa pendidikan. Bentuk komitmen yang muncul dalam diri karyawan tidak hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkuatan yang ditandai dengan adanya: (1), kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, (2). Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan ( 3). Keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. (Sopiah, 2008: 155-157) Guru yang komitmen dalam melakukan tugasnya akan mencoba sekuat tenaga, agar upaya yang tinggi tersebut menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Hal ini menunjukkan bahwa hal penting yang harus dilakukan adalah mengusahakan agar tingkat komitmen kerja guru itu selalu mengalami peningkatan. Jadi semakin tinggi tingkat komitmen kerja guru, akan berdampak pada meningkatnya kinerja guru.

Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan KomitmenKerja dengan KinerjaGuru Kuat lemahnya pengaruh antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan komitmen kerja (X 2 ) secara bersama-sama dengan kinerja guru (Y) dapat diketahui melalui analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi Ŷ = 35,482+ 0,162 X 1 + 0,479 X 2. Persamaan ini memberikan arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y ) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan komitmen kerja guru (X 2 ). Nilai koefisien korelasi ganda antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja dengan kinerja guru adalah r y1,2 = 0,872. Hubungan ini cukup tinggi, yang berarti bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru secara bersama-sama meningkat, maka kinerja guru juga meningkat. Sedangkan koefisien determinasinya r 2 y1,2 = 0,761, menunjukkan tingkat hubungan yang signifikan. Kontribusi yang diberikan oleh variabel kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru sebesar 76,10 %, sedangkan sisanya yaitu sebesar 23,9 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Dari hasil perhitungaan diperoleh nilai t hitung > t tabel, sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja secara bersama-sama dalam meningkatkan kinerja guru disekolah. Menurut Saydam (2005:486) kinerja guru atau prestasi kerja merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai oleh seorang karyawan (guru) dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Peranan prestasi kerja sendiri dimana diharapkan nantinya bisa menjadi pertimbangan organsisasi guna meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Disamping sekolah sebagai organisasi, pada umumnya kinerja guru sangat ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif akan membawa dampak pada tingginya kinerja dan sebaliknya kepemimpinan yang tidak efektif membawa dampak psikologis yang diwujudkan dengan tidak peduli terhadap pekerjaan dan tidak bertanggung jawab terhadap kemajuan organisasi yang pada akhirnya menghasilkan kinerja yang rendah. Kesadaran guru terhadap peningkatan kompetensi profesional serta kualitas kinerjanya harus dilandasi dengan komitmen yang kuat terhadap sekolah sebagai organisasi tempat mereka bekerja dan mengamalkan ilmunya..guru yang profesional dapat dilakukan merlalui uji kompetensi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.. (Mulyasa, 2009: 188). Komitmen kerja guru sangat diperlukan demi keberlangsungan sekolah sebagai organisasi pendidikan. Salah satu upaya mewujudkan komitmen yang kuat terhadap organisasi adalah bagaimana kepala sekolah sebagai pemimpin mengkondisikan guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk bekerja dan melaksanakan tugasnya sesuai harapan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organisasi pendidikan. Rendahnya komitmen guru akan memberikan kerugian tidak hanya kepada guru sebagai individu, tetapi juga kepada siswa sebagai pengguna jasa pendidikan. Kinerja guru atau prestasi kerja ( performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan beberapa unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggungjawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu, salah satu tugas seorang kepala sekolah selaku manager adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi dari pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri. Guru yang mempunyai nilai kinerja baik tentu akan berdampak dengan hasil kegiatannya terutama berkaitan dengan proses belajar mengajar, dimana luaran (out put) akan meningkat baik secara mutu maupun kuantitas. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah yang ideal dan komitmen kerja guru yang tinggi sangat berdampak positif terhadap kinerja guru. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Kepemimpinan Kepala Sekolah Upaya untuk meningkatkan kinerja guru melalui peningkatan kepemimpinan kepala sekolah. Adapun upaya kepemimpinan kepala sekolah yang dapat menunjang kinerja guru antara lain menjalin hubungan yang harmonis dengan guru, menciptakan rasa aman, mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan memberi penghargaan terhadap guru yang berprestasi, memberikan kepercayaan pada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun kerjasama yang baik. Adapun implikasi yang dapat diuraikan dari hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru adalah sebagai berikut: a. Guru hendaknya memiliki kemampuan dasar pendidikan dan keguruan dalam proses pengelolaan pembelajaran dikelas, dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah sebagai faktor pendukung dalam mewujudkan kinerja yang terfokus pada pengajaran. b. Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan wawasan melalui pelatihan, seminar, workshop, symposium, diklat baik dalam negeri maupun luar negeri. c. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Komitmen Kerja Guru Dengan mengkaji hubungan antara komitmen kerja guru dengan kinerja guru membuktikan bahwa komitmen kerja guru mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja guru. Pengertiannya yaitu semakin tinggi komitmen kerja guru, maka semakin tinggi pula kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar melalui peningkatan komitmen kerja guru. Adapun upaya komitmen kerja guru yang menunjang kinerja guru seperti tanggung jawab, loyal dan peduli terhadap pekerjaan, berperan aktif dan kreatif

dalam pembelajaran serta keinginan untuk selalu memberikan hasil yang terbaik. Guru sebaiknya berusaha mencari atau menemukan ide-ide baru dalam menyelesaikan berbagai masalah sekolah yang dengan sendirinya akan menjadikan guru yang lebih kreatif dengan didukung oleh sikap kepala sekolah sebagai evaluator, motivator, administrator dan supervisor. Implikasi yang dapat diuraikan dari hubungan antara komitmen kerja guru dengan kinerja guru adalah sebagai berikut: a. Guru yang komitmen dengan tugas-tugasnya disekolah akan terlihat aktif dan bertanggung jawab dengan tugas yang ditekuninya dan diharapkan akan sanggup menetapkan keputusan untuk dirinya sendiri serta melaksanakan pekerjaan tersebut dengan kesungguhan hati. b. Guru akan menunjukkkan perhatian yang kuat pada kinerja (prestasi kerja) ketika merasa mempunyai komitmen untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam membantu mengembangkan kinerja guru secara maksimal sebaiknya kepala sekolah dalam mensupervisi guru memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang demokratis, menjadi teladan dan panutan bagi bawahannya serta menciptakan suasana keakraban dan penuh kekeluargaan sehingga guru atau warga sekolah dapat memberikan saran dalam pemecahan masalah. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Kepemimpinan Kepala Sekolah bersama-sama Komitmen Kerja Guru Dengan mengkaji hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru dalam penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja guru. Pengertiannya yaitu semakin tinggi kemampuan memberikan pelayanan dari pimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan pembelajaran yang kreatif serta peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan dan pengawasan kegiatan belajar mengajar, maka semakin tinggi pula kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar melalui peningkatan kepemimpinan kepala sekolah serta komitmen kerja guru disekolah. Guru yang memiliki komitmen kerja diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya dengan baik. Guru yang komitmen kerjanya tinggi akan lebih mudah dan mampu untuk membuat ide-ide cemerlang dalam mengelola pembelajaran di kelas, pengajaran semakin lebih variatif, menerapkan teknik dan metode belajar yang menyenangkan serta menciptakan suasana belajar yang kondusif dan tidak membosankan siswa. Tumbuhnya kinerja guru memungkinkan terwujudnya ide perubahan dan upaya peningkatan secara terus-menerus serta sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masyarakat dimana sekolah berada. Jika konsep ini dikaitkan dengan kinerja guru, maka akan menciptakan suatu metode pembelajaran yang benar-benar baru dan orisinil atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai metode pembelajaran yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru.

Kinerjaguru dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merespon dan peduli terhadap kinerja guru, sehingga guru dapat mengembangkan ide-idenya tanpa perlu takut dan ragu karena adanya tekanan dan pembatasan dari pihak luar. Guru berfikir fleksibel terhadap pemecahan masalah dan bertanggung jawab terhadap profesi yang diembannya, dan juga kepala sekolah harus mampu bagaimana meningkatkan potensi dan kinerja guru yang ada dalam dirinya untuk mendukung aktivitas guru. Implikasi kepada guru sebagai komponen pelaksana pendidikan maupun kepada penanggung jawab pendidikan adalah sebagai berikut: a. Penerimaan, pengangkatan, penempatan maupun mutasi guru PNS yang tidak merata hendaknya menjadi pertimbangan utama sehingga tidak terjadi penumpukan atau kekurangan guru pada salah satu sekolah. b. Kepala sekolah hendaknya memberikan keleluasaan dan dukungan serta peduli terhadap kinerja guru, sehingga guru dapat mengembangkan ideidenya tanpa perlu takut dan ragu karena adanya tekanan dan pembatasan dari pihak luar. c. Dalam membantu mengembangkan kinerja guru secara maksimal sebaiknya kepala sekolah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang demokratis, menjadi teladan dan panutan bagi bawahannya serta menciptakan suasana keakraban dan penuh kekeluargaan sehingga guru atau warga sekolah dapat memberikan saran dalam pemecahan masalah. d. Guru diharapkan memiliki kemampuan dasar pendidikan dan keguruan dalam proses pengelolaan pembelajaran di kelas, dengan demikian tercapai kompetensi guru yang terfokus pada pengajaran. KESIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, komitmen kerja dan kinerja guru di SMAN Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini telah menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Kekuatan hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) dan kinerja guru (Y) ditunjukkan dengan koefisien korelasi r y1 = 0,673 dan koefisien determinasi r 2 y1= 0,453 artinya bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi 45,3 % terhadap kinerja guru. Hubungan fungsional antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 92,360 + 0,170 X 1, yang berarti setiap kenaikan satu satuan kepemimpinan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru sebesar 0,170 satuan. 2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara komitmen kerja dan kinerja guru. Kekuatan hubungan antara komitmen kerja (X 2 ) dan kinerja guru (Y) ditunjukkan dengan koefisien korelasi r y2 = 0,774 dan koefisien determinasi r 2 y1= 0,599 artinya bahwa komitmen kerja memberikan kontribusi 59,90% terhadap kinerja guru. Hubungan fungsional antara komitmen kerja dan kinerja guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 98,195 + 0,065 X 2,

yang berarti setiap kenaikan satu satuan komitmen kerja guru dapat meningkatkan kinerja guru sebesar 0,065 satuan. 3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), komitmen kerja guru (X 2 ) secara bersama-sama dengan kinerja guru (Y). Kekuatan hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, komitmen kerja dengan kinerja guru, ditunjukkan dengan koefisien korelasi r y1,2 = 0,872 dan koefisien determinasi r 2 y1,2= 0,761 yang artinya bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru secara bersamasama memberikan kontribusi 76,10 % terhadap kinerja guru. Hubungan fungsional antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru dengan kinerja guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 35,482+ 0,162 X 1 + 0,479 X 2, yang berarti setiap kenaikan satu satuan kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen kerja guru secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja guru sebesar 0,641satuan (0,162 + 0,479). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Prosedur Penelitian Dimyati. 2010. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru. Tesis. Bogor. Program pascasarjana Universitas Pakuan. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Riduwan, Cara Menggunakan dan Memakai Analisis jalur Sopiah, Perilaku Organisasional UUD 1945. Pasal 31 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20. Pasal 29 ayat 2 Ukah, 2003: Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru. Tesis. Bogor. Program Pascasarjana Universitas pakuan.