SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E - WAKAF PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Objek Metode Bahasa Pemrograman

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

Tombol ini berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada. Cara menghapus. tombol hapus,maka detil data tersebut akan hilang (Gambar 4.27).

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

[Type the document title]

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI PARIWISATA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BERBASIS WEB

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Informasi Geografi (SIG) atau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI

Session_01. - Definisi SIG - Latar Belakang - Keunggulan SIG dibanding sistem perpetaan konvensional - Contoh pemanfaatan SIG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI LOKASI KANTOR UNIT PENAMBANGAN DAN WILAYAH PRODUKSI PT TIMAH TBK BERBASIS WEBGIS

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Model Data GIS. Arif Basofi PENS 2014

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDIDAYA IKAN LELE DIKAWASAN WISATA KAMPUNG LELE KAMPAR RIAU

BAB IV. Ringkasan Modul:

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

Bab 3. Metode Perancangan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENETAPAN BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN PEMETAAN WILAYAH JAWA TENGAH BERBASIS GIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BERBASIS WEB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peluang pasar dan arti ekonomi cukup baik. digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dinas Pertanian adalah sebuah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH TITIK RAWAN KECELAKAAN DI PROVINSI LAMPUNG

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E - WAKAF PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURAKARTA Suryo Adi Nugroho Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 ABSTRAK Kementrian Agama di Kota Surakarta telah menerapkan sistem untuk mendata dan mengelola aset wakaf dengan lebih profesional. Akan tetapi kurang Updatenya data dan sistem yang masih menggunakan cara manual menjadi kendala utama, terutama dalam hal keakuratan data serta efisiensi biaya dan waktu. Kementrian Agama khususnya Dalam tugas akhir ini dibuatlah Sistem Informasi Geografis Tanah Wakaf yang berbasiskan web dan script API dari Google Earth yang mampu meningkatkan efisiensi terutama dalam hal Pendataan dan Update data bidang wakaf. Dalam hal pendataan, hilangnya data dapat dicegah karena data disimpan dalam database dan dilakukan Back up setiap beberapa bulan sekali, selain itu menyimpan data dalam database juga mencegah terjadinya data kembar/bertumpuk (Redundancy Data). Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan sistem ini adalah penulis melakukan studi literature dan studi lapangan untuk analisa kebutuhan sistem. Studi lapangan dilakukan dengan cara mengunjungi langsung lokasi bidang wakaf, melakukan wawancara dengan Takmir/Pengurus dari bidang wakaf serta menggunakan angket untuk memperlengkap data yang dibutuhkan sehingga keakuratan data yang didapat sesuai dengan kebutuhan dari sistem informasi. Kesimpulan dari pembuatan skripsi ini adalah Sistem Informasi Geografis E Wakaf dibangun sebagai pembantu dari sistem manual pendataan tanah wakaf yang sedang berjalan saat ini dan diharapkan kedepannya dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Dalam perancangan tersebut dibuat pula pengamanan sistem dengan cara seleksi user dengan menggunakan username dan password sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya. Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, E Wakaf, Kementrian Agama kota Surakarta, Macromedia Dreamweaver, Google API Script, Sql, PHP

I. PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya sistem informasi dan pengolahan data, sistem informasi geografis pun semakin banyak dipergunakan. Didorong oleh kebutuhan akan data dan informasi yang terus menerus mengalami perubahan (update), sistem informasi geografis pun menjadi salah satu acuan sebagai sarana untuk mengklasifikasikan dan memperbaharui setiap perubahan data berorientasi keruangan di suatu wilayah. Diberbagai wilayah banyak kita jumpai berbagai sarana umum yang merupakan tanah wakaf dari seseorang, baik itu berupa rumah ibadah, sekolah, tanah pemakaman dan lain sebagainya. Tanah wakaf yang jumlahnya sangat banyak dalam suatu wilayah (misalnya: kota, kabupaten atau kecamatan) tentunya membutuhkan klasifikasi dan pendataan berdasarkan fungsinya, letaknya maupun jumlahnya dalam suatu wilayah tertentu. Seperti halnya tanah wakaf yang berada di wilayah kota Surakarta, yang kesemuanya berada di bawah pengawasan Kementrian Agama Kota Surakarta. Kementrian Agama Kota Surakarta mencatat dan mendata seluruh tanah wakaf yang digunakan sebagai sarana dan prasarana umum di seluruh wilayah kota Surakarta. Untuk dapat melakukan klasifikasi, perawatan dan pembaharuan terhadap sarana yang berupa tanah wakaf, Kementrian Agama Kota Surakarta membutuhkan data keruangan yang selalu up to date. Kementrian Agama Kota Surakarta dalam melakukan pembaharuan data masih menggunakan metode pencatatan secara manual dalam sebuah dokumen, ditambah dengan banyaknya fasilitas wakaf di kota Surakarta sehingga membuat proses pembaharuan data jadi memakan banyak waktu dan biaya serta banyak data yang tersedia di Kementrian Agama Kota Surakarta tidak lagi up to date. Hal ini juga memungkinkan adanya fasilitas di suatu wilayah tertentu luput dari pendataan. Permasalahan yang di hadapi Kementrian Agama Kota Surakarta adalah sulitnya melakukan pendataan ulang dan peremajaan (perawatan) terhadap fasilitas fasilitas wakaf yang ada di kota Surakarta. Kementrian Agama kota Surakarta juga mengalami kesulitan untuk menambahkan dokumen baru apabila ada fasilitas wakaf baru yang didirikan di suatu wilayah tertentu di dalam kota Surakarta. II. LANDASAN TEORI Definisi Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis merupakanakronim dari Geographics Information System. 1. Geografi (Geographic) Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan referensi atau studi mengenai area area yang berada di permukaan bumi. Area area atau obyek ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representative dari spasial suatu obyek dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta 2 dimensional. 2. Informasi (Information) Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data, dalam GIS, informasi memiliki volume terbesar.setiap obyek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam sebuah peta.menjadi intelligent.saat data diasosiasikan dengan permukaan geografi yang representative, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada obyek. 3. Sistem (System) Sistem adalah kumpulan dari element element yang saling berinteraksi dan berinterpedensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan dalam GIS, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah pisah.sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi.

Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan.kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut.data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta.sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor.data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur.data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon), Atribut Sistem Informasi Geografis sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: a. Masukan datamerupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2006) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna. b. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas). c. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya

overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2006) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi. d. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2009) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik). Fasilitas Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada sebuah aplikasi SIG, terdapat beberapa fasilitas yang merupakan standar untuk melengkapipeta yang tampil di layer monitor, antara lain: 1 Legenda Legenda (legend) adalah keterangan tentang objek-objek yang ada di peta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, symbol buku adalah universitas, dan sebagainya. 2 Skala Skala adalah keterangan perbandingan ukuran di layer dengan ukuran sebenarnya. 3 Zoom in / out Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom out. 4 Pan Dengan fasilitas pan peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang dikehendaki. 5 Searching Fasilitas ini digunakan untuk mencari dimana letak suatu feture bisa dilakukan dengan menginputkan nama atau keterangan dari feature tersebut.. 6 Pengukuran Fasilitas ini dapat mengukur jarak antar titik, jarak rute, atau luas suatu wilayah secara interaktif. 7 Informasi Setiap feature dilengkapi dengan informasi yang dapat dilihat jika feature tersebut diklik. 8 Link Selain informasi dari database, SIG memungkirkan menghubungakan data feature pada peta dengan data dalam bentuk lain seperti gambar, video, ataupun web. Pengertian Peta Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Jenis Jenis Peta jenis : Peta dapat di klasifikasikan menjadi 2 1. Peta Umum Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah.contoh : Peta jalan dan gedung wilayah Semarang. 2. Peta Khusus Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu

atau keseluruhan daerah bumi.contoh : peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya. Syarat Syarat Peta Persyaratan-persyaratan geometric yangharus dipenuhi oleh suatu peta sehingga peta dianggap ideal adalah: a. Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak aslinya dipermukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala tertentu). b. Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya. c. Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan diatas peta sesuai dengan luasyang sebenarnya. d. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta sesuai dengan bentuk yang sebenarnya. Pada kenyataanya, di lapangan merupakan hal tidak mungkin menggambarkan sebuah peta yang dapat memenuhi kriteria di atas, karena permukaan bumi melengkung, sehingga pada saat melakukan proyeksi dari bentuk permukaan bumi yang melengkung tersebut kedalam bidang datar (kertas) makaakan terjadi distorsi. III. METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di Kementrian Agama Kota Surakarta dimana sistem pencatatan tanah dan sarana wakaf masih dilakukan secara manual melalui dokumen, sehingga dipandang kurang tepat, akurat dan efisien. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang dipakai oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab secara langsung dengan obyek data dan orang yang terkait dengan masalah yang penulis bahas. 2. Studi Penelitian Melengkapi data dengan mempelajari keterangan-keterangan atau teori dalam buku pustaka yang berhubungan dengan data yang kami butuhkan. 3. Survei Metode pengumpulan data dengan jalan mendatangi langsung lokasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan, dalam hal ini penulis menggunakan angket. Metode Analisa Data Metode analisa data ada 2 yaitu : 1. Analisa Kuantitatif Analisa dengan mengolah data-data yang berpedoman pada teori dan rumus-rumus perhitungan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil, menunjukkan jumlah barang dalam bentuk angka. 2. Analisa Kualitatif Merupakan analisis yang menyesuaikan dari perhitunganperhitungan yang didapatkan dari analisis kualitatif yang dipakai untuk mengambil keputusan.berdasarkan kualitas atau mutu yang berupa non angka.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perancangan Sistem Implementasi Sistem 1. Form Login a. Contex Diagram 2. Halaman Utama b. Dekomposisi Diagram 3. Informasi Icon c. Entity Relationship Diagram

4. Penanda Koordinat 7. Jenis / Kategori Wakaf 5. Input Data Wakaf 8. Form Isian Data Nadzir 6. View dan Edit Aset Wakaf 9. Isian Data Saksi

10. Tampilan Rekap Data 11. Tampilan Rekap Keseluruhan