ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN Biskitz CMS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN BISKITZ CMS

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT : STUDI KASUS PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL AKSES DATABASE TERDISTRIBUSI BERDASARKAN PENDEKATAN SERVICES ORIENTED ARCHITECTURE

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TUGAS DATA WAREHOUSE

BAB II LANDASAN TEORI

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

Kata kunci : Sistem informasi, UML, Penggajian

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

PEMODELAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN (STUDI KASUS: DOSEN TIDAK TETAP STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI)

FRAMEWORK. Dengan framework seorang web programmer dapat membangun aplikasi

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PERAWATAN TRUCK DI ASTRA UD TRUCKS BANDUNG

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN JURUSAN DAN LABORATORIUM TI UNIVERSITAS SILIWANGI BERBASIS FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. web menjadi makin luas. Situs web tidak lagi menampilkan informasi statis, namun

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

STUDI DAN IMPLEMENTASI PEMBAYARAN PPOB (PAYMENT POINT ONLINE BANK) STUDI KASUS REKENING PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

Proposal Alat Antrian Otomatis Digital Signage PENDAHULUAN

PEMROGRAMAN WEB BERBASIS FRAMEWORK. PERTEMUAN 1 : PENGENALAN WEB FRAMEWORK. HASANUDDIN, S.T., M.CS. PRODI TEKNIK INFORMATIKA UAD

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONTRAK BELAJAR. Nama Mata Kuliah : Web Dinamis Lanjut Kode Mata Kuliah : IKB : Wahyu Widodo, S.Kom Semester : 5

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3. BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. media pembelajaran itu adalah e-learning. E-learning merupakan suatu teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

INTEGRASI KANO UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. EXPRESSINDO SYSTEM NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 1 : Pengenalan Web Framework. Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC

OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S.

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan. Permasalahan lainnya adalah kurangnya

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

bagi para vendor smartphone karena memiliki biaya lisensi lebih murah dan bersifat open source (terbuka). Sifat open source tersebut membuka peluang b

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Sistem informasi penjualan dan pembelian Tissue SMART NARENA

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pencarian Guru Privat Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT VENDOR UNTUK MENDUKUNG ELECTRONIC PROCUREMENT REKAYASA ONLINE PADA PT.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK (STUDI KASUS : SMP NEGERI 3 PANGKALPINANG)

Kata Pengantar. Irwinda Putri W.

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL Alat Antrian Otomatis & Media Advertising Rumah Sakit

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

Transkripsi:

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN Biskitz CMS Rizky Tahara Shita 1, Gandung Triyono 2 1,2 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur 1 rizky.tahara@gmail.com, 2 gandung.triyono@budiluhur.ac.id Abstrak Mengantri kurang menyenangkan bagi banyak orang, terutama jika antrian yang sedang berlangsung tidak beraturan. Untuk mengatasi antrian yang tidak teratur, maka diperlukan suatu sistem yang membantu untuk antrian yang akan terorganisir dan lebih menyenangkan. Dalam beberapa perusahaan, hal ini sudah dilaksanakan dengan melakukan sistem antrian terkomputerisasi. Dengan demikian, pengantri akan mendapatkan nomor antrian dan menunggu untuk dipanggil ketika akan dilayani oleh layanan pelanggan. Biskitz CMS adalah salah satu CMS (Content Management System) yang dikembangkan oleh Direktorat Biro Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Biskitz CMS adalah sebuah sistem manajemen konten yang dapat tertanam untuk tujuan sistem yang custom dan kali ini biskitz CMS akan dilaksanakan dalam rangka untuk membuat integrasi dengan sistem antrian yang akan diterapkan pada Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur. Kata kunci: content management system,, biskitz 1. Pendahuluan sering menjadi sebuah kendala yang dihadapi pada bagian customer service dalam memberikan pelayanan kepada customer. Kendala yang dihadapi dapat kurang teraturnya pelayanan yang diberikan, sehingga akan berdampak pada kurang nyamannya pelayanan yang diterima oleh customer. Dengan membuat sebuah sistem untuk membantu agar antrian lebih rapih dan teratur, sehingga pelayanan yang diberikan juga dapat memuaskan customer; maka kenyamanan pastinya juga akan dirasakan oleh customer tersebut. Sistem antrian yang dikembangkan merupakan sebuah modul yang akan diembed pada biskitz CMS, sehingga untuk keperluan akademik lainnya dapat saling terintegrasi dengan mudah dan dapat lebih cepat dalam melakukan perbaikan dan perubahan. Adapun sistem antrian yang dikembangkan juga akan dapat menampung data pelayanan yang dilakukan, sehingga 12 dapat menunjang bagi pimpinan untuk dapat memutuskan standarisasi lama pelayanan yang dilakukan terhadap satu customer. Juga didukung dengan adanya laporan laporan bagi pihak pimpinan yang berguna dalam memutuskan suatu hal (decision) yang berhubungan dengan pelayanan kepada customer dan sistem antrian yang ada. 2. Tinjauan Pustaka Pelayanan kepada customer dapat diberikan setelah customer tersebut mengantri. Adapun metode yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem antrian antara lain adalah: 1. First In First Out (FIFO) Pada metode ini, customer akan dilayani sesuai dengan urutan kedatangan. Yang lebih dahulu datang yang akan lebih dahulu dilayani. 2. Last In Last Out (LIFO) Sedangkan pada metode LIFO, customer yang paling terakhir datanglah yang akan dilayani terlebih dahulu. 3. Processor Sharing (PS)

Untuk metode processor sharing, maka customer akan dilayani secara bersamaan. Dari metode antrian tersebut, tidak semua metode dapat diterapkan pada sistem antrian untuk melayani customer. Sistem antrian untuk memberikan pelayanan pelanggan akan sangat tepat menggunakan metode FIFO, sedangkan metode antrian yang lainnya dapat digunakan pada model antrian yang berbeda (misalnya: untuk melayani penyambungan nomor telepon, dapat digunakan metode processor sharing). Metode FIFO sangat tepat digunakan pada sistem antrian pelayanan pelanggan; karena secara logika, customer yang lebih dahulu datang yang akan mendapatkan pelayanan lebih awal dan customer yang datang berikutnya akan kemudian dilayani oleh customer service. Database Management System (DBMS) DBMS merupakan sebuah sistem yang dapat menyimpan data agar tidak bersifat volatile dengan analisa analisa yang telah dilakukan baik menggunakan Entity Relationship Diagram maupun menggunakan Class Diagram dan berisi koleksi data operasional yang digunakan oleh sistem sistem aplikasi suatu perusahaan/organisasi, sehingga dapat mendefinisikan, menciptakan, menyimpan serta menyediakan akses ke database dan repository-nya. Repository yang terdapat dalam DBMS juga dikenal dengan istilah Data Dictionary yang berguna untuk menyimpan semua metadata untuk suatu database termasuk informasi tentang hubungan antar file file atau tabel tabel dalam database tersebut. Sedangkan metadata yang terdapat dalam repository merupakan informasi tentang data yang disimpan dalam database. Informasi ini berupa deskripsi atribut atribut dari suatu entitas (nama atribut, tipe data, besarnya nilai atribut, formatnya, serta atribut lainnya) dan juga termasuk didalamnya informasi tentang hubungan antar entitas. 13 Unified Modeling Language (UML) UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda. UML dapat digunakan untuk menggambarkan proses bisnis dengan actor dan use case, menggambarkan interaksi dengan interaction diagram, menggambarkan struktur statis dari sistem yang dibangun dengan menggunakan class diagram dan beberapa diagram lainnya yang dapat membantu menggambarkan pengembangan sistem secara objectoriented. Object-oriented dapat dengan mudah dipahami dengan bantuan UML, sehingga pada tim development dapat saling mengerti dengan mudah dan cepat; dan hal ini juga berdampak pada proses analisa yang dilakukan dan proses pengerjaan pengembang perangkat lunak tersebut. Content Management System (CMS) CMS merupakan sebuah sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengembangkan sistem yang dibutuhkannya. Dengan adanya CMS, maka pengguna dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini tidak terelakan karena dengan adanya CMS, maka pengguna yang minim pengetahuan tentang pembuatan sistem dapat dengan mudah mendapatkan sebuah sistem yang sesuai dengan proses bisnis yang dijalani. Banyak sekali jenis CMS yang dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, antara lain: 1. CMS Portal 2. CMS Blog 3. CMS e-commerce 4. CMS Forum 5. CMS e-learning 6. CMS Image Galleries

7. CMS Wiki Dalam kategori CMS tersebut, terdapat beberapa nama CMS yang sudah populer dikenal dan digunakan; antara lain adalah Wordpress, Joomla, phpbb, Moodle dan masih banyak lagi untuk tiap kategori. Dengan adanya kategori CMS ini, maka semakin memudahkan bagi para pengguna dalam memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan. Meski banyak CMS yang bersifat opensource, ada juga CMS yang komersil (berbayar) dan hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para pengguna yang memerlukan CMS yang spesifik atau butuh dikustomisasi lebih lanjut. Codeigniter PHP Framework Framework merupakan salah satu pendukung dalam pengembangan CMS, terutama jika CMS atau aplikasi yang akan dibuat berbasiskan pada object oriented. Dengan adanya framework yang tersedia, maka pengembangan aplikasi yang dibuat menjadi lebih mudah, cepat dan lebih object oriented. Sehingga analisa analisa yang dilakukan secara object oriented dapat dengan mudah dan cepat diterapkan untuk dikembangkan. Jenis jenis dari framework sangat banyak, baik yang open-source maupun yang non open-source. Salah satunya adalah Codeigniter PHP Framework yang merupakan framework PHP yang bersifat open-source. Codeigniter PHP Framework mengusung konsep object oriented yang sangat baik dengan memisahkannya menggunakan konsep MVC (Model, View dan Controller). Konsep MVC merupakan konsep yang digunakan oleh banyak framework dalam melakukan implementasi dari konsep object oriented. Alur kerja aplikasi dengan menggunakan framework Codeigniter dapat dilihat pada gambar berikut ini: 14 Gambar 1. Codeigniter Application Flow Chart BiskitZ CMS Sebuah CMS yang dikembangkan oleh Direktorat Biro Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur adalah biskitz CMS. Dimana pada CMS ini merupakan CMS spesifik untuk kebutuhan tertentu, sehingga kustomisasi dapat dilakukan dengan lebih flexibel agar dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Meskipun difokuskan pada CMS yang spesifik, biskitz tidak menutup kemungkinan untuk dapat diintegrasikan dengan modul modul generik lainnya; seperti: blog, e-commerce maupun forum. Dengan biskitz CMS, maka pihak pengembang dapat lebih fokus pada pembuatan modul dari proses bisnis yang ingin dikustomisasi. Hal ini dapat dilakukan karena sifat dari CMS tersebut yang sudah dibuat agar modular dan dapat dengan mudah digabung dengan modul modul yang dibutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Prototype Development Methodology Dalam mengembangkan prototype, metodologi yang dimanfaatkan adalah Prototype Development Methodology. Metodologi ini dipilih karena kelebihan yang diberikannya dalam menghasilkan prototype yang cepat, sehingga waktu yang dibutuhkan tidak lama dan pengguna dapat langsung berinteraksi untuk menggunakan prototype tersebut. Dan dengan metodologi ini, maka prototype dapat langsung digunakan oleh pengguna dan pengguna dapat langsung memberikan respon terhadap kesesuaian prototype.

Gambar 2. Prototype Development Methodology [2] 3. Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengumpulan data berasal dari data primer dan data sekunder; dimana pada data primer dilakukan dengan wawancara, observasi lapangan, uji coba serta mendapatkan feedback. Sedangkan data sekunder didapat dari studi literatur, tulisan ilmiah tentang sistem antrian dan analisanya serta pengembangan CMS. Pengumpulan Data Pengumpulan data didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap pihak executive dari Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur dan pihak Direktorat Biro Teknologi Informasi serta mendapatkan feedback dari mereka. Observasi Lapangan Melakukan pengamatan pada lapangan dilakukan untuk menghimpun pengumpulan data, sehingga hal ini dapat membantu melihat hal yang terjadi sebenarnya di lapangan. Studi Literatur Mempelajari dari berbagai referensi yang terkait dengan sistem antrian dan analisanya serta pengembangan CMS menggunakan Codeigniter PHP Framework. 4. Rancang Bangun Dan Uji Model Berikut ini adalah hasil analisa kebutuhannya: 1. Dibutuhkan sebuah sistem untuk dapat melakukan kontrol terhadap antrian yang terjadi pada Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur agar menjadi lebih teratur, rapih dan sistematik. 2. Dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memberikan laporan laporan terhadap sistem antrian yang sudah berjalan agar dapat digunakan oleh pihak executive Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur untuk dapat mengambil keputusan. Pengembangan Implementasi Sistem Dalam mengembangkan sistem antrian, diperlukan analisa yang cukup baik; tidak saja dari sisi analisa basis data maupun dari sisi pengembangan modul yang akan diintegrasikan pada biskitz CMS. Analisa basis data diperlukan agar penyimpanan data yang akan dilakukan oleh CMS dapat disimpan dengan baik dan dapat memberikan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pihak executive Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur. Pengembangan yang dilakukan dicanangkan untuk dapat menangani banyak biro yang ada pada Universitas Budi Luhur. Oleh karena itu, pada saat melakukan analisa basis data, diperlukan entitas untuk menampung biro biro yang terdapat pada Universitas Budi Luhur. Proses sistem antrian yang dikembangkan dapat dilihat melalui use case diagram berikut ini: Project Management and Requirement Analisa Kebutuhan Untuk mengetahui kebutuhan pembuatan sistem antrian, maka dilakukan analisa kebutuhan dengan mengumpulkan data. 15

Gambar 3: Use Case Diagram Sistem Customer datang untuk mengambil nomor antrian dan menunggu pada tempat yang disediakan sampai salah satu staf (desk) memanggil nomor antriannya menggunakan CMS yang sudah disediakan dan secara otomatis akan melakukan trigger pada sistem untuk menambahkan nomor antrian yang berada pada display dan memanggil nomor antrian serta memberikan informasi nomor meja yang melayani nomor antrian tersebut. Untuk proses laporan laporan yang dibutuhkan, maka kepala biro keuangan dapat langsung mengakses CMS agar dapat melihat dan mencetaknya untuk kepentingan pengambilan keputusan. Sedangkan untuk logical record structure untuk sistem antrian dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sistem antrian yang dikembangkan harus dapat menyimpan data nomor meja yang melayani. Nomor meja yang melayani juga harus menyimpan informasi waktu mulai melayani dan waktu selesai melayani. Karena dengan menyimpan informasi tersebut, maka nantinya dapat dibuat laporan yang dibutuhkan oleh pihak executive. Dari sisi customer, sistem harus dapat menampung informasi nomor antrian customer tersebut dan harus dapat menampung informasi nomor antrian yang sedang ditangani. Selain itu, sistem juga harus dapat memanggil nomor antrian yang dipanggil oleh customer services dari meja mereka secara otomatis. Implementasi dari sistem antrian yang digunakan sebagai modul pada biskitz CMS dapat dilihat pada gambar gambar di bawah ini: Gambar 5. biskitz CMS Login Area Gambar 4. Logical Record Structure Sistem 16 Gambar 6. Aplikasi pemanggil nomor antrian yang terdapat pada meja customer service

kedepannya dapat memutuskan lamanya pelayanan yang harus diberikan kepada customer. Gambar 7: Display nomor antrian untuk memanggil customer Pengujian Pengujian dilakukan terlebih dahulu pada komputer lokal sebelum diterapkan pada lapangan. Beberapa komputer digunakan untuk melakukan simulasi pada keadaan yang sesungguhnya dengan jumlah meja dan customer yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada customer. Setelah simulasi dilakukan dengan baik, maka implementasi dari sistem antrian untuk Direktorat Biro Keuangan Universitas Budi Luhur dapat diterapkan untuk uji coba tahap pertama. Pada tahap pertama ini, uji coba dilakukan pada konfigurasi printer untuk mencetak struk nomor antrian yang akan diterima oleh customer untuk mendapatkan nomor antriannya. Tahap kedua dilakukan dengan memanggil nomor antrian yang tersedia dari bagian CMS pada tiap staf. Pengecekan juga dilakukan terhadap suara pemanggil otomatis yang keluar dari display besar pada layar televisi. 5. Implikasi Penelitian Aspek Manajerial Implikasi penelitian terhadap aspek manajerial adalah: 1. Implementasi sistem antrian dapat dimanfaatkan untuk memberikan laporan laporan yang dibutuhkan oleh pihak executive agar dapat mengambil keputusan. 2. Pihak executive juga dapat memantau lamanya proses pelayanan yang dilakukan oleh tiap staf, sehingga untuk Aspek Sistem Implikasi pada aspek sistem yang terjadi adalah: 1. Dengan membuat CMS yang dapat diintegrasikan dengan banyak biro yang terdapat pada Universitas Budi Luhur, maka hal ini memudahkan dalam melakukan maintenance jika terjadi hal hal yang tidak sesuai. Direktorat Biro Teknologi Informasi dapat langsung fokus pada aplikasi yang mengalami kendala, sehingga respon perbaikan dapat lebih cepat dirasakan oleh pengguna. Aspek Penelitian Lanjut Aspek penelitian lanjut yang dapat dilakukan yaitu: 1. Dengan biskitz, maka modul modul untuk keperluan sistem lainnya dapat dengan mudah dibuat dan diintegrasikan. 2. Sistem antrian yang berjalan dapat dikembangkan lagi untuk dapat menampilkan informasi yang lebih banyak, misalnya untuk menampilkan data nomor antrian yang sedang dilayani pada sebuah loket. 6. Kesimpulan Implementasi sistem antrian dengan menggunakan CMS yang dikembangkan untuk kebutuhan spesifik dapat memberikan kelebihan kepada Direktorat Biro Keuangan dalam memberikan pelayanan kepada customer. Penggunaan CMS yang telah dikembangkan memberikan keuntungan dari sisi pengembangan sistem antrian, dimana sistem antrian yang dibuat menjadi lebih cepat tidak saja dibantu dengan prototype development methodology tapi juga dengan component of the shelf yang sudah tersedia dan dapat digunakan dengan sedikit penyesuaian. 17

Sistem antrian yang dikembangkan menggunakan konsep n-tier, sehingga pengguna dapat langsung merasakan perubahannya jika ada penyesuaian atau perbaikan. Konsep n-tier ini juga sangat berperan dalam terintegrasinya modul modul yang digunakan, sehingga dibutuhkan koneksi jaringan yang memadai. Maintenance pada jaringan lokal sangat diperlukan untuk dapat menjalankan sistem antrian dengan baik. Sedangkan untuk keperluan penampilan informasi yang didapat dari internet (seperti informasi berita atau mungkin kedepannya dengan menambahkan informasi kurs), dapat diperbaiki dari sisi penggunaan bandwith internet agar menjadi lebih baik. Kedepannya, sistem antrian ini dapat dikembangkan untuk menampilkan informasi nomor loket yang sedang dilayani maupun informasi lainnya; juga dapat dengan mudah untuk mengganti tampilan pada sisi display, dikarenakan biskitz sudah mendukung sistem template (templating system). Daftar Pustaka [1] "Codeigniter User Guide", http://www.codeigniter.com/user_guide, diakses pada 17 Oktober 2010 pukul 10:30:00. [2] Dennis, Alan, et.al, Systems Analysis and Design with UML, 3 rd ed., John Wiley & Sons, Ltd, Indianapolis, 2009. [3] Griffiths, Adam, "CodeIgniter 1.7 Professional Development, Packt Publishing Ltd, Birmingham, 2010. [4] Hoffer, Jeffrey A., et.al, Modern Database Management, 8 th ed., Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007. [5] O'Dochtery, Mike, Object-Oriented Analysis and Design Understanding System Development with UML 2.0, John Wiley & Sons, Ltd, England, 2005. 18