PENGETAHUAN AKSEPTOR KB DENGAN KEMANTAPAN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MULTIPARA DENGAN SIKAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA NANGGUNGAN KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Mitha Destyowati ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

Kata Kunci : Konseling, Penurunan Tingkat Kecemasan, Efek Samping

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

Universitas Muhammadiyah Semarang.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3)

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KB SUNTIK. (Analyze Factors to Mother s Compliance to have Repeated Injection) Imam Munif*, Zahid Fikri**

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

23,3 50,0 26,7 100,0

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014)

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA TINGKAT II DI AKDEMI KEBIDANAN PAMENANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN KB IUD DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (usia, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Paritas ) DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS SUKUDONO SIDOARJO

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN AKSEPTOR MEMILIH KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM NY.KUNTUM KHOLIDAH, SST DI DS. DIWEK KEC. DIWEK KAB.

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG KONTRASEPSI MAL DENGAN MINAT PEMANFAATANNYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS PAAL X KOTA

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

NASKAH PUBLIKASI AGUSTIAN SASMITA NIM I

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM SRI MAYA TRESIA, SST

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG KB SUNTIK DI DESA TEPANSARI KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH

Anik Nurhayati. Korespondensi : Anik Nurhayati, d/a Puskesmas Kalibaru Jl. Jember No. 39 Kalibaru Kulon ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya di dunia. Program KB seharusnya menjadi prioritas. pembangunan di setiap daerah karena sangat penting untuk Human

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN AKSEPTOR KB PADA IBU NIFAS DI RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA.

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN IBU DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR. Arisna Kadir

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RENDAHNYA MINAT DALAM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI MOW PADA PUS DI DESA TANON KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Baurlina Ritonga, SST (Akademi Kebidanan Sentral Padangsidimpuan) Abstract

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI BPS INSULAMI DESA NGUWOK KEC

Transkripsi:

PENGETAHUAN AKSEPTOR KB DENGAN KEMANTAPAN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI THE KNOWLEDGE OF KB ACCEPTORS WITH STABILITY OF SELECTION CONTRACEPTION Suhariati Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri ABSTRAK Kemantapan akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi merupakan aspek penting dalam keberhasilan program KB sehingga kemantapan akseptor tersebut harus diwujudkan secara teoritis. Kemantapan akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi berhubungan dengan berbagai faktor yaitu pengetahuan, pendidikan, informasi-informasi dari media cetak dan elektronik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan pengetahuan akseptor KB dengan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi di BPS Riche Susanti Desa Kudu Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Desain penelitian menggunakan korelasi cross sectional dengan besar sampel 38 responden dengan teknik sistematic sampling, alat ukut yang digunakan kuesioner. Hasil penelitian analisa data dengan uji korelasi spearman didapatkan hasil 0,336 menunjukkasn angka positif yang artinya mempunyai hubungan yang sangat kuat dan berdasarkan angka probabilitas dengan sig P = 0,039 dan = 0,05 didapatkan p< maka hasil hipotesa H 1 diterima dan H 0 ditolak yang artinya ada hubungan pengetahuan akseptor KB dengan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Sebagian besar responden berpengetahuan sangat baik yaitu 19 responden (50%), sedangkan untuk kemantapan dalam dalam pemilihan alat kontrasepsi juga sangat mantap yaitu 17 responden (44,7%). Melihat dari hasil diatas sudah baik tetapi masih perlu adanya konseling KB kepada para akseptor. Kata Kunci : Pengetahuan, Kemantapan dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi, akseptor KB ABSTRACT Stability of family planning acceptors in choosing a contraceptive is an important aspect in the success of family planning acceptors so that stability must be realized theoretically. Stability of family planning acceptors in choosing a contraceptive is associated with various factors of knowledge, education, information from print and electronic media. The study was conducted to analyze the relation between knowledge of family planning acceptors with stability in the selection of contraception in the BPS district Riche Susanti Kudu village Kertosono Nganjuk. Design studies using cross-sectional correlation with the sample 38 respondents with sistematic sampling techniques, tools ukut used questionnaires. The results of data analysis with Spearman correlation test results obtained 0.336 menunjukkasn positive number, which means having a very strong and based on the probability of the sig P = 0.039 and = 0.05 obtained p <the results of hypothesis H1 is accepted and H0 is rejected, which means that there is a relationship knowledge of family planning acceptors with stability in the selection of contraceptives. Most respondents knowledgeable excellent rate of 19 respondents (50%), while for consistency in the selection of contraceptive that is also very steady 17 respondents (44.7%). Judging from the results of the above are good but still need for family planning counseling to the acceptors. Key words : Knowledge,KB acceptor, stability in slection Contraception

PENDAHULUAN Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Dalam upaya menunjang keberhasilan program KB maka perlu peningkatan pelayanan kontrasepsi di lapangan yaitu dengan penekanan pada pelayanan kontrasepsi efektif. (BKKBN, 1996: 1-2). Tetapi pada kenyataannya memperlihatkan bahwa pemilihan kontrasepsi oleh pasangan suami istri seringkali tidak didasarkan pada pilihan yang rasional serta tidak mempertimbangkan efektivitas dan efisiensinya sehingga menyebabkan efektivitas alat kontrasepsi tidak didapatkan secara optimal. (www.google.com) Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, metode kontrasepsi yang tersedia banyak macamnya, baik alat KB yang tidak permanen maupun metode permanen. Walaupun demikian sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100 % ideal bagi semua pengguna alat kontrasepsi. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 dapat diketahui bahwa akseptor KB Pil 19 %, suntik 16,2 %, MOP 1,1 %, MOW 5,8 %, lain-lain 2,1 % (www.suaramerdeka.com), tidak semua akseptor KB merasa mantap atau masih ragu ragu dalam memakai alat kontrasepsi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan yang memadai mengenai alat kontrasepsi yang sesuai untuk para akseptor Keluarga Berencana (KB). (www.google.2006) Banyak pasangan suami istri yang masih kebingungan sebelum memutuskan menggunakan cara KB yang mereka inginkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang lengkap tentang cara-cara KB, sehingga menyebabkan pemilihan alat kontrasepsi yang tidak sesuai dengan keinginan para akseptor dan kadang juga bisa menimbulkan kecemasan pada saat mereka mengalami efek samping dari alat kontrasepsi yang dipakai bahkan bisa juga mengakibatkan kecenderungan pindah cara untuk memakai alat kontrasepsi yang lain. (www.google.com) Setiap pasangan suami istri mempunyai hak untuk memilih dan menentukan sendiri alat kontrasepsi yang akan digunakan secara bebas dan bertanggung jawab. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien mereka perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang metode kontrasepsi sebelum memilih untuk menggunakan kontrasepsi tertentu sesuai dengan pilihannya dan juga mereka perlu mendapatkan pengarahan dari tenaga medis, baik dari bidan maupun dokter tentang hal ini (www.google.com). Jadi, sebaiknya

pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi harus berkonsultasi dengan tenaga medis (www.sinarharapan.co.id). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Akseptor KB dengan Kemantapan dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian analitik korelational. Desain penelitian yang digunakan yaitu pendekatan Cross sectional dimana peneliti menekankan penelitian pada waktu observasi data variabel independent dan dependent hanya satu saat, jadi tidak ada follow up. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan coding, scoring dan tabulating. Setelah itu data dianalisa dengan uji statistik korelasi spearman rank. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menjadi aksptor KB di BPS Ny. Riche Susanti. Jumlah populasinya yaitu 177 orang yang terdiri dari suntik 121 orang, pil 40 orang, IUD 10 orang, implant 6 orang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang yang terdiri dari suntik 20 orang, pil 40 orang yang didapat dengan menggunakan teknik systematic sampling dimana teknik ini merupakan modifikasi dari sampel random sampling caranya adalah, membagi jumlah atau anggota populasi dengan interval sampel. Tabel 3.1 Penghitungan Jumlah Sampel Akseptor KB di BPS Riche Susanti Desa Kudu Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk Akseptor KB Suntik Jumlah 121 Perhitungan Sampel 121 : 20 = 6 Perkisaran Besar Sampel 20 Pil 40 40 : 20 = 4 10 IUD 10 10 : 10 = 2 5 Implant 6 6 : 3 = 2 3 Jumlah 177 38 HASIL PENELITIAN Gambar 4.1 Diagram Pie Pengetahuan Akseptor KB di BPS Riche Susanti Ds. Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk. 10,5% 15,8% 26,3% 47,4% Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Gambar 4.2 Diagram Pie Kemantapan Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi di BPS Riche Susanti Ds. Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk 18,4% 31,6% 21,1% Sangat Mantap Cukup Mantap Kurang Mantap Tidak Mantap 28,9% Tabel 4.1 Pengetahuan Tabulasi silang pengetahuan akseptor KB dengan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi di BPS Riche Susanti Ds. Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk Kemantapan Sangat mantap Cukup mantap Kurang mantap Tidak mantap Sangat baik 11 5 1 2 19 Cukup baik 3 3 2 2 10 Kurang baik 2 2 1 5 Tidak baik 1 1 1 1 4 Total 17 11 4 6 38 total Tabel 4.2 Hasil Korelasi Range Spearman Pengetahuan Akseptor KB dengan Kemantapan dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Riche Susanti Desa Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk. Correlations Spearman s rho Skor pengetahuan akseptor KB (%) Correlation coefficient sig. (2-tailed) Skor pengetahuan akseptor KB (%) 1.000 Skor kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi (%).336*.039 Skor kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi (%) N Correlation coefficient sig. (2-tailed) N * Correlation is significant at the. 05 level (2-tailed) 38.336*.039 38 38 1.000 38

PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Akseptor KB Penelitian yang telah dilakukan diperoleh gambaran bahwa pengetahuan akseptor KB di BPS Riche Susanti Ds. Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk dari 38 responden yang mempunyai pengetahuan sangat baik 19 responden (50,0%), pengetahuan cukup baik 10 responden (26,3%), pengetahuan kurang baik 5 responden (13,2%), dan pengetahuan tidak baik 4 responden (10,5%). Berdasarkan responden menurut usia didapatkan responden terbanyak pada usia 31 45 tahun sebanyak 19 responden (50%), pengetahuan sangat baik 8 responden (21,1%), pengetahuan cukup baik 4 responden (10,5%), pengetahuan kurang baik 4 responden (10,5%), dan pengetahuan tidak baik 3 responden (7,9%). Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, umur (Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Semakin cukup umur maka tingkat kemampuan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dan dalam hal ini juga berhubungan dengan pengalaman dan kematangan jiwa. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa umur seseorang memiliki pengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Jadi semakin bertambah umur seseorang maka akan lebih dewasa dan lebih matang dalam berfikir. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan dari 38 responden didapatkan tingkat pendidikan responden terbanyak yaitu pendidikan SMA 12 responden (31,6%). Pengetahuan sangat baik 5 responden (13,2%), pengetahuan cukup baik 4 responden (10,5%), pengetahuan kurang baik 2 responden (5,3%) dan pengetahuan tidak baik 1 responden (2,6%). Nursalam, (2001) menyebutkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai atau halhal yang diperkenalkan. Berdasarkan karakteristik pekerjaan dari 38 responden yang paling banyak yaitu ibu rumah tangga (IRT) 19 responden (50%), pengetahuan sangat baik 8 responden (21,1%), pengetahuan

cukup baik 5 responden (13,1%), pengetahuan kurang baik 3 responden (7,9%) dan pengetahuan tidak baik 3 responden (7,9%). Ibu pekerja cenderung lebih banyak mencurahkan waktu dan perhatiannya pada pekerjaan sedangkan ibu rumah tangga (tidak bekerja) cenderung lebih mempunyai banyak waktu luang. Dalam penelitian ini ibuibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga cenderung mempunyai pengetahuan sangat baik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan usia seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerjaan, dan usia seseorang maka semakin baik pengetahuan seseorang sehingga diharapkan pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kemantapan akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi. 2. Kemantapan dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi dari 38 responden, sangat mantap 17 responden (44,7%), cukup mantap 11 responden (28,9%), kurang mantap 4 responden (10,5%) dan tidak mantap 6 responden (18,8%). Dari tingkat pendidikan responden terbanyak yaitu SMA 12 responden (31,6%), sangat mantap 7 responden (18,4%), cukup mantap 2 responden (5,3%), kurang mantap 3 responden (7,9%) dan tidak mantap 0 responden (0%). Berdasarkan usia yang terbanyak 31 45 tahun 19 responden (50%), sangat mantap 8 responden (21,1%), cukup mantap 5 responden (13,1%), kurang mantap 2 responden (5,3%), dan tidak mantap 4 responden (10,5%). Dan berdasarkan pekerjaan yang terbanyak ibu rumah tangga (IRT) yaitu 19 responden (50%), sangat mantap 8 responden (21,1%), cukup mantap 6 responden (15,8%), kurang mantap 1 responden (2,6%), dan tidak mantap 4 responden (10,5%). Menurut (Nursalam, 2001) pendidikan ibu yang menjadi akseptor KB diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan dan memotivasi ibu dalam memilih alat kontrasepsi, karena makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan tentang KB yang dimiliki. Sesuai dengan uraian diatas didapatkan sebagian besar responden sangat mantap dalam pemilihan alat kontrasepsi yaitu 17 responden (44,7%) yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia dan pekerjaan responden 3. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB dengan Kemantapan dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi

Berdasarkan tabel 4.1 tabulasi silang pengetahuan akseptor KB dengan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi di BPS Riche Susanti Desa Kudu Kec. Kertosono Kab. Nganjuk, didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan sangat baik yaitu sebanyak 19 responden (50,0%) dan sebagian besar responden sangat mantap dalam pemilihan alat kontrasepsi yaitu sebanyak 17 responden (44,7%). Dari hasil asnalisa datadidapatkan korelasi yaitu 0,336 dengan uji signifikan 0,039 dan dengan taraf kesalahan menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif artinya semakin tinggi pengetahuan akseptor KB semakin mantap dalam pemilihan alat kontrasepsi. Pendidikan akseptor KB diperlukan untuk mendapatkan informasi yaitu untuk meningkatkan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi, karena mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahaun yang dimiliki tentang KB (Nursalam, 2001). Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan memotivasi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi sehingga pengetahuan tentang kontrasepsi perlu ditingkatkan karena mempengaruhi kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Karena begitu besar manfaatnya bagi pelaksanaan KB dalam sebuah keluarga. KESIMPULAN 1. Pengetahuan akseptor KB sebagian besar berpengetahuan sangat baik yaitu 19 responden (50,0%) 2. Kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi sebagian besar adalah sangat mantap yaitu 17 responden (44,7%) 3. Terdapat hubungan pengetahuan akseptor KB dengan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan hasil korelasi 0,336 yaitu tingkat hubungan adalah rendah. SARAN 1. Bagi Tempat Penelitian Perlu adanya peningkatan pengetahuan akseptor tentang KB dengan mengadakan penyuluhan KB oleh petugas kesehatan dan membagikan selebaran, menempelkan poster dan memasang spanduk di pinggir-pinggir jalan oleh petugas kesehatan dengan dibantu perangkat desa. Dengan demikian diharapkan pengetahuan akseptor tentang KB meningkat dan dapat menambah kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi. 2. Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat memperdalam pemberian materi tentang KB sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa saat terjun di masyarakat.

3. Bagi Akseptor KB Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang KB yang dapat diperoleh dari selebaran, spanduk ataupun konseling KB dari petugas kesehatan sehingga meningkatkan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi. DAFTAR PUSTAKA Abdul Bari Saifudin. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta. Aswar, Saifudin. (2008). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BKKBN. (2010). Survey Demografi Kesehatan Indonesia. www.bkkbn.go.id. (download : 11 Januari 2012) Brahm U. Pendit. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Budiono. (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Karya Agung. Ditjen Binkesmas dan Binkesga. (1998). Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan KB. Jakarta : Depkes R.I. Hartanto, Hanafi. (2006).Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Cetakan keempat, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Mansjoer Arief. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FK UI Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan). Surabaya : Salemba Medika. Nazrul, Effendy. (1998). Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Sugiyono. 2010. Statistika Non Parametrik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wiknjosastro, Hanifa. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Yuningsih Yuyun. (2006). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.