PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA N 3 SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
YASIR SIDIQ K

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

WHELLY YULIANA K

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH PENDEKATAN SAVI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 68-77

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

: FETI UTAMININGSIH NIMK

PERBEDAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

SKRIPSI. Oleh: UMI NURJANNAH K

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ISSN: April 2013 Halaman Implikasi Pendekatan Inkuiri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh: CHRISNIA OCTOVI X

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) merupakan ilmu yang berhubungan dengan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENERAPAN METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SKRIPSI OLEH: IHDA NURIA AFIDAH K

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 60-71

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

DAMPAK IMPLEMENTASI MODEL BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Oleh: CHRISTINE NOVERIMA PRASASTI HUJIANTI X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

RATIH DEWI PUSPITASARI K

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI Volume 7 Nomor 1 Februari 2015 Halaman 52-63

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

ISSN: Volume 3, Nomor 1

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

JURNAL SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

E043 PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN GUIDED INQUIRY DAN MODIFIED INGUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN SCAFFOLDING LEARNING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014)

Skripsi. Oleh: GAMALIEL SEPTIAN AIRLANDA K

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. bidang sains berada pada posisi ke-35 dari 49 negera peserta. dalam bidang sains berada pada urutan ke-53 dari 57 negara peserta.

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA N 3 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : DEVI PURNA EVA K4308003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

ABSTRAK Devi Purna Eva. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA N 3 SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep terhadap kemampuan metakognitif 2) pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep terhadap hasil belajar biologi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan Posttest-Only Control Group Design. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA N 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling, sehingga diperoleh kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan X-7 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes pilihan ganda, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Uji hipotesis menggunakan uji-t (t-test) dengan bantuan software SPSS versi 16 pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi ranah psikomotor, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif dan afektif siswa SMA N 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci :Inkuiri Terbimbing, Peta Konsep, Kemampuan Metakognitif, Hasil Belajar Biologi

ABSTRACT Devi Purna Eva. THE INFLUENCE OF GUIDED INQUIRY-CONCEPT MAP LEARNING MODEL TOWARD METACOGNITIVE ABILITY AND BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OF SMA N 3 SUKOHARJO. Thesis, Surakarta: Biology Education Departement of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, July 2012. This research is aimed to examine the application of the combined guided inquiry-concept map learning model towards student s metacognitive ability and biology learning achievement. This research held upon senior high school student of SMA N 3 Sukoharjo in academic year 2011/2012. All student of SMA N 3 Sukoharjo had been chosen as a research population. Since, not all student was not attending biological class, hence, randomly, 2 clusters were selected representing the control class (for where the experimental treatment was not carried out) and the experimental class for where the model guided inquiryconcept map was applied upon. Quasy-experimental method was designed to achieve the stated research objectives following the quantitative paradigm used in this research design to facilitate the data collection procedures. The data were collected using several techniques namely, questionnaire, multiple choice test, observation tools, and related document. The final obtained data were then analyzed using t-test method. The results of this research showed that the implementation of guided inquiryconcept map learning affected the metacognitive abality and learning achievement in biology. However, this effect has not been effective towards the cognitive and affective aspect within the learning achievement although it has been proven to have an impact towards psychomotor aspects. Keywords: Guided Inquiry, Concept Map, Metacognitive Ability, Biology Learning Achievement

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi identik dengan pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mampu mengantarkan kita pada era keterbukaan yang penuh dengan peluang dan tantangan. Peserta didik perlu dibekali landasan karakter moral yang kuat agar nilai-nilai jati diri sebagai suatu bangsa tidak luntur karena arus globalisasi. Keterampilan berpikir dalam memperoleh, mengolah, dan memaknai informasi dari berbagai sumber juga diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam era globalisasi dan informasi (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, 2007). Bekal tersebut dapat diperoleh siswa di sekolah melalui pembelajaran biologi yang sesuai dengan hakikatnya sebagai sains dan sesuai dengan karakteristik keilmuannya. Hakikat pembelajaran biologi sebagai sains menurut Carin & Evans (Suciati, 2010) meliputi tiga aspek yaitu produk, proses, dan sikap. Biologi sebagai produk (content) berarti dalam biologi terdapat fakta, hukum, prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. Biologi sebagai proses artinya biologi merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Biologi sebagai sikap artinya dalam biologi terkandung pengembangan sikap ilmiah. Biologi ditinjau dari karakteristik keilmuannya memiliki lingkup materi kajian yang luas meliputi sosiologi dan psikologi makhluk hidup dan alam semesta sehingga dalam mempelajarinya membutuhkan kemampuan berpikir logis, analitis, kritis, dan kombinatorial (Rustaman, 2005: 14). Biologi dengan demikian mampu menumbuhkembangkan sikap, keterampilan berpikir, serta meningkatkan keterampilan menjalankan metode penyelidikan ilmiah. Pembelajaran biologi hendaknya diarahkan pada pemberian pengalaman beraktivitas yang melibatkan keterampilan kognitif (minds on), keterampilan manual (hands on), dan keterampilan 1

sosial (hearts on). Pembelajaran biologi idealnya berpusat pada siswa (student centered), hal ini mengacu pada pandangan konstruktivisme bahwa peserta didik sebagai subjek belajar memiliki potensi untuk berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, membelajarkan biologi tidak dapat hanya dengan transfer pengetahuan, tetapi sebaiknya ada proses penemuan (inkuiri) yang melibatkan peran aktif siswa untuk mendapatkan konsep secara mendalam bukan sekedar hafalan. Hal tersebut sesuai dengan standar isi Permendiknas No. 22 tahun 2006, bahwa pembelajaran IPA atau sains di sekolah (SMA) yaitu berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis bukan sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja (BNSP, 2006). Pada praktik di sekolah masih banyak pembelajaran biologi yang belum berpusat pada siswa sehingga aktivitas siswa dalam proses penemuan masih kurang. Siswa dalam belajar biologi hanya diberikan produk sains secara pasif dan tidak berproses sains secara aktif. Hal tersebut tampak pada kegiatan siswa di dalam kelas yang cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak tampak adanya kegiatan siswa dalam merancang suatu proses penemuan secara mandiri. Pembelajaran yang hanya berorientasi pada produk menyebabkan pembelajaran cenderung verbal dan kurang memperhatikan kemampuan metakognitif siswa. Kurangnya kemampuan metakognitif mengakibatkan siswa menjadi kurang dapat menggunakan strategi belajar yang sesuai sehingga belajar hanya secara hafalan dan merasa bosan. Kemampuan metakognitif yaitu kesadaran tentang kognitif diri sendiri, bagaimana kognitif bekerja, serta bagaimana mengaturnya. Siswa mengetahui kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki dan mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar efektif (Amri, 2010: 149). Kurangnya kemampuan metakognitif juga berdampak pada pemikiran siswa yang kurang sistematis atau kurang runtut. Hal ini dapat menyebabkan siswa sulit dalam memahami konsep-konsep biologi yang abstrak, yang berakibat pada

rendahnya hasil belajar biologi. PISA (Programme for Internasional Students Assesment) melaporkan bahwa pada kelompok atas, siswa di beberapa negara yang menggunakan strategi-strategi kontrol memiliki skor literasi membaca lebih baik daripada yang menggunakan strategi-strategi memorisasi dan strategi-strategi elaborasi. Hal tersebut terbukti pada hasil survei PISA 2003 pada pengukuran prestasi literasi sains memperlihatkan bahwa Indonesia, Peru, Brasil, Albania, dan Argentina berada pada kelompok lima terbawah. Pada tingkat kemampuan ini, siswa Indonesia dinilai hanya mampu mengingat fakta, istilah, dan hukum-hukum ilmiah serta menggunakannya dalam menarik kesimpulan ilmiah yang sederhana (Hayat & Yusuf, 2010: 326). Pada PISA 2006, capaian sains untuk Indonesia berada pada peringkat ke-50 dari 57 negara dengan skor 393. Pada PISA 2009, menunjukkan skor Indonesia kembali turun menjadi 383 dan menduduki peringkat ke-60 dari 65 negara. Pencapaian siswa Indonesia masih banyak berada pada level kemampuan dasar belum sampai pada level kemampuan yang lebih tinggi. Hasil dari TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) IPA 2007, menyatakan bahwa Indonesia menduduki urutan ke-35 dari 49 negara (Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, 2011). Pelajaran biologi yang terdiri dari konsep-konsep yang konkret dan abstrak, diperlukan kemampuan metakognitif. Kemampuan metakognitif membantu siswa menghubungkan konsep-konsep biologi dan memecahkan suatu masalah berdasarkan konsep tersebut. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan siswa yang memiliki kemampuan metakognitif yang baik, akan dapat belajar dengan baik sehingga berimbas pada hasil belajarnya. Salah satu model pembelajaran yang memperhatikan kemampuan metakognitif serta aktivitas penemuan pada siswa adalah inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah kegiatan penemuan dimana masalah dikemukakan guru kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut

di bawah bimbingan guru secara intensif (Amri, 2010: 89). Sintaks atau tahap inkuiri terbimbing yang meliputi merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, mengolah data, dan menarik kesimpulan menuntut siswa untuk menemukan konsep sendiri. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir sehingga akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa dapat memberdayakan kemampuan metakognitifnya dalam berpikir bagaimana ia belajar agar didapatkan cara dalam proses penemuannya (inkuiri). Model inkuiri terbimbing akan efektif jika dipadu dengan peta konsep, sehingga tampak hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi setelah melakukan kegiatan penemuan (inkuiri). Setiap peta konsep memperlihatkan kaitan-kaitan konsep yang bermakna bagi orang yang menyusunnya. Peta konsep dapat membantu siswa mengorganisasikan konsep ke dalam struktur yang berarti sehingga bermanfaat untuk mengidentifikasi konsep yang sulit dimengerti, memudahkan siswa menyusun dan memahami isi pelajaran serta meningkatkan memori atau ingatan. Siswa akan sadar bagian yang sudah dipahami dan yang belum dipahami dalam belajar sehingga dalam hal ini, siswa memberdayakan kemampuan metakognitifnya. Hal tersebut juga mendukung mengenai kebermaknaan dalam belajar. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Dahar, 2006: 95). Konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa agar terjadi belajar bermakna. Perpaduan antara inkuiri terbimbing dan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi siswa. Bertolak dari latar belakang tersebut, maka dalam rangka meningkatkan kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi siswa perlu dilakukan penelitian berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta Konsep

terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA N 3 Sukoharjo. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan beberapa masalah yang muncul, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif siswa SMA N 3 Sukoharjo? 2. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa SMA N 3 Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep terhadap kemampuan metakognitif siswa SMA N 3 Sukoharjo. 2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep terhadap hasil belajar biologi siswa SMA N 3 Sukoharjo. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut. 1) Bagi Guru Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran biologi. Sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran biologi. Sebagai inovasi pembelajaran biologi. 2) Bagi Calon Guru Sebagai bahan referensi bagi calon guru untuk pengembangan penelitian mengenai hasil belajar biologi siswa.

Sebagai bahan referensi bagi calon guru untuk pengembangan penelitian mengenai kemampuan metakognitif siswa. 3) Bagi Siswa Untuk melatih siswa berinkuiri dalam proses pembelajaran. Untuk melatih siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan metakognitifnya. 4) Sekolah Memberikan masukan atau saran kepada sekolah mengenai pentingnya kemampuan metakognitif dan upaya meningkatkan hasil belajar biologi. 5) Dinas Pendidikan Sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam upaya perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berkualitas sehingga mampu ikut meningkatkan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep terhadap kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo. 2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif dan afektif, namun berpengaruh terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi pada penelitian sejenis mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing, peta konsep, kemampuan metakognitif, dan hasil belajar biologi. 2. Implikasi Praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan menumbuh kembangkan kemampuan metakognitif dan psikomotor pada siswa melalui kegiatan inkuiri terbimbing dan penyusunan peta konsep. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi sekolah sebagai sumber informasi mengenai kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi siswa.

C. Saran 1. Guru a. Guru mata pelajaran biologi diharapkan menerapkan inkuiri terbimbing dengan peta konsep sebagai upaya menumbuhkembangkan kemampuan metakognitif siswa. b. Guru mata pelajaran biologi diharapkan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep agar siswa berlatih membangun konsep sendiri dengan tetap memberikan bimbingan intensif dan konfirmasi pada akhir pembelajaran. c. Guru mata pelajaran biologi diharapkan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep untuk melatihkan keterampilan psikomotor siswa. 2. Peneliti a. Dalam pelaksaan postes perlu memperhatikan validitas internal sejarah, agar tidak mengancam hasil pengujian hipotesis. b. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep dengan instrumen kemampuan metakognitif selain MAI dan desain penelitian yang lain. c. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan disertai alat bantu lain yang melatihkan kemampuan metakognitif siswa. d. Penelitian ini dapat dikembangkan pada mata pelajaran lain, untuk menumbuhkan kemampuan metakognitif siswa pada mata pelajaran lain.