BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) saat ini. Berbagai pengaruh globalisasi dan

dokumen-dokumen yang mirip
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME. Tugas Akhir Pancasila

DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA

DAMPAK GLOBALISASI MEMICU DISINTEGRASI SUATU BANGSA

molekul-molekul agarose. Proses elektroforesis diawali dengan pembuatan gel sebagai medianya yaitu agarose dilarutkan ke dalam TAE 10 X 50 ml yang

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan

MAKALAH. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa. Disusun oleh ; NAMA : SYAHBRANI APRIYANATA NIM :

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA RENDAHNYA RASA NASIONALISME DI KALANGAN PEMUDA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

PENURUNAN RASA CINTA BUDAYA DAN NASIONALISME GENERASI MUDA AKIBAT GLOBALISASI. Dyah Satya Yoga Agustin. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN & GLOBAL PASCA REFORMASI MAKALAH PANCASILA

Peran Pancasila di Era Globalisasi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini. Berbagai pengaruh globalisasi dan informasi dan kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan seakan menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka.. Yang paling menonjol akibat kurangnya rasa nasionalisme bagi generasi muda adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.kewarganegaraan.2005) Menurut pendapat Krisna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang. Internet. Public jurnal. September 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang

makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme yaitu Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita

khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme, akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan

dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng

motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Generasi muda seakan telah meninggalkan ciri khas kebangsaan dan mulai terpengaruh dengan budayabudaya asing yang mulai menunjukkan taji-nya dan sekaligus telah menguasai seluruh aspek kehidupan di negara kita. Nasionalisme merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Kondisi nasionalisme suatu bangsa akan terpancar dari kualitas dan ketangguhan bangsa tersebut dalam menghadapi berbagai ancaman. Dengan nasionalisme yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dielakkan. Dari nasionalisme akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Oleh karena itu perlunya suatu faktor pendorong untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dalam jiwa anak muda yaitu dengan musik. Musik adalah anugerah yang sangat indah dari Tuhan. Hampir semua orang menyukai musik. Dalam berbagai penelitian, musik dikatakan memiliki manfaat yang sangat beragam mulai dari menenangkan jiwa hingga meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Peneliti lainnya mengungkapkan bahwa musik (khususnya musik klasik), dapat melibatkan fungsi analitik dan fungsi kreatif sekaligus dalam otak kiri dan otak kanan manusia. Bagi ibu hamil, irama, melodi dan harmoni yang terkandung dalam musik klasik dikatakan berdampak positif bagi janin. Selain bermanfaat bagi perkembangan pribadi, musik pun memiliki fungsi mulia yang dapat bermanfaat bagi orang lain dalam wujud diplomasi musik. Fungsi ini sangat

dimungkinkan karena musik merupakan bahasa universal yang dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia ini. Diplomasi musik memuat misi yang tidak kalah penting dengan diplomasi konvensional yang dilakukan oleh para diplomat. Diplomasi musik juga mengandung keindahan tersendiri karena ia mampu berdialog dengan siapapun dalam rangka mencairkan perselisihan dan bahkan mempersatukan hati dan pikiran. Maka tidaklah mengherankan apabila diplomasi musik semakin sering ditampilkan sebagai bagian dari diplomasi publik. Diplomasi berbicara mengenai aktivitas komunikasi antar komunitas internasional. Dalam konteks ini, diplomasi musik banyak ditampilkan dalam rangka memperkenalkan identitas sebuah negara. Implementasi diplomasi musik dalam konteks ini dapat kita saksikan dalam pagelaran musik tradisional/nasional pada pentas internasional. Tidak hanya berbicara mengenai aktivitas komunikasi antar negara, diplomasi juga berbicara mengenai kemampuan suatu negara untuk mencapai kesepakatan dengan negara lain dalam segala kondisi termasuk dalam kondisi yang sulit atau tidak memungkinkan. Dalam konteks inilah musik berperan sebagai bahasa universal yang diharapkan dapat mencairkan kebekuan antar komunitas internasional yang tengah berselisih. Diplomasi musik dalam konteks ini lebih diposisikan sebagai salah satu instrumen resolusi konflik. Beberapa musisi Indonesia pun ikut menyuarakan sikap nasionalisme mereka kedalam musik. Tentu, bukan sekadar gagah-gagahan. Sikap mereka adalah wujud kepedulian sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa ini. Ernest sang guitarist band Coklat mengatakan bahwa mereka menuangkan rasa nasionalisme melalui lagu, sejak membawakan lagu Bendera karya Eross Chandra, memang

lekat dengan imej band nasionalis. Mereka kerap membawakan lagu-lagu bernuansa patriotisme, seperti Suara Kemenangan yang termuat dalam album terbaru mereka, Panca Indera. Edwin lead guitar dari band Coklat pun bertutur bahwa mereka berani bergaya nasionalis karena mereka musisi yang hanya bisa mengungkapkan rasa nasionalisme itu lewat lagu. Sejauh ini, mereka pikir cukup berhasil mengusung itu. Terbukti setiap kita manggung, banyak orang yang nonton membawa bendera Merah Putih. Jadi menurut Edwin, kalau mau membangkitkan rasa nasionalisme, kenapa tidak melalui lagu saja. Dan itu memang harus dimulai dari anak mudanya Sementara itu, Dwiki Dharmawan pernah mengungkapkan sebagai musisi, selama ini selalu berusaha memberikan karya terbaik untuk Ibu Pertiwi. Sebab, sebagai seorang putra bangsa, dia merasa terpanggil untuk mempersembahkan karya seni musik yang membanggakan bangsanya di mata dunia. Menurut suami penyanyi Ita Purnamasari ini, untuk mengembalikan citra bangsa yang terpuruk, masyarakat Indonesia harus menggalakkan semangat nasionalisme mereka. Ia mengatakan, akhir-akhir ini ada kecenderungan semangat nasionalisme terutama di kalangan generasi muda makin merosot karena perkembangan zaman. Menurut dia, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan semangat nasionalisme genarasi muda di antaranya dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dalam berbagai acara dan kesempatan. Di tengah derasnya arus globalisasi, westernisasi, dan industrialisasi, boleh jadi meniupkan kembali napas nasionalisme yang tengah tersengal melalui bahasa

musik, salah satu cara terbaik. Meski tidak mudah, beberapa musisi kerap menyuarakan persoalan nasionalisme, cinta Tanah Air, ataupun rasa kebangsaan dalam karya-karya mereka. Mewujudkan semangat nasionalisme tidak harus dengan berjuang melawan penjajah hingga titik darah penghabisan tetapi bisa dengan berkarya sebaik mungkin di bidang-bidang yang kita kuasai. 1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat konser musik yang dapat mengangkat rasa nasionalisme khususnya untuk generasi muda. 2. Bagaimana system promotion dan branding dalam konser musik. 1.3 Tujuan Perancangan Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Tugas Akhir yaitu sebagai berikut : 1. Menambah wawasan dalam bidang Desain Grafis sebelum memasuki tahap dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Memahami dan mempelajari sistem kerja profesional dalam lingkup Desain Grafis. 3. Untuk mengetahui bagaimana membuat suatu sistem promosi dalam bentuk visual untuk suatu konser musik berskala nasional. 1.4 Metode Perancangan Penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang dilaksanakan pada masalah yang diselidiki yang sedang berlangsung di lapangan yang bersifat nyata. Untuk mendapatkan semua data-data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti diantaranya : 1. Menurut Kusmadi Endar Sugiarto observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung di objek penelitian (2000:24). 2. Menurut Kusmadi Endar Sugiarto wawancara adalah pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan tanya jawab kepada narasumber (2000:24). 3. Menurut Kusmadi Endar Sugiarto studi pustaka adalah mempelajari dan membandingkan literatur yang berhubungan dengan penelitian (2000:24).