Praktikum IV Biologi Laut

dokumen-dokumen yang mirip
Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Prodi S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 5

Petrus Lapu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon.

ANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG. Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi

BAB I PENDAHULUAN. panjang pantai sekitar km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah

Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

JENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus (uniselular

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dawson (1946) dalam Soegiarto, dkk,(1978), secara umum

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Kerangka Pemikiran 2 TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kappaphycus alvarezii

Struktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(2), Mei-Agustus 2014 ISSN:

PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN

I. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang

BAB II KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ALGA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian belajar menurut (W. Gulo, 2002, hal.23) adalah suatu proses yang

2. TINJAUAN PUSTAKA. akar sejati. Tubuhnya menyerupai batang yang disebut dengan thallus dan

KATA PENGANTAR BAB I. PENDAHULUAN

DISTRIBUSI MAKROALGAE DI WILAYAH INTERTIDAL PANTAI KRAKAL, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

2. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biologi, Morfologi, dan Habitat Rumput Laut. Rumput laut (seaweed) merupakan alga (ganggang) multiseluler

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar dari luas daratan, oleh karena itu dikenal sebagai negara maritim. Total

STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

2. TINJAUAN PUSTAKA. Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki akar,

Pertumbuhan Rumput Laut

2. TINJAUAN PUSTAKA. batu, dan benda keras lainnya (Anggadierdja et al., 2006). Bentuk thallus pada

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT

STUDI POPULASI ALGA LAUT MAKROBENTIK DI PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO

I. PENDAHULUAN. internasional. Menurut Aslan (1991), ciri-ciri umum genus Eucheuma yaitu : bentuk

ECOTROPHIC 4 (2) : ISSN:

EFEK TEMPERATUR TERHADAP PERTUMBUHAN Gracilaria verrucosa

JurnalIlmiahPlatax Vol. 3:(1),Januari 2015 ISSN:

PANDUAN PRAKTIKUM CHRYSOPHYTA MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE

IDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis

Bab II Tinjauan Pustaka A. Definisi dan Biologi Rumput Laut

IDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN PANTAI PULAU DOFAMUEL SIDANGOLI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA KEDALAMAN PENANAMAN YANG BERBEDA

Sf. Eko Yulianto, S. Si. Edisi : Protista. Kelas X. Disusun oleh : Protista. PanduanBelajar Siswa

107

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali di terjemahkan seaweed bukan sea grass yang sering di sebut dengan

I. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan

TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau.

Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis

KANDUNGAN KLOROFIL, FIKOERITRIN DAN KARAGINAN PADA RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum YANG DITANAM PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biologi Rumput Laut Klasifikasi Rumput Laut

KERAGAMAN MORFOLOGI POPULASI RUMPUT LAUT Gracilaria damaecornis DI PANTAI PARIMPI KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGAE DI KAWASAN PESISIR PANTAI CIGEBANG KECAMATAN CIDAUN, CIANJUR, JAWA BARAT. Disusun oleh : VENNY ULYA BUNGA

DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG BIODIVERSITY OF ALGAE AT BATUPUTIH TOURISM PARK, BITUNG DISTRICT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ganggang Mikro

Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT

IDENTIFIKASI JENIS RUMPUT LAUT DARI PERAIRAN PULO MERAK CILEGON BANTEN (Identification of Seaweeds from Pulo Merak Waters Cilegon Banten)

KEANEKARAGAMAN RHODOPHYCEAE DI PANTAI SUNDAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI ALGAE

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia.

THE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE

SEBARAN DAN KERAGAMAN KOMUNITAS MAKRO ALGAE DI PERAIRAN TELUK AMBON DISTRIBUTIONAND DIVERSITY OF MACRO ALGAE COMMUNITIES IN THE AMBON BAY

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Asal Usul Pantai Sindangkerta Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Ganggang Merah (Rhodophyta)

II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan genera terbesar dari Famili Sargassaceae. Klasifikasi Sargassum sp.

BAB I PENDAHULUAN. cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

Inventarisasi dan Identifikasi makroalga di Perairan Pulau Untung Jawa

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Berbagai bentuk thallus rumput Gambar 2. Morfologi rumput laut Gambar 3. Bagian-bagian rumput laut 1...

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

I. PENDAHULUAN. adalah alga cokelat yang kaya akan komponen bioaktif. Selama beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang

Alginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods

Struktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau

KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN LAUT DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU RIDHO KURNIAWAN

STUDI KOMUNITAS RUMPUT LAUT PADA BERBAGAI SUBSTRAT DI PERAIRAN PANTAI PERMISAN KABUPATEN CILACAP

STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU HARUKU, KABUPATEN MALUKU TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA. Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut

BAB I PENDAHULUAN. tingkat genetika (Saptasari, 2007). Indonesia merupakan negara dengan

I. PENDAHULUAN. alam. Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah pantai terpanjang dan

Kapasitas Penyerapan dan Penyimpanan Air pada Berbagai Ukuran Potongan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Bahan Pupuk Organik

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1

Oseana, Volume XXXII, Nomor 4, Tahun 2007 : ISSN

Transkripsi:

Praktikum IV Biologi Laut

Rumput laut (seaweed), alga, ganggang dan lamun (seagrass) adalah tumbuhan yang memiliki perbedaan. Makroalga, rumput laut, dikenal sebagai tumbuhan thallus (Thallophyta), karena organ-organ berupa akar, batang dan daunnya belum terdiferensiasi dengan jelas (belum sejati). Thallus makroalga umumnya terdiri atas: Blade (memiliki bentuk seperti daun) Stipe (bagian thallus yang menyerupai batang) Holdfast ( bagian thallus yang menyerupai akar) Ilmu yang mempelajari alga : Algologi atau Fikologi

Holdfast merupakan bagian dasar dari rumput laut yang berfungsi untuk menempel pada substrat. Penyerapan unsur hara dan mineral dilakukan secara difusi, langsung dari air laut oleh seluruh bagian thallus makroalga.

PENGELOMPOKKAN TUMBUHAN Empat divisi utama tumbuh tumbuhan Dunia tumbuh tumbuhan dibagi menjadi 4 (empat) divisi utama : 1) Thallophyta 2) Spermatophyta 3) Bryophyta 4) Pteridophyta } Khusus } Thallophyta & spermatophyta merupakan tumbuhan yang juga ditemukan di laut tumbuh tumbuhan darat Thallophyta berarti tumbuhan yang bertalus, berasal dari kata phyta (tumbuhan) dan thallus (batang). Thallophyta dikenali dari warna warna pigmen kromatofor yang menyerap cahaya matahari untuk fotosintesis.

Di dalam tubuh alga terdapat zat warna (pigmen), yaitu : - fikosianin : warna biru - klorofil : warna hijau - fikosantin : warna pirang/ coklat - fikoeritrin : warna merah - karoten : warna keemasan - xantofil : warna kuning

PEMBAGIAN THALLOPHYTA Lima kelas utama thallophyta Warna warna pigmen kromatofor ini ditemukan khas dan spesifik pada spesies spesies thallophyta, sehingga pembagian kelas dari divisi thallophyta mengikuti pigmen warna yang dimiliki. Kelas dari thallophyta berdasarkan warna pigmen adalah : 1) Myxophyceae (Alga hijau biru) 2) Chrysophyceae (Alga hijau kuning, termasuk diatom) 3) Chlorophyceae (Alga hijau) 4) Phaeophyceae (Alga coklat) 5) Rhodophyceae (Alga merah) Chlorophyceae, phaeophyceae, rhodophyceae dan sebagian kecil myxophyceae adalah tumbuhan melekat. Sedangkan chrysophyceae bersifat mengapung (planktonik) } } Sebagian besar uniseluler, mikroskopik Eukariotik, sebagian besar multiseluler, makroskopik Macrophyta, dikenal dengan sebutan rumput laut atau ganggang laut (seaweed)

Reproduksi makroalga umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Reproduksi secara seksual : cara isogami (melibatkan dua gamet yang sama), pembentukan reseptakel (badan yang mengandung alat pembiakan), oogami, anisogami Reproduksi secara aseksual : dengan zoospora yang memiliki 4 bulu cambuk, spora yang tidak memiliki bulu cambuk, monospora dengan gerakan ameboid.

Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi; a. Epilitik ( hidup diatas batu) b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir) c. Epipitik ( melekat pada tanaman ) d. Epizoik ( melekat pada hewan).

Faktor ekologi merupakan hal penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan makroalga. Suhu optimal di daerah tropis pada 15 o C 30 o C Suhu tinggi: rusaknya enzim dan hancurnya mekanisme biokimiawi dalam talus makroalgae Suhu rendah: aktivitas biokimia berhenti Intensitas cahaya cahaya sangat penting untuk fotosintesis, dan makroalga akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu sesuai dengan pigmen fotosintesis yang dimilikinya. Salinitas 30o/oo 32o/oo (Makroalgae yang bersifat Eurihalin dan stenohalin).

Arus dan tipe substrat Substrat pasir: Memiliki rhizoid dan hodlfast dalam Substrat keras: Holdfast berbentuk bercabang cabang atau cakram. Kedalaman makroalga hidup di daerah litoral dan sublitoral dimana penetrasi cahaya matahari dapat mencapai kedalaman hingga 200m, namun sebagian besar dijumpai pada kedalaman 0 30 meter. [alga hijau (0-5 m), alga merah dan coklat (0-15 m)] ph yang baik untuk pertumbuhan berkisar antara 6,3 10 Faktor biotik dan nutrisi (C, H, O)

JENIS GANGGANG LAUT Ganggang hijau, coklat dan merah Ganggang Laut Pigmen Warna Bentuk Umum Genus di Indonesia Ganggang hijau Klorofil-a, klorofil- Filamen seperti Caulerpa, Ulva, b dan sedikit benang (tanpa Valonia, Dictyosphaera, karotenoid maupun dengan Halimeda, sekat), lembaran Caetomorpha, Codium, Udotea, Tydemania, Bernetella, Burgesenia, Neomeris Ganggang coklat Klorofil, santofil, Bercabang Cystoseira, karoten dan berbentuk benang Dictyopteris, Dictyota, fukosantin halus, bentuk rantai, Hormophysa, tangkai pendek, Hydroclathrus, Padina, thallus lebar, Sargassum, Turbinaria bercabang banyak, ukuran raksasa

JENIS GANGGANG LAUT Ganggang hijau, coklat dan merah Ganggang Laut Pigmen Warna Bentuk Umum Genus di Indonesia Ganggang merah Klorofil, santofil, karoten dan fikoeritrin. Terkadang terdapat pula fikosianin Ukuran lebih kecil namun jumlah lebih banyak daripada alga coklat, benang bercabang, daun lebar atau menyempit. Sebagian ganggang ini tidak berwarna merah, melainkan hijau kecoklatan, misalnya E. Acanthpora, Actinotricia, Amansia, Amphiroa, Chondrococcus, Corallina, Euchema, Galaxaura, Gelidiella, Gigartina, Gracillaria, Halymenia, Hypnea, Laurencia, Rhodymenia, Titanophora, Porphyra alvarezii (= Kappaphycus alvarezii)

Brown Algae Red Algae Green Algae Sargassum cristaefolium Eucheuma spinosum Gelidium purpurascens Codium decorticatum Turbinaria conoides Eucheuma edule Gracillaria verrucosa Caulerpa lentilifera Sargassum Polycystum Eucheuma cottonii

Sargassum sp.

Eucheuma sp. Ulva lactula Boergesenia forbessii

Halimeda sp. Padina sp. Acanthophora muscoides

Turbinaria sp. Gracillaria sp. Codium sp.

Caulerpa numularia Caulerpa recemosa Caulerpa taxifolia

Suhu dan kondisi fisik lingkungan menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap distribusi dan penyebaran makroalga diseluruh dunia. Alga yang mempunyai kisaran toleransi yang besar terhadap perubahan temperatur (eurithermal) akan tersebar lebih luas jika dibandingkan dengan alga yang memiliki kisaran toleransi sempit (stenothermal). Luning (1990) membagi daerah penyebaran makroalga menjadi 7 kelompok utama, sedangkan Ekman (1953) dan Briggs (1974) membagi daerah tropis menjadi 4 wilayah bersdasarkan letak geografisnya.

Alga dapat dimanfaatkan sebagai produk komersil yang memiliki nilai yang sangat tinggi. beberapa alga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku agar-agar misalnya Euchema, Rhodymenic, dan Gracilaria Untuk bahan industri misalnya Laminaria mengandung asam alginat sebagai bahan pengelmusi zat, pembuatan cat, obat-obatan, dan kosmetik. Perangkap karbon Bahan makanan, lalapan

Atmadja, W. S, Kadi, A., Sulistijo dan Rachmaniar, 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PusLitBang Oseanologi LIPI,Jakarta Afrianto, E dan Liviawati, E., 1993. Budidaya Rumput Laut dan Cara Pengolahannya. Penerbit Bhratara, Jakarta. Aslan, L. M. 1991. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta. Bold, 1978. Introduction To The Algae, Structure and Reproduction. New Delhi : Prentice Hall Of India. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT Gramedia.

Silahkan kembali ke meja masing-masing