KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanju

-2- No.1927, 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan N

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); MEMUTUSKAN: Menetap

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

REALISASI SEMENTARA APBNP

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Frequently Asked Questions (FAQ)

I. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN

ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

Frequently Asked Questions (FAQ)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN. Kebijakan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL. Novotel, Bogor, 06 September 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

AMNESTI PAJAK A. Pengertian Umum

2013, No makro yang disertai dengan perubahan kebijakan fiskal yang berdampak cukup signifikan terhadap besaran APBN Tahun Anggaran 2013 sehingg

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

No. 18/4/DPTP Jakarta, 28 Maret 2016 SURAT EDARAN

BAB 6 Kebijakan Fiskal

DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

2017, No melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membentuk Undang-Undang tent

Mandatory Spending, SAL dan Kelebihan Pembiayaan (overfinancing) APBN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

BUKU I RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017 REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KEGIATAN MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA. nasional.kontan.co.id

No koma dua persen). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan meningkatkan kredibilitas kebijakan fiskal, menjaga stabilitas ekonomi ma

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

Perekonomian Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

faktor yang dimiliki masing-masing negara, antara lain sistem ekonomi, kualitas birokrasi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Sehubungan dengan lemahnya perekonomian global, kinerja perekonomian domestik 2015 diharapkan dapat tetap terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi p

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 2014 A PB D L A P O R A N A N A L I S I S REALISASI APBD

REALISASI BELANJA NEGARA SEMESTER I TAHUN 2012

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN ARAH KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIKD)

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

RUANG FISKAL DALAM APBN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

Peranan Sektor Migas sebagai Sumber Pendapatan APBN dan APBD. Disampaikan pada Diskusi Publik IESR Jakarta, 23 September 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. KETERANGAN PERS Pokok-Pokok UU APBN-P 2016 dan Pengampunan Pajak

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)

ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA NEGARA DIANA MA RIFAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI SAL DALAM RAPBN I. Data SAL

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara Hukum. Kalimat ini

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2009, No berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional; c. bahwa s

Daftar Tabel Data Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan

DEFINISI DAN SINGKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (KSAP)

PERKEMBANGAN EKONOMI DAN ARAH KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2017

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang akan melaju secara lebih mandiri

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS

Transkripsi:

KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI 1

DASAR HUKUM Pasal 15 ayat (2) dan (3) UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN Tahun 2016 (1) Ketentuan mengenai penyaluran anggaran TKD dan DD diatur sebagai berikut: a. penyaluran anggaran TKD dan DD dapat dilakukan dalam bentuk tunai dan nontunai; b. bagi daerah yang memiliki uang kas dan/atau simpanan di bank dalam jumlah tidak wajar, dilakukan konversi penyaluran DBH dan/atau DAU dalam bentuk nontunai; c. penyaluran DAK Fisik dilakukan berdasarkan kinerja penyerapan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyaluran anggaran TKD dan DD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. PMK Nomor 235/PMK.07/2015 tentang Konversi Penyaluran DBH dan/ atau DAU Dalam Bentuk Nontunai. Perdirjen Perimbangan Keuangan Nomor 3/PK/2016 tentang Perubahan atas Perdirjen Perimbangan Keuangan Nomor 1/PK/2016 tentang Tata Cara Penundaan Penyaluran DBH dan /Atau DAU Bagi Daerah Yang Tidak Menyampaikan Data Perkiraan Belanja Operasi dan Belanja Modal Bulanan, Laporan Posisi Kas Bulanan, dan Ringkasan Realisasi APBD Bulanan. 2

LATAR BELAKANG Dana Transfer ke Daerah dan dana Desa (TKD dan DD) terus meningkat, posisi terakhir dalam APBN 2016 mencapai Rp770,2 triliun, atau naik 14% dari tahun 2015 Rp664,6 triliun. SILPA mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, jika pada tahun 2010 mencapai Rp56,6 triliun (13,3% dari total belanja daerah), maka pada tahun 2014 menjadi Rp124,5 triliun (16,3% dari total belanja daerah). Simpanan Pemda di perbankan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, jika di tahun 2013 mencapai Rp92,4 triliun, naik menjadi Rp113,1 triliun di tahun 2014. Namun demikian, posisi s.d. bulan Desember 2015 menjadi Rp99,68 triliun, menurun sebesar Rp147,66 triliun dari bulan sebelumnya November Rp247,36 triliun. 3

PENGERTIAN, BENTUK, DAN TUJUAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN /ATAU DBH DALAM BENTUK NONTUNAI Uang kas dan/atau simpanan di bank dalam jumlah tidak wajar, yaitu daerah yang mempunyai posisi kas dan/simpanan pada periode tertentu melebihi perkiraan kebutuhan belanja operasi dan belanja modal 3 (tiga) bulan berikutnya dan besarannya diatas rata-rata nasional. Tujuan Kebijakan Konversi Penyaluran DBH dan/atau DAU dalam bentuk Nontunai : 1. Mendorong pengelolaan APBD yang sehat, efisien, dan efektif; 2. Mendorong penyerapan APBD yang optimal dan tepat waktu; 3. Mengurangi uang kas dan/atau simpanan pemerintah daerah di bank dalam jumlah tidak wajar. Konversi Penyaluran DBH dan/atau DAU dalam bentuk Nontunai dilakukan melalui Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) / Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S). DBH yang dikonversi meliputi : DBH PBB Migas, DBh PPh Perorangan, DBH SDA Minyak Bumi, DBH SDA Gas Bumi, dan DBH SDA Mineral dan Batu Bara Jangka waktu SBN ditetapkan selama 3 bulan dengan tingkat yield 50% dari tingkat suku bunga penempatan kas Pemerintah Pusat di Bank Indonesia. (65% dari BI Rate) 4

KETENTUAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ATAU DAU DALAM BENTUK NONTUNAI MEKANISME KONVERSI DAN SETELMEN Konversi penyaluran DBH dilakukan pada akhir Triwulan I (Bulan Maret) dan akhir Triwulan II (Bulan Juni), sedangkan konversi penyaluran DAU dilakukan pada awal Triwulan II (Tgl.1 April) dan awal Triwulan III (Tgl. 1 Juli). Setelmen untuk penerbitan SBN dilakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan penyaluran DBH dan/atau DAU, yang teknis pelaksanaannya mengikuti aturan/ketentuan yang berlaku di Bank Indonesia. PELUNASAN SBN Pada saat jatuh tempo: 1. Pelunasan secara tunai 2. Penerbitan SBN seri baru Sebelum jatuh tempo (early redemption), pelunasan hanya dapat dilakukan secara tunai. PENGUMUMAN SETELMEN Konversi penyaluran DBH dan/atau DAU dalam bentuk SBN diumumkan kepada publik pada tanggal setelmen. Pengumuman Setelmen paling kurang memuat: 1. Jenis SBN; 2. Seri SBN; 3. Nilai nominal SBN; 4. Jangka waktu; dan 5. Tanggal setelmen. KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH Pemerintah daerah menyampaikan data: 1. Perkiraan Belanja Operasi dan Belanja Modal Bulanan; 2. Laporan Posisi Kas Bulanan; 3. Ringkasan Realisasi APBD Bulanan. Pemerintah daerah membuka Sub Registry (Rekening untuk penampungan SBN ) pada Lembaga Kustodian). 5

KEWAJIBAN DAERAH TERKAIT PELAKSANAAN KONVERSI (1) Dalam rangka pelaksanaan konversi DBH dan/atau DAU dalam bentuk Nontunai setiap pemerintah daerah wajib menyampaikan data: - Perkiraan belanja operasi dan belanja modal 3 (tiga) bulanan - Laporan posisi kas bulanan - Ringkasan realisasi APBD bulanan Data disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir. Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian data, akan dilakukan penundaan penyaluran DBH atau DAU setinggi-tingginya 50%. Penentuan besaran persentase penundaan DBH dan/atau DAU berdasarkan klaster kemampuan keuangan daerah, dan berjenjang sebagai berikut: No Klaster Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) Tidak Menyampaikan Data Bulan Januari Tidak Menyampaikan Data Bulan Februari 1 Rendah 5,0% 7,5% 2 Sedang 7,5% 10,0% 3 Tinggi 10,0% 12,5% Catatan: Persentase akan ditingkatkan setiap bulannya sampai mencapai batas tertinggi 50%. Penentuan besaran persentase penundaan DBH dan/atau DAU dimaksud diperkirakan tidak mempengaruhi pelayanan publik dan operasional pemerintah daerah. Selanjutnya penundaan akan dicabut dan akan dicairkan apabila daerah telah menyampaikan data yang dimaksud.

KEWAJIBAN DAERAH TERKAIT PELAKSANAAN KONVERSI (2) Dalam rangka pelaksanaan Konversi, daerah wajib membuka dan menyampaikan rekening SBN pada Sub Registry di Bank/Lembaga Kustodian. Bank Kustodian di Indonesia adalah bank umum yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (OJK) sebagai Kustodian Sub-Registry adalah Bank dan lembaga yang melakukan kegiatan Kustodian yang memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Bank Indonesia melakukan fungsi Penatausahaan Surat Berharga untuk kepentingan nasabah. Daftar Sub-Registry : No Nama Bank Sub Registry (SR) 1 PT Bank BRI (Persero), Tbk BRI SR 2 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Mandiri SR 3 PT Bank BNI (Persero), Tbk BNI SR 4 PT. Bank Danamon Tbk Danamon SR 5 PT. Bank Permata, Tbk Permata SR 6 PT. Bank Central Asia, Tbk BCA SR 7 PT Maybank International (d/h. PT Bank Bank Maybank SR International Indonesia) 8 PT Bank Panin Panin SR 9 PT Bank CIMB Niaga CIMB Niaga SR No Nama Bank Sub Registry (SR) 10 Citibank Citibank SR 11 Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC) HSBC SR 12 PT Bank DBS Indonesia DBS SR 13 Standard Chartered Standard Chartered SR 14 Deutsche Bank Deutsche SR 15 PT Bank Mega Mega SR 16 Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI SR 17 Bank Indonesia Bank Indonesia

ARAH KEBIJAKAN FISKAL KE DEPAN 8

ARAH KEBIJAKAN FISKAL JANGKA MENENGAH 2017 2020 2017 Jangka Menengah 2018 2020 Defisit Anggaran Defisit Anggaran dikendalikan pada kisaran 2,3-2,6% PDB. kebijakan fiskal ekspansi dalam rangka memberikan stimulus bagi perekonomian Defisit Anggaran dikendalikan pada kisaran 1,5-2,5% PDB. Keseimbangan primer menuju positif dalam jangka menengah. Melanjutkan kebijakan fiskal ekspansi dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal. Pembiayaan Anggaran Mendukung pembangunan infrastruktur PMN dan BLU manajemen aset Mendukung program sejuta rumah BLU PPDPP Menyediakan pembiayaan untuk BPJS melalui PMN Rasio utang pemerintah dijaga pada batas aman pada kisaran 27 28% PDB; Optimalisasi potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri. Memilih sumber utang yang lebih sesuai dengan kebutuhan, dengan biaya yang minimal dan risiko terkendali. 9

ARAH KEBIJAKAN FISKAL JANGKA MENENGAH 2017 2020 2017 Jangka Menengah 2018-2010 Pendapatan Negara Tax ratio (definisi luas) diarahkan mencapai 11% PDB; Memperluas Tax base; Meningkatkan kepatuhan WP melalui law enforcement Optimalisasi sumber PNBP lainnya (SDA Nonmigas dan Laba BUMN). Tax ratio (definisi luas) diarahkan mencapai 11-12% PDB; Kebijakan perpajakan untuk mengendalikan konsumsi dan barang yang bersifat eksternalitas negatif. menyempurkan administrasi pengelolaan PNBP berbasis IT Belanja Negara 1. Mendukung pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, terutama di daerah perbatasan 2. Melanjutkan efisiensi belanja operasional dan modal non infrastruktur di K/L 3. Pengalokasian subsidi yang tepat sasaran 4. Transfer ke Daerah dan Dana Desa kenaikannya lebih besar dari kenaikan Belanja K/L 5. Pengalokasian DAK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah 6. Meningkatkan alokasi Dana Desa mencapai 10% dari dan di luar Transfer ke Daerah. Alokasi belanja negara pada kisaran 13,8 15,4% PDB. Mendukung pendanaan penyelenggaraan pemerintahan dan program-program prioritas nasional (infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hankam, dll). Mempertahankan kebijakan subsidi yang tepat sasaran. Mengarahkan DAK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang sejalan dengan prioritas nasional. 10

POSTUR TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2015 DAN TA 2016 (dalam triliun rupiah) POSTUR 2015 APBN 2015 APBNP 2015 POSTUR 2016 RAPBN 2016 APBN 2016 SELISIH Transfer ke Daerah 637,9 643,8 Transfer ke Daerah 735,2 723,2 (12,0) I. Dana Perimbangan 516,4 521,7 I. Dana Perimbangan 710,7 700,4 (10,3) A. Dana Transfer Umum 495,5 491,5 (4,0) A. Dana Bagi Hasil 127,6 110,0 1. Dana Bagi Hasil 107,2 106,1 (1,1) 1. Pajak 50,5 54,2 a. Pajak 51,7 51,5 (0,205) 2. Sumber Daya Alam 77,1 55,8 b. Sumber Daya Alam 55,5 54,6 (0,915) B. Dana Alokasi Umum 352,8 352,8 2. Dana Alokasi Umum 388,2 385,4 (2,8) B. Dana Transfer Khusus 215,2 208,9 (6,3) C. Dana Alokasi Khusus 35,8 58,8 a. DAK Fisik 91,7 85,4 (6,3) II. Dana Transfer Lainnya 104,4 104,4 b. DAK Non Fisik 123,4 123,5 - II. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 - III. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY 19,4 17,7 (1,6) III. Dana Otonomi Khusus 16,6 17,1 A. Dana Otonomi Khusus 18,9 17,2 (1,6) IV. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 B. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 - Dana Desa 9,0 20,7 Dana Desa 46,9 46,9 - JUMLAH 647,0 664,6 JUMLAH 782,2 770,1 (12,0) 11

Proporsi DAU TA 2016 terhadap Total Transfer ke Daerah dan Dana Desa masih yang terbesar di semua daerah... Proporsi DAU terhadap Total TKDD masih yang paling besar dibanding dengan jenis transfer lainnya. Selain DAU, untuk Kalimantan peran DBH SDA terdapat total Transfer ke Daerah cukup signifikan terhadap total TKDDnya mencapai 29,7%. WILAYAH DBH SDA DBH PAJAK DAU DID DANA DESA DAK FISIK DAK NON FISIK OTSUS TAMBAHAN INFRA Triliun rupiah DK YOGYAKART A JUMLAH Sumatera 13,451 12,317 103,451 1,193 14,093 22,781 30,744 7,707,, 205,737 Jawa 4,418 26,852 120,549 2,097 14,619 16,127 57,979,, 0,547 243,188 Bali Nusa Tenggara 0,993 1,381 28,01 0,425 2,943 6,769 7,859,,, 48,38 Kalimantan 27,451 5,18 37,036 0,24 4,103 10,112 8,427,,, 92,549 Sulawesi 1,419 1,946 52,331 0,69 5,356 15,643 11,814,,, 89,198 Maluku 0,327,502 13,602 0,231 1,408 4,077 1,838,,, 21,985 12 Papua 6,471 2,059 30,382 0,126 4,46 9,944 1,799 7,707 1,8, 64,747