RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L) TERHADAP BERBAGAI JENIS MULSA UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA KONSEP PERTUMBUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Givo Alzeri 1, Sampurno 2, Murniati 2 Departement of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 4, No.2: , Oktober 2015

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

UJI BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK CAIR Azolla pinnata PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN AWAL

III. BAHAN DAN METODE

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL SEMANGKA TANPA BIJI (Citrullus vulgaris Schrad) TERHADAP BEBERAPA JENIS MULSA

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP EFEKTIFITAS APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) DI TANAH REGOSOL

PENGARUH FORMULASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI TANAH ULTISOL

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2016 ISBN:

III. METODE PENELITIAN

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

PENGARUH LIMBAH BIOETANOL JAGUNG

PERTUMBUHAN DANHASILTANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) PADA BEBERAPA TARAF DOSIS KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pemberiaan kapur dolomit dan EM 4, serta adanya kontrol yaitu

Diajukan Oleh: ELIN TIARA HAYU STYANING TYAS A

Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Melalui Penerapan Sistem Pengolahan Tanah dan Pemberian Mulsa pada Lahan Kering

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ElaeisguineensisJacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

III. BAHAN DAN METODE

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

I. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 4 METODE PENELITIAN

PENGARUH LAMA PENGGUNAAN MULSA DAN PUPUK KANDANG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS POTRE KONENG

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PEMANFAATAN KOMPOS SOLID DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) PADA ULTISOL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DENGAN BEBERAPA PENGATURAN WAKTU TANAM KACANG TANAH PADA SISTEM TUMPANGSARI

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L) TERHADAP BERBAGAI JENIS MULSA UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA KONSEP PERTUMBUHAN Sri Wulandari, Wan Syafii dan Mahendra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293 ABSTRACT Research has been carried out in the Laboratory of Biology Teacher Training and Education Faculty of University of Riau from April to August 2013. The goal of this research is to determine the best type of mulch to trigger the vegetative growth of sweet corn (Zea mays L. var. saccharata) and produce module on the concept of development and growth concept for high school students. This research used experimental methods with randomized block design (CRD) with 5 treatments and 3 replications so that there are 15 experimental units. Treatment are A 0 = without mulch, A 1 = mulch reeds, A 2 = mulch palm empty fruit bunches, A 3 = mulch black plastic, A 4 = white plastic bag. Biological parameters measured were plant height, stem diameter, fresh weight and dry weight. Physic-chemical parameters are soil temperature, soil moisture, and soil ph. The data were analyzed by ANOVA and tested further by DMRT at 5% level. The results showed that the use of mulch influence on stem diameter and dry weight of sweet corn plants, but not in the height and wet weight of the plant. The use of oil palm empty fruit bunches mulch gave best result on the parameter plant height (86,54 cm), stem diameter (1,80 cm), fresh weight (191,7 g) and sweet corn plant dry weight (43,33 g ). The results of this research can be developed into module on the concept of plant growth for high school students with the title of Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung. Keywords: Corn, Dry weight, Mulch, Module, Plant height, Stem diameter, Vegetative growth, Wet weight PENDAHULUAN Pertumbuhan tanaman Jagung mengalami beberapa kendala, baik itu kendala biotik mapun kendala abiotik. Kendala biotik antara lain yaitu kehadiran gulma dan kendala abiotik antara lain cahaya, suhu, kelembaban dan ketersediaan hara. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi salah satunya dengan penggunaan mulsa. Umboh (2002) menyatakan bahwa mulsa adalah bahan atau material yang sengaja dihamparkan di permukaan tanah atau lahan pertanian. Selanjutnya Lakitan (1995) menambahkan bahwa mulsa berfungsi untuk mengurangi evaporasi, menurunkan suhu tanah, menahan erosi permukaan tanah menambah sumber hara tanah dan menekan pertumbuhan gulma. Mulsa yang digunakan dapat berupa mulsa anorganik dan mulsa organik. Mulsa anorganik adalah mulsa yang berasal bahan-bahan batuan maupun sintetis yang sukar terurai. Sedangkan mulsa organik adalah mulsa yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang mudah terurai (Darmawijaya dkk dalam Syawal dan Riry, 2011). Pertumbuhan Jagung dan lingkungan berkaitan erat dengan

20 Jurnal Biogenesis, Vol. 11, Nomor 1, Juli 2014 konsep biologi yang diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Atas khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dengan Kompetensi Inti (KI) Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. dan Kompetensi Dasar (KD) Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis mulsa yang lebih baik untuk memicu pertumbuhan vegetatif tanaman jagung manis (Zea mays L. var. saccharata) dan menghasilkan modul pada konsep pertumbuhan bagi siswa SMA. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Laboratorium Alam Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Jl. Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru pada bulan Mei Juli 2013. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman alang-alang, tandan kosong kelapa sawit, plastik hitam, karung, benih jagung dan terpal. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, soil tester, timbangan, oven, termometer, meteran dan alat tulis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit percobaan. Perlakuannya adalah: A 0 = Tanpa penggunaan mulsa, A 1 = Penggunaan mulsa alang-alang, A 2 = Penggunaan mulsa tandan kosong kelapa sawit, A 3 = Penggunaan mulsa plastik hitam, A 4 = Penggunaan mulsa karung plastik putih. Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan yang bertopografi datar. Lahan tersebut dibersihkan dari gulma, tanah dicangkul, dibalik dan dihancurkan sampai menjadi gembur. Setelah itu dibentuk bedengan dengan ukuran 1,25 m x 1, 25 m sebanyak 15 bedeng, jarak antar petak 50 cm dan jarak antar ulangan 1 m. Alang-alang yang masih segar dipotong sama panjang sekitar 50 cm, setelah itu dilakukan pengeringan dibawah sinar matahari, sedangkan tandan kosong kelapa sawit yang didapatkan langsung dari pabrik diletakkan diruang terbuka terlebih dahulu selama 1 minggu. Plastik hitam yang akan dijadikan mulsa dipotong sesuai dengan luas bedengan. Untuk karung bekas terlebih dahulu dipotong bagian kiri dan kanannya sehingga didapatkan bentuk yang memanjang. Selanjutnya, dijahit untuk menyatukannya dengan karung bekas yang lain. Penanaman dilakukan setelah pemasangan Mulsa anorganik. Pemeliharaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: Kegiatan penjarangan dilakukan pada umur 2 3 minggu setelah jagung ditanam. Kegiatan penyiraman selama penelitian berlangsung pada waktu pagi atau sore hari. Parameter yang diamati meliputi: (1) parameter biologi yaitu tinggi tanaman, diameter batang, berat basah dan berar kering, (2) parameter fisikakimia yaitu suhu, kelembaban dan ph tanah. Data hasil penelitian yang meliputi Tinggi Tanaman, Diameter Batang, Berat Basah dan Berat Kering tanaman Jagung dianalisis dengan menggunakan ANAVA pada taraf 5 %,

Rerata tunggi Sri Wulandari, Wan Syafii dan Mahendra Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung 21 selanjutnya dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf 5% untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata diantara perlakuan tersebut. Data hasil dianalsis dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi modul pengayaan siswa SMA pada materi pertumbuhan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Model ADDIE ini terdiri dari 5 tahapan yaitu Analysis, Design, Devolepment, Implementations, Evaluations. Untuk tahap 100 80 60 40 20 0 46,11 66,29 Implementation dan evaluation tidak dilaksanakan pada penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman Hasil Analisis Varians (ANAVA) menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman Jagung umur 15 hst, 30 hst, 45 hst dan 53 hst. Hasil penelitian secara ringkas dapat dilihat pada gambar 1 berikut. 86,54 76,58 51,88 Gambar 1. Pengaruh Berbagai Jenis Mulsa Terhadap Tinggi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata). Mulsa TKKS memiliki kemampuan menahan air hujan atau air dari penyiraman agar tidak langsung menerpa permukaan tanah sehingga kegemburan dan hara tanah masih terjaga. Hara sangat berperan pada pertumbuhan tanaman yaitu pada pembelahan sel. Fungsinya yaitu sebagai sumber energi dan bahan penyusun struktural tanaman. Penggunaan mulsa TKKS tersebut didukung Astuti dan Panji (2007), penggunaan mulsa TKKS akan mempengaruhi populasi mikroba tanah dan akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas tanah. Aktivitas mikroba akan berperan dalam menjaga stabilitas dan produktivitas ekosistem alami. Pada penggunaan mulsa Alangalang dan mulsa plastik hitam didapati suhu tanah yaitu mulsa plastik hitam adalah 35,78 C dan alang-alang adalah 30,89 C. Hanafiah (2012) menyatakan bahwa suhu tanah mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik, ini karena jenis mikroba yang tersedia akan bekerja maksimum pada suhu 30-35 C. Selain itu, menurut Umboh (2002) suhu tanah akan mempengaruhi suhu akar yang selanjutnya akan dipindahkan pada bagian tanaman lainnya. Hal itu tentunya akan mempengaruhi proses fisiologi tanaman. Pada penggunaan mulsa karung plastik putih dan kontrol, menunjukkan nilai terendah. Hal ini dikarenakan oleh jenis mulsa karung plastih putih yang memiliki pori-pori sehingga memungkinkan sinar matahari dapat menyentuh langsung permukaan tanah, selanjutnya dapat menyebabkan tumbuhnya gulma dibawah permukaan mulsa. Tumbuhnya gulma juga terjadi pada perlakuan kontrol karena itu tanaman akan berkompetisi dalam memperoleh hara. Sehingga tanaman jagung yang tumbuh pada kedua

Rerata diameter 22 Jurnal Biogenesis, Vol. 11, Nomor 1, Juli 2014 perlakuan ini mengalami kekurangan hara yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan. Diameter Batang Hasil ANAVA menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa berpengaruh terhadap diameter batang tanaman Jagung umur 53 hst. Hasil penelitian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 1,08e 1,41c Gambar 2. Pengaruh Berbagai Jenis Mulsa Terhadap Diameter Batang Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata). Huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Berdasarkan uji lanjut DMRT, Penggunaan beberapa jenis mulsa berbeda nyata terhadap diameter batang tanaman Jagung. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan mulsa yang dapat memperbaiki kondisi fisika kimia lingkungan tempat tumbuh tanaman, sehingga membuat pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan optimal. Menurut Umboh (2002) manfaat penggunaan mulsa antara lain yaitu menurunkan suhu tanah, menekan erosi, menyumbangkan bahan organik (mulsa organik), menjaga kelembaban tanah, dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu. Hasil yang lebih baik pada penggunaan mulsa TKKS karena memiliki serat-serat sehingga kemampuannya dalam menjaga kelembaban tanah lebih tinggi bila dibandingkan dengan penggunaan mulsa jenis lain. Kelembaban tanah pada penggunaan mulsa TKKS yaitu 56,67 %. Menurut Hanafiah (2012) air yang diserap langsung oleh tanaman adalah air pada kondisi kapasitas lapang (50-85%). 1,80a 1,63b 1,28d Kontrol Alang-alang TKKS Plastik hitam Karung Plastik Putih Penggunaan mulsa organik dapat meningkatan hara dan serapan hara oleh tanaman (Raihana dan William 2006). Penambahan diameter merupakan produk yang sama dengan penambahan tinggi tanaman karena merupakan hasil hara yang diserap tanaman (Durey dan Brown, 1984). Semakin optimal hara yang diserap oleh tanaman, maka pertumbuhan diameter batang tanaman juga berlangsung dengan baik. Unsur hara yang diserap antara lain yaitu unsur N, P, K. Rerata diameter batang mengalami penurunan pada penggunaan mulsa plastik hitam, mulsa alang-alang dan mulsa karung plastik putih hal ini dikarenakan oleh tidak adanya sumbangan organik dari bahan mulsa. Rerata diameter batang tanaman terendah terdapat pada tanpa perlakuan (kontrol). Hal ini erat kaitannya dengan jumlah bahan organik yang tersedia. Selain tidak mendapatkan suplai dari bahan mulsa, jumlah hara yang tercuci oleh air hujan pun lebih besar karena tidak adanya bahan penutup permukaan tanah.

Rerata Rerata berat Sri Wulandari, Wan Syafii dan Mahendra Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung 23 Berat Basah Hasil ANAVA menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa tidak berpengaruh terhadap berat basah tanaman Jagung umur 53 250 200 150 100 50 0 53,83 134,50 hst. Hasil penelitian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran dan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. Kontrol Alang-alang TKKS Plastik HitamKarung Plastik Putih Gambar 3. Pengaruh Berbagai Jenis Mulsa Terhadap Berat Basah Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata) Penggunaan mulsa TKKS menunjukkan hasil paling baik. Penurunan rerata berat basah yang terjadi secara berturut-turut terjadi pada penggunaan mulsa plastik hitam, mulsa alang-alang, mulsa karung plastik putih dan kontrol. Hal ini dikarenakan kelembaban tanah pada masing-masing perlakuan ini berada dibawah kapasitas lapang. Tanaman menyerap unsur hara bersamaaan dengan air, sehingga suplai air yang cukup akan mempengaruhi berat tanaman (Fitter dan Hay 1991). Selanjutnya menurut Zulkarnain (2009) pada saat sel-sel terbentuk, akan terjadi pemanjangan sel yang membutuhkan ketersediaan air yang cukup. Karena penyerapan air akan merangsang perentangan sel, disamping itu dinding-dinding sel juga akan menebal akibat adanya akumulasi selulosa tambahan yang bersal dari 60 40 20 0 15,88e 37,21c 191,67 157,20 90,87 karbohidrat. Oleh sebab itu kekurangan air akan mempengaruhi berat suatu tanaman. Nilai terendah pada kontrol disebabkan oleh kehadiran gulma dan tinggi evaporasi karena tidak tertutupinya permukaan tanah yang menyebabkan tanah mengalami defisiensi hara dan kekeringan. Menurut Zulkarnain (2009) ketika media tumbuh mengalami kekeringan maka tanaman akan mengubah lintasan energi pertumbuhannya untuk mengekstrak sejumlah air yang tersisa. Berat Kering Hasil ANAVA menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa berpengaruh terhadap berat kering tanaman Jagung umur 53 hst, secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. 43,33a Kontrol Alang-alang TKKS Plastik Hitam 37,74b 35,50d Karung Plastik Putih Gambar 4. Pengaruh Berbagai Jenis Mulsa Terhadap Berat Kering Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata). Huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

24 Jurnal Biogenesis, Vol. 11, Nomor 1, Juli 2014 Berdasarkan uji lanjut DMRT, penggunaan beberapa jenis mulsa berbeda nyata terhadap berat kerig tanaman Jagung. Sama halnya pada berat basah, hal ini juga disebabkan oleh kemampuan mulsa dalam memperbaiki kondisi fisik-kimia lingkungan, namun kemampuan tersebut berbeda-beda tergantung jenis mulsa yang digunakan. Modul Pengayaan Pada Konsep Pertumbuhan Rerata hasil penilaian dari ketiga validator adalah 3,51 dengan keterangan baik. Modul yang dikembangkan dinilai dapat digunakan dengan revisi yang sedikit oleh validator bidang botani dengan saran yaitu penggunaan kalimat pada modul harus lebih komunikatif dan bidang pendidikan (2) dengan saran yaitu kompetensi inti dan kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan tes formatif lebih diperhatikan. Selanjutnya dinilai dapat digunakan dengan revisi yang sedang oleh bidang pendidikan (1) dengan saran yaitu memperbaiki format penulisan modul. KESIMPULAN 1. Penggunaan mulsa memberikan pengaruh terhadap diameter batang dan berat kering tanaman, tetapi tidak pada tinggi dan berat basah tanaman Jagung manis. 2. Penggunaan mulsa tandan kosong kelapa sawit memberikan hasil paling baik terhadap parameter tinggi tanaman (86,54 cm), diameter batang (1,80 cm), berat basah (191,7 gr) dan berat kering tanaman Jagung manis (43,33 gr). Hasil penelitian dapat dikembangkan sebagai modul pada konsep pertumbuhan bagi siswa SMA dengan judul: Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Dra. Sri Wulandari dan Drs. Wan Syafii selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan artikel publikasi ini. Kepada keluarga dan semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Astuti dan Panji. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sisa Jamur Merang (Volvariella volvacea)(tksj) sebagai Pupuk Organik pada Pembibitan Kelapa sawit. Menara Perkebunan. 75 (2): 70-79 Durey, M. L. dan G.N. Brown. 1984. Seedling Physiology and Reforestation Success. Proceeding of the Physiology Working Group Technical Session. DRW Jung Publisher. Boston Fitter, A.H. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah mada university press. Yogyakarta Hanafiah, A.K. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo. Jakarta Lakitan, B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo. Jakarta Raihana dan wiliam. 2006. Pemberian Mulsa Terhadap Tujuh Varietas Kacang Hijau dan Keharaan Tanah di Lahan Lebak Tengahan. Bul. Agron. 34 (3) 148 152 Umboh, H.A. 2002. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar swadaya. Jakarta