PELESAPAN UNSUR KALIMAT RAGAM BAHASA TULIS PADA BUKU HARIAN SISWA KELAS VII A2 SMP N 4 SINGARAJA oleh Pande Putu Sona Putra, NIM Jurusan

dokumen-dokumen yang mirip
PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

STUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

PELESAPAN UNSUR KALIMAT MAJEMUK PADA RUBRIK PENDIDIKAN DAN HUMONIORA SURAT KABAR SOLOPOS

Pelesapan Fungsi Sintaksis dalam Kalimat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

PELESAPAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA IKLAN SEBAGAI INOVASI BAHAN AJAR KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII SEMESTER 1

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

ARTIKEL ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM MAKALAH MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER V TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

RISKI EKA AFRIANTI NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh URAY FERRY HARYANTO NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

KONJUNGSI DALAM KALIMAT MAJEMUK SISWA KELAS X SMK (STUDI KASUS MULTISITUS)

KAIDAH PELESAPAN DALAM KONSTRUKSI KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA. Teguh Setiawan FBS Universitas Negeri Yogyakarta

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM TEKS PIDATO KHOTBAH JUMAT DI MASJID BAITUL MUKMININ PERUMAHAN KIJANG KENCANA IV TANJUNGPINANG E-JOURNAL

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

THE CORRELATIVE CONJUNGTION IN HEADLINES OF PEKANBARU TRIBUN NEWSPAPER

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KALIMAT MAJEMUK DALAM GAMBAR TAMPILAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

HUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

KEVARIASIAN KALIMAT DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR. oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

PENGGUNAAN KALIMAT YANG TIDAK EFEKTIF PADA RUBRIK KOMENTAR HARIAN UMUM SINGGALANG

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

Rahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan Kami putra-putri Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN KALIMAT DALAM TEKS PENULISAN KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 19 MALANG. Sabitul Kirom 1 Nurhadi 2 Dwi Saksomo 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengulangan unsur harus dihindari. Salah satu cara untuk mengurangi

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR

Transkripsi:

PELESAPAN UNSUR KALIMAT RAGAM BAHASA TULIS PADA BUKU HARIAN SISWA KELAS VII A2 SMP N 4 SINGARAJA oleh Pande Putu Sona Putra, NIM 0912011079 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni ABSTRAK Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja dan (2) mendeskripsikan perbandingan variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Untuk mencapai tujuan itu, penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja, sedangkan objeknya adalah pelesapan unsur-unsur kalimat di dalam penulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis deskriptif kualitatif melalui (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan data. Adapun hasil penelitian ini adalah (1) para siswa sudah menggunakan variasi pelesapan dalam menulis buku harian. Pelesapan itu terjadi pada beberapa unsur-unsur kalimat seperti pada subjek, predikat, objek, keterangan, maupun gabungan dari beberapa unsur kalimat yang lainnya, yaitu subjek predikat (S-P), subjek-objek (S,O) dan subjek-keterangan (S-K).Sedangkan untuk unsur lainnya seperti: predikat-keterangan dan subjek-predikat-keterangan belum ditemukan adanya pelesapan. Selain itu, pelesapan unsurunsur kalimat majemuk hubungan koordinasi pun paling banyak ditemukan dengan menggunakan konjungsi dan. Kebanyakan dalam tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja, unsur kalimat yang dilesapkan tergolong ke dalam pelesapan anaforis, sedangkan pelesapan kataforis hanya sedikit jumlahnya. 2) Perbandingan variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis pada buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja yaitu paling banyak ditemukan pada unsur subjek sebanyak 15 kalimat atau 38,46 %, predikat ditemukan 1 kalimat atau 2,56%, objek ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, keterangan ditemukan adanya pelesapan sebanyak 10 kalimat atau 25,64%. Sedangkan untuk unsur-unsur gabungan, seperti gabungan unsur subjek dan predikat (S,P) ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, unsur subjek dan keterangan(s, K) ada 6 kalimat atau 15,38%, dan unsur gabungan subjek dan objek (S,O) ada 1

kalimat atau 2,56%, Berbeda halnya dengan gabungan unsur predikat dan keterangan(p,k), dan, unsur subjek, predikat, keterangan (SPK) ternyata tidak ditemukan adanya pelesapan, jadi siswa belum pernah menggunakan pelesapan gabungan predikat-keterangan (P,K), dan subjek, predikat, keterangan (S,P,K) dalam menulis sebuah buku harian. Kata kunci: pelesapan, buku harian VANISHED VARIOUS ELEMENTS OF SENTENCE TO WRITE BOOK DAILY LANGUAGE CLASS A2 VII SMP N 4 SINGARAJA by Pande Putu Sona Putra, NIM 0912011079 Department of Language and Literature Education Indonesia Faculty of Language and Arts ABSTRACT This qualitative descriptive study aimed to (1) describe a wide variety of sentence elements vanished diary written language class VII A2 SMP N 4 Singaraja and (2) to describe the variation ratio vanished sentence element variations of diary writing class VII A2 SMP N 4 Singaraja. To achieve this goal, this study used a qualitative descriptive study design. The subjects were students of class VII diary A2 SMP N 4 Singaraja, while the object is vanished sentence elements in the diary writing class VII A2 SMP N 4 Singaraja. The data were analyzed using a model of qualitative descriptive analysis by (1) data reduction, (2) the presentation of the data, and (3) inference of data. The results of this study were (1) the students have been using variations vanished in a diary. Vanished it occurs in some elements of a sentence such as the subject, predicate, object, information, or a combination of several elements of the sentence the other, which is the subject-predicate (SP), the subject-object (S, O) and subject-description (SK) As for other elements such as: predicate-subject-predicate statements and particulars have not found any vanished. In addition, elements vanished compound sentence coordinating relationships were most commonly found using conjunction and. Most of the paper diary class VII A2 SMP N 4 Singaraja, the element of a sentence that vanished classified into vanished

anaphoric, while vanished kataforis few in number. 2) Comparison of the sentence elements vanished wide variety of written language in class VII diary A2 SMP N 4 Singaraja which is most commonly found in the elements of the subject as much as 15 sentences or 38.46%, found 1 predicate sentence or 2.56%, found objects 3 sentence or 7.70%, found the information as much as 10 pelesapan sentence or 25.64%. As for the combined elements, such as the combined elements of subject and predicate (S, P) found 3 sentences or 7.70%, elements of the subject and description (S, K) there are 6 sentences or 15.38%, and the elements of the combined subject and object (S, O) there is one sentence or 2.56%, by contrast, the combined elements of the predicate and statement (P, K), and, elements of the subject, predicate, adverb (SPK) did not find any vanished, so students have never using a combination of predicate-vanished information (P, K) and the subject, predicate, adverb (S, P, K) in writing a diary. Keywords: vanished, diary 1. Pendahuluan Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang penting bagi siswa. Seorang siswa harus mampu menuliskan gagasan, ide, dan pemikirannya dalam ragam tulis yang baku. Kegiatan menulis sangat mendukung berhasil tidaknya suatu ide dikemukakan. Suatu tulisan yang memiliki tatanan dan susunan kalimat yang baik akan mendapat tanggapan yang baik. Kegiatan menulis tidak lepas dari penyusunan kalimat. Kalimat merupakan satuan bahasa yang berupa klausa serta dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan dan diakhiri dengan sebuah intonasi final. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibagi dua, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal terdiri atas satu klausa yang membangunnya, sehingga tidak ada unsur-unsur yang sama dalam kalimat tersebut. Karena hanya ada satu klausa, tentu kalimat tunggal ini tidak memerlukan konjungsi, sedangkan kalimat majemuk terdiri atas dua klausa atau lebih, sehingga ada unsur-unsur yang sama dan adanya konjungsi sebagai penghubung antarkalusa. Kalimat majemuk berdasarkan kedudukan klausanya pun terbagi lagi menjadi kalimat mejemuk koordinatif (setara), subordinatif (bertingkat), dan campuran. Penggabungan dua klausa baik secara koordinatif maupun subordinatif dapat menimbulkan terdapatnya dua unsur yang sama dalam satu kalimat. Hal ini menyebabkan ketidakefektifan dalam aspek kebahasaan, karena informasi yang

terkandung menjadi ganda. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka salah satu unsur yang sama itu harus dilesapkan. Pelesapan atau disebut juga elipsis atau ada juga yang menyebutkan rapatan terbagi menjadi pelesapan subjek, objek, predikat, keterangan, maupun gabungan dari beberapa pelesapan unsur kalimat yang sama. Pelesapan itu terjadi hanya pada unsur atau fungsi dalam suatu kalimat yang sama saja. Jika terjadi pelesapan pada unsur yang diawali konjungsi tidak sama dengan unsur klausa utama atau unsur yang tidak diawali konjungsi, maka pelesapan itu tidak boleh dilakukan (Alwi, 2000: 331-332). Chaer (2003: 64), menyebut istilah pelesapan dengan istilah rapatan. Jadi kalimat yang salah satu unsurnya dilesapkan maka kalimat itu disebut kalimat luas rapatan. Pelesapan banyak digunakan dalam setiap tulisan, misalnya saja dalam menulis buku harian. Buku harian merupakan buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan yang dilakukan dan kejadian yang dialami setiap hari (KBBI,2003: 172). Buku harian berisi tentang rekaman masa lalu kita. Masa lalu tersebut berisi kegiatan atau tindakan yang telah kita lakukan. Akan tetapi permasalahan atau kesenjangan yang ada dalam penulisan buku harian pada siswa kelas 7 A2 SMP N 4 Singarja, yaitu ada beberapa siswa yang tidak melesapkan unsur-unsur kalimat yang sama dalam menulis buku harian, seharusnya mereka bisa melesapkan unsur-unsur kalimat itu agar kalimat yang mereka tulis bisa lebih efektif dan tentunya bisa lebih mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, masalah yang diangkat dalam kajian ini yaitu Unsur- unsur kalimat apa saja yang dilesapkan dalam menulis buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Serta bagaimana perbandingan pelesapan dari unsur-unsur kalimat yang didapatkan. Berdasarkan uraian yang sudah disampaikan di atas, dapat dikatakan bahwa kalimat yang dilesapkan atau dirapatkan adalah kalimat yang unsur-unsurnya sama dapat dihapus atau dihilangkan. Unsurunsur tersebut berupa subjek, predikat, objek, keterangan, atau bahkan beberapa bagian unsur yang sama sekaligus. Misalnya saja, pelesapan subjek dan predikat, pelesapan subjek dan keterangan, pelesapan subjek, predikat, dan objek, pelesapan subjek dan objek, dan seterusnya tergantung kalimatnya. Kemudian, berdasarkan letak unsur yang dilesapkan terhadap anteseden kalimatnya, jenis pelesapan terbagi menjadi dua, yaitu pelesapan anaforis dan pelesapan kataforis. Jenis pelesapan itu terbentuk akibat posisinya yang mendahului atau mengikuti anteseden kalimat. Oleh karena

itulah penelitian dengan judul Pelesapan Unsur Kalimat Ragam Bahasa Tulis pada Buku Harian Siswa Kelas VIIA2 SMP N 4 Singaraja ini sangat perlu untuk diteliti. Pemilihan SMP Negeri 4 Singaraja menjadi tempat penelitian berdasarkan atas pertimbangan, bahwa sekolah ini merupakan sekolah menengah yang berstatus negeri dan sudah berstandar nasional. 2. Metode Penelitian Penelitian berjudul Pelesapan Unsur Kalimat Ragam Bahasa Tulis pada Buku Harian Siswa Kelas VIIA2 SMP N 4 Singaraja merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dikatakan penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (menggambarkan) pelesapan yang ada pada tulisan buku harian siswa. Karena hanya menggambarkan suatu fenomena, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Paparan di atas, sejalan dengan pendapat Wendra (2009: 32) yang menyatakan bahwa rancangan penelitian adalah strategi peneliti untuk mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memeroleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karekteristik variabel dan tujuan penelitian. Data dalam penelitian ini disajikan secara kualitatif. Penelitian dikatakan kualitatif jika penelitian dilakukukan secara alamiah, pengumpulan datanya dilakukan secara langsung, penelitian kualitatif ini juga memperhatikan proses. Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol atau manipulasi terhadap variabel penelitian. Peneliti hanya sebagai pengamat yang akan menggambarkan atau melukiskan hal yang ditemukan. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah pelesapan yang terdapat pada tulisan buku harian siswa kelas VIIA2 SMP N 4 Singaraja. Dengan demikian, subjek dalam penelitian ini adalah buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Subjek penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam penelitian karena pada subjek penelitian itulah tempat data tentang variabel yang diteliti itu melekat dan diamati peneliti. Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat variabel melekat, dan yang dipermasalahkan dalam penelitian (Wendra, 2009: 32). Secara umum, objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah pelesapan unsur-unsur kalimat di dalam penulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Hal ini sejalan dengan pendapat Wendra (2007: 32) yang menyatakan bahwa objek penelitian adalah masalah yang dikaji dalam penelitian.

Cara peneliti mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang dianggap perlu dan penting untuk diketahui. Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Sebuah penelitian membutuhkan data. Data digunakan untuk memberikan gambaran tentang hasil yang telah dicapai oleh subyek penelitian. Data diperoleh melalui proses pengamatan selama penelitian itu berlangsung. Untuk mengumpulkan data, peneliti membutuhkan instrumen penelitian. Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2006: 149). Dalam penelitian kualitatif ini, dapat dikatakan bahwa peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010: 305) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menganalisis merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian (Suryabrata, 2006: 40). Oleh karena itu, peneliti harus menyesuaikan pola analisis dengan jenis data yang dikumpulkan. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2010: 401). Dalam hal ini yang diterapkan adalah metode deskriptif kualitatif Miles and Huberman dalam Sugiyono, (2010: 401) mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui proses reduction, data display, dan verification. Sejalan dengan hal tersebut, Usman dan Akbar, (2006: 86) menyebutkan bahwa ada tiga langkah yang dilakukan dalam menganalisis data kualitatif. Ketiga langkah tersebut meliputi reduksi data, penyajian data, serta penyimpulan dan verifikasi data. Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam reduksi data adalah memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian dan data yang kurang penting disisihkan. Data yang kurang penting akan dipertimbangkan lagi bila diperlukan. Hal itu sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010: 338) yang menyatakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan melalui kegiatan yang berupa pembelajaran menulis buku harian di kelas.

Pada tahap ini, seluruh data yang diperoleh pelesapan unsur-unsur kalimat dalam penulisan buku harian di kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja disajikan sesuai dengan kenyataan yang ada (secara alami). Penyajian data dalam penelitian ini juga disesuaikan dengan kriteria yang digunakan peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk mencapai tahap penyimpulan dan verifikasi data. Kegiatan ini merupakan tahap akhir dalam analisis data. Penyimpulan dalam penelitian ini dilakukan setelah data-data yang diperoleh disajikan. Data-data yang disimpulkan berupa ada tidaknya pelesapan unsur kalimat dalam tulisan buku harian siswa kelas VIIA 2 SMP N 4 Sinagraja. Hasil kegiatan tersebut berupa simpulan sementara. Oleh sebab itu, peneliti melakukan pengecekan kembali keseluruhan proses untuk mendapatkan hasil analisis dan simpulan yang meyakinkan. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini mencakup dua hal, yaitu : (1) deskripsi variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja dan (2) deskripsi perbandingan variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. a) Hasil Penelitian Adapun frekuensi perbandingan pelesapan yang didapat dari data yang sudah dianalisis, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Pelesapan Unsur Kalimat Unsur Kalimat yang Jumlah Persen Dilesapkan Subjek 15 38,46 % Predikat 1 2,56 % Objek 3 7,70 % Keterangan 10 25,64 % Subjek-Predikat 3 7,70 % Subjek-Objek 1 2,56 % Subjek-Keterangan 6 15,38 % Predikat-Keterangan 0 0 %

Subjek-Predikat- 0 0 % Keterangan TOTAL 39 100% b) Pembahasan Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ditemukan adanya pelesapan dalam tulisan buku harian yang dibuat oleh siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Pelesapan yang dimaksud terdapat pada beberapa unsur-unsur kalimat, seperti subjek, predikat, objek, keterangan maupun unsur-unsur gabungan. Dari hasil analisis data yang sudah dilakukan, yang paling banyak ditemukan pelesapan dalam tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja, adalah pelesapan subjek sebanyak 15 kalimat atau 38,46 %, predikat ditemukan 1 kalimat atau 2,56%, objek ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, keterangan ditemukan adanya pelesapan sebanyak 10 kalimat atau 25,64%. Sedangkan untuk unsur gabungan, seperti gabungan unsur subjek dan predikat (S,P) ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, unsur subjek dan keterangan(s, K) ada 6 kalimat atau 15,38%, dan unsur gabungan subjek dan objek (S,O) ada 1 kalimat atau 2,56%. Berbeda halnya dengan gabungan unsur predikat dan keterangan(p,k), dan, unsur subjek, predikat, keterangan (SPK) ternyata tidak ditemukan adanya pelesapan, jadi siswa belum pernah menggunakan pelesapan gabungan predikat-keterangan (P,K), dan subjek, predikat, keterangan (S,P,K) dalam menulis sebuah buku harian. Unsur yang paling banyak dilesapkan yaitu subjek. Pelesapan subjek banyak ditemukan pada tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Hal ini disebabkan oleh penggunaan subjek yang sama untuk beberapa klausa dalam satu kalimat (Hasan Alwi, 2000: 331-332), dan subjek mendapatkan posisi pertama sebagai unsur kalimat yang paling banyak dilesapkan, yaitu 15 kalimat. Atau jika dipersentasekan menjadi 38,46%. Berbeda halnya dengan subjek, unsur predikat sangat jarang ditemukan dalam pelesapan, karena predikat merupakan inti dari sebuah kalimat. Melihat bahwa predikat merupakan inti dari sebuah kalimat, jadi kemunculannya sangat diharapkan dalam sebuah kalimat, sehingga predikat sangat jarang untuk dilesapi. Melihat dari data di atas bahwa pelesapan predikat hanya ditemukan satu kalimat saja, atau 2,56%.

Begitu pula dengan objek, sangat jarang dilesapi karena objek merupakan konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat berupa verba transitif pada kalimat aktif, dan objek selalu diletakkan setelah predikat. Jadi secara otomatis objek sangat jarang untuk bisa dilesapi (Putrayasa, 2008: 65), dan dari data yang ada pelesapan objek hanya ditemukan 3 kalimat saja atau 7,70% dari data keseluruhan. Berbeda halnya dengan predikat dan objek, kalau unsur keterangan memang paling sering bisa dilesapi, hal itu mengingat keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam, dan paling mudah berpindah tempat. Keterangan dapat berada di akhir, awal, dan bahkan di tengah kalimat. Pada umumnya kehadiran keterangan terdapat dalam kalimat yang bersifat manasuka. Jadi sangat mudah untuk bisa dilesapkan (Putrayasa, 2008: 69). Merujuk dari data yang sudah dianalisis keterangan mendapatkan porsi 25,64%, ini menunjukkan keterangan menduduki posisi kedua setelah subjek sebagai unsur kalimat yang paling banyak dilesapkan. Selain unsur tunggal terdapat pula unsur-unsur gabungan seperti subjek-predikat yang mendapatkan porsi 7,70% atau ada 3 kalimat yang dilesapi. Kalau unsur subjek dan keterangan(s, K) ada 6 kalimat atau 15,38%, dan unsur gabungan subjek dan objek (S,O) ada 1 kalimat atau 2,56%. Unsur-unsur gabungan di atas memang bisa dilesapkan karena berdasarkan paparan teori, bahwa kalimat yang unsur-unsurnya sama dapat dihapus atau dihilangkan di beberapa bagian unsur yang sama sekaligus. Misalnya saja, pelesapan subjek dan predikat, pelesapan subjek dan keterangan, pelesapan subjek dan objek, dan seterusnya tergantung kalimatnya (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas, 1983). Berbeda halnya dengan gabungan unsur predikat dan keterangan(p,k), dan, unsur subjek, predikat, keterangan (SPK) ternyata tidak ditemukan adanya pelesapan, jadi siswa belum pernah menggunakan pelesapan gabungan predikat-keterangan (P,K), dan subjek, predikat, keterangan (S,P,K) dalam menulis sebuah buku harian. Selain itu, pelesapan unsur-unsur kalimat majemuk hubungan koordinasi pun paling banyak ditemukan dengan menggunakan konjungsi dan. 4. Penutup Berdasarkan masalah yang diajukan, hasil kajian terhadap pelesapan dalam tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja dapat ditarik kesimpulan sebagaimana disampaikan sebagai berikut: 1) Variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis pada buku

harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja yaitu para siswa sudah menggunakan variasi pelesapan dalam menulis buku harian. Pelesapan itu terjadi pada beberapa unsur-unsur kalimat seperti pada subjek, predikat, objek keterangan, maupun gabungan dari beberapa unsur kalimat yang lainnya, yaitu subjek predikat (S-P), subjek-objek (S,O) dan subjek-keterangan (S- K).Sedangkan untuk unsur lainnya seperti: predikat-keterangan dan subjek-predikat-keterangan belum ditemukan adanya pelesapan. Sebenarnya pelesapan itu dilakukan agar kalimat yang dibuat bisa lebih efektif. Selain itu, pelesapan unsur-unsur kalimat majemuk hubungan koordinasi pun paling banyak ditemukan dengan menggunakan konjungsi dan. Kebanyakan dalam tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja, unsur kalimat yang dilesapkan mengikuti anteseden kalimat, sehingga tergolong ke dalam pelesapan anaforis, sedangkan pelesapan kataforis hanya sedikit jumlahnya. 2) Perbandingan variasi pelesapan unsur kalimat ragam bahasa tulis pada buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja adalah, dari data yang sudah dianalisis yang paling banyak ditemukan adanya pelesapan dalam tulisan buku harian siswa yaitu pada unsur subjek sebanyak 15 kalimat atau 38,46 %, predikat ditemukan 1 kalimat atau 2,56%, objek ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, keterangan ditemukan adanya pelesapan sebanyak 10 kalimat atau 25,64%. Sedangkan untuk unsur-unsur gabungan, seperti gabungan unsur subjek dan predikat (S,P) ditemukan 3 kalimat atau 7,70%, unsur subjek dan keterangan(s, K) ada 6 kalimat atau 15,38%, dan unsur gabungan subjek dan objek (S,O) ada 1 kalimat atau 2,56%, Berbeda halnya dengan gabungan unsur predikat dan keterangan(p,k), dan, unsur subjek, predikat, keterangan (SPK) ternyata tidak ditemukan adanya pelesapan, jadi siswa tidak pernah menggunakan pelesapan gabungan predikat-keterangan (P,K), dan subjek, predikat, keterangan (S,P,K) dalam menulis sebuah buku harian. Berdasarkan simpulan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang disampaikan di bawah ini. Penelitian ini hendaknya dijadikan bahan bacaan sebagai tambahan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan untuk memperkaya alternatif pembelajaran yang efektif. Kepada peneliti lain, paparan yang terdapat dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam meneliti masalah lain yang sejenis dengan penelitian ini. Karena, peneliti yakin bahwa dalam penelitian ini masih ada hal yang belum dibahas dan terselesaikan, oleh sebab itu peneliti lain bisa menemukan tindakan lebih lanjut dalam mengatasinya.

Penelitian ini mampu menemukan jawaban mengenai pertanyaan ada atau tidaknya pelesapan pada tulisan buku harian siswa kelas VII A2 SMP N 4 Singaraja. Sebagai calon guru, peneliti dapat memahami teori pelesapan yang seharusnya digunakan dalam penulisan buku harian siswa sehingga mampu menciptakan tulisan yang komunikatif. 5. Daftar Pustaka Akhadiah, Sabarti. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Kiblat Buku Utama. Alwi, Hasan. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Fitria, Siti Nur. 2011. Pelesapan Unsur-unsur Kalimat Majemuk Hubungan Koordinasi Serta Penggolongannya ke dalam Pelesapan Anaforis dan Kataforis dalam Surat Kabar Kompas Rubrik Humaniora. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNJ. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Jakarta: Balai Pustaka. Kasni, Ni Wayan 2008 Pelesapan pada Konstruksi Koordinatif Bahasa Inggris dalam Novel Cristal (tesis). Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana. Kaswanti Purwo, Bambang. 1985. Untaian Teori Sintaksis 190-1980 an. Jakarta : arcan Keraf, goris. 1984. Tata bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia